KELOMPOK IV
Dosen Pengampu
PERSADA BUNDA
PEKANBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata “Wira”
bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu maksud. Secara terminologis,
wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan.
1. Pendekatan Makro.
2. Pendekatan Mikro.
D. Karakteristik Wirausahawan
1. Etika Umum
Berkaitan dengan kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang
menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan
2. Etika Khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Misalnya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan
kegiatan khusus yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Namun, dapat juga berwujud bagaimana menilai perilaku diri pribadi dengan
orang lain dalam kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh
kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis.
Etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika
dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Dapat diartikan bahwa etika bisnis
merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.
B. Etika Wirausahawan
Etika usaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan
bidang usaha dengan segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan serta
melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usaha sehari-
hari. Etika entrepreneur terkait kepada hal-hal sebagai berikut:
D. Fungsi Wirausaha
Setiap entrepreneur memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan dalam
berwirausaha. Fungsi pokok entrepreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi (2011)
sebagai berikut:
BAB III
JENIS DAN BIDANG USAHA
A. Jenis Usaha
Seorang wirausahawan atau Entrepreneur harus dapat menentukan Jenis dan
bidang usaha yang ingin digeluti dan jenis usaha tersebut sebaiknya bisa bersinergi
dengan passion dari calon Entrepreneur tersebut.
Terdapat beberapa hal yang dapat jadi bahan pertimbangan dalam menentukan
jenis usaha yang ingin dijalankan yaitu memilih kelompok bidang usaha (sandang,
pangan, kecantikan, dll), menentukan posisi usaha, tentukan target, memilih fokus bisnis,
dan tentukan posisi tawar dalam persaingan. Terdapat 3 jenis kategori umum jenis usaha:
1) Usaha Produksi (Manufacturing)
2) Usaha Perdagangan (Trading)
3) Usaha Jasa (Service/hospitality)
B. Bidang Usaha
Dari ketiga jenis usaha yang telah disebutkan sebelumnya, maka tiga hal tersebut
memiliki bidang-bidang usaha tersendiri, yaitu:
b) Usaha Distributor
Berfungsi dalam pendistribusian barang-barang hasil produksi ke
pedagang retail, jadi distributor tidak berhubungan langsung dengan
konsumen. Jumlah transaksi relatif besar dan harga tidak mengikat.