A. Deskripsi Singkat
Dalam modul ini akan mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha kita
akan mempelajari materi tentang pengertian kewirausahaan, karakteristik
wirausahawan yang meliputi (disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan
inovatif, mandiri dan realistis), dan mengidentifikasi kegagalan dan
keberhasilan seseorang berdasarkan karakterisitik wirausahawan. Materi
selanjutnya adalah peluang usaha produk barang dan jasa. Diharapkan dengan
mempelajari modul ini calon guru mampu memahami seluk beluk sikap dan
perilaku wirausaha yang nantinya dapat diterapkan untuk mencari peluang
usaha.
B. Relevansi
Persyaratan untuk mempelajari modul ini yaitu harus memahami terlebih
dahulu makna berwirausaha, namun dalam modul ini juga akan dikupas ulang
mengenai pengertian wirausaha. Diharapkan dengan mempelajari modul ini
Bapak/Ibu bisa memahami terkait sikap dan perilaku wirausaha serta mampu
menangkap peluang usaha yang ada di sekitar lingkungan Bapak/Ibu. Materi
ini sangat relevan untuk diajarkan pada siswa-siswi karena dengan
mengetahui identifikasi sikap dan perilaku wirausaha diharapkan siswa
mampu mengembangkan sikap dan karakter diri sesuai dengan sikap dan
perilaku yang harus dimiliki wirausaha sehingga lebih mumpuni untuk
berwirausaha. Sikap dan perilaku wirausaha yang dimiliki akan semakin
mendorong siswa untuk semangat dan juga senang melakukan kegiatan
kewirausahaan.
C. Petunjuk Belajar
1. Modul produk kreatif dan kewirausahaan untuk calon guru ini terdiri dari
2 bagian yaitu mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha dan bagian
kedua menganalisis peluang usaha barang dan jasa.
iii
2. Mulailah belajar dari bagian awal hingga paling akhir.
3. Ulangilah materi yang belum anda pahami sebelum melanjutkan pada
materi berikutnya.
4. Kerjakanlah tes yang ada pada bagian akhir untuk mengetahui seberapa
dalam pemahaman anda terkait modul ini.
5. Cocokkanlah hasil pekerjaan anda dengan kunci jawaban untuk
mengetahui berapa jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar.
iv
INTI
A. Capaian Pembelajaran
1. Calon guru mampu menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
2. Calon guru mampu menjelaskan pentingnya sikap dan perilaku kerja
prestatif
3. Calon guru mampu menjelaskan definisi peluang usaha
4. Calon guru mampu menganalisis macam-macam peluang usaha
5. Calon guru mampu menyusun prosedur pendirian peluang usaha
6. Calon guru mampu menyusun rencana peluang usaha
C. Pokok-Pokok Materi
1. Sikap dan perilaku wirausaha
2. Pentingnya sikap dan perilaku kerja prestatif
3. Definisi peluang usaha
4. Macam-macam peluang usaha
5. Prosedur pendirian peluang usaha
6. Rencana peluang usaha
D. Uraian Materi
a. Pengertian kewirausahaan
1
Kewirausahaan diartikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1) Menurut Savary: kewirausahaan (Entrepreuneur) adalah: Orang
yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum
mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.
2) Menurut Inpres No. 4/1995 tentang GNMMK (Gerakan Nilai
Memastarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) adalah
Semangat, sikap , perilaku dan kemapuan seseorang dalam
menagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya: mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologid an produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar.
3) Menurut Hendro (2011: 29) kewirausahaan berasal dari padanan
kata enterpreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam
bahasa Jerman, Ondernemen dalam bahasa Belanda, dan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata enterpreneur berasal
dari basaha Perancis yaitu entreprende yang berari petdualang,
pengambil resiko, konraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang
menjual hasil ciptaannya.
4) Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Saputra (2015: 19)
Enterpreneurship merupakan pembentukan jiwa enterpreneur
dengan menanamkan rasa semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani sebuah usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pencapaian suatu kegiatan.
Sedangkan istilah wirausaha sendiri dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melihat dan juga menilai suatu
kesempatan bisnis, kemudian mengumpulkan beberapa sumber daya
yang nantinya dibutuhkan untuk mengambil keuntungan juga dalam
mencapai kesuksesan usaha.
2
b. Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan wirausaha yang memiliki kualitas.
2) Menumbuhkan kesadaran wirausaha yang tangguh dan kuat.
3) Mewujudkan adanya wirausaha yang sukses.
4) Membudayakan sikap dan perilaku kewirausahaan dan juga
semangat berwirausaha dalam masyarakat
c. Sasaran kewirausahaan:
1) Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi
profesi dan kelompol masyarakat.
2) Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
3) Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.
d. Asas kewirausahaan:
1) Mampu mengatasi masalah dan dapat menarik keputusan
2) Mampu dalam bekerja secara efektif
3) Mampu membuat suatu karya penuh semangat mandiri dalam karya
4) Mampu membuat karya dengan etika kebersamaan yang sehat.
e. Manfaat kewirausahan:
1) Mengurangi jumlah pengangguran dengan menambah jumlah tenaga
kerja yang masuk dalam wirausaha
2) Menjadi generator dalam pembagunan pribadi, lingkungan,
distribusi, kesejahteraan dan pemeliharaan lingkungan
3) Menjadi teladan untuk bekerja keras
4) Menekankan cara kerja yang mandiri, tekun dan teliti kepada
karyawan
3
5) Menjadi contoh masyarakat agar bekerja secara efisien, tidak boros
dan tidak foya foya.
7
b) Yakin terhadap konsepnya sehingga kadang cenderung keras
kepala.
c) Profesional yang berarti mampu tanggung jawab, memegang
komitmen tinggi, bersikap disiplin, terus berusaha konsisten
pendirian, besikap jujur dan terbuka.
d) Optimis dalam tindakannya.
2) Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan
a) Memiliki rasa untuk ingin disukai semua orang dan juga
berpenampilan rapi
b) Banyak orang yang menyukai karena perilaku yang baik kepada
semua orang
c) Memiliki sikap suka memotivasi orang lain untuk menjadi lebih
maju dan lebih baik
d) Memberikan teladan kepada lingkungan bisnisnya
e) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik yang akan
menjadikan lingkungan kerjanya suka dan senang dengan dirinya
k. Karakteristik wirausahawan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang.
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku,
tabiat. Karakteristiak adalah sifat, sikap, dan tingkah laku seseorang
dalam kehidupan atau kegiatan yang dilakukan.
Jadi karakteristis wirausaha merupakan ciri khas yang melekat pada
wirausaha tersebut yang menjadi pembeda dengan orang lain. Berikut
adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1) Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengontrol atau mengatur perilaku
seseorang dalam mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan
yang harus ditaati.
2) Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti memiliki pikiran yang fokus ketika
melakukan tugas dalam usaha dan berupaya terus untuk hasil yang
maksimal. Komitmen tinggi wirausaha dicerminkan dalam sikap
untuk memegang teguh komitmen suksesnya dan menjaga
kepercayaan pelanggan.
3) Jujur
Wirausaha memerlukan kejujuran. Hal ini menjadi sangat penting
ketika wirausaha menjalankan bisnisnya agar di percayaoleh rekan
maupun pelanggan
4) Kreatif dan Inovatif
9
Kreatif diartiken sebagai penemuan ide-ide baru yang mampu
memberikan hal baru dalam masyarakat. Inovatif diartikan dalam
pengembangan usaha dengan memberikan suatu tambahan atau
modifikasi dalam usaha yang menjadikan inovasi.
5) Mandiri
Mandiri merupakan sikap yang ditunjukkan wirausaha dengan tidak
menggantungkan segala sesuatu seperti keputusan dan langkah yang
dilakukan dalam bisnis. Mandiri juga dilakukan dalam hal
mengambil resiko. Sikap mandiri dalam pembentukannya memiliki 6
kekuatan mental yang mampu menbangun kepribadian seseorang
yang kuat sebagai berikut:
a) Rasa kemauan yang tinggi
b) Yakin atas kekuatan diri
c) Sikap jujur
d) Tahan mental
e) Tekun dan pekerja keras
f) Konstruktif dalam memikirkan usaha
6) Realistis dalam bekerja
Realistis memiliki arti sesuai dengan kenyataan. Berfikir secara
realistis berarti cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola
pikir yang realistis berarti menerima segala kekurangan, kekalahan
dan kelemahan sehingga mampu selaras dengan kelebihan yang
dimiliki.
Selain karakteristik yang disebutkan diatas, seorang ahli terkenal
menyebutkan karakteristik wirausahawan adalah 10D by Garve sebagai
berikut:
1) Dream
Wirausahawan harus memiliki mimpi atau pandangan kedepan
untuk dirinya dan bisnisnya. Selain itu wirausahawan mampu
mewujudkan mimpinya
2) Decisiveness
10
Wirausahawan harus memiliki sikap cepat dalam mengambil
keputusan dan bekerja
3) Doers
Wirausahawan tentunya harus mengambil suatu keputusan,
keputusan yang diambil harus segera ditindak lanjuti agar nantinya
terealisasi sesuai visi dari awal
4) Determination
Tanggung jawab dan perhatian. Wirausahawan pantang untuk
mudah menyerah dan putus asa
5) Dedication
Berani berwirausaha berarti berani mendedikasikan diri untuk
masuk dalam usahanya mungkin dengan sedikit pengorbanan
6) Devotion
Tidak kenal lelah dan mencurahkan perhatian penuh untuk
usahanya
7) Details
Wirausaha dituntut untuk memperhatikan seluk beluk usaha secara
detail dan rinci
8) Destiny
Wirausahawan memiliki tujuan dan mempunyai perencanaan
kedepan. Wirausahawan tidak bergantung pada siapapun untuk
masa depannya
9) Dollars
Keuntungan bukan tujuan semata-mata bagi wirausahawan. Bagi
wirausahawan mereka akan bekerja keras untuk hasil yang terbaik
maka laba dan keuntungan sudah pasti akan didapatnya
10) Distributed
Wirausaha mampu melihat kepada siapa bisnisnya diberikan atau
didistribusikan. Wirausahawan mampu melihat siapa yang dapat
diajak untuk mensukseskan bisnisnya.
11
2. Sikap dan perilaku kerja prestatif
a Memahami Pentingnya Kerja Prestatif
1) Pengertian Kerja Prestatif
Wirausaha diharapkan bekerja prestatif. Prestatif berarti wirausaha
mampu untuk memiliki ambisi selalu ingin untuk maju (Ambition
Drive). Ciri khusus yang dimiliki dalam kerja prestatif adalah
keinginan untuk selalu maju dalam usaha di segala bidangnya.
1) Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas diartikan bekerja dengan niat dari dalam hati tanpa
paksaan dan menerima apapun resiko dalam kerja tersebut
2) Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional memiliki arti dalam bekerja tidak
mencampur adukkan perasaan emosi dalam bekerja. Seseorang pasti
memiliki masalah individu atau masalah keluarga, dalam usahanya
wirausaha tidak boleh mencampurkan amarah atau membawa
amarah masalah ke dalam usahanya
3) Kerja Cerdas
Kerja cerdas dalam wirausaha diterapkan cerdas dalam mengambil
resiko, cerdas dalam melihat peluang dan cerdas dalam menghitung
perkiraan biaya. Kerja cerdas juga diterapkan dalam cerdas
menggunakan teknologi yang akan membawa bisnis ke jalan
keberhasilan dan keuntungan maksimal
4) Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja mampu dengan penuh semangat
walaupun banyak rintangan yang dihadapi seperti jarak, waktu ,
keadaan dll.
5) Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan
bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat
menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.
13
3. Peluang usaha produk barang dan jasa
16
2) Berdasarkan sifat dan karakteristiknya produk dikelompokkan
sebagai berikut :
a) Barang tahan lama atau dapat digunakan dalam waktu lama dan
dalam jumlah yang berkali kali
b) Barang tidak tahan lama atau habis dalam konsumsi sekali
c) Jasa yaitu manfaat atau kegunaan yang diberikan
3) Berdasarkan pemakaiannya produk dibedakan menjadi:
a) Barang konsumsi yaitu barang yang digunakan oleh konsumen
tingkat akhir dan tidak diperjual belikan lagi.
b) Barang industri yaitu barang sebagai komponen untuk
memproduksi barang lain.
d. Menganalisis bidang produk jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya
dapat dirasakan ketika dikonsumsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam bidang usaha jasa, yaitu:
1) Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan
dapat dibaca di kejauhan.
2) Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3) Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4) Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya
secara menarik.
5) Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6) Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.
2) NPWP
18
3) Bukti Diri
Selain itu beberapa berkas pengajuan izin lainnya yang harus disiapkan
yaitu :
1) Surat ijin usaha perdagangan yang dikeluarkan oleh dinas
perdagangan .
2) Surat ijin usaha industri yang dikeluarkan departemen
perindustrian
3) Ijin domisili
4) Ijin gangguan
20
2) Badan Usaha Bidang Ekstraktif
b) Persero
Persero merupakan bentuk badan usaha milik negara yang
bentuknya berupa perseroan terbatas. Persero memiliki
komposisi modal yang terbagi dalam bentuk saham. Negara
memiliki paling sedikit 51% saham dalam persero. Tujuan
persero yaitu untuk mencari keuntungan. Persero adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
persero di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
(1) PT Pertamina
(2) PT Kimia Farma Tbk
(3) PT Kereta Api Indonesia
(4) PT Bank BNI Tbk
(5) PT Jamsostek
(6) PT Garuda Indonesia
(7) PT Telekomunikasi Indonesia
c) Perum
22
Bentuk BUMN selanjutnya yaitu perum. Perum merupakan
BUMN yang seluruh kepemilikan modal adalah pemerintah,
berbeda dengan persero, dalam perum modal tidak terbagi
menjadi saham-saham. Perum dibentuk dengan tujuan yang
didukung penuh oleh menteri untuk penyertaan modal dalam
usaha lain. Tujuan utama perum ini merupakan untuk
memberikan manfaat umum berupa menyediakan beberapa
barang dan jasa yang berkualitas dan layak untuk konsumsi
namun dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Prinsip pengelolaan perum dilakukan dengan pengelolaan
badan usaha secara sehat. Perum dalam sehari-hari hadir
dalam bentuk sebagai berikut:
(1) Perum Damri
(2) Perum Bulog
(3) Perum Pegadaian
(4) Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
(5) Perum Balai Pustaka
(6) Perum Peruri
(7) Perum Perumnas
a) Perseorangan
Perseorangan merupakan badan usaha yang sederhana.
Kepemilikan kekayaan bisnis dan milik pribadi tidak
dibedakan. Perseorangan tidak mensyaratkan adanya
24
kekayaan khusus bisnis melainkan kekayaan milik bisnis dan
milik pribadi adalah sama. Sama halnya jika terdapat utang,
maka utang individu dan utang bisnis merupakan kewajiban
yang sama. Bentuk badan usaha ini umumnya berupa bisnis-
bisnis kecil milik perseorangan misalnya bengkel, salon
pribadi, catering makan dll yang sektornya masih kecil. Ada
beberapa ciri-ciri perusahaan perseorangan yang
memudahkan kita untuk mengenalinya, diantaranya adalah:
26
· Meskipun perusahaan terus berkembang dan
memperluas cabang, namun ketersediaan modal
pinjaman dari kredit tidak akan meningkat. Selain itu,
sebagai usaha milik individu maka modal juga
terbatas dari satu orang saja dan tergantung dari
kemampuan pemilik perusahaan untuk mendapatkan
modal.
· Kemampuan perusahaan untuk bertahan tidak
terjamin karena jika terjadi sesuatu kepada pemilik
usaha misalnya meninggal dunia, maka tidak ada
jaminan perusahaan tersebut bisa terus berlanjut
karena biasanya aktivitas perusahaan akan berhenti.
· Terbatasnya organisasi di dalam perusahaan
perorangan membuat manajemen perusahaan menjadi
sulit karena pemilik bertanggung jawab penuh
terhadap semua aktivitas di perusahaan.
· Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan
akan sulit untuk mendapatkan jenjang karir, kalaupun
bisa naik jabatan namun akan membutuhkan waktu
yang cukup lama.
b) Firma
Badan usaha firma merupakan badan usaha bentukan dari
perserikatan atau perkumpulan beberapa pengusaha pihak
swasta yang menjadi satu badan usaha. Badan usaha ini
dikelola oleh beberapa pengusaha sehingga memiliki
pemimpin yang lebih dari satu. Tujuan dibentuk firma adalah
untuk memperbesar usaha usaha yang digabung sehingga
akan memberi keuntungan yang lebih. Perserikatan firma ini
akan memberikan kekuatan dalam perusahaan dalam hal
usaha dan permodalan sehingga jauh dari kebangkrutan.
Firma juga memiliki kekurangan, karena dipimpin oleh
beberapa pengusaha dan beberapa orang maka akan sering
27
terjadi konflik ataupun sengketa dalam usaha. Kita bisa
mengenali persekutuan firma dengan melihat ciri-cirinya.
Mengacu pada pengertian firma di atas, berikut ini adalah
ciri-ciri firma:
Sifat-Sifat Firma
28
· Firma dapat berupa perusahaan kecil yang menjual barang
pada satu lokasi, atau perusahaan besar yang mempunyai
cabang atau kantor di banyak lokasi
· Semua anggota dapat menjadi agen atau wakil dari
persekutuan firma untuk tujuan usahanya
· Pembubaran persekutuan firma akan terjadi jika salah satu
anggota mengundurkan diri atau meninggal
· Tanggungjawab seorang anggota tidak terbatas pada
jumlah investasinya
· Semua investasi dalam persekutuan firma tidak lagi
dimiliki secara terpisah oleh masing-masing anggota
· Semua anggota berhak memperolah pembagian laba
persekutuan firma.
Jenis-Jenis Firma dan Contohnya
· Perusahaan Nike
· Perusahaan Diadora
· Perusahaan Crocs
(b) Firma Non-Dagang
29
· Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara,
dan lain-lain)
· Firma Akuntansi (kantor akuntan publik)
· Konsultan Bisnis
· Dan lain-lain
(3) Firma Umum (General Partnership)
30
· Sistem pengelolaan badan usaha firma lebih profesinal
karena adanya pembagian tugas yang jelas untuk setiap
struktur organisasinya.
· Pemilihan pemimpin berdasarkan kemampuan dan
keahliannya masing-masing, bahkan biasanya pada badan
usaha firma memiliki lebih dari satu pemimpin.
· Modal awal untuk membangun firma terbilang besar
karena berasal dari patungan setiap anggota yang
tergabung dalam firma
· Karena adanya akta notaris maka mudah untuk
mendapatkan pinjaman modal jika memang membutuhkan
modal yang sangat besar.
· Pembagian keuntungan berdasarkan modal awal yang
disetor sehingga sistemnya menyerupai penanaman saham.
Bedanya, semua anggota yang menanamkan modal di
firma berhak aktif untuk mengelola jalannya perusahaan.
31
· Jika terdapat ketidakadilan dalam pembagian keuntungan,
maka dapat menimbulkan perselisihan.
32
kewajiban anggota pemiliknya, dalam hal ini termasuk
wajib pajak.
34
─ Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab
pribadi apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif.
35
perolehan laba atau deviden. Pemilik saham tidak ikut
menanggung beban utang dalam perusahaan. Perseroan
Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri
yang berhak melakukan tindakan – tindakan bisnis terlepas
dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda dengan bentuk
yangterdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas
bagi para pemiliknya, yang artinya para pemilik akan
menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan.
Berarti apabila kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi
dari para pemiliknya ikut menanggung utang tersebut.
Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya
dengan bentuk PT dimana dalam bentuk ini tanggung jawab
pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas
modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak
ikut menanggung utang – utang perusahaan. Berikut ciri
utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas, yaitu:
(a) Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada
modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan
menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya
terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu
harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar
kewajiban tersebut.
(b) Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang
memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin
menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah
dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
(c) Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas memiliki usia yang tidak
terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi
36
walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia
dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya.
(d) Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah
yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh
modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah
pihak kreditor untuk mempercayainya.
(e) Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis,
baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya
lebih luas dan beragam.
Kemudian untuk menjalankan aktivitasnya setiap perseroan
terbatas memiliki Organ Perseroan,yaitu:
(a) Rapat Umum Pemegang Saham.
(b) Direksi.
(c) Dewan Komisaris.
Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari sudut
pandang kepemilikan, yakni:
(a) Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang
saham dan pengurusnya adalah warga Negara Indonesia
dan badan hukum Indonesia.
38
mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
(f) Apabila telah melampaui waktu enam bulan, pemegang
saham tetap kurang dari dua orang, maka pemegang
saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala
perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan
pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat
membubarkan perseroan tersebut.
(g) Ketentuan yang tertera pada ayat (1), (5), dan (6) tidak
berlaku bagi:
─ Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
─ Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring
dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
─ Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri
dari:
· Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal
saham dan merupakan modal pertama kali dan
tertera dalam akta notaris pada saat perseroan
terbatas tersebut didirikan.
· Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued
Capital)
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau
dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya
modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
· Modal Sektor (Paid-Up Capital)
Merupakan modal yang harus disetor oleh
pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit
25% dari modal dasar harus ditempatkan dan
39
disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan
disetorkan penuh dengan dibuktikan dengan
penyetoran yang sah.
e) Yayasan
Yayasan merupakan bentuk badan usaha nirlaba yang
bermotif sosial. Badan usaha ini bergerak dibidang sosial
seperti panti asuhan, panti anak cacat dll. Modal berasal dari
sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun
kekayaan lain yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-
undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas,
karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan
terhadap yayasan. Dalam menjalankan kegiatannya sehari-
hari yayasan mempunyai organ yang terditri atas pembina,
pengurus dan pengawas. Ketentuan, syarat, dan pendirian
yayasan antara lain:
40
(6) Dalam memberikan pengesahan, Kepala Kantor
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dapat
meminta pertimbangan instalasi terkait.
4) Koperasi
Koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Indonesia merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Koperasi dibentuk secara
kekeluargaan sehingga anggota koperasi nyaman dalam bertransaksi.
Koperasi akan membagikan sisa hasil usaha kepada setiap anggota sesuai
dengan jumlah transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Badan usaha
koperasi memiliki tujuan sesuai pasal 3 UU No. 25/1992 yaitu untuk
memajukan kesejahteraan anggota koperasi, memajukan kesejahteraan
masyarakat dan juga ikut dalam membangunan perekonomian Indonesia.
Koperasi memiliki berbagai macam jenis sesuai tingkat wilayah dan juga
sesuai jenis kegiatannya. Koperasi secara resmi diatur dan dinaungi oleh
kementerian koperasi dan UMKM dan juga diberdayakan oleh pemerintah
menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
E. Ilustrasi
Pemerintah saat ini sedang menggencarkan mendorong masyarakat
untuk menjadi wirausaha, hal ini dikarenakan jumlah wirausaha di
Indonesia masih sangat sedikit. Wirausaha diharapkan mampu menjadi
motor penggerak ekonomi masyarakat karena mampu menyerap tenaga
kerja dan memberikan lapangan pekerjaan. Selain itu wirausaha memiliki
sikap dan perilaku yang mampu menjadi pendamai dalam masyarakat.
Sikap wirausaha mampu menjadi virus yang akan memberi semangat
kepada lainnya. Kewirausahaan dengan perilaku-perilaku seperti tidak
41