Anda di halaman 1dari 26

5

BAB II

HASIL KEGIATAN MAGANG

A. Gamabaran Umum
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis terletak di Jln. Mr. Iwa
Kusumasomantri No. 12 Tlp. (0265) 771139, berdiri pada Tahun 1950
dengan 3 kali perubahan nama instansi yakni Dokter Kabupaten (Dokabu),
Dinas Kesehatan Rakyat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.

1. Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun 2016
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi, Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis adalah unsur pelaksana Urusan
Pemerintah Bidang Kesehtan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

2. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


a. Visi
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 – 2019

”Masyarakat Ciamis Mandiri Hidup Sehat Dilingkungan Yang


Sehat Tahun 2019”

b. Misi
Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan dalam lima
tahun kedepan (2014-2019) yang bertumpu pada potensi sumber
daya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat
kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proporsional dari
seluruh komponen masyarakat dan pemerintah maka Misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.

5
6

b. Meningkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga


serta masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.
c. Menggali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
d. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

3. Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi, meliputi urusan wajib bidang kesehatan
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

4. Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.

5. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat Dinas, membawahkan :
1) Sub Bagian Perencanaan;
2) Sub Bagian Keuangan; dan
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional; dan
2) Seksi Pelayanaan Kesehatan Rujukan.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahkan :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
7

3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular


dan Kesehatan Jiwa.
e. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
dan
3) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
f. Bidan Sumber Daya Kesehatan, membawahkan :
1) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan
2) Seksi SDM Kesehatan.
g. UPT
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Strategi Dinas Kesehatan Kab. Ciamis


Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis untuk mencapai visi dan misinya adalah:
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan;
c. Meningkatkan kapasitas sumberdaya kesehatan yang berorientasi
pada IPTEK;
d. Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan;
e. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah, stakeholder, dan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

7. Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Ciamis


a. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis yang
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
berdasarkan visi, misi, dan faktor–faktor kunci keberhasilan (Critical
Succes Factor), yaitu:
1) Meningkatkan pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia
dan pemenuhan sarana serta prasarana kesehatan;
8

2) Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam menolong dirinya


sendiri untuk berperilaku hidup sehat dalam lingkungan yang
sehat secara mandiri;
3) Terjalinnya kemitraan dengan berbagai komponen baik
pemerintah maupun swasta guna terciptanya lingkungan yang
sehat sehingga adanya sinergitas dalam pencapaian tujuan.
b. Sasaran
1) Meningkatnya kemampuan petugas kesehatan dan sarana
prasarana kesehatan;
2) Terbentuknya berbagai upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat di lingkungan masyarakat serta termotivasinya
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat;
3) Meningkatkan Kualitas pelaksanaan koordinasi di berbagai
elemen yang ada.

8. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Ciamis


Cara mencapai tujuan dan sasaran Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis, telah ditempuh melalui penetapan
kebijaksanaan, program dan kegiatan sebagai berikut:
b. Kebijakan
1) Meningkatkan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
Kebijakan UKP dilaksanakan melalui Program :
a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
c) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya;
d) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata;
e) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
f) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
2) Meningkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Kebijakan UKM dilaksanakan melalui Program :
a) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
9

b) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat;
c) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
d) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular;
e) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
f) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
Makanan.
c. Program dan Kegiatan Pokok
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan
jaringannnya
b) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
c) Peningkatan kesehatan masyarakat
d) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban
bencana
e) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah
kesehatan
f) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
g) Penanggulangan penyakit tidak menular
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat
b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c) Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
d) Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
e) Pengembangan Desa Sehat Siaga
f) Pengembangan dana sehat
g) Pemberdayaan kelembagaan masyarakat
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
10

c) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi


besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vit A
dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
d) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
5) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
a) Pembangunan Puskesmas
b) Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
c) Rehabilitasi sedang/ berat Puskesmas Pembantu
d) Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
e) Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu
f) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap
g) Peningkatan Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas
h) Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana
Puskesmas
i) Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana
Puskesmas Pembantu
6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah
Sakit Mata
a) Pembangunan Rumah Sakit
7) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
b) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
c) Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
8) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
a) Pelayanan pencegahan dan penangulangan penyakit
menular
b) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
c) Peningkatan imunisasi
d) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
wabah
9) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
11

a) Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar


pelayanan kesehatan
b) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
c) Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan
d. Program dan Kegiatan Lintas SKPD
1) Program Pengawasan Obat dan Makanan
a) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di
bidang obat dan makanan
b) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya
c) Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang
obat dan makanan
2) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a) Kemitraan asuransi kesehatan
b) Kemitraan pelayanan kesehatan
c) Kemitraan pencegahan/penanggulangan penyakit
d) Kemitraan sumber daya kesehatan
e) Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
f) Perjanjian Lintas batas antar wilayah bidang kesehatan
3) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
a) Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil
industri
b) Pengawasan, pengendalian keamanan dan kesehatan
makanan hasil produksi rumah tangga
c) Pengawasan, pengendalian keamanan dan kesehatan
makanan restoran.

9. Uraian Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Unsur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari Pimpinan (Kepala
Dinas), pembantu pimpinan adalah Sekretaris, Unsur Pelaksana adalah
Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Subbagian, dan Kelompok Jabatan
Fungsional dengan tugas pokok sebagai berikut :
a. Kepala Dinas memiliki tugas pokok membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang
12

menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantu yang diberikan


kepada daerah sesuai bidang tugasnya.
b. Sekretaris memiliki tugas pokok menyelenggarakan koordinasi
perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan
program, serta pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
Sekretaris membawahi:
1) Subbagian Perencanaan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian
3) Subbagian Keuangan
c. Pelaksana (Kepala Bidang, Kepala Seksi) adalah membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan tugas pokok di bidang Kesehatan:
1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perumusan dan pelaksaan kebijakan
operasional dan peningkatan mutu di bidang pelayanaan
kesehatan primer, pelayanaan kesehatan rujukan dan
pelaksaan kesehatan tradisional.
Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
b) Seksi Pelayanaan Kesehatan Rujukan
2) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai
tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksaan
kebijakan opersional di bidang Survailan dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Pencegahan
dan Pengendalian Penytakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahi:
a) Seksi Survailan dan Imunisasi
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa.
3) Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan
Operasional di Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi Masyarakat,
Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.
Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi:
13

a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi


b) Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga.
c) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di Bidang Kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta sumber daya manusia kesehatan.
Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi:
a) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
b) Seksi SDM Kesehatan
5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi pemerintah daerah sesuai
dengan Keahlian dan Kebutuhan.
10. Ketenagaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
Pada Tahun 2016 di Kabupaten Ciamis terdapat sebanyak 1.153 orang
tenaga kesehatan, dengan komposisi:
Tabel 2.1 Data SDM Kesehatan di Kabupaten Ciamis Tahun 2016
KEADAAN TAHUN 2016
No JENIS TENAGA PTT PTT
PNS
PROPINSI PUSAT
1 Dokter Umum 52 4 1
2 Dokter Gigi 9
4 Perawat 291 1
3 Bidan 289 109 1
6 Kesehatan Masyarakat 47 1
5 Tenaga Kesehatan Lingkungan 32 1
7 Ahli Teknologi Laboratorium Medik 20 2
8 Tenaga Gizi 70
9 Tenaga Kefarmasian 20 3 1
10 Tenaga Administrasi 129
11 Pekarya 70
JUMLAH 1.029 119 5
Sumber Data : Sub Bag Kepegawaian Dinkes Kab. Ciamis 2016

11. Fasilitas Pelayanan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis


Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Ciamis tahun 2016 secara
kuantitas dapat tergambar dari tabel berikut.

Tabel 2.2 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Ciamis


14

No Jenis Sarana Jumlah


1 RSUD 1
2 RS Swasta 4
3 Puskesmas DTP 3
4 Puskesmas DTP PONED 16
5 Puskesmas Non DTP 14
6 Puskesmas Non DTP PONED 4
7 Pusekesmas Pembantu 85
8 Poskesdes 139
9 Posyandu 1588
Sumber : Bidang SDK Dinkes Kab. Ciamis Tahun 2016
15

B. GAMBARAN KHUSUS
1. Hasil Observasi
a. Gambaran Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ciamis
Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun
2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Unsur
Organisasi Dinas Kesehatan, Subbagian Perencanaan dipimpin
oleh Kepala Subbagian. Posisinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris. Secara umum, Subbagian
Perencanaan mempunyai Tugas penyiapan dan koordinasi
penyusunan perencanaan, program dan informasi serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat di lingkungan Dinas.
Adapun untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbagian
Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan
program kerja dinas.
2) Penyiapan, penyusunan, dan analisis bahan rencana perumusan
kebijakan, program, dan kegiatan.
3) Penyiapan, pengumpulan, penyusunan, dan analisis bahan
rencana anggaran.
4) Pengumpualan, pengolahan, analisis data hasil pemantauan
pelaksanaan program kegiatan dan anggaran.
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja, program, kegiatan,
dan anggaran.
6) Pelaksanaan kegiatan kehumasan dan keprotokolan meliputi
pelaksaan publikasi, dokumentasi, urusan pemberitaan, hubungan
media dan hubungan antar lembaga.
7) Pelaksaan koordinasi dengan unit kerja terkait.
8) Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya; dan
9) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait
dengan tugas dan fungsinya.
16

b. Struktur Organisasi Subbagian Program Dinas Kesehatan Kab.


Ciamis
Struktur organisasi di Subbagian Perencanaan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ciamis. Dapat dilihat di lampiran ... halaman ...

c. Hasil Kerja
Hasil dari perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi,
serta pelaporan yang dilakukan oleh Subbagian Perencanaan
adalah sebagai berikut.
1) Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 5 tahunan
2) Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan tahunan
3) Review Renstra setiap tahun
4) Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (KUA-PPAS) tahunan
5) Dokumen Perencanaan Aanggaran (DPA) APBD kabupaten
6) Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) APBD provinsi
7) Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) APBN (BOK dan
DAK)
8) Laporan bulanan
9) Laporan triwulanan
10) Laporan semesteran
11) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
tahunan
12) Indikator Kinerja Utama (IKU)
13) Hasil analisis secara utuh terhadap permasalahan yang
dihadapi bagian program di Dinas Kesehatan Kabupaten
Ciamis
14) Kerjasama dengan stakeholder terkait
15) Hasil monitoring terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program kesehatan

d. Uraian Tugas
1) Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan
perencanaan dan program Dinas Kesehatan.
17

2) Mengumpulkan dan menganalisis peraturan perundang-


undangan yang terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas
Dinas Kesehatan.
3) Menyiapkan data dan informasi dalam penyusunan
perencanaan dan program Dinas Kesehatan.
4) Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan
perencanaan dan program Dinas Kesehatan.
5) Mengoordinasikan rencana program, kegiatan dan anggaran
dari unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan.
6) Mengoordinasikan penyusunan pembuatan Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, Keputusan Bupati ruang lingkup tugas Dinas
Kesehatan.
7) Menyiapkan dan menyusun bahan yang berkaitan dengan
Rencana  Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) bidang
Kesehatan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana strategis Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).
8) Mengumpulkan/menyiapkan dokumen dan memproses
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPA) bidang Kesehatan.
9) Menyusun Renstra Dinas Kesehatan bersama bidang lain
berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi terkait serta
mengkaji data/informasi yang disampaikan oleh para kepala
bidang terkait. Menyusunan Renstra ini berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah.
10) Menyusun Renja setiap tahunnya yang berpedoman kepada
Renstra Dinas Kesehatan berdasarkan peraturan yang berlaku
dan referensi terkait serta mengkaji data/ informasi yang
disampaikan oleh kepala bagian terkait.
11) Melakukan review atau pengkajian ulang setiap tahunnya
terhadap Renstra yang telah dibuat. Tindak lanjut dari hasil
review ini adalah revisi Renstra yang berdasarkan pada
pencapaian Renja sebelumnya dan data /informasi lain yang
dapat mempengaruhi Renstra.
18

12) Menyusun KUA-PPAS yang berpedoman kepada Rencana


Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). KUA-PPAS merupakan
salah satu rangkaian dalam proses penyusunan anggaran.
13) Menyusun perencanaan penganggaran yang bersumber dari
APBD kabupaten. Data/informasi diperoleh dari hasil
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
bersama stakeholder terkait. Hasil rancangan diverifikasi oleh
Dinas Keuangan Kabupaten Ciamis. Penyusunan alokasi
anggaran ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyusunan
perencanaan penganggaran murni (sebelum dana cair),
penyusunan perubahan penjabaran (apabila ada dana
tambahan selama waktu pelaksanaan), dan penyusunan
perubahan (penyempurnaan terakhir perencanaan
penganggaran).
14) Menyusun perencanaan penganggaran yang bersumber dari
APBD provinsi. Data/informasi diperoleh dari hasil Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bersama
stakeholder terkait. Hasil rancangan diverifikasi oleh Dinas
Keuangan Kabupaten Ciamis. Penyusunan alokasi anggaran ini
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyusunan perencanaan
penganggaran murni (sebelum dana cair), penyusunan
perubahan penjabaran (apabila ada dana tambahan selama
waktu pelaksanaan), dan penyusunan perubahan
(penyempurnaan terakhir perencanaan penganggaran).
15) Menyusun perencanaan penganggaran yang bersumber dari
APBN. Data/informasi diperoleh dari hasil Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bersama
stakeholder terkait. Hasil rancangan diverifikasi oleh Kantor
Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Cabang
Tasikmalaya. Penyusunan alokasi anggaran ini dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu penyusunan perencanaan penganggaran
murni (sebelum dana cair), penyusunan perubahan penjabaran
(apabila ada dana tambahan selama waktu pelaksanaan), dan
penyusunan perubahan (penyempurnaan terakhir perencanaan
penganggaran).
19

16) Menyusun laporan bulanan berdasarkan pelaksanaan selama


sebulan ke belakang untuk mengetahui pencapaian kinerja.
Data/informasi diperoleh dari programmer yang melaksanakan
program.
17) Menyusun laporan bulanan berdasarkan pelaksanaan selama
tiga bulan ke belakang untuk mengetahui pencapaian kinerja.
Data/informasi diperoleh dari programmer yang melaksanakan
program.
18) Menyusun laporan bulanan berdasarkan pelaksanaan selama
sebulan ke belakang untuk mengetahui pencapaian kinerja.
Data/informasi diperoleh dari programmer yang melaksanakan
program.
19) Menyusun LAKIP tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan program dan mengukur ketercapaian tujuan dan
sasaran program selama satu tahun. Data/informasi diperoleh
dari programmer yang melaksanakan program.
20) Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan indicator kinerja yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan ide/masukan dari
programmer sebagai alat kontrol ketercapaian sasaran.
Informasi yang dijabarkan dalam IKU adalah sasaran strategis
program kegiatan, indicator, sumber data, capaian tahun
sebelumnya, capaian tahun ini, target tahun depan, target
jangka panjang, dan program kegiatan berikut pelaksananya.
21) Berperan sebagai fasilitator programmer dalam menganalisis
secara utuh terhadap permasalahan yang dihadapi bagian
program di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.
22) Menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait, terutama
dengan bidang yang memegang program dan Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Informasi Kesehatan untuk
memperoleh data/informasi yang menunjang kegiatan.
23) Melakukan monitoring terhadap perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi program kesehatan kepada para programmer
sebagai upaya pengawasan terhadap program dan kegiatan
yang dilaksanakan.
20

24) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam


rangka kelancaran tugas.

e. Tata Kerja dan Prosedur Tetap Sub Bagian Perencanaan Dinas


Kesehatan Kabupaten Ciamis
1) Penyusunan Perencanaan Penganggaran Dinas Kesehatan
a) Tujuan Proses
Digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan
dan penganggaran di Dinas Kesehatan mulai dari
Musrenbang, pembuatan RPJP Daerah yang merupakan
turunan dari RPJP Nasional, pembuatan RPJM Daerah
yang diacu dari RPJP Daerah, penjabaran RKPD,
menyusun KUA-PPAS, menyusun RKA SKPD, menyusun
RAPBD, memonitoring APBD, dan melakukan penjabaran
APBD.
b) Tanggung Jawab dan Wewenang
Kepala Subbagian Perencanaan
Memantau penyusunan Renstra SKPD, Renja SKPD,
RKPD, KUA-PPAS, RKA SKPD, RAPBD, memonitor
APBD, dan Penjabaran APBD.
c) Uraian Umum
(1) Perencanaan penganggaran adalah penyusunan
dokumen perencanaan yang bersifat inidikatif dan
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan, serta anggaran setiap program
dan kegiatan.
(2) Perencanaan penganggaran disusun dan dikelola
untuk menjamin konsistensi arah dan kebijakan
pembangunan kesehatan agar tetap bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
(3) APBD merupakan kerangka kebijakan publik yang
memuat hak dan kewajiban pemerintah daerah dan
masyarakat yang tercermin dalam pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
21

(4) APBD disusun berdasarkan pendekatan kinerja, yaitu


suatu sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran
yang mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil
kerja dari program dan kegiatan, alokasi biaya yang
ditetapkan, serta berdasarkan pada sasaran tertentu
yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran.
(5) Perencanaan APBD merupakan suatu proses melalui
beberapa tahapan yang saling terkait, dengan didasari
oleh Rencana Strategis. Dokumen tersebut kemudian
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) serta Kebijakan Umum APBD yang
selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan
RAPBD.
d) Dokumen Terkait
(1) RPJP Nasional dan RPJP Daerah
(2) RPJM Nasional dan RPJM Daerah
(3) Renstra-KL dan Renstra SKPD
(4) RKP dan RKPD
(5) Renja-KL dan Renja SKPD
(6) RKA-KL dan RKA SKPD
(7) KUA-PPAS
(8) RAPBN dan RAPBD
(9) APBN dan APBD
(10) Rincian APBN dan Penjabaran APBD
(11) Peraturan pemerintah pusat maupun daerah yang
terkait dengan perencanaan dan penganggaran.
2) Penyusunan RKPD
a) Tujuan Proses
Penyusunan RKPD ini digunakan sebagai turunan dari
RPJM Daerah di bidang kesehatan dan menjadi acuan
dalam membuat KUA-PPAS di Dinas Kesehatan untuk
setahun ke depan.
22

b) Tanggung Jawab dan Wewenang


Dinas Kesehatan, melalui Subbagian Program menyusun
dan mengusulkan RKPD kepada Pemerintah Daerah dan
Bappeda.
c) Dokumen Terkait
(1) PRJPN
(2) PRMN
(3) RPJP Daerah
(4) RPJM Daerah
3) Penyusunan Renja
a) Tujuan Proses
(1) Digunakan sebagai acuan untuk penyusunan Renja
mulai dari menerima surat edaran dari Bupati,
menyusun rancangan Renja, verifikasi Renja oleh
Bappeda, hingga pengesahan dan penetapan Renja.
(2) Tanggung Jawab dan Wewenang
(3) Seluruh programmer bertanggung jawab dalam
penyusunan Renja. Pelaksana Penyusunan Renja di
Subbagian Program bertugas untuk mengumpulkan
dan menyusun rencana setahun ke depan yang telah
dibuat oleh masing-masing programmer.
(4) Dokumen Terkait
(5) RPJP Daerah
(6) RPJM Daerah
(7) Renstra Dinas Kesehatan
(8) Rencana kerja dari masing-masing programmer
(9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Kesehatan
4) Penyusunan Laporan
a) Tujuan Proses
Penyusunan laporan bertujuan untuk mengetahui dan
mengevaluasi tingkat pencapaian kinerja sasaran atas
program dan kegiatan dalam pelaksanaan kewenangan
tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan.
b) Tanggung Jawab dan Wewenang
23

Seluruh programmer bertanggung jawab dalam


penyusunan laporan. Pelaksana Penyusunan Laporan di
Subbagian Program bertugas untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis secara keseluruhan dari laporan yang
diterima.
c) Dokumen Terkait
(1) Renja tahun terkait
(2) Laporan pencapaian program dari masing-masing
programmer yang terdiri dari program obat dan
perbekalan kesehatan, program upaya kesehatan
masyarakat, program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, program perbaikan gizi,
program pengembnagan lingkungan sehat, program
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,
program standardisasi pelayanan kesehatan, program
pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan,
program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan
saran dan prasarana Puskesma/Pustu, program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program
perbaikan gizi masyarakat, program pelayanan
kesehatan penduduk miskin, dan program bina gizi
dan kesehatan ibu dan anak.
(3) Standar Pelayanan Minimal (SPM)
(4) Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis
(5) Inpres Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
(6) Keputusan LAN Nomor 239/IX/6/2003, tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

f. Hubungan Kerja dengan Stakeholder Lain


Subbagian Program merupakan salah satu unit di Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis yang memiliki tugas dan fungsi
strategis. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
24

subbagian yang menyusun perencanaan dan penganggaran,


subbagian program memiliki hubungan kerja dengan bidang lain,
baik di internal dinas kesehatan maupun dengan pihak eksternal.
Di lingkup internal, seluruh bidang berkoordinasi dengan
subbagian program dalam melakukan penyusunan rencana
strategis; rencana kerja; penganggaran untuk program kegiatan,
baik yang bersumber dari APBD kabupaten, APBD provinsi,
maupun APBN; serta mengukur ketercapaian suatu kinerja program
kegiatan dalam bentuk laporan. Bidang-bidang juga berkoordinasi
dengan subbagian program selama pelaksanaan, terutama apabila
ada perubahan dari perencanaan maupun penganggaran yang
telah disepakati di awal tahun.
Di lingkup eksternal, stakeholder yang memiliki hubungan
kerja dengan subbagian program adalah:

Tabel 2.3 Hubungan Subbagian Perencanaan dengan Stakeholder


No Stakeholder Hubungan Kerja

1 Puskesmas Puskesmas berperan sebagai unit pelaksana


Dinas Kesahatan di tingkat kecamatan. Subbagian
program juga berperan dalam perencanaan,
monitoring, dan evaluasi APBN untuk Puskesmas
yang berupa BOK. Selain itu, dilakukan juga desk
untuk melihat permasalahan yang terjadi dalam
mencapai tujuan ideal dengan hasil pelaksanaan
di lapangan.

2 Bappeda Membuat perencanaan pembangunan daerah,


khususnya dalam hal kesehatan, dan melaporkan
program kegiatan yang telah dilaksanakan berikut
dengan penilaian keberhasilan dengan melihat
perencanaan dan pelaksanaan dalam
Musrenbang yang dimotori Bappeda.

3 Dinas Keuangan Dinas Keuangan melakukan koreksi atau verifikasi


Kabupaten terhadap RAPBD kabupaten dan RAPBD provinsi
Dinas Keuangan.

4 KPPN KPPN melakukan koreksi atau verifikasi terhadap


25

No Stakeholder Hubungan Kerja

Tasikmalaya RAPBN. Apabila berdasarkan hasil verifikasi


sudah benar, maka Subbagian Program dapat
melakukan pencairan dana. Setiap bulannya
Subbagian Program melaporkan
pertanggungjawaban terhadap uang yang
diterima.

5 Pemerintah Pemerintah daerah membuat Renstra yang


Daerah menjadi acuan untuk Renstra dan Renja di Dinas
Kesehatan yang akan disusun oleh Subbagian
Program. Setiap bulan, triwulan, semester, dan
tahunan, pemerintah daerah menerima laporan
pencapaian kinerja Dinas Kesehatan yang disusun
oleh Subbagian Program.

6 DPRD Kabupaten Melakukan pengesahan RAPBD dalam sidang


paripurna.

7 Dinas Kesehatan Memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan


Provinsi seluruh kegiatan di Dinas Kesehatan. Dinas
Kesehatan Provinsi juga berkoordinasi dengan
Subbagian Program dalam hal perencanaan dan
penganggaran.

8 Kementerian Memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan


Kesehatan seluruh kegiatan di Dinas Kesehatan. Dinas
Kesehatan Provinsi juga berkoordinasi dengan
Subbagian Program dalam hal perencanaan dan
penganggaran, khususnya dana yang bersumber
dari Kementerian Kesehatan (BOK dan DAK).
26

2. Hasil Analisis dan Evaluasi Program Kesehatan


a. Inventarisasi Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, ada beberapa permaslahan
yang di hadapi oleh Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ciamis, permasalahan tersebut dibagi menjadi empat
kategori sesuai dengan Tugas dan Fungsi Subbagian Perencanaan,
yaitu Perencanaan, Penganggaran, Monitoring dan Evaluasi, serta
Pelaporan sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Penyusunan dokumen perencanaan secara vertikal belum
didukung data penunjang, baik dari segi sumber maupun
kualitasnya.
Dokumen perencanaan yang dibuat oleh Subbagian
Program disusun secara vertikal dan horizontal.
b) Adanya perbedaan prioritas antara pihak kesehatan
dengan Masyarakat.
c) Tugas Pokok dan Fungsi Perencanaan masih ada yang
tumpah tindih, terutama dengan Bidang SDK dan
Subbagian Kepegawaian Umum sehingga berdampak
terhadap proses Perencanaan.
d) Proporsi kuantitas SDM yang belum sebanding dengan
beban kerja dan belum sesuai dengan hasil Analisis Beban
Kerja
2) Penganggaran
a) Antara kebutuhan dan realisasi tidak sesuai dengan
harapan karena selain keterbatasan kemampuan APBD
kabupaten, juga masih terdapat perbedaan sudut pandang
dalam menentukan prioritas anggaran antara SKPD
dengan DPRD.
b) Pembagian Kewenangan dalam menentukan anggaran
antara pusat dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten
masih belum dilaksanakan secara optimal.
3) Monitoring dan Evaluasi
a) Terjadi ketidaktepatan waktu dalam pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi.
27

4) Pelaporan
a) Ketepatan waktu dan isi masih belum sesuai dengan
komitmen yang telah disepakati antara Dinas Kesehatan
dengan Puskesmas.
b. Penyebab Masalah
Berikut di bawah ini uraian penyebab timbulnya masalah:
1) SDM Pelaksana Perencanaan Penganggaran
Pelaksana Subbagian Perencanaan selama ini harus
menggunakan waktu di luar jam kantor untuk menyelesaikan
penyusunan perencanaan penganggaran, terutama saat
penyusunan perencanaan penganggaran murni. Perencanaan
penganggaran murni mulai disusun setelah DPRD
mengesahkan RAPBD menjadi APBD. Waktu pelaksanaannya
sekitar bulan September hingga akhir Desember setiap
tahunnya.
Hal yang harus dilakukan oleh Pelaksana perencanaan
penganggaran adalah mengumpulkan RKA SKPD dari seluruh
bidang di Dinas Kesehatan serta Puskesmas. Kemudian
disusun RAPBD hingga disahkan APBD. Biasanya, jumlah
APBD yang disahkan kurang dari anggaran yang diajukan di
RAPBD. Oleh karena itu, perlu analasis dan kajian mendalam
terkait pemilihan kegiatan yang akan menjadi prioritas untuk
didanai selama setahun ke depan. Banyaknya program
kegiatan yang perlu dianalisis dengan kuantitas SDM yang
belum memadai mengakibatkan perlu waktu yang lebih dalam
pengerjaannya. Secara keseluruhan, waktu yang digunakan
sekitar sepuluh bulan. Berdasarkan hasil analisis jabatan tahun
2016, jumlah SDM standar yang perlu dimiliki Subbagian
Perencanaan adalah satu Kasubbag dan enam Pelaksana
Subbagian Program. Pada kenyataannya, dari sisi pelaksana
baru tersedia empat orang. Masalah terkait SDM untuk
pelaksanaan perencanaan penganggaran tidak hanya terkait
dengan jumlahnya yang kurang, tetapi juga dibutuhkan SDM
yang memiliki kemampuan analisis, nalar, dan penghitungan
yang cepat. Beberapa kali sudah diusulkan untuk pengadaan
28

SDM tambahan di Subbagian Perencanaan baik secara lisan


maupun tertulis. Akan tetapi masih sulit melakukan recruitment
karena sejauh ini belum ada orang yang memenuhi kualifikasi
untuk ditempatkan di Subbagian Perencanaan. Selain itu,
belum diadakan pelatihan atau peningkatan kapasitas untuk
menambah SDM dalam penyusunan perencanaan
penganggaran.
2) Belum Ada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Subbagian Perencanaan bagi Pegawai di
Luar Pelaksananya.
Diklat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kapabilitas seseorang agar memiliki kompetensi sesuai dengan
persyaratan jabatan masing-masing. Kompetensi sendiri adalah
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS,
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Oleh karena itu, diklat seharusnya bisa menjadi salah satu
alternatif agar dapat menambah SDM dan mengurangi beban
kerja di Subbagian Perencanaan. Selain itu, tidak menutup
kemungkinan orang yang mengikuti Diklat terkait Subbagian
Perencanaan dapat tertarik dan bersedia untuk dipindahkan ke
Subbagian Perencanaan. Akan tetapi, hingga saat ini belum
dilakukan diklat bagi pegawai di luar Subbagian Perencanaan.
Pelaksana di Subbagian Perencanaan sendiri juga masih
belum mampu menguasai seluruh tugas di Subbagian
Perencanaan. Masing-masing baru sekadar mengetahui dan
memahami tugas masing-masing. Hal ini menimbulkan masalah
apabila pelaksana kendala yang menyebabkan tidak bisa
bertugas karena tidak ada yang mampu mem-back up
pekerjaannya.
3) Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis
Tahun 2016 terkait Uang Lembur Belum Memadai.
Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis
Tahun 2016 memang bertujuan untuk terciptanya keseragaman
penafsiran, ketertiban dalam administrasi, dan sebagai alat
29

ukur belanja program kegiatan. Akan tetapi, mengingat


mobilitas yang tinggi dan capaian kerja banyak yang harus
dipenuhi, ketetapan terkait uang lembur masih dirasa kurang
memberikan kemudahan bagi Pelaksana Subbagian
Perencanaan. Kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh Subbagian
Perencanaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, tetapi
Subbagian Program SKPD lain juga merasakan hal yang sama.
Upaya yang telah dilakukan sejauh ini untuk memberikan
kebijakan khusus kepada Subbagian Perencanaan adalah
adanya diskusi di forum pemegang program SKPD se-
Kabupaten Ciamis dan advokasi kepada Setda. Saat ini tinggal
menunggu persetujuan dari Bappeda.

3. Hasil Analisi Kegiatan Magang


Kegiatan Magang dilaksanakan selama 30 hari kerja mulai hari Senin
sampai dengan Jumat selama 4 (empat) minggu. Setiap harinya kegiatan
Magang berlangsung selama 8 (delapan) jam, yaitu dari pukul 07.30
sampai dengan 15.30 WIB. Selama kegiatan Magang penulis ditugaskan
di Sub Bagian Perencanaan, dengan melaksanakan tugas sebagai berikut :
1. Mengerjakan Laporan Kemajuan Dana Alokasi
Khusus Tahun Anggaran 2016.
2. Menginput data RAK dan membantu
meneyelesaikan laporan dana alokasi khusus tahun 2016.
3. Membantu menginput Data Usulan Rehab
Banguanan (Puskesmas, Poskesdes, Pustu dan Rumah Dinas) di
tiap Wilayah Puskesmas se Kabupaten Ciamis.
4. Membantu menginput Data Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang kesehatan Tahun 2017-2021
5. Membantu input matrik rencana capaian SPM
kesehatan Tahun 2017-2021
6. Membantu menginput target standar pelayanan
minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Ciamis.
7. Membantu input data Perubahan Rencana Kerja
Anggaran (PRKA).
30

8. Membantu menyelesaikan pembuatan PowerPoint


tentang Susunan Organisasi, Dokumentasi Kegiatan, dan Tentang
Capaian Program Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis untuk
disampaikan pada setiap kegiatan rapat kepala puskesmas dan
kunjungan kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai