Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum
atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 418% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi
tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik
dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast.
Imunoglobulin dibagi menjadi 5 kelompok dalam bentuk gammaglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD,
IgE) dan dapat dipisahkan melalui proses elektroforesa. Bila seseorang terkontaminasi dengan
antigen, maka akan terjadi proses imunoglobulin (antibodi) dan dengan kontaminasi yang lebih
jauh dengan antigen yang sama akan terbentuk kekebalan.
Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba, jaringan cangkokan
yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain itu, antigen dapat pula
berwujud protein asing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat menyebabkan alergi atau
hipersensitivitas.
Sebuah antigen mempunyai bagian pada permukaan suatu organisme atau substansi tertentu yang
dapat berikatan dengan antibodi. Bagian tersebut dinamakan epitop atau determinan antigenik.
Semua epitop tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga permukaan bakteri,
misalnya, yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat ditutupi oleh banyak jenis antibodi.
Antibodi merupakan protein terdiri atas satu atau lebih molekul yang berbentuk huruf Y. Empat
rantai proteinnya disusun oleh ikatan sulfi da. Dua rantai berat yang identik merupakan batang
dan sebagian lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang identik berada pada bagian lainnya.
Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah variable (V) rantai berat dan rantai ringan.
Dinamakan seperti itu karena pada bagian V memiliki urutan asam amino yang bervariasi dari
satu antibodi ke antibodi lainnya.
Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin
serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan imunoglobulin atau disingkat Ig.
Imunoglobulin ini bermanfaat apabila di dalam tubuh terjadi reaksi imun. Manusia memiliki
beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur. Adapun tipe-tipe imunoglobulin tersebut
meliputi imunoglobin M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin
D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE).
Struktur Imunoglobulin
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat
fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas
biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida
yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat)
dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.
Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua
rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur
yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah
simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari
rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan
disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid
interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H
terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (), rantai A (), rantai M (), rantai E () dan rantai D
(). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2
domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masingmasing 5 domain.
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan
rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan
variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding
site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya
mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap.
Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan
aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan
komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan
basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus
plasenta.
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan
sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun
demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu
rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan
antigen.
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling
sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan
peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas
yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG
adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta.
IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2
rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul
sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah
imunoglobulin.
Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan
antibodi dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen
yang telah dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan
IgG3 pada lokasi domain CH3.
Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks
imun yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari
ikatan sel dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik
(antibody dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi
yang diliputi sel. Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc
pada trombosit akan menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang
peranan pada transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin.
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu
paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin
ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi
baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang
efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan
komplemen. IgM dibentuk setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi
dengan T-dependent antigen.
IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai dan CH. Molekul monomer
dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai
gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan
akhirnya oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci.
Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata,
cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer
(yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk
dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel
tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.
Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus.
Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan
kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian
melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif.
Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida
dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum
terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer
7S tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis
oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J.
Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis
berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang
disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma.
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan
pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B
membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA.
Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap
pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai
mempunyai berat molekul 60.000 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi
utama IgD belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B
bersama IgM dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini.
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast
sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan
pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE,
imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan
histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat
berguna untuk melawan parasit
Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke
dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan
menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif.
IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan
Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan
meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar.
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu
jelas.IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya
mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan
reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel
itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.
Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basofil. IgE yang
terikat ini bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga
terbentuk kompleks antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat
(anafilaksis) melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang
diperantarai antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada
sekresi eksternal. IgE serum juga meningkat secara tipikal selama infeksi cacing.
Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin
Nama (WHO)
IgG
Angka sedimentasi
7S
Berat molekul
150.000
IgA
7S,9S,
11S*
160.000
dan
IgM
IgD
IgE
19S
7S
8S
900.000
185.000
200.000
dimmer
Jumlah
unit
4-
1, 2*
Rantai ringan
peptida dasar
Susunan molekul
(22)1-2
22
(22) 1-2
(22)5
22
2 2
22
(22) 2S*
(22)5
2 2 (?)
2 2
(22) 2S*
Valensi
untuk
mengikat antigen
Konsentrasi serum
normal (mg/ml)
%
total
imunoglobulin
2, 4
10
8-16
1,4-4
0,5-2
0-0,4
80
13
0-1
17-450
**
0,002
% karbohidrat
12
13
12
dalam
tubuh
IgA
terbanyak
cairan
Ig utama dalam
sekresi
IgM
IgD
Aglutinin
Terdapat
efektif produksi
permukaan
limfosit bayi
IgE
pada
Timbul
pada
infeksi parasit,
penyebab
Ikatan
atopic allergy
komplemen
Tembus plasenta
Melekat
+/-
pada