Anda di halaman 1dari 25

ANTIBODI

Antibodi
• Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun
atas protein (imunoglobulin) dan dibentuk
sebagai respon terhadap keberadaan benda-
benda asing (mikroorganisme, molekul-molekul
asing) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh
kita. Benda-benda asing itu disebut antigen.
• Antibodi digunanakan untuk menetralkan atau
menghancurkan antigen yang masuk ke dalam
tubuh.
• Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen jenis
tertentu.
STRUKTUR ANTIBODI

• 4 rantai protein yaitu


– dua rantai ringan (light chain
= L) dan
– 2 rantai berat (heavy chain =
H) yang identik.
– Rantai ringan dan berat ini
dihubungkan oleh ikatan
disulfida (S-S), demikian pula
rantai berat yang satu dengan
lainnya diikat dengan ikatan
disulfida.
Jenis-Jenis Antibodi
Ada 5 macam immunoglobulin, yaitu:
1.IgG
2.IgM
3.IgA
4.IgE
5.IgD.
1. Immunoglobulin G (IgG)
• Immunoglobulin G akan terbawa aliran darah
dan langsung menuju tempat antigen berada
dan menghamatnya begiu terdeteksi.
• Senyawa ini memiliki efek kuat antibakteri
maupun virus, dan menetralkan racun.
• IgG merupakan satu-satunya antibodi yang
dapat dipindahkan melalui plasenta dari ibu
hamil ke janin dalam kandungannya
• Antibodi G (bahasa Inggris:
Immunoglobulin G, IgG)
• Konsentrasi tertinggi dalam
serum
• Sebagai mekanisme
pertahanan tubuh utama
yang diperantarai antibodi.
• Proses opsonisasi ( Fc
berikatan dengan C1q pada
reseptor fagositik
berikatan dengan sel mast –
Hyp I )
• Dapat menembus plasenta
• Dapat keluar masuk
pembuluh darah
2. Immunoglobulin M (IgM)
• Immunoglobulin M merupakan antibodi
pertama yang dihasilkan tubuh untuk
melawan antigen tersebut.
• Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM
pada umur kehamilan enam bulan.
• Antibodi M (bahasa Inggris:
Immunoglobulin M,
IgM,  macroglobulin) 
• IgM adalah antibodi pertama
yang tercetus pada 20 minggu
pertama masa janin kehidupan
seorang manusia dan
berkembang secara
fitogenetik (en:phylogenetic).
• Pertama kali dibentuk
• (jumlah dalam serum no 2
terbanyak )
• Pada rangsangan ke 2
menurun
• Peranannya terbatas dalam
sistem pembuluh darah
• berfungsi sebagai reseptor
antigen pada sel B
3. Immunoglobulin A (IgA)
•Immunoglobulin A (IgA) ditemukan pada
bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput
lendir.
•IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya, seperti air liur, ASI, getah
lambung.
•IgA terdapat dalam ASI akan melindungi sistem
pencernaan bayi dari mikroba.
• Antibodi A (bahasa
Inggris: antibody A,
immunoglobulin A, IgA)
• Terdapat dalam sekresi
air mata, keringat , usus
paru-paru , sal pencernaan
, urine , kel susu.
• Berfungsi untuk
mencegah terjadinya
invasi antigen
• Tidak mengaktifkan
complemen, tidak
bertindak sebagai opsonin
• Mengaglutinasi partikulat
antigen
• Menetralisasi virus
• Memblok dan mncegah
melekatnya Ag
pada permukaan tubuh
Jenis-Jenis Antibodi
5. Immunglobulin E (IgE)
• Antibodi ini kadang menimbulkan reaksi alergi
akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh
seseorang yang sedang mengalami alergi
memiliki kadar IgE yang tinggi.
• IgE penting dalam melawan infeksi parasit.
• Antibodi E (bahasa Inggris:
antibody E, immunoglobulin E,
IgE) adalah jenis antibodi
yang hanya dapat ditemukan
pada mamalia. IgE memiliki
peran yang besar pada alergi
terutama pada
hipersensitivitas tipe 1.
• Konsentrasi dalam serum
sedikit
• Sebagai perantara pada
reaksi hyp I ( alergi dan
anfilaksis)
• Fc berikatan dengan sel
jaringan tertentu ( sel mast
dan basofil) dan antigen
zat vasoaktif keluar
• Meningkat pada pada alergi
seperti eksim dan asma
4. Immunoglobulin D
• Immunoglobulin D atau IgD terdapat dalam
darah, getah bening, dan pada permukaan
sel-sel B, tetapi dalam jumlah sedikit.
• Mereka tidak mampu bertindak sendiri-
sendiri. Dengan menempelkan dirinya pada
permukaan sel-sel , mereka membantu sel-
sel T menangkap antigen.
• Antibodi D (bahasa
Inggris: antibody D,
immunoglobulin D, IgD)
• Terdapat pada
permukaan limfosit B
Diduga berfungsi untuk
merangsang
pembentukan antibodi
oleh sel plasma dan
bergfungsi sebagai
reseptor antigen
• Ditemukan bersama Ig
M pada permukaan sel B
Berbagai jenis antibodi bekerja dengan
beberapa cara untuk melawan antigen :
•Opsonin adalah antibodi yang bekerja dengan
merangsang leukosit untuk menyerang antigen
atau kuman.
•Lisin adalah antibodi yang bekerja dengan cara
menghancurkan antigen (lisis).
•Presipitin adalah antibodi yang bekerja dengan
cara mengendapkan antigen (presipitasi), dan
•Aglutinin adalah antibodi yang bekerja dengan
cara menggumpalkan antigen (aglutinasi).
Cara Kerja Antibodi
• Antibodi bekerja menghancurkan antigen
melalui beberapa cara, yaitu :
1.Penetralan
2.Pengendapan
3.Pelekatan
4.aktivasi protein komplemen.
Cara Kerja Antibodi
• Penetralan
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang
dihasilkan oleh bakteri (antigen) dan
menjadikannya tidak berbahaya sehingga
dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-
tubulus ginjal.
Cara Kerja Antibodi
• Pengendapan
Antibodi mengendapkan molekul-molekul
antigen dengan cara menjadikan mereka
gumpala-gumpala yang tidak larut. Dalam
bentuk demikian, antigem-antigen dapat
ditelan oleh sel-sel fagosit, dicerna, dan
dijadikan tidak berbahaya.
Cara Kerja Antibodi
• Pelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel mikroorganisme
(antigen) sehingga antigen tersebut dapat
difagositosis dan dihancurkan oleh neutrofil.
• Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein
komplemen dalam plasma, melekat pada
dinding sel antigen, dan mengindentifikasi
mereka untuk sel-sel T.
KARAKTERISTIK ANTIBODI
• Ciri yang penting : spesifitas dan
aktivitas biologik
• Dibentuk oleh sel plasma
• berasal dari proliferasi sel B akibat
kontak dengan antigen.
• Antibodi yang terbentuk secara
spesifik akan mengikat antigen baru
lainnya yang sejenis
MEKANISME PEMBENTUKAN
ANTIBODI
• Antibodi terbentuk secara alami di dalam tubuh manusia dimana substansi
tersebut diwariskan dari ibu ke janinnya melalui intraplasenta. Antibodi yang
dihasilkan pada bayi yang baru lahir masih sangat rendah, dan nanti antibodi
tersebut berkembang seiring perkembangan seseorang
• Pembentukan antibodi karena keterpaparan dengan antigen yang
menghasilkan reaksi imunitas, dimana prosesnya adalah: Misalnya bakteri
salmonella. Saat antigen (bakteri salmonella) masuk ke dalam tubuh, maka
tubuh akan meresponnya karena itu dianggab sebagai benda asing. karena
bakteri ini sifatnya interseluler maka dia tidak sanggup untuk di hancurkan
dalam makrofag karena bakteri ini juga memproduksi toksinsebagai
pertahanan tubuh. Oleh karena itu makrofag juga memproduksi APC yang
berfungsi mempresentasikan antigen terhadap limfosit.agar respon imun
berlangsung dengan baik.Ada dua limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T.
REAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI
Terdapat berbagai kategori Interaksi antigen-
antibodi,kategori tersebut antara lain:
1.Primer :
•Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian
awal terikatnya antigen dengan antibody pada
situsi dentik yang kecil, bernama epitop.
2. Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
• Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen menimbulkan effect yang
merugikan. Contohnya adalah dengan mengika ttoksin bakteri, antibody mencegah zat kimia
ini berinteraksi dengan sel yang rentan.
• Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah yang tidak cocok
berikatan bersama-sama membentuk gumpalan
• Presipitasi
Adalah jika komplek antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga
tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
• Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibodi yang berikatan dengan antigen mampu mengikat reseptor
fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis korban yang mengandung
antigen tersebut.
• Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan sel pembawa
antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer cell kecuali bahwa sel K
mensyaratkan sel sasaran dilapisi oleh antibody sebelum dapat dihancurkan melalui proses
lisis membrane plasmanya..
3. Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-
tanda biologic dari interaksi antigen-antibodi
yang dapat berguna atau merusak bagi
penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara
lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas
mikroba, dan lain-lain. Sedangkan pengaruh
merusak antara lain: edema, reaksi sitolitik berat,
dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan
terhadap infeksi.
Reaksi antigen dan antibodi

Anda mungkin juga menyukai