Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS ANTIBODI

OLEH :
NAMA : GINA SONYA
NIM : F202101004
TANGGAL: 13 MEI 2022

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
JENIS-JENIS ANTIBODI
Ada lima jenis dari antibodi, yaitu imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin
D (IgD), imunoglobulin E (IgE), imunoglobulin G (IgG), dan imunoglobulin M
(IgM). Setiap jenis antibodi atau imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas
mempunyai berat molekul,masa paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda.

Jenis-jenis Imunoglobulin

1. Immunoglobulin A ( Ig A )
Immunoglobulin A (Ig A) dapat ditemukan dalam sekresi eksternal.
Contoh dalam konsentrasi tinggi pada selaput lendir, terutama lapisan yang
saluran pernafasan dan saluran pencernaan, serta dalam air liur dan air mata.
Selain itu, dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel
epitelium.

IgA berfungsi untuk pertahanan terhadap virus atau bakteri sebelum masuk
plasma atau bagian dalam tubuh, selain itu juga mencegah bakteri atau virus
melekat pada membran mukosa. Antibodi IgA melindungi permukaan tubuh yang
terkena zat asing dari luar. Jenis antibodi ini juga ditemukan di air mata, dan
darah. Sekitar 10% sampai 15% dari antibodi di dalam tubuh adalah antibodi IgA.
Sejumlah kecil orang tidak membuat antibodi IgA.
Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus. IgA juga
ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI,
getah lambung, dan sekresi usus.Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan
dari berbagai penyakit. IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem
pencernaan bayi terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang
baru lahir.

2. Immunoglobulin D ( Ig D )
IgD adalah antibodi paling sedikit dipahami. Baru-baru ini, IgD ditemukan
untuk mengikat basofil dan sel mast dan mengaktifkan sel-sel untuk menghasilkan
faktor antimikroba untuk berpartisipasi dalam pertahanan kekebalan tubuh
(pernafasan) pada manusia. Immunoglobulin D (Ig D) ditemukan melekat pada
permukaan luar sel limfosit B yang berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit
B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut. Immunoglobulin D atau IgD
juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi
dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya
pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T menangkap antigen.
Immunoglobulin D (Ig D) yang ada dalam jumlah menit dalam darah, adalah
antibodi paling sedikit dipahami.

3. Immunoglobulin E ( Ig E)
yang berhubungan terutama dengan reaksi alergi (ketika sistem kekebalan
tubuh bereaksi berlebihan terhadap antigen lingkungan seperti serbuk sari atau
bulu hewan peliharaan). Hal ini ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir.
Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas,
diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah
tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis,
eksem, dll. Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai
berat epsilon. Pada IgE Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat
gugus tetap. IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali,
kira-kira 10 ng/dl-1. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan
antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin.

4. Immunoglobulin G ( Ig G )
Immunoglobulin merupakan antibodi dominan yang berlokasi di serum
cairan interstisium. IgG ini paling banyak terdapat dalam darah , lalu satu –
satunya yang dapat menembus plasenta. IgG mempunyai struktur dasar
immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG
manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar
150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah
immunoglobulin. Pada IgG persentase dalam serum sebanyak 75 % - 80% dan
untuk konsentrasi serum 700 – 1700 mg/dl. Antibodi IgG sangat penting dalam
memerangi infeksi bakteri dan virus dan merupakan satu-satunya jenis antibodi
yang dapat melintasi plasenta pada wanita hamil untuk membantu melindungi
bayi (janin). IgG selalu tersedia untuk membantu menangkal infeksi dan juga siap
untuk mereproduksi dan menyerang ketika zat-zat asing memasuki tubuh. IgG
mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak
banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut :
1. IgG1 dengan jumlah 40-70%
2. IgG2 dengan jumlah 4-20%
3. Igg3 dengan jumlah 4-8%
4. IgG4 dengan jumlah 2-6%

5. Immunoglobulin M ( Ig M )
IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap
pemaparan awal ke suatu antigen dan antibodi  berukuran paling besar merupakan
immunoglobulin yang diproduksi pada awal respon imunitas primer. Antibodi ini
terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat
antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi
pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk
segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian
menghilang.

IgM adalah antibodi terbesar. IgM ditemukan dalam darah dan cairan
getah bening dan merupakan jenis pertama dari antibodi yang dibuat sebagai
respons terhadap infeksi. IgM juga menyebabkan sel-sel lain dalam sistem
kekebalan tubuh untuk menghancurkan zat asing. Antibodi IgM berkisar antara
5% sampai 10% dari semua antibodi dalam tubuh. IgM terutama bertanggung
jawab untuk penggumpalan.

Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam
bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat.
IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak
ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah
terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah.
Immunoglobulin M (Ig M) biasanya ditemukan terutama dalam cairan darah dan
getah bening, adalah yang pertama harus dibuat oleh tubuh untuk melawan infeksi
baru.
DAFTAR PUSTAKA

Ardian. 2009. Antigen-Antibodi. http://ardian079.blogspot.com/2009/11/antigen-


antibodi.html. Diakses 13 Mei 2022.

Azizah, Nurlela. 2013. Definisi Antibodi. http://www.kamusq.com/2013/09/


antibodi-adalah-pengertian-dan-definisi.html. Diakses 13 Mei 2022.

Fedik, A Rantam. 2003. Metode Imunologi. Surabaya : Airlangga University


Press.

Price, A. Sylvia and Wilson. 1526. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. Jakarta : EGC

Ridwan. 2012. Imunologi. http://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/

Imunologi/. Diakses 13 Mei 2022.

Anda mungkin juga menyukai