Anda di halaman 1dari 8

Review Materi Kuliah Kuwirahusahaan

Nama : Fadilla Nur Alivia


Nim : 2119 31076
Grup : A2

I. Intensi dan Faktor X Dalam Kewirausahaan


Niat berwirausaha - Faktor motivasi yang mempengaruhi individu untuk mengejar
hasil kewirausahaan. Nilai dapat lebih kuat juga suatu Tindakan dianggap layak dan
diinginkan.

Latar Belakang dan Karakteristik Wirausahawan (Hisrich dkk)


Pendidikan:
• Memberikan latar belakang tentang memulai bisnis.
• Membantu dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan keterampilan
memecahkan masalah.
• Memberikan individu dengan set kesempatan yang lebih besar.
• Tidak menentukan apakah seorang wirausahawan akan menciptakan bisnis baru
untuk memanfaatkan peluang yang ditemukan
Usia :
• Sebagian besar wirausahawan memulai karir wirausaha mereka antara usia 22 dan
45 tahun.
• Individu lebih cenderung untuk memulai karir kewirausahaan pada usia tonggak
setiap lima tahun (25, 30, 35, 40, dan 45).
• Pengusaha pria cenderung memulai usaha mereka di awal usia 30-an, sementara
pengusaha wanita melakukannya di usia pertengahan 30-an
Riwayat Pekerjaan :
Keputusan untuk meluncurkan usaha baru dapat dipengaruhi oleh:
• Ketidakpuasan dengan pekerjaan seseorang.
• Pengalaman teknis dan industri sebelumnya

Intensi Kewirausahaan Dalam Sebuah Organisasi dibagi menjadi 2 yaitu:


1. Manajemen puncak harus menciptakan lingkungan yang mendorong karyawan
untuk berpikir dan bertindak secara kewirausahaan
2. Karyawan akan menyadari bahwa tindakan kewirausahaan dalam perusahaan
secara pribadi diinginkan dan layak.
Pengambilan Keputusan Manajerial Versus Kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan berbeda dari manajemen tradisional dalam hal:
• Orientasi strategis.
• Komitmen terhadap peluang.
• Komitmen sumber daya.
• Kontrol sumber daya.
• Struktur manajemen.
• Filosofi penghargaan.
• Orientasi pertumbuhan.
• Budaya wirausaha
Faktor X
Faktor “X” adalah sesuatu yang harus kita cari dan kita miliki. Ia akan menemani
siapa saja yang ingin berubah, menjadi lebih baik. Orang yang tidak ingin berubah
juga memiliki faktor “X”, namun itu hanyalah “X” Kecil yang berarti sebuah
kenyamanan. Ia sudah nyaman dengan kondisi sekarang dan tentu saja hidupnya tidak
akan mengalami kemajuan.
Karakteristik Faktor X
• Merupakan penentu keberhasilan
• Merekat pada diri manusia
• Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
• Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
• Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
• Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya
II. KREATIVITAS & INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

Kreativitas sangat penting dikarenakan kreativitas dapat menjadi bawaan (Anda


dilahirkan dengan itu), tetapi juga dapat dipelajari (Anda menjadi lebih baik dengan
latihan).

III. KECERDASAN WIRAUSAHA


adalah sebuah pola pikir dan pola tindak yang menghasilkan kreativitas dan inovasi
yang bertujuan untuk senantiasa memberikan nilai tambah dari setiap sumber daya
yang di miliki seorang wirausahawan (Muljani dan Nagel, 2013).

Komponen kecerdasan wirausaha


1. Kecerdasan finansial
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, kecerdasan financial
menekankan pada pengelolaan asset pribadi, mengelola sumber keuangan secara
efektif dan berkelanjutan demi kesejahteraannya.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan finansial, diantaranya:
 Mengontrol Arus Uang yang dimiliki
 Hindari Perilaku Konsumtif
 Mehidupkan Semangat Enterpreneurship
 Memahami tentang Investasi

2. Kecerdasan Adversity
Adversity quotient adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk mengatasi
kesulitan dan sanggup untuk bertahan hidup, dalam hal ini tidak mudah menyerah
dalam menghadapi setiap kesulitan hidup.

Cara untuk meningkatkan kecerdasan adversity melalui LEAD


 Listen
Kita bisa mendengarkan respon-respon thd kesulitan
 Explore
Melalui eksplore kita mampu memahami kesulitan serta konsekuensi dari
kesulitan yang kita hadapi
 Analysis
Analysis memungkinkan kita mampu mengendalikan kesulitan yang sedang
dihadapi
 Do
Melalui do kita telah membuktikan bahwa kita mampu menghadapi kesulitan
dengan cara mengambil tindakan.
3. Kecerdasan Nalar
adalah kemampuan nalar, atau pikiran, Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui,
memahami, menganalisis, menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa,
memvisualkan sesuatu

4. Kecerdasan Emosional
adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan sosial, empati
dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain.

5. Kecerdasan spiritual
merupakan pusat dan paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia
menjadi sumber bimbingan atau pengarahan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan
spiritual mewakili kerinduan kita akan makna dan hubungan dengan yang tak
terbatas

IV. ETIKA DAN JENIS WIRAUSAHA


Definisi Etika
● Seperangkat prinsip yang menetapkan kode perilaku yang menjelaskan apa yang
baik dan benar atau buruk dan salah; etika dapat menguraikan tugas dan kewajiban
moral.
● Berikan aturan atau parameter dasar untuk melakukan aktivitas apa pun dengan cara
yang "dapat diterima". (Kuratko & Hodgetts, 2007)

Etika dan Hukum


●Rasionalisasi Manajerial
■Pembenaran dalam membela tindakan tidak etis adalah meyakini bahwa suatu
aktivitas: ○Tidak “benar-benar” ilegal atau tidak bermoral
. ○Adalah kepentingan terbaik individu atau korporasi.
○Tidak akan pernah ketahuan.
○Yang membantu perusahaan akan dimaafkan oleh perusahaan.

The Matter of Morality


● Perilaku etis dapat melampaui batas-batas hukum.
○ Persyaratan hukum terkadang tumpang tindih tetapi tidak menduplikasi standar
moral masyarakat.
○ Persyaratan hukum cenderung negatif (perbuatan melarang), sedangkan moralitas
cenderung positif (perbuatan mendorong).
○ Persyaratan hukum biasanya tertinggal dari standar moral yang dapat diterima
masyarakat.
○ Masalah yang melekat muncul ketika orang percaya hukum mewakili moralitas

Alasan Perilaku Tidak Etis


● Ketamakan
● Perbedaan antara aktivitas di tempat kerja dan aktivitas di rumah
● Kurangnya landasan dalam etika
● Kelangsungan hidup (pemikiran garis bawah)
● Ketergantungan pada institusi sosial lain untuk menyampaikan dan memperkuat
etika
Pemahaman mengenai Etika dalam Berbisnis
Usaha yang langgeng adalah usaha yang dijunjung oleh nilai-nilai etika .Perusahaan
yang tumbuh menjadi besar dimulai dari:
○ orang-orang biasa yang sedari awal memegang teguh nilai-nilai moral dan etika.
○ menjaga kepercayaan dan tidak sembarangan dalam berkata-kata, apalagi dalam
bertindak.
○ bekerja dengan tata nilai, dan merekrut orang dengan melihat nilai-nilai yang
dianutnya. Mereka menanamkan nilai-nilai yang sehat sedari awal
Oleh karena itu, selalu ada”reason” (alasan) mengapa kita harus memegang teguh
etika. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut ini dan lihatlah apa yang Anda
akan dapatkan kalau Anda konsisten menjalankan apa yang Anda katakan (Maxwell,
1982)
V. Mengenali Peluang dan Menghasilkan Ide
Peluang adalah serangkaian keadaan yang menguntungkan yang menciptakan
kebutuhan akan produk, layanan, atau bisnis baru.

Pendekatan Pertama: Mengamati Tren


Mengamati Tren
Tren menciptakan peluang bagi pengusaha untuk mengejar.
✗ Tren yang paling penting adalah:
■ Kekuatan-kekuatan ekonomi.
■ Kekuatan sosial.
■ Kemajuan teknologi
. ■ Tindakan politik dan perubahan peraturan.

Tren 1: Kekuatan Ekonomi


Tren ekonomi membantu menentukan area yang matang untuk startup baru dan area
yang harus dihindari oleh startup.
•Contohnya adalah GasBuddy.com, sebuah perusahaan mulai membantu konsumen
menghemat uang pada gas

Tren 2: Kekuatan Sosial


Tren sosial mengubah cara orang dan bisnis berperilaku dan menetapkan prioritas
mereka. Tren ini memberikan peluang bagi bisnis baru untuk mengakomodasi
perubahan.
Contoh Kekuatan Sosia
l • Pensiun baby boomer.
• Meningkatnya keragaman tempat kerja.
• Meningkatkan minat pada kesehatan, kebugaran, dan kebugaran

Tren 3: Kemajuan teknologi


Kemajuan teknologi seringkali menciptakan peluang bisnis.
Contoh Seluruh Industri Yang Diciptakan Sebagai Hasil Kemajuan Teknologi
• Industri computer
• Internet
• Bioteknologi
• Fotografi Digita
Tren 4: Tindakan Politik dan Perubahan Kebijakan
Tindakan politik dan perubahan kebijakan juga memberikan dasar bagi peluang.
Contoh Umum:
Undang-undang untuk melindungi lingkungan telah menciptakan peluang bagi
pengusaha untuk memulai perusahaan yang membantu perusahaan lain mematuhi
undang-undang dan peraturan lingkungan
Pendekatan Kedua: Pemecahan Masalah
 Pemecahan Masalah
Terkadang mengidentifikasi peluang hanya melibatkan memperhatikan masalah
dan menemukan cara untuk menyelesaikannya
Masalah-masalah ini dapat ditunjukkan dengan mengamati tren dan melalui cara
yang lebih sederhana, seperti intuisi, kebetulan, atau perubahan
Pendekatan Ketiga: Menemukan Kesenjangan di Pasar
 Kesenjangan di Pasar
Pendekatan ketiga untuk mengidentifikasi peluang adalah menemukan celah di pasar
Kesenjangan di pasar sering kali tercipta ketika suatu produk atau layanan
dibutuhkan oleh sekelompok orang tertentu tetapi tidak mewakili pasar yang cukup
besar untuk menarik bagi pengecer atau produsen arus utama
Jaringan Sosial
 Luas dan kedalaman jaringan sosial individu memengaruhi pengenalan peluang.
 Orang-orang yang membangun jaringan kontak sosial dan profesional yang
substansial akan terpapar lebih banyak peluang dan ide daripada orangorang dengan
jaringan yang jarang.
 Dalam satu survei terhadap 65 perusahaan rintisan, setengah dari pendiri melaporkan
bahwa mereka mendapatkan ide bisnis mereka melalui kontak sosial.
 Hubungan Kuat Vs. Hubungan Lemah
 Kita semua memiliki hubungan dengan orang lain yang disebut “ikatan”. (Lihat slide
berikutnya.)
Kreativitas
adalah proses menghasilkan sebuah novel atau ide yang berguna
Brainstorming
Adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar ide dan solusi
untuk masalah dengan cepat.
Sebuah "sesi" brainstorming biasanya melibatkan sekelompok orang, dan harus
ditargetkan ke topik tertentu.
Aturan untuk sesi brainstorming:
■ Tidak ada kritik.
■ Freewhelling didorong.
■ Sesi harus bergerak cepat.
■ Lompatan katak didorong.
Focus Groups
Kelompok yang terfokus pada pertemuan lima sampai sepuluh orang, yang telah dipilih
berdasarkan karakteristik umum mereka relatif terhadap isu-isu yang sedang
dibahas.Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh seorang moderator terlatih, yang
menggunakan dinamika internal lingkungan kelompok untuk memperoleh wawasan tentang
mengapa orang merasa seperti itu tentang masalah tertentu. Meskipun kelompok fokus
digunakan untuk berbagai tujuan, mereka dapat digunakan untuk membantu menghasilkan
ide bisnis baru.
Library and Internet Research
Perpustakaan adalah sumber informasi yang sering kurang dimanfaatkan untuk menghasilkan
ide bisnis baru. Pendekatan terbaik adalah berbicara dengan pustakawan referensi, yang
dapat menunjukkan sumber daya yang berguna, seperti majalah khusus industri, jurnal
perdagangan, dan laporan industri. Cukup menelusuri beberapa edisi jurnal perdagangan atau
laporan industri tentang suatu topik dapat memicu ide-ide baru
Teknik Lain
Dewan Penasihat Pelanggan . Beberapa perusahaan membentuk dewan penasehat pelanggan
yang bertemu secara teratur untuk membahas kebutuhan, keinginan, dan masalah yang dapat
menghasilkan ide-ide baru. Penelitian Sehari-Hari Jenis penelitian antropologis, di mana
karyawan perusahaan menghabiskan satu hari dengan pelanggan
Mendorong Ide Baru
Beberapa perusahaan menghadapi tantangan untuk mendorong, mengumpulkan, dan
mengevaluasi ide dengan menunjuk orang tertentu untuk menyaring dan melacaknya—
karena jika itu adalah pekerjaan semua orang, itu mungkin bukan tanggung jawab siapa pun.
Pendekatan lain adalah dengan mendirikan bank ide (atau brankas), yang merupakan tempat
penyimpanan fisik atau digital untuk menyimpan ide. Mendorong Kreativitas di Tingkat
Perusahaan . Kreativitas adalah bahan mentah untuk melakukan inovasi dan harus didorong
di tingkat pengawasan organisasi dan individu
Melindungi Ide Agar Tidak Hilang atau Dicuri
Langkah 1
Ide harus dimasukkan dalam bentuk nyata seperti dimasukkan ke dalam buku catatan ide
fisik atau disimpan di disk komputer, dan tanggal ide pertama kali dipikirkan harus
dimasukkan.
Langkah 2
Idenya harus diamankan. Ini mungkin tampak seperti langkah yang jelas, tetapi sering
diabaikan.
Langkah 3
Hindari pengungkapan ide secara tidak sengaja atau sukarela, dengan cara yang
menghilangkan hak untuk mengklaim hak eksklusif atas ide tersebut

Anda mungkin juga menyukai