Anda di halaman 1dari 22

BAB V

ANTIGEN - ANTIBODI
ANTIGEN
• Antigen adalah bahan yg dapat bereaksi dengan produk respons imun dan merupakan
sasaran respon imun.
• Antigen disebut juga Imunogen yaitu bahan yg dapat menimbulkan respons imun.
• Epitop atau determinan antigen adalah bagian antigen yg menginduksi pembentukan
antibody dan dapat diikat dengan spesifik oleh bagian antibody pada limfosit.
• Hapten adalah determinan antigen dengan berat molekul rendah dan baru menjadi
immunogen bila diikat oleh molekul besar dan dapat mengikat antibody . Contoh
hapten adalah golongan antibiotic.
• 1. Pembagian antigen menurut epitope :
a. Unideterminan, univalent: Hanya 1 jenis epitope/ determinan pada 1
molekul.
b. Unideterminan, multivalent: Hanya 1 determinan tetapi 2 atau lebih
determinan ditemukan dalam 1 molekul.
c. Multideterminan, univalent: Banyak epitope yg bermacam-macam tapi
hanya 1 dari tiap macamnya.
d. Multideterminan, multivalent: Banyak determinan dan banyak macam
pada 1 molekul.
2. Pembagian antigen menurut spesivitas:
a. Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies
b. Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentu
c. Alloantigen, yang spesifik untuk individu dalam suatu spesies
d. Antigen organic spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentu
e. Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri
3. Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T:

a. T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel T dan sel B terlebih


dahulu untuk dapat menimbulkan respons antibody.
b. T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk
membentuk antibody.
4. Pembagian antigen menurut sifat kimiawi:
a. Hidrat arang (polisakarida), umumnya imunogenik. Glikoprotein
merupakan bagian permukaan sel banyak mikroorganisme dan dapat
menimbulkan respons imun terutama pembentukan antibody.
b. Lipid, biasanya tdk imunogenik tetapi menjadi imunogenik bila diikat
carrier protein. Lipid dianggap sebagai hapten.
Lanjutan Pembagian antigen menurut sifat kimiawi:
c. Asam nukleat, tidak imunogenik tapi menjadi imunogenik bila diikat
carrier protein.
d. Protein, Kebanyakan protein imunogenik dan umumnya multideterminant
dan univalent.
ANTIBODI
• Imunoglobulin merupakan substansi pertama yang diidentifikasi sebagai
molekul dalam serum yg mampu menetralkan sejumlah mikroorganisme
penyebab infeksi.
• Molekul ini dibentuk oleh sel B dengan 2 bentuk yg berbeda yaitu sebagai
reseptor permukaan antigen dan sebagai antibody yg disekresikan ke cairan
ekstraselluler.
• Antibodi yg disekresikan dapat berfungsi sebagai adaptor yang mengikat
antigen yg spesifik,sekaligus jembatan yang menghubungkan antigen
dengan sel system imun atau mengaktivasi komplemen.
• Antibodi adalah bahan larut digolongkan dalam protein yg disebut globulin
dan sekarang dikenal sebagai immunoglobulin. Imunoglobulin dibentuk oleh
sel plasma yg berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan
antigen .
• Semua molekul imunoglobulin mempunyai 4 rantai polipeptida dasar yaitu :
1. Dua rantai polipeptida pendek yg identik. Rantai polipeptida ini
dinamakan rantai L (Light chain) atau rantai ringan
2. Dua rantai polipeptida Panjang yg identic, rantai polipeptida ini disebut
rantai H (heavy chain) atau rantai berat.
• Pada pertengahan rantai H didapatkan ikatan yang disebut ikatan disulfida.
Tiap rantai L diikat pada bagian tengah rantai H di sebelahnya.
• Imunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel
B akibat adanya kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk spesifik ini
akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis.
• Bila serum protein dipisahkan secara elektroforesis maka immunoglobulin
ditemukan terbanyak dalam fraksi gammaglobulin meskipun ada pula yg
ditemukan pada fraksi alfa dan beta.
• Enzym papain memecah molekul antibody dalam fragmen. Dua fragmen
tetap memiliki sifat antibody yang dapat mengikat antigen secara spesifik
dan dapat bereaksi dengan determinan antigen dan hapten yg disebut Fab
(fragmen antigen binding) dan dianggap univalent.
• Fragmen ke 3 dapat dikristalkan dari larutan dan disebut Fc (Fragmen
Cristallizable) dan tdk mengikat antigen. Fc menunjukkan fungsi biologis
sesudah antigen diikat Fab.
 Kelas-kelas Imunoglobulin
1. Imunoglobulin G (IgG)
a. IgG merupakan komponen utama immunoglobulin serum, dengan berat
molekul 160.000 Dalton. Kadarnya dengan serum sekitar 13 mg/ ml. Merupakan
75% dari semua immunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan seperti cairan
serebrospinal dan urine. IgG dapat menembus fetus dan berperan sebagai imunitas
bayi sampai umur 6-9 bulan.
b. IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin dan pemusnahan
antigen. IgG memiliki sifat opsonin yg efektif karena sel fagosit memiliki reseptor Fc dari IgG
shg dapat mempererat hubungan antara fagosit dan sel sasaran. Selanjutnya opsonisasi
tersebut dibantu oleh reseptor komplemen pada permukaan fagosit.
c. IgG juga berperan pada imunitas seluler karena dapat merusak antigen seluler
melalui interaksi dengan system komplemen. IgG ditemukan banyak dalam darah, cairan system
saraf pusat (SSP) dan peritoneal.
 Kelas-kelas Imunoglobulin
2. Imunoglobulin A (IgA)
a. IgA ditemukan dengan jmlh sedikit dlm serum, tetapi kadarnya dalam cairan sekresi
saluran napas, saluran cerna, sal. Kemih, air mata, keringat, air ludah, dan air susu lebih tinggi
dalam bentuk IgA sekretori. Baik IgA dalam serum maupun dalam sekresi fungsinya dapat
menetralisir toksin atau virus dan mencegah kontak antara toksin atau virus dengan sel sasaran.
Berat molekulnya adalah 165.000 Dalton.
b. IgA dalam serum dapat mengaglutinasikan dan mengganggu motilitas kuman
sehingga mudah difagositosis. IgA dapat pula meningkatkan fungsi sel
polimorfonuklear (opsonisasi) karena memiliki reseptor Fc dari IgA. IgA dapat
mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif, tidak seperti halnya IgG dan IgM yg dapat
mengaktifkan komplemen jalur klasik.
c. IgA juga berperan dalam imunitas terhadap cacing pita, defisiensi IgA sering
disertai dengan dibentuknya antibody terhadap antigen makanan dan inhalan pada alergi.
Kadar IgA yg tinggi dalam serum ditemukan pada infeksi kronis saluran napas dan cerna. Seperti
tuberculosis, sirosis alkoholik, colitis ulseratif dan penyakit crone.
 3. Imunoglobulin M (IgM)
a. IgM adalah antibody pertama yg dibentuk dalam respons imun, nama M berasal dari
Macroglobulin dg berat molekul 900.000 Dalton.
b. IgM mempunyai rumus bangun pentamer dan merupakan immunoglobulin terbesar.
Molekul2 tersebut diikat oleh rantai J pada fraksi Fc.
c. Kebanyakan sel B memiliki IgM pada permukaannya sebagai reseptor antigen. IgM dibentuk
paling dahulu pada respon imun primer, oleh sebab itu kadar IgM yg tinggi menunjukkan adanya
infeksi dini.
d. Bayi yg baru lahir hanya memiliki IgM 10% dari kadar IgM pada orang dewasa. Oleh karena itu
IgM ibu tidak dapat menembus plasenta. Fetus umur 12 minggu sudah mulai membentuk IgM bila
sel B nya sudah dirangsang oleh infeksi intrauterine seperti sifilis, rubella, toxoplasmosis dan virus
citomegalo. Kadar IgM anak akan mencapai kadar IgM dewasa pada usia 1 tahun.
e. Kebanyakan antibody alamiah seperti isoaglutinin, golongan darah AB adalah IgM. IgM dapat mencegah
gerakan mikroorganisme pathogen, memudahkan fagositosis dan aglutinator kuat terhadap antigen. IgM juga
merupakan antibody yg dapat mengaktifkan komplemen dengan kuat.
f. IgM adalah kelas immunoglobulin yg responnya pendek yaitu hanya beberapa hari kemudian menurun.
Fenomena inilah yg menjadi acuan seseorang infeksinya akut atau tidak.

4. Imunoglobulin D (IgD)
a. IgD ditemukan dengan kadar yg sangat rendah dalam sirkulasi. Mungkin hal tersebut disebabkan
oleh karena IgD tdk dilepaskan sel plasma dan sangat rentan terhadap degradasi oleh proses proteolitik. IgD
merupakan komponen permukaan utama sel B dan petanda dari diferensiasi sel B yg telah matang.
b. IgD tidak mengikat komplemen, mempunyai aktivitas antibody terhadap antigen berbagai makanan
dan autoantigen. Selanjutnya IgD Bersama IgM pada permukaan sel B sebagai antigen.
c. Salah satu sifat IgD yg berbeda dengan immunoglobulin lain adalah IgD lebih lentur
disbanding immunoglobulin lain karena mempunyai bagian engsel yg lebih Panjang sehingga dapat
melakukan ikat silang dengan antigen polivalen secara efisien. Selain itu IgD sangat peka terhadap enzim
proteolitik, hal inilah yg menyebabkan umur IgD pendek (2-3 hari).

5. Imunoglobulin E (IgE)
a. IgE memiliki berat molekul 200.000 Dalton, IgE disebut juga antibody reagenik dan
merupakan Ig dengan jumlah paling sedikit dalam serum tetapi memiliki efek cukup besar.
b. IgE mudah diikat mastosit, basophil dan eosinophil yg pada permukaannya memiliki reseptor
untuk raksi Fc dari IgE. IgE dibentuk oleh sel plasma dalam selaput lendir saluran nafas dan cerna. Kadar
IgE meningkat pada reaksi alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, hidatid, trikinosis dan diduga
berperan pada imunitas terhadap parasite. IgE disebut juga antibody reagin. Proteksi terhadap parasite
diperoleh melalui ADCC (Antibody dependent celluler toxicity) dengan akibat dilepaskannya granul
eosinophil yg toksik utk parasite.
Pembentukan Antibodi
• Bila antigen pertama kali masuk ke dalam tubuh terjadilah respons imun primer yang ditandai
dengan munculnya IgM beberapa hari setelah pemaparan.
• Saat antara pemaparan antigen dan munculnya IgM disebut lag phase.
• Kadar IgM mencapai puncaknya setelah 7 hari. Pada 6 sampai 7 hari setelah pemaparan, di dalam
serum mulai dapat terdeteksi IgG sedang IgM menurun.
• IgG mencapai puncaknya pada 10-14 hari setelah pemaparan antigen.
• Bila pemaparan antigen terjadi kedua kali, terjadi respons imun sekunder atau disebut juga booster.
• Baik IgM maupun IgG secara cepat meningkat dengan log phase yang pendek. Puncak kadar IgM
juga lebih singkat dibanding respons imun primer, sebaliknya kadar IgG meningkat jauh lebih
tinggi dan berlangsung lama. Perbedaan tersebut disebabkan adanya sel B dan sel T memori akibat
pemaparan yang pertama.
• Perbedaan dalam respons imun primer dan sekunder, kadar antibody, lamanya log
phase bergantung pada jenis, dosis dan cara masuk antigen serta sensitivitas teknik yg
digunakan untuk mengukur antibody.
RANGKUMAN

1. Antigen adalah bahan yg dapat bereaksi dengan produk respons imun dan merupakan
sasaran respon imun.
2. Epitop atau determinan antigen adalah bagian antigen yg menginduksi pembentukan
antibody dan dapat diikat dengan spesifik oleh bagian antibody pada limfosit.
3. Hapten adalah determinan antigen dengan berat molekul rendah dan baru menjadi
immunogen bila diikat oleh molekul besar dan dapat mengikat antibody.
4. Antibodi adalah bahan larut digolongkan dalam protein yg disebut globulin dan
sekarang dikenal sebagai immunoglobulin. Imunoglobulin dibentuk oleh sel plasma
yang berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen.
RANGKUMAN

5. Semua molekul immunoglobulin mempunyai 4 rantai polipeptida dasar yaitu :


a. 2 rantai polipeptida pendek yg identic. Rantai ini dinamakan rantai L
(light chain) atau rantai ringan.
b. 2 rantai polipeptida Panjang yg identic. Rantai ini disebut rantai H (heavy
chain) atau rantai berat.
Pada pertengahan rantai H didapatkan ikatan yang disebut ikatan disulfida. Tiap rantai
L diikat pada bagian tengah rantai H disebelahnya.
6. Kelas-kelas immunoglobulin terdiri dari IgA, IgM, IgD, IgG, IgE.

Anda mungkin juga menyukai