ANTIGEN
1.
2.
3.
4.
Definisi
dan
peran
antigen.
Interaksi antara antigen
dan antibodi.
Molekul reseptor antigen.
Struktur molekul MHC
(Major Histocompatibility
Complex)kelas I dan II.
PRODI
FARMASI
ANTIGEN
Antigen dapat dibagi menurut epitop, spesifisitas, ketergantungan terhadap sel T dan sifat kimiawi :
c. Asam nukleat
Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat
menjadi imunogenik bila diikat protein molekul
pembawa. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya
tidak imunogenik. Respon imun terhadap DNA
terjadi pada penderita dengan LES.
d. Protein
Kebanyakkan protein adalah imunogenik dan pada
umumnya mulltidetermnan dan univalen.
Determinan
antigen-
Epitop
dan
paratop
ANTIBODI
Imunoglobulin G
Imunoglobulin A
Imunoglobulin M
Imunoglobulin M
Imunoglobulin D
Imunoglobulin E
MAJOR HISTOCOMPATIBILITY
COMPLEX (MHC)
Farmasi
STIKES BTH
Peta skematik lokus MHC pada manusia, mencit, kera dan anjing
1.
2.
3.
4.
MHC Kelas II
Komposisi,
fungsi
struktur
MHC kelas II mirip dengan
molekul MHC kelas I, juga
terdiri dari 4 bagian.
Pada bagian peptida binding
region terdapat rantai 1 dan 1
yang masing-masing tersusun
dari 90 asam amino. Fungsi
biologik rantai 1 dan 1 adalah
berinteraksi
secara
selektif
dengan peptida antigen melalui
rantai 1 dan 1 yang berlekuk
membentuk 8 stranded helix.
Suatu
antigen
ekstraseluler
secara
konvensional akan mengalami endositosis
dan internalisasi melalui vesikel yang
dilapisi clathrin dan selanjutnya mengalami
degradasi menjadi peptida melalui early
endosome, late endosome dan akhirnya ke
lisosom. Enzim yang berperan antara lain
cathepsin B dan D yang keduanya terdapat
pada endosom maupun lisosom.