Anda di halaman 1dari 27

TEORI TENTANG

KEWIRAUSAAN DAN KOMUNIKASI

Dr. Ir. A a`i, MS

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TEORI KEWIRAUSAHAAN
• Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis,
telah menarik perhatian para pakar untuk
meneliti bagaimana mereka terbentuk.
• Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai
proses pembentukan wirausaha. Teori
tersebut antara lain: N`-Ach, life path
change, goal directed behavior, teori
outcome expectancy dan teori Pengambilan
Keputusan.
• Begitu banyak teori yang telah mengupas
persoalan ini, intinya adalah bahwa menjadi
. Need for Achievement (N`-Ach)
• Seseorang menjadi wirausaha karena keinginan yang
kuat dalam dirinya sendiri untuk berprestasi dibidang
usaha. Keinginan ini diwujudkan secara sistematis dan
terencana dengan keterampilan, penguasaan teori dan
kontrol terhadap bidang usaha yang digeluti.
• Seseorang dengan keinginan yg tinggi dibidang
wirausaha ditunjang oleh :
a. Orang tua yg mendorong kemandirian anak-anaknya diwaktu
kecil
b. Memberikan pujian dan penghargaan dalam memperoleh
keberhasilan
c. Berpikiran positif terhadap apapun hasil yang diperoleh
d. Berpikiran bahwa hasil yang diperoleh merupakan hasil usaha
bukan merupakan factor keberuntungan
e. Be ikir bgaimana dalam melakukan setiap kegiatan dilakukan
secara efektif
. Teori Life Path Change
• Tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti
jalur yang sistematis dan terencana, justru ada yg tidak
memaluli proses yang direncanakan. Hal ini disebabkan
oleh:
a. Negative displacement. Seseorang bisa saja menjadi
wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, terpaksa
pindah dari daerah asal, atau bisa juga karena sudah memasuki
usia pensiun.
b. Being between things. Orang-orang yang baru keluar dari
sekolah, kadangkala merasa sepe i memasuki dunia baru yang
belum mereka menge i dan kuasai. Di sinilah biasanya pilihan
menjadi wirausahaa muncul karena dengan menjadi wirausahan
mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
c. Having positive pull. Terdapat juga orang-orang yang
mendapat dukung-an membuka usaha dari mitra kerja, investor,
pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam
. Teori Goal Directed Behavior
• Seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena
termotivasi untuk mencapai tujuan te entu.
• Motivasinya dapat terlihat dari langkah-langkahnya
dalam mencapai tujuan (goal directed behavior).
Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal
directed behavior, hingga tercapainya tujuan.
Sedangkan need muncul karena adanya de cit dan
ketidakseimbangan te entu pada diri individu yang
bersangkutan (wirausaha).
• Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dg
adanya kebutuhan, yg mendorong mereka utk
melakukan kegiatan te entu, yang ditujukan pd
pencapaian tujuan. Sedangkan goal
mempe ahankan dan memperbaiki kelangsungan
. Teori Outcome expectancy
• Outcome expectancy dapat dia ikan Sesutu
akan diperoleh jika ia melaksanakan suatu atau
berbuat
• Seseorang memperkirakan bahwa
keberhasilannya dalam melakukan tugas
te entu akan mendatangkan imbalan dengan
nilai te entu juga.
• Ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan
kerja yang diharapkan individu, Jenis insentif
tersebut adalah:
• a. Insentif primer
• Merupakan imbalan yang berhubungan dengan
kebutuhan siologis sepe i makan, minum, dan
b. Insentif sensoris
Beberapa kegiatan manusia ditujukan utk memperoleh umpan balik yg
terdapat di lingkungannya. Misalnya anak kecil melakukan berbagai
kegiatan terhadap bunyi musik yang dimainkan.

c. Insentif sosial
Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghar-gaan dan
penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penerimaan atau penolakan dari
lingkungan sosial akan lebih be ungsi efektif sebagai imbalan atau
hukuman.

d. Insentif ekonomi
Hampir seluruh masyarakat menggunakan uang sbg insentif. Hal ini
disebabkan dengan uang, individu dapat memperoleh hampir semua hal
yang diinginkannya, mulai dari pelayanan jasa hingga pemenuhan
kebutuhan sik, kesehatan, dan lain lain.

e. Insentif yang berupa aktivitas


Beberapa aktivitas atau kegiatan sik justru memberikan nilai insentif
yang tersendiri pada individu.
f. Insentif status dan pengaruh
Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali
dikaitkan dengan status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki dalam
lingkungan sosial memberikan kesempatan kepadanya untuk mengontrol
perilaku orang lain. Dengan kedudukannya yang tinggi dalam masyarakat,
mereka dapat menikmati imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan,
dan lain-lain. Keuntungan yang khas ini membawa individu berusaha
keras untuk mencapai posisi yang memberikan kekuasaan.

g. Insentif berupa terpenuhinya standar internal


Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu
dari pekerjaanya. Reaksi diri yang berupa rasa puas dan senang
merupakan salah satu bentuk imbalan internal yang ingin diperoleh
seseorang dari pekerjaannya. Seorang akan merasa optimal bila
berwirausaha dari pada bekerja sebagai karyawan, dengan
berwirausaha segenap potensinya dapat tersalurkan.

Jadi ada insentif-insentif te entu yang umumnya diharapkan


seseorang dengan menjadi wirausaha.
. Teori Pengambilan Keputusan

•Pengambilan keputusan adalah perpaduan dari kegiatan ber-


pikir, memilih dan be indak
•Pengambilan keputusan adalah suatu proses berpikir dan
be indak yang bermuara pada pemilihan prilaku te entu
sesuai dengan keputusan yang diambil (Djoealin )
•Seseorang dapat menjadi wirausaha tanpa harus memiliki
faktor keturunan, selama dia rajin dan tekun mendalami
keputusannya (Sukardi, )

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan


keputusan :
a.Faktor yang berasal dari situasi lingkungan keputusan itu
sendiri
Ada tiga kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses
pengam-
bilan keputusan :
b. Faktor yang berasal dari dalam diri si pengambil
keputusan.
Faktor yang berasal dari dalam terdiri dari
- Kemampuan perseptual
- Kapasitas informasi
- Kecenderungan untuk mengambil resiko
- Tingkat aspirasi.

Semakin berpengalaman seseorang dalam pengambilan keputusan


maka akan semakin besar kepercayaan diri dan semakin tergambar
pada tindakan-tindakan nya.

Tujuan Pembentukan Wirausaha


Teori-teori di atas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses
seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori terse-but masing-
masing berdiri sendiri, sebenarnya teori tersebut saling mengisi.
Dengan memadukan teori tersebut dapat men-jadi model tahapan
pembentukan yang sifatnya lebih kompre-hensif. Tahapan tersebut
adalah:
a. De cit equilibrium
Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan ber-usaha untk
mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja,
namun dapat juga berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri
(motivasi, standar internal, dll).
b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecah-annya,
untuk itu dia mengevaluasi alternatif pemecahan yang dimiliki. Dalam hal
ini kemampuan perseptual, kapasitas infor-masi yang diterima,
keberanian mengambil resiko, dan tingkat aspirasinya terhadap suatu
alternatif keputusan memiliki peran yang sangat besar dalam usahanya
mengambil keputusan untuk menjadi wirausaha.
c. Goal Directed Behavior
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan tujuan memecah-kan
masalah kekurangan yang dia miliki. Di sini masalah keku-rangan
diidenti kasi dengan adanya harapan sebagai pemecah-an. Harapan-
harapan tersebut berupa insentif yang akan dia dapat jika melakukan
tindakan te entu. Insentif ini menjadi rangsangan atau tujuan sehingga
mendorong tindakan dan peri-lakunya sebagai seorang wirausaha.
d. Pencapaian Tujuan
Sepe i dijelaskan sebelumnya, tujuan sangat penting untuk pengambilan
keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini
akan dinikmati jika seseorang melakukan kegiatan te entu.

Peran Pendidikan dalam Pembentukan Wirausaha

Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembetukan kewira-usahaan?


Masih ada perdebatan mengenai pe anyan ini. Chruchill ( )
berpendapat bahwa pendidikan sangatlah pen-ting bagi keberhasilan
wirausaha. Umumnya kegagalan pe ama dari seorang wirausaha adalah
karena dia lebih mengandalkan pengalaman dari pada pendidikan.
Namun dia juga tidak meng-anggap remeh a i pengalaman bagi
seoranga wirausaha, bagi-nya sumber kegagalan kedua adalah jika
seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin
pengalamam lapang-an. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan
dan pengalam-an adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan
wirausa-ha.
Menurut Eels ( ), tenaga sarjana memiliki po-tensi lebih
besar utk berhasil menjadi seorang wira-usaha karena
memiliki kemampuan penalaran yg te-lah berkembang dan
wawasan yg lebih luas. Seorang sarjana juga memiliki dua
peran pokok, sebagai manejer dan sebagai pencetus gagasan.

Sebagai manejer perannyaberupa tindakan utk me-


nyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan mana-jemen yg
memadai mutlak diperlukan.

Sebagai pencetus gagasan perannya menekankan pd


kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini
bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang
lengkap.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses adalah
mereka yang menge i kegunaan pendi-dikan untuk
menunjang kegiatan se a mau bela-jar untuk
meningkatkan pengetahuan.

Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh wira-usaha


sebagai sarana untuk mencapai tujuan, pendidikan disini
bera i pemahaman suatu ma-salah yang dilihat dari
sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir.
KOMUNIKASI
• Komunikasi merupakan dasar bagi
seorang wirausaha untuk
menyampaikan pesan, mendekati
pelanggan, memimpin karyawan dan
memotivasi.
• Seorang wirausaha sekalipun memiliki
produk unggulan, konsep layanan
prima dan gagasan-gagasan kreatif,
tetapi tidak dikomunikasikan kepada
orang lain, maka hal tersebut menjadi
PENGERTIAN KOMUNIKASI
 Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik
langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui
media;
 Proses penyampaian bentuk interaksi gagasan
kepada orang lain dan
 Proses penciptaan a i terhadap gagasan atau ide
yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak
disengaja
 Dengan DEMIKIAN : Komunikasi mengacu pada
tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim
dan menerima pesan yang
Bag. Pembangunan terdistorsi
dan Bisnis
Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
oleh gangguan
YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN BERKOMUNIKASI

. Lingkungan Komunikasi
. Sumber (Komunikator) dan Penerima Pesan
(Kominikan) == Persepsi kedua belah pihak
. Penyediaan (Encoding) dan Penerimaan (Decoding)
. Kompetensi Komunikator == Rasa percaya diri
. Pesan == yang mudah dipahami
. Saluran
. Umpan Balik == respon dari penerima
. Gangguan == gangguan media komunikasi/suara

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
LINGKUNGAN KOMUNIKASI
ADA TIGA JENIS LINGKUNGAN :
. Lingkungan Fisik == ruangan dimana komunikasi
berlangsung
. Lingkungan Sosial-Psikologis == hubungan antara
pihak yg terlibat, tingkat kedekatan hubungan
. Temporal Waktu == waktu yang tepat

Ketiga lingkungan saling berinteraksi, dan saling


mempengaruhi

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
TUJUAN DAN FUNGSI
KOMUNIKASI
. Untuk menjadi tahu dan/atau memberitahukan,
. Untuk Menilai masukan (input) atau hasil (output).
. Untuk Mengarahkan atau diarahkan,
. Untuk Mempengaruhi dan/atau dipengaruhi

Komunikasi Untuk Menciptakan: Rasa,


Pemahaman, Penerimaan dan Motivasi, terutama
menjawab : Who Says, What, and Wich E ect

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
TEKNIK PRESENTASI
Berbicara di depan publik merupakan suatu seni
berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi, pembicara atau presenter perlu
memahami (lima) komponen atau unsur penting yang
harus diperhatikan.
Kelima ( ) unsur tersebut adalah pengirim pesan
(sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana
pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau
medium), penerima pesan (receiver), dan umpan balik
(feedback).
Bagian ini merupakan tahapan akhir dari persiapan
suatu presentasi.
Oleh karena itu, tahapan persiapan sebelumnya, harus
benar-benar dipahami dan dikuasai sebelum pembicara
tiba di lokasi dan waktu untuk persentasi.
Bag. Pembangunan dan Bisnis
Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
 Menurut Gu ey ( ), dalam melaksanakan suatu
presentasi, setidak-tidaknya ada (sembilan) hal
penting yang harus dilaksanakan, yaitu :

. Mulailah dengan sebuah pause. Bila pe emuan dengan


audiens adalah yang pe ama kalinya, maka pembicara
harus menciptakan rasa nyaman pada dirinya sendiri dan
membuat momen tersebut menjadi berkesan.
. Menyajikan kalimat pe ama yang ada dalam ingatan.
 Ingatan dalam kalimat pembukaan tersebut dapat menjalin
hubungan dengan audiens melalui kontak mata, sehingga
pembicara kelihatan tahu dan dapat mengontrol situasi.

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
. Memelihara kontak mata.
 Tataplah audiens.
 Apabila banyaknya audiens membuat pembicara
merasa takut, maka sebaiknya pembicara
mengambil dua orang audiens di sisi kanan dan dua
orang audiens di sisi kiri, kemudian pembicaraan
diarahkan kepada orang-orang tersebut.
. Kontrol kosa kata dan suara.
 Berbicaralah dengan lembut dan cukup keras untuk
didengar. Hilangkan verbal static sepe i ..eh..., ehm..
...dan ...oh.... Lebih baik sunyi daripada diisi dengan
verbal static pada saat pembicara berpikir atau
mencari ide

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
. Pasanglah rem.
 Pembicara pemula biasanya berbicara dengan sangat cepat,
seakan memperlihatkan suatu kegelisahan, sehingga membuat
audiens sulit untuk menge i maksud pembicaraan.
 Oleh karena itu, sebaiknya berbicara dengan perlahan dan
dengarkan apa yang terucap dari mulut.

. Bergerak secara alami.


Gunakanlah podium untuk meletakkan catatan agar dapat
dengan leluasa bergerak.
 Hindarilah kegelisahan akan catatan, pakaian atau materi
pembicaraan yang diletakkan dalam saku.
 Belajarlah untuk menggunakan gerakan tubuh dalam
mengekspresikan isi pembicaraan

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
. Menggunakan alat peraga visual secara efektif.
 Paparkan dan diskusikan materi pembicaraan
dengan alat peraga visual, dengan cara
menggerakkan ke kiri atau ke kanan agar terlihat utuh
keseluruhan, kalau perlu dengan menggunakan
pointer.

. Hindarilah penyimpangan.
 Berpeganglah kepada garis besar dan catatan
pembicaraan.
 Jangan menyimpang kepada pembicaraan yang tidak
sesuai dengan materi yang akan dibawakan, karena
pendengar mungkin tidak akan terpikat dengan topik
yang menyimpang tersebut.
Bag. Pembangunan dan Bisnis
Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
. Ringkaslah poin-poin utama.
 Simpulkan presentasi dengan menyatakan poin-poin
utama atau menekankan kepada apa yang harus
didengarkan dan dipikirkan oleh audiens.

Menurut Gumbira_Sa’id ( ) ada The Eight’s Be


untuk melakukan presentasi prima, yaitu :
 Be front : tepat waktu
 Be presentable : hadir, menarik dan bermanfaat

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND
 Be prepared : siap tempur
 Be relevant : mutakhir dan sesuai janji/harapan
 Be organized : teratur dan sistematik
 Be receptive : menerima saran dan kritik dengan
tulus
 Be throught : tuntas, jelas dan menyeluruh
 Be brief : optimal dan seringkas mungkin.
 Pada intinya, didalam melakukan presentasi efektif
diperlukan kemampuan mengatur posisi postur
tubuh (menyentuh atau mendekat) di depan audiens,
kemampuan menggunakan alat bantu, persiapan,
menghadapi kecemasan, penyampaian dan teknik
tanya jawab.

Bag. Pembangunan dan Bisnis


Peternakan (PNBP) Faterna UNAND

Anda mungkin juga menyukai