Di susun oleh:
3. Tujuan
a. Mengingkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kesejahtraan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut
KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta
memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan
PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuanseseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset lainnya
pada suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada sebelumnya
dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan
baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalahkewirausahaan merupakan
sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui
usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan
resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta
kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki
olehseorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui olehwirausahawan semata
namun juga audiens yang akan menggunakanhasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalahindependensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.Sedangkan reward berupa
uang biasanya dianggap sebagai suatubentukderajat kesuksesan usahanya.
CONTOH ENTREPRENEUR YANG TELAH MENJADI SEORANG
WIRAUSAHAWAN DI MULAI DARI NOL HINGGA BERHASIL.
Dia bernama John Paul Dejoria yang berasal dari Amerika Serikat dengan total
kekayaan mencapai 2,6 miliar USD (Rp36 triliun). Jauh sebelum menjadi pengusaha
sukses, ia hidup menggelandang. Di usia 19 tahun ia harus pergi dari rumah untuk
mencari pekerjaan kesana kemari. Bahkan pada usia 20 dia sudah mengalami
pernikahan dan perceraian.Bisa dibilang saat itu hidupnya bekerja serabutan, apapun
dilakukannya. Di mana, untuk memulai bisnisnya, ia pernah menjadi sales sampai
pemulung pengumpul botol bekas. Saat itu dirinya memiliki tanggung jawab sebagai
seorang ayah dari anak hasil pernikahannya.Ironisnya Dejoria bersama anaknya sempat
menjadi gelandangan selama beberapa tahun dan tidur di mobil karena tidak memiliki
uang sama sekali. Bahkan untuk makan sehari-hari saja, ia harus mengemis di sebuah
restoran. Beruntung ia punya banyak teman yang merasa kasihan dan memberikannya
pekerjaan.Beruntung ia punya banyak teman yang merasa kasihan dan memberikannya
pekerjaan. Demi memenuhi kebutuhan anaknya, ia berpindah-pindah pekerjaan. Kendati
demikian, ia masih belum mampu untuk membeli rumah dan akhirnya memilih hidup
menjadi tunawisma.Dejoria termasuk orang yang tekun dalam bekerja, sales shampo
merupakan pekerjaan yang paling lama ia lakukan. Setiap harinya ia mendatangi satu
rumah ke rumah lain untuk menawarkan produk shampo yang dijualnya itu.Keinginan
untuk terlepas dari kehidupannya yang serba kekurangan itu membuatnya
memberanikan diri membuka bisnis sendiri.Berkat pengalaman dan pengetahuan yang
didapatnya dari berjualan shampo dan menata rambut, Dejoria bersama kawannya Paul
Mitchell memulai usaha dari nol dengan mendirikan bisnis kecil-kecilan berupa salon
serta produk perawatan rambut. Untuk memulai usaha ini, Paul melakukan pinjaman
modal senilai 700 USD, Dejoria mendirikan perusahaan dengan nama John Paul
Mitchell tahun 1980.
Sejak saat itu, Paul Mitchell mampu berkembang pesat. Mereka berhasil untuk
menjual aneka ragam produk perawatan rambut seperti shampo dan cat rambut, serta
membuka beberapa usaha salon.Berdasarkan situs resminya, perusahaan ini memiliki
ide dan inovasi di dunia kecantikan pada waktu itu, salah satunya adalah produk
perawatan rambut ramah hewan. Maksudnya adalah tidak melibatkan hewan untuk
dijadikan kelinci percobaan dari produk-produknya.Sampai saat ini John Paul Mitchell
telah menjadi salah satu perusahaan besar dunia yang memiliki lebih dari 100 produk
kecantikan, terutama perawatan rambut.Bahkan perusahaannya sudah menyebar hingga
81 negara. Dilansir dari laman Forbes, total pendapatannya dari perusahaannya itu
mencapai 1 miliar USD (Rp14 triliun) pada tahun 2017.Tidak puas hanya dengan
membangun bisnis perawatan rambut, Dejoria lantas mulai ekspansi ke bisnis minuman
yaitu Tequila. Di sinilah yang membuat kisah suksesnya makin inspiratif.Tahun 1989,
bersama temannya bernama Martin Crowley berhasil menyulap pabrik penyulingan di
Meksiko menjadi Patron Spirits Company yang dibelinya.Dejoria optimis bisnisnya
tersebut mampu menghasilkan produk minuman tequila dengan kualitas tinggi. Itu
karena proses pembuatannya yang melewati beberapa tahap penyaringan.Hasil tequila
yang dijual saat itu harganya 37 USD dan menjadi produk premium kalangan kelas atas.
Bisnis Patronnya ini juga sukses besar yang mampu menjual lebih dari 2 juta botol
dengan total keuntungan mencapai 250 juta USD (Rp3,5 triliun).
Tak ingin melihat pemuda-pemuda di luar sana mengalami nasib seperti ia dulu, Dejoria
lalu mendirikan sekolah perawatan rambut bernama Paul Mitchell School. Di sekolah
ini para murid diajarkan menjadi penata rambut profesional.Tak hanya itu, sekolah
tersebut juga memberikan beasiswa kepada anak-anak tidak mampu dan bantuan berupa
uang santunan untuk biaya hidup.Setiap tahunnya tercatat Paul Mitchell School
menerima 10.000 murid. Setelah dinyatakan lulus, para murid ini akan mendapat
predikat sebagai jebolan didikan sekolah perawatan rambut terbaik dunia. Dengan
begitu, mereka akan mendapatkan pekerjaan di bidang ini lebih mudah.Lewat kebaikan
hatinya, Dejoria pun mendirikan badan amal yang ia namakan Peace Love Happiness
Foundation. Kegiatan amal yang pernah ia lakukan salah satunya adalah penggalangan
dana bantuan bagi korban tsunami Asia, tak terkecuali Indonesia.
Itulah tadi kisah nyata pengusaha sukses yang menginspirasi dalam merintis
usaha dari nol, mulai dari mantan gelandangan bernama John Paul Dejoria. Tentunya
banyak hal dan nilai-nilai yang bisa kita petik dari kisahnya ini.Paling penting adalah
jangan menyerah dan tetap tekun menalankan usaha sesulit apapun keadaanmu, sebab
masa depan tidak ada yang tahu dengan pasti. Percayalah, kerja kerasmu pasti akan
membuahkan hasil suatu. Jadi, jangan tunggu nanti, bisnis itu untuk dilakukan dan
dimulai, bukan hanya untuk direncanakan.Walau begitu, bisnis juga penting untuk
direncanakan. Sehingga, cara memulai bisnis pertama kali adalah tentukan target pasar,
visi dan misi, serta pastikan produk atau jasa apa yang kamu ingin jual ke orang-orang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kewirausahaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan
ekonomi, karena seorang wirausaha mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang
lain, wirausaha mampu meringankan beban pemerintah dengan mampu bertahan tanpa
mengandalkan pemerintah. Jumlah wirausahawan di suatu negara dapat
mengidentifikasi kemajuan negara tersebut, semakin banyak wirausahawannya maka
semakin maju negara tersebut.