Oleh:
E k a Ay u S r i A g u s t i n
201651459
Antigen biasanya adalah suatu zat asing terhadap
inang yang mula-mula dihadapi oleh faktor-faktor
alamiah diikuti oleh pengaktifan HI atau CMI. Zat ini
terikat pada reseptor permukaan antigen spesifik koloni
Antigen? sel-sel-T atau sel-sel-B. (Julius, 2011)
Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan
merupakan target yang akan dihancurkan oleh sistem
kekebalan tubuh. Antigen ditemukan di permukaan seluruh
sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan
seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri. Sehingga
dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang
menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi
antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil
(hapten) dipasangkan ke protein-pembawa. Sistem
kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ
khusus pada suatu organisme.
Jenis – Jenis Antigen
Gambar
MEKANISME KERJA ANTIGEN
Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan
sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B,
sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan. Antibodi akan menghancurkan bakteri
atau virus tertentu yang menyerang sistem pertahanan tubuh manusia. Antibodi mempunyai
dua fungsi, pertama untuk mengikatkan diri kepada sel-sel musuh, yaitu antigen. Fungsi
kedua adalah membusukkan struktur biologi antigen tersebut lalu menghancurkannya.Berada
dalam aliran darah dan cairan non-seluler, antibodi mengikatkan diri kepada bakteri dan
virus penyebab penyakit. Mereka menandai molekul-molekul asing tempat mereka
mengikatkan diri.
Dengan demikian sel prajurit tubuh dapat membedakan sekaligus
melumpuhkannya.Antibodi bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci
dengan lubangnya yang dipasang dalam struktur tiga dimensi.Tubuh manusia mampu
memproduksi masing-masing antibodi yang cocok untuk hampir setiap musuh yang
dihadapinya. Antibodi bukan berjenis tunggal. Sesuai dengan struktur setiap musuh, maka
tubuh menciptakan antibodi khusus yang cukup kuat untuk menghadapi musuh. Hal ini
karena antibodi yang dihasilkan untuk suatu penyakit belum tentu berhasil bagi penyakit
lainnya. Membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang
luar biasa dan proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya
dengan baik.
Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen).Satu sel B yang sedemikian
kecil, menyimpan jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar
menggunakannya dalam kombinasi yang tepat. Tersimpannya jutaan formula
dalam suatu sel yang sangat kecil merupakan keajaiban yang diberikan kepada
manusia. Yang tak kurang menakjubkan adalah bahwa kenyataannya sel-sel
menggunakan informasi ini untuk melindungi kesehatan manusia.Satu sel B
menggandakan antibodi spesifiknya dan mencantolkannya ke permukaan luar
membran selnya. Antibodi memanjang keluar seperti jarum, aerial yang sudah
menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan sekeping protein tertentu yang
bisa mereka kenali.
Antibodi tersebut terdiri dari dua rantai ringan dan dua rantai berat asam
amino yang bersambungan dalam bentuk Y. Setelah digandakan sampai jutaan,
sebagian besar sel B berhenti membelah dan menjadi sel plasma, jenis sel yang
bagian dalamnya berisi alat untuk membuat satu produk antibodi. Sebagian sel B
lain membelah terus tak berhingga, dan menjadi sel memori. Antibodi bebas yang
dibuat oleh sel plasma berkeliling di darah dan cairan limpa. Ketika antibodi
mengikatkan diri pada antigen sasarannya, bentuknya berubah. Perubahan bentuk
inilah yang membuat antibodi "menempel" di bagian luar makrofag.
INTERAKSI ANTIGEN dengan ANTIBODI
Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda
biologic dari interaksi antigenantibodi yang dapat berguna
atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan
antara lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas
mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara
lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang
menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
Bakteri merupakan organisme
Contoh yang paling banyak jumlahnya dan
Antigen lebih tersebar luas dibandingkan
makhluk hidup yang lain. Bakteri
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan
pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan
tetapi ada juga yang meerugikan.
Bakteri adalah organisme
uniseluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil
dan berukuran renik.
Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Istilah virus
biasanya merujuk pada partikel-
Virus partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota. Virus bersifat parasit
obligat, hal tersebut disebabkan
karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Sel darah yang asing dapat
diperoleh dari pendonoran darah.
Transfusi darah merupakan jenis
Sel Darah yang transplantasi yang paling sering
Asing dilakukan. Dan apabila darah yang
masuk ke dalam tubuh resipien
tidak kompatibel maka tubuh akan
mengenalinya sebagai antigen.
Transplantasi adalah
pemindahan sel, jaringan
maupun organ hidup dari
Sel -Sel Dari seseorang kepada orang lain
Transplantasi Organ
dengan tujuan mengembalikan
fungsi yang telah hilang.
Namun sel-sel tersebut dapat
menjadi antigen ketika sel tidak
cocok dengan tubuh resipien.
Toksin adalah segala bentuk
zat yang memiliki efek
destruktif bagi fungsi sel dan
struktur sel tubuh. Beberapa
Toksin
jenis toksin bersifat fatal, dan
beberapa jenis lain bersifat
lebih ringan.
Karakteristik Antigen
Karakteristik antigen meliputi bentuk, ukuran, rigiditas, lokasi determinan dan struktur
tersier.
1. Ukuran, antigen lengkap (imunogen) biasanya mempunyai berat molekul yang
besar. Tetapi molekul kecil dapat bergabung dengan protein inang sehingga dapat
bersifat imunogen dengan membentuk kompleks kecil (hapten) dan protein inang
(carrier).
2. Bentuk, bentuk determinan sangat penting sebagai komponen utama, seperti DNP
dalam DNP-L-lisin yang memberi bentuk molekul yang tidak dapat ditemukan
dalam homolog primer.
3. Rigiditas, Gelatin yang mempunyai berat molekul yang sangat besar, hampir
semuanya non imunogenik. Kespesifitasnya dari produksi antigen secara langsung
diangkut ke gelatin.
4. Lokasi determinan, bagian protein yang terdenaturasi mengindikasikan determinan
antigen yang penting yang dapat dimasukkan oleh molekul besar.
5. Struktur tersier, struktur tersier dari protein penting dalam mendeterminasi
kespesifikasn dari respon suatu antibodi. Produksi antibodi rantai A dari insulin
tidak bereaksi dengan molekul alami. Reduksi dan reoksidasi dari ribonuklease di
bawah kondisi kontrol diproduksi dari campuran molekul protein yang berbeda
hanya dalam struktur tiga dimensi. Jika katabolisme terjadi, struktur tersier dari
imunogen akan dihancurkan.
Sifat- Sifat Antigen