DEFISIENSI IMUN
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
SIDOARJO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Defisiensi Imun” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini diajukan sebagai salah satu penugasan Mata Kuliah
Imunologi Farmasi prodi S1 Farmasi STIKES RS ANWAR MEDIKA tahun akademik
2021/2022. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
2. Ibu Martina Kurnia Rohmah, S.Si., M.Biomed., selaku dosen pengampu mata
kuliah Imunologi Farmasi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyusun makalah ini.
3. Ibu Kadeq Novita Prajawanti., S.Tr., M.Imun. selaku dosen pengampu mata
kuliah Imunologi Farmasi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyusun makalah ini.
Kami selaku penulis mohon maaf apabila masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Apabila ada kritik dan saran dari pembaca, kami terima
dengan tangan terbuka untuk makalah yang lebih baik lagi. Kami selaku penulis
berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pemenuhan nilai
tugas, petunjuk pembelajaran, serta dapat menambah informasi, pengetahuan,
pengalaman, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan bagi kita semua.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
b. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari Defisiensi Imun
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme terjadinya penyakit Defisiensi
Imun
d. Untuk mengetahui terapi kelainan Penyakit Defisiensi Imun
e. Untuk mengetahui apa saja pencegahan kelainan Defisiensi Imun
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Imunitas atau biasa disebut dengan kekebalan tubuh adalah suatu sistem
mekanisme pada suatu mikroorganisme yang dapat melindungi tubuh terhadap
pengaruh biologis luar dengan mengenali atau mengidentifikasi serta
membunuh patogen serta sel tumor. Sistem imun ini dapat mendeteksi
berbagai macam pengaruh biologis dari luar, sehingga akan melindungi tubuh
dari infeksi, bakteri, virus, hingga cacing parasit serta memusnahkan zat-zat
3
asing lain dari sel organisme yang sehat agar jaringan tetap dapat berfungsi
maksimal.
4
humoral.
Agammaglubolinemia Kegagalan maturasi sel Penurunan atau sama
terkait kromosom-X B di sumsum tulang sekali tidak ada
belakang produksi sel B dan
antibodi.
Sindrom DiGeorge Ketidaksempurnaan Rentan terhadap
perkembangan organ infeksi virus dan fungi
timus dan kegagalan karena kegagalan
maturasi sel T. sistem imunitas
humoral.
Sindrom Wiskott-Aldrich Mutasi pada gen WAS Rentan terhadap
menyebabkan kerja eczema atopic dan
protein WASP kurang infeksi yang mudah
fungsional yang kambuh.
mengganggu fungsi
sitoskeleton aktin dalam
perkembangan sel darah
dan pembentukan
sinapsis imunologi.
Sindrom Hiper-IgM Cacat pada sel B Kadar IgM di dalam
sehingga tidak dapat tubuh menjadi
melakukan pergantian berlebihan dan
kelas antibody kekurangan IgA, IgG,
(immunoglobulin). dan IgE. Hal ini
menyebabkan sering
terjadinya infeksi
berulang.
5
Penyakit kronis atau kondisi medis khusus seperti hepatitis, diabetes,
malagizi, malnutrisi, infeksi HIV, kanker, leukemia, gagal ginjal akut, luka
bakar parah.
Efek samping obat-obatan. Beberapa obat yang mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh seperti kemoterapi, penekan sistem imun dan radioterapi
dapat menjadi penyebab gangguan imunodefisiensi.
Pengangkatan organ tubuh. Salah satu organ yang berperan penting pada
sistem kekebalan tubuh adalah limpa, apabila limpa diangkat karena kondisi
tertentu maka dapat meningkatkan risiko imunodefisiensi.
6
mengalami infeksi pernapasan yang berulang, termasuk pneumonia, infeksi
pada saluran pencernaan, dan meningitis. Infeksi kronis, seperti otitis media,
juga dapat terjadi. Pasien dengan agammaglobulinemia cenderung terkena
infeksi yang parah dan biasanya menyebabkan kondisi yang fatal.
Sementara itu, pasien dengan kegagalan imunitas yang dimediasi oleh sel
akan rentan terhadap infeksi akibat virus dan jamur. Pada pasien dengan
penyakit ini, infeksi virus yang belum aktif, misalnya Varicella zoster dan
Herpes simplex dapat menyebar. Infeksi jamur juga cenderung akan
memengaruhi seluruh fungsi tubuh. Kandidiasis atau infeksi ragi juga sering
terjadi, biasanya pada membran mukosa.
Respon imun merupakan respon yang terjadi dengan interaksi antara sel
B dan sel T; sehingga biasanya pasien akan mengalami gejala yang berbeda
pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, pasien yang terkena
imunodefisiensi humoral juga dapat mengalami infeksi virus yang berulang
dan kronis, sedangkan pasien yang terkena imunodefisiensi yang dimediasi sel
juga rentan terkena infeksi bakteri piogenik. Pasien dengan imunodefisiensi
kombinasi parah biasanya akan mengalami beberapa infeksi pada saat yang
bersamaan.
7
Gangguan imunodefisiensi primer tidak dapat dicegah. Namun, jenis
imunodefisiensi sekunder masih bisa dihindari dengan beberapa cara. Salah
satunya adalah tidak melakukan seks bebas agar jauh dari infeksi virus
HIV/AIDS.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa defisiensi imun atau
immunodefisiensi adalah suatu gangguan imunitas, dimana sistem kekebalah
tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena satu atau lebih komponen
sistem imun yang tidak aktif.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan yang diharapkan, dikarenakan terbatasnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kami selaku penulis berharap saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan dari segala bentuk kekurangan dalam makalah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ade Murtika, M. A. (2018, Maret 19). Imunoserologi. Diambil kembali dari
pdfcoffee.com: https://pdfcoffee.com/makalah-imunoserologi-pdf-
free.html
Hairunnisa. (2021, 03 29). Efek Yang Dirasakan Akibat Pembekuan Darah.
Diambil kembali dari lifepack.id: https://lifepack.id/efek-yang-dirasakan-
akibat-pembekuan-darah/
poltekkesjogja. (t.thn.). Anemia. Diambil kembali dari eprints.poltekkesjogja.ac.id:
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1017/4/Chapter%202.pdf
Rahmawati, W. (2013, oktober). Defisiensi Imun. Diambil kembali dari
id.scribd.com: https://id.scribd.com/doc/306369164/Makalah-Defisiensi-
Imun-10330031-Witry-Rahmawati
unimus. (2019, 11). Bab II Tinjauan Pustaka. Diambil kembali dari
repository.unimus.ac.id:http://repository.unimus.ac.id/2073/3/9.%20BAB
%20II.pdf
Nurin, Fajarina (2021, 01 08). Gangguan Imunodefisiensi Diambil kembali dari
hellosehat.com https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/gangguan-
imunodefisiensi/
10
11