Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MEMBENTUK SIKAP KEWIRAUSAHAAN


MATA KULIAH “ KEWIRAUSAHAAN ”

Disusun Oleh :
Nama : Mutia Muharani
Nim : 204210413
Tingkat : III

Dosen Pembimbing:
Siti Khadijah, S.SiT, M. Biomed

PRODI DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya hadiahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan Rahmat dan karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah mengenai
“Membentuk Sikap Kewirausahaan” dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Saya selaku penulis sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan kita. penulis pun menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritikan, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang sudah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri ataupun
orang yang membacanya. Sebelumnyasaya mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenaan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sikap kewirausahaan secara definisinya berarti kecenderungan berfikir (kognitif),
merasa (afektif), dan berperilaku (konatif) dari seorang wirausaha dalam bekerja
yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru, meningkatkan efisiensi, dan memperoleh keuntungan
yang lebih besar. Sikap seseorang membawa pengaruh kepada perilaku atau
tindakan yang akan diperbuatnya. Hal tersebut tercermin dalam motivasi yang
timbul dari dalam diri wirausaha tersebut yang mendorong untuk terus maju
(Nurfitriyah, 2018).
Kewirausahaan merupakan sikap dan jiwa yang selalu aktif serta kreatif yang
berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha untuk meningkatkan
pendapatan melalui kegiatan usaha (Aima dkk, 2015). Seseorang yang memiliki sikap
dan jiwa wirausaha tidak akan pernah merasa puas dengan sesuatu yang telah
dicapai, melainkan akan terus berusaha mencari peluang untuk meningkatkan usaha
dan kehidupannya. Peluang akan dapat diperolehnya dengan cara berinovasi dan
berkreasi, kemudian memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan usaha
yang dijalani. Sedangkan menurut Muchson (2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu membentuk sikap kewirausahaan?
2. Bagaimana peran sikap dalam kewirausahaan?
3. Apa saja unsur utama dalam kewirausahaan?
4. Apa itu sikap negatif kewirausahaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membentuk sikap kewirausahaan
2. Untuk mengetahui peran sikap dalam kewirausahaan
3. Untuk mengetahui unsur utama dalam kewirausahaan
4. Untuk mengetahui sikap negatif kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN
1. Membentuk Sikap Kewirausahaan

1
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat
kedepan dan berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif masalah dan pemecahannya. Menurut Mc Graith & Mac Millan (dalam
Prihadi : 2020) terdapat tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon
wirausaha, yaitu :
a) Action Oriented
Yaitu ingin segera bertindak, dan tidak suka menunda-nunda atau membiarkan
sesuatu lewat begitu saja.

b) Berpikir simpel
Yaitu belajar menyederhanakan yang kompleks, sehingga tidak ribet. Setiap
persoalan dilihat secara jernih dan diselesaikan secara bertahap.

c) Mencari peluang baru


Yaitu mau belajar yang baru, mencari alternative baru, dan mencari cara-cara baru.

d) Mengejar peluang dengan disiplin tinggi


Yaitu tidak pemalas atau penunda pekerjaan. Setiap kesempatan yang ada segera
diraih dan dimanfaatkan, serta disertai disiplin yang tinggi.

e) Hanya mengambil peluang yang terbaik


Yaitu cepat membaca peluang-peluang yang muncul, dan memilih yang terbaik.

f) Fokus pada eksekusi


Yaitu tidak sekadar memikirkan, merenungkan atau menganalisis ideide, melainkan
melakukan tindakan dan merealisasikan pikiran-pikiran tersebut.

g) Menfokuskan energy pada setiap orang pada bisnis yang digeluti


Yaitu membangun jaringan dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya, dan
tidak melakukan semuanya sendiri.

Hikmatul (dalam Thamrin, 2020) menyatakan mengenai psikologi wirausaha


yang menyatakan bahwa dalam pembentukan karakteristik wirausaha terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi yakni:

1) Lingkungan keluarga dan masa kecil Beberapa penelitian yang berusaha


mengungkap mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap pembentukan
semangat berwirausaha. Selanjutnya pengaruh pekerjaan orang tua terhadap
pertumbuhan semangat kewirausahaan ternyata memiliki pengaruh yang
signifikan.
2) Pendidikan. Faktor pendidikan juga tak kalah memainkan penting dalam
penumbuhan semangat kewirausahaan. Pendidikan tidak hanya mempengaruhi
seseorang untuk melanjutkan usahanya namun juga membantu dalam mengatasi
masalah dalam menjalankan usahanya.
3) Nilai-nilai Personal Nilai personal akan membedakan seorang wirausaha dengan
pengusaha lain terutama dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, suplier,
dan pihak-pihak lain, serta cara dalam mengatur organisasinya.

2
4) Pengalaman Kerja Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi salah satu hal yang
menyebabkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur. Pengalaman
ketidakpuasan dalam bekerja juga turut menjadi salah satu pendorong dalam
mengembangkan usaha baru.

2. Peran Sikap Dalam Kewirausahaan


Sikap kewirausahaan secara definisinya berarti kecenderungan berfikir (kognitif),
merasa (afektif), dan berperilaku (konatif) dari seorang wirausaha dalam bekerja
yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru, meningkatkan efisiensi, dan memperoleh keuntungan
yang lebih besar. Sikap seseorang membawa pengaruh kepada perilaku atau
tindakan yang akan diperbuatnya. Hal tersebut tercermin dalam motivasi yang
timbul dari dalam diri wirausaha tersebut yang mendorong untuk terus maju
(Nurfitriyah, 2018).
Menurut teori dinamis Schumpeter, keuntungan pengusaha dapat tercipta
karena penemuan dari para pengusaha itu sendiri. Penemuan yang dimaksud adalah
penemuan cara-cara baru dan kombinasi baru dalam proses produksinya, artinya
untuk memperoleh laba yang maksimal pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif
dalam menjalankan usahanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Hadiati (2014) yang
menjelaskan bahwa pengusaha harus mempunyai kreativitas yang tinggi agar dapat
meningkatkan pengembangan usaha yang dimilikinya.
Dengan kata lain, pengusaha harus mempunyai sikap mental yang positif. Sikap
mental positif yang dimiliki oleh wirausaha dalam mengelola dan menjalankan
usahanya dengan suatu motif yang mendasarinya kemudian akan membentuk suatu
perilaku yang mendorong wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi
wirausaha yang sukses dan berhasil sesuai dengan keinginannya.
 Sikap Dan Perilaku Seorang Wirausaha
1. Sikap Wirausahawan
- Sikapnya selalu berpikir positif dalam segala hal yang ia hadapi (Positive Thinking)
- Sikap adalah respon individu yang positif terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
- Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, prestatif dan tidak mudah
terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (Think of future, not the past), ia tidak mau
hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyaman sesaat
- Tidak gentar saat melihat pesaing (Competitor), namun justru berpendapat:
Bersykurlah bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing kita bisa terus
berkembang dan berusaha untuk tetap bertahan (Survive) Pesaing yang membantu
membesarkan
- Usaha kita, tanpa pesaing bisnis kita akan ‘stagnan’ atau tidak mengalami perubahan.
- Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.
- Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat baik
untuk semua orang.
- Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik untuk sekeklilingnya. Kesuksesan itu ’menular’ ke
lingkungan karena ada motivasi didalamnya Kemiskinan pikiran juga berdampak
buruk bagi lingkungan karena bisa membuat mereka ’demotivasi’ Jadi, bergaulah
dengan orang-orang sukses agar anda bisa bersikap yang sama.

3
- Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk
meraih impiannya
2. Perilaku Wirausahawan
Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena
kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR),
kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive),
sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan
demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya
tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar
lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.
3. Perilaku Seorang Wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
- Teguh pendiriannya
- Tidak tergantung pada orang lain
- Berkepribadian yang baik
- Optimis terhadap pekerjaannya
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
- Haus akan prestasi
- Berorientasi pada laba / hasil
- Ketekunan dan ketabahan
- Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
c. Pengambil resiko
- Enerjik dan berinisiatif
- Kemampuan mengambil resiko
- Suka pada tantangan
d. Kepemimpinan
- Bertingkah laku sebagai pemimpin
- Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
- Dapat bergaul dengan orang lain
e. Keorisinilan
- Inovatif, kreatif dan fleksibel
- Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
- Mempunyai banyak sumber kemampuan
f. Berorientasi ke masa depan
- Memiliki pandangan ke masa depan
- Optimis memandang masa depan
g. Unsur Utama Kewirausahaan
Unsur-Unsur kewirausahaan terbagi menjadi 4 (Wijardi, 1988) yaitu unsur
pengetahuan, keterampilan, sikap mental dan kewaspadaan.
1) Unsur Pengetahuan, Daya Pikir (kognitif)
Pengetahuan dibutuhkan oleh para usahawan/calon – calon usahawan karena
dengan pengetahuan kita akan bisa memprediksi apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh pasar pada saat ini. Jika kita membuka sebuah usaha, tanpa
tahu apa – apa yang dibutuhkan oleh pasar atau yang merupakan trend dari
pasar, maka usaha /bisnis yang kita jalankan akan tertinggal jauh oleh para
pesaing kita.

4
2) Unsur Keterampilan,
Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan
tugas, mampu dan cekatan. Dengan adanya keterampilan kita mampu
membangun bisnis kita dengan baik, dan akan dinikmati oleh banyak konsumen
atau penikmat jasa. Keterampilan bisa kita dapatkan dengan melakukan ujicoba
secara simultan, praktikum, dan kemudian pengalaman.

3) Unsur Sikap Mental (Afertif),


Sikap mental disini yaitu bersifat tanggung jawab, kejujuran, ketegasan,
keberanian, dan inisiatif. Seorang wirausahawan harus memiliki sikap – sikap
tersebut jika ingin mendapatkan kesuksesan. Seorang wirausahawan yang tegas,
jujur dan memiliki inisiatif harus dibarengi oleh sikap yang berani untuk
bertanggungjawab. sikap demikian bisa didapat apabilawirausahawan mau
menerima tugas dan menyelesaikannya dengan baik, melatih diri menjadi
pemimpin, menolak ketidakjujuran, mengoreksi kesalahan, melatih diri untuk
menegur kesalahan, memberi penghargaan dan penghormatan atas kesuksesan
orang lain, kemudian mau mencoba mengemukakan ide dan kreatifitas serta
berani mencoba.

4) Unsur Kewaspadaan atau Intuisi.


Unsur kewaspadaan disini yaitu sikap reflek. dan untuk melatihnya kita harus
membiasakan untuk tanggap terhadap lingkungan, terus mencoba untuk
menganalisa pesaing kita, bekerja untuk hasil yang memuaskan, membuat
rencana untuk setiap kegiatan, kemudian melakukan evaluasi diri dan evaluasi
kerja.

5) Sikap negative kewirausahaan


Banyak faktor psikologis yang membentuk sikapnegatif masyarakat sehingga
mereka kurangberminat terhadap profesi wirausaha, antara lainsifat agresif,
ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur,kikir sumber penghasilan tidak stabil,
kurangterhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.Pandangan semacam ini
dianut oleh sebagianbesar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.Landasan
filosofi inilah yang menyebabkan rakyatIndonesia tidak termotivasi terjun ke
dunia bisnis.Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yangseakan-akan memiliki
spesialisasi dalam profesibisnis.
h. Sikap Negatif Kewirausahaan
1) Mencari alasan
Banyak orang gagal karena sering kali membuat alasan. Sementara, alasan yang
paling umum orang gunakan ketika tak mampu mencapai tujuan ialah kehabisan
waktu.

2) Suka menyalahkan orang lain


Setiap profesi apapun itu baik pengusaha, karyawan, dan pejabat ketika mereka
gagal melakukan suatu usaha dan menyalahkan pihak lain, maka bisa dipastikan
dia akan menjadi orang yang tak akan pernah berhasil.

5
3) Tidak jujur
Kecurangan merupakan bagian dari ketidakjujuran. Memuji seseorang untuk
menyembunyikan kritik terhadap orang itu sama saja memperburuk keadaan.

4) Malas
Orang yang gagal adalah orang yang pemalas. Sering datang terlambat, tidak
suka membaca, dan tidak suka bekerja keras itu sifat yang bisa membawa Anda
ke jurang kegagalan.

5) Terlalu percaya diri


Percaya diri merupakan sifat yang diperlukan. Namun tentunya percaya diri
memiliki batas tertentu. Hati-hati kegagalan seorang pebisnis seringkali
diakibatkan oleh sifat ini.

6) Ragu dalam mengambil keputusan


Untuk mengambil keputusan diperlukan informasi sebanyak mungkin, namun
jika terlalu lama dan mengambil banyak waktu dapat menghambat pekerjaan
lainnya.

7) Tak punya tujuan jelas


Maju tidaknya sebuah perusahaan tergantung dari pemiliknya. Untuk itu
pengusaha mesti memiliki visi yang nyata untuk memajukan sebuah perusahaan.

8) Sulit kerjasama
Pengusaha yang egois merasa mampu mengatur setiap aspek bisnis mereka.
Padahal sebuah bisnis bakal leboh sukses jika memiliki tim kerja yang solid.

9) Tidak terorganisir
Pengusaha yang sukses akan mengatur kehidupan mereka yang sibuk. Mereka
ciptakan sistem kerja yang baik untuk mereka sendiri.

10) Bertujuan untuk Tujuan yang Tidak Masuk Akal


Beberapa pengusaha pemula terlalu mengharapkan keuntungan besar pada awal
awal perniagaannya. Apabila apa yang diharapkan tidak tercapai mereka
cenderung putus asa dan tidak meneruskan usahanya. Inilah yang membuat
beberapa pengusaha gagal, kerana tidak boleh menentukan kerangka waktu dan
grafik yang realistik.

11) Banyak Bicara tanpa Tindakan


Pengusaha pemula kerap menghabiskan banyak waktu untuk mendiagnosis idea
membangun usaha hingga lupa mengeksekusi idenya. Menghabiskan waktu
membicarakan idea tanpa ada eksekusi nyata hanya akan membuat Anda jalan di
tempat.

12) Tidak Memiliki Strategi Pemasaran

6
Produk Anda tidak akan dijual sendiri tanpa adanya iklan dan pemasaran. Maka
perlu merencanakan strategi pemasaran yang baik agar khalayak tertarik untuk
membeli produk yang ditawarkan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat
kedepan dan berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif masalah dan pemecahannya. Menurut Mc Graith & Mac Millan (dalam
Prihadi : 2020)
Menurut teori dinamis Schumpeter, keuntungan pengusaha dapat tercipta
karena penemuan dari para pengusaha itu sendiri. Penemuan yang dimaksud adalah
penemuan cara-cara baru dan kombinasi baru dalam proses produksinya, artinya
untuk memperoleh laba yang maksimal pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif
dalam menjalankan usahanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Hadiati (2014) yang
menjelaskan bahwa pengusaha harus mempunyai kreativitas yang tinggi agar dapat
meningkatkan pengembangan usaha yang dimilikinya.

B. SARAN

Saya mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu saran
dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat
terciptanya makalah yang lebih baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar
kepada pembaca. Pesan dari saya mulailah pelajari dari suatu hal yang sangat kecil
untuk dapat mengetahui suatu hal yang lebih besar. Dan jadikanlah pelajaran
sebagai wadah untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/ryani/2013/03/25/makalah-bab-ii-wirausaha-manajer-dan-karyawan/
https://www.coursehero.com/file/p6jb3eig/SIKAP-NEGATIF-PROFESI-WIRAUSAHABanyak-
faktor-psikologis-yang
Hadiyati, Ernani. (2014) Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan
Usaha Kecil. Jurnal Administrasi Bisnis, 313-322.

Anda mungkin juga menyukai