Daftar Isi
Dalam dunia kesehatan saat ini kita telah banyak mendengar istilah-istilah yang kini
menjadi umum untuk di perbincangkan, ini karena lebih banyak orang yang mulai sadar
akan istilah-istilah penting dalam dunia kesehatan. Bukan hanya sekedar pengetahuan
saja, terkadang istilah dalam kesehatan dapat membantu anda menjelaskan kepada
orang lain tentang apa yang anda alami. Pada pembahasan berikut ini, kita akan
membahan dua istilah dalam dunia kesehatan yang sangat erat hubungannya dengan
kehidupan sehari- hari kita yaitu antibodi dan antigen.
Antigen dihasilkan oleh organisme hidup, yang berevolusi dari generasi ke generasi dan
karena itu dapat mengalami perubahan halus dalam komposisi protein, proses yang
dikenal sebagai "antigen drift." Sebuah perubahan evolusioner yang mendadak dapat
menyebabkan perubahan mendadak dalam struktur protein, yang dikenal sebagai
"pergeseran antigen”. Pergeseran antigen membuat antibodi tidak efektif dalam
memerangi antigen.
Lebih lanjut bahwa antibodi adalah serum protein dimana ini dapat berarti bahwa
mereka biasanya ditemukan dalam darah dan bagian dari protein yang disebut gamma
globulin. Singkatnya, mereka adalah racun yang dihasilkan oleh tentara pada tubuh kita
untuk menghadapi zat asing yang menyerang tubuh.
Antibodi merupakan bahan dasar dari pertahanan tubuh terhadap infeksi. Dengan
mengukur konsentrasi antibodi yang spesifik pada individu dan populasi akan
mungkinkan kita untuk menentukan tingkat kerentanan dan ketahanan seseorang
terhadap infeksi oleh patogen tertentu. Pada tingkat populasi, ini disebut "sero-
epidemiologi."
Struktur tubuh Antibodi
Struktur dari Antibodi ini sendiri jika digambarkan secara umum akan seperti huruf Y.
Dua rantai polipeptida panjang yang berdekatan dan identik sedangkan dua lainnya juga
identik tapi memiliki ukuran yang lebih pendek dan berjauhan.
Bagian Rantai yang memiliki ukuran panjang tadi dikenal sebagai rantai berat atau rantai
H dan rantai yang lebih pendek tersebut dikenal sebagai rantai tipis atau rantai L.
Kedua rantai ini dibentuk oleh ikatan disulfida seperti magnet. Kedua rantai memiliki
wilayah yang berbeda dan daerah variabel. Wilayah Variabel ini adalah salah satu
bagian di mana semua tindakan terjadi. Itu bertindak seperti pengunci, serta digunakan
untuk membungkus antigen untuk membunuhnya.
Jenis-jenis antibodi
Ada lima jenis antibodi yang kita ketahui yaitu:
a. Imunoglobulin A
Antibodi ini berjumlah sedikit di dalam serum tubuh. Bagian spesifik atau tempat
terbanyak dijumpai antibody ini adalah pada bagian saluran nafas, saluran cerna,
kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu. Fungsi dari antibodi ini adalah untuk
menetralkan toksin dan virus, mencegah kontak antara toksin/ virus dengan sel sasaran
dan mengumpalkan atau mengganggu gerak kuman yang memudahkan fagositosis.
b. Imunoglobulin M
Antibodi jenis ini diketahui tidak dapat menembus plasenta, dibentuk pertama kali oleh
tubuh akibat rangsangan antigen sifilis, rubela, toksoplasmosis. Fungsinya adalah
mencegah gerakan mikroorganisme antigen yang memudahkan fagositosis dan
Aglutinosis kuat terhadap antigen.
c. Imunoglobulin E
Jumlah antibody ini adalah yang paling sedikit dalam serum. Mudah diikat oleh sel
mastosit, basofil dan eosinofil. Kadar antibodi ini akan meninggi pada beberapa
gangguan seperti alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis.
d. Imunoglobulin D
Jumlahnya sangat sedikit ditemukan dalam sirkulasi dan antibodi ini tidak dapat
mengikat komplemen. Mempunyai aktifitas antibodi terhadap makanan dan
autoantigen.
e. Imunoglobulin G
Antibodi ini memiliki jumlah yang terbanyak dalam serum seseorang ( sekitar 75% ) dan
ia dapat menembus plasenta serta mampu membentuk imunitas bayi dari umur 6
sampai dengan 9 bulan. Mempunyai sifat opsonin yang berhubungan erat dengan
fagosit, monosit dan makrofag. Berperan pada imunitas seluler yang dapat merusak
antigen seluler dan berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil.
a. Aglutinasi
proses ini bekerja dengan cara antibodi dan antigen bersatu yang kemudian
dihancurkan oleh fagosit.
b. Presipitasi
proses ini bekerja dengan cara antigen larut dan dihancurkan oleh fagosit.
c. Opsonisasi
proses ini bekerja dengan cara antibodi yang dilapisi di permukaan mikroba setelah
antigen di kunci dalam ini membuatnya lebih rentan terhadap fagositosis.
d. Netralisasi
proses ini bekerja dengan cara antibodi menghadang atau menetralkan bahan kimia
berbahaya yang dihasilkan oleh antigen. Ini kemudian dihancurkan lagi oleh fagositosis.
e. Aktivasi komplemen
proses ini bekerja setelah mekanisme kunci telah cocok sempurna,
Dengan demikian antigen maupun antibodi akan mati dan dimakan oleg fagosit