Anda di halaman 1dari 6

SISTEM IMUN

. SISTEM IMUN

. IMUNITAS HUMORAL
Imunitas humoral atau imunitas humoural adalah
aspek imunitas yang dimediasi oleh makromolekul yang
ditemukan dalam cairan ekstraseluler seperti antibodi yang
disekresikan, protein komplemen, dan peptida antimikroba
tertentu.

Imunitas humoral, yang merupakan fungsi protektif


ditemukan pada humor. Sistem imun humoral terdiri atas
antibodi (Imunoglobulin) dan sekret tubuh (saliva, air mata,
serumen, keringat, asam lambung, pepsin, dll)

Respons imunitas humoral dilakukan oleh antibodi, yang


mengeliminasi patogen ekstraselular. Antibodi dihasilkan oleh
sel B yang teraktivasi dan berdiferensiasi menjadi sel plasma.
Untuk menghasilkan Page antibodi, sel B dibantu oleh
sel T helper yang teraktivasi dengan membentuk sitokin.

Respon kekebalan humoral

 Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang


beredar dalam cairan darah dan limfe.

 Macam-macam sel B yaitu:

. Sel B plasma : untuk membetuk antibodi


. Sel B pengingat : untuk mengigat antigen yang pernah masuk ke
tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi
infeksi kedua.
. Sel B pembelah : untuk membentuk sel B plasma dan sel B
pengingat.
 Macam-macam jenis antibodi/immunoglobulin:

. Immunoglobulin G ( Ig G )

 Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu


melewati plasenta
 Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya  
 Merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu
pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum)

. Immunoglobulin M ( Ig M )

 Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen


 Tidak dapat melalui plasenta

. Immunoglobulin A ( Ig A )

 Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa


saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll
 Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri
pada sel epitelium

. Immunoglobulin D ( Ig D )

 Melekat pada permukaan luar sel limfosit B


 Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting
bagi aktivitas sel limfosit B tersebut.

. Immunoglobulin E ( Ig E )

 Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil


 Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam
reaksi alergi

 Saat antigen masuk ke tubuh untuk pertama kallinya, sel B


pembelah akan membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
 Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi
mengikat antigen, sehingga makrofag lebih mudah menangkap
dan menghancurkan patogen.  
 Setelah infeksi berakhir, sel B plasma mati dan sel B pengingat
tetap hidup dalam waktu lama. Proses ini disebut
dengan respon kekebalan primer.  
 Bila antigen yang sama masuk lagi ke tubuh, sel B pengingat
akan mengenalinya dan menstimulasi pembetukan sel B plasma
yang berfugsi memproduksi antibodi. Respon ini disebut respon
kekebalan sekunder.  
 Respon kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan konsentrasi
antibodi yag dihasilkan lebih besar dibading respon kekebalan
primer. Hal ini karena ada memori imunologi yaitu kemampuan
imun untuk megenali antigen yang pernah masuk ke tubuh.  

kekebalan humoral diperantarai oleh sel B yang menghasilkan


antibody dan bekerja di cairan luar sel.

. IMUNITAS SELULAR

Imunitas selular, yang fungsi protektifnya berkaitan dengan


sel. sistem imun dalam bentuk seluler berupa makrofag,
limfosit, neutrofil beredar di dalam tubuh kita.
Fungsi utama sistem imun spesifik seluler adalah
untuk pertahanan terhadap bakteri dan virus intra seluler,
jamur, parasit dan tumor. Limfosit T merupakan sel yang
terbentuk jika sel induk dari sumsum tulang pindah ke kelenja
Timus, mengalami pembelahan dan pematangan.

Respon kekebalan seluler

 Melibatkan sel T yang berperan dalam menyerang sel-sel asing


atau jaringan yang terinfeksi secara langsung.

Macam-macam sel T yaitu:

. Sel T pembunuh : untuk menyerang patogen yang masuk tubuh,


sel tubuh yang terinfeksi dan sel kanker secara langsung.
. Sel T pembantu : untuk menstimulasi pembentukan jenis sel T
lain dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk
melakukan fagositosis.  
. Sel T supresor : untuk menurunkan dan menghentikan respon
imun dengan menurunkan produksi antibodi da aktivitas sel T
pembunuh jika infeksi sudah bisa tertangani.

 Saat sel T pembunuh kontak dengan antigen di permukaan sel


asing, maka sel T pembunuh menyerang dan
menghancurkannya dengan merusak membran sel asing.  
 Bila infeksi sudah berhasil ditangani, sel T supresor akan bekerja.
 

kekebalan seluler oleh sel T yang dapat menghancurkan sel asing


di dalam sel

. ANTIGEN

Saat antigen masuk ke tubuh, sistem kekebalan menghasilkan


sebuah zat yang akan menghancurkan antigen tersebut. Zat
yang dihasilkan sistem imun ini disebut sebagai antibodi. Perlu
diketahui, antigen bisa masuk ke tubuh melalui makanan,
minuman, kotoran, debu, atau polusi. 

Antigen dibedakan berdasarkan respon imun menjadi dua tipe, yaitu:

 Antigen Lengkap atau Imunogen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa antigen memiliki


kemampuan induksi respon imun (imunogen) atau disebut juga
complete antigen. Ini adalah jenis yang mampu merespon imun
sendiri tanpa memerlukan molekul pembawa. Antigen jenis ini
umumnya berupa protein dan polisakarida. 

 Antigen Tidak Lengkap


Jenis antigen ini tidak menginduksi respon imun secara langsung. Ia
membutuhkan molekul pembawa agar bisa menjadikan antigen
lengkap. Molekul pembawa adalah komponen non-antigenik yang
mampu merangsang respon imun. Antigen ini biasanya mempunyai
molekul yang beratnya lebih rendah dibanding imunogen. 

. ANTIBODI

Antibodi adalah bagian dari sistem kekebalan yang bekerja


untuk melindungi tubuh dari bahaya virus, bakteri, kuman dan
zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Sistem
imunitas tubuh akan menghasilkan antibodi sesuai dengan
banyaknya antigen.

Ada beberapa jenis antibodi yang masing-masingnya mempunyai


fungsi yang berbeda. Antibodi juga dikenal sebagai immunoglobulin.

 Immunoglobulin A (IgA)

Ini adalah jenis antibodi yang paling sering ditemukan dalam tubuh
dan terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi. Antibodi IgA
kebanyakan ditemukan pada lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh,
terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

Selain itu, antibodi ini banyak juga ditemukan di cairan tubuh,


misalnya air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI. Pemeriksaan
sistem imunitas biasanya melibatkan pemeriksaan antibodi IgA.

 Immunoglobulin E (IgE)

Jenis antibodi ini umum ditemukan dalam aliran darah meskipun


jumlahnya sedikit. Hanya saja jumlah antibodi IgE dapat bertambah
seiring reaksi peradangan akibat alergi pada tubuh. Untuk
mendeteksi adanya alergi akibat parasit biasanya dilakukan
pemeriksaan antibodi IgE. 
 Immunoglobulin G (IgG)

Ini adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan dalam darah
dan cairan tubuh lainnya. Saat antigen seperti kuman, virus, atau zat
kimia tertentu masuk ke tubuh, sel-sel darah putih akan mengenali
antigen dan segera membentuk antibodi IgE untuk melawan. 

 Immunoglobulin M (IgM)

Antibodi IgM akan terbentuk dalam tubuh ketika pertama kali kamu
terinfeksi bakteri atau virus. Ini adalah bentuk pertahanan pertama
tubuh untuk melawan infeksi.

Jumlah IgM meningkat dalam waktu singkat ketika infeksi terjadi,


perlahan akan turun dan tergantikan oleh antibodi IgG. Pemeriksaan
IgG biasanya dilakukan untuk mendeteksi apakah ada infeksi atau
penyakit autoimun pada seseorang. 

Anda mungkin juga menyukai