Anda di halaman 1dari 11

pahami

1. Sistem imun secara umum


2. Sistem imun spesifik dan non spesifik
3. Antibodi dan antigen
4. Apa itu komplemen
5. Cara kerja sistem komplemen
6. Jalur jalur komplemen
7. Apa itu sitokin
8. Cara kerja sitokin
9. Mediator imflamasi
10.Konsep terjasi inflamasi
11.Bagaimana proses imflamasi

Imun
Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh.
Sitem imun berperan dalam mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau
sel abnormal yang merugikan tubuh. Sistem imun tidak memiliki tempat
khusus dalam tubuh manusia dan tidak dikontrol oleh organ pusat, seperti otak.

Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang


memiliki peran dalam mengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau
sel abnormal yang merugikan tubuh kita. Sistem imunitas kita ini tidak memiliki
tempat khusus di tubuh kita dan tidak dikontrol oleh otak

Imun spesifik dan non spesifik


Sistem Imunitas Nonspesifik

Sistem imunitas nonspesifik seringkali disebut juga sebagai pertahanan tubuh


bawaan. Disebut pertahanan tubuh bawaan karena sistem imunitas nonspesifik
ini merupakan garis utama tubuh yang pertama dalam melawan semua patogen
yang masuk ke tubuh kita. Sistem pertahanan tubuh bawaan ini berfungsi untuk
mencegah terjadinya peradangan setelah adanya luka atau infeksi pada tubuh
kita.

Terus kenapa disebut sebagai sistem imunitas nonspesifik? Itu karena sistem
pertahanan pertama tubuh kita ini tidak bisa membedakan patogen yang masuk
ke tubuh kita. Semua patogen yang terdeteksi oleh sistem imunitas lapis
pertama ini akan dianggap sebagai benda asing yang berpotensi mengganggu
tubuh kita. Anggota sistem imunitas nonspesifik tubuh kita ini ada kulit,
membran mukosa, sel-sel fagosit, protein antimikroba, dan inflamasi.

Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh kita karena susunan sel
epidermisnya yang sangat rapat, sehingga menyulitkan patogen masuk ke tubuh
kita. Kalau patogen berhasil menembus kulit, kita memiliki membran mukosa,
sel-sel fagosit, protein antimikroba, dan inflamasi sebagai garis pertahanan
kedua tubuh kita. Mereka berperan sebagai pertahanan kimiawi dan mekanis.
Mereka akan mengeluarkan bahan kimia dan, kalau diperlukan, mereka juga
bisa memakan patogen yang masuk ke tubuh kita. Kalau kulit kita gatal, bentol-
bentol, bengkak, memerah, dan demam, itu merupakan tanda bahwa sedang
terjadi perang antara patogen dengan sistem imunitas nonspesifik dalam tubuh
kita, temen-temen. Sistem imunitas kita sedang berperang melawan patogen
yang berhasil masuk ke tubuh kita.
Sistem Imunitas Spesifik

Kalau patogennya ternyata kuat banget dan berhasil menembus pertahanan


kedua tubuh kita, patogen ini harus melewati garis pertahanan ketiga tubuh kita,
yaitu sistem imunitas spesifik. Anggota sistem imunitas spesifik ini terdiri dari
sel limfosit B, limfosit T, makrofag, dan juga antibodi. Mereka ini akan beredar
di seluruh tubuh kita untuk mengatasi patogen-patogen yang berhasil masuk ke
tubuh kita, temen-temen. Mereka udah kayak tentara yang patroli dan siap
berperang di dalam tubuh kita.

Masing-masing sel yang disebutkan tadi itu punya lawannya sendiri, sesuai
dengan jenis patogen yang masuk ke tubuh kita. Meskipun patogen dan antigen
yang masuk ke tubuh kita beragam bentuknya, sistem imunitas spesifik dalam
tubuh kita bisa langsung mengenali dan menghancurkan patogen dan antigen
tersebut sampai habis tak bersisa. Uniknya lagi, sistem imunitas spesifik ini
punya ingatan yang tajam, temen-temen. Sistem imunitas spesifik bisa
mengingat patogen dan antigen yang pernah masuk ke tubuh kita dan mereka
ingat bagaimana cara mengalahkan patogen dan antigen ini sepanjang hidup
kita. Jadi, saat patogen dan antigen kalah di serangan pertama dan melakukan
serangan kedua, maka respon dari sistem pertahanan imunitas spesifik ini akan
menjadi lebih cepat. Ini terjadi karena sel-sel dalam tubuh kita sudah tahu
bagaimana taktik membunuh patogen dan antigen tadi.

Misalnya, kalau kita pernah terserang cacar air dan sembuh, terus virus cacar
mau menyerang tubuh kita lagi untuk yang kedua kalinya, sistem imunitas
spesifik dalam tubuh kita udah tau gimana caranya ngalahin si virus cacar air
tadi. Jadi kita gak bakalan, tuh, kena cacar air lagi karena virusnya udah
dibunuh duluan sebelum gejala cacarnya muncul. Ingatan yang kuat ini
kemudian dimanfaatin sama ilmuan buat bikin imunisasi yang berguna untuk
meningkatkan kekebalan tubuh kita. Imunisasi ini juga sering disebut sebagai
peningkatan kekebalan tubuh buatan.

Antigen dan antibodi


Sistem imunitas tubuh dirangsang oleh zat antigen sehingga menghasilkan
antibodi. Pada tubuh manusia, antigen bisa saja berbentuk bakteri, virus, atau
bahan kimia tertentu. Antigen dianggap sebagai zat asing oleh sistem imunitas
karena dapat mengancam kesehatan tubuh. 
Sementara itu, antibodi adalah zat kimia yang ada di aliran darah. Ia bekerja
sebagai sistem imunitas tubuh. Fungsi antibodi dalam tubuh penting, yaitu
sebagai tembok pertahanan terhadap antigen, seperti bakteri, virus, maupun zat
beracun yang menyebabkan penyakit.
Perbedaan Antigen dan Antibodi
Saat antigen masuk ke tubuh, sistem kekebalan menghasilkan sebuah zat yang
akan menghancurkan antigen tersebut. Zat yang dihasilkan sistem imun ini
disebut sebagai antibodi. Perlu diketahui, antigen bisa masuk ke tubuh melalui
makanan, minuman, kotoran, debu, atau polusi. 
Antibodi adalah bagian dari sistem kekebalan yang bekerja untuk melindungi
tubuh dari bahaya virus, bakteri, kuman zat-zat yang dapat menyebabkan
penyakit infeksi. Sistem imunitas tubuh akan menghasilkan antibodi sesuai
dengan banyaknya antigen.
Bentuk antibodi menyerupai bentuk antigen yang akan dilawan. Tujuan antibodi
menyerupai bentuk yaitu supaya antibodi bisa menempel pada antigen
kemudian melawannya. Dengan begitu, antigen dalam tubuh tidak akan
berkembang dan gagal menyebabkan infeksi.
Antigen juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan penyakit yang berkaitan
dengan alergi, seperti asma dan eksim. Namun, kondisi ini hanya terjadi pada
kasus tertentu. 
Jenis-jenis Antigen
Antigen dibedakan berdasarkan respon imun menjadi dua tipe, yaitu:

 Antigen Lengkap atau Imunogen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa antigen memiliki


kemampuan induksi respon imun (imunogen) atau disebut juga complete
antigen. Ini adalah jenis yang mampu merespon imun sendiri tanpa memerlukan
molekul pembawa. Antigen jenis ini umumnya berupa protein dan polisakarida. 

 Antigen Tidak Lengkap

Jenis antigen ini tidak menginduksi respon imun secara langsung. Ia


membutuhkan molekul pembawa agar bisa menjadikan antigen lengkap.
Molekul pembawa adalah komponen non-antigenik yang mampu merangsang
respon imun. Antigen ini biasanya mempunyai molekul yang beratnya lebih
rendah dibanding imunogen. 
Ada beberapa jenis antibodi yang masing-masingnya mempunyai fungsi yang
berbeda. Antibodi juga dikenal sebagai immunoglobulin.

 Immunoglobulin A (IgA)

Ini adalah jenis antibodi yang paling sering ditemukan dalam tubuh dan terlibat
dalam proses terjadinya reaksi alergi. Antibodi IgA kebanyakan ditemukan pada
lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran
pernapasan dan saluran pencernaan.
Selain itu, antibodi ini banyak juga ditemukan di cairan tubuh, misalnya air liur,
dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI. Pemeriksaan sistem imunitas biasanya
melibatkan pemeriksaan antibodi IgA.

 Immunoglobulin E (IgE)

Jenis antibodi ini umum ditemukan dalam aliran darah meskipun jumlahnya
sedikit. Hanya saja jumlah antibodi IgE dapat bertambah seiring reaksi
peradangan akibat alergi pada tubuh. Untuk mendeteksi adanya alergi akibat
parasit biasanya dilakukan pemeriksaan antibodi IgE. 

 Immunoglobulin G (IgG)

Ini adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan dalam darah dan cairan
tubuh lainnya. Saat antigen seperti kuman, virus, atau zat kimia tertentu masuk
ke tubuh, sel-sel darah putih akan mengenali antigen dan segera membentuk
antibodi IgE untuk melawan

Komplemen
Kompelemen adalah sistem enzimatik dari protein yang diaktivasi oleh berbagai
reaksi antigen dan antibodi dan memiliki peranan yang penting dalam peristiwa
hemolisis dan bakteriolisis. Kompelemen juga berperan penting dalam beberapa
proses lain seperti fagositosis, opsonisasi, kemotaksis, dan sitolisis.
Kompelemen terdiri dari sistem dari 11 protein yang ditemukan dlam
konsentrasi yang berbeda-beda dalam serum.

Sebutkan penyusun activation of complement!


Sistem komplemen tersusun dari dua puluh macam protein yang terdapat dalam
plasma dan cairan tubuh lainnya. Komponen utama dari sistem komplemen
terbagi atas Sembilan komponen protein, yakni dari C1 – C9. Protein-protein ini
berperan besar dalam proses fagositosis dan kompleks imun lainnya. Aktivasi
dari komplemen dapat berlangsung dalam dua jalur utama, yakni Classical
pathway dan Alternative pathway.

Jalur klasik, untuk aktivasi komplemen memerlukan reaksi antigen-antibodi


sebagai pemicunya atau disebut juga immunoglobulin. 2. Jalur alternatif, suatu
bentuk tahanan nonspesifik, dipicu oleh bakteri atau produknya tanpa
memerlukan raksi antigen-antibodi. 3. Jalur Lektin, diawali oleh stimulasi dari
kompleks manosa binding protein pada pada permukaan patogen.

. Apa manfaat sistem komplemen?


Sistem komplemen merupakan pusat dari perkembangan reaksi inflammatory
dan salah satu bentuk dari system imunitas atau pertahanan tubuh. Komplemen
bertujuan untuk melabelkan patogen dan zat-zat toksik yang terdapat dalam
tubuh untuk segera dieliminasi dari dalam tubuh.

6. Kelas immunoglobulin apa saja yang dapat mengaktifkan sistem komplemen?


Imunoglobulin-G (IgG) dan immunoglobulin-M (IgM)
7. Bagian struktur immunoglobulin apa yang berperanan dalam hal aktivasi
sistem komplemen?
Perbedaan struktur Fc dari tiap kelas immunoglobulin menyebabkan hanya IgG
dan IgM saja yang mampu berikatan dengan C1.
8. Bagaimana dengan subkelas IgG, apakah mempunyai kemampuan yang sama
dalam mengaktifkan sistem komplemen?
IgG1 dan IgG3 dapat berikatan secara baik dengan komplemen, IgG2
sederhana, dan IgG4 tidak dapat berikatan dengan baik.
9. Jelaskan mengenai komponen komplemen yang pertama (C1)!
C1 adalah molekul protein dengan berat molekul 750 kDa yang terdiri atas satu
subkomponen C1q, dua subkomponen C1r, dan dua subkomponen C1s. C1q,
C1r, C1s ini membentuk C1 kompleks yang bergantung pada ketersediaan
Ca2+. C1q memiliki konsentrasi dalam serum sekitar 100-200 μg/ml, dengan
berat molekul 400 kDa, memiliki thermoability, dan terdapat dalam gamma
globulin pada saat dilakukan immunoelectrophoresis. 

10. Berapa macam immunoglobulin yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem


komplemen?
Setidaknya dua dari subunit pengikatan-Ig (Ig binding subunit) yang tersusun
dari rantai peptida harus berikatan dengan situs CH2 immunoglobulin untuk
mengaktivasi C1q.

11. Jelaskan mekanisme aktivasi komplemen classical pathway pada gambar


berikut!

Mekanisme rekasi pada classical pathway yakni, C1 teraktivasi saat berikatan


dengan kompleks antigen-antibodi. C1 yang telah teraktivasi akan merangsang
pembelahan C2, menjadi C2a dan C2b, serta pembelahan C4, menjadi C4a dan
C4b. C2b dan C4b bergabung dan membentuk senyawa protease yang dikenal
sebagai C3-convertase. C3-convertase ini kemudian berperan dalam
pembelahan C3 menjadi C3a dan C3b. C3a berperan dalam reaksi inflamasi
karena mampu merangsang pelepasan histamine dari sel mast. C3b dapat
menjadi C3-convertase dengan bantuan Factor D dan Factor B ataupun C3b
berikatan dengan dinding sel bakteri, dimana sel fagosit memiliki kemampuan
pengenalan terhadap situs C3b, hal ini disebut opsonization.

Baca juga :  Pengertian, Jenis, dan Fungsi Antibodi | Penjelasan LENGKAP

12 Mekanisme alternative pathway dapat diaktifkan oleh apa saja?


Alternative pathway dapat dipicu oleh dinding sel polisakarida, seperti
endotoxin dari bakteri dan zymosan dari yeast.
13. Apakah yang dimaksud dengan anaphylatoxin?
Anaphylatoxin merupakan senyawa yang dilepaskan oleh C3a dan C5a.
Senyawa ini dapat memberikan stimulasi pada sel mast untuk melepaskan
histamine, histamine berperan dalam meningkatkan permeabilitas pembuluh dan
kontraksi otot polos.
14. Apakah yang dimaksud dengan immune adherence?
Immune adherence adalah proses pengikatan kompleks antibodi-antigen,
kompleks antibodi-bakteri, atau partikel lain yang membawa C3b dan C4b,
dengan sel ekspresi reseptor komplemen satu (Complement Reseptor 1 [CR1]
expressing cells). 

15. Ceritakan tentang kemampuan biologis pada C3a dan C5a!


C3a dan C5a berperan dalam inflamasi (inflammation) hal ini berkaitan dengan
keduanya yang mampu melepas senyawa kimia, anaphylatoxin, yang
merangsang sel mast untuk melepaskan histamine. Selain itu, C5a juga memiliki
peranan sebagai chemoattractant bagi sel fagosit.
16. Apakah yang dimaksud dengan chemotaxis?
Kemotaksis (Chemotaxis) adalah sebuah proses dimana suatu senyawa kimia
menyebabkan perubahan arah dan orientasi dari pergerakan suatu sel.
Kemotaksis dinyatakan positif jika pergerakan sel menuju arah asal zat kimia,
dan sebaliknya. 

17. Apa saja komponen pada komplemen dalam reaksi alternative pathway?


Komponen komplemen terutama dalam reaksi “alternative pathway” adalah C3.
Hal ini karena C3 dengan bantuan C3-convertase menjadi C3a yang berperan
dalam inflamasi dan C3b yang berperan dalam opsonization dan pembentukan
C5-convertase. Selain C3 komponen penting komplemen lainnya berupa Faktor
D, Faktor B, C5, properdin, C6-C9.

18. Jelaskan yang dimaksud dengan jalur alternatif!


o Antibodi tidak perlu berperan sebagai mekanisme pemicu.
o Faktor inisiasi berupa properdin.
o Properdin mengaktivasi faktor D.
o Faktor D mengaktivasi C3 melalui proses pembelahan produk faktor B,
sebanding dengan C2.
o C3 merupakan protein utama yang berperan, sama halnya dengan jalur biasa.
o C3 berfungsi sebagai donor B pada sistem properdin dan meningkatkan proses
aktivasi, sementara C3b menghambat aktivasi.

Baca juga :  Teori Pembentukan Antibodi

19.Jelaskan mekanisme aktivasi komplemen alternative pathway pada gambar


berikut!

Mekanisme tentang proses aktivasi komplemen melalui jalur alternatif yakni,


jalur alternatif biasanya terpicu oleh adanya polisakarida berupa endotoksin.
Endotoksin mengaktifkan C3 convertase yang akan mengaktifkan C3 melalui
rangakaian proses. Endotoksin mengaktifkan properdin. Properdin akan
mengaktifkan faktor D. Faktor D bersama dengan ion Mg2+ akan mengaktifkan
aktivator C3, yaitu C3bB

20. Jelaskan peranan sistem kompelemen pada sistem pertahanan!


Dalam sistem pertahanan, kompelemen berperan dalam proses:
o Sitolisis. Komplemen sistem yang lengkap akan mengakibatkan kerusakan
membrane sel bakteri. Pada bakteri gram negative, kerusakan membrane dapat
mengakibatkan bacteriolysis dengan bantuan dari enzim lysozyme .
o Adherensi C3b. C3b memiliki peranan dalam membantu proses fagositosis dari
mikroorganisme setelah proses aktivasi kompelemen melalui jalur alternative.
C3b mengakibatkan makrofag dapat mengenali antigen. Setelah proses
fagositosis, C3b akan mengaktifkan pengeluaran enzim lisozyme.
o Immunoconglutinin. Proses ini dilakukan dengan melakukan aglutinasi dari
sejumlah kompleks kecil yang tertempel oleh C3, sehingga dapat dikenali oleh
fagosit.
o Inflamasi. Aktivasi sistem kompelemen akan mengakibatkan beberapa bentuk
respons, misalnya adalah timbulnya inflamasi.

21. Jelaskan pengertian the cascade method of complement action?

o Antibodi menempel dengan determinan dari antigen pada membran sel.


o Komponen kompelemen C1 menempel pada antibodi. C1 mengenali antibodi
dan mengaktifkan sistem.
o Komponen C1 berikatan dengan C2 dan C4. Kompleks ini berikatan dengan
permukaan sel dan melepaskan C-kinin. Proses ini diikuti dengan
pembengkakan jaringan.
o Kompleks C4 dan C2 memproduksi tryptic convertase yang mengaktivasi C3.
C3 terbagi menjadi C3a dan C3b. C3b bergabung dengan C4b dan C2a untuk
mengaktifkan permukaan sel.
o C3 bergabung dengan sel mast dan menghasilkan histamine.
o C3 yang menempel pada permukaan sel mengaktifkan C5, C6, dan C7
kemundian membentuk kompleks dan akan berfungsi untuk menarik sel darah
merah sebanyak mungkin.
o C8 dan C9 menyerang makromolekul dan mempercepat kerusakan sel melalui
lisis.

Baca juga :  Penjelasan Antigen dan Imunisasi

22. Jelaskan hubungan reaksi antigen-antibodi dengan sistem komplemen?

Hubungan antara anigen-antibodi dengan system komplemen adalah: (1) hanya


permukaan yang berikatan dengan antibody IgG dan IgM yang dapat
mengaktifkan komplemen (activator komplemen); (2) sel B yang belum matang
secara langsung mengikat partikel luar melalui rsesptor sel B yang mengenali
antigen spesifik pada partikel, dan melalui CR2 mengenali C3d – ini adalah co-
ligasi yang menstimulasi pematangan sel B yang selanjutnya akan bermigrasi ke
organ limfoid; (3) organ limfoid akan menangkap antigen melalui fragmen C3
dan menggunakan hal ini untuk memilih aktivasi sel B yang benar dan
mengubahnya ke pematangan dan proliferasi selanjutnya.

23. Bagaimana pembentukan komplemen dalam tubuh?


(a) Jalur klasik. Jalur ini diinisiasi oleh antibody yang terikat pada permukaan
sel target (antigen). Kompleks imunnya mengandung IgM, IgG1, IgG2, dan
IgG3. (b) Jalur alternatif. Jalur ini dijelaskan pada tahun 1950. Jalur ini
menyediakan mekanisme antibody bebas untuk aktivasi komplemen pada
permukaan patogen. Jadi pada system ini terlibat C3 dan faktor B, D, P, H, dan I
yang akan berinteraksi di sekitar permukaan permukaan activator untuk
membantuk jalur ini. (d) Jalur lectin. Jalur aktivasi komplemen ini diinisiasi
oleh mannan binding lectin yang akan memotong jalur klasik.
24. Jelaskan sejarah istilah dari komplemen!
Jules J. Border merupakan orang yang pertama kali menemukan sistem
kompelemen, tetapi baru dinamai kompelemen oleh Paul Eldrich. Sistem
tersebut diberi nama kompelemen dikarenakan bekerja secara kompelementer
dengan respons imun antibodi, setelah terjadi reaksi spesifik antigen-antibodi.
25. Sebutkan reaksi akhir dari aktivasi sistem komplemen!
Reaksi yang terjadi adalah proses rangkaian reaksi yang mengakibatkan
peristiwa sitolisis tanpa adanya proses pengikatan terhadap antibodi. Hasil akhir
dari aktivasi sistem kompelemen adalah penghancuran sel.
26. Bagaimana mekanisme kerja complement fixation test?
Pertama, serum diisolasi dalam hal ini serum dari Guinea-pig. Kemudian dalam
serum diberikan antigen yang ingin diuji-cobakan (antigen of interest). Terakhir
serum tersebut diberikan sel darah merah domba (Sheep red blood cells;
sRBCs). Jika dalam serum terdapat antibodi terhadap antigen yang diberikan,
maka pada saat antigen diberikan akan terbentuk kompleks antigen-antibodi dan
menghabiskan complement protein sehingga tidak terjadi lisis pada sRBCs.
Tetapi jika tidak ada antibodi terhadap antigen yang dimasukan, maka kompleks
antibody-sRBCs akan dilisis oleh complement protein.

SITOKIN

Sitokin adalah golongan protein/glikoprotein/ polipeptida yang larut dan di


produksi oleh sel limfosit dan sel-sel lain seperti makrofag, eosinofil

Mediator inflamasi
Inflamasi atau peradangan merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri
dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur. Pada saat
mekanisme alami ini berlangsung, sel-sel darah putih dan zat yang
dihasilkannya sedang melakukan perlawanan dalam rangka membentuk
perlindungan
Mekanisme inflamasi diawali dengan adanya iritasi, di mana sel tubuh memulai
proses perbaikan sel tubuh yang rusak. Sel rusak dan yang terinfeksi oleh
bakteri dikeluarkan dalam bentuk nanah. Kemudian diikuti dengan proses
terbentuknya jaringan-jaringan baru untuk menggantikan yang rusak.

Proses terjadinya nyeri/inflamasi berlangsung selama 3 tahap/fase. Tahapan


tersebut antara lain:

 inflamasi akut yaitu respon awal terhadap cidera jaringan)


 Respon imun yaitu aktifnya sejumlah sel yang menimbulkan kekebalan
untuk merespon organisme asing
 Inflamasi kronis

Anda mungkin juga menyukai