Anda di halaman 1dari 106

Suriani, S.Pd.

MM / SMKN 2 Pinrang

BAB I
MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU
WIRAUSAHA

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausaha
MATERI PEMBELAJARAN:
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan
2. Karakteristik wirausahawan yang meliputi :
disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif,
mandiri dan realistis.
3. Cara mengidentifikasi 10 kegagalan dan
keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik
wirausahawan.

Selamat datang pada sekolah kejuruan dan mata diklat yang


baru, sebagai pelajar tentunya mata diklat ini merupakan pelajaran
baru bagi kalian, namun sebenarnya apabila kalian mengenal dari
materi ini tentu kalian akan memahami kalau sebenarnya mata diklat
ini pernah kalian pelajari walau dengan nama yang berbeda.
Untuk itu, agar kalian lebih mengenal mata diklat ini kita akan
bersama-sama mencoba melakukan simulasi atau permainan
perkenalan antara sesama teman-teman, guru dan mata diklat yang
baru, dengan cara sebagai berikut:
 Secara bergantian siswa memperkenalkan nama, alamat
dan asal sekolah dan memberikan persepsinya tentang wirausaha
atau kewirausahaan
 Setelah simulasi/permaian pertama selesai guru
membagikan nomor kepada masing-masing siswa kemudian secara
acak guru menyebut namor, dan siswa yang disebut nomornya
diharap berdiri dan menyebutkan nama teman-teman yang ada di
depan,belakang, samping kiri dan kanannya. Contoh Nomor 7 KA
(siswa no. 7 berdiri dan menyebutkan nama temannya disebelah
kirinya)
Simulasi/Permainan ketiga secara diskusi guru dan siswa menarik
kesimpulan dari permainan tersebut.

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan


a. Pengertian
Kewirausahaan berasal dari kata Entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal
dari kata entrepreneur. menurut Savary (1823) dalam bukunya yang terkenal, “Kamus
Dagang” Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 1


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa


harga barang (guna ekonomi) barang itu akan dijual .
Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur dan entrepreneurship,
diantaranya sebagai berikut :
1) Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung resiko
2) Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan
modal
3) Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan
4) Ada yang mengartikan sebagai orang yang menciptakan barang baru.
Dengan demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan
wirausaha itu?. Agar lebih jelas dan ada pegangan, dibawah ini diuraikan beberapa
pengertian kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah sikap mental dan sikap jiwa yang selalu aktif
berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996)
3. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang
Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
(GNMMKK), Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang besar.
4. Kewirausahaan adalah proses untuk menciptakan tambahan
kemakmuran.

Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah sebagai berikut :


1. Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
2. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan
bagi orang lain (Gede Prama, SWP, 09/XI/1996).
3. Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman,
pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang
bisa diajak kerjasama
4. Pandangan menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal
dan skill untuk tujuan berproduksi.

Tujuan kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
a) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b) Mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
c) Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahawan di kalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 2


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

d) Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi


kewirausahawan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

Sifat wirausaha
Seorang wirausahaan harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut:
a. Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan
b. Wirausaha adalah seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang
maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
c. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala
kemampuan hidup, kemudian bereksprimen dengan adanya pembaharuan.
Sasaran Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki sasaran sebagai berikut :
a. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN),
organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan
koperasi
c. Para generasi muda, pada umumnya anak-anak putus sekolah dan para
calon wirausaha.

Asas Kewirausahaan
a. Kewirausahaan memiliki asas-asas sebagai berikut :
b. Kemampuan berpikir dan bertindak inovatif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
e. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika
bisnis yang sehat
f. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis termasuk keberanian mengambil resiko bisnis.

Manfaat Wirausahawan
Manfaat wirausaha dilingkungan kita yaitu :
a. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial, sesuai kemampuannya
b. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi yang patut
diteladani
c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun tetapi tidak
melupakan perintah agama
d. Menabah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran

Syarat Wirausaha
Seorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut :
a. Tidak konsumtif dan boros
b. Harus mengutamakan keberhasilan
c. Harus mampu bergaul dan bersifat luwes
d. Harus mampu mengorganisasi diri

Kewirausahaan Tingkat X SMK 3


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

e. Harus berwatak baik dan tinggi


f. Harus terampil, berfikir positif, ulet dalam arti analisis harus tepat,
sistematis dan metodologis
g. Harus memiliki semangat tinngi, berani dan bertanggung jawab
h. Harus memiliki pendidikan formal dan kreatif.

b. Ruang Lingkup Kewirausahaan


1. Lapangan Agraris
a. Pertanian
 Tanaman berumur pendek
 Tanaman berumur panjang
b. Perkebunan dan kehutanan

2. Lapangan Perikanan
 Pemeliharaan ikan
 Penetasan ikan
 Makanan ikan
 Pengangkutan ikan
3. Lapangan Peternakan
 Bangsa burung atau unggas
 Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan
a. Industri besar
b. Industri menengah
c. Industri kecil
d. Perajin
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan
5. Lapangan perdagangan dan energi
 Sebagai pedagang besar
 Sebagai pedagang menengah
 Sebagai pedagang kecil
6. Lapangan pemberi jasa
 Sebagai pedagang perantara
 Sebagai pemberi kredit atau perbankan
 Sebagai pengusaha angkutan
 Sebagai pengusaha hotel, restoran, biro jasa travel dan pariwisata
 Sebagai pengusaha asuransi, perbengkelan, koperasi, tata busana dan lain
sebagainya.
Tugas :
1. Jelaskan pengertian kewiraushaan dan wirausaha
2. Tuliskan sifat dasar wirausaha
3. Tuliskan tujuan kewirausahaan
4. Tuliskan sasaran kewirausahaan
5. Tuliskan azas kewirausahaan
6. Tuliskan
Kewirausahaan Tingkatsyarat
X SMK wirausaha 4
7. Tuliskan garis besar ruang lingkup wirausaha
Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

2. Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik wirausahawan pada umumnya terlihat pada waktu ia berkomunikasi
dalam rangka mengumpulkan informasi dan pada waktu menjalin hubungan dengan relasi
bisnisnya
Karakteristik wirausahawan berhubungan dengan bermacam-macam cara,
diantaranya dengan adanya senang, gembira, marah, sayang, benci, kasihan, bekerja
sama, rasa cinta, bersaing dan lain sebagainya. Jadi Karakteristik adalah sesuatu yang
berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup
untuk mencapai kebahagian lahir dan batin..
Agar lebih jelas di bawah ini dikemukakan beberapa karakteristik wirausahawan
menurut pendapat bygrave, yang terkenal dengan istilah 10 D sebagai berikut :
1. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan
mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti.
Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
4. Determination
Seorang wirausaha, melaksanakan kegiatannya penuh perhatian. Rasa tanggung
jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan
rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5. Dedication
Seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha di dalam
melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya
dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6. Devotion
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya.
Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual
produknya.
7. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak
mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny

Kewirausahaan Tingkat X SMK 5


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak


dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang
lain.
9. Dollars
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia
berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-
orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnis.

Dari penjelasan tersebut wirausahawan perlu memiliki dan perlu mengembangkan


watak sebagai berikut :
1. Berwatak luhur 9. Mampu memperhitungkan
resiko
2. Kerja keras dan disiplin, 10.Merasakan kebutuhan orang
lain
3. Mandiri dan realistis 11. Bekerja sama dengan orang lain
4. Prestatif dan komitmen tinggi 12. Menghasilkan sesuatu untuk orang
lain
5. Berfikir positif dan bertanggung jawab13. Memberikan semangat untuk
orang lain
6. Dapat mengendalikan emosi 14. Mencari solusi bagi setiap
permasalahan
7. Tidak ingkar janji, 15. Merencanakan sebelum bertindak
8. Belajar dari pengalaman
Simulasi : Penilaian Karakteristik Pribadi
Siswa diharapkan memilih 3 diantara 15
karakterisktik diatas, sesuai dengan ciri
pribadi masing-masing, kemudian tampil
didepan teman-temannya mengungkapkan
BN Marbun (1993) memiliki pendapat sendiri mengenai ciri-ciri karakteristik
wirausahawan.
Ciri – cirri Watak
1. Percaya diri Keya
kinan
Keti
daktergantungan
Indiv
2. Berorientasi pada idualistik
tugas dan hasil Opti
misme

Kewirausahaan Tingkat X SMK 6


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Keb
utuhan akan prestasi
Bero
3. Pengambilan resiko rientasi pada lama
Kete
kunan dan ketabahan
Kerj
4. Kepemimpinan a keras
Mem
punyai dorongan kuat

5. Keorsinilan Ener
jik dan berinisiatif
Kem
ampuan mengambil resiko
Suka
6. Berorientasi kemasa pada tantangan
depan
Berti
ngkah laku sebagai pemimpin
Dapa
t bergaul dengan orang lain
Men
anggapi saran-saran dan kritik

Inov
atif, kreatif dan fleksibel
Puny
a banyak sumber
Serb
a bisa
Men
getahui banyak

Pand
angan kemasa depan
Pers
eptif
Karakteristik wirausaha tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai
usaha bisnis saja, tetapi berlaku untuk setiap insan manusia. Artinya yang dapat disebut
sebagai wirausaha bukan hanya mereka yang mempunyai toko, perusahaan, pabrik dan
sebagainya, tetapi mereka yang mempunyai cirri-ciri pribadi dan karakteristik wirausaha
juga dapat dikatakan sebagai wirausaha, apapun profesi dan pekerjaannya.
Dari sejumlah pendapat atas karakteristik wirausaha, bisa ditarik konstruk bahwa
ada enam karakteristik utama sesorang wirausahawan, yaitu sikap dan perilaku disiplin,
komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri dan realistis.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 7


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1. Sikap dan Perilaku Disiplin


a. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris Disciple yang berarti pengikut atau murid.
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Menurut S.
Nasution (1972:63), disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan
seseorang untuk mencapai tujuan, dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai,
dilarang atau diharuskan. Namun disisi lain disiplin yang baik tidak tercapai bila
kelakuan seseorang terlampau dikendalikan oleh macam-macam peraturan dan tindakan.
Mestinya disiplin yang dimaksud tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa
terpanggil (self discipline).
b. Perilaku disiplin
Sikap disiplin harus dimiliki oleh wirausahawan termasuk juga siswa yang ingin
menjadi wirausaha. Disiplin yang dipupuk kepada siswa tentunya diarahkan kepada
disiplin yang timbul karena kesadaran. Konsep disiplin di lingkungan sekolah pada
umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini :
1) Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi hukumnya yang tegas
2) Konsep disiplin di sekolah harus masuk akal serta dapat dipahami semua
pihak
3) Konsep disiplin harus berisi bimbingan belajar, pendidikan dan dapat
menciptakan iklim belajar dan berprestasi yang menyenangkan.
4) Konsep disiplin harus dapat memberikan motivasi belajar, bekerja, berkarya
dan berpartisipasi.
5) Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan
konsekuen.
c. Pentingnya disiplin
Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya displin
belajar, bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
1) Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya dan berpartisipasi yang
menyenangkan
2) Meningkatkan prestasi belajar, berkarya dan berpartisipasi
3) Menghargai usaha-usaha secara aktif dan produktif
4) Adanya hormat menghormati semua pihak
5) Suasana yang menyenangkan
6) Konsep disiplin dapat diterima semua pihak
Disiplin yang bersifat dinamis, positif yang merupakan disiplin sebagai
penyesuaian antara tingkah laku dan keharusan. Disiplin diri sendiri akan memberikan
kekuatan-kekuatan antara lain seperti berikut ini :
1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental
2. Menguasai keadaan kehidupan
3. mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk
4. Membentuk pola pikir logis
5. mengamankan diri dari perasaan takut
6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan
7. Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan
8. Menentukan keberhasilan dalam hal memimpin

Kewirausahaan Tingkat X SMK 8


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

2. Komitmen Tinggi
a. Pengertian Komitmen tinggi
Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang
mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil
sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik itu
konsumen maupun mitra bisnisnya.
b. Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausahawan
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dalam usahanya diharapkan :
1) Pantang menyerah terhadap keadaan atau situasi apapun juga
2) Memiliki semangat dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir batin
3) Memiliki kesabaran didalam berusaha
4) Selalu bekerja, berjuang dan berkorban untuk menuju keberhasilan.
Adapun komitmen tinggi yang harus dimiliki bagi wirausahawan diantaranya :
1. Mengerti akan tujuan wirausaha
2. Memiliki motivasi yang tinggi
3. Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas
4. Bekerja dan berusaha dengan teliti dan cermat
5. Tidak suka menunda tugas dan pekerjaannya
6. Percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas
7. Rajin, tekun, ulet dan tabah
8. Mampu mendayagunakan waktu.
Jadi dapat disimpulkan betapa pentingnya komitmen tinggi bagi seorang
wirausahawan. Dengan komitmen tinggi tersebut seorang wirausahawan
1. Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal
2. Dapat mempergunakan sumber daya secara lebih efesien
3. Menerapkan dan meningkatkan serta menjalankan usahanya
4. Meningkatkan kesuksesan
5. Meningkatkan rasa kepercayaan, dan
6. Meningkatkan etos semangat kerja bagi pribadinya dan karyawannya.

3. Jujur
Salah satu kunci keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya
adalah kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat/konsumen terhadap dirinya.
Akibat ketidakjujuran, wirausahawan akan menerima resiko sebagai berikut :
1. Kehilangan kepercayaan konsumen
2. Perasaan rendah diri dan malu
3. Mudah tersinggung, marah atau emosi negatif
4. Cepat iri dan dengki
5. Timbul perasaan dendam
6. Berprasangka buruk dan dusta
7. Kehilangan mitra bisnis
8. Kehancuran usahanya.
Seorang wirausahawan yang kehilangan kepercayaan konsumen berakibat
kehancuran karier usaha. Sikap jujur merupakan manifestasi atau ungkapan perilaku

Kewirausahaan Tingkat X SMK 9


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

seseorang yang mengakui keberadaan sebenarnya apa adanya. Sebaliknya kebohongan


justru akan menimbulkan hilangnya kepercayaan orang lain.
Menurut Purwanto (1975;37), untuk menimbulkan sikap patuh yang demikian,
pemimpin harus patuh pula pada diri sendiri, selalu menepati janji dan tidak lekas
mengubah haluan, hati-hati mengambil keputusan dan teliti dalam melaksanakannya,
berani mengaku kesalahan dan kekurangan sendiri, jujur, adil dan dapat dipercaya.
Apabila seorang wirausaha memiliki sikap jujur maka ia akan cenderung
memperoleh kepercayaan dari semua pihak dan akhirnya mendapat keuntungan dan
keberhasilan.
Penerapan sikap jujur dapat ditempuh melalui pembinaan sikap mental dan
tanggung jawab pribadi. Pembinaan keimanan dan tanggung jawab pribadi antara lain :
1. Menananmkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menanamkan sikap kejujuran
3. Menanamkan rasa syukur, berdoa, belajar berusaha dan bekerja
4. Menanamkan rasa percaya kepada diri sendiri
5. Memelihara rasa kepercayaan orang lain
6. Menanamkan jiwa inisiatif, kreatif dan disiplin
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab.
Sedangkan pembinaan mental dapat dilakukan dengan cara :
1. Menanamkan sikap mental untuk maju
2. Menanamkan keuletan dan ketekunan untuk maju berusaha
3. Pandai bergaul dengan semua pihak
4. Berani menolak hal-hal yang mengarah keperbuatan dan pikiran negatif
5. Menanmkan keyakinan untuk maju bersama.

4. Kreatif dan Inovatif


a. Pengertian Kreatif
1. Menurut Wollfolk (1984) kreativitas adalah kemampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah
2. Cony Semiawan (1987) menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru.
Jadi, secara umum kreativitas bisa diartikan sebagai kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data,
variabel yang sudah ada sebelumnya. Kreatifitas dapat juga dikatakan sebagai
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

b. Ciri-ciri kreatifitas
1. Mulyono Gandapura (1983) mengatakan bahwa berfikir kreatif mempunyai ciri-
ciri
a. Bebas dalam berfikir dan bertindak
b. Tidak menyukai kegiatan yang menuntut kesesuaian
c. Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin pendapatnya benar
d. Kecenderungan kurang demokratis dan lebih realistis
e. Mengakui dorongan-dorongan diri yang tidak berdasar akan irasional
f. Menyukai humor dan memiliki good sense of humor

Kewirausahaan Tingkat X SMK 10


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

g. Menyukai hal-hal yang rumit dan baru


h. Menekankan kepentingan nilai teoritik dan estetis
2. Menurut S.C. Utami Munandar, Ciri-ciri orang berfikir kreatif yaitu :
a. Memiliki dorongan ingin tahu yang besar
b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
c. Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
d. Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.
c. Cara menerapkan kreatifitas
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreatifitas
para calon wirausaha, diantaranya :
1. Menggunakan akal
2. Hapus perasaan ragu-ragu
3. Mengenali lingkungan
4. mengembangkan perspektif fungsional
Berdasarkan penelitian kreatifitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe kreatifitas
yang berbeda yaitu :
a. Menciptakan
Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
b. Memodifikasi sesuatu
Dalam memodifikasi sesuatu, berupa untuk mencari cara-cara membentuk fungsi-
fungsi baru atau menjadikan sesuatu berbeda penggunaannya oleh orang lain.
c. Mengkombinasikan
Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
Contohnya seperti pesawat telepon yang diciptakan karena hasil sintesis atau
kombinasi.
d. Inovatif
Inovasi adalah pengenalan hal-hal yang baru semisal computer, remote TV, CD,
ataupun handphone.
Contoh-contoh hasil inovasi antara lain :
1. Perkembangan berbagai komputer
2. perkembangan/inovasi berbagai telepon genggam, termasuk ide-ide didalamnya
yang meliputi sms dan lainnya
3. Inovasi berbagai kemasan produk, seperti shampoo, mie dan rokok
4. Inovasi berbagai bentuk atau macam alat rumah tangga.
e. Proses penerapan inovatif
Dalam prosesnya, penerapan kemampuan berinovatif, menurut Kuratko (1955) ada
empat jenis inovatif, yaitu :
a) Invensi (penemuan)
b) Ekstensi (pengembangan)
c) Duplikasi (penggandaan)
d) Sintesis (Paduan/campuran)
Agar lebih jelas coba pelajari jenis-jenis penerapan kemampuan inovatif dalam
praktik di berikut ini :
No Jenis Keterangan Contoh
1 Penemuan Produk, jasa, atau proses yang  Wright bersaudara
(Invensi) benar-benar baru ( Pesawat terbang)

Kewirausahaan Tingkat X SMK 11


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

 Alexander Graham
Bell
(Pesawat telepon)
 Thomas Alfa Edison
(Lampu pijar)
2 Pengembangan Pemanfaatan baru atau
(Ekstensi) penerapan lain pada produk,  Raynoc
jasa, atau proses yang ada (Mc. Donald’s)

3 Duplikasi Reflikasi kreatif atas konsep


(Penggandaan) yang telah ada  Walmart
(Departemen Store)
4 Sintesis Kombinasi atas konsep dan
(Paduan/Campuran) factor-faktor yang telah ada  Fred Smith
dalam penggunaan atau (Federal Express)
formulasi baru  Merill Lyuch
(Lembaga Keuangan)
5. Mandiri
a. Pengertian Kemandirian
Wiraswasta berasal dari kata ‘wira’ yang berarti berani, utama atau perkasa dan
swasta yang merupakan paduan dari ‘swa’ yang artinya sendiri sedangkan ‘sta’ berarti
berdiri. Swasta dapat diartikan sebagai berdiri menurut kekuatan sendiri, sehingga
wiraswasta diartikan sebagai keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri
sendiri.
b. Ciri-ciri Manusia Wiraswasta.
Manusia wiraswasta memiliki potensi untuk berprestasi, mampu menolong
dirinya di dalam mengatasi permasalahan hidupnya, dan mampu mengatasi kemiskinan
lahir batin. Cirri-ciri manusia wiraswasta adalah manusia yang menjalankan atau
memiliki sifat :
a) Ketakwaqwaan kepada Tuhan YME
b) Kemerdekaan batin
c) Keutamaan
d) Kasih sayang terhadap sesama manusia, dan
e) Keadilan
Sedangkan manusia yang bersikap mental wiraswasta memiliki enam kekuatan mental
yang membangun kepribadian yang kuat.
a) Berkemauan keras
b) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, untuk itu diperlukan
c) Kejujuran dan tanggung jawab untuk itu diperlukan
d) Ketahanan fisik dan mental yang berupa
e) Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
Petunjuk Singkat untuk Berusaha Mandiri
1. Usaha yang bersifat wiraswasta
2. Memulai sesuatu usaha (sebaiknya dimulai dari usaha yang kecil )
3. Memilih bidang Usaha

Kewirausahaan Tingkat X SMK 12


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Pertimbangan lainnya untuk memilih bidang usaha antara lain, yaitu :


a. Keuntungan g. Kemampuan pengelolaan
b. Permintaan konsumen h. Persaingan
c. Resiko i. Peralatan dan fasilitas produksi
d. Modal keuangan j. Prospek usaha di masa depan
e. Tanaga kerja k. Peraturan pemerintah yang berlaku
f. Bahan baku atau bahan mentah l. Pemasaran hasil produksi.

6. Realistis
Realistis berarti kenyataan, berpikir secara realistis merupakan cara berpikir yang
sesuai dengan akal sehat. Pola pikir yang realistis akan mengembangkan seseorang
menuju kesuksesan. Dengan melihat kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih
maju, baik untuk memecahkan suatu masalah, berusaha untuk lebih baik, instropeksi diri
untuk menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola
pikir yang realistis mempunyai sifat-sifat toleransi, fleksibel, kreatif dan mampu
berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Dengan pola pikir yang realistis seseorang
dapat menerima kekurangan, kelemahan dan kekalahan sehingga mampu menyelaraskan
dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seseorang yang realistis dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga bisa menimbulkan
inisiatif dan kreatifitas.

Tugas :
Siswa dibagi beberapa kelompok,
kemudian mendiskusikan materi
karakteristik utama seorang

C. Kegagalan dan Keberhasilan Seorang Wirausahawan


Wirausahawan adalah seorang yang berprofesi di bidang usaha untuk
kehidupannya. Seseorang wirausahawan sejati tidak menggantungkan hidupnya pada
siapapun, mereka merintis usaha melalui suatu cara yang rumit dan tidak mudah,
sehingga kadang-kadang mengalami suatu kegagalan. Mereka sangat tergantung pada
dirinya. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wirausaha bisa berhasil ataupun
gagal. Keberhasilan wirausahawan biasanya erat kaitannya dengan hal-hal berikut :
1) Jujur
a. Jujur pada dirinya sendiri
b. Jujur terhadap orang lain
c. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai
2) Disiplin dan Berani
3) Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik

Kewirausahaan Tingkat X SMK 13


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Disamping keberhasilan dalam wirausaha, bila tidak berhati-hati dalam usaha,


akan menyebabkan wirausahawan tersebut mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang
dapat menyebabkan kegagalan dalam wirausaha antara lain :
1) Tidak adanya perencanaan yang matang
2) Bakat yang tidak cocok
3) Kurang pengalaman
4) Tidak mempunyai semangat berwirausaha
5) Kurangnya modal
6) Lemahnya pemasaran
7) Tidak memiliki etos kerja yang tinggi.
Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan pekerjaannya tidak
hanya dialami oleh para wirausahawan tetapi juga oleh profesi lainnya seperti atlit, artis,
petani, pejabat, kepala sekolah, guru, dan lain-lain.

Tugas : Apakah Anda mempunyai kemampuan untuk menjadi pemilik usaha yang sukses.
Dengan menggunakan buku terbitan Internasional Labour office (ILO)
“Kegiatan memulai usaha sendiri”, pada hal 4, kegiatan empat yang memuat
tentang pertanyaan ‘apakah anda mempunyai kemampuan untuk menjadi pemilik
usaha yang sukses? siswa diharapkan menyimak beberapa pertanyaan tersebut
kemudian menjawab sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing. Apakah
mereka memiliki kemampuan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, tetapi
bila tidak memiliki diharapkan mereka mendiskusikan bagaimana cara sehingga
mereka memiliki kemampuan tersebut.

EVALUASI

Kewirausahaan Tingkat X SMK 14


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Kewirausahaan berasal dari kata …………….
a. Entrepreneur c. Enterpreneur e. Entreprenur
b. Wirausaha d. Interreneur
2. Buku yang berjudul tentang Kamus Dagang dikemukakan oleh ………….
a. Robin c. Gede Prama e. J. A. Schumpeter
b. GMKK d. Savary
3. Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun
orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual. Pernyataan ini
meruakan pendapat dari …………..
a. Robin c. GMKK e. J. A. Schumpeter
b. Savary d. Gede Prama
4. Kewirausahaan adalah proses seseorang mengejar peluang-peluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan-keinginan inovasi adalah pendapat…………
a. Robin c. GMKK e. J. A. Schumpeter
b. Savary d. Gede Prama
5. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi
orang lain. Pernyataan ini merupakan pendapat dari…………
a. Robin c. GMKK e. J. A. Schumpeter
b. Savary d. Gede Prama
6. Yang merupakan sasaran kewirausahaan adalah ……………
a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Para pengusaha kecil dan koperasi
c. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
d. Menjadi contoh anggota masyarakat
e. Tidak konsumtif dan boros
7. Yang termasuk lapangan pemberi jasa adalah…………..
a. Pedagang perantara c. Industri menengah e. Industri besar
b. Pedagang kecil d. Pemeliharaan ikan
8. Yang termasuk lapangan perdagangan adalah…………….
a. Pedagang perantara c. Industri menengah e. Industri besar
b. Pedagang kecil d. Pemeliharaan ikan
9. Manakah yang termasuk lapangan industri ?
a. Pedagang perantara c. Industri menengah e. Pertanian
b. Pedagang kecil d. Pemeliharaan ikan
10. Kegiatan dasar wirausaha adalah…………..
a. Memproduksi barang c. Perencana e. Menjalankan
perusahaan
b. Membeli d. Menjual

B. Jawablah pertanyaan atau tugas berikut ini dengan tepat


1. Jelaskan pengertian dari kewirausahaan !
2. Siapa yang mengemukakan buku yang berjudul Kamus Dagang !
3. Tuliskan ciri entrepreneur !
4. Jelaskan perbedaan antara wirausaha dan kewirausahaan
5. Tuliskan apa tujuan, sasaran, syarat, sifat dasar, azas dan ruang lingkup wirausaha

Kewirausahaan Tingkat X SMK 15


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

BAB II

MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF


( SELALU INGIN MAJU )

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Menerapkan Sikap dan Preilaku Kerja Prestatif
( Selalu Ingin Maju )
MATERI PEMBELAJARAN:
1. Pengertian, Tujuan, Manfaat Perilaku Kerja
Prestatif
2. Perilaku Kerja Prestatif (selalu ingin maju) meliputi
Kerja Ikhlas, Kerja Mawas/emosional, Kerja
Cerdas, Kerja Keras, dan Kerja Tuntas
3. Prinsip Cara Kerja Prestatif.

1. PENGERTIAN, TUJUAN, MANFAAT, PERILAKU KERJA PRESTATIF


1.1 Pengertian perilaku kerja prestatif
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari.
Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif itu apa? Prestatif artinya
seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive). Di sini seorang
wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat
pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam
usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat
tinggi, berjuang dan berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi terhadap
pekerjaannya.
Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausaha tersebut akan
berhasil di dalam kegiatan usahanya. Berbuat dan bekerja secara prestatif merupakan
modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha. Seorang wirausaha yang berhasil
selalu menempuh saat-saat di mana ia harus bekerja keras, membanting tulang dalam
merintis bisnisnya. Seorang wirausaha yang mempunyai semangat tinggi, mau berjuang
untuk kemajuan bisnisnya. Seorang wirausaha yang mempunyai semangat tinggi, mau
berjuang untuk maju berbisnis. Ia yang berbuat dan bekerja secara prestatif dan selalu
gigih dalam menghadapi pekerjaan serta tantangan yang dihadapinya biasanya selalu
berhasil di dalam usahanya.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dijalankan, seorang
wirausaha harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai keberhasilan
dalam bisnisnya. Wirausaha yang bekerja secara prestatif, kegemarannya atau kegila-
gilaannya pada pekerjaan usahanya.
Menurut Zimmer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara
prestatif adalah sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya.
b. Mau bertanggungjawab.
c. Keinginan bertanggung jawab.
d. Peluang untuk mencapai obsesi.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 16


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

e. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian


f. Yakin pada dirinya
g. Kreatif dan fleksibel
h. Ingin memperoleh balikan dengan segera.
i. Enerjik seorang wirausaha lebih baik dibandingkan rata-rata orang lain.
j. Motivasi untuk lebih unggul.
k. Berorientasi ke masa depan
l. Mau belajar dari kegagalan.
m. Kemampuan memimpin.
Murpy and Peck (1980) menggambarkan ada delapan jalan menuju wirausaha
yang berhasil untuk maju yaitu sebagai berikut.
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerja sama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
Di bawah ini ada beberapa falsafah bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati.
a. Hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
b. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman
c. Kekuatan berusaha datang dari tindakannya sendiri.
d. Resiko kegagalan selalu ada,
e. Wirausaha harus menerima dan bertanggungjawab
f. Ada keberhasilan berusaha, setelah kegagalan
g. Wirausaha yang menghindari resiko rendah
h. Menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil
i. Harta terbesar bersikap positif di dalam usaha.
j. Prestasi ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausaha sendiri.
k. Kerjarlah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
l. Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.

1.2.Tujuan Kerja Prestatif


Adapun tujuan menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif. Yaitu :
1) Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi perusahaan
2) Menunjukkan pengertian dan kebutuhan, tujuan keinginan, dan ide-ide usaha
3) Meningkatkan komunikasi timbale balik yang baik dengan staf dan karyawan
4) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif dan inovatif
5) Menciptakan suasana kerja sama dalam organisasi perusahaan
6) Meningkatkan keuntungan perusahaan
7) Meningkatkan efisien dalam bekerja
8) Meningkatkan motivasi dalam bekerja
9) Meningkatkan kreatifitas dan inovatif
10) Mengembangkan ide-ide yang lebih produktif
11) Meningkatkan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelolah usahanya
12) Suatu dorongan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelolah usahanya

Kewirausahaan Tingkat X SMK 17


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1.3 Manfaat Kerja Prestatif


1) Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi
2) Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan usahanya
3) Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
4) Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan fleksibel
5) Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya
6) Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya
7) Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan tanggung jawab
8) Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya
9) Meningkatkan produktifitas dalam organisasi perusahaan
10) Meningkatkan keunggulan memotivasi di dalam usahanya
11) Meningkatka komitmen tinggi terhadap kerjanya

2. Komponen Perilaku Kerja Prestatif


Agar dapat efektif dan efisien membelajarkan diri sehingga dapat berkembang
secara dinamis, penerapan kerja prestatif, maka harus ditanamkan pemikiran. Beberapa
perilaku belajar di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a. Pengajaran Unit
Dari adanya pengajaran unit, akan diperoleh perilaku penerapan kerja prestatif,
diantaranya :
1) Kerja prestatif membuat perencanaan usaha atau bisnis
2) Kerja prestatif mengembangkan diri pribadi
3) Kerja prestatif memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha
4) Kerja prestatif dalam magang di berbagai perusahaan
5) Kerja prestatif secara ilmiah dalam berwirausaha
6) Kerja prestatif mengembangkan sikap mental berwirausaha
7) Kerja prestatif menjual dunia kerja, serta perkembangan lingkungannya

b. Bersikap Dinamis
Bersukap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku kerja prestatif yang
tadinya pasif dan statis menjadi dinamis dan terbuka. Begitu pula dinamis terhadap
inovasi, kreatif dam melatih kepekaan hidup memalui berwirausaha.

c. Aktivitas Belajar Kerja Prestatif


Menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin Maju) dalam kehidupan
keseharian di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, sekarang banyak para siswa
yang tertarik dan melirik ke profesi wirausaha yang cukup menjanjikan suatu
keuntungan. Para siswa di sekolah menyatakan bahwa mereka sangat menyenangi
kegiatan berwirausaha. Untuk mengantisipasi berwirausaha, mereka mempersiapkan
bekal berupa faktor sikap dan mental dan menguasai beberapa keterampilan yang dapat
menunjang. Makin banyak keterampilan yang dikuasai oleh para siswa, maka semakin
banyak peluang terbuka untuk membuka lapangan berwirausaha

Kewirausahaan Tingkat X SMK 18


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Pentingnya Perilaku Kerja Prestatif


a. Penerapan kesempatan bekerja
Penerapan kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang tetap mendesak. Oleh
karenanya, diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan
keterampilan, pendidikan kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasarana,
pemilihan teknologi, dan lain sebagainya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan semangat kerja yang tinggi
agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja prestatif para wirausaha diharapkan :
a. Aktif dan kreatif serta berpikir kritis.
b. Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan.
c. Kebiasaan menunggu harus diubah dengan memberikan pelayanan prima,
agar prestasi kerja secara terus menerus dicapai
b. Kepercayaan dan keberanian bekerja
Menerapkan perilaku bekerja prestatif perlu dikembangkan dalam berbagai
bidang atau bidang tertentu yang menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis.
Menanamkan perilaku bekerja prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan :
a. Pengembangan diri dalam komitmen;
b. Pembinaan dan pengembangan kerja;
c. Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja;
d. Memotivasi pekerja mau bekerja aktif, kreatif dan inovatif.
Untuk menerapkan pekerjaan tersebut, para wirausaha harus memiliki keberanian,
kepercayaan, kesempatan dan keyakinan terhada diri sendiri, diantaranya :
1. Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri;
2. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil
pendidikan, kursus, latihan, dan pengalaman dalam bekerja;
3. Percaya dan yakin akan bisa bekerja secara kreatif dan inovatif;
4. Percaya dan yakin pada kemampuan dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.

c. Ciri-ciri sikap bekerja baik


Wirausaha yang ingin maju pasti akan bekerja secara efektif dan efisien. Pikiran
ingin maju membutuhkan kreativitas dari wirausaha itu sendiri. Jadi, efektifitas dan
efisiensi bekerja mendorong terdapat pada wirausaha yang sering berada dalam kelompok
kerjanya untuk terus berprestasi. Keinginan maju dalam bekerja, sangat dipengaruhi oleh
berbagai aspek kompetensi wirausaha itu sendiri. Kompetensi wirausaha tergantung
dalam kategori berikut ini :
a. Dilligence (kerajinan, kerja keras)
b. Dedication (pengabdian)
c. Integrity (keutuhan, watak)
d. Responsiblenness (rasa tanggungjawab)
e. Carefullness (kehati-hatian)
f. Versatility (keserbabisaan)
g. Innovativeness (daya pembaharuan)
h. Cooperativeness (semangat kerjasama)
i. Eageerness to learn besides skill fulness (hasrat besar untuk belajar dan kemahiran).

Kewirausahaan Tingkat X SMK 19


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Oleh karena itu wirausaha yang berpikiran ingin maju selalu memegang
komitmen. Sebab bagimana mungkin wirausaha bekerja tanpa memiliki komitmen. Kalau
kondisi tersebut dapat dicapai maka pekerjaan kita akan efektif dan efisien, sehingga
pikiran-pikiran ingin maju dalam mengembangkan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Semua itu kembali kepada kompetensi wirausaha itu sendiri dalam menjalankan
bisnisnya.

d.Motivasi dalam bekerja


Secara klasikal, seorang memandang, bekerja itu sebagai sarana untuk
mendapatkan kebutuhan. Akan tetapi, dalam pandangan yang maju, bekerja itu tidaklah
sekedar untuk sarana, melainkan ada dimensi-dimensi lain yang perlu dipikirkan. Salah
satu dimensi itu adalah yang menganggap bahwa bekerja itu, justru sebagai suatu
kebutuhan. Untuk mencapai bekerja prestatif, efektif, dan efisien, di samping adanya
kesiapan mental, dan fisik, juga harus didukung oleh lingkungan. Untuk memperdalam
tentang motivasi di dalam bekerja, hendaknya seorang wirausaha memahami hal-hal yang
berhubungan dengan masalah kebutuhan hidup.
Adapun kebutuhan-kebutuhan para pekerja yang berhubungan dengan masalah
motivasi antara lain sebagai berikut.
1. Kebutuhan fisiologis misalnya makan, minum, istirahat, tidur, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman, bebas dari ancaman fisik dan psikis.
3. Kebutuhan akan penghargaan (penghargaan akan kemampuan,
kompetensi, dan percaya diri).
4. Kebutuhan untuk aktualisasi diri (mengembangkan potensi-potensinya
semaksimal mungkin).
Teori kebutuhan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Abraham H. Maslow
(1954), dan biasanya dikenal dengan nama teori hirarki kebutuhan A.H. Maslow.
1. Bekerja yang dilakukan secara efektif dan efisien akan dirasakan lebih
nikmat dan lebih menyenangkan, ketimbang yang memandang bekerja itu sebagai
beban.
2. Semangat bekerja adalah salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat
hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan kerja, dan keinginan
mempertinggi hasil kerja.
3. Pada dasarnya kepuasan kerja itu menumbuhkan semangat kerja baru,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Menurut Herzberg, orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan
kepuasan tersendiri. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang disenangi, akan mengurangi rasa
kepuasan. Dengan adanya motivasi, akan mendorong orang untuk lebih prestatif,
sehingga mampu menghasilkan kerja yang produktif.
Orientasi bekerja akan meningkat sesuai dengan tingkat usaha dan motivasinya.
Seorang wirausaha diharapkan dapat belajar dan bekerja dengan cepat untuk
mendapatkan hasil prestasi yang diinginkan. Pengetahuan terhadap hasil kerja, akan
membantu mengetahui metode kerja mana yang tidak efektif dan metode kerja mana
yang efektif. Tiada sesuatu yang lebih bermanfaat dan lebih bernilai di dunia ini, apabila
tidak didahului oleh kegagalan-kegagalan di dalam usaha. Setiap kegagalan usaha, serta
kesulitan yang amat besar membawa benih manfaat yang setimpal atau yang lebih besar.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 20


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

2. PERILAKU KERJA PRESTATIF (SELALUI INGIN MAJU) (Kerja


Ikhlas, Kerja Mawas/emosional, Kerja Cerdas, Kerja Keras, dan Kerja Tuntas

Perilaku Kerja Prestatif


Telah dijelaskan bahwa ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di
segala bidang dengan demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan
sifat terpuji. Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai
keyakinan yang kuat dalam usahanya. Jika seseorang cinta akan pekerjaannya akan
mendorong orang itu senang bekerja. Orang yang senang bekerja tidak akan membuang-
buang waktu, sehingga lebih sukses dalam usaha serta selalu ingin maju dalam
berwirausaha.

Perilaku kerja yang prestatif dapat dilihat dalam sikap-sikap berikut :


1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu
yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus
“Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja
dengan baik, melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan
pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keprluan hidup
keluarganya.”
2. Kerja mawas terhadap emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh
perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
“Seorang pimpinan perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan
keluarganya. Di tempat kerja, ada bawahannnya yang membuat masalah yang
merugikan perusahaan. Sebagai pimpinan yang bijaksana maka pimpinan tersebut
harus dapat membedakan urusan pribadi dengan urusan perusahaan. Cara pemecahan
masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.”
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa didalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,
mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai
keuntungan yang diharapkan.
“Perilaku/sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan
teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung-hitung (matematika), memakai/
menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan pandai pula
mengelolah informasi.”
4. Kerja Keras
Kerja keras ialah bahwa dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau
gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan
waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta yang
dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha kerja keras untuk
meraih hasil yang baik dan maksimal.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 21


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

“Seorang penjual sayur-mayur yang menjual hasil kebun sendiri. Setiap hari mereka
berangkat pagi-pagi buta. Meskipun cuaca masih gelap, kadang-kadang mereka
membawa obor penerang jalan. Sesampainya dikota atau pasar dengan sabar mereka
menawarkan dagangannya sampai laku. Bahkan kadang-kadang sampai siang
dagangannya baru laku. Demikian setiap hari pekerjaan itu ditekuninya, namun
mereka sangat bangga apabila memperoleh hasil untuk menghidupi keluarganya.”
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah bahwa didalam bekerja kita mampu mengorganisasikan bagian
usaha secara terpadu dari awal sampai akhir dapat menghasilkan usaha sampai selesai
dengan maksimal.
“Seorang pengusaha kecil yang membuka usaha warung misalnya, bekerja dengan
mulai mengorganisasikan usahanya dengan baik. Mulai dari membuat sarana warung,
alat yang dibutuhkan, perlengkapan warung, mengisi barang dagangan, sampai
memprediksi kemungkinan kerugian dan keuntungan, sehingga pekerjaan yang
direncanakan bisa betul-betul tuntas dan sempurna.”

2.2.Tanamkan perilaku bekerja prestatif


Sebelum menguraikan lebih jauh mengenai pembinaan dalam bekerja prestatif,
maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang efektifitas bekerja dan efisiensi
bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja dan efisiensi
bekerja, wirausaha harus bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam setiap tindakan
hasilnya. Efektifitas bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu,
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan perkataan lain, efektifitas bekerja
adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.
Efisien bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara
daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan perkataan
lain, efisien bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau
segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.
a. Tepat; artinya bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan
atau semua yang dicita-citakan tercapai.
b. Cepat; artinya mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu. Bila
pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat atau tepat pada waktu yang ditetapkan
c. Hemat; artinya dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan
dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu pula
d. Berhasil guna; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang
dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan, sehingga meraih prestasi tertentu.
Di dalam bekerja, para wirausaha harus berorientasi pada tujuan, dalam arti harus
mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Mereka harus menangani
pekerjaan-pekerjaannya yang paling utama atau paling penting dan meninggalkan
pekerjaan yang kurang penting. Adapun pentingnya bekerja prestatif merupakan sesuatu
yang perlu disumbangkan dalam rangka usaha bersama, tanpa adanya pemborosan waktu,
biaya, tenaga dan sebagainya.
Para wirausaha yang melaksanakan kegiatan dalam bidang usaha bisnis,
memerlukan usaha kerja keras secara prestatif, efektif, dan efisien. Dalam menanamkan
kerja keras itu, tersembunyi rasa kepuasan batin yang tidak dapat dinikmati oleh profesi
lainnya. Para wirausaha selalu mengutamakan prestasi dahulu, baru kemudian prestise,

Kewirausahaan Tingkat X SMK 22


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

bukan sebaliknya. Menanamkan kerja secara prestatif, dapat menggerakkan motivasi


untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah
yang mau bekeja keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya.
Adapun perencanaan perilaku bekerja prestatif sebagai berikut:
a. Masa inkubasi
Kapanpun mengembangkan diri harus disesuaikan dengan bisnis yang cocok. Ide-ide
dapat dikembangkan dan direncanakan dengan baik, sehingga perencanaan dapat
dikembangkan dengan baik pula.
b. Analisis sumber perencanaan
Bila bekerja dilakukan dengan baik dengan menganalisis kekuatan,kelemahan,
peluang, dan ancaman. Artinya bekerja telah mengandung bahan-bahan yang sangat
penting untuk perencanaan bekerja secara prestatif.
c. Sasaran jelas, realitis dan menggairahkan
Bekerja agar sesuai sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan
semenarik mungkin, sehingga dapat menggairahkan semangat bekerja dan dapat
dilakukan sesuai yang diharapkan.
d. Hasil yang terukur
Bekerja dengan sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan seefektif
mungkin, sehingga dapat mendorong niat pelaku untuk bekerja dengan efisien.

TUGAS :
Amatilah lingkungan disekitarmu. Buatlah wawancara dengan
para pekerja/profesi/wirausahawan. Buatlah daftar mengenai
kesimpulan dari hasil wawancaramu mengenai kerja prestatif seperti
daftar di bawah ini.

Bentuk-bentuk Kerja Prestatif


Profesi Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
Ikhlas Mawas Cerdas Keras Tuntas
1. Warta
wan
2. Pengus
aha
3. Pelukis
4. Guru
5. Buruh
3. PRINSIP CARA KERJA PRESTATIF
3.1 Merencanakan proses bekerja prestatif
Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja
prestatif, yakni sebagai berikut.
a. Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha, seperti menggunakan waktu,
seleksi penerimaan tenaga kerja, dan peralatan kerja.
b. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha, seperti menyiapkan laporan
keuangan bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta
memasarkan produk dan jasa.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 23


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

c. Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha, seperti kebijakan-


kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, iklim usaha
Adapun proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini.
1. Keahlian dan keterampilan
a) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausaha
a) Keahlian dalam bidang teknologi
Keahlian wirausaha dalam bidang teknologi dapat menimbulkan hal berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan
2. Menimbulkan masalah-masalah baru, antara lain :
 masalah sosial; seperti kemiskinan, kejahatan, ketertinggalan daerah
tertentu
 masalah konsumen baru
 persaingan penguasaan teknologi.

b) Perkembangan perekonomian
Keahlian wirausaha dalam perkembangan perekonomian dapat menimbulkan hal-hal
berikut.
1. Persaingan bisnis
2. Timbul bisnis baru
3. Kebangkrutan
4. Mencari pasar baru
5. Produksi yang terus meningkat
Wirausaha yang mempunyai keahlian merupakan bekal bisnis melalui pendidikan
formal tertentu. Dari klasifikasi jelas bahwa diantara para wirausaha akan terdapat dan
memiliki keahlian khusus. Masalah-masalah keahlian, sampai sekarang dikejar orang
dalam berbagai sekolah atau pendidikan. Adapun keahlian pokok yang perlu dimiliki oleh
seorang wirausaha atau siapa saja adalah :
1. Keahlian pengendalian keuangan;
2. keahlian mengenai risiko persaingan;
3. keahlian mengurus usaha atau manajemen usaha;
4. keahlian menawarkan produk (salesmanship); dan
5. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan.
Lima keahlian pokok inilah yang sesungguhnya merupakan keahlian utama yang
diperlukan oleh setiap wirausaha. Setelah menikmati pendidikan dan latihan, dalam
keahlian pokok maupun keahlian tambahan, maka dalam praktek kehidupan usaha atau
bisnis lambat laun cenderung akan menambah keahlian. Wirausaha berusaha meraih masa
depan dengan baik, agar lingkungan bisnis yang terbentuk mampu mengembangkan
keberlanjutan bisnisnya.

2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausaha


a. Keterampilan yang harus dimiliki para wirausaha, diantaranya:
a) Akuntansi dan perpajakan;
b) Pengetahuan survai pemetaan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 24


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

c) Mengetik;
d) Bahasa lokal dan asing;
e) Pengetahuan tentang gambar bangunan
f) Pengetahuan asuransi;
g) Pengetahuan perpajakan dan hukum;
h) Pengetahuan tentang elektronik dan komputer;
i) Pengetahuan perbankan;
j) Pengetahuan tentang pariwisata
k) Pengetahuan dan pengembangan cenderamata
l) Ketrampilan dalam bidang seni tari, seni suara dan seni lukis/patung
m) Teknik dan organisasi bisnis;
n) Pengetahuan tentang jasa boga dan busana
o) Impor dan ekspor dalam bisnis
p) Teknik dan pengetahuan menembok dan plester.

3.2. Peran Perilaku Belajar Prestatif.


3.2.1. Prinsip dan ciri perilaku belajar
Pada dasarnya penerapan proses belajar sulit digeneralisir karena sifat untuk
masing-masing individu calon wirausaha berbeda. Namun Siverman (1970) telah
membuat prinsip-prinsip umum yang sangat berguna, diantaranya sebagai berikut.
a. Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan
respon yang benar.
b. Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan
proses belajar dan latihan berbeda.
c. Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan
kurang berhasil jika dilakukan dengan menghafal.
d. Persepsi belajar ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat
diserap.
e. Pelajar, belajar apa yang dikerjakan
f. Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui
batas-batas kemampuannya.
g. Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu
dapat dipelajari.
h. Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, serta
pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting dalam menampilkan perilaku
belajar.
i. Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong
terciptanya penerapan proses perilaku belajar secara efektif dan efisien.
Kewirausahaan adalah suatu profesi yang merupakan gabungan atau interaksi antara
pengetahuan dan kiat. Jika demikian, sistem pendidikan wirausaha seharusnya tidak dapat
memperkuat pengetahun dan kiat, tetapi dapat mempersatukan kedua elemen ini hingga
menjadi dasar yang kuat untuk mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu, sebaiknya
dibangun enam azas pembelajaran yang dapat diterapkandalam perilaku belajar prestatif,
sebagai berikut.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 25


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Belajar teori bagi profesi kewirausahaan.


b. Mengembangkan kompetensi wirausaha.
c. Mengembangkan perilaku belajar dari kejadian di bidang bisnis.
d. Penerapan perilaku belajar melalui pembuatan sesuatu.
e. Penempatan standar-standar baku pada bentuk-bentuk perilaku wirausaha sukses
f. Adanya motivasion training ke dalam program pendidikan kewirausahaan.
3.2.2. Komponen perilaku belajar
Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis,
kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen
perilaku belajar, sebagai berikut :
a. Pengajaran unit
b. Bersikap dinamis
c. Aktivitas belajar
d. Pembicaraan sistem bimbingan belajar

EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Dibawah ini ada empat kebutuhan wirausaha dalam
hubungannya dengan masalah motivasi, kecuali……….….
a. Kebutuhan fisiologis c. Kubutuhan jasmani e. Kebutuhan akan
penghargaan
b. Kebutuhan rasa aman d. Kebutuhan akan aktualisasi diri
2. Pengertian perilaku kerja prestatif adalah…………….
a. Selalu ingin maju c. Selalu ingin menang e. Selalu ingin berhasil
b. Selalu ingin berkuasa d. Selalu ingin kaya
3. Stephen Covey, dalam bukunya First Thing’s First,
mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju,
kecuali………..
a. Self awareness c. Independent Will e. Responsiblenness
b. Couscience d. Creative imagination
4. Yang bukan bentuk sikap perilaku kerja prestatif dibawah ini
adalah…………
a. Kerja Ikhlas c. Kerja Kuat e. Kerja Cerdas
b. Kerja Keras d. Kerja Tuntas
5. Efesien kerja adalah segalah sesuatu yang dikerjakan dengan
berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan…………..
a. Lekas, boros, dan berhasil guna d. Cepat, lekas dan berhasil
guna
b. Tepat, cepat, hemat dan berhasil guna e. Cepat, lekas dan hemat
c. Tepat, cepat, dan berhasil guna
6. Dibawah ini manakah yang bukan perencanaan perilaku bekerja
prestatif……..

Kewirausahaan Tingkat X SMK 26


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Masa inkubasi c. Analisis sumber perencanaan e. Masa


produktif
b. Hasil yang terukur d. sasaran jelas, realistis dan menggairahkan
7. Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh wirausaha
adalah………..
a. Pengetahuan asuransi c. Pengetahuan umum e.
Pengetahuan perbankan
b. Akuntansi & perpajakan d. Bahasa local dan asing
8. Beberapa komponen perilaku belajar, kecuali…….
a. Pengajaran unit c. Bersikap statis e. Pembicaraan sistem
b. Bersikap dinamis d. Aktivitas belajar bimbingan belajar
9. Keinginan untuk maju dalam bekerja, sangat dipengaruhi oleh
berbagai aspek kompetensi wirausaha itu sendiri, kompetensi itu salah satunya
adalah………..
a. Pengabdian c. Setia e. Kemauan
b. Individual d. Kecepatan
10. Perbandingan terbalik antara pengeluaran dan pendapatan, atau
segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna dan dapat diselesaikan dengan
tepat, cepat, hemat dan berhasil guna, adalah pengertian dari……………..
a. Neraca c. Lajur e. Penyelesaian
masalah
b. Efesiensi bekerja d. Ekonomi

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Apa tujuan dan manfaat perilaku kerja prestatif
2. Tuliskan ciri-ciri sikap bekerja prestatif
3. Tuliskan dan jelaskan sikap-sikap perilaku kerja prestatif
4. Jelaskan perencanaan perilaku kerja prestatif
5. Tuliskan teori hirarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow
BAB III
MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Merumuskan Solusi Masalah
MATERI PEMBELAJARAN :
1. Pengertian Masalah
2. Teknik Pemecahan Masalah dan Pembuatan
Keputusan
3. Membedakan Masalah dan bukan Masalah
4. Identifikasi Masalah dan Mencari Penyebabnya
5. Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan
Masalah
6. Pertimbangan dalam Merumuskan SolusiMasalah
7. Dampak dari Pengambilan Keputusan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 27


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

A. Pengertian Masalah
Setiap orang yang hidup di dunia ini dapat dipastikan mempunyai masalah, baik
dia sebagai pribadi atau individu maupun dalam kelompok, keluarga, organisasi atau
perkumpulan. Yang membedakan adalah besar kecilnya, berat ringannya atau sulit dan
mudahnya masalah yang dihadapi itu. Masalah adalah segala sesuatu yang
dapat menghambat tercapainya suatu tujuan yang akan dicapai.
Salah satu tanggung jawab terpenting para wirausahawan adalah berusaha me
mecahkan masalah secara ilmiah dalam usaha atau bisnis. Para wirausahawan hendaknya
dapat menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya dan menarik
kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan kegiatan
penting di dalam usaha atau bisnis. Keterampilan yang diperoleh para wirausahawan,
akan menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Meskipun banyak persoalan tidak mempunyai pemecahan masalah yang benar, namun
keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang paling baik terserah
kepada wirausahawan sendiri.

B. Teknik Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan


1. Teknik Pemecahan masalah dalam usaha
Pemecahan masalah merupakan kegiatan yang paling penting didalam usaha atau
bisnis. Seorang wirausahawan harus mempunyai keterampilan dalam pemecahan masalah
yang biasanya timbul dalam menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan.
Keterampilan wirausahawan dalam memecahkan masalah dalam usaha/bisnis akan
membawa kemajuan yang diharapkan bersama
Di bawah ini dikemukakan kriteria yang mungkin sangat berguna, jika seorang
wirausahawan ingin mengevaluasi pemecahan masalah yang diusulkannya.
a. Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik?
b. Apakah pemecahan masalah itu sudah logis?
c. Apakah persoalan-persoalan tambahan yang timbul dapat diselesaikan
dengan baik?
Adapun prosedur dalam pemecahan masalah, langkah-langkahnya dapat
menggunakan metode ilmiah sebagai berikut :
a. Kenalilah persoalannya secara umum
b. Identifikasi problem-problem utama yang terkait
c. Tentukan fakta-fakta penting yang berkaitan dengan masalah
d. Carilah sebab-sebab problem tersebut
e. Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem
tersebut
f. Pilihlan jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik
g. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat

2. Teknik Pembuatan Keputusan


Keputusan adalah suatu proses memilih antara cara/alternatif untuk melaksanakan
suatu pekerjaan. Faktor-faktor pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini
a. Faktor Orang

Kewirausahaan Tingkat X SMK 28


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Artinya dalam membuat keputusan perlu dipertimbangkan orang-orang yang akan


merasakan keputusan tersebut
b. Faktor Psikologis
Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional, pikiran,
perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya.
c. Faktor Sasaran
Dalam pengambilan keputusan harus dapat mendorong kearah tercapainya
sasaran/tujuan yang sudah ditetapkan oleh seorang wirausahawan
d. Faktor Fisik
Karena membuat keputusan adalah pekerjaan mental. Maka harus ditransferkan
kearah tindakan fisik
e. Faktor Waktu
Membuat keputusan juga harus memperhatikan penggunaan waktu yang efektif dan
efesien untuk menganalisa data-data dan permasalahannya.
f. Faktor Pelaksanaan
Artinya bahwa setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan di
dalam membuat keputusan
Pembuatan keputusan dalam kehidupan bisnis, tidaklah begitu mudah. Setiap
alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa
puas, sudah tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, seorang wirausahawan yang
berpengalaman harus mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil suatu
keputusan yang tepat, cermat dan cepat.
Macam-macam keputusan menurut bidangnya dalam usaha/bisnis antara lain :
1) Keputusan produksi
1. Luasnya perusahaan 6. Riset pemasaran dan teknik
2. Susunan ( lay out ) perusahaan 7. Praktek pembelian dan penjualan
3. Lokasi perusahaan 8. Inspeksi supervisi
4. Metode-metode produksi 9. Jumlah inventaris
5. Pembayaran gaji/upah

2) Keputusan penjualan
1. Lokasi kantor-kantor penjualan 6. Penggunaan merk dagang
2. Riset pemasaran 7. Pengepakan produk
3. Saluran-saluran pemasaran 8. Penggunaan merk dagang
4. Jenis dan luasnya reklame 9. Penetapan harga
5. Metode bidang penjualan 10. Promosi dan distibusi
3) Keputusan Permodalan
1. Struktur modal 6. Pembayaran
deviden
2. Usaha modal baru 7. Jumlah tenaga kerja
dan jam kerja
3. Syarat-syarat kredit 8. Penetapan biaya
eksploitasi
4. Rencana permodalan kembali 9. Prosedur
kantor

Kewirausahaan Tingkat X SMK 29


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

5. likuidasi 10. Peleburan usaha


atau bisnis
4) Keputusan Kepegawaian
1. Sumber-sumber tenaga kerja 6. Hubungan perusahaan dgn eksternal group
2. teknik seleksi dan wawancara 7. Perundingan dengan karyawan
3. Analisis pekerjaan dan evaluasi 8. Rencana mengenai pensiun
4. Jenis latihan dan pendidikan 9. Sugesti dan saran-saran
5. Keselamatan kerja & kesejahteraan 10. Absensi para karyawan
Keputusan yang diambil oleh seorang wirausahawan, hendaknya tidak semata-
mata didasarkan atas aklamasi. Seorang wirausahawan yang efektif dan efesien dapat
mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya apabila didasarkan pada berbagai pendapat
yang bertentangan yang berbeda-beda. Setelah keputusan siap dibuat, dan semua
alternatif telah dicoba, serta resiko untung ruginya sudah dipertimbangkan maka
selanjutnya adalah membangkitkan keberanian untuk memutuskan suatu tujuan.
Dasar dan teknik membuat keputusan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a) Intuisi
Pembuatan keputusan berdasarkan intuisi adalah pembuatan keputusan berdasarkan
penggunaan perasaan orang yang membuat keputusan tersebut. Hal ini biasanya
dipengaruhi oleh pengetahuan, latihan-latihan serta pengalamannya.
1) Keputusan dapat dibuat dengan cepat
2) Diutamakan yang paling penting
3) Dipergunakan kemampuan cara membuatnya
b) Fakta
Pembuatan keputusan berdasarkan fakta merupakan pembuatan keputusan yang
paling baik dan cukup meyakinkan, sehingga orang-orang yang merasakan akibat dari
keputusan tersebut tidak bisa membantah keputusan-keputusan yang diambil. Adapun
fakta-fakta tersebut ;
1) Perlu diusahakan sebaik-baiknya
2) Perlu diselidiki dengan teliti
3) Perlu diklarifikasikan dengan tepat
4) Perlu ditafsirkan dengan hati-hati
c) Pengalaman
Dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan kejadian-kejadian pada masa lalu.
Sebab, pengalaman akan memberikan petunjuk bagi pembuat keputusan. Pengalaman ini
merupakan guru yang akan memberikan petunjuk, serta pedoman bagaimana seorang
wirausahawan harus membuat keputusan, agar ditaati dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Pengalaman seorang wirausahawan di dalam mengelola bisnisnya, antara lain:
1) Pengalaman berupa sikap atau nilai
2) Pengalaman berupa pengetahuan
3) Pengalaman berupa keterampilan
d) Keterampilan
Seorang wirausahawan yang terampil akan mampu mengendalikan keinginan dan
kemauannya kearah tercapainya tujuan. tentu saja keterampilan tidak dapat diperoleh
dengan sendirinya tanpa adanya usaha. Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam
usaha atau bisnis, yakni akan melatih keterampilan untuk memimpin diri sendiri serta
dapat membuat keputusan dengan jalan sebagai berikut :

Kewirausahaan Tingkat X SMK 30


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1) Mengenal diri sendiri


2) Melatih kemauan
3) Melatih disiplin
4) Kekuasaan
Begitu pentingnya keterampilan wirausaha dalam memecahkan masalah dan
membuat keputusan bisnis, sehingga setiap saat wirausahawan harus selalu belajar dari
berbagai hal dalam setiap pemecahan masalah dan pembuatan keputusan yang tidak
berakibat fatal. Selain itu, wirausahawan harus bekerja keras. Berusaha dan tidak lupa
berdoa agar keputusan-keputusan yang dibuat selalu dalam bimbingan-Nya dan
merupakan keputusan yang terbaik.
Ada tiga sifat penting dalam proses pemecahan masalah dan penentuan keputusan
1. Sistematis, artinya proses tersebut harus teratur menurut pola yang teratur
menurut pola yang tersusun rapi, menggunakan metode yang baik dan tidak asal-
asalan
2. Analisis, artinya setiap fakta dan data diolah, dianalisis secara cermat dan
tepat sesuai dengan jenis permasalahan yang harus dipercahkan.
3. Rasional (logis), artinya bahwa proses analisis yang sistematis tersebut
harus dapat diterima oleh akal pikiran yang sehat.

Tugas :
Siswa menuliskan masalah yang dihadapinya diatas kertas selembar
kemudian tugas tersebut dikumpulkan pada guru, yang akan membacakan
masalah siswa tersebut didepan kelas dan siswa yang lain secara bersama-sama
memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh temannya. Agar masalah
tersebut tidak diketahui pemiliknya oleh teman-teman yang lain sebaiknya tugas
tersebut diberi kode khusus untuk kepentingan penilaian guru.

C. Perbedaan Masalah dan bukan masalah


Masalah adalah hambatan yang dihadapi seseorang dalam mencapai tujuan dan
orang tersebut tidak mampu memecahkannya pada saat itu juga dan kemudian dalam
kurun waktu tertentu mampu menyelesaikannya karena pengetahuan dan pemikiran
tertentu.
Masalah memiliki tingkatan perbedaan ada masalah yang dihadapi dan resikonya
besar, ada masalah yang dapat diselesaikan dan resikonya kecil, ada masalah yang
penyelesaiannya bisa ditunda, ada masalah yang sifatnya pribadi, ada masalah yang
sifatnya umum dan sosial, ada masalah teknis dan non teknis, yang pasti setiap manusia
mempunyai masalah yang harus mampu menyelesaikannya, baik masalah itu sulit
dipecahkan ataupun tidak.
Dari pengertian masalah dapatlah dijelaskan apakah masalah itu ada ataukah tidak
adalah dengan menilai kesesuaian antara yang direncanakan atau yang diharapkan, yaitu
tujuan dengan hasil yang dicapai atau keadaan yang sebenarnya. Apabila hasil yang
diharapkan tidak ada atau belum sesuai dengan yang direncanakan maka disitulah ada
masalah. Masalah tersebut apa dan bagaimana cara mengatasinya itu yang harus dicari.
Salah satu tanggung jawab para wirausaha adalah berusaha memecahkan masalah
dalam usaha atau bisnis. Para wirausaha hendaknya dapat menganalisis dengan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 31


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

mengumpulkan data-data, mengolahnya dan menarik kesimpulan dari penganalisisan


tersebut. Keterampilan yang diperoleh para wirausahawan akan menjadi bekal di dalam
pemecahan masalah yang tepat, namun keputusan akhir untuk pemecahan masalah yang
paling baik tergantung kepada para wirausahawan itu sendiri.

D. Identifikasi Masalah dan Mencari Penyebabnya


Dalam mencari pemecahan masalah dan cara penyelesaian dalam dunia bisnis
sebenarnya tidaklah sukar apabila seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman. Jika
persoalan-persoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah
terkumpul maka masalah yang ada diidentifikasikan untuk dapat diambil pemecahannya.
Untuk menidentifikasi pemecahan masalah dapat dipergunakan cara 5 W + 1 H
yang perinciannya sebagai berikut :
 What : Apa yang menjadi permasalahan
 Why : Mengapa hal tersebut menjadi masalah
 Where : Dimana lokasi/tempat masalah
 Who : Siapa yang ada dalam masalah tersebut
 When : Kapan kejadian masalaha tersebut
 How : Bagaimana penyelesaian masalah tersebut

E. Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah


Untuk mengambil keputusan yang tepat kita harus mempunyai beberapa alternatif
untuk dipilih. Pemilihan ini merupakan syarat untuk memecahkan masalah. Apabila kita
tidak mempunyai alternatif untuk dipilih, berarti kita tidak mempunyai keputusan apapun
untuk diambil. Dalam penyusunan alternatif diperlukan dua faktor penting yaitu
kreativitas dan diskusi.
Kreatifitas seseorang akan mudah muncul bila lingkungan/perusahaan
memberikan atau menciptakan suasana yang menunjang kreatifitas. Hal ini dapat
dilakukan dengan hal-hal berikut ini:
a) Komunikasi terbuka
b) Kenikmatan dalam mencoba ide-ide baru
c) Kenikmatan bekerja
d) Menerima adanya kebutuhan akan perubahan-perubahan
e) Mengutamakan laporan-laporan pengawasan dan perketatan pada
peraturan.
Akan tetapi sebaliknya, kreativitas seseorang tidak akan muncul apabila
ditempatkan pada lingkungan yang tertutup, komunikasi tidak terbuka dan dalam keadaan
tertekan. Kreativitas perusahaan itu tergantung pada orang-orang yang berada di
dalamnya.
Faktor kedua yaitu diskusi, setiap orang yang duduk dalam suatu
kelompok/komite atau panitia yang tidak produktif dapat merasakan betapa kurang
efesiennya menggunakan kelompok atau group mengatasi masalah. Akan banyak waktu
terbuang untuk diskusi yang berlarut-larut, sering orang takut mengemukakan pendapat
mereka karena takut untuk dibantah dan dikritik. Karena keadaan seperti ini, banyak
orang merasa bahwa pemecahan masalah/pengambilan keputusan dalam kelompok
kurang bermanfaat. Tetapi dalam kondisi yang tepat, group juga dapat bermanfaat dalam
menyusun alternatif.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 32


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Jika terdapat alternatif untuk memecahkan suatu masalah kita harus dapat
menilainya. Penilaian pro (setuju) dan kontra (tidak setuju) tentang altenatif tersebut
merupakan tahap terpenting dalam menganalisis alternatif dalam memecahkan suatu
masalah. Menurut Basu Shwasta ada tiga macam teknik untuk menganilsis alternative,
yaitu : Operation Research, Capital Budgetting dan Break Event Analysis.
1. Operation Research
Operation research disebut juga management science, menunjukkan sejumlah
teknik matematis untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah-masalah. Harvey
Wagner mengatakan bahwa operation research merupakan suatu pendekatan ilmiah untuk
menyelesaikan masalah-masalah dalam manajemen.
Pendekatan operation research ini dapat dilakukan melalui enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah
2. Membuat model matematis untuk mewakili/menggambarkan sistem yang
sedang diteliti
3. Membuat pemecahan dari model tersebut
4. Menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya
5. Mengendalikan pemecahan tersebut
Untuk melakukan operation research ada beberapa teknik yang dapat diterapkan :
1. Linear Programming
Metode ini digunakan untuk mengatasi masalah-masalah alokasi sumber
2. Teknik Antrian
Teknik antrian ini dapat digumakan untuk menganalisa beberapa altenatif dan
mendapatkan penyelesaian optimal dari masalah-masalah yang timbul
3. Teori Keputusan
Dalam mengambil keputusan, kebanyakan orang menggunakan probabilitas
(kemungkinan) untuk beberapa alternatif yang berbeda menurut perasaan saja. Setiap
alternatif ditentukan probabilitasnya, biasanya dengan menggunakan decision tree
(pohon keputusan)

2. Capital Budgetting
Capital Budgetting atau capital expenditure merupakan pengambilan keputusan
dalam pengeluaran modal, dalam hal ini memerlukan empat tahap penting yaitu :
1. Membuat beberapa alternative proyek investasi
2. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing alternative tersebut
3. Memilih satu altenatif
4. Menerapkan keputusan
Ada beberapa teknik lain yang dapat digunakan untuk mengevaluasi capital
expenditure. Kebanyakan metode-metode tersebut memperhitungkan nilai waktu uang
(time value of money ). Prosedur penghitungan nilai waktu uang ini disebut discounting.
3. Break Event Analysis (BEA)
Analisa break event dapat membantu kita untuk menentukan apakah volume
penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Break event point (BEP) itu
sendiri merupakan titik dimana penghasilan sama dengan biaya. Jadi tidak terdapat
keuntungan dan kerugian pada titik tersebut.
Ada beberapa konsep pokok dari penggunaan analisa break event, yaitu :
1) Fixed Cost (biaya untuk mesin )

Kewirausahaan Tingkat X SMK 33


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Biaya tetap ini tidak berubah meskipun volume produksi berubah, artinya kita dapat
menggunakan mesin yang sama untuk memproduksi 100 unit, 500 unit,atau 3000 unit
2) Variabel Cost (biaya bahan baku)
Biaya variabel ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi
3) Penghasilan/pendapatan
Penghasilan adalah sejumlah pendapatan yang diterima dari penjualan produk.
Misalnya kita menjual 50 unit dengan harga Rp. 1.000,00 per unit, mak pengahsilan
kita adalah 50 x Rp 1.000,00 atau Rp. 50.000,00
4) Laba (profit)
Laba merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel.
Untuk menentukan titik Break Event dapat digunakan suatu rumus :

P(X)=F+V(X)

Dimana : F : Biaya tetap


V : Biaya variabel perunit
X : Volume output (unit)
P : Harga perunit
Sehingga titi break even (dalam unit) dapat dicari
F
X 
P V
Contoh :
Diketehui biaya tetap Rp 100.000,- biaya variabel Rp 75,- dan harga perunit suatu
bahan baku Rp.100,-, maka tentukanlah titik break eventnya
Jawaban :
Dik :
F = Rp. 100.000,-
V = Rp. 75,-
P = Rp. 100,-
Dit.:
X = …….?
Penyelesaiannya
P ( X ) = F + V ( X ), untuk mencari X maka dipergunakan rumus :
F
X 
P V
100.000
X 
100  75

100.000
X 
25

X = 4000 unit, jadi output perusahaan adalah 4000 unit


Untuk penentuan Break Event Point dapatlah memasukkan rumus sebagai berikut :

P(X)=F+V(X)
100 (4.000) = 100.000 + 75 (4.000)

Kewirausahaan Tingkat X SMK 34


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

400.000 = 100.000 + 300.000


400.000 = 400.000
Jadi dari penyelesaiannya tersebut kita bisa tarik kesimpulan bahwa pendapatan/
penghasilan (P = harga barang perunit) sama dengan biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel ( F dan V).

Tugas :
Siswa secara bergantian naik diatas papan tulis untuk
mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru yang berkaitan
dengan cara mencari titik Break Event Point

F. Faktor dan pertimbangan merumuskan solusi masalah


Dalam mengelola bisnisnya, para wirausaha harus membuat keputusan akhir
dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut.
a. Ukuran dan kompleksitas bisnis.
b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis
c. Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
d. Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis sistem dan fasilitas
latihan yang tersedia
e. Jumlah transaksi yang harus diproses
f. Faktor-faktor keuangan.
Proses manajemen bisnis seorang Wirausaha, akan meliputi pengembangan ide
dan strategi, pengelolaan orang, serta pengelolaan sistem untuk menjamin pertumbuhan
usaha atau bisnis. Sukses usaha atau bisnis, tergantung pada pemanfaatan sumber daya
uang, pelanggan, harta fisik, sumber daya manusia, dan waktu yang dipergunakan.
Selanjutnya, kepribadian dan sikap seorang Wirausaha dalam melaksanakan
keputusan dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Sekali sebuah keputusan telah diambil,
hendaknya jangan ragu-ragu didalam menerapkannya. Para karyawan perusahaan akan
menghormati seorang Wirausaha jika dia menerapkan orientasi kepada tindakan, dan
mereka akan membela keputusan yang diambil. Seorang Wirausaha di dalam kegiatan
bisnisnya, harus mengetahui bagaimana informasi keuangan dan non keuangan
dilaporkan kepada pembuat keputusan.
Seorang Wirausaha akan mempunyai pengendalian atas adanya keputusan orang
lain jika ia percaya pada prinsip bahwa : “kebanyakan keputusan dapat diubah”. Jika
yang terkena pengaruh keputusan itu para karyawan, maka seorang Wirausaha haruslah
arif bijaksana dan memberitahukan bahwa keputusan itu dapat diubah sekiranya hasil-
hasil bisnisnya tidak dapat dicapai. Dengan membuat keputusan dan melaksanakannya,
seorang Wirausaha harus dapat memonitornya. Memonitor secara efektif dan efisien
mengenai penerapan sebuah keputusan, akan mengungkapkan kelemahan-kelemahan di
dalam bisnisnya.
Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
membuat keputusan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 35


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Faktor membuat keputusan


Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak
mudah. Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya, antara lain :
1. Faktor Orang 4. Faktor Fisik
2. Faktor Psikologis 5. Faktor Waktu
3. Faktor Sasaran 6. Faktor Pelaksanaan
b. Pertimbangan membuat keputusan usaha
Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan atas beberapa
hal sebagai berikut.
1) Keputusan yang akan diambil
Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan masak masak secara obyektif.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan, antara lain:
a) Manfaatnya
b) Pelaksanaannya
c) Orang-orangnya
2) Tindakan-tindakan
Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat keputusan yang tepat dan akurat,
adalah sebagai berikut:
a) Menilai data-data
Di dalam menilai data-data, seorang Wirausaha harus mengenalbetul persoalan atau
permasalahan yang hendak diputuskan, seperti :
1. Mencari sebab pokok persoalan
2. Memilih data-data yang benar
3. Memilih data-data yang tepat
b) Memilih data-data
Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan keputusan. Data
terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative pemacahan masalah yang
diharapkan dan dihadapi, seperti :
1. Mencari sebab persoalan pokok
2. Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan persoalan atau mencari jalan
keluarnya.
3. Memformulasikan faktor-faktor yang berhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya.
c) Konsekuensi pilihan
Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah :
1. Usaha untuk menilai tiap-tiap pilihan
2. Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi apabila salah satu alternatif yang
dilaksanakan.

d) Tindakan pelaksanaan
Tindakan pelaksanaan dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki suatu tindakan
yang telah ditentukan oleh salah satu pilihan seperti:
1. Menetapkan langkah-langkah dalam tindakan.
2. Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil
3. Membuat keputusan terakhir

Kewirausahaan Tingkat X SMK 36


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Walaupun dalam pengetahuan manajemen terdapat mata ajaran tentang “problem


identification, problem solving and decision making”, namun keberanian untuk
mengambil keputusan, sangat tergantung pada sifat pribadi Wirausaha masing-
masing. Seorang Wirausaha harus selalu berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil
keputusan didalam menentukan bisnisnya. Tuhan akan selalu beserta mereka selama
para Wirausaha mau berusaha dengan semangat etos kerja yang tinggi.
4. Jika Anda mampu mengambil keputusan dalam batas-batas waktuyang masuk
akal, Anda akan mampu mengambil keuntungansewaktu-waktu timbul peluang-
peluang bisnis
5. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakinbesar pula
kepercayaan pada dirinya dan semakin berorientasi pada tindakannya.
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kuncikeberhasilan dalam
manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses pengambilan keputusan baik untuk
negara maupun untuk niaga ataubisnis banyak diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab,
mereka beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik dan erat kaitannya dengan
keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan yang benar, tumbuh dan berkembang
dari adanya pertentangan antar pendapat dan alternatifalternatif yang saling bersaing.
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya
masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk :
a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang
benarterhadap suatu masalah.
b. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yanglebih
mantap.
c. Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan
diambil.
Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret,sebenarnya tidak
begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakanberkisar pada masalah bertindak
atau tidak bertindak dengan memperhitungkan untung ruginya. Agar seorang Wirausaha
mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki beberapa
persyaratan, sebagai berikut.
a. Keterampilan dalam kepemimpinan
b. Keterampilan dalam manajerial
c. Keterampilan dalam bergaul.

EVALUASI
A. . Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Faktor-faktor pengambilan keputusan dipengaruhi oleh hal-hal berikut,
kecuali……
a.Faktor Orang c. Faktor psikologi e. Faktor sasaran
b. Faktor waktu d. faktor biaya
2. Bahwa setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan
adalah faktor
a.Faktor Fisik c. Faktor psikologi e. Faktor sasaran
b. Faktor waktu d. Faktor Pelaksanaan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 37


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

3. Faktor ………. dalam membuat keputusan perlu mempertimbangkan


orang-orang yang akan merasakan akibat keputusan tersebut.
a.Faktor Orang c. Faktor psikologi e. Faktor Pelaksanaan
b. Faktor waktu d. Faktor Fisik
4. Dasar dan teknik membuat keputusan juga dipengaruhi hal-hal
berikut,kecuali
a. Intuisi c. fakta e. Pengalaman
b. Keterampilan d. Kewibawaan
5. Keputusan produksi berhubungan dengan
a. Cara mengelola bisnis c. Pembayaran gaji/upah e.Penetapan biaya
eksploitasi
b. Penetapan harga produk d. Jenis latihan dan pendidikan
6. Berikut ini adalah keputusan yang berhubungan dengan kepegawaian,
kecuali…
a. Sumber tenaga kerja c. teknik seleksi & wawancara e. Susunan
(lay out)
b. Analisis pekerjaan & evaluasi d. keselamatan kerja dan
kesejahteraan
7. Pemecahan masalah dan cara pemecahannya dalam usaha atau bisnis akan
tidak terlalu sulit jika seorang wirausahawan………..
a. Sudah banyak pengalaman c. dekat dengan penguasa e. b dan c
benar
b. Banyak uang d. Tinggi pendidikannya
8. Tiga sifat penting dalam proses pemecahan masalah adalah
a. Sistematis, metodologis, analisis c. analisis,rasional,logis e.
teknis,logis,analisis
b. Metodologis,sistematis,irrasional d. Sistematis,analisis, logis
9. Yang tidak termasuk rumusan 5 W + 1 H dalam pengidentifikasian
pemecahan masalah adalah………
a. What c. Why e. Where
b. Who d. Wow
10. Kreatifitas seseorang akan mudah muncul bila lingkungan/perusahaan
memberikan suasana yang menunjang, hal ini dapat dilakukan, kecuali……….
a. Komunikasi terbuka c. kenikmatan bekerja e. Kenikmatan mencoba ide
baru
b. Kenikmatan adanya kebutuhan akan perubahan d. Kenikmatan berusaha

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan pengertian masalah
2. Bagaimanakah teknik pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
3. Apakah perbedaan masalah dengan bukan masalah
4. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dan mencari penyebabnya
5. Pertimbangan apa yang diambil dalam merumuskan solusi masalah.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 38


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

BAB IV
MEMBUAT KEPUTUSAN

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Membuat keputusan
MATERI PEMBELAJARAN:
1. Solusi Pemecahan Masalah
2. Komunikasi
3. Analisis SWOT

A. Solusi Pemecahan Masalah


1. Kemampuan pemecahan masalah (solusi) usaha
Salah satu tanggungjawab terpenting para Wirausahawan adalah berusaha
memecahkan masalah secara ilmiah dalam bisnis. Para Wirausahawan hendaknya dapat
menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, menganalisis,
menginterpretasi dan menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan
masalah itu merupakan kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis.
Keterampilan yang diperoleh para Wirausaha, akan menjadi bekal di dalam pemecahan
masalah dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Meskipun persoalan tidak mempunyai masalah yang benar, namun keputusan
terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang paling baik terserah kepada
Wirausaha sendiri. Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau
bisnis, sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang Wirausaha sudah banyak pengalaman
di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan
semua informasi serta datadata masalah sudah dikumpulkan, seorang Wirausaha harus
mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan.
Seorang Wirausaha harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut
dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan
perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalannya, di sini Wirausaha harus
mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang
Wirausaha di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang
mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan,
sedangkan pemecahan masalah yang lainnya yang lainnya dapat dikesampingkan. Di
bawah ini dikemukakan kriteria yang mungkin sangat berguna, jika seorang Wirausaha
ingin mengevaluasi pemecahan masalah yang diusulkannya.
a. Apakah ada masalah yang tidak dapat diselesaikan ?
b. Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik?
c. Apakah pemecahan masalah dapat didasarkan teori, logika danpengalaman ?
d. Apakah pemecahan masalah itu sudah logis?
e. Apakah persoalan tambahan yang timbul dari hasil pemecahan masalah dapat
diselesaikan dengan baik?
Adapun prosedur pemecahan masalah, dengan langkahlangkahnya dilaksanakan
dengan menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
a. kenalilah persoalannya secara umum;

Kewirausahaan Tingkat X SMK 39


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

b. rumuskan persoalan dengan tepat dan benar;


c. identifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkan secara terkait;
d. Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan denganmasalah.
e. Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya
f. Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
g. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.
h. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
Langkah berpikir secara ilmiah dapat dilakukan dengan langkah langkah yang
sistematis, berorientasi pada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk
memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung di
dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri
sendirimaupun untuk orang lain.
b. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk
mencapai tujuan.
c. Menghimpun informasi relevan yang berhubungan dengan masalahyang
dipikirkan.
d. Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalahyang
dipikirkan.
e. Mengolah fakta-fakta deengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif
maupun deduktif.
f. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.
g. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
h. Menemukan dan meyakini gagasan.
i. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.

2. Ciri-ciri permasalahan usaha


Seorang wirausaha harus kreatif terutama dalam mengambil dan menetapkan
permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh para Wirausaha, hendaknya berupa
masalah-masalah actual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa
kemungkinan alternatif tindakan di antara beberapa alternatif pilihan dalam pemecahan
masalah. Pemecahan seperti itu merupakan salah satu penerapan teori Dewey tentang
berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang Wirausaha yang berpikir reflektif itu
hendaknya:
a. Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.
b. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi
kebimbangan dan kebingungan tersebut.
c. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha
menemukan cara pemecahan masalah, sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat
diatasi.
d. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui
penataran.
e. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau buktibukti
eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data
yang valid.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 40


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Kondisi yang lebih luas dari seorang wirausaha diharuskan memperhatikan


perkembangan otonomi daerah di mana berada, sehingga jangkauan permasalahan lebih
luas (aspek makro) yang mempengaruhi penetapan masalah dan pemecahan masalah.
Seperti adanya perubahan kebijakankebijakan Pemerintah, perubahan moneter dan
perubahan hubungan antar negara termasuk bencana-bencana alam yang mempengaruh
kegiatan pembangunan nasional.

3. Langkah-langkah pemecahan masalah usaha.


Anda harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa telah
menetapkan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pemecahan masalah tidak selamanya
menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap Wirausaha di
dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini
dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
a. Menyadari dan memutuskan masalah. e. Interprestasi dan vertifikasi data
b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah. f. Pengambilan keputusan
c. Mengumpulkan data-data. g. Aplikasi kesimpulan
d. Analisis data
Dalam penyelesaian masalah diperlukan beberapa informasi yang menunjang
akuratnya data yang diterima dan adapun sumber-sumber informasi itu sebagai berikut:
1. Syarat sumber-sumber informasi
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang Wirausaha sangat
membutuhkan sumber-sumber informasi bisnis yang lengkap dan akurat. Di samping
harus lengkap, sumber-sumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila sumber-
sumber informasi itu datanya kurang lengkap, maka di dalam pengambilan keputusan dan
kesimpulan, serta saran-saran yang akan dikemukakan kemungkinan kurang sempurna.
Dalam dunia bisnis dan teknologi, informasi-informasi merupakan landasan untuk
mengamati bentuk dan usaha atau bisnis pada masa mendatang. Dr. Alfred Osborne, Jr,
Direktur Pusat Studi KeWirausahaan, di Universitas California, menegaskan bahwa
informasi dan kebutuhan untuk menggunakan sumber-sumber informasi dapat
menciptakanpeluang bisnis yang amat banyak.
Macam-macam informasi yang diperlukan.
Pada era globalisasi, separuh dari pekerja-pekerja di bidang jasa, akan bergerak
dalam kegiatan mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, dan menjual informasi-
informasi bisnis.Adapun macam informasi yang diperlukan di antaranya sebagai berikut.:
1) Informasi kuantitatif
Informasi kuantitatif berisi masukan nilai yang dapat dihitung, seperti masalah berat,
jumlah, tekanan, temperatur, dan sebagainya.
2) Informasi kualitatif
Informasi kualitatif berisi masukan nilai yang dapat dirasa, seperti perubahan produk,
mutu produk, kecepatan, panas, dingin, dan sebagainya.
3) Informasi kontrol
Informasi kontrol, misalnya pemberian petunjuk: apakah suatu perubahan variabel
produk, model, atau desain, dapat berjalan normal atau tidak.
4) Informasi simbol
Informasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis. Sumber-sumber
informasi yang dapat dipercaya adalah yang informasinya menyeluruh dan sesuai

Kewirausahaan Tingkat X SMK 41


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

dengan kebutuhan perusahaan. Sumber-sumber informasi itu merupakan sumber yang


dapat memberi keterangan jumlah data dan fakta yang berhubungan dengan kebijakan
produk dan pemasarannya. Kebutuhan terhadap sumber-sumber informasi, sangat
berkembang untuk menghasilkan banyak informasi yang berhubungan dengan
pemasaran produk. Kegiatan produk memerlukan informasi tentang apa yang akan
diproduksi, bagaimana sifat dan persyaratannya, bagaimana mutunya, dan berapa
jumlah produk yang harus diproduksi.
Sistem pemasaran harus dapat memberikan informasi serta menentukan
bagaimana kecenderungan pasar dan konsumen. Sebaliknya, sistem produksi akan
memberikan informasi kepada bagian pemasaran, tentang apa yang akan dilakukan untuk
disampaikan ke pasaran. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para Wirausaha itu,
harus lengkap, tepat dan dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu, para Wirausaha
yang memanfaatkan informasi harus dapat mengumpulkan, mengatur, mengolah,
menyampaikan, dan menggunakan informasi informasi tersebut.
 Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan pemecahan,
sehingga mengaktifkan pikiran dan kemauan, serta pemilihan alternatif
pemecahannya.
 Tepat waktu, tepat mutu, dan tepat janji merupakan unsur-unsur utama
menciptakan keputusan dalam bisnis.
 Peluang bisnis bukanlah suatu peluang jika tidak ada atau tidak sanggup
menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
 Persoalan-persoalan kunci dalam setiap organisasi adalah persoalan yang tidak
mempunyai pengalaman masa lampau sama sekali, tapi dapat dipergunakan sebagai
pedoman
2. Informasi yang diperlukan dalam keputusan
Informasi adalah keberhasilan pengambilan keputusan. Semakin rumit bisnis,
maka sistem informasi itu semakin diperlukan oleh seorang Wirausaha. Kecepatan
memperoleh dan menerima akses informasi sangat dibutuhkan oleh para wirausaha. Akan
tetapi, bagaimana bentuk informasi yang dibutuhkan para Wirausaha ? Informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh para Wirausaha adalah sebagai berikut.
 Informasi atas orang, termasuk juga informasi pokok yang dituntut: gaji/upah dan
jamainan keselamatan kerja dan hidup.
 Informasi atas keseluruhan investasi dan investasi per devisi: pandangan masa
depan bisnis, kekayaan/utang, keberlanjutan bisnis.
 Informasi dalam operasi sehari-hari: penerimaan kas, pembayaran pembayaran
dalam usaha, neraca rugi dan laba sebenarnya, struktur modal.
 Fakta dan data untuk pendukung bisnis dan cara yang memungkinkan Wirausaha
mengambil keputusan mengenai perluasan usaha: pesaing, konstruksi, pabrik, produk,
gudang, pemasaran, dan sebagainya.
Pencarian informasi memerlukan pengamatan yang cermat dan teliti terutama
berkaitan dengan hal-hal berikut.
a. Pesaing i. Perkembangan
pariwisata
b. Seluk-beluk pemasaran. j. Perkembangan paket-
paket wisata

Kewirausahaan Tingkat X SMK 42


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

c. Seluk-beluk manajemen yang diperlukan k .Administrasi dan


pembukuan
d. Perkembangan Arsitektur dan sipil l. Perawatan peralatan produksi
e. Pengelolaan dan pengendalian keuangan m. Perkembangan
teknologi
f. Pengalaman dan penelitian usaha. n . Akuntansi dan auditing
g. Sumber dan data yang dapat dipercaya. o. Studi kelayakan
h. Manajemen survai pemetaan. p. Informasi harga, promosi dan
distibusi
Adapun urutan prioritas tindakan dalam mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut.
a. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha,
tetapitersedia.
b. Mencari informasi tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan wirausaha,tetapi
tidak tersedia.
c. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha,
tetapibelum tersedia.
d. Mencari informasi yang dibutuhkan, tetapi tak dikehendaki dan
belumtersedia.
e. Mencari informasi yang dibutuhkan dan tersedia walaupun
takdikehendaki.
Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para Wirausaha, antara lain meliputi
informasi mengenai konsumen, permintaan dan penawaran, pesaingan, advertensi,
produk saingan, pengembangan produk, desain, dan prilaku konsumen. Sumber-sumber
bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan, persyaratannya yaitu:
a. data-datanya yang dipercaya;
b. data-datanya harus lengkap;
c. data-datanya masih berlaku;
d. data-datanya dapat dipergunakan.

3. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan Wirausaha


Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan Wirausaha dalam rangka menunjang
kebijakan bisnis adalah sebagai berikut.
a. Hasil penelitian pasar b. Kondisi ekonomi (daya beli
masyarakat)
c Kedudukan perusahaan di pasar. d Kondisi Sumber Daya Manusia
e. Bagian keuangan. f Pembeli, konsumen dan distributor
g. Para pesaing. h. Wilayah niaga
i. Media massa j. Pemerintah dan peraturannya (Hukum)
k. Manajer produksi , antara lain mengenai :
1. Bahan baku. 6. Model produk
2. Tenaga kerja 7. Jenis dan ukuran produk
3. Transfortasi 8. Warna dan merk Produk
4. Kualitas produk. 9. manfaat dan bungkus produk
5. Desain produk. 10. Harga Produk

Kewirausahaan Tingkat X SMK 43


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Dengan perkataan lain, sumber-sumber informasi tersebut dapat dibagi menjadi 2


(dua) kelompok, sebagai berikut.
a. Sumber informasi data primer
Sumber infomasi data primer, diantaranya:
1) Hasil riset
2) Konsumen sendiri.
3) Pedagang perantara.
4 ) Para penjual sendiri.
b. Sumber informasi data sekunder
Sumber informasi data sekunder, diantaranya:
1) Hasil-hasil penelitian 6. Biro Pusat Statistik
2) Jurnal-jurnal 7. Asosiasi Profesi
3) Perusahaan lain dalam kelompok sejenis. 8. KADIN
4) Pemerintah. 9. Media massa (Majalah,Tabloid)
5) Perusahaan pendukung. 10.Televisi

4. Manfaat sumber-sumber informasi usaha


Pemanfaatan teknologi informasi, akan mengarahkan perusahaan pada cara kerja
perusahaan, perluasan kompetisi, pemasaran, penjualan, distribusi, promosi, dan lain-
lainnya. Adanya teknologi informasi akan menyebabkan orang-orang dengan cepat
mengetahui berita dan dengan cepat pula dapat mengirim berita. Pemakaian teknologi
informasi banyak menimbulkan perubahan pada berbagai segi kegiatan dalam
perusahaan. Oleh karena itu, dalam rangka memajukan dan membesarkan usaha atau
bisnis, peran teknologi informasi harus dioptimalkan penggunaannya.
Dengan adanya sumber-sumber informasi, maka para Wirausaha akan mengetahui
bahwa informasi itu sangat penting untuk bahan masukan bagi pengambilan suatu
keputusan dalam bisnis. Zaman sekarang dikenal abad informasi, yang mana kemampuan
untuk mendapatkan dan menggunakan sumber informasi merupakan aktiva yang terbesar.
Orang-orang politik bilang: “Siapa yang memiliki informasi paling banyak, dialah yang
paling berkuasa”. Sementara orang-orang bisnis mengatakan:”Untuk dapat mengelola
bisnis dengan baik, pasarkan sesuatu untuk masa depan; untuk mengetahui masa depan,
kuasailah sebanyak-banyaknya informasi”.
Dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi, para Wirausaha akan
melaksanakan perubahan atau perbaikan hal-hal berikut:
a. Perluasan kompetisi bisnis.
b. Pembuatan produk
c. Pemasaran dan penjualan produk.
d. Ketenagakerjaan.
e. Cara mengelola bisnis.
f. Memilih produk.
Dari penjelasan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya
sumber-sumber informasi, maka para Wirausaha akan dapat:
a. Memilih dan membuat produk dengan lebih cepat dan lebih murah.
b. Memilih dan membuat produk yang bermutu laku dijual, dan harga bersaing.
c. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 44


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

d. Memilih dan membuat desain baru atau kombinasi.


e. Memilih dan membuat produk yang lebih baik dengan harga relative murah.
Sebelum memutuskan membuat suatu produk perlu mempertimbangkan banyak
faktor, salah satunya faktor pasar.

Tugas :
Siswa diminta untuk mencari beberapa masalah-
masalah usaha yang sering terjadi dalam sebuah
usaha dan memprediksikan penyebab dari
masalah tersebut.

B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan
memberi informasi melalui komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya komunikasi di
dalam dunia bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di dalam kegiatan usahanya.
Jika demikian komunikasi itu apa? Perkataan komunikasi berasal dari kata
“Communicare” (bahasa Latin) yang artinya memberitahukan. Sedangkan menurut
bahasa Inggris disebut “Communication” yang artinya suatu pertukaran informasi,
konsep, ide, perasaan antara dua atau lebih.
Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar
informasi, ide, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ensiklopedia, komunikasi adalah
penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta dari satu pihak dalam
suatu organisasi. Jadi, sebenarnya komunikasi itu adalah proses pernyataan antarmanusia.
Pernyataan manusia itu dinamakan pesan (message), dan orang yang menyampaikan
pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan
pesan (message) desebut komunikan (communicatee). Adapun isi pesan yang
disampaikan komunikator itu adalah pikiran atau perasaan, serta lambang dengan
menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.
Akhirnya dari penjelasan materi tersebut di atas, dapat diambil suatu kesimpulan
mengenai pengertian komunikasi, adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah suaru rangkaian kegiatan untuk menyampaikan warta
dari seseorang kepada orang lain dalam usaha kerja sama untuk mencapai suatu
tujuan
2. Komunikasi adalah suatu proses dalam memberitahukan keterangan-
keterangan mengenai buah pikiran yang saling diperlukan.
3. Komunikasi adalah proses penyampaian keterangan dan pengertian dari
seseorang kepada orang lain.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 45


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Komunikasi pada dasarnya merupakan proses berbagi informasi antara seorang


individu dengan individu-individu lainnya. Informasi merupakan suatu pikiran atau
gagasan yang hendak diberikan kepada individu-individu lainnya.
Aktivitas-aktivitas komunikasi dari para wirausaha terjadi dalam organisasi, dan
melibatkan pemberian informasi dengan anggota-anggota organisasi lainnya.

2. Syarat-syarat komunikasi
Apabila telah melaksanakan cara berkomunikasi maka seorang wirausaha harus
mengetahui bagaimana tanggapan suatu jenis komunikasi yang disampaikan terhadap
seseorang mengenai isi suatu pesan yang dikirimkan.
Adapun persyaratan dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut :
 Pesan yang disampaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan
pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.
 Pesan yang disampaikan harus dirancang terlebih dahulu dan disampaikan
sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
 Pesan yang disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yang
disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang sama antara yang memberi pesan
dan orang yang menerima pesan, sehingga sama-sama mengerti.
 Pesan yang disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunjukkan suatu
jalan untuk memperoleh keinginan yang layak.

3. Unsur-unsur komunikasi
Komunikasi bisa berhasil apabila memiliki 5 unsur berikut :
a. Komunikator (Communicator), adalah orang-orang yang mengirimkan
informasi dengan beberapa bentuk yang bisa diterima dan dimengerti oleh individu-
individu, atau seseorang yang menyampaikan pesan atau informasi.
b. Komunikan (Communicatee) adalah orang-orang yang menerima informasi,
atau seseorang yang menerima pesan atau informasi. Komunikasi itu dapat berupa
perseorangan maupun kelompok.
c. Pesan (Message) adalah berita yang disampaikan dari satu orang kepada orang
lain atau berita yang mengandung arti yang dalam penyampaiannya dapat berupa
sinar, suara, gerakan atau bahasa baik lisan maupun tulisan
d. Saluran adalah sarana tempat berlalunya lambang-lambang. Saluran itu dapat
berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, dan lain sebaginya.
e. Sikap adalah tanggapan dari pihak komunikan. Lambang-lambang itu oleh
komunikan dapat ditafsirkan atau dipahami.

4. Ruang Lingkup Komunikasi


a) Bidang Komunikasi
Dimaksudkan sebagai bidang kehidupan manusia yang terkait dengan
komunikasi, diantaranya, yaitui:
(1) Komunikasi sosial (social communication)
(2) Komunikasi organisasional (organizational communication)
(3) Komunikasi bisnis (business communication)
(4) Komunikasi politik (political communication)
(5) Komunikasi internasional (international communication)

Kewirausahaan Tingkat X SMK 46


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

(6) Komunikasi antar budaya (intercultural communication)


(7) Komunikasi pembangunan (development Communication)
(8) Dan lain sebagainya

b) Sifat Komunikasi
(1) Komunikasi verbal,sifatnya (verbal communication):
(a) Komunikasi lisan (oral communication)
(b) Komunikasi tulisan (written communication)
(2) Komunikasi nonverbal (nonverbal communikation)
(a) Komunikasi kial, gerakan badan (body/gestural communication)
(b) Komunikasi gambar (pictorial communication)
(3) Komunikasi tatap muka (face-to-face communication)
(4) Komunikasi bermedia (mediated communication)

c) Tatanan Komunikasi
Tatanan komunikasi dimaksud adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah
komunikan (satu atau lebih) yang terdiri atas:
(1) Komunikasi pribadi (personal communication)
(a) Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
(b) Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
(2) Komunikasi kelompok (group communication)
(a) Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
(b) Komunikasi kelompok besar (large group communication)
(3) Komunikasi massa (mass communication)
(a) Komunikasi media massa cetak (printed mass mediacommunication)
(b) Komunikasi media massa elektronik (electronic mass mediacommunication)

d) Tujuan komunikasi
(a) Mengubah opini (to change the opinion)
(b) Mengubah sikap (to change the attitudde)
(c) Mengubah perilaku (to change the behavior)
(d) Mengubah masyarakat (to change the society)

e) Fungsi Komunikasi
(a) Menginformasikan (to inform) (c). Menghibur (to entertain)
(b) Mendidik (to educate) (d). mempengaruhi (to influence)

f) Teknik Komunikasi
1. Komunikasi informative, bersifat informasi (invormative communication)
2. Komunikasi persuasive, bersifat membujuk (persuasive communication)
3. Komunikasi korsif, besifat paksaan (coersive communication)
4. Komunikasi instruktif, bersifat perintah (instructive communication)

g. Metode Komunikasi
(a) Jurnalisme (journalism)
(b) Hubungan masyarakat (public relations)

Kewirausahaan Tingkat X SMK 47


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

(c) Periklanan (advertising)


(d) Propaganda
(e) Perang urat syaraf (psychological warfare)
(f) Perpustakaan (library)

5. Proses Komunikasi
Proses berkomunikasi dapat diklarifikasi sebagai berikut :
 Proses komunikasi primer
Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran oleh wirausahawan
(komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan menggunakan
lambang-lambang sebagai media atau saluran.
 Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang
wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan
menggunakan alat sebagai sarana
Seorang wirausaha menggunakan media, karena masyarakat konsumen sangat jauh
tempat tinggalnya dan sangat banyak. Apabila masyarakat konsumen sangat jauh
tempat tinggalnya, maka sebagai alat berkomunikasi menggunakan surat, telepon,
telegram, dan lain sebagainya.
 Proses komunikasi linear
Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik lain secara
lurus. Proses komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh seorang
wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) sebagai titik
terminal. Komunikasi linear ini berlangsung dalam situasi berkomunikasi tatap muka
atau melalui alat media.
 Proses komunikasi sirkular
Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed back).
Terjadinya umpan balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang wirausaha
(komunikator) mengalir kepada masyarakat konsumen (komunikan). Adakalanya
umpan balik itu mengalir dari masyarakat konsumen (komunikan) kepada wirausaha
(komunikator).

Tugas :
Siswa dibagi kelompok kemudian memperagakan beberapa proses
komunikasi kemudian mennyebutkan beberapa masalah yang
dihadapinya.

C. Analisis SWOT
Secara konvensional, perencanaan usaha didahului oleh analisis mengenai
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat)
yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis perencanaan usaha dilakukan untuk mengenal
tingkat kesiapan keseluruhan fungsi perusahaan, yang diperlukan untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 48


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1. Proses Perencanaan Usaha


Adapun proses perencanaan usaha secara sistematis meliputi 8 (delapan) langkah,
sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan
b. Mengumpulkan data, fakta dan informasi
c. Pembahasan data, fakta dan informasi.
d. Merumuskan sasaran usaha
e. Merumuskan berbagai macam alternatif
f. Merumuskan rencana strategis
g. Merumuskan rencana taktis
h. Menyusun anggaran

2. Manfaat Analisi SWOT


Semua perencanaan usaha tersebut di atas, dapat dianalisis dengan menggunakan
istilah SWOT, singkatan dari :
S = Strenght artinya kekuatan
W = Weakness artinya kelemahan
O = Opportunity artinya peluang
T = Threat artinya ancaman
Dengan adanya analisis SWOT seorang wirausahawan akan cepat mengetahui
peta kongkret tentang keberadaan dan peluangnya, begitu pula ancamannya. Jadi, dengan
analisis SWOT, perusahaan yang dikelola seorang wirausahawan akan menyiapkan jalan
keluarnya secara rasional, tegas, dan lugas di dalam menghadapinya. Begitu pula dengan
adanya informasi dari luar perusahan dan dari dalam perusahaan, seorang wirausahawan
yang bersangkutan akan dapat mengetahui :
a. Adakah kekuatan (strength) yang dapat mendukung kekuatan
untuk mencapai sasaran usaha?
b. Apa kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat
kemampuan dalam mencapai sasaran usaha?
c. Dimanakan peluang usaha tersebut (opportunity)?
d. Apa saja yang dapat mengancam dan membahayakan kegiatan
usaha (threat)?
Apabila seorang wirausahawan akan memanfaatkan analisis SWOT di dalam
usahanya maka pergunakanlah :
a. S (Strenght); kekuatan dan pupuklah atau bina terus
usahanya
b. W (Weakness); tempuhlah segala daya upaya untuk dapat
mengatasi masalah kelemahan dalam usahanya.
c. O (opportunity); manfaatkanlah segala peluang seluas-
luasnya.
d. T (threat); waspada dan berjaga-jaga terhadap ancaman
dari para pesaing usahanya.
Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat persiapan masing-
masing yang terlibat maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam

Kewirausahaan Tingkat X SMK 49


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal. Tiap kesiapan yang diperlukan untuk
mencapai sasaran, dinyatakan sebagai :
1. Kekuatan (strength) bagi faktor internal
2. Peluang (opportunity) bagi faktor eksternal
Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya tidak memenuhi ukuran
kesiapan, dinyatakan sebagai :
1. Kelemahan (weakness) bagi faktor internal
2. Ancaman (threat) bagi faktor eksternal
Baik kelelamahan (weaknesss) maupun ancaman (threat) sebagai faktor yang
memiliki tingkat kesiapan kurang memadai, merupakan persoalan. Dari hasil analisis
SWOT, kemudian dipilih langkah-langkah pemecahan dalam berbagai persoalan, yaitu
tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi-fungsi yang tidak siap agar menjadi
fungsi-fungsi yang siap.
Selama masih ada persoalan maka sasaran yang sudah ditetapkan perusahaan
tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, agar sasaran usahanya tercapai maka perlu dilakukan
berbagai tindakan yang mampu mengubah ketidakpastian menjadi kesiapan fungsi.
Tindakan yang dimaksud tersebut lazimnya disebut langkah-langkah pemecahan
persoalan yang hakikatnya merupakan tindakan mengatasi makna kelemahan (weakness)
atau ancaman (threat).
Hal ini dilakukan agar menjadi kekuatan (strength) atau peluang (opportunity)
dengan memanfaatkan adanya satu atau lebih faktor yang bermakna kekuatan (strength)
atau peluang (opportunity).

3. faktor-faktor yang dikaji dalam analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan alat analisis dasar untuk merumuskan suatu strategi
usaha, berdasarkan kegiatan faktor internal yang ada di dalam perusahaan dan faktor
eksternal yang ada di luar perusahaan. Di dalam analisis SWOT, faktor-faktor yang dikaji
di dasarkan atas matriks yang dibuat oleh Boston Consulting Group (BCG) sebagai
berikut :
a. Faktor internal
Faktor internal terdiri atas advertensi, jenis, jasa, pelayanan konsumen, distribusi,
kekuatan, financial, kekuatan manajemen, citra perusahaan, pangsa pasar,
pengembangan jasa baru, kualitas produk, pemasaran, penjualan, pelayanan purna
jual, tenaga penjualan dan sebagainya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dikaji terdiri atas tingkat penjualan musiman, faktor
demografis, faktor lingkungan, teknologi, profitabilitas, regulasi, ketersediaan
sumber, politik, sosial budaya, konsentrasi pasar, hambatan-hambatan usaha dan
sebagainya.

4. Penilaian dalam analisis SWOT


Analisis SWOT ini didasarkan atas penilaian yang dilakukan oleh tim manajemen
yang dibentuk oleh perusahaan. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan skala
rating (Hiam, 1990), sebagai berikut :

Kewirausahaan Tingkat X SMK 50


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Untuk nilai persaingan, diberi skor ;


b. Jika dalam usaha tidak ada keunggulan kompetetif, diberi skor 2;
c. Jika keunggulan kompetitif dinilai kurang diberi skor 3;
d. Jika keunggulan kompetitif yang dimiliki pesaing sama baiknya
dengan keunggulan yang dimiliki perusahaan, diberi skor 4;
e. Jika keunggulan kompetitif perusahaan lebih baik atau lebih unggul
daripada pesaing diberi skor 5.
Penilaian dengan menggunakan skala rating, baik untuk penilaian perusahaan dari
faktor internal dari faktor eksternal, yaitu :
a. Rating skor 1, sangat tidak menarik
b. Rating skor 2, tidak menarik
c. Rating skor 3, netral
d. Rating skor 4, menarik
e. Rating skor 5, sangat menarik.
Dari hasil analisis SWOT, akan ditentukan posisi strategi usaha berdasarkan
kapabilitasnya dalam menghadapi pesaing dan daya tarik usaha yang dimasukinya. Agar
lebih jelas dan dimengerti, di bawah ini dimuat contoh skala rating berdasarkan analisis
SWOT terhadap perusahaan PT. SUTEDJA Makmur, di Bandung.

Hasil penilaian faktor internal

Skor
Faktor internal Keterangan
1 2 3 4 5
1. Advertensi X
2. Jenis jasa X
3. Pelayanan konsumen X
4. Distribusi X
5. Kemampuan financial X
6. Citra perusahaan X
7. Kekuatan manajemen X
8. Pangsa pasar X
9. Kemampuan pemasaran X
10. Pengembangan jasa baru X
11. Jaminan purna jual X
12. Kemampuan tenaga penjualan X
Skor total 6 20 25 51

Kewirausahaan Tingkat X SMK 51


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Hasil penilaian faktor eksternal

Skor
Faktor eksternal Keterangan
1 2 3 4 5
1. Penjualan X
2. Demografi X
3. Hambatan masuk pesaing baru X
4. Isu lingkungan X
5. Hambatan keluar dari bisnis ini X
6. Struktru pasar X
7. Tingkat pertumbuhan pasar X
8. Ukuran pasar X
9. Isu politik X
10. Profitabilitas X
11. Regulasi X
12. Ketersediaan sumber X
13. Isu social X
14. Jenis teknologi X
Skor total 6 16 40 62
Keterangan :
Rating skor 1 sangat tidak menarik,2 tidak menarik,3 netral, 4 menarik, 5 sangat menarik.

 Analisis SWOT sangat berguna untuk melihat strategi perusahaan


(kuat-lemah) dalam mengantisipasi peluang ancaman yang akan dihadapi perusahaan.
 Tujuan usaha untuk mencari keuntungan dibenarkan, namun
menghalalkan dengan segala cara untuk mengcapai tujuan adalah “a moral” (Atedja).
 Seorang wirausahawan yang berpola pikir “pasti bisa” namun
tanpa rencana, cenderung patah di tengah jalan dan gugur sebelum berkembang
(Danggung)
 Saya bangkrut dalam usaha, tapi itu salah saya sendiri, ini akan
saya ambil hikmahnya dan akan saya coba lagi di dalam berwirausaha.

Tugas :
Siswa menuliskan sebuah jenis usaha kemudian
siswa tersebut menganalisis SWOT dari usaha tersebut

Kewirausahaan Tingkat X SMK 52


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Dibawah ini manakah yang bukan langkah-langkah dalam pemecahan masalah
a. Menyadari dan memutuskan masalah d. Analisis data
b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah e.Pelaksanaan
keputusan
c. Mengumpulkan data-data
2. Dalam penyelesaian masalah ada beberapa informasi yang diperlukan, kecuali
a. Informasi umum c. Informasi kuantitatif e. Informasi kualitatif
b. Informasi Kontrol d. Informasi simbol
3. Persyaratan dalam mengumpulkan sumber informasi yaitu, kecuali……….
a. Data yang dipercaya c. Data yang harus lengkap e. Data yang masih
berlaku
b. Data yang bagus d. Data dapat dipergunakan
4. Dengan memanfaatkan sumber informasi, para wirausahawan akan melaksanakan
perubahan/perbaikan hal-hal berikut:
a. Perluasan kompetisi bisnis c. perluasan usaha e. Perluasan
lapangan pekerjaan
b. Penambahan modal d. penambahan tenaga kerja

Kewirausahaan Tingkat X SMK 53


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

5. Suatu pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan antara dua orang atau lebih
adalah pengertian dari………..
a. Communicare c. Komunikatif e. Communication
b. Communicator d. Communicatee
6. Unsur-unsur komunikasi yaitu, kecuali………
a. Komunikator c. Komunikan e. Pesan
b. Suara d. Sikap
7. Tujuan komunikasi adalah,kecuali…………..
a. Mengubah opini c. Mengubah sikap e. mengubah perilaku
b. Mengubah masyarakat d. mengubah karakter
8. SWOT adalah singkatan dari………..
a. Strength c. Opportunity e. a,b,c, dan d benar
b. Weakness d. Threat
9. Dapat mendukung kekuatan untuk mencapai sasaran usaha adalah analisis
manfaat dari……
a. Strength c. Opportunity e. a,b,c, dan d benar
b. Weakness d. Threat
10. Waspada dan berjaga-jaga terhadap ancaman dari para pesaing adalah analisis
manfaat dari
a. Strength c. Opportunity e. a,b,c, dan d
benar
b. Weakness d. Threat

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Apakah tanggung jawab terpenting para wirausahawan
2. Jelaskan pengertian Komunikasi
3. Mengapa kita membutuhkan komunikasi
4. Tuliskan beberapa persyaratan dalam berkomunikasi
5. Uraikan unsur-unsur dalam komunikasi
6. Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT
7. Jelaskan manfaat analisis SWOT

Kewirausahaan Tingkat X SMK 54


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

SEMESTER II

BAB V
MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Mengembangkan Semangat Wirausaha
MATERI PEMBELAJARAN:
1. Inovatif
2. Kreatifitas
3. Motivasi
4. Sikap Bekerja Efektif dan Efesien

A. INOVATIF
Kiat Mengembangkan Sikap Inovasi
1. Pengertian Inovasi
Beberapa orang kalah bertindak karena terlalu lama berpikir atau terlalu banyak
teori. Sebaliknya Wirausaha yang sukses umumnya tanggap, berpikir praktis, dan cepat
mengambil keputusan untuk bertindak. Keterlambatan bertindak dapat berarti kerugian
yang tidak ternilai, hal ini berlaku bagi semua orang yang ingin maju. Waktu, momentum,
dan kesempatan benar-benar sangat penting dan menentukan perjalanan seseorang.
Kegagalan sering dialami oleh seseorang atau perusahaan karena ketika usul diajukan
momennya telah berubah akibat keterlambatan. Oleh karena itu, kecakapan sangat
diperlukan dalam keadaan yang mendesak.
Ciri utama Wirausaha. Menurut Peter Drucker yang dimuat dalam bukunya
innovation dan entrepreneurship (1985), adalah mereka yang selalu mencari perubahan,
berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta memanfaatkannya
sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil keputusan alternatif yang paling
tinggi memberikan produktivitas. Terdapat beberapa ciri pokok keberhasilan, dan bukan
merupakan ciri-ciri pribadi (personal traits). Ciri-ciri tersebut, yang umum dijumpai pada
Wirausaha yang berhasil di seluruh dunia adalah sebagai berikut:
a. Dorongan berprestasi yang tinggi.
b. Bekerja keras, tidak pernah tinggal diam.
c. Memperhatikan kualitas produknya, baik berupa barang maupun jasa.
d. Bertanggung jawab penuh.
e. Berorientasi pada imbalan wajar.
f. Optimis, berkewajiban akan berhasil.
g. Wirausaha hidup dengan pedoman bahwa semua waktu baik
h. Berorientasi pada hasil kerja yang baik (excellence oriented).
i. Mampu mengorganisasikan.
j. Berorientasi pada uang.
k. Uang yang dikejar oleh para Wirausaha tidak semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat
sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 55


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Seorang Wirausaha yang kreatif dan inovasi akan mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. Wirausaha meningkatkan inovasi
yang lahir dari hasil penelitian serius dan terarah karena adanya kesempatan peluang-
peluang bisnis. Inovasi yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovasi
produk dan pelayanan harus terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat
diterapkan dengan kebaradaan inovasi itu sendiri. Yang dijadikan dasar untuk
meningkatkan kemampuan inovasi di bidang produk dan pelayanan adalah sebagai
berikut :
a. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman,
b. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovasi,
c. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi,
d. Menentukan tujuan dalam berinovasi,
e. Buatlah produk dengan penuh inovasi dengan proses secara sederhana,
f. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil,
g. Menjalankan uji coba dan merevisinya,
h. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi,
i. Bekerja dengan semangat, mempunyai keyakinan dan dengan penuh
inovasi dan resiko.
Kemampuan inovasi seorang Wirausaha merupakan proses mengubah peluang
suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu, jika seorang Wirausaha
ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan inovasi-
inovasi baru karena inovasi faktor penting dalam proses produk dan pelayanan. Dalam
dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi
tidak akan berkembang, bahkan tidak akan sukses dalam berwirausaha. Pada prakteknya,
produk yang dibuat seorang Wirausaha dari tahun ke tahun begitu-begitu saja tidak ada
inovasi, juga peralatannya sudah tua. Wirausaha tersebut akan mengalami kegagalan dan
kehancuran dalam menjalankan usahanya.

2. Penerapan Berinovasi
Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
kewirausahaan. Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan-
gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Dalam prosesnya, penerapan kemampuan
berinovasi, menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovasi :
a. Penemuan ( Invensi),
b. Pengembangan (Eksistensi),
c. PenggAndaan (Duplikasi), dan
d. Sintesis.
Beberapa faktor yang dapat mendukung tercapainya keberhasilan penerapan
kemampuan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn (1955) adalah sebagai berikut :
a. Iklim inovasi dan visi . Perusahaan yang inovasi mempunyai visi yang
singkat dan jelas serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovasi.
b. Orientasi pasar. Perusahaan yang inovasi melAndaskan visi mereka yang
ada pada pasar.
c. Organisasi yang tetap datar dan kecil. Kebanyakan perusahaan yang
inovasi berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang
kecil.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 56


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

d. Proses belajar interaktif. Di dalam suatu lingkungan yang inovasi,


proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu
perusahaan.
Dalam pembentukan proses kewirausahaan, perusahaan perlu memberikan
kebebasan dan dorongan kepada para karyawan, agar mereka berani mengembangkan ide
dan gagasan yang mereka miliki. Maka, perlu adanya pengembangan kebijaksanaan yang
akan membantu orang–orang yang inovasi dapat mewujudkan ide, gagasan yang
benarbenar kreatif, potensial dan inovasi.

3. Sumber Penerapan Sikap Inovasi


Dorongan untuk berinovasi merupakan alat spesifik bagi seorang Wirausaha. Oleh
karena itu, perusahaan harus memahami dan dapat mengembangkan inovasi-inovasi
sebagai elemen utama dalam strategi bisnis.
Prakteknya di dalam dunia bisnis, sebagian besar gagasan inovasi muncul lewat
analisis metodologi peluang-peluang yang ada, baik yang terdapat di dalam, maupun di
luar perusahaan (F.Drucker). Peluang-peluang tersebut dapat berupa peristiwa-peristiwa
yang tidak diharapkan, keganjilan, kebutuhan proses, perubahan industri, perubahan
demografis, perubahan persepsi, dan adanya pengetahuan baru.
Tahap-tahap inovasi dapat dikelompokkan menjadi dua fase:
a. Penciptaan inovasi
Adalah kreasi gagasan dan pemecahan masalah bagi produk atau solusi produk.
b. Adopsi inovasi
Adalah akuisisi atau implementasi inovasi yang menjadikan sumber peluang dari
inovasi itu.
Berikut ini ada beberapa hal yang menjadi sumber penerapan kemampuan inovasi
(Howel dan Heggins,1990) sebagai berikut:
 Kejadian yang tidak diharapkan
Ada dua hal yang sering muncul dalam usaha, yaitu kesuksesan dan kegagalan yang
lahir begitu saja tanpa pernah diantisipasi dan diramalkan sebelumnya Kegagalan dan
kegagalan biasanya tidak diharapkan Wirausaha, akan tetapi hal ini sama pentingnya
karena bisnis sering mengabaikannya, bahkan membencinya. Kegagalan ini
sebenarnya dapat menjadi sumber peluang inovasi. Hal inilah yang akan menjadi
dasar kuat bagi perusahaan. Contohnya: Teh botol sosro keberhasilannya tidak pernah
diduga banyak orang, bahkan mula-mula diawali dengan adanya cemoohan.
 Ketidakharmonisan
Peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan dapat menjadi sumber peluang yang
mudah dan disederhanakan. Hal ini bisa terjadi karena ada jurang pemisah antara
yang diharapkan dengan yang sebenarnya terjadi.
 Proses sesuai dengan kebutuhan
Hal ini dapat terjadi jika permintaan khusus terhadap Wirausaha untuk menciptakan
inovasi tertentu, karena ada kebutuhan khusus. Contohnya: Perusahaan minyak
goreng tanpa kolesterol tinggi berdasarkan kebutuhan khusus.
 Perubahan pada industri dan pasar
Industri selalu berkembang berdasarkan perkembangan pasar yang selalu berubah-
ubah secara struktural, desain, dan definisi. Di sini seorang Wirausaha harus peka
mengantisipasi untuk menarik kesempatan yang akan muncul. Contohnya: Dengan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 57


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk-produk yang ramah terhadap


lingkungan, akan terlahirlah kertas, plastik, dan sampah yang didaur ulang.
 Perubahan demografi
Perubahan demografis merupakan sumber peluang inovasi yang paling hAndal di luar
perusahaan. Di sini inovasi akan muncul karena adanya perubahan pada masyarakat
tentang jumlah penduduk, umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, lokasi
geografis, dan faktor-faktor lainnya.
 Perubahan persepsi
Adanya sumber peluang inovasi, berbagai rupa keganjilan, dapat menjadi sumber
peluang inovasi. Di sini inovasi akan muncul karena adanya perubahan interpretasi
yang terjadi di masyarakat akan fakta-fakta yang ada dan konsep yang berlaku.
Contohnya: Ber-munculannya pusat-pusat kebugaran jasmani (fitness center) dan
aerobik di kota-kota besar.
 Konsep pengetahuan dasar
Pengetahuan baru, apakah itu pengetahuan ilmiah, teknis atau sosial merupakan
sumber peluang yang paling produktif. Di sini ada beberapa prinsip yang mendasari
kreasi dan inovasi, serta Invensi. Invensi merupakan salah satu konsep pengetahuan
dasar karena adanya produk dari hasil pemikiran baru. Contohnya: industri, video,
dan robot.
Rasa ingin tahu menurut Schon (1963), servo (1988), yang dimiliki seorang
Wirausaha akan mendorong untuk melakukan penelitian dan percobaan. Seorang
Wirausaha sering me-nemukan sesuatu yang baru. Hal ini disebut inovasi. Konsepsi
penemuan dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada di dalam inovasi. Inovasi
hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina serta
kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat men-jadi pemenang. Inovasi telah dikenal
sebagai salah satu fungsi penting di dalam proses kewirausahaan. Inovasi merupakan
suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan yang dapat diperjualbelikan.

4. Dimensi inovasi
Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang
berada di depan. Akan tetapi, terutama di dalam dunia bisnis, sering kali inovasi yang
efektif adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya melakukan atau membuat satu hal.
Inovasi adalah merupakan hasil kerja keras yang memerlukan pengetahuan dan
kemurnian berwirausaha. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak seorang pun Wirausaha
dapat memastikan, apakah inovasi itu akan mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah
aturan main, atau hanya sebuah prestasi biasa.
Dimensi tipe-tipe inovasi, tahapan-tahapan inovasi, dan level analisisnya adalah
sebagai berikut:
a. Inovasi produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
b. Inovasi administrasi, adalah inovasi yang terkait dengan
manajemen, serta berorientasi dengan proses struktur, manajemen sumber daya
manusia (SDM), dan sistem akuntansi.
c. Inovasi kontinum, adalah sebagai inkremental ke radikal menurut
tingkat perubahan yang diinginkan untuk melaksanakan inovasi.
d. Inovasi proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau
pelayanan yang baik.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 58


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

e. Inovasi teknik, adalah inovasi yang terkait langsung dengan


produksi produk.
Inovasi merupakan proses yang terus menerus dan tidak pernah berakhir sebab
selalu ada potensi pengembangan. Inovasi terhadap produk akan membawa
perkembangan dan perubahan dalam ekonomi

Tugas :
Siswa mengklasifikasikan contoh-contoh dari jenis-jenis inovasi

B. KREATIFITAS
1.Mengembangkan Sikap Kreatif
Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya di bidang
rohani. Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorang menentukan apa yang akan
dicapainya. Ini berlaku di lapangan niaga maupun lapangan-lapangan lain.
Jika seseorang dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan
mendapat hasil-hasil tertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak diarahkan
kepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan. Bandingkanlah
kalau ada dua orang Wirausaha. Yang satu sibuk dan gelisah, namun tidak menghasilkan
sesuatu yang penting. Hal ini karena pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak
dipersiapkan dan tidak dipikirkan dengan serius. Yang lain melaksanakan pekerjaannya
sehari- hari dengan tenang dan tertib, memperhatikan setiap bagian, menjatuhkan
keputusan dengan tepat, maka setiap hari akan dapat hasil yang baik.
Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan daya
khayal, melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapai kemauan yang tinggi dan
kesanggupannya dalam menemukan segala hal. Daya khayal dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu daya khayal sintesis dan daya khayal kreatif. Daya khayal sintesis adalah untuk
tidak menciptakan hal yang baru, tetapi membentuk dan menyusun yang lama dalam
bentuk kombinasi baru. Sedangkan daya khayal kreatif adalah menciptakan hal-hal baru
terutama apabila daya khayal sintesis tidak bisa bekerja dalam memecahkan suatu
masalah.
Melalui daya khayal kreatif ini alam pikiran manusia yang terbatas dapat
berhubungan langsung dengan alam pikiran halusnya. Barangkali alam pikiran inilah
yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan menyampaikan gagasan baru sebagai hasilnya
menjadi alat bagi manusia untuk menyesuaikan getaran dalam dirinya dengan getaran
dalam diri orang lain. Daya khayal biasanya bekerja secara otomatis dan hanya
bekerja jika alam pikiran yang sadar bergerak dengan kecepatan yang luar biasa seperti
mendapatkan dorongan dari suatu emosi yang ditimbulkan oleh keinginan yang kuat.
Dalam hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang Wirausaha dapat merombak dan
kemudian mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.

2. Pengertian Kreativitas
Manusia Wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara
berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu

Kewirausahaan Tingkat X SMK 59


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang kreatif
kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan
ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan memanfaatkan daya ingat, daya khayal
dan daya serap dari otak akan dapat ditumbuhkan berbagai ide baru menuju kreativitas.
Kreativitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan. Ada
rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum suatu gagasan
menjadi suatu karya. Rangkaian tersebut antara lain meliputi fiksasi (pengikatan,
pemantapan) dan formulasi gagasan, penyusunan rencana, dan program tindakan nyata
yang harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk mewujudkan
gagasan tersebut.
Beberapa pengertian kreativitas itu adalah sebagagai berikut :
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada
sebelumnya.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang
telah ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984).
c. Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa
depan, di mana seorang Wirausaha akan beroperasi, juga akan memberikan gambaran
yang tidak dapat dihasilkan oleh eksplorasi terhadap trend masa kini.
De Bono, berpendapat bahwa pola pemikiran yang kreatif merupakan motivator
yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaanya. Pemikiran
kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan.
Seorang Wirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih
menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerjasama dengan orang
lain.
Randsepp, menyebutkan ciri-ciri tentang pemikiran kreatif sebagai berikut :
a. Sensitif terhadap masalah-masalah, f. Keterbukaan pada
gejala bawah sadar
b. Mampu menghasilkan sejumlah ide besar, g. Mempunyai motivasi
c. Fleksibel, h. Bebas dari rasa takut
gagal
d. Keaslian, i. Mampu
berkonsentrasi, dan
e. Mau mendengarkan perasaan, j. Mempunyai
kemampuan memilih
Seorang Wirausaha yang memliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi
akan dapat merombak dan mendorongnya di dalam pengembangan lingkungan usahanya
menjadi berhasil. Karena dengan kreativitas seorang Wirausaha dapat:
a. meningkatkan efisiensi kerja,
b. meningkatkan inisiatif,
c. meningkatkan penampilan,
d. meningkatkan mutu produk, dan
e. meningkatkan keuntungan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 60


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Seorang Wirausaha yang kreatif selalu dihujani bahan-bahan informasi bisnis


melalui televisi, surat kabar, majalah, percakapan dengan orang lain, laporan, surat,
memo, pengumuman, selebaran, telepon dan sebagainya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Wirausaha yang kreatif dalam
mencari informasi yang penting bagi usahanya :
a. informasi tentang kepribadian dan kemampuanya,
b. peluang pasar, pemasok barang
c. peluang usaha yang menguntungkan perusahaan,
d. kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk,
e. persaingan dalam dunia usaha,
f. lingkungan usaha yang dihadapinya dan lain-lain.
Bagi kalangan Wirausaha, tingkat kreativitas akan sangat menunjang dalam
kemajuan bisnis. Dalam lingkungan bisnis global, di mana perubahan begitu cepat,
organisasi dipaksa membutuhkan orangorang kreatif yang dapat mengantisipasi dan
tanggap terhadap perubahan.
Oleh karena itu, kreativitas sebenarnya merupakan sebuah proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Kreativitas seorang wirausaha dapat juga dipengaruhi
oleh bakat, kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang
Wirausaha juga merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitas keberhasilan
dalam per-usahaan. Seorang Wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mengadakan sesuatu yang belum ada. Untuk
memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970) dalam
proses kreatif, yaitu:
a. Latar Belakang atau Akumulasi Pengetahuan
Kreasi yang baik biasanya didahului oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi.
Hal ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan pro-
fesional dan penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang tengah digeluti.
Sebagai tambahan dapat juga menerjuni lahan yang berbeda dengan masalah kita
karena hal ini dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut pAndang yang
berbeda-beda.
b. Proses Inkubasi
Dalam tahap ini seseorang tidak selalu harus terus menerus me-mikirkan masalah
yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa,
yang sama se-kali tidak ada hubungannya dengan masalah. Akan tetapi, ada waktu-
waktu tertentu di mana ia harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini untuk
pemecahannya.
c. Melahirkan Ide
Ide atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide muncul
pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-
tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan
memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide tersebut.
d. Evaluasi dan Implementasi
Tahap ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas karena
dalam tahap ini seseorang harus lebih serius, disiplin, dan benar-benar berkonsentrasi.
Wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ide yang mungkin dapat
dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia

Kewirausahaan Tingkat X SMK 61


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

tidak menyerah begitu saja bila menghadapi hambatan. Bahkan biasanya ia baru akan
berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal penting lain
dalam tahapan ini adalah di mana Wirausaha mencoba-coba kembali ide-ide sampai
menemukan bentuk finalnya karena ide yang mun-cul pada tahap III (c) tadi biasanya
dalam bentuk yang tidak sempurna. Jadi, masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk
mendapatkan bentuk yang baku dan matang dari ide tersebut.

3. Keterampilan Berpikir Kreatif


Seharusnya setiap manusia Wirausaha memiliki jiwa interpreneurship, hal ini
didukung oleh cara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung
oleh dua hal, yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan
pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan.
Manusia yang pesimis menganggap hidup ini hanya dipenuhi oleh penderitaan
dan masalah yang sulit diatasi, sedangkan manusia yang optimis memandang bahwa
hidup ini penuh dengan kesempatan dan kemungkinan untuk maju dan berhasil dalam
hidup. Manusia yang optimis mempunyai daya imajinasi yang positif yang dapat
menolong pemikiran yang kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan hidup,
masalah kehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala pengalaman diri kita
selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita untuk berpikir kreatif. Untuk itu kita
hendaknya memiliki daya cipta yang dinamis. Kita harus senantiasa sadar dan waspada
terhadap segala yang terjadi di sekitar kita
dan mengambil manfaat dari setiap peristiwa. Ada beberapa hambatan
mental yang dapat mengurangi daya imajinasi kita diantaranya:
a. pandangan hidup yang sempit, e. Kesombongan
b. kepercayaan terhadap takhayul, f. kedengkian dan iri hati
c. keputusasaan, g. Kebodohan
d. kurangnya kepercayaan pada diri sendiri, h. Kekwatiran akan kegagalan
Menurut Kao (1989), ada beberapa hal yang dapat merintangi atau menghambat
pimikiran kreativitas dilihat dari prilaku seorang Wirausaha adalah sebagai berikut :
a) Mengagungkan tradisi dan budaya yang dibuat,
b) Memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan,
c) Lebih menekankan pada prilaku struktur birokrasi,
d) Menekankan pada nilai yang menghalangi pengambilan resiko,
e) Lebih menyukai spesialisasi,
f) Komunikasi yang lemah,
g) Mematikan sesuatu contoh,
h) Sistem pengendalian yang kuat atau tidak lentur,
i) Menekankan denda atau hukuman atas kegagalan atau kesalahan,
j) Mengawasi aktivitas kreativitas, dan
k) Menekankan batas waktu.
Untuk menghindari hal-hal di atas, kita harus membuang sejauh mungkin setiap
hambatan mental yang mengganggu proses berpikir kita. Daya imajinasi baru mempunyai
arti bagi hidup kita apabila bercampur dan bekerjasama dengan daya pikiran kita. Pikiran
kita dapat berakibat dua hal, mungkin menolong mungkin juga menghambat usaha kita.
Menurut Solomom dan Winslow (1988) ada beberapa cirri Wirausaha kreatif,
diantaranya adalah sebagai berikut :

Kewirausahaan Tingkat X SMK 62


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Pintar tetapi tak harus brilian karena kreativitas tidak selalu secara langsung
berhubungan dengan tingginya intelegensi seseorang.
b. Berkemampuan baik dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu
yang singkat.
c. Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri.
d. Cenderung kaya kehidupan fantasi.
e. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang.
f. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul.
g. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan
lainnya.
h. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya.
i. Fleksibel.
j. Lebih mementingkan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.
4. Mengembangkan Sikap Kreativitas
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan
pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.
Adams (1986) :
a. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pAndang terhadap suatu hubungan
yang baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi, dan orang. Seperti
mencampurkan aroma bunga melati dengan air teh kemudian dibotolkan menjadi teh
botol yang harum dan segar rasanya. Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita
dapat melakukan cara pAndang kita yang statis terhadap hubungan orang dan
lingkungan yang telah ada. Dari sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang
yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki intuisi tertentu untuk dapat
mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena
tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide-ide, produk dan jasa yang
baru. Sebagai contoh, kita dapat melakukan latihan de-ngan melihat hubungan antara
pasangan-pasangan : suami-istri, kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta
manajer dengan buruh.
b. Pengembangan Perspektif Fungsional
Kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seseorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi
keinginannya dan mem-bantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, sering secara
tidak sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang
kita cari tidak ketemu. Cara lain, kita harus memulainya dari cara pAndang yang
nonkonvensional dan dari per-spektif yang berbeda. Sebagai contoh, cobalah
sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang Anda pegang ini, dan lain-lain.
c. Gunakan Akal
Fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak
tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Otak bagian kanan dipakai untuk hal-hal seperi
analogi, imajinasi, dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja-kerja
seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah,
dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam kerjanya ia harus saling
berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan anlitis terhadap
pengetahuan, evaluasi dan tahap-tahap implementasi. Jadi, bila kita ingin lebih

Kewirausahaan Tingkat X SMK 63


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua belah otak kita
tersebut.
d. Hapus Perasaan Ragu-ragu
Kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pemikiran Lain, Perkembangan kehidupan seseorang banyak terpenuhi
oleh hal-hal yang tidak pasti dan meragukan. Banyak orang yang menyerah
dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapi. Bagi orang yang kreatif lebih baik
belajar menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering
menemukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.
2. Mencari Selamat, Dalam kehidupannya orang akan cenderung
menghindari risiko seminimal mungkin, tetapi seorang innovator akan senang
menghadapi risiko, misalnya risiko kesalahan atau kegagalan. Bahkan
kegagalan dianggap sebagai permainan yang menarik yang dapat dijadikan guru
yang baik untuk keberhasilan di masa yang akan datang.
3. Stereotype, Sepertinya sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu
untuk suatu hal, begitu pula halnya akan kesuksesan yang dapat diraih. Karena
keterbatasan ini, seseorang yang ingin melakukan suatu hal, karena asas
stereotype ini, akan terlimitasi cara pandang dan persepsinya terhadap
kemungkinan lain yang sebenarnya dapat diraih.
4. Probabilitas, Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan,
seseorang akan cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Bila berlebihan,
maka hal ini hanya akan menghambat seseorang mencari kesempatan yang
hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.

5. Bagaimana Mengembangkan Sikap Kreatif


Banyak diantara kita yang merasa dirinya sangat tidak kreatif, bagaimana juga,
dalam lingkungan bisnis global, di mana perubahan begitu cepat, organisasi dipaksa
membutuhkan orang-orang kreatif yang dapat secara efektif mengantisipasi dan
tanggap terhadap perubahan.
Para peneliti yang mempelajari kreativitas mengatakan bahwa menjadi
kreatif adalah menyangkut keputusan-keputusan pribadi tentang :
 Di dalam berwirausaha apa yang Anda inginkan?
 Bagaimana Anda melakukan usaha tersebut?
 Dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik?
Hal ini jelas melibatkan suatu proses, bukan saja hasil akhir. Melainkan pula
keuletan dalam menerapkan pola-pola tersebut.
Menurut para peneliti ada tiga tipe kreatif yang berbeda :
 Jenis pertama adalah membuat atau “menciptakan.”
 Jenis yang kedua adalah “mengombinasikan atau menyentensiskan” dua
hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
 Jenis yang ketiga adalah “memodifikasi” sesuatu yang memang sudah ada.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 64


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Usaha-usaha melakukan
modifikasi produk sebagai
hasil dari Ide dan
kreatifitas
GAYA UNIK “DRAG RACE

Dengan berusaha lebih kreatif, Anda akan menjadi lebih sadar akan iide-ide yang
lebih produktif. Jika memilih dari jumlah ide-ide yang baik, maka Anda akan lebih siap
mengambil resiko yang perlu untuk melaksanakan ide-ide Anda yang kreatif. Jika Anda
telah mengembangkan suatu ide yang kreatif, mungkin resiko tertentu akan menyertai
pelaksanaannya karena pengambilan resiko dan kreativitas merupakan dua ciri bagi para
Wirausaha.
Adapun kiat atau saran-saran khusus yang bisa digunakan untuk dapat membantu
mengembangkan sikap kreatif Anda adalah sebagai berikut :
 Tentukan Apa Yang Anda Inginkan,
 Rileks, (mendengarkan alunan suara yang indah, meditasi, mendengarkan
humor, dll).
 Latihlah Otak Anda,
 Mencari Cara melakukan sesuatu dengan lebih baik,
 Carilah Cara untuk Mengatasi Masalah
Menurut pendapat Kao (1989), ada beberapa hal yang dapat menumbuhkan
bahkan mengembangkan pemikiran kreativitas dilihat dari prilaku seorang Wirausaha,
sebagai berikut :
a. Menciptakan struktur organisasi terbuka dan desentraslisasi,
b. Mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan,
c. Menekankan pada peran dari pemegang atau juara,
d. Tersedianya semua sumber atas sesuatu inisiatif baru,
e. Mendorong sikap eksperimental,
f. Berikan kebebasan,
g. Tanpa bebas waktu,
h. Memberikan hal-hal yang berhasil,
i. Hindari mematikan ide-ide baru,
j. Singkirkan birokrasi dari pengalokasian sumber,
k. Beri penghargaan atas suatu keberhasilan,
l. Ciptakan budaya pengambilan resiko,
m. Kurangi hal-hal yang bersifat administratife,
n. Memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan,
o. Komunikasi efektif pada semua tingkatan, dan
p. Delegasikan tanggung jawab untuk mulai tugas baru.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 65


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Dari hasil observasi menunjukkan bahwa para Wirausaha yang melakukan


bisnisnya dengan kreatif tidak terbenam dalam cara kerja yang bertele-tele serta tidak
menghabiskan waktu untuk perencanaan yang tidak perlu.

6. Bagaimana Menerapkan Pemikiran Kreatifitas


Untuk pembentukan manusia yang memiliki sikap, prilaku dan jiwa wirausaha,
sebaiknya pendidikan keWirausahaan dimulai pada tahun-tahun pembentukan manusia di
tingkat SMK dan juga harus diperluas dengan kegiatan-kegiatan berwirausaha di rumah
dan di masyarakat luas.
Menurut analisis Guilford, ada lima faktor sifat yang menjadi ciri kemampuan
berpikir kreatif :
a. fluency (kelancaran), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan,
b. fleksibility (keluwesan), adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah,
c. originality (keaslian), adalah kemampuan untuk mencetus gagasan dengan
cara asli dan tidak klise,
d. elaboration (penguraian), adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu
secara lebih rinci,
e. redefinition (Perumusan kembali), adalah kemampuan untuk meninjau
suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah
diketahui oleh orang banyak,
Sedangkan manusia yang memiliki pemikiran kreatif, menurut A. Roe (Kao,
1989), memilki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
b. Keingintahuan,
c. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan,
d. Percaya pada diri sendiri,
e. Tekun,
f. Dapat menerima perbedaan,
g. Keterbukaan pada pengalaman,
h. Independen dalam pertimbangan, pemikiran, dan tindakan,
i. Membutuhkan dan menerima otonomi,
j. Tidak hanya tunduk pada stAndar dan pengawasan
kelompok,dan
k. Mau mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Berikut ini ada beberapa contoh untuk melatih pemikiran kreatifitas melalui
kegiatan yang lebih jelas dan dapat dilakukan seorang siswa/siswi atau calon Wirausaha
baik disekolah maupun di lapangan usaha yang sudah ada. Menurut; H. Ating
Tedjasutisna (2004), adalah sebagai berikut:
 Seorang siswa SMK membuat bungkus kado yang menarik
dengan penuh hiasan baru dan model baru.
 Seorang siswi sekolah SMK di sekolah membuat kejutan dengan
membuat kue atau masakan dengan resep baru sebagai hasil eksperimennya.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 66


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

 Siswa SMK membuat guntingan kertas untuk dijadikan hiasan,


misalnya seekor burung, layangan, sebuah topi, perahu, pesawat terbang, sebuah
rumah, dan lain-lain.
 Di laboratorium komputer seorang siswi SMK mencoba berbagai
penelitian dan eksperimen.
 Seorang sisiwa SMK menyusun batang korek api menjadi
gedung, piramida, mobil, motor, dan sebagainya.
 Para siswa membuat sepatu roda yaitu gabungan sepatu dan roda.
 Para siswa SMK membuat karangan dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
 Seorang siswa SMK membuat berbagai bentuk susunan balok
yang tadinya belum ia kenal.
 Seorang Wirausaha di sekolah membuat berbagai kreasi dalam
kegiatan usaha, seperti membuat susunan barang, pengaturan rak pajangan, membuat
promosi, dan lain sebagainya.
 Seorang Wirausaha membuat patung burung garuda dari kayu
bekas atau kayu yang sudah tidak terpakai lagi.
Orang kreatif umumnya suka bekerjasama antara satu dengan yang lainnya.
Untuk menciptakan momentum yang positif dan terlibat dalam kancah saling menukar
gagasan, ide-ide, maka seorang Wirausaha akan terpacu menjadi seorang pemikir, inovasi
dan kreatif.

Tugas :
Siswa membuat hasil karya dari barang yang tidak terpakai lagi
menjadi barang yang memiliki nilai.

C. MOTIVASI
a). Pengertian Motivasi
Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada keamuan para pekerja
untuk bekerja lebih giat. Agar pekerja lebih giat melakukan pekerjaan, maka mereka
perlu diberi motivasi dengan berbagai cara. Pada umunya tingkah laku manusia dilakukan
secara sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Disinilah letaknya peran penting dari motivasi.
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang tergantung kepada
kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan
perilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang apabila telah mencapai
kepuasan ataupun karena menemui kegagalan.
Jadi kekuatan motif ini dapat berubah karena :
 Terpuaskan kebutuhan
Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan berkurang, dan beralih kepada
kebutuhan lain dan seterusnya.
 Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya
kearah lain

Kewirausahaan Tingkat X SMK 67


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Di Indonesia motivasi seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan agak


lain, menurut Winarto (2002), ada beberapa alasan yang dikemukakan ketika sesorang
memilih menjadi wirausaha, yaitu :
1. Ingin lebih kaya secara materi
Setinggi-tinggi gaji di suatu perusahaan, tetap bersifat terbatas. Meskipun kinerja
seorang pegawai sangat baik dan membuat perusahaan untung besar, gaji pegawai
tersebut tidak akan meningkat seperti meningkatnya laba perusahaan. Tidak heran
jika ada ungkapan “gaji berapapun tidak akan pernah cukup”. Hal ini disebabkan
kerana dua hal yaitu pertama, makin tinggi gaji gaya hidup makin meningkat, kedua
persentase kenaikan harga rata-rata barang tiap tahun di Indonesia umumnya melebihi
persentase kenaikan gaji.
Menurut Kiyosaki (2000), hidup dengan bekerja hanyalah solusi jangka pendek.
Solusi jangka panjangnya adalah membangun bisnis sendiri untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran adalah berapa lama kita dapat bertahan hidup dengan
gaya hidup yang sama jika kita besok berhenti bekerja.
2. Ingin Lebih bebas
Dengan berwirausaha, seorang wirausahawan bisa lebih leluasa, ia bisa bebas dari
jam kantor, sikap like and dislike atasan, dan memiliki lebih banyak waktu luang.
Apabila perusahaanyang telah dimilikinya sudah mempunyai sistem yang bagus, ia
bahkan tidak perlu lagi datang setiap hari dikantornya.
3. Ingin mewujudkan impiannya
Dengan berwirausaha, seseorang dapat secara langsung mengaplikasikan ide atau
ilmu yang dimilikinya dengan lebih leluasa tanpa takut pada peraturan perusahaan. Ia
dapat lebih bebas mengaktualisasikan ide-ide kreatifnya untuk mewujudkan apa yang
diimpikannya.
4. Kepepet
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “ orang yang kepepet cenderung menjadi
kreatif”. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pada bulan Mei 2002 ada
58,7 juta pencari kerja, satu juta diantaranya adalah golongan sarjana. Oleh karena itu
berwirausaha adalah salah satu pilihan yang menarik, alasan terakhir inilah yang
menjadi penyebab terbesar seseorang menekuni bidang kewirausahaan.

b). Motivasi spiritual dalan berbisnis


Meskipun tidak dipungkiri bahwa di dalam berbisnis segala upaya diarahkan
untuk mencapai keuntungan materi, namun kalau hanya itu yang menjadi tujuan utama
dalam bisnis maka, mungkin suatu saat kita akan kehilangan semangat manakala bisnis
kita merugi. Motivasi yang semata-mata untuk mengejar materi itu sifatnya sangat
temporer (sementara), dan tidak abadi. Motivasi yang mungkin lebih abadi adalah
motivasi yang berbasis spiritual, adapun keuntungan materi itu hanya merupakan akibat
saja. Beberapa macam motivasi yang lebih bersifat spiritual adalah :
1. Niatkan dalam hati kita bahwa kita berbisnis supaya dapat hidup mandiri
dan tidak menjadi beban orang lain.
2. Kita berbisnis dilandasi niat untuk pengabdian kita kepada Allah SWT,
sebagai bentuk rasa syukur kita kepadaNya,
3. Niatkan dalam membuka usaha ini untuk memberikan pekerjaan kepada
orang lain. Kenikmatan di dalam hidup adalah ketika kita memberi, bukan ketika kita

Kewirausahaan Tingkat X SMK 68


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

menerima. Memberi disini bisa diartikan secara luas, termasuk diantaranya adalah
memberi pekerjaan.

c). Tidak ada istilah terlambat memulai berwirausaha


Tidak ada kata terlambat untuk memulai menekuni bidang kewirausahaan. Bidang
ini terbuka lebar bagi siapapun, pada umur berapapun. Mungkin pepatah bijak yang
menyatakan “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” dapat diterakan disini.
Kewirausahaan bukan hanya milik mereka yang muda dan belum mempunyai
penghasilan, tetapi juga untuk mereka yang mungkin sudah terlanjur menjadi pegawai
atau mereka yang mungkin dari pekerjaan sebagai pegawai sekalipun. Masih ingat
Kentucky Fried Chicken yang terkenal itu ?
Kolonel Harland sanders, seorang pria dengan rambut yang sudah memutih
memulai usahanya dengan membuka KFC telah berusia lebih dari 65 tahun, padahal ia
sebernarnya telah memperoleh jaminan hari tua dari pemerintah Amerika Serikat.
Walaupun demikian ia masih punya keinginan menjadi wirausahawan. Sekarang Sanders
adalah seorang yang kaya raya, contoh wirausahawan Indonesia yang memulai usahanya
pada usia lebih mendekati 50 tahun adalah Betty S yang membuka usaha MM Juice di
Jakarta, dan sekarang telah mempunyai karyawan berjumlah ratusan orang.
Untuk menjadi seorang wirausahawan tidak perlu mempertimbangkan faktor usia.
Berapapun usia seseorang tidak menjadi batasan untuk memulai wirausaha, pekerjaan
apapun yang sebelumnya telah ditekuni tentu menjadi modal yang sangat berharga ketika
kita memutuskan untuk memulai usaha, seiring dengan berlalunya waktu, seseorang
makin bertambah usianya, akan semakin mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya,
dengan demikian akan menjadi semakin tahu kira-kira bidang usaha yang manakah yang
sebaiknya dimasuki.

4. Sikap Bekerja Efektif dan Efesien

Waktu yang kita terima, bukanlah untuk dihabiskan begitu saja atau bukan untuk
dihambur-hamburkan, tetapi untuk dimanfaatkan. Berikut adalah landasan pokok
konsepsi atau gagasan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien.
1. Kesadaran memanfaatkan waktu yang benar jangan
ditunggu sampai hari esok.
2. Kemampuan menabung waktu unuk masa depan
adalah menggunakan waktu yang ada sekarang secara efektif dan efisien.
3. Kuasai dan aturlah waktu yang ada secara efektif
dan efisien.
Para wirausaha harus dapat memanfaatkan waktu yang relative pendek itu.
Kemampuan berpikir dan bekerja, hanya akan bermanfaat apabila para wirausaha dapat
memanfaatkan waktu untuk menghasilkan sesuatu. Para wirausaha dapat memandang
waktu sebagai berikut.
1. Waktu adalah organisasi keseluruhan dari aktivitas kegiatan
usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Waktu merupakan landasan pokok untuk
membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan dalam organisasi bisnis.
2. Waktu adalah sesuatu kekuasaan yang dimiliki sekarang,
dan akan menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang.Menguasai

Kewirausahaan Tingkat X SMK 69


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

waktu sekarang, akan menentukan tujuan usaha selanjutnya. Para wirausaha yang
dapat memanfaatkan waktu sekarang, tanpa bermalas-malasan, akan sukses di
dalam bisnisnya.
3. Waktu adalah ukuran untuk menentukan berapa lama harus
bekerja hingga menghasilkan sesuatu.
4. Waktu adalah nilai uang untuk dapat menghasilkan sesuatu
yang dapat dinilai dengan uang.

Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan


waktu secara efektif dan efisien.
1) Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
2) Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari.
3) Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya
dan berprestasi.
4) Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
5) Janganlah suka menunda-nunda pekerjaan.
6) Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu.
7) Melatih kedisiplinan di dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
8) Konsentrasi penuh dalam bekerja.
9) Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna
10) Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis.
11) Manfaatkanlah jam waktu makan sebaik-baiknya.
12) Sedapat mungkin hindarilah kesalahan-kesalahan di dalam melaksanakan tugas

Tugas :
Siswa diminta untuk menuliskan beberapa motivasinya dalam
memilih jurusan yang dipilihnya.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 70


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Penerapan kemampuan berinovasi menurut Koratko adalah, kecuali………..
a. Penemuan c. Pengembangan e. Penggandaan
b. Paduan/campuran d. Produksi
2. Menurut James Brian Quinn faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan
kemampuan inovasi adalah sebagai berikut, kecuali…………….
a. Iklim inovasi dan iklim c. Orientasi pasar e. Proses belajar interaktif
b. Proses belajar komunikatif d. Organisasi yang tetap datar dan kecil
3. Yang bukan tipe-tipe inovatif atau tahapan inovatif yaitu………….
a. Inovasi Produk c. Inovasi administrasi e.Inovasi kontinu
b. Inovasi Proses d. Inovasi non teknik
4. Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya adalah
pengertian kreativitas menurut…………
a. Goman c. Kuratko e. Conny Semiawan
b. Savary d. Gede Prama
5. Ciri-ciri tentang pemikiran kreatif menurut Randsepp yaitu, kecuali………….
a. Fleksibel c. Keaslian e. Mau
mendengarkan perasaan
b. Mempunyai motivasi d. Mempunyai peluang
6. Untuk memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono
dalam proses kreatif yaitu, kecuali……………..
a. Latar belakang atau akumulasi pengetahuan d.
Evaluasi dan inplementasi
b. Proses inkubasi c. Melahirkan ide e.
Analisis
7. Di bawah ini yang bukan pengembangan kemampuan pribadi dalam program
peningkatan kreatifitas menurut James L Adams (1986), yaitu………..
a. Mengenali hubungan c. Gunakan akal e.Hapus perasaan ragu
b. Pengembangan perspektif fungsional d. Semangat tinggi
8. Tipe dari sifat kreatif yaitu………….
a. Mencipta,mengkombinasi dan memodifikasi d. Mencipta dan
membuat
b. Mencipta,menyontek dan memperbarui e. Membuat dan
kombinasi

Kewirausahaan Tingkat X SMK 71


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

c. Mengkombinasi, menghasilkan, dan mengkombinasi


9. Pengertian motivasi adalah…………..
a. Kemauan untuk berbuat seuatu c. kemauan berhasil e. kemauan menang
b. Kemauan untuk berbuat hasil d. Kemauan berkuasa
10. Menurut Winarto beberapa alasan seseorang memilih menjadi
wirausaha,kecuali…...
a. Ingin lebih kaya secara materi c. Ingin lekas bebas e. Kepepet
b. Ingin mewujudkan impiannya d. Ingin senang

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan yang dimaksud dengan motivasi
2. Tuliskan 9 ciri pokok keberhasilan dalam berwirausaha
3. Jelaskan beberapa hal yang menjadi sumber penerapan
kemampuan inovasi menurut Howel dan Heggins
4. Apa yang dimaksud dengan kreatifitas dan inovatif
5. Tuliskan beberapa contoh hasil dari kreatifitas seorang wirausaha
BAB VI
MENUNJUKKAN SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Prilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
MATERI PELAJARAN :
1. Mengetahui Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
2. Melakukan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dalam
Kegiatan Usaha

1. Mengetahui Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet


Orang bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba, untuk meraih sukses dalam
karier dan bisnis adalah orang harus punya keberanian mencoba. Seorang entrepreneur
yang handal dalam situasi sesulit apapun akan semakin tertantang untuk tidak berhenti
mencoba. Itulah pada akhirnya akan meraih kemenangan. “Untuk memenangi pemilu di
lima tahun mendatang dibutuhkan perjuangan mulai hari ini”.
Berdasarkan pengalaman orang-orang gagal, bahwa seorang entrepreneur dan
politikus adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencoba. Jarang sekali kita
menemukan sosok politikus handal yang muncul dalam waktu singkat. Mereka rata-rata
menanam dari bawah, menabur dan akhirnya menuai. Dibutuhkan perjalanan panjang
untuk bisa muncul di muka bumi.
Apa yang kita pelajari dari kegagalan sebuah usaha adalah kenyataan bahwa
masih banyak kelemahan bisnis yang mesti kita perbaiki. Kabar baiknya, kita belajar
banyak dari kegagalan tersebut dan kita siap membangun bisnis yang lebih besar lagi.
Tegasnya, keberhasilan dalam pekerjaan, karier, bisnis dan politik memang sangat
ditentukan oleh semangat tinggi. Dengan demikian sikap berani mencoba dan mencoba
terus akan menjadi sebuah kebiasaan yang memotivasi anda untuk bergerak tanpa batas.
Life unlimited demikian sebuah slogan iklan muncul untuk menggambarkan begitu
luasnya pengaruh sebuah operator komunikasi. Tetapi dalam kasus ini, life unlimited
merupakan hidup tanpa batas diri anda, kekuatan tanpa batas dari pribadi seseorang untuk

Kewirausahaan Tingkat X SMK 72


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

bertindak dan bergerak dengan luas. Sikap berani mencoba merupakan salah satu
perwujudan life unlimited-nya anda.
Pada akhirnya sikap berani mencoba akan membuat anda tidak mudah terpuruk
dengan keputusasaan. Apalagi sampai menghancurkan bisnis anda yang telah anda rintis.
Jika pikiran masih diracuni oleh sisi negatif dan ketakutan mengajak anda tidak memulai,
kemungkinan untuk tidak mencoba menjadi sangat besar. Bergeraklah memulai, jangan
menunggu kesempurnaan. Faktor penyebab kegagalan mungkin terjadi karena anda
berhenti. Tetapi jika anda tidak memulai bekerja dan meniti karier atau bisnis, anda telah
menjerumuskan diri ke dalam kehancuran jangka panjang.
Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa memiliki sikap berani
mencoba. Lihatlah begitu banyak orang yang gagal dalam usaha yang akhirnya putus asa
tanpa mampu lagi berbuat sesuatu. Sesungguhnya seseorang tidak ada yang gagal dalam
bisnis/usaha. mereka yang gagal hanya karena berhenti mencoba, berhenti berusaha.
Seandainya mereka punya nyali untuk mencoba lebih banyak bisa dipastikan mereka
akan meraih sukses.
Janganlah mau cepat menyerah, apa yang menjadi keinginan anda untuk menuju
kesuksesan, berusahalah untuk meraihnya tampa melihat kegagalan terlebih dahulu,
yakinlah bahwa anda bisa menjadi pemenang. Berusaha disertai sika pantang menyerah
anda dan sikap ulet dalam menerima apapun resiko yang akan anda terima merupakan
modal utama dalam mencapai keberhasilan.

2. Melakukan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dalam Kegiatan Usaha


Sikap pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha merupakan faktor yang
sangat mendukung keberhasilan seseorang, wirausahawan yang mau berusaha terus dan
mencoba apa yang belum dihadapinya biasanya lebih cepat berhasil dibandingkan
wirausaha yang hanya diam ditempat tampa mau berusaha mencoba dan yang selalu takut
untuk gagal.
Beberapa faktor kegagalan bukan dari sisi luar manusia, melainkan dari dalam diri
sendiri. Sikap dan perilaku berperan penting menentukan tingkat kegagalan seseorang.
Seseorang yang selalu mengingat kegagalannya akan menyebabkan tidak berani bergerak
kembali dan mengambil jalan pintas dengan mengikuti apa adanya. Akibatnya tidak
berani bertindak untuk mengendalikan keadaan sehingga akan selalu terpuruk dan tidak
bisa kembali bangkit.
Hal apa yang harus anda miliki untuk berhasil, jawabannya adalah kemauan untuk
bertindak. Ada banyak sumber daya yang bisa anda gunakan. Pengetahuan anda, ilmu
yang selama ini dipelajari, entah itu yang sifatnya pendidikan formal maupun
pengetahuan yang berdasarkan pengalaman. Kita semua dibekali kemampuan untuk
bertahan hidup yang luar biasa, tidak seorang pun memiliki kekurangan. Jika anda
menemukan seseorang yang secara fisik cacat, itu bukan kekurangan. Karena kekurangan
sesungguhnya adalah sikap mental.
Kita mungkin pernah menemukan orang-orang cacat secara fisik, namun mereka
memiliki mental yang bagus, kehendak berjuang yang kuat. Mereka rata-rata orang yang
berhasil, mereka memiliki semangat untuk maju, ini merupakan contoh-contoh sikap
yang pantang menyerah dan ulet walau mereka dalam kekurangan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 73


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Dengan melihat sikap orang-orang yang kurang sempurna secara fisik tersebut,
maka tidak ada alasan bagi orang yang sempurna untuk tinggal diam dan tidak mau
berusaha berbuat sesuatu demi kemajuan dirinya.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus anda miliki untuk berhasil sebagai berikut:
1. Miliki mental positif untuk sukses.
2. Jangan takut gagal.
3. Beranilah memulai hal baru.
4. Terus menjadi manusia pembelajar.
5. Miliki tujuan yang jelas dalam hidup.
Kegagalan bukan merupakan suatu hal yang patut untuk ditangisi dan disesali
terus menerus. Karena tangis tidak akan mengubah kegagalan yang telah menimpa kita.
Namun kita harus berbesar hati, karena kita telah memiliki pengalaman yang mungkin
tidak dimiliki oleh orang lain. Bangkit kembali dari kegagalan memang bukan hal yang
mudah, namun juga bukan merupakan hal yang mustahil. Yakinlah dan niscaya kita akan
berhasil.

Beberapa sikap positif dalam menghadapi kegagalan sebagai berikut :


a. Selalu berpikir positif dalam hidup
Sebagai manusia kita harus selalu berikir hal-hal yang positif agar tindakan dan
perilaku kita juga mengarah kepada hal-hal yang positif. Dengan demikian
diharapkan hasil dari tindakan dan perilaku tersebut dapat menghasilkan buah-buah
yang positif juga.
b. Renungkanlah kegagalan untuk pelajaran hari esok
Kita boleh menyesali, menangisi, merana, tapi, merenungi kegagalan dan kesalahan
yang telah kita lakukan, namun berikan batas waktu dan ambil hikmahnya.
Berhentilah meratapi kesalahan dan kegagalan yang telah kita lakukan. Mengapa
demikian?, karena sedalam-dalamnya kita meratap, sekeras-kerasnya kita menangis
kesalahan dan kegagalan yang telah kita perbuat tidak akan bisa ditarik kembali. Kita
harus melakukan tindakan untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita lakukan.
c. Hapus air mata dan bangkitkan kembali
Setelah kita memahami apa makna dari kesalahan dan kegagalan yang kita lakukan,
kita harus bangkit kembali dengan semangat dan energi yang baru. Untuk memcoba
kembali meraih apa yang telah kita cita-citakan sebelumnya. Setiap kita melakukan
kesalahan dankegagalan, kita harus percaya bahwa kita hanya perlu mencoba sekali
lagi untuk meraih keberhasilan yang telah menanti kita. Jangan berputus asa,
hapuslah kenangan buruk akan kegagalan itu dan bangkitlah memulai lagi.
Berikut ini beberapa sikap yang perlu diperhatikan dalam melakukan sikap
pantang menyerah dan ulet dalam mencapai keberhasilan berwirausaha :
 Jangan mudah menyerah dan jangan takut pada
resiko apapun
 Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran
 Berani memulai sesuatu yang baru
 Berpikir dan bersikap positif
 Memiliki keterampilan dan pengetahuan
 Memiliki etos kerja yang baik

Kewirausahaan Tingkat X SMK 74


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

 Disiplin diri dan fokus pada tujuan


 Pintar dan berani bertindak.
Ada banyak hal yang sebetulnya bisa membuat anda gagal maupun sukses. Pada
dasarnya hal itu harus kita kembalikan ke diri masing-masing orang. Pada kenyataannya
gagal dan sukses adalah proses dari sebuah keutusan yang anda ambil. Sukses memang
menjadi bagian termanis dalam hidup. Orang-orang yang sukses selalu mengambil
keuntungan dari kesalahan masa lalu dan mencoba melakukan lagi dengan cara yang
berbeda. Ketika anda rugi, jangan kehilangan pelajaran dari sana. Orang yang tertarik
pada kesuksesan harus belajar memandang kegagalan sebagai proses yang sehat dan tak
ternilai untuk mencapai puncak.

Tugas:
Permainan
Guru menuliskan pertanyaan dibeberapa lembar kertas, kemudian
siswa menjawab pertanyaan tersebut secara bergiliran dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Yang harus dilakukan dalam mencapai sukses adalah………………..
a. Keberanian mencoba c. Keberanian melakukan e. Kenekatan
b. Semangat d. Keberanian menghadapi resiko
2. Faktor yang paling mendasar mengakibatkan seorang wirausaha gagal berasal
dari…
a. Lingkungan c. Dirinya sendiri e. Masyarakat
b. Persaingan d. Orang lain
3. Apa yang harus dimiliki untuk berhasil…………
a. Kemauan untuk maju c. Kemauan untuk kaya e. Kemauan
senang
b. Kemauan untuk bertindak d. Kemauan untuk menguasai
4. Kekurangan yang paling hakiki/mendasar dalam diri kita adalah…………
a. Kecacatan tubuh c. Kebodohan e.
Kemauan
b. Semangat usaha d. Sikap mental
5. Dengan melihat sikap mental yang kurang, maka wirausahawan harus memiliki
hal-hal berikut ini, kecuali…………..
a. Miliki mental positif untuk sukses c.Jangan takut gagal e. keberanian
b. Beranilah memulai hal baru d. Terus menjadi manusia pembelajaran
6. Sikap positif dalam mengahadapi kegagalan wirausaha adalah………….
a. Selalu berpikir positif dalam hidup d. Penyesalan
diri
b. Renungkanlah kegagalan untuk pelajaran hari esok e. a,b, dan c
benar
c. Hapus air mata dan bangkitkan kembali
7. Dalam menerapkan sikap pantang menyerah dan ulet maka seorang wirausaha harus

Kewirausahaan Tingkat X SMK 75


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

melakukan sikap berikut ini, kecuali………….


a. Berani memulai sesuatu yang baru d.
Berpikir dan bersikap positif
b. Memiliki keterampilan dan pengetahuan e.
Memiliki etos kerja yang baik
c. Terlalu pintar tapi tidak berani bertindak

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi orang yang sukses
2. Mengapa seorang wirausaha harus bersikap pantang menyerah dan ulet
3. Apa yang dimaksud dengan life unlimited
4. Apa yang dimaksud denga miliki mental positif untuk sukses.
5. Tuliskan dan jelaskan beberapa sikap positif dalam menghadapi kegagalan
6. Mengapa kita perlu menungkan kegagalan untuk pelajaran hari esok
7. Jelaskan yang dimaksud menjadi manusia pembelajar.
8. Sikap apakah yang perlu dilakukan dalan penerapan sikap pantang menyerah dan
ulet
9. Jelaskan yang dimaksud dengan berpikir dan bersikap positif
10. Apakah anda merasa orang yang pantang menyerah dan ulet, apa buktinya!

BAB VII
MENGELOLA KONFLIK

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Prilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Mengelolah Konflik
MATERI PELAJARAN :
1. Mengetahui Penyebab, tipe, manfaat, dampak, jenis,
pengelompokan, tahap terjadinya, penanggulangan
dan cara mengelola konflik
2. Mengetahui dampak negatif dan positif dari konflik
3. Memanfaatkan konflik positif
4. Mengatasi konflik negatif

A. Mengetahui Penyebab, Manfaat, Dampak, Jenis/tipe, Pengelompokan,


tahap terjadinya, Penanggulangan dan cara mengelolah konflik
a. Penyebab Konflik
Memahami konflik, sebab akibatnya penting sekali untuk sukses dalam kehidupan
dan professional. Kemampuan berinteraksi secara efektif dengan orang lain untuk
membangun kerja sama dalam segala situasi, sangat penting di masa sekarang ini
dibandingkan di masa lalu. Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu

Kewirausahaan Tingkat X SMK 76


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

mendefenisikan konflik secara lebih tepat, membedakan akibat yang buruk dari yang
baik, dan membuang jauh-jauh lima anggapan salah mengenai konflik.
Apakah konflik itu dan mangapa konflik begitu sering terjadi?, Daniel Webster
mendefenisikan konflik sebagai berikut :
 Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak
cocok satu sama lain
 Keadaan atau perilaku yang bertentangan (misalnya:
pertentangan pendapat, kepentingan, atau pertentangan antarindividu).
 Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan, atau
tutntutan yang bertentangan
 Perseteruan.
Pada dasarnya, konflik terjadi bila dalam satu peristiwa terdapat dua atau lebih
pendapat atau tindakan yang dipertimbangkan. Konflik tidak harus berarti berseteru,
meski situasi ini dapat menjadi bagian dari situasi konflik.
Defenisi ini mungkin terlalu sederhana. Dalam masyarakat sekarang yang
bergerak dengan dinamika yang serba cepat dan penuh persaingan, timbullah konflik
tidak dapat dielakkan. Dimana pun kita berada, selalu ada “pilihan-pilihan yang saling
bertentangan”. Contoh kalau kalian alergi terhadap parfum, maka kalian setiap hari
berada dalam situasi konflik dengan banyak orang, Pekerjaan yang ingin kalian
selesaikan banyak sekali, tetapi kalian tidak tahu harus mulai dari mana.
Tentunya keadaan-keadaan ini tidak asing bagi kalian, akan tetapi, ada yang lebih
parah. Konflik akan makin sering terjadi karena kegiatan kehidupan sehari-hari yang
berjalan cepat, kemajuan teknologi yang luar biasa membawa gelombang perubahan yang
luar biasa pula. Namun, ada kabar baik, konflik berbeda dengan pendapat umum
masyarakat, tidak selalu berarti buruk. Konflik bila dihadapi dengan bijaksana dapat
memberikan manfaat bagi kita semua pihak yang terlibat dan perusahaan tempat mereka
bekerja.

b. Manfaat Konflik
Adapun manfaat konflik sebagai berikut :
 Motivasi meningkat
 Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
 Ikatan kelompok lebih erat
 Penyesuaian diri pada kenyataan
 Pengetahuan / keterampilan meningkat
 Kreatifitas meningkat
 Membantu upaya mencapai tujuan
 Mendorong pertumbuhan
Semua manfaat ini tidak akan terwujud jika konflik dibiarkan saja atau dicoba
diatasi dengan cara-cara yang tidak tepat, karena konlik bisa berdampak buruk bahkan
merusak.
c.Dampak Konflik
Dampak buruk konflik sebagai berikut :
 Produktivitas menurun
 Kepercayaan merosot
 Pembentukan kubu-kubu

Kewirausahaan Tingkat X SMK 77


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

 Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang


 Timbul masalah moral
 Waktu terbuang sia-sia
 Proses pengambilan keputusan tertunda
d. Jenis Konflik
Mengelompokkan konflik, penyebab konflik, dan reaksi terhadap konflik ke
dalam kategori tertentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Setelah mempelajari bab ini,
kalian akan dapat memahami kategori konflik berikut ini: konflik diri, konflik antar
individu, konflik dalam kelompok dan konflik antar kelompok.
 Konflik diri
Konflik diri adalah gangguan emosi yang terjadi dalam diri seseorang karena
dituntut menyelesaikan suatu pekerjaan atau memenuhi suatu harapan, sementara
pengalaman, minat, tujuan dan tata nilainya tidak sanggup untuk menilainya. Hal ini
menjadi beban baginya. Konflik ini pun bisa terjadi apabila pengalaman, minat, tujuan
dan tata nilai pribadinya bertentangan satu sama lain. Konflik diri mencerminkan
perbedaan antara apa yang anda katakana, inginkan, dan apa yang anda lakukan untuk
mewujudkan keinginan itu. Konflik diri menghambat kehidupan sehari-hari dan bahkan
dapat mengakibatkan orang kehilangan akal sehingga tidak tahu harus mengerjakan apa.
Pada tahap paling ringan, konflik diri menimbulkan pusing kepala dan nyeri
punggung. Konflik diri tahap kedua ditandai oleh stress yang sudah “parah”. Kalau orang
punya pikiran lebih baik mati daripada hidup, ia sudah berada pada konflik diri tingkat
tinggi.
Cara seseorang mengatasi konflik dirinya akan menentukan apakah konflik
antarindividu dapat diatasi dengan efektif. Anda tidak akan dapat mengatasi konflik
dengan orang lain bila diri anda sendiri saja tidak dapat anda kontrol.
 Konflik antarindividu
Konflik antarindividu adalah konflik antara dua individu, setiap orang mempunyai
empat kebutuhan dasar psikologis yang bisa mencetuskan konflik bila tidak terpenuhi,
sebagai berikut:
 Keinginan untuk dihargai dan diperlakukan
sebagai manusia. Kita semua menginginkan orang lain mengakui martabat kita, serta
menghargai kita dan jerih payah yang kita berikan. Itulah sebabnya penghargaan
merupakan alat motivasi yang ampuh. Kita senang sekali jika dipuji setelah
menyelesaikan sesuatu pekerjaan dengan baik, dan dihargai atas sumbangan pikiran
yang kita berikan. Bila kita merasa tidak dihargai atau dianggap dapat diperlakukan
sekehendak hati orang lain, atau dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain, ini
berarti keinginan kita untuk dihargai telah dialnggar, pelanggaran itu memicu reaksi
kita, berupa rasa takut atau amarah
 Keinginan untuk memegang kendali. Memegang
kendali adalah keinginan semua orang dan pada beberapa orang keinginan ini bisa
besar sekali. Orang yang memiliki keinginan yang sangat berlebihan untuk
memegang kendali pada dasarnya tidak punya rasa percaya diri. Semakin besar rasa
percaya diri anda, semakin kecil keinginan anda untuk mengendalikan orang lain.
Ingatlah hal ini selalu ada bila di masa datang anda berhadapan dengan orang yang
selalu ingin mengendalikan sesuatu

Kewirausahaan Tingkat X SMK 78


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

 Keinginan untuk memiliki harga diri. Rasa harga


diri yang tinggi adalah landasan yang kokoh untuk menghadapi berbagai jenis situasi.
Harga diri kunci bagi kemampuan kita untuk memberi jawaban, bukan untuk
bereaksi. Menjawab suatu persoalan adalah pendekatan positif, terkendali, dan
berorientasi memecahkan masalah. Reaksi adalah langkah negative, dan sering kali
tidak tepat, penuh emosi, dan tana piker panjang (misalnya, pasien yang mengikuti
perintah dokter vs pasien yang rewel bila disuruh minum obat).
 Keinginan untuk konsisten.Bila anda sudah
mengambil sikap tegas mengenai suatu masalah dan tidak mengubah pendirian anda
lagi, akan sulit bagi anda untuk mengubah sikap dan mengakui anda salah. Keinginan
untuk konsisten bersama dengan keinginan untuk benar demi menyelematkan muka,
menjadi faktor penting dalam stiap konflik.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, manusia akan memberikan reaksi, membalas,
menguasai, mengucilkan diri atau mengajak bekerja sama.
 Konflik dalam kelompok
Konflik dalam kelompok adalah konflik yang terjadi antara individu dalam suatu
kelompok (tim, departemen, perusahaan, dsb). Aspek kelompok menambah kerumitan
konflik. Setiap orang tidak hanya harus mengatasi konflik dalam dirinya dan konflik
antara dia dengan orang lain, tetapi juga harus berhadapan dengan keseluruhan interaksi
dengan semua pelaku yang terlibat.
Saat yang paling baik untuk mengatasi konflik adalah pada saat ketika jumlah
orang yang terlibat masih kecil. Langkah pertama yang terbaik adalah memilah-milah
konflik itu dan mengidentifikasi akibatnya bagi anda pribadi, individu yang terlibat, dan
perubahan skala konflik dari situasi yang terfokus menjadi tersebar, dan dari local
menjadi konflik yang lebih luas dan melibatkan banyak orang.
 Konflik antar kelompok
Sedangkan konflik antar kelompok adalah konflik yang melibatkan lebih dari satu
kelompok (beberapa tim, depaetemen, perusahaan, dsb). Konflik antarkelompok sering
kali terus berjalan sendiri dan persoalan menjadi tambah besar karena politik, desas
desus, dan hasutan. Persoalan yang bertambah banyak ini menciptakan lapisan kerumitan
baru bagi setiap konflik.
Konflik antar kelomok adalah konflik yang paling rumit dan serius bagi
perusahaan. Setiap kali konflik bertambah panas dan menyebar di antara kelompok, desas
desus dan gunjingan akan membawa kekacauan yang akhirnya merusak anda dan
perusahaan.
Jadi semakin banyak orang dalam suatu konflik semakin sulit untuk mencari cara
penyelesaiannya. Anda bisa menyimpulkan, kalau jumlah orang yang terlibat semakin
banyak, biasanya akan menyebabkan persoalan semakin rumit dan tak menentu, dan
menuntut banyak pemecahan pula. Bila pihak yang terlibat bertambah banyak, bertambah
besar pula kemungkinan terjadi kehancuran dan kerugian pada pihak lain.

e.Tahap Terjadinya Konflik


Konflik dapat ditangani secara efektif bila anda mengembangkan dan mene
rapkan strategi penanganan tertentu yang efektif. Cara yang aling efektif ditentukan oleh
intensitas konflik bersangkutan. Konflik terdiri atas berbagai tahap, dan setiap tahap
melibatkan emosi pada tingkat dan intensitas tertentu.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 79


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Ketika intensitas konflik meningkat, setiap orang akan berusaha membela diri dan
ingin menang. Pada konflik tahap tinggi, menyelematkan muka semakin penting artinya.
Dalam situasi konflik yang makin panas, orang sabar sekalipun bisa marah dan
tersinggung.
Jika konflik diidentifikasi sejak dini dan langkah-langkah segera diambil untuk
memperbaiki situasi dan menenangkan emosi, hamper setiap konflik dapat menjadi
peluang. Bila dibiarkan tidak ditangani, konflik berpotensi menimbulkan bahaya pada
semua pihak yang terlibat. Tiga tahap konflik sebagai berikut :
 Tahap Pertama : Persoalan dan perselisihan kecil sehari-
hari
Inilah konflik yang paling tidak menimbulkan rasa terancam pada diri kita. Untuk
menanganinya, berbagai cara mengatsi konflik dapat digunakan. Pada tahap ini
ditandai oleh hal-hal kecil yang menjengkelkan yang terjadi setiap hari.
 Tahap Kedua : Tantangan yang lebih besar
Konflik pada tahap kedua ini dalam jangka panjang membawa dampak dan mimicu
emosi yang lebih besar. Untuk menanganinya diperlukan latihan dan keahlian tertentu
pada tahap kedua ini mengandung unsur persaingan, yang dilandasi oleh sikap
menang atau kalah.
 Tahap Ketiga : Pertarungan terbuka
Orang baik pun bisa menimbulkan kerugian pada orang lain bila ia dikuasai emosi,
dan bila keinginannya untuk menang lebih besar daripada keinginannya untuk
menghukum. Pada tahap ini, tujuan bergeser dari ingin menang ke ingin menyakiti.
Motivasinya adalah melenyapkan pihak lawan. Mengubah suasana dan mencari
pemecahan tidak lagi memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat. Bersikukuh berada
di pihak yang benar dan pihak yang salah menjadi motivasi utama.
Konflik merayap naik tahap demi tahap, tetapi tidak selalu mengikuti garis lurus.
Konflik tahap satu pada hari senin pagi, bila tidak diatasi, dapat berubah menjadi konflik
tahap tiga pada petang harinya. Sebaliknya, konflik tahap tinggi tanpa disadari dapat
mencair sejalan dengan waktu.

f. Penanggulangan konflik
Dengan memahami 3 tahapan konflik tersebut dapatlah kita memberikan penang
gulangannya sebagai berikut :
 Untuh tahap pertama menghindar adalah salah satu cara
efektif untuk mengatasi konflik. Anda secara sadar menghindari orang yang menjadi
sumber konflik. Anda sebaiknya menutup mulut daripada membawa persoalan
tersebut kearah pembicaraan yang bisa memanas, jika hubungan anda dengan orang
tersebut selama ini tidaklah terlalu dekat atau tidak penting, kemungkinan besar cara
ini sudah sangat tepat. Tapi hati-hati kalau banyak hal kecil menjengkelkan yang
dibiarkan menumpuk, maka timbul masalah baru dimasa datang, hal-hal yang
menumpuk itu dapat menyebabkan situasi makin rumit.
 Untuk tahapan kedua sebaiknya ciptakanlah iklim yang
menimbulkan rasa aman, rasa percaya diri pada semua orang. Giat menggali fakta,
tetapi perlakukan orang dengan lemah lembut, jangan kikir dengan waktu, gunakan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 80


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

kesempatan yang ada untuk mendapatkan fakta serinci-rincinya. Lakukan semua ini
bersama-sama sebagai satu tim bagi tanggung jawab untuk mencari jalan keluar dari
sebuah masalah. Pihak yang bertikai hendaknya duduk berdampingan, jangan
berhadap-hadapan. Bahkan lebih baik gunakan meja bundar.
 Untuk tahap yang lebih parah, pada tahapan ketiga
sebaiknya bentuklah tim intervensi (juru Runding) yang bersikap netral yang akan
meleraikan diantara kedua orang yang terlibat dalam konflik, tim ini harus mampu
menghasilkan jalan keluar untuk keduanya. Para anggota tim ini tidak boleh memihak
dan harus mampu mendengarkan semua pihak, tim ini juga harus menyaring fakta
dari tumpukan emosi dari pihak-pihak yang bertikai, dan harus memberikan arah
yang jelas pada akhir pencarian fakta.
g. Cara Mengelolah Konflik
Emosi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari konflik. Anda perlu memahami
emosi agar dapat lebih mudah menentukan langkah tepat dalam menangani konflik.
Dalam konflik ada lima larangan yang perlu anda patuhi selama konflik berlangsung,
yaitu :
1. Jangan turut campur dalam pertarungan
kekuasaan
Ada kaitan penting antara kekuasaan dan wewenang. Satu respon kreatif yang
dapat anda pakai dalam konflik adalah kemampuan untuk tidak menggunakan
kekuasaaan. Biarkan pihak lain mengendalikan perasaan mereka dan peristiwa yang
bersangkutan. Wewengang anda bertambah bila anda memberikan kekuasaan pada
pihak lain, dibandingkan anda beradu kekuasaan. Kekuasaan cenderung memaksa
orang dan wewenang melibatkan perasaan menghargai orang lain. Jika nada
menemukan jalan untuk menjauhkan pertarungan kekuasaan, anda akan bisa lebih
efektif selama konflik.
2. Jangan memisahkan diri dari konflik.
Sepintas, perintah ini tampak bertentangan dengan larangan nomor 1, tetapi
sebenarnya inilah cara memantau konflik dan mengendalikannya. Maka anda perlu
menunjukkan perhatian besar, baik pada orang maupun persoalan. Perusahaan tidak
bisa jalan tanpa karyawan dan tidak dapat berjalan efisien kalau konflik besar tidak
diatasi. Perhatian adalah motivasi yang mendorong kita untuk mencari peluang dalam
konflik.
3. Jangan biarkan konflik menentukan
langkah anda.
Terkadang konflik atau masalah biasanya menghambat kegiatan-kegiatan yang
lain. Berikut ini beberapa kiat untuk mengatasi hal-hal tersebut :
 Jangan biarkan waktu dan tenaga anda pada satu persoalan saja
 Waspadai perangkap waktu. Apakah ada tugas yang selalu menyita
waktu dan sebelum anda sadari waktu telah habis?
 Identifikasi persoalan mendesak, terutama persoalan yang negative atau
persoalan yang menimbulkan konflik. Jika ada masalah yang jelas-jelas menyita
waktu, benahi masalah itu dengan segera.
4. Jangan memperburuk keadaan
Memperburuk keadaan sebagai kecenderungan membuat keadaan yang sudah
buruk menjadi seburuk-buruknya.. Intensitas konflik menentukan strategi paling

Kewirausahaan Tingkat X SMK 81


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

efektif untuk menangani konflik. Kita akan mudah sekali terperangkap pada
persoalan yang sangat parah begitu dihadapkan pada konflik tahap kedua atau ketiga.
Orang yang terlibat dalam konflik tahap tinggi kehilangan kemamuan mengukur
intensitas konflik.
5. Jangan terkecoh oleh proyeksi.
Proyeksi adalah pelepasan emosi. Kita secara tidak sadar melekatkan
kekurangan dan kelemahan kita sendiri pada orang lain. Agar bisa efektif selama
konflik. Anda harus perhatikan penggunaan simpulan kata dan tuduhan mengenai
pihak lain, terutama pernyataan mengenai motivasi seseorang. Kita mungkin mengerti
orang lain, dan kita mungkin dapat meramalkan dengan tepat tindakan mereka.
Namun, berbahaya sekali bila anda percaya bisa mengetahui isi kepala orang lain.
Tugas :
Sisiwa menuliskan beberapa konflik yang sering terjadi dalam
masyarakat dan bagaimana cara penanggulangannya.

B. Mengetahui Dampak Negatif dan Positif dari Konflik


Karena konflik berakar dalam emosi, konflik bisa membawa pengaruh positif dan
negatif. Konflik menawarkan peluang perkembangan atau kerugian. Bila anda berhasil
mengatasi konflik dengan efektif, anda akan berkembang dalam tiga aspek yang
diuraikan sebagai berikut :
Dampak positif Konflik yaitu :
 Kepribadian. Sukses yang anda
peroleh dalam menangani konflik menambah rasa ercaya diri anda., dan kepercayaan
diri meningkatkan harga diri. Orang yang punya harga diri yang tinggi memiliki
kepribadian yang positif
 Kekuatan. Kekuatan pribadi atau
kepercayaan terbentuk antara satu orang dengan yang lain bila mereka berhasil
mengalahkan rsa takut bila kelemahan masing-masing terungkap. Bila anda berhasil
mengatasi konflik, anda kemungkinan besar akan membuka diri, sehingga menambah
kepercayaan orang lain pada anda dan menambah kekuatan anda.
 Perspektif. Bila anda mengalami
konflik dengan seseorang, ini biasanya karena ada perbedaan persepsi mengenai
kenyataan. Jika anda berhasil mengatasi konflik ini, berarti anda telah memperluas
persektif.
Dampak negatif Konflik yaitu :
 Momentum. Konflik dapat menjadi hambatan sehingga semua orang mati
langkah
 Harga diri. Orang yang terlibat konflik dengan anda mungkin mencoba
membuat anda merasa bersalah, tidak cakap, atau bodoh. Ingat, satu-satunya orang
yang dapat mengizinkan anda dimanipulasi orang lain adalah anda sendiri.
 Hubungan antarindividu. Hal menyedihkan dan benar-benar terjadi
adalah ketika kawan dan keluarga kita, orang-orang yang seharusnya memunyai garis
komunikasi paling jernih dengan kita, tercerai berai karena konflik.
Jadi sekali banyak yang anda pertaruhkan, hasil akhir konflik tergantung pada diri anda
sendiri.
C. Memanfaatkan Konflik Positif

Kewirausahaan Tingkat X SMK 82


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Manajer membangun suasana bagi bawahannya. Kepercayaan, keterbukaan dan


tanggung jawab bersama penting untuk mengatasi konflik secara efektif. Amarah dalam
perusahaan data mendorong perusahaan melangkah lebih jauh ke depan atau dapat
menghancurkan semangat kerja. Cara manager mengatasi konflik dan amarah memainkan
peranan penting atas berhasil tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan
Untuk mengambil keputusan terbaik pada saat konflik, pemimpin perusahaan
perlu memahami hubungan antaramanusia dalam perusahaan. Ada lima prinsip yang
dapat dimanfaatkan untuk memelihara hubungan yang positif selama konflik :
 Mendorong semua orang berpartisipasi
Tanggung jawab bersama dapat meningkatkan rasa turut memiliki, konflik tahap
tinggi memicu nafsu merusak, kepentingan pribadi didahulukan sedangkan
perusahaan diabaikan. Rasa turut memiliki dapat dibangkitkan dengan mudah:
ingatkan semua pihak bahwa “kita” adalah Tim. Selain itu, anda juga dapat
melimpahkan tanggung jawab pada semua pihak dengan cara mewajibkan semua
anggota kelompok untuk menempatkan diri dan berpikir sebagai seorang manager,
serta mencari jalan keluar kreatif yang mendorong kerjasama.
Tanggung jawab bersama penting artinya karena dimaksudkan untuk menekankan
bahwa suatu masalah bukan milik satu orang, dan setiap orang bertanggung jawab
untuk turut mencari jalan keluar bila ada masalah yang sulit dipecahkan.
 Mendengar secara aktif
Banyak mempelajari keterampilan mendengar itu murah, namun harganya tidak
ternilai bila telah dimiliki. Orang berbicara dan terus berbicara, namun tidak mampu
berhenti sejenak pun untuk mendengarkan orang lain. Kelemahan ini adalah
penyebab utama konflik. Inilah penyebab nomor satu mengapa pekerjaan harus
diulang kembali sebelum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Mendengarkan
mengalir timbal balik. Seseorang manajer tidak akan didengarkan oleh anak buhanya
jika ia sendiri bukan pendengar yang baik.
 Sediakan waktu untuk meninjau ulang
Pembicaraan mengenai suatu persoalan, masalah atau keputusan dapat
ditangguhkan. Waktu digunakan oleh manager sebagai sumber daya. Dia menjelaskan
maksud menangguhannya dan bekerja di balik layer untuk mencari pemecahan
terbaik.
Menangguhkan pembicaraan adalah alat yang penting, menyediakan waktu untuk
meninjau ulang segala sesuatu memberikan kesempatan pada semua pihak untuk
meraih kembali objektivitas, merenungkan kembali pendapat mereka, dan
mempertimbangkan dampak jangka panjang konflik pada hubungan kerja mereka
dengan rekan dan bawahan.
 Bedakan fakta dari pendapat
Kita mudah sekali yakin pendapat kitalah yang paling benar, namun pendapat
mencerminkan persepsi, bukan kenyataan. Jika anda cenderung menolak pendapat
yang kaku dan lebih mendorong kebenaran bersyarat, anda akan lebih efektif dalam
konflik tahap tinggi, karena persoalan pada konflik tahap kedua dan ketiga memang
berhubungan dengan persepsi.
Memisahkan pendapat dari fakta juga meningkatkan kreativitas. Orang yang biasa
memerhitungkan pilihan pendapat tidak mau cepat puas. Selama permusuhan/konflik,

Kewirausahaan Tingkat X SMK 83


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

mereka kemungkinan besar akan menilai berbagai pilihan sebagai bagian dari
prosedur baku.
 Fokus pada masalah, bukan orang
Strategi ini sangat penting agar konflik dapat diatasi dengan tepat pada tahap
manapun. Bila orang dan masalah dicampur, masalah menjadi jauh berbeda dan
biasanya mudah berubah-ubah.
Memisahkan orang dari masalah sering kali sangat sulit. Tetapi seorang manajer
seperti anda harus bisa melakukannya! Berikut beberapa kiat yang dapat membantu
anda memisahkan orang dari masalah :
 Bicaralah dalam bahasa yang
spesifik, bukan umum
 Tantang segala asumsi
(anggapan,pikiran)
 Hadapi pihak yang terlibat
konflik seolah-olah mereka tidak punya informasi
 Ciptakan iklim yang aman
 Gunakan kalimat pasif bila
berbicara
 Tukar peran.
D. Mengatasi Konflik Negatif
Pimpinan yang lemah seringkali pasif. Masalah dengan manajemen pasif adalah
suka menutupi persoalan dan tidak dihargai oleh rekan sekerja. Gaya pasif lebih efektif
hanya untuk mengatasi konflik ringan karena strategi menghindar dam menyerah dalam
mengatasi masalah konflik cenderung bersifat pasif. Jika anda punya reputasi sebagai
orang yang ragu-ragu dan punya gaya manajemen pasif, langkah-langkah yang anda
ambil selama konflik tahap lebih tinggi barangkali akan terlihat lemah dalam pandangan
orang lain.
Lima kiat berikut ini dapat membantu mengubah gaya pasif menjadi gaya yang
lebih efektif :
 Setiap ada kesempatan, berbicaralah dengan bertatapan muka. Hal ini
menunjukkan anda penuh perhatian
 Jangan cepat-cepat memberi respon setuju, tunggulah sebentar, meski
anda sebenarnya tidak perlu menunggu.
 Potong pembicaraan dan ajukan pertanyaan untuk meminta penjelasan
atau menggali informasi, jadikan diri anda bagian dari peristiwa yang bersangkutan.
 Perhatikan apakah ada pihak awal yang merasa bersalah
 Evaluasi apakah konflik sejalan dengan sasaran yang dituju perusahaan.
EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap
benar !
1. Menurut Daniel Webster konflik adalah………….
a. Pertengkaran c. Perseteruan e.
Perkelahian
b. Perdebatan d. Adu mulut
2. Konflik adalah persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak
yang tidak cocok satu sama lain, ini salah satu pendapat dari………..

Kewirausahaan Tingkat X SMK 84


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Kuratko c. Gede Prama e. Daniel Webster


b. Commy Semiawan d. Savary
3. Dibawah ini ada beberapa manfaat konflik,kecuali…………..
a. Motivasi meningkat c. Kreativitas meningkat e. Ikatan kelompok
lebih erat
b. Keterampilan meningkat d. Rekan bisnis meningkat
4. Dampak buruk dari konflik yaitu, kecuali……………
a. Waktu terbuang sia-sia c. kepercayaan merosot e. produktivitas
meningkat
b. Timbul masalah moral d. Pembentukan kubu-kubu
5. Jenis-jenis konflik adalah……………
a. Konflik diri c. Konflik antarindividu e. Konflik
dalam kelompok
b. Konflik antarkelompok d. a,b,c dan d benar
6. Gangguan emosi yang terjadi dalam diri seseorang karena
dituntut menyelesaikan masalah namun dia tidak mampu mengatasinya ini adalah
konflik….
a. Konflik diri c. Konflik antarindividu
e. Konflik dalam Kelompok
b. Konflik antarkelompok d. Konflik menyeluruh
7. Konflik yang terjadi antara individu dalam suatu kelompok
adalah pengertian dari…
a. Konflik diri c. Konflik antarindividu
e. Konflik dalam Kelompok
b. Konflik antarkelompok d. Konflik menyeluruh
8. Konflik yang terjadi antarakelompok dengan kelompok lain
adalah pengertian dari….
a. Konflik diri c. Konflik antarindividu
e. Konflik dalam Kelompok
b. Konflik antarkelompok d. Konflik menyeluruh
9. Berapakah tahapan dari konflik
a. Dua c. Empat e.
Enam
b. Tiga d. Lima
10. Tujuan bergeser dari ingin menang ke ingin menyakiti adalah
cirri khas konflik ….
a. Tahap pertama c. Tahap ketiga
e. Tahap kelima
b. Tahap kedua d. Tahap keempat

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Apakah yang dimaksud dengan konflik
2. Apa yang mengakibatkan terjadinya
konflik.
3. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis konflik
4. Apakah manfaat dari konflik

Kewirausahaan Tingkat X SMK 85


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

5. Tuliskan dampak buruk dari konflik


6. Jabarkan tahapan dalam konflik
7. Bagaimana cara mengelolah konflik
8. Apa dampak negatif dan positif dari
konflik
9. Bagaimana cara mengatasi konflik
negative
10. Jelaskan penanggulangan dari konflik
BAB VIII
MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Prilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Membangun Visi dan Misi Usaha
MATERI PELAJARAN :
1. Mengetahui visi dan misi perusahaan
2. Mengetahui kegiatan yang dapat digunakan untuk
mencapai visi dan misi perusahaan

1. Mengetahui Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi Perusahaan
Dalam melaksanakan usahanya, seorang wirausaha harus mempunyai visi. Visi
perusahaan adalah wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan
untuk memandu perumusan misi. Dengan kata lain, visi perusahaan adalah pandangan
jauh kedepan, kemana perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang
diinginkan oleh perusahaan. Visi perusahaan sebenarnya merupakan gambaran masa
depan yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan
(strategic planning & management, J.B. Whittaker).
Visi perusahaan itu akan menunjukkan suatu kondisi ideal tentang masa depan
yang realistis, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Pernyataan
visi perusahaan, akan memberikan petunjuk kearah mana perusahaan akan menuju dan
seperti apa keadaan yang dijumpai pada saat itu.
Perumusan visi perusahaan, harus merupakan shared vision dari seluruh
komponen organisasi. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan itu adalah sebagai
berikut :
a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan
perusahaan
d. Menjamin kesinambungan kepemimpinan orhanisasi perusahaan.
Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi
perusahaan
b. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh
seluruh jajaran organisasi perusahan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 86


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

c. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan


perkembangan zaman
d. Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota
organisasi perusahaan
e. Memungkinkan pencapaian tujuan perusahaan
f. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar
dapat beroperasi.
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat, yang ditarik sejak awal hingga
keadaan terakhir. Visi pada hakikatnya merupakan pencerminan komitmen-komitmen,
kompetensi dan konsistensi.
Seorang wirausahawan yang mempunyai visi, keinginan ditujukan pada masa
depan pribadi dan perusahaannya. Visi yang paling penting adalah perusahaan yang
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. Pada umumnya perusahaan yang
mempunyai atau memiliki visi untuk masa depannya, selalu mengarahkan segala
potensinya untuk mencapai keberhasilan.
Langkah awal dalam merencanakan strategi kewirausahaan dalam perusahaan
adalah penyebaran visi dari inovasi yang ingin dicapai oleh seorang wirausahawan.
Adapun pentingnya visi bagi perusahaan dalah sebagai elemen utama bagi suatu strategi
untuk mencari pencapaian hasil yang lebih tinggi. Penyebaran visi perusahaan,
membutuhkan identifikasi dari sasaran-sasaran yang spesifik dan program-program yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
1. Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan. Karena
visi harus mengakomodasikan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan
perusahaan, maka misi dapat diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi semua
kelompok kepentingan terkait.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan perusahaan, setiap organisasi
perusahaan harus mempunyai misi yang jelas arahnya. Pernyataan misi perusahaan, akan
membawa organisasi perusahaan kepada suatu fokus tujuan dan sasaran. Misi perusahaan
akan menjelaskan, mengapa organisasi perusahaan itu harus ada dan apa yang
dilakukannya, serta bagaimana melakukannya.
Dalam konteks organisasi perusahaan, pernyataan misi yang telah tersusun
dengan baik akan menetapkan tujuan yang unik dan dapat membuat suatu usaha yang
berbeda dengan usaha-usaha lainnya. Maka dari itu, misi perusahaan harus dilaksanakan
agar tujuan organisasi perusahaan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Adapun perumusan misi perusahaan dapat dilakukan dengan :
a. Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, pegawai
perusahaan, masyarakat, mitra kerja, akademisi dan birokrasi.
b. Menyelaraskan kegiatan proses utama memungkinkan sumber
daya yang ada, untuk memungkinkan perusahaan melaksanakan dengan lebih baik
dan dengan biaya seefisien mungkin.
c. Menilai lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan,
apakah misi organisasi perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan,
yaitu sebagai berikut :

Kewirausahaan Tingkat X SMK 87


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Produk atau pelayanan jasa apa yang dihasilkan dan yang


akan ditawarkan kepada konsumen?
b. Kualitas apa yang diinginkan pada masa mendatang yang
berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat terhadap produk atau
pelayanan jasa?
c. Apakah produk atau pelayanan jasa tersebut, memang
dibutuhkan oleh masyarakat?
d. Sasaran publik mana yang akan dilayani?
Misi perusahaan merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Misi perusahaan berfungsi sebagai pernyataan cita-
cita serta merupakan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh seluruh
personil perusahaan.

Tugas : Siswa mencari Visi dan Misi


dari berbagai instansi
2. Mengetahui kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan
Visi dan misi sebuah usaha merupakan kombinasi harmonis antara yang
pragmatis sekaligus futuristis. Misi usaha menerjemahkan apa yang diharapkan dari visi
usaha dalam waktu tertentu. Sebuah visi usaha menjabarkan identifikasi suatu unit bisnis
yang strategis dari badan usaha, serta interaksinya dalam pengelolaan sumber daya dan
kepentingan bersama. Mengandung falsafah badan usaha dalam kebijaksanaan usaha dan
nilai-nilai sosial.
Visi usaha perlu diimplementasikan dalam garis-garis besar kebijakan usaha yang
jelas yang abstrak sifatnya, yang harus dibumikan agar bisa menjadi penuntun praktis
bagaimana sebuah usaha selayaknya dijalankan. Akhirnya, serealistis dan sebagus apapun
sebuah misi, konsistensi dalam penerapannya menjadi kata kunci suksesnya sebuah
usaha.
Berikutnya, misi usaha harus jelas dan mencakup ruang lingkup yang diharapkan
dari kegiatan usaha, baik saat sekarang maupun untuk waktu tertentu di masa depan.
Mampu memberi gambaran arti penting produk, pasar dan cakupan saat kini dan masa
datang. Dengan demikian, suatu pernyataan dari misi sebuah badan usaha dinyatakan
dalam bentuk produk, pasar, geografis, dan suatu pernyataan bagaimana cara menjadi
pemimpin dalam kompetisi.
Visi dan misi yang tepat sangat membantu memberi arahan praktis sebuah usaha.
Dibawah ini empat komponen pokok yang lazim termuat dalam sebuah misi usaha :
Kelompok usaha
Memuat tujuan spesifik usaha tertentu yang hendak dicapai, misaaal kelompok usaha
otomotif,kelompok usaha perangkat lunak komputer, kelompok usaha jamu, atau
kelompok usaha makanan olahan.
Ruang lingkup produk
Mengandung penjelasan atas produk sesuai kelompok usaha, untuk kelompok industri
otomotif tentu menghasilkan komponen-komponen otomotif, suku cadang, dll.
Kelompok industri jamu, memfokuskan diri pada produksi jamu dalam berbagai jenis
dan kegunaan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 88


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Ruang lingkup pasar


Merupakan deskripsi segmen konsumen secara garis besar, misalkan untuk target
konsumen wanita atau pria, dewasa atau anank-anak, dan lain-lain
Ruang lingkup geografis
Menjabarkan ruang lingkup wilayah pemasaran lokal atau ekspor, kemudian lebih
mendetail lagi. Misalnya, jawa, Kalimantan, Asia, Eropa, AS,dll.
Berikut kisah-kisah yang bisa menginspirasi anda dalam membentuk visi dan
yang lebih rasional :
1. Membidik Misi Sosial
PT. Jamu Sido Muncul dengan visi “Membantu meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui jamu dengan kualitas dan standar kesehatan Internasional”,
menjabarkannya dalam misi usaha sebagai berikut :
 Misi Kelompok industri jamu, adalah pengembangan dan produksi
obat tradisional berbahan baku alami yang memenuhi standar kesehatan untuk
membantu meningkatkan kesehatan konsumen di seluruh Indonesia
 Ruang lingkup produk ditekankan pada produksi jamu dalam
berbagai jenis dan kegunaan
 Ruang lingkup pasar adalah konsumen secara umum serta pasaran
ekspor
 Ruang lingkup geografis misalnya, jawa sebagai basis pemasaran,
kemudian sumatera, Kalimantan. Serta beberapa negara Asia, Eropa dan Afrika.
Agar usahanya efisien dan kompetitif, Sido Muncul mengoptimalkan pemanfaatan
bahan dan sumberdaya lokal daripada menggantungkan pada bahan baku impor.
Untuk itu ia membangun lahan plasma guna menghasilkan beberapa komoditas
penting bahan baku jamu. Langkah ini sekaligus membidik misi sosial dengan
melibatkan penggerakan ekonomi rakyat melalui petani-petani empon-empon (bahan
baku jamu) yang menjadi plasma binaan.
2. Tindakan Usaha Membentuk Visi
Lain lagi juragan Ayam Goreng Wong Solo, Puspo Wardoyo. Ia mengaku hampir tak
memiliki visi untuk usaha ayam gorengnya nun lebih dari dua dekade silam di sebuah
sudut kota Medan “Laku tiga ekor ayam saja sudah syukur”, ujarnya dengan
pandangan mata menerawang. Kini dengan belasan outlet di beberapa kota serta
ratusan karyawan yang turut membesarkannya, Puspo termasuk pengusaha makanan
berbahan baku ayam yang cukup diperhitungkan. Terlebih di tengah masih terbiusnya
sebagian masyarakat dengan merek waralaba asing. “sulit untuk merangkai kembali
apa sebenarnya visi saya waktu memulai usaha. Yang jelas seluruh tindakan usaha
saya hingga seperti yang anda lihat sekarang inilah bentuk visi saya sesungguhnya”,
ujar Puspo dalam suatu kesempatan.
3. Meraih Citra Sejajar
Nyaris serupa dengan pola penjabran misi PT. Sido Muncul, PT Mustika Ratu
dibawah pimpinan BRAy. Mooryati Soedibyo. Mempunyai visi usaha agar produk
jamu tradisional memiliki citra sejajar dengan produk medis dan farmasi modern.
Untuk merealisasikannya, ia memiliki misi untuk menjadikan produk jamu popular di
masyarakat dengan kualitas dan higienis.
Mooryati juga membuka lahan plasma untuk budidaya beberapa komoditas bahan
baku jamu di beberapa daerah. Juga membina ribuan mbok bakul jamu dan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 89


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

pengusaha kecil kios jamu sebagai salah satu ujung tombak menjalankan misi itu.
Edukasi mengenai teknik usaha yang baik, kebersihan, serta mutu dijadikan menu
dalam pembinaan. Selain itu juga mengembangkan produk-produk kosmetiknya
berangkat dari kultur jawa yang disejajarkan dengan kualitas kosmetik merek
Internasional.
Sebagai pembanding, setidaknya visi yang anda bangun memiliki beberapa hal
berikut :
 Visi sebaiknya unik dan menantang. Visi yang terlalu umum menjadikan
anda tak tertantang untuk membuktikan bahwa anda memiliki keunikan.
 Visi merupakn ekspresi keyakinan diri. Mengekspresikan keyakinan kuat
anda terhadap kemampuan menciptakan sesuatu, menjadi sesuatu lebih baik atau
terbaik.
 Visi tak perlu dituangkan panjang lebar. Rumuskan secara singkat, padat
dan inspiratif.
Tugas :
Siswa diminta merumuskan visi dan misi usahan yang akan
direncanakan kelak.
EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Pandangan jauh kedepan, kemana perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran
apa yang diinginkan oleh perusahaan adalah pengertian dari…………..
a. Misi b. Maksud usaha c. Visi d. harapan e. Tujuan
2. Tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan adalah pengertian dari………….
a. Misi b. Maksud usaha c. Visi d. harapan e. Tujuan
3. Tentukan mana yang bukan tujuan penetapan visi perusahaan
a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
c. Menimbulkan komitemen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan
perusahaan
d. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan
e. Menjamin keberlangsungan perusahaan
4. Persyaratan dan kriteria visi perusahaan adalah………….
a. Memungkinkan keberhasilan usaha d. Memungkinkan kemakmuran
usaha
b. Memungkinkan ketenaran e. memungkinkan pencapaian kekayaan
c. Menungkinkan pencapaian tujuan perusahaan
5. Visi perusahaan pada hakikatnya merupakan pencerminan dari…………
a. Komitmen dan kompetensi c. Komitmen dan konsistensi e. Konsistensi
b. Konsistensi dan kompetensi d. Komitmen, kompetensi dan konsistensi
6. Perumusan misi perusahaan dapat dilakukan dengan cara…………..
a. Melibatkan karyawan c. Melibatkan bawahan
e.Para pimpinan usaha
b. Melibatkan semua masyarakat d. Melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan
7. Hal-hal yang diperhatikan dalam perumusan misi perusahaan, kecuali……………

Kewirausahaan Tingkat X SMK 90


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Kearah mana produk akan ditawarkan


b. Produk/pelayanan jasa apa yang dihasilkan dan ditawarkan
pada konsumen?
c. Kualitas apa yang diinginkan pada masa mendatang
d. Apakah produk/pelayanan jasa tersebut dibutuhkan oleh
masyarakat?
e. Sasaran public mana yang akan dilayani?
8. Pernyataan cita-cita serta merupakan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung
oleh seluruh personil perusahaan adalah maksud misi usaha yang berkaitan dengan….
a. Manfaat misi usaha c. Tujuan misi usaha e. Fungsi misi
usaha
b. Azas misi usaha d. Syarat misi usaha
9. Manakah yang bukan komponen pokok yang lazim dalam sebuah misi usaha
a. Kelompok Usaha c. Ruang lingkup usaha e. Ruang lingkup Pasar
b. Ruang lingkup produk d. Ruang lingkup geografis
10. Dalam merumuskan visi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu……
a. Visi sebaiknya unik dan menantang d. Visi sebaiknya bagus dan
menarik
b. Visi merupakan ekspresi keyakinan diri e. a,b dan c benar
c. Visi tak perlu dituangkan panjang lebar
B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan perbedaan antara misi dan visi perusahaan
2. Tuliskan tujuan penetapan visi perusahaan
3. Uraikan yang perlu dilakukan dalam perumusan misi perusahaan
4. Tuliskan empat komponen pokok dalam sebuah misi usaha
5. Tuliskan visi dan misi sekolahmu.
BAB IX
MEMBANGUN KOMITMEN BAGI DIRINYA DAN BAGI ORANG LAIN

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Prilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Membangun Komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain
MATERI PELAJARAN :
1. Faktor-faktor yang menunjukkan komitmen tinggi
2. Menerapkan perilaku tepat waktu
3. Menerapkan perilaku tepat janji
4. Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja
5. Menerapkan komitmen tinggi terhadap
pengendalian diri

1.Faktor-faktor yang Menunjukkan Komitmen Tinggi


Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati
atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang
mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang
akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku kewirausahaan.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 91


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Wirausaha yang mempunyai pola tingkah laku kewirausahaan mencakup


kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki orang lain seperti
keahliannya, ide-idenya, bakat-bakatnya serta sumber dayanya. Bisa jadi kamu adalah
seorang yang hebat, cerdas, menguasai aspek teknis sesuatu bisnis dan mempunyai
komitmen tinggi untuk memajukan bisnis. Memiliki komitmen tinggi adalah salah satu
sisi dari adanya charisma seorang wirausaha.
Menunjukkan komitmen tinggi bukan semata-mata menjual ide, melainkan terkait
adanya faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor terkait tersebut, adalah sebagai berikut :
a. Konsisten, tegas dan fair
Seorang wirausahawan yang memutuskan sesuatu di hari ini, kemudian diubah
lagi pada keesokan harinya maka wirausahawan itu tidak konsisten. Lebih spesifik
lagi, jika seorang wirausahawan yang memperlakukan bawahannya dengan cara
tertentu, lalu berubah lagi pikirannya dengan memperlakukan lain bawahannya secara
berbeda pada keesokan harinya.
Wirausahawan tersebut adalah termasuk wirausahawan yang selalu
mengundang masalah. Beda lagi dengan wirausahawan yang mempunyai kharisma.
Kharisma adalah ciri seorang wirausahawan yang konsisten,tegas, dan fair. Karena
wirausahawan itu konsisten, maka mereka mampu mengetahui apa yang bisa dan
tidak bisa diharapkan, sedangkan yang dimaksud dengan pola perlakuan fair dan
tegas untuk semua pihak yaitu akan meningkatkan respek dan kharisma bagi seorang
wirausahawan
b. Mercusuar
Mercuasuar akan memberikan penerapan wirausahawan yang kharismatik yang
sangat berguna dan sangat baik. Seorang wirausahawan yang berkharisma bukan
sekedar menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekkan apa yang dibicarakan dan
disampaikannya. Bahkan wirausahawan tersebut mempraktekkannya dengan rajin
sekali. Tidak akan ada hasilnya penerapan yang menggebu-gebu, jika wirausahawan
sendiri selalu muncul terlambat, tidak konsisten, tegas dan fair. Seorang wirausahawn
yang berkharisma, selalu bersedia melakukan sebanyak yang dia tuntut dari orang-
orang lain.
c. Konsentrasi pada manusia
Seorang wirausahawan yang selalu menginginkan pada tujuan saja, berarti dia
tidak berkharisma. Akan tetapi jika seorang wirausahawan yang usahanya
berkonsentrasi pada manusia, maka dia akan lebih berhasil daripada mereka yang
berkonsentrasi pada tujuan dan hasil saja. Seorang wirausahawan yang mau
memperhatikan kepada masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya akan
berhasil menciptakan atmosfir kerja yang lebih menyenangkan dan menggairahkan.
Seorang wirausahawan yang berkharisma pada umumnya selalu menaruh perhatian
dan antusiasme pada manusia. Dengan demikian, siapapun yang mendapat tugas
sekecil apapun, akan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut secara
komitmen tinggi dengan sebaik-baiknya.

Kharismatik merupakan kekuatan energik, daya tarik


yang luar biasa sehingga diikuti oleh para pengikutnya

Kewirausahaan Tingkat X SMK 92


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

2. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu


Dalam waktu yang relatif sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-
kemungkinan untuk maju atau mendapat suatu keberhasilan. Seorang siswa yang ingin
menjadi wirausahawan yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu,
sebagai berikut :
a. Tepat waktu adalah organisasi
Tepat waktu merupakan organisasi, artinya keseluruhan dari aktivitas untuk mencapai
suatu tujuan. berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak kita capai terdapat
dalam kesempatan yang relatif pendek. Perilaku tepat waktu merupakan landasan
pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan.
b. Tepat waktu adalah kekuasaan
Maksudnya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian-kejadian
pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan pula
waktu selanjutnya. Dengan hasil yang kita peroleh sekarang akan dapat menguasai
waktu-waktu yang akan datang.
c. Tepat waktu adalah nilai uang
Maksudnya, waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang
d. Tepat waktu adalah ukuran
Maksudnya, menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan
berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian
Para siswa dituntut untuk mendayagunakan tepat waktu kehadiran disekolah
secara efisien untuk kegiatan-kegiatan yang produktif dan yang bermanfaat. Berikut ini
ada beberapa petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu bagi para siswa
dilingkungan sekolah, sebagi berikut :
1) Biasakanlah untuk membagi dan tepat waktu dalam kehadiran disekolah.
Dalam hal ini akan lebih efektif apabila siswa menyusun jadwal kegiatan belajar, baik
harian, mingguan, bulanan maupun tahunan
2) Membiasakan diri belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh
3) Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan belajar untuk mencapai
prestasi yang lebih tinggi. Sadarilah bahwa budaya tepat waktu kehadiran di sekolah
adalah sangat berharga untuk mengisi kehidupan berkarya, belajar dan berprestasi
4) Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan didalam hidup, setelah itu coba
rumuskan tujuan-tujuan itu secara operasional dengan mempertimbangkan kondisi-
kondisi yang memperlancar dan yang menghambat suatu tujuan.
5) Latihan disiplin diri didalam setiap melaksanakan tugas yang telah
dijadwalkan sekolah.
6) Buatlah perencanaan tepat waktu dalam belajar dan kegiatan-kegiatan
lainnya
7) Memanfaatkan waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang
berguna, baik untuk belajar maupun untuk mengerjakan tugas sekolah
8) Manfaatkan budaya kehadiran tepat waktu yang lebih produktif
9) Jangan suka menunda-nunda pekerjaan atau tugas sekolah

Kewirausahaan Tingkat X SMK 93


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

10) Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap tepat waktu belajar dan
bekerja di sekolah
11) Belajarlah dan bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan
psikis
12) Hindarilah kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
tugas, kerana kesalahan-kelasalahan sama saja dengan membuang-buang waktu.
Dengan membagi dan menerapkan budaya tepat waktu, kehadiran para siswa di
sekolah akan memperoleh kemajuan yang pesat didalam memenuhi kehidupan proses
belajar, mengerjakan tugas-tugas dan berprestasi.

Mereka yang dapat mengatur dan menggunakan waktu adalah


mereka yang berhasil dalam berwirausaha (Atedja). Apa yang
dapat kita kerjakan sekarang harus kita lakukan dan jangan

Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat ditabung, semakin sore


sungguh semakin kehilangan waktu. Uang dapat dicari dan
diperoleh kembali tetapi waktu berlalu terus dan tidak dapat
kembali lagi (Atedja)
3. Menerapkan Perilaku Tepat Janji
Manusia baru dapat bertingkah laku ekonomis, apabila mampu mendayagunakan
potensi pribadinya dan mendayagunakan budaya tepat janji didalam berwirausaha.
Potensi-potensi kepribadian dan perilaku tepat janji dapat menentukan kualitas tingkah
lakunya. Adapun ciri-ciri potensi kepribadian seorang siswa sebagai calon wirausaha
adalah sebagai berikut :
a. Bermoral tinggi dalam menepati janji
b. Bersikap mental tinggi dalam menepati janji
c. Terampil didalam belajar dan dalam berusaha
Penerapan perilaku tepat janji para siswa dilingkungan sekolah, sebagai berikut :
a. Para siswa diajar dibiasakan sehari-harinya untuk mendayagunakan tepat
janji waktu bersekolah
b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan jangan berbohong
c. Merenungi kelengahan-kelengahan dan kelemahan-kelemahan yang
terdapat didalam pribadi serta cara-cara untuk mengatasinya
d. Merenungkan keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalannya
didalam belajar, berkarya dan berprestasi
e. Sadarilah bahwa budaya menapati janji itu sangat berharga untuk mengisi
kehidupan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
f. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati
janji.
Didalam pelajaran agama, dilingkungan sekolah sering diajarkan dan dianjurkan
untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, diantaranya kebiasaan menepati janji.
Didalam berusaha, banyak muncul pikiran tidak tenang, putus asa dan stress yang terjadi
pada setiap saat. Hal ini disebabkan ada pola usaha yang tidak benar yaitu selalu ingkar
janji. Maka dari itu, obat yang paling mujarab agar di dalam usahanya berhasil adalah
dengan berbuat baik, baik berdusta, perilaku selalu tepat janji, dekat dengan Allah
bagaimanapun sibuknya.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 94


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Mentaati tepat janji terhadap diri sendiri adalah sangat penting dan harus
dijalankan oleh para siswa di lingkungan sekolah. Berjanji pada diri sendiri sangat
penting sekali, sebagaimana dalam peribahasa mengatakan “Janji adalah hutang dan
hutang harus dibayar”,”Hutang uang harus dibayar, hutang janji wajib ditepati”. Ingat dan
camkamlah ungkapan-ungkapan di atas. Para siswa di sekolah sebagai calon wirausaha
harus memulai mau disiplin diri dan dapat berjanji dalam diri sendiri. Perilaku tepat janji
ini adalah sesuatu kekayaan yang ikut memodali usaha para siswa menuju keberhasilan
dalam belajar dan berwirausaha.

Sangat mustahil untuk menjadi manusia jujur apabila kita tidak


menerapkan perilaku tepat janji. Perilaku tepat janji dapat
menenangkan pribadi dan kepercayaan bagi semua pihak

Tugas :
Siswa secara acak diminta untuk naik didepan kelas kemudian
dinilai oleh beberapa teman-temannya tentang komitmen yang
dimiliki siswa tersebut.

4. Menerapkan Kepedulian Terhadap Mutu Hasil Kerja


Menerapkan kepedulian terhadap mutu (kualitas) dalam bentuk hasil kerja
merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Apa sebabnya mutu (kualitas)
hasil kerja perlu diperhatikan? Memang perlu diperhatikan, karena mutu (kualitas) hasil
kerja berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen. Mutu (kualitas) harus
menunjukkan ukurannya, tahan lamanya dan dapat dipercaya oleh konsumen, pembeli
dan langganan. Mutu (kualitas) produk yang tinggi dan dapat meningkatkan suatu
keuntungan bagi perusahaan.
Sikap perusahaan harus dapat memilih mutu(kualitas) dengan mempertimbangkan
pasar sasaran dan segmen tertentu serta strategi para pesaingnya. Setiap perusahaan di
dalam mengembangkan produknya diharuskan menentukan dan mempertimbangkan
mutu (kualitas). Dengan adanya kepedulian dan bisa dipertanggungjawabkan, akan
membawa perusahaan kearah kemajuan dan menguntungkan.
Mutu (kualitas) produk ditentukan oleh daya tarik produk, teknik pembuatannya,
bahan-bahannya dan adanya spesifikasi. Untuk bisa menjamin mutu (kualitas) produk,
setiap perusahaan harus mengadakan pengujian dan pengawasan. Pengawasan dapat
dilakukan dengan membandingkan mutu (kualitas) dan standar produk melalui
pengetesan di laboratorium perusahaan.
Kepedulian terhadap mutu (kualitas) tertanam dari semua warga perusahaan,
sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu
(kualitas) memiliki elemen-elemen, sebagai berikut :
a. Informasi mutu (kualitas) harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk
mengawasi orang
b. Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya
c. Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan
d. Kewenangan harus sebatas tanggungjawab

Kewirausahaan Tingkat X SMK 95


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

e. Kaloborasi, senergi, bukan kompetensi, harus merupakan basis kerjasama


f. Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya
g. Rasa keadilan harus ditanamkan.
Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan
penampilannya dapat difokuskan kepada produk dan pada para petugasnya atau
orangnya. Seorang wirausaha haruslah menunjukan penampilan yang baik, sopan santun,
mempunyai tata karma, jujur dengan tujuan agar disenangi, dipercayai. Di dalam
penampilannya, seorang wirausahawan diharpkan :
1. Bermoral atau berakhlak baik dan jujur
2. Melaksanakan tatakrama yang baik
3. Melaksankan sopan santun
4. Memberi contoh suri teladan yang baik
5. Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat
6. tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat
7. Melaksanakan norma-norma anggota masyarakat
8. Hormat menghormati sesama anggota masyarakat
9. Berbusana yang sopan
10. Berbicara yang baik.
Selain penampilan produknya seorang wirausahaan juga harus memperhatikan
penempilan produknya, tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik adalah sebagai
berikut :
1. Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen
2. Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen
3. Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
Seorang wirausahawan yang ingin sukses dalam usahanya, ia harus dapat
menampilkan produknya dengan menciptakan penampilan yang menarik yang dapat
mempengaruhi selera konsumen seperti warna, merek dan kemasannya.

5. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri


a. Ketabahan
Ketabahan artinya tetap dan kuat hati didalam menghadapi cobaan dan kesulitan
hidup dalam berusaha. Semua kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada
kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan semata. Para
wirausahawan diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam berusaha. Kemajuan
dan sukses harus diperoleh melalui usaha kerja keras, keyakinan, perjuangan,
pengorbanan dan ketabahan.
“Hadapilah kesukaran dan rintang hidup ini dengan penuh ketabahan dan
keuletan” (Atesuna), janganlah kita berputus asa dalam menghadapi situasi yang
bagaimanapun buruknya. Ketabahan dan keuletan adalah senjata yang paling ampuh dari
senjata manapun.
b. Keuletan
Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Seorang wirausaha
yang mempunyai cita-cita tinggi, misalnya ingin menjadi orang yang terkenal dan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 96


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

berhasil, biasanya sangat ulet di dalam mencapai cita-citanya itu. Cita-cita yang tinggi
akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan,
cobaan dan kendala yang dihadapinya. Segala macam kekurangan tidak merupakan
alasan untuk mundur atau berhenti berusaha dan berjuang untuk mencapai cita-cita.
Keuletan adalah sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan di dalam
usaha untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Hadapilah setiap perbuatan atau
kegagalan dengan sikap obyektif yaitu bebas dari perasaan-perasaan negatif.
“Rajin, tekun, ulet dan tabah belajar, meskipun menghadapi cobaan dan godaan demi
kesuksesan dalam berwirausaha” (Atedja). “ Ubahlah pikiran-pikiranmu, maka kamu
akan mengubah duniamu” (Norman Vincent Peale).
c. Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘disciple” yang berarti pengikut atau
murid. Perkataaan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada peraturan.
Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan
kelancaran kegiatan belajar, bekerja, dan berusaha. Salah satu kewajiban terhadap diri
sendiri adalah untuk menempa dan melatih diri, sifat dan tingkah laku harus dapat
menyertai kesabaran ketekunan, kerajinan dan kemauan bekerja. Disiplin pribadi
merupakan kewajiban moral yang dibebankan kepada diri sendiri.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang
kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang sulit. Disiplin diri sendiri
memberikan kekuatan-kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita unttuk mengontrol sikap mental
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk
4. Membentuk pola berpikir logis
5. Mengamankan dari perasaan takut
6. Mengontrol batin dan mengarahkan pada tujuan
7. Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan
8. Menentukan keberhasilan dalam hal memimpin.

EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya
sampai berhasil adalah pengertian dari…………….
a. Kesetiaan c. Komitmen e. Pemenuhan
janji
b. Kejujuran d. Pengendalian diri
2. Faktor-faktor pendukung dalam memanfaatkan komitmen tinggi adalah…………
a. Konsisten, tegas dan fair c. Konsentrasi pada manusia e. Mercusuar
b. Konsentrasi dan konsistend. a,c dan e benar
3. Seorang wirausahawan yang berhasil akan memandang waktu
sebagai……,kecuali
a. Organisasi c. Kekuasaan e. Nilai uang
b. Ukuran d. Kesempatan

Kewirausahaan Tingkat X SMK 97


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

4. Penerapan perilaku tepat janji para siswa dilingkungan sekolah dapat dilihat
dari……
a. Merenungkan keberhasilan & kegagalannya didalam belajar,
berkarya & prestasi
b. Membiasakan diri untuk tidak tepat janji
c. Berusaha tidak membiasakan diri budaya menepati janji
d. Merenungkan kegagalan & keberhasilan saja, tanpa berbuat
e. Tidak membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar
5. Manakah yang bukan elemen-elemen kepedulian terhadap mutu…………
a. Informasi mutu c. Imbal jasa yang sepadan e. Rasa keadilan
b. Merasa memiliki perusahaan d. Kewenangan melebihi tanggung jawab
6. Dalam kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja, seorang wirausaha
harus menunjukkan penampilan seperti berikut ini, kecuali……………..
a. Baik c. Sopan santun e. Jujur
b. Dipercaya d. Banyak bicara
7. Tetap dan kuat hati didalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam
berusaha adalah pengertian dari…………
a. Ketabahan c. Keuletan e. Disiplin
b. Keberanian d. Kekuatan
8. Tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa adalah penjabaran dari…………..
a. Ketabahan c. Keuletan e. Disiplin
b. Keberanian d. Kekuatan
9. Pengikut atau murid. Latihan dan ketaatan kepada aturan adalah penguraian dari…..
a. Ketabahan c. Keuletan e. Disiplin
b. Keberanian d. Kekuatan
10. Disiplin diri dapat memberikan kekuatan-kekuatan, kecuali…………..
a. Menguasai keadaan penghidupan d. Membentuk pola berpikir logis
b. Menguasai peluang usaha e. Mengamankan dari perasaan takut
c. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental.

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan faktor-faktor yang menunjukkan komitmen tinggi !
2. Bagaimanakah penerapan perilaku tepat waktu
3. Bagaimanakah penerapan perilaku tepat janji
4. Tuliskan cara penerapan tepat waktu bagi siswa disekolah
5. Apakah tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik
BAB X
MENGAMBIL RESIKO USAHA

KOMPETENSI : Mengaktualisasikan Sikap dan Prilaku Wirausaha


SUB KOMPETENSI : Mengambil Resiko Usaha
MATERI PELAJARAN :
1. Prinsip dasar resiko meliputi pengertian,
macam/jenis, unsur, manfaat dan tujuan
2. Manajemen Resiko.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 98


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1. Prinsip Dasar Resiko Meliputi Pengertian, Macam/jenis, Unsur, Manfaat dan


Tujuan
a. Pengertian Resiko Usaha
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut
mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olahraga yang penuh
tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang
tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga beresiko yang positif
ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor cross, karate atau olahraga bela
diri, dan sebaginya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalm wirausaha yang juga penuh dengan
resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku, dan
sebaginya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika
perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka
berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
Resiko adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa yang akan datang,
baik yang dapat atau tidak dapat diperhitungkan sebelumnya, dan bila terjadi dapat
memberikan pengaruh negatif pada jalannya perusahaan, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Banyak arti mengenai resiko ini, namun pada dasarnya bahwa resiko merupakan
sesuatu, dalam hal ini yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai
konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan.
Berikut ini diberikan beberapa arti lain dari resiko:
 Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian
 Resiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian
 Resiko adalah ketidakpastian
 Resiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
 Resiko adalah suatu hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan.

b. Macam/jenis Resiko Usaha


Untuk mengelolah resiko usaha, maka perlu ada pengetahuan yang mempelajari
tentang hal-hal tersebut seperti:
a. Jenis-jenis resiko
1. Resiko dinamis, yaitu resiko yang berhubungan dengan dinamika atau
perubahn keadaan ekonomi, seperti tingkat harga, selera dan teknologi
Resiko dinamis dapat berupa sebagai berikut.

 Resiko manajemen, yang terdiri atas sebagai berikut:


 Resiko pasar
 Resiko keuangan
 Resiko produksi
 Resiko politik, yaitu resiko yang berhubungan dengan terjadinya
perubahan politik yang diambil oleh pemerintah.
 Resiko inovasi, yaitu resiko yang berhubungan dengan terjadinya
perubahan-perubahan produk, baik berupa bentuk, isi, cara-cara, metode baru
dalm pembuatannya.

Kewirausahaan Tingkat X SMK 99


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

2. Resiko statis, yaitu resiko yang berhubungan dengan keadaan ekonomi


yang statis.
Resiko statis dapat berupa sebagi berikut :
 Resiko fundamental, yaitu resiko yang menyangkut rakyat banyak
 Resiko khusus, yaitu resiko yang menyangkut perorangan
 Resiko murni, yaitu resiko yang sifatnya alami (murni)
 Resiko spekulatif, yaitu resiko yang sifatnya untung-untungan
 Resiko perorangan, yaitu resiko yang dapat menimpa orang
 Resiko kebendaan, yaitu resiko yang menyangkut harta benda.
Resiko usaha dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Resiko lingkungan eksternal, yaitu ancaman yang berasal dari faktor
eksternal terhadap usaha yang antara lain mencakup : produk subsitusi, bencana alam,
persaingan bisnis, lingkungan politik, hukum, ketersediaan modal dan tenag kerja.
2. Resiko Proses usaha, yaitu ancaman karena proses usaha yang tidak
efektif dan efisien dalam memperoleh, membiayai, dan mentransformasikan dan
memasarkan barang dan jasa, serta ancaman kerugian aktiva termasuk reputasi
perusahaan.
3. Resiko informasi, yaitu ancaman karena informasi yang bermutu rendah
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan, serta informasi salah yang
diberikan kepada pihak luar.
b. Sumber-sumber Resiko
1. Masyarakat (resiko sosial), berupa tindakan orang-orang yang
menciptakan kejadian yang menyebabkan terjadinya penyimpangan yang merugikan
dari harapan kita.
2. Fisik (resiko fisik), berupa fenomena alam dan kesalahan
manusia
3. Ekonomi (resiko ekonomi), berupa keadaan ekonomi yang
mungkin mengalami perubahan atau tidak.
c. Unsur Resiko Usaha
Resiko adalah suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Berdasarkan komponennya/unsurnya, resiko dapat dilihat secara terpisah menjadi 3 hal
yang terkait, yaitu :
1. Kejadian, yaitu wujud nyata dari resiko itu sendiri
2. kemungkinan timbulnya, sering tidaknya peristiwa itu terjadi.
3. Akibat dari kejadian, besarnya kerugian yang menjadi beban perusahaan apabila
kejadian itu terjadi.
d. Manfaat Resiko Usaha
Kalau berbicara mengenai manfaat resiko usaha pastilah tidak ada manfaat atau
keuntungannya, tetapi dengan memprediksi adanya resiko usaha maka seorang wirausaha
akan lebih berhati-hati dalam mengelolah usahanya. Seorang wirausaha akan melihat
jauh kedepan apa yang akan dikerjakannya sehingga dimungkinkan wirausaha tersebut
belajar dari kemungkinan resiko yang bisa timbul.
Seperti dengan adanya resiko usaha, maka akibat yang mungkin akan ditimbulkan
antara lain sebagai berikut :

Kewirausahaan Tingkat X SMK 100


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

1. Timbul kerugian, artinya dengan adanya resiko maka hasil positif yang
akan diperoleh atau diharapkan nantinya, dalam hal ini keuntungan akan berkurang
dari semestinya.
2. Adanya ketidakpastian, artinya bahwa dengan adanya resiko, maka tidak
mungkin lagi dapat dipastikan hasil positif yang mungkin akan diterima, karena
resiko tidak bisa dihitung secara pasti.
Jadi dengan adanya kejadian diatas dapatlah ditarik kesimplulan bahwa resiko
tidak akan mungkin dihilangkan 100%, tetapi hanya dapat diminimalkan atau dibuat
sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu, yaitu dengan jalan mengelolah resiko
secara baik (manajemen resiko)
Tugas :
Siswa diminta untuk menuliskan beberapa resiko apabila
menjalankan sebuah usaha
2. Manajemen resiko
a. Pengelolaan Resiko
Ketidakpastian dalam dunia bisnis, merupakan suatu keadaan yang pasti akan
terjadi, baik yang memiliki daampak positif, maupun sebaliknya. Resiko bisnis adalah
suatu ketidakpastian yang memiliki dampak negatif. Oleh karena itu untuk meniadakan
atau memperkecil dampak negatif tersebut, resiko bisnis harus dikelolah secara tepat.
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya resiko tersebut antara lain :
 Inovasi dan kompleksitas teknologi
 Perubahan sifat dan karakter persaingan
 Kebutuhan untuk menjadi berbeda
 Ketidakpastian pasar
 Globalisasi bisnis
 Daya tanggap terhadap masalah social dan budaya
 Kecepatan perubahan lingkungan
 Peraturan perundangan
Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan resiko tersebut adalah
1. Memantau resiko
Sejalan dengan ketidakpastian yang merupakan potensi terjadinya resiko, maka secara
terus menerus harus dilakukan pengamatan terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi dalam perusahaan. Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya: pengamatan langsung, berdasarkan pengalaman, dan lain-lain.
2. Mengidentifikasi resiko
Menentukan jenis resiko dan menetapkan sumber terjadinya resiko. Resiko yang tidak
dapat diidentifikasi tentu saja tidak dapat dikelolah. Semua informasi yang terkait
dengan kemungkinan terjadinya resiko, dikumpulkan kemudian dilakukan analisis
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan sebagai berikut :
 Apa yang menyebabkan sesuatu menjadi tidak tepat?
 Apa yang dapat diperbuat untuk mengantisipasi hal tersebut?
 Berapa besarnmya pengorbanan untuk menjalankan langkah
tersebut?
 Berapa besarnya kerugian yang ditanggung perusahaan apabila
langkah tersebut tidak dilakukan?
3. Mengukur resiko

Kewirausahaan Tingkat X SMK 101


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Kemampuan untuk mengukur resiko sangat bervariasi, tergantung dari tipe resiko
yang dihadapi. Hasil pengukuran tersebut adalah dapat diprediksinya seberapa besar
dampak dari resiko tersebut serta berapa besar kemungkinan terjadinya resiko.
4. Mengelola resiko
Adalah langkah yang akan diambil sesudah resiko diidentifikasi dan diprediksikan,
yang dapat berupa :
 Menerima resiko, memperkenankan terjadinya resiko dalam batasan
tertentu untuk menghindari pengeluaran yang lebih besar dalam pengelolaan
resiko dibandingkan dengan potensi resiko yang ada.
 Mengurangi resiko. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
mengurangi resiko adalah
 Memecah resiko, yaitu memecah suatu kondisi menjadi beberapa bagian
untuk mengurangi akibat yang mungkin terjadi pada masing-masing bagian
tersebut.
 Mengendaliakan resiko, yaitu dengan merencanakan disain aktifitas
tertentu untuk menghindari, mendeteksi, dan menghasilkan langkah yang
berlawanan untuk menghasilkan output yang positif, misalnya: melakukan
hedging dalam transaksi valas, dan lain-lain.
 Membagi resiko, yaitu membagi sebagian resiko melalui hubungan
dengan pihak ketiga di luar perusahaan, misalnya dengan pihak asuransi.
 Memindahkan resiko dengan mengadakan kontrak dengan pihak ketiga,
misalnya:outsourcing, joint venture, dan lain-lain.
 Menolak resiko, yaitu merencanakan kembali proses yang
menimbulkan potensi tertentu dengan rencana lain untuk mengurangi resiko
secara keseluruhan.
5. Mengevaluasi pengelolaan resiko yang sudah dilakukan
Proses ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar resiko dalam bentuk aslinya
tanpa aktivitas perlakuan dan pengendalian apapun, dan berapa besar resiko setelah
dilakukan aktifitas pengelolaan resiko.
b. Prediksi dan antisipasi resiko
Banyak sekali ketidakpastian yang memiliki potensi menimbulkan kerugian bagi
perusahaan, yang diantaranya dapat diprediksi, sehingga dapat dilakukan langkah-
langkah antisipasi untuk menanggulangi dampak negatif yang akan terjadi. Berikut ini
disajikan beberapan contoh resiko yang dapat diprediksi dan langkah antisipasi yang
dapat diambil.
Jenis Resiko Prediksi Antisipasi
 Peningkatan mutu
produk
 Penekanan harga
Adanya produk Penurunan permintaan
pokok
subsitusi pelanggan
 Peningkatan
pelayanan
 Promosi
 Asuransi
Prediksi dari lembaga/
Bencana alam  Penyesuaian kondisi
instansi terkait
asset dan aktifitas usaha

Kewirausahaan Tingkat X SMK 102


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Jenis Resiko Prediksi Antisipasi


Perubahan minat Penurunan penjualan  Peningkatan mutu
pelanggan produk
 Peningkatan
pelayanan
 Promosi
Persaingan Penurunan penjualan  Peninjauan harga jual
 Peningkatan pelayanan
 Promosi
Lingkungan politik Perubahan pemerintahan  Penyesuaian secara
cepat
 Komunikasi yang baik
Lingkungan hukum Perubahan peraturan  Penyesuaian secara
perundangan cepat
 Komunikasi yang baik
Ketersediaan modal Perubahan kebijakan sektor  Efektifitas penggunaan
perbankan modal kerja
 Kerjasama dengan
investor lain
Ketersediaan tenaga Kesulitan memperoleh  Mempertahankan
tenaga kerja tenaga kerja yang ada
 Meningkatkan
produktifitas
 Memberikan pelatihan
 Meningkatkan
kesejahteraan
Produk baru Pemasaran gagal  Observasi pasar secara
cermat, baik dari aspek minat
pelanggan, produk pesaing, harga
dan lain-lain.
 Meningkatkan promosi
Kepemilikan asset  Kecurian  Asuransi
 Kebakaran  Kelengkapan sarana
 Kerusakan pengamanan
karena pengoperasian  Kelengkapan pedoman
pelaksanaan tugas
Kecurangan  Penjualan  Asuransi
karyawan tak disetor  Penyempurnaan sistem
 Mengambil dan prosedur kegiatan
uang/barang dengan  Pembinaan mental
sengaja karyawan
 Menolak  Penerapan sanksi yang
cuti mendidik
 Penjualan
dibawah harga
 Menolak
untuk diperiksa
 Menaikkan
harga beli
Transaksi besar  Perhitunga  Hedging

Kewirausahaan Tingkat X SMK 103


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Jenis Resiko Prediksi Antisipasi


n kurang cermat  Sub kontrak
 Prediksi  Patungan
meleset
 Faktor
eksternal lainnya
Nama baik  Pemberitaa  Peningkatan hubungan
perusahaan n negatif di media baik dengan pers
massa  Peningkatan pelayanan
 Ulah pada pelanggan
pesaing nakal
Laporan salah  Pengambila  Perbaikan sistem
n keputusan salah pencatatan dan pelaporan
 Reaksi  Pelatihan karyawan
negative pihak  Penerapan sanksi yang
eksternal mendidik

EVALUASI
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e yang anda anggap benar !
1. Suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan adalah
penjabaran dari
a. Kebangkrutan c. Resiko d. Tanggung
jawab
b. Nasib d. Takdir
2. Jenis-jenis resiko adalah……………
a. Resiko dinamis c. Resiko statis e. Resiko
taktis
b. Resiko dinamis & taktis e. Resiko dinamis dan statis
3. Resiko yang berhubungan dengan dinamika atau perubahan keadaan ekonomi
adalah penjabaran dari resiko…………
a. Resiko dinamis c. Resiko statis e. Resiko
taktis
b. Resiko ekonomi e. Resiko keuangan
4. Yang termasuk dari resiko dinamis adalah……………
a. Resiko manajemen c. Resiko keuangan
e. Resiko politik
b. Resiko inovasi d. a, b dan e benar
5. Resiko yang berhubungan dengan keadaan ekonomi statis adalah
resiko………
a. Resiko dinamis c. Resiko statis e. Resiko
taktis
b. Resiko ekonomi e. Resiko keuangan
6. yang termasuk dari resiko statis adalah sebagai berikut ini, kecuali………..
a. Resiko fundamental c. Resiko khusus
e. Resiko umum
b. Resiko spekulatif d. Resiko kebendaan
7. Sumber-sumber resiko adalah…………..

Kewirausahaan Tingkat X SMK 104


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

a. Masyarakat, fisik, media c. Saingan, rekan


bisnis e. diri sendiri, fisik
b. Masyarakat umum, ekonomi d. Masyarakat,
fisik, ekonomi
8. Komponen/unsur yang ada dalam resiko adalah…………
a. Kejadian c. Akibat dari
kejadian e. Pelaku
b. Kemunungkinan timbulnya,sering
tidaknya kejadian itu d. a,b, dan c benar
9. Akibat yang mungkin akan ditimbulkan dari resiko adalah……………
a. Timbul kerugian c. Adanya ketidakpastian e. a dan c
benar
b. a dan d benar d. Kebangkrutan
10. Yang bukan langkah-langkah dalam pengelolaan resiko adalah……………..
a. Memantau resiko c. Menidentifikasi resiko e. Mengelola
resiko
b. Mengukur resiko d. Mengabaikan resiko

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan beberapa pengertian resiko usaha
2. Jelaskan pengelompokan resiko usaha
3. Uraikan macam/jenis resiko usaha
4. Tuliskan dan jelaskan penjabaran dari resiko dinamis dan statis
5. Jelaskan dari mana sumber-sumber resiko usaha
6. Tuliskan unsur atau komponen dari resiko usaha
7. Tuliskan faktor yang mendorong terjadinya resiko usaha
8. Tuliskan 5 prediksi dan antisipasi resiko dalam sebuah usaha
9. Apakah manfaat dari resiko usaha
10. Tuliskan langkah-langkah dalam pengelolaan resiko usaha

DAFTAR PUSTAKA

Ating Tedjakusuma, H., Drs. Msc. 2004, Memahami Kewirausahaan SMK


Tingkat I, Bandung; Armico

Ating Tedjakusuma, , H., Drs. Msc. 1999. Membuka Usaha Kecil,


Bandung; Armico

Alma Buchari, Drs, 2005. Kewirausahaan, Bandung; Alfabeta

Mardiyatmo, Drs, 2005, Kewirausahaan, Surakarta; Yudhistira

Kewirausahaan Tingkat X SMK 105


Suriani, S.Pd.MM / SMKN 2 Pinrang

Muh. Awal Satrio Nugroho, Ir, MM, 2006, Kewirausahaan Berbasis Spritual,
Yogyakarta; Kayon

Muh. Iqbal Hasan, Ir. MM, 2002, Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta;
Ghalia Indonesia

Nistains Odop, 2006, Gagal Itu Baik, Yogyakarta, Media Pressindo

Jackie Ambadar, Miranty Abidin & Yanti Isa, 2005, Rencana Usaha yang
Rasional, Jakarta; Yayasan Bina Karsa Mandiri

Phil Clements, 2006, Be Positive, Sukses Menjadi Manajer yang Positif,


Jakarta, Esensi

Peg Pickering, 2006, How To Manage Conflict, Kita Menangani Konflik,


Jakarta, Esensi

Saparuddin, Dr. H. M.Sc & Haris Iskandar, Dr. M.Sc, 2003, Kegiatan
Memulai Usaha Sendiri, Jakarta, Dikmenjur & ILO

Kewirausahaan Tingkat X SMK 106

Anda mungkin juga menyukai