BAB I
PENDAHULUAN
dari masa kanak-kanak munuju masa dewasa. Batasan usia menurut WHO
individu harus memutuskan siapa dia, apa yang dilakukan dalam hidupnya.
Akibatnya remaja sangat peka terhadap stress, frustasi, dan konflik, (star,
2010). Oleh karena itu remaja sangat rentan sekali mengalami masalah
menurut UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) pada tahun
sebesar 4,9% atau 208 juta penguna di tahun 2006 kemudian mengalami
sedikit penurunan pada tahun 2008 dan 2009 menjadi 4,6% dan 4,8%
namun kemudian meningkat kembali menjadi 5,2% di tahun 2011 dan tetap
1
2
stabil hingga 2013. Secara absolut, di perkirakan ada sekitar 167 hingga
315 juta orang pengguna narkoba dari populasi penduduk dunia yang
remaja Indonesia berumur 15- 20 tahun pada 2011 sebesar 4,3% pernah
memakai narkoba 2,9 % dalam kurun waktu satu tahun dan 2,5%
Narkoba pada remaja di dunia di tahun 2012 adalah antara 162 juta
relatif stabil. Jenis yang paling banyak digunakan adalah ganja, opit,
terhadap dua zat atau lebih secara bersamaan menjadi perhatian yang
remaja setahun terakhir 3,1 juta sampai 3,6 juta orang atau setara dengan
3
1,9% dari populasi penduduk berusia 10-59 tahun di tahun 2008. Hasil
sekitar 2,6% di tahun 2013 (BNN, 2011).3 Fakta tersebut di dukung oleh
5.000 orang, rutin pakai 7.500 orang, keterangan narkoba suntik 250 orang,
sedangkan keterangan narkoba non suntik 4.000 orang, sehingga total yang
mencapai 293 0rang dari 246 kasus narkotika yang ditangani BNN Papua.
ke Balai Rehap Badoka Makasar, karena tak ada fasilitas rehap di Papua,”
kasus dengan jumlah penyelesaian 164 kasus dan 48 kasus dalam proses.
tersangka 236 orang dan tahun 2017 menjadi 261 orang sedangkan untuk
barang bukti yang kami sita tahu 2017 ganja sebanyak 28 kilo,ekstasi 3 butir
Desember 2017.
anak dari kecanduan narkoba, karena orang tua adalah tempat menerima
hal inlah yang membuat saya tertarik untuk melakukann penelitian mengenai
dan putri.
narkoba.
Jayapura.
pencegahan narkoba.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
dewas. Masa remaja, menurut Mappiare (dalam Ali & Asrori 2012)
seksual.
dari bahasa latin adolescare yang artinya “tumbu untuk tumbu mencapai
masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam
8
9
individu yang memiliki kematangan. Pada masa tersebut, ada dua hal
perubahan lingkungan dan kedua adalah hal yang bersifat internal yaitu
seksualnya.
merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,
atau paling tidak sejajar (WHO, Dalam Sarwono, 2012; Piaget, dalam
yang sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah dapat
berfungsi secara sempurna pula. Pada remaja putri yang memasuki masa
ciri yang nampak adalah jakun membesar, suara berubah menjadi berat,
lebih 2 tahun sejak mestruasi pertama pada remaja putrid dan mimpi basah
Adapun beberapa kriteria yang di miliki oleh remaja, yaitu antara lain:
tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbedah dari
masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang
dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik
menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan
adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka
dengan individu dari jenis kelamin yang sama, detapi juga dengan
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
masa dewasa.
tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai
ketahuinya.
pencinta alam.
13
tingkatan umur yang di lalu oleh remaja Menurut Sa’id, setiap fase
(SMP). Keistimewaan yang terjadi pada fase ini adalah remaja tengah
erotis
ada pula menyebutnya dengan remaja madya. Pada tahap ini, remaja
teman sebayanya, dan remaja akan senang jika banyak teman yang
menyukainya
Tingkatan usia remaja akhir. Pada tahap ini remaja telah berusia
ini adalah seorang remaja selain dari segi fisik sudah menjadi orang
dewasa, dalam bersikap remaja juga sudah menganut nilai nilai orang
dewasa.
bahu besar dan dada melebar, suara berat, tumbuh buluh di ketiak,
b. Perkembangan Kognitif
c. Perkembangan Psikososial.
adanya rasa suka dan tidak suka pada sesuatu, sudah mempunyai
Narkotika pada Bab 1 Pasal , narkotika adalah zat atau obat yang
ketergantungan
17
nyeri yang berasal dari daerah visceral dan dapat menimbulkan efek
stupor ( bingung, masih sadar dan masih harus digerakan) serta adiksi
a. Narkotika
kodein
b. Psikotropika
1. Opiat/Opium
antitusif.
2. Morfin
tertentu.
3. Heroin
4. Kodein
5. Opiate Sintetik/sintesis
Jenis obat yang yang berasal dari opiat di buat seperti metadon,
putih.
suntik ke pembulu darah, di hirup dari hidung dengan pipa kecil, dan
hutan yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk
dan sebagainya.
21
Namun pada kenyataan saat ini dalam lingkungan masyarakat yang terjadi
1. Faktor Individu
2. Coba-Coba
Merasa tertarik dengan efek yang di timbulkan oleh suati zat yang
di larang. Seseorang dapat memiliki rasa inggin tahu yang kuat untuk
coba coba itu diah akan menjdi ketagihan dan akan melakukannya
3. Ikut-Ikutan
melihat orang lain lagi asyik memakai zat terlarang bisah jadi akan
berniat lari dari masalah meskipun cumah sesaat. Zat terlarang dapat
5. Gaya Hidup
berani, keren, percaya diri, kreaatif, santai dan sebagainya. Jelas bagi
orang yang ingin di sebut gaul oleh golongan atau kelompok dia harus
6. Faktor Internal
7. Faktor Ekternal
penghasil, dan undang undang narkotika. Dalam analisa ini kedua hal
1. Faktor Individu
a. Aspek Kepribadian
bergembira.
24
b. Aspek Pengetahuan
di lingkungan pergaulan.
sebaya.
2. Faktor lingkunggan/sosial
3. Faktor ketersediaan
fungsi seksual.
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada
obatnya.
26
bunuh diri.
b. Merongsong keluarga.
untuk mendapat narkoba. Bagi mereka yang sudah sampai pada tingkat
kata dasar “tahu” dan padar prinsipnya “tahu” adalah terdiri dari
(Notoadmodjo, 2012)
yaitu:
sebagainya.
real (sebenarnya)
dan sebagainya.
atau anket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari
kita ketahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan
a. Pendidikan
2011).
d. Lingkungan
e. Pengalaman
sama
f. Usia
ke khusus.
mengeluarkan:
segerah di tanggulagi
34
kepentingan pengobatan.
Penyimpangan narkotika.
keluarga.
yang sedalam-dalamnya.
hari yang tak dapat dipisahkan. Dalam lingkungan ini akan tercipta
Dengan Pemerintah
penyalagunaan narkoba.
37
BAB II
METODE PENELITIAN
Variabel Tunggal
Karanteristikremaja
Pengetahuan remajatentang pencegahan narkoba, di Kelurahan Wahno, Kotaraja Jayapura.
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan Baik
Suku kurang
Agama
pekerjaan
atau pengukuran secara cermat terhadap satu objek atau fenomena yang
37
38
sesesamanya
biasanya grais
keturunan yang di
anggap sama.
e. Agama Adalah sebuah Kuesioner Kategori Nominal
koleksi dengan 1. Isalam
terorganisir dari cara ceklis 2. Krisen
kepercayaan, 3. Katolik
system budaya, 4. Hindu
dan pandangan 5. Budha
dunia yang 6. Khonghucu
mengubungakan
manusia dengan
tatanan /perintah
dari kehidupan.
Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner Kategori Ordinal
adalah “segenap denan cara Baik : ≥75%
apa yang kita ceklis Kurang : <55%
ketahui tentang
suatu objek
tertentu”
Pencegahan Pencegahan Kuesioner Kategori Ordinal
adalah proses / dengan Baik : ≥ 75%
cara, tindakan cara ceklis Kurang : < 55%
mencegaha atau
menahan agar
sesuatu tidak
terjadi.
Tabel 3-1Definisi Operasional
narkoba.
II.6.1 Populasi
II.6.2Sampel
1. Tahap Persiapan
2. Tahap pelaksanaan.
oleh responden.
diajukan.
memudahkan data.
II.9.3 Skoring
Analisis data yang dilakukan menggunakan beberapa ujian alias antara lain
sebagai berikut:
f
p= ×100 %
n
Keterangan:
P : presentase
f : frekuensi jawaban
n : jumlah sampel.
menghargai hak dan martabat manusia, sert tidak akan berubah. Berikut ni
berlangsung :
1. Otonomi (Autonomy)
3. Keadilan (Justice)
Keadilan adalah suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain yang
menyeimbangkan dunia.
5. Kejujuran (Veracity)
7. Kerahasian (Confidentiality)
BAB IV
HASIL
4. Distrik Abepura
5. Distrik Heram
2. Kelurahan Vim
3. Kelurahan Wahno
1. RW 01 memiliki 06 RT,
2. RW 02 memiliki 04 RT,
3. RW 03 memiliki 04 RT,
4. RW 04 memiliki 04 RT,
5. RW 05 memiliki 06 RT.
47
48
1. Analisa Univariat
BAB PEMBAHASAN
a. Umur
tahu yang sangat besar sehingga akan mencari tahu informasi dan
yang kuat. Oleh karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
51
52
b. Jenis Kelamin
gunaan obat atau zat terlarang. Hukuman oleh kelompok teman sebaya
dirasakan lebih berat dari pengguna obat itu sendiri (Junaedi, et al.
2009).
53
c. Pendidikan
d. Suku
untuk para pelajar ikut mencoba pelajar ikut mencoba zat tersebut.
menyebabkan kekambuhan.
e. Agama
9 (12,9%) orang.
narkoba.
Wahno
diKota Palangka Raya dan umumnya kepada para remaja yang saat ini
dengan remaja madya. Pada tahap ini, remaja berada pada rentang
menyerupai orang dewasa. Remaja yang masuk pada tahap ini sangat
Tingkatan usia remaja yang pertama adalah remaja awal. Pada tahap
erotis.
yang memeliki atau mempunyai kesanaan dari segi ras, agama, bangsa,
Pendidikan SMP pada tahap ini pola pikir seseorang belum matang
memiliki waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner. Dan adanya
1. Implikasi Pelayanan
2. Implikasi Pendidikan
kampus.
3. Implikasi Penelitian
aspek yang akan diteliti. Penelitian ini hanya meneliti beberapa faktor
BAB VI
6.1. Kesimpulan
1. Umur responden yang paling tinggi dengan kategori umur remaja tengah
terenda berada pada remaja akhir sebanyak 21-22 tahun sebanyak 5 orang
(17.2%)
2. Jenis kelamin paling tinngi adalah responden dengan jenis kelamin laki-
orang (10.3%)
(31,0%)
simpulkan baik.
65
66
6.2. Saran
1. Bagi Remaja
adalah agar lebih banyak membaca Koran, majalah atau ikut sosialisasi
mengenai bahaya narkoba agar terhindar dari bahaya narkoba, namun yang
66
66
3. Bagi puskesmas
bagi pembaca.
4. Bagi pendidikan
66
67
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, Syahrir, H., & DP, H, I. 2013. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Tentang NAPZA Di SMA Negeri 1 Bungoro Kabupaten
Pangkep
A.Wawan & dewi M. 2011. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan
perilaki manusia. Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Budiman & Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta :Selemba Media pp 66-69
67
68
Iswanti, D.I Suhartini, dan supriyadi 2007. Koping keluarga terhadap anggota
kelusrgs mengslsmi ketergantungan narkoba di wilaya kota
samarang.http://ejournal.undip,ac.id/index/php/medianers/articele/vie
w/316. Diakses tanggal 25 september 2013.
68
69
69
70
70
71
71
72
KOTARAJA JAYAPURA
Pentunjuk Pengisian
1. Berilah tanda chech list (√) pada pernyataan di bawah ini sesuai pilihan
anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutukan satu jawaban yang menurut anda
paling benar.
3. Jika kurang mengeri atau ragu-ragu tanyakan pada peneliti.
4. Mohon berikan jawaban yang benar-benarnya.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama inisial :
2. Umur : ……. Tahun
7. Suku : …………………
A. KUESIONER PENGETAHUAN
Pada pertanyaan – pertanyaan di bawah ini berilah tanda chech list (√) di
bawah huruf B ( Benar) atau S (Salah),
72
73
Jika pilihan itu sesuai dengan pendapat anda. Ingatlah bawah jawaban
anda tidak perlu sama dengar orang lain, karena setiap orang mempunyai
pendapat bebasan untuk memilih.
No PERTANYAAN B S
17. Narkotika adalah suatu zat atau obat yang dapat mengakibatkan
seseorang seperti merasa di bius.
73
74
B. KUESIONER PENCEGAHAN
Petunjuk :
74
75
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan dengan
diri anda dengan cara memberikan tandachech list (√) di bawah jawaban
tersebut apabila :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan S S T STS
S S
75
76
76