Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR PENGESAHAN

KEWIRAUSAHAAN

NAMA : MARIA MARTINA NOLE

NIS/NISN : 0054142928

KELAS /JURUSAN : XII BAHASA

Telah disahkan di Lewoleba pada tanggal, ..................................

Mengesahkan

Guru Pembimbing Wali Kelas

Hendrikus K. B. Burin, S.Pd Fransiskus. B. T. Lazar, S.Pd


NIP.- NIP.-

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Nubatukan

Cletus Laba, S.Pd


NIP.19740914 200112 1 005

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang
dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa sajakah tujuan dari kewirausahaan?
3. Apa sajakah manfaat melakukan kewirausahaan?
4. Apa sajakah ruang lingkup dalam kewirausahaan?
5. Bagaimanakah karakteristik seorang wirausaha?
6. Apa sajakah penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha?

iii
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.
2. Mengetahui tujuan kewirausahaan.
3. Mengetahui manfaat kewirausahaan.
4. Mengetahui ruang lingkup dalam kewirausahaan.
5. Mengetahui karakteristik seorang wairausaha.
6. Mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari
segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan
kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang
wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan
asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar
daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa

v
perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang
dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan
dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko
social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta
kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang
dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni: 
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan
hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang
diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam
kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang
mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah
independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk
derajat kesuksesan usahanya.

2.2. Tujuan Kewirausahaan


Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan
dikembangkan di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan
Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para
siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis,
agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas,
dibawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:

vi
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
4. Menumbuh-kembangkan kesadaran dan orientasi Kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

2.3. Manfaat Kewirausahaan


Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan
barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi
wirausahawan misalnya: permintaan pelayanan sektor jasa meledak.
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih
banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin
fotokopi, laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.

2.4. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang
lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara
rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
a) Pertanian
b) Perkebunan dan kehutanan 
2. Lapangan perikanan
a) Pemeliharaan ikan
b) Penetasan ikan

vii
c) Makanan ikan
d) Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a) Bangsa burung atau unggas
b) Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
d) Pengrajin
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan 
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a) Sebagai pedagang perantara
b) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c) Sebagai pengusaha angkutan
d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran

2.5. Karakteristik Wirausaha


Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang
dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada
kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh
seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.

viii
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti berikut :
No Ciri-Ciri Watak
Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan
1 Percaya diri
optimisme.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
Berorientasikan tugas memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
2
dan hasil tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
3 Pengambil resiko
pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul
4 Kepemimpinan dengan orang lain, suka terhadap kritik dan saran
yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
5 Keorisinilan
serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir
6
depan yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
7 Jujur dan tekun
kerja.

Pendapat lain  M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7)


mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi:
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

ix
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Martin Zwilling, founder dan chief executive officer (CEO) Startup
Professionals, menjelaskan, setiap wirausaha memiliki DNA berbeda dan
siap membantunya untuk sukses. Setiap pengusaha harus mengoptimalkan
DNA tersebut untuk mengatasi setiap tantangan.
Zwilling membagi karakteristik wirausaha menjadi empat tipe, seperti
dilansir Young Entrepreneur:
1. Pembangun
Karakteristik wirausaha seperti ini adalah pemain utama dalam
sebuah permainan bisnis. Dengan DNA pembangun, maka para
pengusaha jenis ini selalu melihat dua-tiga langkah lebih maju
dibanding para kompetitornya. Karakter wirausaha pembangun selalu
dikenal dengan orang yang fokus, dingin, kejam, perhitungan, dan
penentu arah.
2. Oportunis
Karakter oportunis adalah bagian spekulasi dari setiap diri
pengusaha. Bagian dari keberadaan seseorang yang menginginkan
berada di tempat yang tepat dengan waktu yang tepat, serta
menggunakan waktu yang tepat untuk mencetak uang sebanyak
mungkin. Jika Anda merasa tertantang untuk membuat kesepakatan
cepat dalam mendapatkan uang, seperti bermain saham dengan
memanfaatkan momentum atau investasi dan jual kembali rumah
memanfaatkan kenaikan harga, Anda mungkin termasuk dalam
karakteristik oportunis.
3. Spesialis 
Pengusaha jenis ini akan bertahan di perusahaan selama 15-30
tahun, membuat fondasi perusahaan yang kuat. Wirausaha dengan
karakter spesialis akan menonjol di tengah keramaian orang yang ramai

x
dengan pesaing. Jenis-jenis pengusaha tipe ini adalah ahli IT,
pengacara, akuntan independen, dan desainer grafis.
4. Inovator
Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti
membuat laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai
rumus bisnis, konsep, hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam
perusahaan. Tantangan terbesar karakteristik inovator adalah selalu
berjuang walaupun di tengah kesuksesan. Selalu memikirkan produk
terbaru di tengah peluncuran produk baru.
Sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
1. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri
adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu
ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri
seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan
berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat
seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat azaz. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja
yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-
kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

2. Komitmen Tinggi

xi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam
hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang
lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi
pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan
sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadap konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang
diharapkan.
3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku
bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang
dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang
dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan
kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut
sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah
ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak

xii
dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-
ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang
kelihatannya mustahil.
5. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak
lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun
pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan
tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam
melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada
keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.6. Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha


Dalam berwirausaha, tentunya mengalami pasang surut dalam
melaksanakannya. Adapun penyebab-penyebab suatu usaha mengalami
kegagalan adalah sebagai berikut:
1. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk
rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
2. Kurang tekun dan teliti.
3. Kurangnya pengawasan.

xiii
4. Kemacetan yang sering terjadi.
5. Pelayanan yang kurang baik.
6. Tidak jujur dan kurang cekatan.
7. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-
ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas
beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok. 

xiv
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru. 
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatkan produktivitas.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha.
Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Menurut Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi empat tipe,
yaitu pembangun, oportunis, spesialis, dan inovator.

xv
3.2. Saran
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai
berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik,
dan sebagainya dari apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang
wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses
risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga
semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat
dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di
jalankannya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Ansyari, Isya. 2013. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://learnmine.blogspot.co.id. [26 Februari 2016]
Permana, Adam Gilang. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:
http://adamgielank.blogspot.co.id. [26 Februari 2016]
Liya. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: http://liyabagi-
info.blogspot.co.id. [26 Februari 2022]

xvii
PROFIL PENULIS

Nama : Maria Martina Nole


TTL : Karangora, 19 Maret 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Agama : Katolik
Alamat : Karangora Desa Ile Kimok
Kec. Atadei - Kab. Lembata
Kab. Lembata
Telepon : 082146253826

Pendidikan
2008-2010 : TKK Stt. Yoseph Karangora
2010-2006 : SD Inpres Ile Kimok
2016-2019 : SMP 04 Atadei SATAP Ilekimok
2019-2022 : SMAN 2 Nubatukan

xviii
KEWIRAUSAHAAN

xix
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat sebagai peserta ujian
akhir sekolah

OLEH

NAMA : MARIA MARTINA NOLE


KELAS : XII BAHASA
NISN : 0054142928

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NUBATUKAN


2022

KATA PENGANTAR

xx
Puji syukur kehadirat Allah Maha Kuasa., yang mana berkat limpahan
rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Kewirausahaan” ini
tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi syarat
sebagai peserta ujian akhir sekolah.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
1. Bapak Cletus Laba, S.Pd selaku kepala SMA Negeri 2 Nubatukan atas
yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak hendrikus Koli Bean Burin, S.Pd selaku guru pembimbing yang
telah memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan kepada penulis, dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Kedua orang tua tercinta yang telah membantu dan mendukung penulis
serta membiayai pendidikan penulis sampai saat ini.
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap kiranya makalah ini bermanfaat
bagi pihak penulis dan pembaca.

Lewoleba, 28 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

xxi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3.Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Kewirausahaan .......................................................................................... 3
2.2.Tujuan Kewirausahaan ............................................................................................... 4
2.3.Manfaat Kewirausahaan ............................................................................................ 5
2.4.Ruang Lingkup Kewirausahaan .................................................................................. 5
2.5.Karakteristik Wirausaha ............................................................................................. 6
2.6.Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha .......................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan ............................................................................................................... 13
3.2.Saran ......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

xxii
MARIA MARTINA NOLE

xxiii

Anda mungkin juga menyukai