Anda di halaman 1dari 43

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Dalam modul ini akan mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha kita
akan mempelajari materi tentang pengertian kewirausahaan, karakteristik
wirausahawan yang meliputi (disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan
inovatif, mandiri dan realistis), dan mengidentifikasi kegagalan dan
keberhasilan seseorang berdasarkan karakterisitik wirausahawan. Materi
selanjutnya adalah peluang usaha produk barang dan jasa. Diharapkan dengan
mempelajari modul ini calon guru mampu memahami seluk beluk sikap dan
perilaku wirausaha yang nantinya dapat diterapkan untuk mencari peluang
usaha.

B. Relevansi
Persyaratan untuk mempelajari modul ini yaitu harus memahami terlebih
dahulu makna berwirausaha, namun dalam modul ini juga akan dikupas ulang
mengenai pengertian wirausaha. Diharapkan dengan mempelajari modul ini
Bapak/Ibu bisa memahami terkait sikap dan perilaku wirausaha serta mampu
menangkap peluang usaha yang ada di sekitar lingkungan Bapak/Ibu. Materi
ini sangat relevan untuk diajarkan pada siswa-siswi karena dengan
mengetahui identifikasi sikap dan perilaku wirausaha diharapkan siswa
mampu mengembangkan sikap dan karakter diri sesuai dengan sikap dan
perilaku yang harus dimiliki wirausaha sehingga lebih mumpuni untuk
berwirausaha. Sikap dan perilaku wirausaha yang dimiliki akan semakin
mendorong siswa untuk semangat dan juga senang melakukan kegiatan
kewirausahaan.

C. Petunjuk Belajar
1. Modul produk kreatif dan kewirausahaan untuk calon guru ini terdiri dari
2 bagian yaitu mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha dan bagian
kedua menganalisis peluang usaha barang dan jasa.
iii
2. Mulailah belajar dari bagian awal hingga paling akhir.
3. Ulangilah materi yang belum anda pahami sebelum melanjutkan pada
materi berikutnya.
4. Kerjakanlah tes yang ada pada bagian akhir untuk mengetahui seberapa
dalam pemahaman anda terkait modul ini.
5. Cocokkanlah hasil pekerjaan anda dengan kunci jawaban untuk
mengetahui berapa jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar.

iv
INTI

A. Capaian Pembelajaran
1. Calon guru mampu menjelaskan sikap dan perilaku wirausaha
2. Calon guru mampu menjelaskan pentingnya sikap dan perilaku kerja
prestatif
3. Calon guru mampu menjelaskan definisi peluang usaha
4. Calon guru mampu menganalisis macam-macam peluang usaha
5. Calon guru mampu menyusun prosedur pendirian peluang usaha
6. Calon guru mampu menyusun rencana peluang usaha

B. Sub Capaian Pembelajaran


1. Identifikasi sikap dan perilaku wirausaha
2. Menjelaskan pentingnya sikap dan perilaku kerja prestatif
3. Menjelaskan definisi peluang usaha
4. Menganalisis macam-macam peluang usaha
5. Menyusun prosedur pendirian peluang usaha
6. Menyusun rencana peluang usaha

C. Pokok-Pokok Materi
1. Sikap dan perilaku wirausaha
2. Pentingnya sikap dan perilaku kerja prestatif
3. Definisi peluang usaha
4. Macam-macam peluang usaha
5. Prosedur pendirian peluang usaha
6. Rencana peluang usaha

D. Uraian Materi

1. Sikap dan perilaku kewirausahaan

a. Pengertian kewirausahaan
1
Kewirausahaan diartikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1) Menurut Savary: kewirausahaan (Entrepreuneur) adalah: Orang
yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum
mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.
2) Menurut Inpres No. 4/1995 tentang GNMMK (Gerakan Nilai
Memastarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) adalah
Semangat, sikap , perilaku dan kemapuan seseorang dalam
menagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya: mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologid an produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar.
3) Menurut Hendro (2011: 29) kewirausahaan berasal dari padanan
kata enterpreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam
bahasa Jerman, Ondernemen dalam bahasa Belanda, dan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata enterpreneur berasal
dari basaha Perancis yaitu entreprende yang berari petdualang,
pengambil resiko, konraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang
menjual hasil ciptaannya.
4) Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Saputra (2015: 19)
Enterpreneurship merupakan pembentukan jiwa enterpreneur
dengan menanamkan rasa semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani sebuah usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pencapaian suatu kegiatan.
Sedangkan istilah wirausaha sendiri dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melihat dan juga menilai suatu
kesempatan bisnis, kemudian mengumpulkan beberapa sumber daya
yang nantinya dibutuhkan untuk mengambil keuntungan juga dalam
mencapai kesuksesan usaha.
2
b. Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan wirausaha yang memiliki kualitas.
2) Menumbuhkan kesadaran wirausaha yang tangguh dan kuat.
3) Mewujudkan adanya wirausaha yang sukses.
4) Membudayakan sikap dan perilaku kewirausahaan dan juga
semangat berwirausaha dalam masyarakat

c. Sasaran kewirausahaan:
1) Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi
profesi dan kelompol masyarakat.
2) Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
3) Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.

d. Asas kewirausahaan:
1) Mampu mengatasi masalah dan dapat menarik keputusan
2) Mampu dalam bekerja secara efektif
3) Mampu membuat suatu karya penuh semangat mandiri dalam karya
4) Mampu membuat karya dengan etika kebersamaan yang sehat.

e. Manfaat kewirausahan:
1) Mengurangi jumlah pengangguran dengan menambah jumlah tenaga
kerja yang masuk dalam wirausaha
2) Menjadi generator dalam pembagunan pribadi, lingkungan,
distribusi, kesejahteraan dan pemeliharaan lingkungan
3) Menjadi teladan untuk bekerja keras
4) Menekankan cara kerja yang mandiri, tekun dan teliti kepada
karyawan

3
5) Menjadi contoh masyarakat agar bekerja secara efisien, tidak boros
dan tidak foya foya.

f. Kewirausahaan memiliki beberapa keuntungan dan kerugian


diantaranya sebagai berikut:
Geoffrey G. Merideth dalam Mudjiarto (2006) menyebutkan beberapa
keuntungan sebagai berikut :
1) Kesempatan tiap individu untuk mengatur jalan hidup sendiri dengan
mengambil resiko namun mendapatkan imbalan atas kerja
mandirinya
2) Mampu memaksimalkan potensi diri secara penuh untuk menuai
keuntungan
3) Memiliki kesempatan untuk menjadi berguna untuk masyarakat
dengan membuka lowongan pekerjaan dan pengakuan oleh
masyarakat
4) Mendapat keuntungan maksimal dari hasil kerja sendiri
5) Mampu mencapai peluang tujuan maksimal yang diusahakan sendiri
Selain keuntungan yang dikemukakan diatas terdapat bebrapa kerugian
diantaranya:
1) Belum memiliki kepastian untuk memperoleh keuntungan
2) Menanggung resiko kerugian ( hilang modal, hilang aset, hilang
waktu)
3) Memerlukan kinerja ekstra dalam awal membangun usahanya

g. Sasaran Kewirausahaan dan Asas dalam Kewirasahaan


Tujuan kewirausahaan dapat dicapai dengan menentukan beberapa asas
dan juga terdapat beberapa sasaran kewirausahaan sebagai berikut:
1) Sasaran dalam Kewirausahaan sebagai berikut:
a) Calon wirausaha yang terdiri dari generasi muda, seseorang yang
ingin menjadi wirausaha dan anak-anak putus sekolah/ tidak
mampu melanjutkan sekolah
4
b) Pengusaha kecil pelaku ekonomo
c) Kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat dan juga
organisasi-organisasi profesi
2) Asas dalam kewirausahaan sebagai berikut:
a) Mampu dalam mengambil resiko dan memecahkan suatu
masalah.
b) Mampu membuat suatu karya berdasarkan semangat dan penuh
mandiri.
c) Mampu bertindak secara kreatif, mampu berpikir maju, dan
inovatif
d) Mampu dalam bekerja secara efektif, efisien dan produktif.

h. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Bidang-bidang dalam kewirausahaan yang dapat dipilih diantaranya:
1) Lapangan pemberi jasa : jasa keuangan, jasa transportasi, jasa
asuransi, jasa pelayanan kesehatan dll.
2) Lapangan perdagangan : pedagang skala kecil, pedangan skala
menengah, pedangang skala besar.
3) Lapangan agraris : perkebunan, kehutanan, pertanian (ladang, sawah
dll).
4) Lapangan perikanan : budidaya ikan, pengolahan ikan, dll

i. Sikap dan perilaku yang harus dimiliki wirausahawan


Sikap seorang wirausahawan adalah sebagai berikut :
1) Selalu Berani Mengambil Risiko
Seorang wirausaha harus mampu dalam mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil tentunya memiliki resiko baik resiko besar
maupun resiko kecil. Wirausaha riskan akan kebangkrutan modal,
jerih payah dalam memulai bisnis dan memerlukan waktu lama
untuk mendirikan usaha. Sikap yang dimiliki wirausaha tentunya
5
mampu dan berani dalam mengambil resiko daripada tetap berada
dalam zona aman. Seorang wirausaha yang cermat akan selalu berani
mengambil resiko dalam setiap langkah usaha yang dilakukannya.
Usaha yang telah mapan dan dirasa telah mendapat keuntungan
cukup biasanya akan stagnan dan tidak mengambil keputusan yang
beresiko lagi misalnya mengembangkan usahanya atau memodifikasi
usaha. Faktanya, pengambilan keputusan yang beresiko juga perlu
dilakukan agar usaha yang dilakukan tidak kalah bersaing dengan
usaha lain yang sejenis yang memiliki keterbaharuan dalam inovasi
usaha. Kesimpulan, seorang wirausaha harus berani dalam
mengambil keputusan bukan hanya pada saat awal dalam memulai
bisnis namun juga dalam keadaan bisnis mapan untuk memberikan
sentuhan baru dalam bisnisnya meskipun resiko yang diambil cukup
besar dan memerlukan pengorbanan.
2) Bersikap Fleksibel
Usaha sama halnya dengan jaman, akan selalu berubah dan
mengikuti perkembangan. Sikap fleksibel dapat diartikan pula sikap
adaptif atau mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
situasi yang dihadapi. Tindakan yang dilakukan dari sikap fleksibel
akan mampu menjadikan bisnis akan terus berkembang dengan baik
dan selalu menjadi idola para peminatnya .

3) Berusaha Mengenal Bisnis Anda


Mengenal bisnis sangat penting dilakukan karena dengan memahami
bisnis lebih dalam akan memudahkan dalam melakukan inovasi atau
melakukan keputusan usaha. Faktanya banyak wirausaha yang tidak
berusaha tau tentang usahanya setelah usaha tersebut dapat berjalan
dengan baik. Mengenal bisnis dilakukan untuk mengantisipasi
perubahan tren masyarakat terkait bisnis anda dan juga mampu
menjadi acuan dalam mengambil keputusan
6
4) Mengakui jika Memiliki Kesalahan
Mentalitas wirausaha yang baik dalam mengakui kesalahan dan tidak
egois. Wirausaha jelas memiliki kesalahan yang nantinya dapat
dijadikan pembelajaran. hal itu penting dilakukan daripada tidak
berani mengakui kesalahan dan terus menjalankan keputusan yang
salah yang nantinya akan menghancurkan usaha tersebut.
5) Bersikap Jujur
Etika yan harus dipegang teguh yaitu bersikap jujur. Kejujuran akan
memberikan kemudahan dalam usaha. Dengan jujur maka akan
memberikan kepercayaan dari orang-orang baik yang terlibat dalam
usaha maupun pembelinya.
6) Optimis dengan Masa Depan
Sikap kehati hatian perlu agar tidak ceroboh dalam mengambil
langkah dan keputusan. Namun kita tetap harus optimis dengan masa
depan. Sikap optimis akan memberikan aura positif dalam
melangkah. Optimis dilakukan dengan rasa percaya diri, berpikir
keberhasilan dan niat yang kuat.
7) Mempunyai rasa gairah untuk berwirausaha
Menjalankan usaha harus dilakukan dengan sepenuh hati dan dari
dorongan hati. Perjalanan proses udaha yang dilakukan menurut
gairah hobi dan untuk keberhasilan akan terasa ringan. Gairah
kesukaan terhadap usaha yang kita jalankan perlu ditumbuhkan
dengan menciptakan suatu hubungan yang bersifat emosional dengan
penikmat atau konsumen usaha kita. Hasil dari evaluasi konsumen
yang menikmati produk kita harus kita manfaatkan untuk
memikirkan kedepannya mengenai inovasi produk kita.

j. Perilaku seorang wirausaha dicerminkan sebagai berikut:


1) Perilaku wirausaha secara individu
a) Teguh dalam pendirian yang dipegang.

7
b) Yakin terhadap konsepnya sehingga kadang cenderung keras
kepala.
c) Profesional yang berarti mampu tanggung jawab, memegang
komitmen tinggi, bersikap disiplin, terus berusaha konsisten
pendirian, besikap jujur dan terbuka.
d) Optimis dalam tindakannya.
2) Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan
a) Memiliki rasa untuk ingin disukai semua orang dan juga
berpenampilan rapi
b) Banyak orang yang menyukai karena perilaku yang baik kepada
semua orang
c) Memiliki sikap suka memotivasi orang lain untuk menjadi lebih
maju dan lebih baik
d) Memberikan teladan kepada lingkungan bisnisnya
e) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik yang akan
menjadikan lingkungan kerjanya suka dan senang dengan dirinya

3) Perilaku wirausaha dalam bekerja


a) Memiliki orientasi tujuan dan berkeinginan kuat untuk mencapai
hasil maksimal
b) Tidak menyukai adanya kelemahan dan gila bekerja
c) Melakukan pekerjaan dengan tuntas dan tidak menunda-nunda
pekerjaan
d) Memiliki rasa haus akan keberhasilan yang sempurna

4) Perilaku wirausaha dalam menghadapi dan mengambil resiko


a) Menimbang resiko dan dampaknya
b) Memikirkan keputusan yang akan diambil dan memastikan
keputusan tersebut optimal
c) Kuat intuisinya dan berani mengambil resiko
d) Memiliki rasa waspada yang tinggi
8
5) Perilaku wirausaha dalam hal sikap kepemimpinan
a) Wirausaha sebagai pemimpin berani mengambil resiko
keputusannya
b) Hati-hati dalam bertindak karena pemimpin merupakan contoh
c) Memberikan ketenangan kepada karyawan dalam bekerja
d) Berkarismatik dan berbesar hati

k. Karakteristik wirausahawan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang.
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku,
tabiat. Karakteristiak adalah sifat, sikap, dan tingkah laku seseorang
dalam kehidupan atau kegiatan yang dilakukan.
Jadi karakteristis wirausaha merupakan ciri khas yang melekat pada
wirausaha tersebut yang menjadi pembeda dengan orang lain. Berikut
adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1) Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengontrol atau mengatur perilaku
seseorang dalam mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan
yang harus ditaati.
2) Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti memiliki pikiran yang fokus ketika
melakukan tugas dalam usaha dan berupaya terus untuk hasil yang
maksimal. Komitmen tinggi wirausaha dicerminkan dalam sikap
untuk memegang teguh komitmen suksesnya dan menjaga
kepercayaan pelanggan.
3) Jujur
Wirausaha memerlukan kejujuran. Hal ini menjadi sangat penting
ketika wirausaha menjalankan bisnisnya agar di percayaoleh rekan
maupun pelanggan
4) Kreatif dan Inovatif

9
Kreatif diartiken sebagai penemuan ide-ide baru yang mampu
memberikan hal baru dalam masyarakat. Inovatif diartikan dalam
pengembangan usaha dengan memberikan suatu tambahan atau
modifikasi dalam usaha yang menjadikan inovasi.
5) Mandiri
Mandiri merupakan sikap yang ditunjukkan wirausaha dengan tidak
menggantungkan segala sesuatu seperti keputusan dan langkah yang
dilakukan dalam bisnis. Mandiri juga dilakukan dalam hal
mengambil resiko. Sikap mandiri dalam pembentukannya memiliki 6
kekuatan mental yang mampu menbangun kepribadian seseorang
yang kuat sebagai berikut:
a) Rasa kemauan yang tinggi
b) Yakin atas kekuatan diri
c) Sikap jujur
d) Tahan mental
e) Tekun dan pekerja keras
f) Konstruktif dalam memikirkan usaha
6) Realistis dalam bekerja
Realistis memiliki arti sesuai dengan kenyataan. Berfikir secara
realistis berarti cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola
pikir yang realistis berarti menerima segala kekurangan, kekalahan
dan kelemahan sehingga mampu selaras dengan kelebihan yang
dimiliki.
Selain karakteristik yang disebutkan diatas, seorang ahli terkenal
menyebutkan karakteristik wirausahawan adalah 10D by Garve sebagai
berikut:
1) Dream
Wirausahawan harus memiliki mimpi atau pandangan kedepan
untuk dirinya dan bisnisnya. Selain itu wirausahawan mampu
mewujudkan mimpinya
2) Decisiveness
10
Wirausahawan harus memiliki sikap cepat dalam mengambil
keputusan dan bekerja
3) Doers
Wirausahawan tentunya harus mengambil suatu keputusan,
keputusan yang diambil harus segera ditindak lanjuti agar nantinya
terealisasi sesuai visi dari awal
4) Determination
Tanggung jawab dan perhatian. Wirausahawan pantang untuk
mudah menyerah dan putus asa
5) Dedication
Berani berwirausaha berarti berani mendedikasikan diri untuk
masuk dalam usahanya mungkin dengan sedikit pengorbanan
6) Devotion
Tidak kenal lelah dan mencurahkan perhatian penuh untuk
usahanya
7) Details
Wirausaha dituntut untuk memperhatikan seluk beluk usaha secara
detail dan rinci
8) Destiny
Wirausahawan memiliki tujuan dan mempunyai perencanaan
kedepan. Wirausahawan tidak bergantung pada siapapun untuk
masa depannya

9) Dollars
Keuntungan bukan tujuan semata-mata bagi wirausahawan. Bagi
wirausahawan mereka akan bekerja keras untuk hasil yang terbaik
maka laba dan keuntungan sudah pasti akan didapatnya
10) Distributed
Wirausaha mampu melihat kepada siapa bisnisnya diberikan atau
didistribusikan. Wirausahawan mampu melihat siapa yang dapat
diajak untuk mensukseskan bisnisnya.
11
2. Sikap dan perilaku kerja prestatif
a Memahami Pentingnya Kerja Prestatif
1) Pengertian Kerja Prestatif
Wirausaha diharapkan bekerja prestatif. Prestatif berarti wirausaha
mampu untuk memiliki ambisi selalu ingin untuk maju (Ambition
Drive). Ciri khusus yang dimiliki dalam kerja prestatif adalah
keinginan untuk selalu maju dalam usaha di segala bidangnya.

2) Tujuan dan Manfaat Kerja Prestatif


a) Tujuan Kerja Prestatif
Penerapan kerja prestatif memiliki beberapa tujuan, yaitu:
(1) Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi
perusahaan.
(2) Menunjukkan adanya pengertian dan juga kebutuhan,
memiliki keinginan dalam tujuannya, dan adanya ide-ide
untuk usaha.
(3) Meningkatkan adanya komunikasi dua arah yang baik dengan
pekerja.
(4) Mendelegasikan kekuasaan dan juga tanggung jawab, mampu
menyulut inisiatif dan inovatif dalam usaha.
(5) Membangun suasana kerja sama yang baik dalam organisasi
usaha
b) Manfaat Kerja Prestatif
(1) Meningkatkan adanya kelancaran dalam proses produksi,
proses distribusi dan kegiatan konsumsi
(2) Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan usahanya
(3) Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam
mengelola usahanya
(4) Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan
fleksibel
12
(5) Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam
usahanya

b Perilaku Kerja Prestatif


Perilaku kerja prestatif yang harus diterapkan wirausaha dalam
usahanya adalah sebagai berikut

1) Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas diartikan bekerja dengan niat dari dalam hati tanpa
paksaan dan menerima apapun resiko dalam kerja tersebut
2) Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional memiliki arti dalam bekerja tidak
mencampur adukkan perasaan emosi dalam bekerja. Seseorang pasti
memiliki masalah individu atau masalah keluarga, dalam usahanya
wirausaha tidak boleh mencampurkan amarah atau membawa
amarah masalah ke dalam usahanya
3) Kerja Cerdas
Kerja cerdas dalam wirausaha diterapkan cerdas dalam mengambil
resiko, cerdas dalam melihat peluang dan cerdas dalam menghitung
perkiraan biaya. Kerja cerdas juga diterapkan dalam cerdas
menggunakan teknologi yang akan membawa bisnis ke jalan
keberhasilan dan keuntungan maksimal

4) Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja mampu dengan penuh semangat
walaupun banyak rintangan yang dihadapi seperti jarak, waktu ,
keadaan dll.
5) Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan
bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat
menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.

13
3. Peluang usaha produk barang dan jasa

Peluang merupakan suatu yang dapat kita ambil manfaatnya untuk


mencapai keuntungan. Peluang usaha merupakan suatu celah yang dapat
kita gunakan sebagai ide usaha yang dapat memberikan keuntungan.

a Ciri-ciri peluang usaha yang baik


Memilih peluang usaha juga memerlukan beberapa pertimbangan
diantaranya sebagai berikut.
1) Peluang itu orisinal dan tidak meniru
Orisinal diartikan sebagai usaha hasil pemikiran dan perhitungan kita
bukan hasil mencontoh atau meniru usaha orang lain. Hal ini dapat
diterapkan di sekitar, misalnya dalam lingkungan kita banyak
pengusaha minuman rasa buah, maka peluang usaha tidak dengan
meniru minuman rasa buah sehingga menambah persaingan yang
ada. Dapat dilakukan dengan mencari apa yang belum dijual dalam
“pasar” minuman sehingga kita dapat menemukan peluang tanpa
meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan
kebutuhan pasar di masa yang akan datang Setiap peluang harus
memiliki ketahanan akan perubahan zaman dan tidak terpaku pada
satu tren semata. Contoh : pada saat ini, tren yang ada dalam dunia
kuliner minuman adalah minuman bubble. Untuk itu, sebagai
wirausaha yang bergelut dalam bidang produk kreatif kuliner harus
siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar. Jaman milenial
yang semakin berubah ubah “tren”nya juga dapat dijadikan bahan
analisis peluang usaha apa yang kiranya digandrungi dan dibutuhkan
oleh konsumen.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan
lama
Hal paling penting dalam usaha adalah adanya dorongan dari hati
untuk melakukan usaha. Usaha yang dilakukan atas kemauan sendiri
14
pasti akan melakukan kegiatan dengan tulus dan tentunya hasil yang
juga memuaskan karena dilakukan dengan senang hati dan sepenuh
hati. Lain halnya usaha yang dilakukan atas keterpaksaan akan
berdampak pada rasa kesal dan jengkel. Pemilhan usaha harus
berdasakan penelitian dan survey mengenai seberapa lama usaha
tersebut dapat bertahan di pasar.
4) Ada keyakinan untuk mewujudkannya
Usaha harus berdasarkan keyakinan dan komitmen untuk
mewujudkan usaha tersebut. contohnya dalam masyarakat agraris
menangkap peluang untuk berjualan bibit tanaman maka harus yakin
dalam mewujudkannya dengan penuh komitmen
5) Ada rasa senang dalam mewujudkannya
Segala sesuatu yang dilakukan dengan senang akan memberikan
hasil yang baik pula. Hal yang dilakukan dengan baik akan
membuahkan hasil yang baik pula
6) Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau
pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil
dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun
tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan
kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi,
makin akurat pula kita mengetahui seberapa besar risikonya. Risiko
dan peluang usaha berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat
peluang usaha, berani mengambil risiko adalah hal yang prinsip dan
wajar dalam merelaisasikan potensi diri sebagai wirausaha. Para
wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha
karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya.
Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan
peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan
keinginan hidup di masa sekarang. Secara umum, risiko dibagi
menjadi lima jenis sebagai berikut.
15
(1) Resiko teknis (kerugian)
(2) Resiko pasar
(3) Resiko riil
(4) Resiko psikologis
(5) Risiko di luar kemampuan manusia (force major)

b Menganalisis Peluang Usaha Berdasarkan Produk barang atau Jasa


Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhannya. Dalam menganalisis produk yang dibuatnya,
seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga
tingkatan, yaitu:
1) Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian
sumber daya alam.
2) Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau
pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
3) Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan
pelayanan jasa.

c. Menganalisis bidang produk barang


Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari,
asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada
kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai
peluang (opportunity) untuk maju.
1) Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat
dikelompokkan menjadi:
a) Inti produk yaitu manfaat atau jasa dari produk tersebut
b) Wujud produk yaitu karakteristik dari produk tersebut .
c) Produk tambahan yang disempurnakan yaitu produk dengan
pelengkap dari produk inti.

16
2) Berdasarkan sifat dan karakteristiknya produk dikelompokkan
sebagai berikut :
a) Barang tahan lama atau dapat digunakan dalam waktu lama dan
dalam jumlah yang berkali kali
b) Barang tidak tahan lama atau habis dalam konsumsi sekali
c) Jasa yaitu manfaat atau kegunaan yang diberikan
3) Berdasarkan pemakaiannya produk dibedakan menjadi:
a) Barang konsumsi yaitu barang yang digunakan oleh konsumen
tingkat akhir dan tidak diperjual belikan lagi.
b) Barang industri yaitu barang sebagai komponen untuk
memproduksi barang lain.
d. Menganalisis bidang produk jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya
dapat dirasakan ketika dikonsumsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam bidang usaha jasa, yaitu:
1) Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan
dapat dibaca di kejauhan.
2) Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3) Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4) Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya
secara menarik.
5) Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6) Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.

4. Macam macam peluang usaha


a. Bidang agribisnis
Contohnya adalah budidaya dalam bidang peternakan, perikanan dsb
b. Bidang jasa keuangan
Usaha yang berkaitan dengan keuangan misalnya konsultan keuangan,
asuransi, perbankan dll
17
c. Bidang jasa umum
Jasa yang berkaitan dengan publik misalnya transportasi, pengiriman
barang dll.
d. Bidang jasa perseorangan
Merupakan jasa milik perorangan misalnya salon, rumah makan, dll
e. Bidang usaha jasa wisata
Usaha yang meliputi bidang wisata misalnya penyedia perjalanan
wisata, homestay wisata, hotel dll
f. Bidang usaha pertambangan
Melibatkan usaha hasil bumi seperti tambang minyak, batu bara, pasir
dll
g. Bidang konstruksi
Yaitu usaha pembuatan jalan raya jembatan atau rumah dll
h. Bidang pabrikasi
Usaha yang dilakukan dengan proses produksi misalnya pabrik
pembuatan sosis dll
i. Jenis Usaha Perdagangan
Usaha grosir pedangan ecer dll
j. Jenis Usaha Online
Usaha yang memanfaatkan internet misalnya penjualan online seperti
shopee, tokopedia, tiket dll

5. PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN USAHA


Prosedur yang dilakukan dalam mendirikan peluang usaha yang nantinya
dijadikan usaha yaitu sebagai berikut :

a. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian


Pengurusan izin dilakukan dengan menyiapkan berkas berikut :
1) Tanda Daftar Perusahaan

2) NPWP

18
3) Bukti Diri

Selain itu beberapa berkas pengajuan izin lainnya yang harus disiapkan
yaitu :
1) Surat ijin usaha perdagangan yang dikeluarkan oleh dinas
perdagangan .
2) Surat ijin usaha industri yang dikeluarkan departemen
perindustrian
3) Ijin domisili

4) Ijin gangguan

5) Ijin mendirikan bangunan

6) Ijin dari departemen teknis

b. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum


Indonesia merupakan negara hukum. Usaha yang dijalankan harus
berdasarkan ijin hukum bidang terkait. Usaha yang dilakukan harus
didaftarkan oleh badan terkait agar diakui secara hukum dan
bersertifikat ijin usaha
c. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Penggolongan dilakukan dengan menggolongkan usaha sesuai jenis
bidangnya. Pengurusan dilakukan menyesuaikan dengan departemen
yang membawahinya misalnya departemen perindustrian, kehutanan,
perdagangan dll
d. Tahapan mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari departemen lain.
Hal ini dilakukan agar dalam menjalankan usaha mendapat ijin dan
mendapat pengakuan. Pengurusan ijin ini dilakukan dengan mengurus
surat misalnya SIUP, Ijin reklame dll.

6. Perencanaan pendirian usaha


Setelah mengetahui prosedur yang perlu dilakukan maka harus dilakukan
perencanaan agar peluang usaha yang dipilih terealisasi menjadi suatu
usaha. Rencana dalam peluang usaha tersebut sebagai berikut:
a. Menyiapkan nama perusahaan
19
b. Menentukan lokasi dari perusahaan,
c. Menentukan komoditi apa yang akan diusahakan sebagai usaha
d. Menentukan tingkat konsumen mana yang akan dituju dan menjadi
sasaran,
e. Mensegmenkan pasar yang dituju untuk usaha ,
f. Mencari partner kerja yang akan dirangkul untuk bekerjasama,
g. Mencari personil yang dapat dipercaya untuk membantu dalam
menjalankan usaha
h. Menentukan berapa jumlah modal yang nantinya dibutuhkan dan yang
tersedia,
i. Menyiapkan dan memperkirakan peralatan yang diperlukan dan
disediakan untuk usaha
j. Melakukan penyebaran promosi usaha agar dikenal dan masuk dalam
masyarakat .

7. Bentuk - bentuk badan usaha

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis yang bertujuan mencari


keuntungan/ laba. Terdapat beberapa badan usaha yang dibedakan
berdasarkan jenis kegiatan dan kepemilikannya. Badan usaha yang ada di
Indonesia bermacam-macam kegiatannya dan bentuk sistem kerjanya.

a. Badan Usaha Berdasarkan Jenis Kegiatannya


Badan usaha berdasarkan jenis kegiatannya dibedakan menjuadi :

1) Badan Usaha Bidang Agraris

Badan usaha bidang agraris memiliki kegiatan berupa pengelolaan


sumber daya alam yang bertujuan menghasilkan barang tertentu.
Contoh bidang usaha ini antara lain peternakan kambing, perkebunan
teh dan kopi dll.

20
2) Badan Usaha Bidang Ekstraktif

Kegiatan badan usaha bidang ekstraktif yaitu mengambil hasil dari


sumber daya alam. Contoh badan usaha ini yaitu hasil hutan, hasil
minyak bumi dll.

3) Badan Usaha bidang Pertambangan

Sesuai dengan bidangnya maka badan usaha ini memiliki kegiatan


berupa mengambil tambang, membeli dan menjual tambang tersebut
tanpa mengubah bentuknya terlebih dahulu. Badan usaha ini hanya
berkegiatan menambang saja

4) Badan usaha bidang industri

Badan usaha bidang industri berkegiatan mengolah bahan baku


menjadi bahan yang sudah jadi atau barang yang sudah siap pakai

5) Badan usaha bidang jasa.

Badan usaha bidang jasa memberikan pelayanan dan juga memberi


kemudahan pada sesuatu kegiatan manusia. Contoh bidang jasa
antara lain jasa antar paket, jasa pijat dll

b. Badan Usaha dimiliki oleh pihak swasta dan negara. Berdasarkan


kepemilikannya badan usaha dibagi menjadi berikut :

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


UU RI no 18 tahun 2013 menyebutkan bahwa BUMN merupakan
suatu badan usaha yang seluruh ataupun sebagian besar dari
modalnya dimiliki oleh negara melalui adanya penyertaan secara
langsung kekayaan milik negara yang dipisahkan. BUMN atau
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang dimiliki oleh
negara. Modal BUMN merupakan milik negara sehingga badan
usaha ini merupakan milik negara. Badan usaha milik negara
21
tentunyta bertujuanb untuk kemakmuran bangsa dan
kesejahrteraan negara. BUMN sendiri terbagi menjadi beberapa
bentuk diantaranya sebagai berikut :
a) Perjan
Perjan merupakan badan usaha yang dimiliki negara yang
bercirikan modal yang dimilikinya seluruhnya disumbang
oleh pemerintah. Perjan memiliki kegiatan berupa pelayanan
kepada masyarakat. Bentuk pelayanan ini menyebabkan
perjan selalu mengalami kerugian. Bentuk perjan sampai saat
ini sudah tidak terpakai lagi. Contoh perjan yaitu PJKA
(Perusahaan Jawatan Kereta Api) yang saat ini berganti
menjadi PT.KAI.

b) Persero
Persero merupakan bentuk badan usaha milik negara yang
bentuknya berupa perseroan terbatas. Persero memiliki
komposisi modal yang terbagi dalam bentuk saham. Negara
memiliki paling sedikit 51% saham dalam persero. Tujuan
persero yaitu untuk mencari keuntungan. Persero adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
persero di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
(1) PT Pertamina
(2) PT Kimia Farma Tbk
(3) PT Kereta Api Indonesia
(4) PT Bank BNI Tbk
(5) PT Jamsostek
(6) PT Garuda Indonesia
(7) PT Telekomunikasi Indonesia

c) Perum

22
Bentuk BUMN selanjutnya yaitu perum. Perum merupakan
BUMN yang seluruh kepemilikan modal adalah pemerintah,
berbeda dengan persero, dalam perum modal tidak terbagi
menjadi saham-saham. Perum dibentuk dengan tujuan yang
didukung penuh oleh menteri untuk penyertaan modal dalam
usaha lain. Tujuan utama perum ini merupakan untuk
memberikan manfaat umum berupa menyediakan beberapa
barang dan jasa yang berkualitas dan layak untuk konsumsi
namun dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Prinsip pengelolaan perum dilakukan dengan pengelolaan
badan usaha secara sehat. Perum dalam sehari-hari hadir
dalam bentuk sebagai berikut:
(1) Perum Damri
(2) Perum Bulog
(3) Perum Pegadaian
(4) Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
(5) Perum Balai Pustaka
(6) Perum Peruri
(7) Perum Perumnas

2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD adalah BUMN yang didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang
dipisahkan dan berdasarkan undang-undang. Badan usaha ini
melakukan kegiatan usahanya di bidang usaha umum yang
menguasai hajat hidup orang banyak. Perusahaan Daerah
dipimpin oleh Direksi, dan anggota direksi diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPRD). Contoh BUMD diantaranya sebagai
berikut:
(a) Bank Pembangunan Daerah (BPD)
23
(b) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
(c) Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)

a) Badan Usaha Swasta Asing


Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak luar negeri. Faktor munculnya badan usaha
milik swasta asing ini diantaranya yaitu faktor ketersediaan
sumber daya alam (bahan baku), potensi pasar yang besar, upah
tenaga kerja yang cenderung lebih murah. Badan swasta asing ini
bisa memberikan manfaat bagi negara karena memasok modal
dan menerapkan teknologi maju yang penting untuk pertumbuhan
ekonomi. Namun di sisi lain, ini dapat menimbulkan
ketergantungan dengan badan usaha swasta milik asing karena
justru mengurangi kemandirian ekonomi.

3) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Selain BUMN yang dikelola oleh negara, terdapat badan usaha
yang dikelola swasta. Badan Usaha Milik Swasta atau biasa
disebut BUMS merupakan badan usaha yang modalnya terdiri
dari kekayaan milik perseorangan atau kelompok orang. UUD
1945 Pasal 33 menyebutkan bidang usaha yang diberikan kepada
pihak swasta merupakan bidang usaha yang mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Tujuan pendirian BUMS
merupakan untuk mencari laba. Namun terdapat beberapa badan
usaha milik swasta yang nirlaba misalnya sekolah, rumah sakit
dll. BUMS juga terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya:

a) Perseorangan
Perseorangan merupakan badan usaha yang sederhana.
Kepemilikan kekayaan bisnis dan milik pribadi tidak
dibedakan. Perseorangan tidak mensyaratkan adanya

24
kekayaan khusus bisnis melainkan kekayaan milik bisnis dan
milik pribadi adalah sama. Sama halnya jika terdapat utang,
maka utang individu dan utang bisnis merupakan kewajiban
yang sama. Bentuk badan usaha ini umumnya berupa bisnis-
bisnis kecil milik perseorangan misalnya bengkel, salon
pribadi, catering makan dll yang sektornya masih kecil. Ada
beberapa ciri-ciri perusahaan perseorangan yang
memudahkan kita untuk mengenalinya, diantaranya adalah:

· Proses pendiriannya relatif mudah, begitu juga


pembubarannya
· Pemilik perusahaan adalah individu atau keluarga
· Tugas dan tanggungjawab tidak terbatas
· Permodalan perusahaan perseorangan biasanya tidak
terlalu besar dan bisa melibatkan harta pribadi
· Keberlangsungan usaha tersebut tergantung pada
pemiliknya
· Sistem atau cara mengelola usahanya sederhana
· Nilai tambah atau nilai penjualan usahanya relatif kecil
· Perusahaan perseorangan dapat dipindah tangankan
sewaktu-waktu
Setiap jenis dan bentuk perusahaan pasti memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini adalah
beberapa kelebihan dan kekurangan perusahaan
perseorangan:

(1) Kelebihan Perusahaan Perseorangan


· Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian badan
usaha perseorangan dimana usaha ini dimiliki secara
individu maka keuntungan yang didapat sepenuhnya
menjadi pemilik usaha.
· Dengan membangun usaha perseorangan maka
pemilik usaha akan bebas untuk bergerak, dalam arti
segala keputusan dan kebijakan sepenuhnya secara
mutlak berada ditangan pemilik usaha. Selain itu
25
dalam hal pengambilan keputusan juga tergolong
cepat karena pemilik usaha tidak perlu berlarut-larut
merundingan suatu perselisihan.
· Hingga saat ini perusahaan perseorangan belum
dikenai pajak oleh pemerintah. Pemilik badan usaha
hanya berkewajiban untuk membayar pajak
penghasilan saja mencakup penghasilan pribadi
maupun karyawan.
· Perusahaan perseorangan memiliki sistem organisasi
perusahaan yang sederhana dan murah karena tidak
memiliki bagian-bagian yang kompleks layaknya
Perseroan Terbatas. Sehingga dari segi biaya
operasional, badan usaha perseorangan relatif rendah.
· Dalam badan usaha perseorangan tidak memiliki
banyak aturan yang mengikat seperti pada PT, firma
atau komanditer. Karena merupakan milik pribadi
sehingga segala peraturan dan tata tertib yang berlaku
di perusahaan terbatas hanya untuk mencapai
keuntungan perusahaan saja.
· Jaminan rahasia perusahaan terjamin karena segala
aktivitas dan kegiatan penting dilakukan secara
internal di dalam perusahaan. Misalnya dalam usaha
kue dimana resep yang digunakan terjaga secara aman
dan rahasia di dalam perusahaan.
· Umumnya membangun badan usaha sendiri justru
lebih mudah mendapatkan modal usaha dari pinjaman
bank atau pihak lain.
(2) Kekurangan Badan Usaha Perseorangan
· Dari pengertian perusahaan perseorangan yang
menjelaskan dimana usaha ini dimiliki secara
individu, maka tanggung jawab secara penuh berada
pada pemilik usaha. Jika suatu saat perusahaan
mengalami kerugian atau pailit maka kekayaan
pribadi pemilik usaha juga menjadi jaminannya untuk
melunasi hutang-hutang perusahaan.

26
· Meskipun perusahaan terus berkembang dan
memperluas cabang, namun ketersediaan modal
pinjaman dari kredit tidak akan meningkat. Selain itu,
sebagai usaha milik individu maka modal juga
terbatas dari satu orang saja dan tergantung dari
kemampuan pemilik perusahaan untuk mendapatkan
modal.
· Kemampuan perusahaan untuk bertahan tidak
terjamin karena jika terjadi sesuatu kepada pemilik
usaha misalnya meninggal dunia, maka tidak ada
jaminan perusahaan tersebut bisa terus berlanjut
karena biasanya aktivitas perusahaan akan berhenti.
· Terbatasnya organisasi di dalam perusahaan
perorangan membuat manajemen perusahaan menjadi
sulit karena pemilik bertanggung jawab penuh
terhadap semua aktivitas di perusahaan.
· Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan
akan sulit untuk mendapatkan jenjang karir, kalaupun
bisa naik jabatan namun akan membutuhkan waktu
yang cukup lama.

b) Firma
Badan usaha firma merupakan badan usaha bentukan dari
perserikatan atau perkumpulan beberapa pengusaha pihak
swasta yang menjadi satu badan usaha. Badan usaha ini
dikelola oleh beberapa pengusaha sehingga memiliki
pemimpin yang lebih dari satu. Tujuan dibentuk firma adalah
untuk memperbesar usaha usaha yang digabung sehingga
akan memberi keuntungan yang lebih. Perserikatan firma ini
akan memberikan kekuatan dalam perusahaan dalam hal
usaha dan permodalan sehingga jauh dari kebangkrutan.
Firma juga memiliki kekurangan, karena dipimpin oleh
beberapa pengusaha dan beberapa orang maka akan sering

27
terjadi konflik ataupun sengketa dalam usaha. Kita bisa
mengenali persekutuan firma dengan melihat ciri-cirinya.
Mengacu pada pengertian firma di atas, berikut ini adalah
ciri-ciri firma:

· Badan usaha firma didirikan oleh dua orang atau lebih


dalam suatu perjanjian
· Firma menggunakan satu nama usaha bersama dalam
menjalankan semua kegiatan usaha
· Para anggota firma secara aktif mengelola perusahaan dan
memiliki tanggungjawab bersama kepada pihak ketiga
· Keanggotaan firma sangat mengikat dan berlaku seumur
hidup
· Para anggota firma mempunyai hak untuk membubarkan
firma
· Masing-masing anggota firma dapat melakukan suatu
perjanjian dengan pihak lain
· Dalam menjalankan firma, semua keuntungan dibagi
secara proporsional kepada para anggota
· Pendirian firma biasanya dilakukan dengan akta notaris,
namun ini bukan persyaratan mutlak

Sifat-Sifat Firma

· Keagenan atau perwakilan bersama


· Umur terbatas
· Memiliki tanggung jawab tak terbatas
· Adanya kepentingan pada masing-masing anggota
· Adanya partisipasi dalam Persekutuan Firma
· Bentuk firma ini digunakan untuk kegiatan usaha skala
kecil maupun skala besar

28
· Firma dapat berupa perusahaan kecil yang menjual barang
pada satu lokasi, atau perusahaan besar yang mempunyai
cabang atau kantor di banyak lokasi
· Semua anggota dapat menjadi agen atau wakil dari
persekutuan firma untuk tujuan usahanya
· Pembubaran persekutuan firma akan terjadi jika salah satu
anggota mengundurkan diri atau meninggal
· Tanggungjawab seorang anggota tidak terbatas pada
jumlah investasinya
· Semua investasi dalam persekutuan firma tidak lagi
dimiliki secara terpisah oleh masing-masing anggota
· Semua anggota berhak memperolah pembagian laba
persekutuan firma.
Jenis-Jenis Firma dan Contohnya

Jenis firma dapat dikenali dengan mudah dari aktivitas usaha


yang dijalankan. Berikut ini adalah jenis-jenis firma besarta
contoh perusahaan firma yang ada di Indonesia.

(a) Firma Dagang

Firma Dagang dibentuk untuk menjalankan usaha di


industri perdangangan. Kegiatan utamanya adalah
membeli dan menjual barang. Beberapa contoh Firma
Dagang diantaranya adalah:

· Perusahaan Nike
· Perusahaan Diadora
· Perusahaan Crocs
(b) Firma Non-Dagang

Firma Non-Dagan didirikan untuk menjalankan usaha di


industri jasa. Kegiatannya adalah menjual produk jasa.
Beberapa contoh firma Non-dagang diantaranya:

29
· Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara,
dan lain-lain)
· Firma Akuntansi (kantor akuntan publik)
· Konsultan Bisnis
· Dan lain-lain
(3) Firma Umum (General Partnership)

Firma umum adalah firma dimana para anggotanya


memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Para anggota
firma umum memiliki tanggungjawab atas berjalannya
operasional perusahaan, baik itu kewajiban hutang dan
piutang.

(4) Firma Terbatas (Limited Partnership)

Limited Partnership adalah firma dimana para


anggotanya memiliki kekuasaan terbatas atas
perusahaan. Selain itu, tanggungjawab dan kewajiban
para anggota juga terbatas. Beberapa contoh firma
terbatas:

· Firma Indo Eternity


· Firma Multi Marketing
· Firma Panghudi Luhur
· Firma Sumber Rezeki
Kelebihan dan Kekurangan Firma

Seperti halnya dengan bentuk badan usaha yang lain, dalam


Firma (Fa) juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut
ini adalah kelebihan dan kekurangan Firma:

Kelebihan Badan Usaha Firma

30
· Sistem pengelolaan badan usaha firma lebih profesinal
karena adanya pembagian tugas yang jelas untuk setiap
struktur organisasinya.
· Pemilihan pemimpin berdasarkan kemampuan dan
keahliannya masing-masing, bahkan biasanya pada badan
usaha firma memiliki lebih dari satu pemimpin.
· Modal awal untuk membangun firma terbilang besar
karena berasal dari patungan setiap anggota yang
tergabung dalam firma
· Karena adanya akta notaris maka mudah untuk
mendapatkan pinjaman modal jika memang membutuhkan
modal yang sangat besar.
· Pembagian keuntungan berdasarkan modal awal yang
disetor sehingga sistemnya menyerupai penanaman saham.
Bedanya, semua anggota yang menanamkan modal di
firma berhak aktif untuk mengelola jalannya perusahaan.

Kekurangan Badan Usaha Firma

· Perlu diketahui bahwa tanggung jawab anggota firma


tidak hanya terbatas modal saja, namun juga pada
kekayaan atau harta pribadi yang dimiliki.
· Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka
kekayaan dan aset pribadi bisa menjadi barang sitaan
untuk menjamin kerugian perusahaan.
· Jika ada satu anggota firma yang mengalami kerugian,
maka semua anggota lain harus ikut menanggungnya.
Begitu juga jika satu anggota terkena kasus hukum, maka
anggota lain pun dapat terseret didalamnya.
· Tidak adanya pemisahan antara kekayaan pribadi dan aset
perusahaan.

31
· Jika terdapat ketidakadilan dalam pembagian keuntungan,
maka dapat menimbulkan perselisihan.

Prosedur Mendirikan Firma

· Jika Anda seorang pebisnis yang ingin membangun


sebuah badan usaha firma bersama kelompok Anda, maka
Anda perlu memahami proses pendirian firma dengan
baik. Ketentuan tentang badan usaha firma sendiri sudah
tercantum dalam pasal 22 KUHD dimana pendirian firma
harus berdasarkan akta otentik tanpa ada kemungkinan
untuk disangkalkan pihak ketiga.

· Dalam pasal 23 dan 28 KUHD juga dijelaskan bahwa akta


harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
dimana akta tersebut dibuat dan kemudian akta wajib
untuk diumumkan dalam Berita NKRI.

· Akta akan memuat segala hal tentang firma seperti jenis


usahanya, perjanjian usaha, kapan usaha didirikan serta
kapan usaha tersebut akan berakhir. Sehingga dalam
pendirian sebuah badan usaha firma berkaitan erat dengan
proses pengadilan hukum untuk mendaftarkan akta firma.

· Jika Anda membangun firma namun belum mendaftarkan


akta otentik ke pengadilan maka dianggap firma Anda
menjalankan berbagai usaha dan dalam jangka waktu tidak
terbatas.

· Mengacu pada pengertian firma di atas maka badan usaha


ini tidak berbadan hukum karena perusahaan sudah
memenuhi persyaratan secara materiil dan tidak memenuhi
kualifikasi secara formal. Badan usaha firma memiliki
kewajiban untuk mendaftarkan NPWP yang terpisah dari

32
kewajiban anggota pemiliknya, dalam hal ini termasuk
wajib pajak.

c) Perserikatan Komanditer (CV)


Badan usaha swasta selanjutnya adalah CV. Badan usaha ini
dibentuk untuk memberi hak kebebasan dan kepemilkikan
yang penuh bagi pemilik usaha. Pemilik usaha diperbolehkan
untuk menanamkan modal dalam badan usaha ini. Badan
usaha ini memiliki dua kategori angggota :

- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang


aktif menjalankan usaha bisnisnya dan menanggung segala
utang – utang perusahaan.\
- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota
yang hanya menyertakan modalnya saja. Maka dari itu
keterbatasan modal perusahaan dapat dihindarkan,
sehingga perusahaan akan dapat mencari dan mendapatkan
modal yang lebih besar untuk keperluan bisnisnya. Hal ini
merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan
Komanditer, dibandingkan dengan bentuk – bentuk lain
yang sudah dibicarakan diatas.

Karateristik badan usaha CV:

─ CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak


bertindak sebagai Persero Komplementer (Persero Aktif)
yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur,
sedangkan yang lainnya bertindak sebagai Persero
Komanditer (Persero Pasif).

─ Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala


tindakan pengurusan atas perseroan. Dengan demikian,
apabila terjadi kerugian maka persero aktif yang
33
bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta
pribadinya untuk menggantikan kerugian.

Adapun untuk persero komanditer, karena dia hanya bisa


bertindak selaku sleeping patner, maka dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke
dalam perseroan. Keuntungan dalam mendirikan perseroan
Komanditer adalah:

─ Untuk mendirikan CV untuk saat ini relative lebih sulit,


karena memerlukan syarat yang cukup banyak
dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui
akta notaris dan didaftarkan di Departemen Kehakiman.

─ Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama


masyarakat bisnis kecil dan menegah, sehingga
memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.

─ CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak


perbankan lebih mempercayainya.

─ Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang


oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.

─ CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya


pada sekutu Komanditer sedangkan yang mengurus
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
hanya sekutu komplementer.

─ Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha


saja. Pembagian keuntungan atau laba yang diberikan
kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak
penghasilan.

Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam pentuk CV


antara lain:

34
─ Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab
pribadi apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif.

─ Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik


modal atau beberapa proyek besar.

Sementara itu untuk mendirikan CV tidak diperlukan syarat


yang berat. Adapun persyarata pendirian CV adalah sebagai
berikut:

─ Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan


menggunakan akta notaris dan menggunakan bahasa
Indonesia.

─ Pada pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum


datang ke notaris adalah adanya persiapan mengenai:
nama CV yang akan digunakan, tempat kedudukan CV,
siapa saja yang bertindak sebagai persero aktif, dan
persero diam, maksud dan tujuan pendirian CV serta
dokumen persyaratan yang lain.

─ CV tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat


serta membawa perlengkapan berupa: SKPD (Surat
Keterangan Domisili Perusahaan) dan NPWP atas nama
CV yang bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV.

d) Perseroan Terbatas (PT)


PT merupakan badan usaha swasta yang memiliki banyak
pilihan dan merupakan badan usaha bisnis skala besar.
Masyarakat diberikan kesempatan untuk ikut menanamkan
modal dalam badan usaha ini. Perseroan Terbatas merupakan
bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis – bisnis
yang besar. Masyarakat diperbolehkan ikut menyertakan
modal dengan cara membeli saham perusahaan tersebut.
Pemilik saham yang menyertakan modal berhak akan

35
perolehan laba atau deviden. Pemilik saham tidak ikut
menanggung beban utang dalam perusahaan. Perseroan
Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri
yang berhak melakukan tindakan – tindakan bisnis terlepas
dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda dengan bentuk
yangterdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas
bagi para pemiliknya, yang artinya para pemilik akan
menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan.
Berarti apabila kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi
dari para pemiliknya ikut menanggung utang tersebut.
Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya
dengan bentuk PT dimana dalam bentuk ini tanggung jawab
pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas
modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak
ikut menanggung utang – utang perusahaan. Berikut ciri
utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas, yaitu:
(a) Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada
modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan
menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya
terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu
harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar
kewajiban tersebut.
(b) Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang
memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin
menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah
dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
(c) Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas memiliki usia yang tidak
terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi

36
walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia
dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya.
(d) Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah
yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh
modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah
pihak kreditor untuk mempercayainya.
(e) Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis,
baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya
lebih luas dan beragam.
Kemudian untuk menjalankan aktivitasnya setiap perseroan
terbatas memiliki Organ Perseroan,yaitu:
(a) Rapat Umum Pemegang Saham.
(b) Direksi.
(c) Dewan Komisaris.
Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari sudut
pandang kepemilikan, yakni:
(a) Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang
saham dan pengurusnya adalah warga Negara Indonesia
dan badan hukum Indonesia.

(b) Perseroan Terbatas Terbuka


Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman
modal yang dimungkinkan warga negara asing atau
badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham,
dan pengurusnya.
(c) Perseroan Terbatas PERSERO
Merupakan PT milik pemerintah melalui Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Perseroan terbatas jenis ini
sebagian besar pengaturannya tunduk pada ketentuan
tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya perusahaan
37
jenis ini. Kata perseroan ditulis di belakang nama
perseroan terbatas tersebut.
Sedangkan PT jika dilihat dari segi status perseroan terbatas
terbagi dalam:
(a) Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang
modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu dan perseroan yang tidak melakukan
penawaran umum.
(b) Perseroan Terbuka
Perseroan Terbuka maksudnya adalah perseroan yang
modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu dan perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
Persyaratan mendirikan perseroan terbatas sesuai dengan
undang-undang PT, yakni:
(a) Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan
akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
(b) Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian
saham pada saat perseroan didirikan.
(c) Pada saat peleburan, tidak berlaku ketentuan yang tertera
pada ayat
(d) Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal
diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan
badan hukum perseroan.
(e) Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan
pemegang saham kurang dari dua orang, dalam jangka
waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan
tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib

38
mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
(f) Apabila telah melampaui waktu enam bulan, pemegang
saham tetap kurang dari dua orang, maka pemegang
saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala
perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan
pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat
membubarkan perseroan tersebut.
(g) Ketentuan yang tertera pada ayat (1), (5), dan (6) tidak
berlaku bagi:
─ Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
─ Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring
dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
─ Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri
dari:
· Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal
saham dan merupakan modal pertama kali dan
tertera dalam akta notaris pada saat perseroan
terbatas tersebut didirikan.
· Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued
Capital)
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau
dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya
modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
· Modal Sektor (Paid-Up Capital)
Merupakan modal yang harus disetor oleh
pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit
25% dari modal dasar harus ditempatkan dan
39
disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan
disetorkan penuh dengan dibuktikan dengan
penyetoran yang sah.
e) Yayasan
Yayasan merupakan bentuk badan usaha nirlaba yang
bermotif sosial. Badan usaha ini bergerak dibidang sosial
seperti panti asuhan, panti anak cacat dll. Modal berasal dari
sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun
kekayaan lain yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-
undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas,
karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan
terhadap yayasan. Dalam menjalankan kegiatannya sehari-
hari yayasan mempunyai organ yang terditri atas pembina,
pengurus dan pengawas. Ketentuan, syarat, dan pendirian
yayasan antara lain:

(1) Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan


memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai
kekayaan awal.
(2) Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
dibuat dalam bahasa Indonesia.
(3) Yayasan dapat didirikan berdasarkkan surat wasiat.
(4) Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta
pendirian yayasan memperoleh pengesahan dari materi.
(5) Kewenangan materi dalam memberikan pengesahan akta
pendirian yayasan sebagai hukum dilaksanakan oleh
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia atas nama menteri, yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan.

40
(6) Dalam memberikan pengesahan, Kepala Kantor
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dapat
meminta pertimbangan instalasi terkait.
4) Koperasi
Koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Indonesia merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Koperasi dibentuk secara
kekeluargaan sehingga anggota koperasi nyaman dalam bertransaksi.
Koperasi akan membagikan sisa hasil usaha kepada setiap anggota sesuai
dengan jumlah transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Badan usaha
koperasi memiliki tujuan sesuai pasal 3 UU No. 25/1992 yaitu untuk
memajukan kesejahteraan anggota koperasi, memajukan kesejahteraan
masyarakat dan juga ikut dalam membangunan perekonomian Indonesia.
Koperasi memiliki berbagai macam jenis sesuai tingkat wilayah dan juga
sesuai jenis kegiatannya. Koperasi secara resmi diatur dan dinaungi oleh
kementerian koperasi dan UMKM dan juga diberdayakan oleh pemerintah
menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

E. Ilustrasi
Pemerintah saat ini sedang menggencarkan mendorong masyarakat
untuk menjadi wirausaha, hal ini dikarenakan jumlah wirausaha di
Indonesia masih sangat sedikit. Wirausaha diharapkan mampu menjadi
motor penggerak ekonomi masyarakat karena mampu menyerap tenaga
kerja dan memberikan lapangan pekerjaan. Selain itu wirausaha memiliki
sikap dan perilaku yang mampu menjadi pendamai dalam masyarakat.
Sikap wirausaha mampu menjadi virus yang akan memberi semangat
kepada lainnya. Kewirausahaan dengan perilaku-perilaku seperti tidak

41

Anda mungkin juga menyukai