Anda di halaman 1dari 7

ISOTIP

A. DEFINISI
Isotipe adalah determinan antigenik yang mencirikan kelas dan subkelas rantai berat serta
jenis dan subtipe rantai ringan. Setiap antibodi hanya memiliki satu jenis rantai berat (γ, atau α,
atau μ, atau ε, atau δ) dan satu jenis rantai ringan (k atau λ). Perbedaan struktural dalam wilayah
konstan rantai berat atau rantai ringan menentukan kelas dan subkelas imunoglobulin (Ig), jenis
dan subtipe dalam suatu spesies. Determinan wilayah konstan ini disebut determinan isotipe atau
isotipe.

Jika IgM manusia disuntikkan ke kelinci, kelinci akan mengenali determinan antigenik pada
rantai berat dan rantai ringan dan membuat antibodi terhadapnya. Jika antiserum diserap dengan
IgG manusia, antibodi terhadap determinan rantai ringan dan semua determinan yang sama
antara IgM manusia dan IgG akan dihilangkan dan antiserum yang dihasilkan hanya akan
bereaksi dengan IgM manusia. Memang, antibodi hanya akan bereaksi dengan wilayah konstan
rantai μ. Antibodi pada daerah variabel jarang mungkin karena hanya beberapa salinan dari
setiap daerah variabel yang berbeda yang terwakili dalam IgM dan dengan demikian imunisasi
yang efektif tidak terjadi. Determinan yang dikenali oleh antibodi tersebut disebut determinan
isotipik dan antibodi terhadap determinan tersebut disebut antibodi anti-isotipik. Setiap kelas,
subkelas, tipe dan subtipe imunoglobulin memiliki set determinan isotipe yang unik.

B. LOKASI
Isotipe rantai berat ditemukan di bagian kristalisasi fragmen (Fc) dari wilayah konstanta
molekul sedangkan isotipe rantai ringan ditemukan di wilayah konstanta molekul.

C. LETAK (KEBERADAAN)
Isotipe ditemukan pada semua individu normal dalam spesies. Awalan “Iso” memiliki arti
sama pada semua anggota spesies. Beberapa individu dengan imunodefisiensi mungkin
kekurangan satu atau lebih isotipe tetapi individu normal memiliki semua isotipe.

D. FUNGSI
Antibodi terhadap isotipe digunakan untuk menghitung kelas dan subkelas immunoglobulin
(Ig) dalam berbagai penyakit, dalam karakterisasi leukemia sel B dan dalam diagnosis berbagai
penyakit imunodefisiensi.
Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas Immunoglobulin.
Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin, yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig
M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig
G4. Karena semua bagian konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu
dapat djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip.

Pada manusia, ada lima isotipe rantai berat

δ – IgD
γ – IgG
ε – IgE
α – IgA
μ – IgM

E. KLASIFIKASI

Ada lima kelas imunoglobulin (isotipe) molekul antibodi yang ditemukan dalam serum: IgG,
IgM, IgA, IgE, dan IgD. Kelas isotipe dibedakan berdasarkan jenis rantai berat yang
dikandungnya. Molekul IgG memiliki rantai berat yang dikenal sebagai rantai-γ; IgM memiliki
rantai μ; IgA memiliki rantai-α; IgE memiliki rantai-ε; dan IgD memiliki rantai δ. Variasi
polipeptida rantai berat memungkinkan setiap kelas imunoglobulin berfungsi dalam jenis respons
imun yang berbeda atau selama tahap pertahanan tubuh yang berbeda. Urutan asam amino yang
memberikan perbedaan fungsional ini terutama terletak di dalam domain Fc.

1. Immunoglobulin D (IgD)
 δ – IgD : Isotipe IgD diekspresikan pada sel B naif saat mereka meninggalkan sumsum
tulang dan mengisi organ limfoid sekunder.

Immunoglobulin D (IgD) merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding


dengan immunoglobulin lain.

 Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 µg per mil serum.


 Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM monomer dan
berperan dalam diferensiasi sel B.
 Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang
aktifitasnya berhubungan dengan IgD.
Contohnya terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu.
 IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat.
Immunoglobulin D (IgD) bekerja dengan IgM dalam perkembangan sel B. IgD ditemukan
dalam kadar yang sangat rendah dalam serum dan tidak mengaktifkan jalur komplemen.

2. Immunoglobulin G (IgG)
 γ – IgG : IgG adalah kelas antibodi paling melimpah dalam serum dan dibagi menjadi 4
subkelas berdasarkan perbedaan dalam struktur gen wilayah konstan dan kemampuan
untuk memicu fungsi efektor yang berbeda.

Immuboglobin G (IgG) merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn
pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satu- satunya antibody yang
dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan
pada bayi yang baru lahir.

 IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua
rantai ringan L. IgG rantai berat H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu
imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut
bivalen.
 IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000.
Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin.
 IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak
dengan perbandingan jumlah sebagai berikut :
- IgG1 dengan jumlah 40-70%
- IgG2 dengan jumlah 4-20%
- Igg3 dengan jumlah 4-8%
- IgG4 dengan jumlah 2-6%
 Masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh
satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen setiap subkelas juga tidak sama seperti
IgG3> IgG1 > igG2 > IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur
klasik tetapi melalui jalur internal.

Immunoglobulin G (IgG) merupakan Ig paling umum dalam serum dan Ig utama dalam ruang
ekstravaskular. IgG1, IgG2 dan IgG3 adalah aktivator komplemen, dengan IgG3 sebagai yang
terkuat. Subkelas imunoglobulin manusia IgG1 dan IgG3 cenderung mengikat kuat reseptor
kristalisasi fragmen (Fc), sedangkan subkelas IgG2 dan IgG4 berikatan dengan lemah. IgG juga
merupakan satu-satunya imunoglobulin manusia yang diturunkan dari ibu ke janin untuk
mentransfer kekebalan.

3. Immunoglobulin E (IgE)
 ε – IgE : Antibodi IgE hadir pada konsentrasi terendah dalam darah perifer tetapi
merupakan kelas antibodi utama dalam respons alergi melalui keterlibatan sel mast,
eosinofil, dan sel Langerhans.
Immunoglobulin E (IgE) adalah Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi
hipersensifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah
tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll.

 IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel
khusus, sehingga tidak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat
terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml.
 Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon.
 Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap.
 IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl-1
 IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell
untuk mengeluarkan histamine dan heparin.

Immunoglobulin E (IgE) diekspresikan pada permukaan sel B yang matang. IgE imunoglobulin
manusia adalah Ig paling sedikit dalam serum dan tidak mengaktifkan jalur komplemen.
Reseptor kristalisasi fragmen (Fc) untuk IgE ditemukan pada eosinofil dan IgE mengikat reseptor
Fc pada sel mast dan basofil bahkan sebelum berinteraksi dengan antigen. Sebagai hasil dari
pengikatannya ke basofil dan sel mast, IgE terlibat dalam reaksi alergi.

4. Immunoglobulin A (IgA)
 α – IgA : Antibodi IgA disekresi dalam saluran pernapasan atau usus dan bertindak
sebagai mediator utama imunitas mukosa.

Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan permukaan organ
sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering
terpapar mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu.

 IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme


 Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga merupakan imunoglubulin utam
pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius
,intestinal dan genital.
 Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus.
 Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru lahir.membatasi
absorbs antigen yang berasal dari makanan.
 Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan satu molekul yang
terdiri atas rantai J dan component sekresi.
 Beberapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 L2 terdapat dua sub kelas
yaitu : IgA1 dan IgA2

Immunoglobulin A (Ig A) adalah imunoglobulin manusia paling umum kedua dalam serum. Ini
disekresikan dalam susu dan juga yang paling umum dalam sekresi (misalnya air mata, air liur
dan lendir). IgA tahan terhadap pencernaan dan dapat mengaktifkan jalur komplemen saat
digabungkan.
5. Immunoglobulin M (IgM)
 μ – IgM : IgM pertama kali diekspresikan sebagai monomer pada permukaan sel B
imatur. Struktur pentamerik antibodi IgM membuatnya efisien dalam
mengikat antigen dengan epitop berulang (mis. Kapsul bakteri, kapsid virus)
dan aktivasi kaskade komplemen. Karena antibodi IgM diekspresikan lebih
awal dalam respons sel B, mereka jarang bermutasi tinggi dan memiliki
reaktivitas antigen yang luas sehingga memberikan respons dini terhadap
berbagai antigen tanpa memerlukan bantuan sel T.

IgM berupa antibodi berukuran paling besar yang merupakan immunoglobulin yang dproduksi
pada awal respon imunitas primer

 IgM terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas lima unit L2
( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul rantai J (joining).
 berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat pengikatan antigen yang
identik oleh karena itu disebut bervalensi 10.
 Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen-
antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus.
 Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan tunggal (hapten)
 IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S
dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini mempunyai 12% dari beratnya
karbohidrat.
 Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen
dan antibodi yang utama pada golongan darah secara utama

Imunoglobulin M (Ig M) yang diekspresikan pada permukaan sel B yang belum matang dan
matang sebagai monomer. IgM adalah imunoglobulin manusia yang paling banyak ketiga. IgM
juga merupakan imunoglobulin manusia pertama yang dibuat oleh janin. IgM adalah aktivator
dan aglutinator komplemen yang kuat karena struktur pentameriknya dan mengikat reseptor
kristalisasi fragmen (Fc).
Pada manusia, hanya ada dua jenis rantai ringan - κ dan λ (berdasarkan perbedaan asam
amino halus di daerah VL dan CL). Rantai κ dan λ ditemukan masing-masing 67% dan 33%.
Antibodi apa pun dapat dibentuk dengan mengaitkan satu jenis rantai berat dengan satu jenis
rantai ringan. Dalam setiap kombinasi yang memungkinkan akan ada dua rantai berat dan ringan
yang identik di unit antibodi (monomer). Oleh karena itu pentamer IgM dapat terdiri dari (μ2κ2)
5 atau (μ2λ2) 5.
Jika mengambil antibodi dari satu spesies dan menyuntikkannya ke spesies lain, itu akan
menghasilkan produksi antibodi anti-isotipik. Isotipe paling banyak di tubuh adalah IgA (jika
hanya melihat darah, isotipe yang paling umum adalah IgG); yang paling sedikit adalah IgE.
Baratawidjaja, 2006, Imunologi Dasar, Edisi ke-7, Penerbit FKUII, Jakarta.

Bloom, 2002, Buku Ajar Histologi, Edisi 12, diterjemahkan oleh Jan Tambayong, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

https://www.bio-rad-antibodies.com/immunoglobulins-classes-subclasses.html?
JSESSIONID_STERLING=63D979364376AE1182FC23F693F9E0B2.ecommerce1&third
PartyCookieEnabled=false

https://www.microbiologybook.org/mobile/m.immuno-5.htm

Anda mungkin juga menyukai