Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

Nama : Firly Ayuni


Nim : 22060063
Seksi : 202221280932
Dosen : Dini Faisal, S.Ds, M.Ds.
Tugas A

1. Jelaskan definisi Wirausaha dan Kewirausahaan? Kemukakan perbedaan antara


Wirausaha, Pengusaha dan Pedagang?

WIRAUSAHA
Menurut saya wirausaha itu dilahirkan dan juga dibentuk. Karena wirausaha merupakan
suatu kemampuan, bakat atau potensi yang dimiliki seseorang yang melekat sejak
dilahirkan, akan tetapi kemampuan atau bakat dari lahir tersebut tidaklah cukup, maka
dari itu diperlukan pendidikan atau pelatihan untuk membentuk kemampuan itu jadi
lebih baik, selain itu wirausaha juga merupakan suatu keberanian untuk melakukan
berbagai upaya dengan mengerahkan seluruh tenaga atau juga menggunakan segala
sumber daya yang dilakukan oleh seseorang atas dasar keberanian yang dilakukan itu
dengan tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya ataupun bagi
orang lain.
KEWIRAUSAHAAN
Menurut saya kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat
dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima
reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

PERBEDAAN ANTARA WIRAUSAHA, PENGUSAHA DAN PEDAGANG

TUJUAN
Pengusaha memiliki tujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya guna mencapai
kekuatan finansial yang stabil dan meningkat (sukses).
Pedagang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan saja tanpa berfikir mencapai
kekuatan finansial yang stabil.
Wirausaha memiliki tujuan untuk terus meningkatkan inovasi produk baik dari segi
produki, promosi dan distribusi. Wirausaha tidak mencari keuntungan yang besar
namun lebih mengutamakan pengembangan produk/jasa.

WAKTU
Pedagang menghabiskan banyak waktu untuk berdagang bertemu dengan konsumen
setiap hari nya.
Pengusaha tidak menghabiskan waktu untuk mengawasi bisnisnya karena sudah ada
tim yang bekerja dan ia hanya fokus ke networkingnya.
Wirausaha banyak menghabiskan waktu untuk mengembangkan bisnis baik dari segi
produksi atau pemasarannya, serta ia senantiasa mengembangkan networkingnya.
2. Kecenderungan kegiatan wirausaha di Indonesia terus meningkat, apakah yang menjadi
penyebab peningkatan jumlah wirausaha?

Saat ini makin banyak anak muda merambah aktivitas ke dunia usaha. Bahkan di antara
mereka banyak juga yang mulai berwirausaha sebelum meraih gelar akademik.
fenomena kelahiran entrepreneur muda memang meningkat. Misalnya, dengan
membuka perusahaan event organizer atau distro. Meningkatnya angka entrepreneur di
Indonesia juga turut dipengaruhi perkembangan teknologi informasi (TI). Umumnya
mereka dapat ide dari internet dan mempelajari pengembangan usaha juga dari internet.
Faktor lainnya, anak muda cenderung suka sesuatu yang fleksibel. Pekerjaan kantoran
mengharuskan mereka produktif di jam-jam tertentu saja. Artinya, ada aturan jam
masuk dan pulang kerja yang harus dipenuhi. Jika memiliki usaha sendiri, maka
mereka bisa menentukan sendiri jam kerjanya.

Tugas B

1. Jelaskanlah pengertian dari karakteristik wirausaha yang menjari ciri dari seorang yang
melakukan proses Kewirausahaan!

Kewirausahaan bukanlan sekadar ketrampilan manajerial dan bisnis belaka,karena


kewirausahaan juga meliputi aspek sikap mental dan perilaku yangmencerminkan
karakteristik seorang wirausaha. Jadi pembahasan masalah kewirausahaan berarti juga
menyoroti mengenai profil seorang manusia yang memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat khas.
Jadi, karakteristik wirausaha berhubungan dengan ciri khas, perilaku, watak, sikap serta
tindakan seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha.
Karakteristik dalam berwirausaha akan terwujud jika sikap keseharian dan komitmen
dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wirausaha dalam diri


seseorang!

Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu disebut juga potensi individu
yang meliputi berikut ini :

1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement). Hal ini mendorong individu untuk
menghasilkan yang terbaik, memiliki inisiatif, dan keinginan yang kuat untuk
mengungkapkan ide ide dalam pikirannya, menyampaikan gagasan demi
mencapai kesuksesan.
2) Internal locus of control yang artinya individu yang mempercayai bahwa semua
peristiwa yang terjadi adalah dibawah kendali dirinya sendiri. Individu yang
memiliki Internal locus of control mempercayai bahwa kegagalan dan kesuksesan
yang dialami ditentukan dari usaha yang dilakukannya.

3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence). Kebutuhan kebebasan


berarti kebutuhan individu untuk mengambil keputusan sendiri,menentukan
tujuan sendiri, serta melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan caranya
sendiri.

4) Nilai - nilai pribadi. Nilai pribadi akan menjadi dasar bagi individu pada saat
mengambil keputusan dalam membuat perencanaan untuk mencapai kesuksesan.

5) Pengalaman. Diartikan sebagai pengalaman kerja individu sebelum memilih


untuk terjun dalam kewirausahaan. Pengalaman memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan usaha

Tugas C

1. Jelaskan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan niat dalam bentuk
perilaku berwirausaha!

Rasionalitas Kewirausahaan

aspek utama untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan adalah memiliki rasionalitas


kewirausahaan. Dengan memanfaatkan rasionalitas kewirausahaan, kita akan membuat
keputusan-keputusan dengan lebih baik untuk bisnis dengan tidak hanya mengandalkan
keberuntungan.

Empati

Kemudian yang kedua adalah memahami pelanggan. Konsumen dapat mendukung


kesuksesan usaha, tapi juga dapat berubah menjadi kelompok yang tidak setia karena
dapat mengubah keputusan ketika melihat produk lain yang lebih menarik dan
menguntungkan. Untuk itu melalui berempati, kita akan membaca trend pasar dan bisa
jadi membuat tren pasar itu sendiri. Kita harus bergerak selangkah lebih maju dari
konsumen dan melihat ke mana mereka akan berada.

Empati berarti memahami apa yang konsumen rasakan, motivasi mereka dalam
melakukan suatu hal, serta tujuan dan aspirasi mereka terhadap suatu permasalahan dan
kondisi. Maka kita dapat memberi solusi terbaik baik bagi konsumen jika dapat
memahami cara berempati.

Upaya Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan


Setelah menumbuhkan dua poin penting dalam jiwa kewirausahaan, yaitu rasionalitas
kewirausahaan dan berempati, ada beberapa lagi cara untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan. Seperti buat target dan tujuan masa depan, cepat melihat peluang,
mempelajari kisah sukses orang lain, rutin melakukan inovasi, kreatif, dan fokus pada
tujuan.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan membutuhkan praktik langsung dan konsistensi.


Mungkin akan ada saat dimana kita akan merasa keluar dari zona nyaman, merasakan
tekanan emosi, dan bosan. Jika mulai merasakan hambatan dalam melakukan kegiatan
kewirausahaan, saatnya melihat kembali apa tujuan kita dalam menjalankan bisnis. Cari
juga metode dan cara kerja baru. Kita juga bisa bergabung dengan komunitas
wirausaha, misalnya, untuk saling berbagi ilmu dan trik bisnis sehingga bisa belajar
bersama.

2. Bagaimana mind set berwirausaha mempengaruhi kemampuan berwirausaha!

Mindset kewirausahaan merupakan pola pikir dalam berwirausaha yang mempengaruhi


sikap maupun perilakunya untuk mencapai suatu tujuannya dalam menjalankan
usahanya. Kesadaran akan pentingnya berwirausaha merupakan salah satu wujud untuk
menciptakan para usahawan muda dengan mengubah mindset mereka mengenai masa
depan yang cerah dan lebih menjamin kesuksesan, tak hanya itu juga dengan
berwirausaha dapat membuka lapangan pekerjaan. Kewirausahaan sebagai sesuatu
kemampuan yang menciptakan suatu hal yang baru dan pastinya juga berbeda dan
menemukan peluang untuk memperbaiki hidupnya. Dengan mindset kewirausahaan
dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan juga semangat, perilaku, dan kemampuan
untuk mendapatkan peluang dan memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan juga
orang lain. Semakin banyak masyarakat yang ingin berwirausaha, semakin banyak juga
peluang untuk mewujudkan perubahan bagi diri mereka. Kerberhasilan dalam
berwirausaha merupakan hal yang ditentukan oleh mindset, kreativitas, antusias,
inovasi, dan visi mereka sendiri

Tugas D

1. Jelaskan keuntungan dan kerugian dalam melakukan kegiatan wirausaha!

Keuntungan dalam membuka usaha sendiri sebaga wirausaha:

a. Dapat menjadi seorang pemimpin dan bukan menjadi bawahan yang


dipimpin. Layaknya sebagai seorang pemimpin, maka keunggulan utama yang dapat
dirasakan adalah tidak ada yang dapat mengatur dan memerintah wirausaha untuk
melakukan sesuatu. Bagi pribadi pribadi yang memiliki karakter tidak mudah diatur
oleh orang lain dan suka menjadi pemimpin maka wirausaha adalah pilihan
karir yang tepatuntuk dilakukan.
b. Tatangan awal dan perasaan memiliki motif berprestasi. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha.

c. Dapat berkreasi mengembangkan ide yang dimiliki. Kreatifitas dapat muncul karena
adanya kebebasan dalam melakukan suatu tindakan. Seorang wirausaha dapat
melaksanakan kegiatannya dengan kreasi dan kebebasan. Aturan yang dibuat adalah
untuk kekebasannya sendiri dalam berwirausaha.

d. Pendapatan yang tidak terbatas dan pendapatan yang teratur sesuai perkembangan
usaha. Adanya potensi akan pendapatan yang tidak dibatasi oleh orang lain. Jika usaha
yang dilakukan berjalan dengan baik maka keuntungan adalah milik
Wirausaha. Keuntungan usaha adalah manifestasi dari kerjakeras yang telah dilakukan.
Ini adalah daya tarik utama dalam berwirausaha.

e. Kemandirian. Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter mandiri.


Mampu berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain. Seorang wirausaha
tidak perlu meminta belas kasihan orang lain untuk menyalurkan ide dan keinginannya
dalam berwirausaha.

f. Dapat mengendalikan lingkungan kerja yang dimilikinya. Wirausaha memiliki hak


untuk memutuskan sesuatu terkait dengan usahanya. Lingkungan usaha
berada dibawah kendali pewirausaha, bukan dibawah kendali orang lain.

g. Berwenang memberi perintah. Layaknya seorang pimpinan maka wirausaha


memiliki kebebasan dalam memberikan perintah. Kewenangan untuk dilayani sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan dalam usaha.

h. Dapat merancang masa depan sendiri. Impian dan rancangan masa depan seorang
wirausaha dibangun atas keinginan dari si Wirausaha sendiri. Impian harapan dan cita-
cita yang diinginkan menjadi dorongan dalam melaksanakan usaha. Wirausaha dapat
lebih produktif dengan menyandarkan impian sebagai dorongan untuk
berwirausaha. Maju atau tidaknya usaha, kerbembang atau tetap pada usaha yang sama,
segalanya tergantung dari keinginan dan rancangan masa depan si wirausaha sendiri.

Berikut dikemukakan beberapa hal yang menjadi kerugian dalam menjalan


kegiatan wirausaha:

a. Adanya ketidakpastian dalam pendapatan. Wirausaha dapat memperoleh keuntungan


dari kegiatan perniagaan ataupun usaha yang dilakukan dengan jumlah yang tidak
menentu. Dalam kondisi pendapatan yang baik maka wirausaha dapat meningkatkan
jumlah simpanan dan melakuan investasi barang, bahan atau mesin untuk
menanggulangi masa sulit dalam resiko atau kondisi keuangan yang kurang baik.

b. Menanggung resiko yang besar untuk usaha yang dilakukan. Resiko kegagalan,
resiko bangkrut ataupun resiko pengalami kerugian atas usaha adalah hal yang sangat
dekat dengan seorang wirausaha. Untuk itu karakteristik kemampuan untuk
mengambil resiko yang berimbang adalah penting didalami oleh seorang
wirausaha untuk antisipasi kegagalan dan meminimalisir atau menggeser resiko akibat
dari kegagalan.

c. Harus bekerja keras dengan waktu/jam bekerja yang tidak dapat


ditentukan. Panjangnya waktu bekerja dari seorang wirausaha adalah salah satu
kerugian yang diterima oleh seorang wirausaha. Tidak terbatasnya waktu bekerja
karena penawaran, transaksi dan perencanaan serta pengelolaan usaha yang dilakukan
dapat terjadi dalam1x24 jam. Dan pantang bagi seorang wirausaha untuk menyepelekan
waktu, kapanpun penawaran atau kegiatan usaha dapat mengalirkan keuntungan
maka tetap harus dilaksanakan. Hal ini terutama bagi para start up wirausaha yang
baru memulai usaha. Kegigihan dari waktu kewaktu adalah kunci sukses dalam
membentuk peluang usaha menjadi lebih maju.

d. Melakukan penghematan keuangan hingga pada tahap kondisi perekonomian usaha


berada pada posisi yang aman. Pengendalian diri dalam menggunakan keuangan usaha
tidak dapat disepelekan oleh seorang wirausaha, setiap kebutuhan yang akan dipenuhi
harus memiliki standar prioritas untuk dipenuhi. Pengorbanan pribadi untuk usaha
yang dilakukan tidak menjadi hal yang luar biasa bagi seorang wirausaha.
Oleh karena itu kualitas kehidupan yang terkadang pada tahap yang rendah
menjelang usaha menampakan hasil yang prima termasuk kerugian dari berwirausaha.

e. Memiliki tanggungjawab yang besar. Beban tanggung jawab dari seorang wirausaha
sangat besar. Tidak hanya terkait dengan pribadi dan keluarga saja. Seorang wirausaha
menanggung beban terhadap usaha, karyawan dan Negara untuk melaporkan
penghasilan berupa pajak. Tanggung jawab menuntut seorang wirausaha
mampu berlaku bijak dalam mengambil keputusan. Peran karakter bertanggungjawab
penting untuk hal ini

2. Hal-hal apa saja yang menjadi penyebab kegagalan dalam berwirausaha!

Faktor - faktor yang menyebabkan kegagalan wirausaha :

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan


mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara arus kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaaan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha.

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensidan


efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan
tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah


terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi gagal.

Anda mungkin juga menyukai