Anda di halaman 1dari 13

SISTEM IMUN

Imunologi
 Imunologi adalah studi mekanisme dan fungsi sistem
kekebalan akibat pengenalan terhadap zat asing dan
usaha netralisasi, eliminasi dan metabolisme terhadap zat
asing atau produknya.
 Imunologi merupakan bidang ilmu yang luas dan
menjadi dasar untuk memahami berbagai fenomena
biomedik.
 Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis
sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit;
malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi
(penyakit autoimun, hipersensitivitas, imunodefisiensi,
penolakan allograft, imunologi kanker); karakteristik fisik,
kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun
in vitro, in situ, dan in vivo.
SISTEM IMUN
• Komponen dari sistem imun tersebar di seluruh tubuh, mulai
dari bagian luar (misalnya, kulit) sampai dengan di bagian
dalam tubuh, misalnya dalam darah, limpa dan kelenjar getah
bening.
• Pertahanan tersebut terdiri atas :
Sistem imun alami (natural/innate) yang sifatnya non-
spesifik
o Ada sejak lahir
o Tidak memiliki target tertentu
o Terjadi dalam beberapa menit sd jam (rx inflamasi)
Sistem imun didapat (adaptive/acquired) yang sifatnya
spesifik.
o Spesifik untuk jenis antigen tertentu
o Respon thd paparan I terjadi dlm bbrp hari,
o Paparan berikutnya lebih cepat
Imun Spesifik
/Adaptif/Acquired
 Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat
mengenali suatu substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun
yang spesifik terhadap substansi tersebut.
 Fungsi utama sel imun spesifik adalah untuk pertahanan
terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur,
parasit, dan keganasan.
 Sistem imun spesifik disebut juga dengan sistem imun
yang didapat (adaptive immunity)
 Diperankan oleh limfosit yang merupakan salah satu jenis
sel leukosit
 Pada Sistem imun didapat, komponennya hanya akan
dihasilkan/dibentuk setelah limfosit bertemu dengan
benda asing (mikroorganisme)
Sistem Imun Didapat /Acquired (Spesifik)

 Komponen yang dihasilkan adalah antibodi atau


limfokin
 Sistem imun ini disebut juga sistem imun spesifik
karena antibodi yang dihasilkan hanya akan berperan
terhadap mikroorganisme yang menyebabkan
pembentukkan antibodi tersebut
 Misalnya, virus polio akan menyebabkan tubuh
menghasilkan antibodi berupa anti polio yang
digunakan untuk menanggulangi virus polio.
Selanjutnya bila tubuh terinfeksi virus lain misalnya
virus campak maka tubuh akan menghasilkan anti
campak untuk menanggulang virus campak,
sedangkan anti-polio yang ada dalam tubuhnya tidak
dapat digunakan untuk menanggulangi infeksi virus
campak.
SISTEM IMUN SPESIFIK
 Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal.
 Imunitas terbentuk setelah terkena antigen
 Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel limfosit B
merupakan bagian dari respon imunitas adaptif yang berperan
penting untuk pertahanan tubuh melawan patogen sedangkan
limfosit T merupakan salah satu jenis limfosit sel darah putih
bersama dengan sel B. Sel B matur di bone marrow, sel T
matur di kelenjar thymus
 Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi,
protein yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini
disekresikan ke darah, limfa, dan cairan tubuh lain.
 Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen.
Sel T yang lain mengatur respons imun.
 Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor
pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock
and key.
 Jutaan antigen yang berbeda --- terjadi diversifikasi limfosit
selama proses maturasi.
SEL B DAN IMUNITAS YANG
DIPERANTARAI ANTIBODI
 Setiap sel B membawa antibodi yang spesifik
pada reseptornya.
 Ketika sel B dalam kelenjar limfe atau spleen
menghadapi sel bakteri atau toksin, ia akan
menjadi aktif pada waktu yang lain.
 Teori clonal selection
 Sel B termasuk sistem imun humoral karena
antibodi ada di darah dan limfe.
KARAKTERISTIK SEL B
 Imunitas yang diperantarai antibodi
 Dihasilkan dan matur di bone marrow
 Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar
di darah dan limfe
 Secara langsung mengenal antigen dan
kemudian mengadakan seleksi klonal
 Ekspansi klonal menghasilkan antibodi hasil
sekresi sel plasma seperti sel B memori.
Sistem imun Spesifik diklasifikasi
menjadi 2, yaitu :

1. Sistem imun spesifik humoral.


 Diperankan oleh limfosit B (sel B) yang menghasilkan antibodi.
 Antibodi sebagian besar terdapat di dalam cairan darah dan
sebagian kecil terdapat dalam berbagai cairan tubuh lain seperti
mukus, air-mata, dan air susu.
 Fungsi utama antibodi adalah pertahanan terhadap infeksi ekstra
seluler virus dan bakteri serta netralisasi toksinnya.
 Bila sel B dirangsang oleh benda asing maka sel tersebut akan
berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat
membentuk zat anti atau antibody
2. Sistem imun spesifik seluler.
 Diperankan oleh limfosit T (sel T) yang menghasilkan limfokin
(sitokin / interleukin).
 Fungsi utama sistem imun spesifik seluler adalah untuk
pertahanan terhadap bakteri dan virus intra seluler, jamur, parasit
dan tumor.
 Limfosit T merupakan sel yang terbentuk jika sel induk dari
sumsum tulang pindah ke kelenja Timus, mengalami pembelahan
dan pematangan.
 Didalam kelenjar Timus Limfosit T belajar membedakan bahan
asing (non self) dengan bahan bukan asing (self)
 Limfosit T dewasa akan meninggalkan kelenjar timus , masuk ke
dalam kelenjar getah bening dan berfungsi sebagai bagian
pengawasan sistem imun tubuh
ANTIGEN-ANTIBODI

ANTIGEN
 adalah bahan yang dapat diikat secara spesifik oleh molekul
antibodi atau molekul reseptor pada sel T.
 dapat mengenal hampir setiap molekul biologik sebagai antigen
seperti hasil metabolik hidrat arang, lipid, hormon, makromolekul
kompleks hidrat arang, fosfolipid, asam nukleat dan protein
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai