BAB V
MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA
A. INOVATIF
Kiat Mengembangkan Sikap Inovasi
1. Pengertian Inovasi
Beberapa orang kalah bertindak karena terlalu lama berpikir atau terlalu banyak teori.
Sebaliknya Wirausaha yang sukses umumnya tanggap, berpikir praktis, dan cepat mengambil
keputusan untuk bertindak. Keterlambatan bertindak dapat berarti kerugian yang tidak ternilai,
hal ini berlaku bagi semua orang yang ingin maju. Waktu, momentum, dan kesempatan benar-
benar sangat penting dan menentukan perjalanan seseorang. Kegagalan sering dialami oleh
seseorang atau perusahaan karena ketika usul diajukan momennya telah berubah akibat
keterlambatan. Oleh karena itu, kecakapan sangat diperlukan dalam keadaan yang mendesak.
Ciri utama Wirausaha. Menurut Peter Drucker yang dimuat dalam bukunya innovation
dan entrepreneurship (1985), adalah mereka yang selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti
dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu
memilih dan mengambil keputusan alternatif yang paling tinggi memberikan produktivitas.
Terdapat beberapa ciri pokok keberhasilan, dan bukan merupakan ciri-ciri pribadi (personal
traits). Ciri-ciri tersebut, yang umum dijumpai pada Wirausaha yang berhasil di seluruh dunia
adalah sebagai berikut:
a. Dorongan berprestasi yang tinggi.
b. Bekerja keras, tidak pernah tinggal diam.
c. Memperhatikan kualitas produknya, baik berupa barang maupun jasa.
d. Bertanggung jawab penuh.
e. Berorientasi pada imbalan wajar.
f. Optimis, berkewajiban akan berhasil.
g. Wirausaha hidup dengan pedoman bahwa semua waktu baik
h. Berorientasi pada hasil kerja yang baik (excellence oriented).
i. Mampu mengorganisasikan.
j. Berorientasi pada uang.
k. Uang yang dikejar oleh para Wirausaha tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan
keberhasilan.
Seorang Wirausaha yang kreatif dan inovasi akan mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. Wirausaha meningkatkan inovasi yang lahir dari
hasil penelitian serius dan terarah karena adanya kesempatan peluang-peluang bisnis. Inovasi
yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovasi produk dan pelayanan harus
terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan dengan kebaradaan
inovasi itu sendiri. Yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi di bidang
produk dan pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman,
b. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovasi,
c. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi,
d. Menentukan tujuan dalam berinovasi,
e. Buatlah produk dengan penuh inovasi dengan proses secara sederhana,
f. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil,
g. Menjalankan uji coba dan merevisinya,
h. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi,
i. Bekerja dengan semangat, mempunyai keyakinan dan dengan penuh inovasi dan resiko.
Kemampuan inovasi seorang Wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu
gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu, jika seorang Wirausaha ingin sukses di
dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan inovasi-inovasi baru karena
inovasi faktor penting dalam proses produk dan pelayanan. Dalam dunia bisnis pada zaman
sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang, bahkan
tidak akan sukses dalam berwirausaha. Pada prakteknya, produk yang dibuat seorang Wirausaha
dari tahun ke tahun begitu-begitu saja tidak ada inovasi, juga peralatannya sudah tua. Wirausaha
tersebut akan mengalami kegagalan dan kehancuran dalam menjalankan usahanya.
2. Penerapan Berinovasi
Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses kewirausahaan.
Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan-gagasan dan ide-ide yang
dapat dijual. Dalam prosesnya, penerapan kemampuan berinovasi, menurut Kuratko (1955) ada
empat jenis inovasi :
a. Penemuan ( Invensi),
b. Pengembangan (Eksistensi),
c. PenggAndaan (Duplikasi), dan
d. Sintesis.
Beberapa faktor yang dapat mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan
inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn (1955) adalah sebagai berikut :
a. Iklim inovasi dan visi . Perusahaan yang inovasi mempunyai visi yang singkat dan jelas
serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovasi.
b. Orientasi pasar. Perusahaan yang inovasi melAndaskan visi mereka yang ada pada pasar.
c. Organisasi yang tetap datar dan kecil. Kebanyakan perusahaan yang inovasi berusaha
menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang kecil.
d. Proses belajar interaktif. Di dalam suatu lingkungan yang inovasi, proses belajar dan
penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.
Dalam pembentukan proses kewirausahaan, perusahaan perlu memberikan kebebasan dan
dorongan kepada para karyawan, agar mereka berani mengembangkan ide dan gagasan yang
mereka miliki. Maka, perlu adanya pengembangan kebijaksanaan yang akan membantu orang–
orang yang inovasi dapat mewujudkan ide, gagasan yang benarbenar kreatif, potensial dan
inovasi.
4. Dimensi inovasi
Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang berada
di depan. Akan tetapi, terutama di dalam dunia bisnis, sering kali inovasi yang efektif adalah
inovasi yang sederhana dan fokusnya melakukan atau membuat satu hal.
Inovasi adalah merupakan hasil kerja keras yang memerlukan pengetahuan dan
kemurnian berwirausaha. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak seorang pun Wirausaha dapat
memastikan, apakah inovasi itu akan mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah aturan main,
atau hanya sebuah prestasi biasa.
Dimensi tipe-tipe inovasi, tahapan-tahapan inovasi, dan level analisisnya adalah sebagai
berikut:
a. Inovasi produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
b. Inovasi administrasi, adalah inovasi yang terkait dengan manajemen, serta berorientasi
dengan proses struktur, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sistem akuntansi.
c. Inovasi kontinum, adalah sebagai inkremental ke radikal menurut tingkat perubahan yang
diinginkan untuk melaksanakan inovasi.
d. Inovasi proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik.
e. Inovasi teknik, adalah inovasi yang terkait langsung dengan produksi produk.
Inovasi merupakan proses yang terus menerus dan tidak pernah berakhir sebab selalu ada
potensi pengembangan. Inovasi terhadap produk akan membawa perkembangan dan perubahan
dalam ekonomi
Tugas 1
Siswa mengklasifikasikan contoh-contoh dari jenis-jenis inovasi
( Tujuan : Siswa mampu membedakan contoh-contoh dan jenis-jenis inovasi)
Jawaban.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
B. KREATIFITAS
1.Mengembangkan Sikap Kreatif
Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya di bidang rohani.
Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorang menentukan apa yang akan dicapainya. Ini
berlaku di lapangan niaga maupun lapangan-lapangan lain.
Jika seseorang dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan
mendapat hasil-hasil tertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak diarahkan kepada
suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan. Bandingkanlah kalau ada dua
orang Wirausaha. Yang satu sibuk dan gelisah, namun tidak menghasilkan sesuatu yang penting.
Hal ini karena pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak dipersiapkan dan tidak dipikirkan
dengan serius. Yang lain melaksanakan pekerjaannya sehari- hari dengan tenang dan tertib,
memperhatikan setiap bagian, menjatuhkan keputusan dengan tepat, maka setiap hari akan dapat
hasil yang baik.
Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan daya khayal,
melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapai kemauan yang tinggi dan kesanggupannya
dalam menemukan segala hal. Daya khayal dapat dibedakan menjadi 2, yaitu daya khayal
sintesis dan daya khayal kreatif. Daya khayal sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang
baru, tetapi membentuk dan menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru. Sedangkan
daya khayal kreatif adalah menciptakan hal-hal baru terutama apabila daya khayal sintesis tidak
bisa bekerja dalam memecahkan suatu masalah.
Melalui daya khayal kreatif ini alam pikiran manusia yang terbatas dapat berhubungan
langsung dengan alam pikiran halusnya. Barangkali alam pikiran inilah yang menyalurkan
inspirasi atau ilham dan menyampaikan gagasan baru sebagai hasilnya menjadi alat bagi manusia
untuk menyesuaikan getaran dalam dirinya dengan getaran dalam diri orang lain. Daya khayal
biasanya bekerja secara otomatis dan hanya
bekerja jika alam pikiran yang sadar bergerak dengan kecepatan yang luar biasa seperti
mendapatkan dorongan dari suatu emosi yang ditimbulkan oleh keinginan yang kuat. Dalam
hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang Wirausaha dapat merombak dan kemudian
mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.
2. Pengertian Kreativitas
Manusia Wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya
yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu pengerahan daya imajinasi
dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai
macam permasalahan.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan ke
otak, terutama tentang hal yang baru, dengan memanfaatkan daya ingat, daya khayal dan daya
serap dari otak akan dapat ditumbuhkan berbagai ide baru menuju kreativitas.
Kreativitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan. Ada rangkaian
proses yang panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum suatu gagasan menjadi suatu
karya. Rangkaian tersebut antara lain meliputi fiksasi (pengikatan, pemantapan) dan formulasi
gagasan, penyusunan rencana, dan program tindakan nyata yang harus dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah disusun untuk mewujudkan
gagasan tersebut.
Beberapa pengertian kreativitas itu adalah sebagagai berikut :
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-
hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Conny Semiawan (1984).
c. Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, di
mana seorang Wirausaha akan beroperasi, juga akan memberikan gambaran yang tidak dapat
dihasilkan oleh eksplorasi terhadap trend masa kini.
Untuk memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970)
dalam proses kreatif, yaitu:
a. Latar Belakang atau Akumulasi Pengetahuan
b. Proses Inkubasi
c. Melahirkan Ide
d. Evaluasi dan Implementasi
Para peneliti yang mempelajari kreativitas mengatakan bahwa menjadi kreatif adalah
menyangkut keputusan-keputusan pribadi tentang :
Di dalam berwirausaha apa yang Anda inginkan?
Bagaimana Anda melakukan usaha tersebut?
Dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik?
Hal ini jelas melibatkan suatu proses, bukan saja hasil akhir. Melainkan pula
keuletan dalam menerapkan pola-pola tersebut.
Menurut para peneliti ada tiga tipe kreatif yang berbeda :
Jenis pertama adalah membuat atau “menciptakan.”
Jenis yang kedua adalah “mengombinasikan atau menyentensiskan” dua hal atau lebih yang
sebelumnya tidak saling berhubungan.
Jenis yang ketiga adalah “memodifikasi” sesuatu yang memang sudah ada.
Adapun kiat atau saran-saran khusus yang bisa digunakan untuk dapat membantu
mengembangkan sikap kreatif Anda adalah sebagai berikut :
Tentukan Apa Yang Anda Inginkan,
Rileks, (mendengarkan alunan suara yang indah, meditasi, mendengarkan humor, dll).
Latihlah Otak Anda,
Mencari Cara melakukan sesuatu dengan lebih baik,
Carilah Cara untuk Mengatasi Masalah
Dari hasil observasi menunjukkan bahwa para Wirausaha yang melakukan bisnisnya
dengan kreatif tidak terbenam dalam cara kerja yang bertele-tele serta tidak menghabiskan waktu
untuk perencanaan yang tidak perlu.
Tugas 2:
Siswa membuat hasil karya dari barang yang tidak terpakai lagi menjadi barang
yang memiliki nilai, serta tuliskan alat dan bahan serta cara membuatnya.
( Tujuan : Agar siswa mampu menggali daya kreatifitas yang dimilikinya)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
C. MOTIVASI
a). Pengertian Motivasi
Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada keamuan para pekerja untuk
bekerja lebih giat. Agar pekerja lebih giat melakukan pekerjaan, maka mereka perlu diberi
motivasi dengan berbagai cara. Pada umunya tingkah laku manusia dilakukan secara sadar,
artinya selalu didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Disinilah letaknya peran
penting dari motivasi.
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan,
keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya.
Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Motif
yang kuat ini seringkali berkurang apabila telah mencapai kepuasan ataupun karena menemui
kegagalan.
Jadi kekuatan motif ini dapat berubah karena :
Terpuaskan kebutuhan
Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan berkurang, dan beralih kepada kebutuhan
lain dan seterusnya.
Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya kearah lain
Di Indonesia motivasi seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan agak lain,
menurut Winarto (2002), ada beberapa alasan yang dikemukakan ketika sesorang memilih
menjadi wirausaha, yaitu :
1. Ingin lebih kaya secara materi
Setinggi-tinggi gaji di suatu perusahaan, tetap bersifat terbatas. Meskipun kinerja seorang
pegawai sangat baik dan membuat perusahaan untung besar, gaji pegawai tersebut tidak akan
meningkat seperti meningkatnya laba perusahaan. Tidak heran jika ada ungkapan “gaji
berapapun tidak akan pernah cukup”. Hal ini disebabkan kerana dua hal yaitu pertama, makin
tinggi gaji gaya hidup makin meningkat, kedua persentase kenaikan harga rata-rata barang
tiap tahun di Indonesia umumnya melebihi persentase kenaikan gaji.
Menurut Kiyosaki (2000), hidup dengan bekerja hanyalah solusi jangka pendek. Solusi
jangka panjangnya adalah membangun bisnis sendiri untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran adalah berapa lama kita dapat bertahan hidup dengan gaya hidup yang sama
jika kita besok berhenti bekerja.
2. Ingin Lebih bebas
Dengan berwirausaha, seorang wirausahawan bisa lebih leluasa, ia bisa bebas dari jam
kantor, sikap like and dislike atasan, dan memiliki lebih banyak waktu luang. Apabila
perusahaanyang telah dimilikinya sudah mempunyai sistem yang bagus, ia bahkan tidak
perlu lagi datang setiap hari dikantornya.
3. Ingin mewujudkan impiannya
Dengan berwirausaha, seseorang dapat secara langsung mengaplikasikan ide atau ilmu yang
dimilikinya dengan lebih leluasa tanpa takut pada peraturan perusahaan. Ia dapat lebih bebas
mengaktualisasikan ide-ide kreatifnya untuk mewujudkan apa yang diimpikannya.
4. Kepepet
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “ orang yang kepepet cenderung menjadi kreatif”.
Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pada bulan Mei 2002 ada 58,7 juta pencari
kerja, satu juta diantaranya adalah golongan sarjana. Oleh karena itu berwirausaha adalah
salah satu pilihan yang menarik, alasan terakhir inilah yang menjadi penyebab terbesar
seseorang menekuni bidang kewirausahaan.
b). Motivasi spiritual dalan berbisnis
Meskipun tidak dipungkiri bahwa di dalam berbisnis segala upaya diarahkan untuk
mencapai keuntungan materi, namun kalau hanya itu yang menjadi tujuan utama dalam bisnis
maka, mungkin suatu saat kita akan kehilangan semangat manakala bisnis kita merugi. Motivasi
yang semata-mata untuk mengejar materi itu sifatnya sangat temporer (sementara), dan tidak
abadi. Motivasi yang mungkin lebih abadi adalah motivasi yang berbasis spiritual, adapun
keuntungan materi itu hanya merupakan akibat saja. Beberapa macam motivasi yang lebih
bersifat spiritual adalah :
1. Niatkan dalam hati kita bahwa kita berbisnis supaya dapat hidup mandiri dan tidak menjadi
beban orang lain.
2. Kita berbisnis dilandasi niat untuk pengabdian kita kepada Allah SWT, sebagai bentuk rasa
syukur kita kepadaNya,
3. Niatkan dalam membuka usaha ini untuk memberikan pekerjaan kepada orang lain.
Kenikmatan di dalam hidup adalah ketika kita memberi, bukan ketika kita menerima.
Memberi disini bisa diartikan secara luas, termasuk diantaranya adalah memberi pekerjaan.
Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan waktu
secara efektif dan efisien.
1) Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
2) Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari.
3) Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya dan
berprestasi.
4) Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
5) Janganlah suka menunda-nunda pekerjaan.
6) Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu.
7) Melatih kedisiplinan di dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
8) Konsentrasi penuh dalam bekerja.
9) Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna
10) Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis.
11) Manfaatkanlah jam waktu makan sebaik-baiknya.
12) Sedapat mungkin hindarilah kesalahan-kesalahan di dalam melaksanakan tugas
Tugas 4 :
Buatlah perencanaan jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari pagi sampai malam
(Tujuan : Agar siswa mampu menggunakan waktu secara efektif dan Efesien)
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………....…………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………....……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………....……
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………....………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………....…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....…………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
BAB VI
MENUNJUKKAN SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET
Tugas 5 :
Jelaskan kembali menurut pemahaman anda tentang hakikat sikap pantang menyerah
dan ulet ( Tujuan : Agar siswa mampu memahami hakikat sikap pantang menyerah
dan ulet)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2. Melakukan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dalam Kegiatan Usaha
Sikap pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha merupakan faktor yang sangat
mendukung keberhasilan seseorang, wirausahawan yang mau berusaha terus dan mencoba apa
yang belum dihadapinya biasanya lebih cepat berhasil dibandingkan wirausaha yang hanya diam
ditempat tampa mau berusaha mencoba dan yang selalu takut untuk gagal.
Beberapa faktor kegagalan bukan dari sisi luar manusia, melainkan dari dalam diri
sendiri. Sikap dan perilaku berperan penting menentukan tingkat kegagalan seseorang. Seseorang
yang selalu mengingat kegagalannya akan menyebabkan tidak berani bergerak kembali dan
mengambil jalan pintas dengan mengikuti apa adanya. Akibatnya tidak berani bertindak untuk
mengendalikan keadaan sehingga akan selalu terpuruk dan tidak bisa kembali bangkit.
Hal apa yang harus anda miliki untuk berhasil, jawabannya adalah kemauan untuk
bertindak. Ada banyak sumber daya yang bisa anda gunakan. Pengetahuan anda, ilmu yang
selama ini dipelajari, entah itu yang sifatnya pendidikan formal maupun pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman. Kita semua dibekali kemampuan untuk bertahan hidup yang luar biasa,
tidak seorang pun memiliki kekurangan. Jika anda menemukan seseorang yang secara fisik cacat,
itu bukan kekurangan. Karena kekurangan sesungguhnya adalah sikap mental.
Kita mungkin pernah menemukan orang-orang cacat secara fisik, namun mereka
memiliki mental yang bagus, kehendak berjuang yang kuat. Mereka rata-rata orang yang
berhasil, mereka memiliki semangat untuk maju, ini merupakan contoh-contoh sikap yang
pantang menyerah dan ulet walau mereka dalam kekurangan.
Dengan melihat sikap orang-orang yang kurang sempurna secara fisik tersebut, maka
tidak ada alasan bagi orang yang sempurna untuk tinggal diam dan tidak mau berusaha berbuat
sesuatu demi kemajuan dirinya.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus anda miliki untuk berhasil sebagai berikut:
1. Miliki mental positif untuk sukses.
2. Jangan takut gagal.
3. Beranilah memulai hal baru.
4. Terus menjadi manusia pembelajar.
5. Miliki tujuan yang jelas dalam hidup.
Kegagalan bukan merupakan suatu hal yang patut untuk ditangisi dan disesali terus
menerus. Karena tangis tidak akan mengubah kegagalan yang telah menimpa kita. Namun kita
harus berbesar hati, karena kita telah memiliki pengalaman yang mungkin tidak dimiliki oleh
orang lain. Bangkit kembali dari kegagalan memang bukan hal yang mudah, namun juga bukan
merupakan hal yang mustahil. Yakinlah dan niscaya kita akan berhasil.
Tugas 6 :
Permainan
Guru menuliskan pertanyaan dibeberapa lembar kertas, kemudian siswa menjawab
pertanyaan tersebut secara bergiliran/Berebutan dengan batas waktu yang telah
ditentukan. ( Tujuan : Agar guru dapat mengetahui siapa yang memiliki sikap pantang
menyerah dan ulet dalam melakukan sebuah pekerjaan)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAB VII
MENGELOLA KONFLIK
f. Penanggulangan konflik
Dengan memahami 3 tahapan konflik tersebut dapatlah kita memberikan penang
gulangannya sebagai berikut :
Untuh tahap pertama menghindar adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi konflik.
Anda secara sadar menghindari orang yang menjadi sumber konflik. Anda sebaiknya
menutup mulut daripada membawa persoalan tersebut kearah pembicaraan yang bisa
memanas, jika hubungan anda dengan orang tersebut selama ini tidaklah terlalu dekat atau
tidak penting, kemungkinan besar cara ini sudah sangat tepat. Tapi hati-hati kalau banyak hal
kecil menjengkelkan yang dibiarkan menumpuk, maka timbul masalah baru dimasa datang,
hal-hal yang menumpuk itu dapat menyebabkan situasi makin rumit.
Untuk tahapan kedua sebaiknya ciptakanlah iklim yang menimbulkan rasa aman, rasa
percaya diri pada semua orang. Giat menggali fakta, tetapi perlakukan orang dengan lemah
lembut, jangan kikir dengan waktu, gunakan kesempatan yang ada untuk mendapatkan fakta
serinci-rincinya. Lakukan semua ini bersama-sama sebagai satu tim bagi tanggung jawab
untuk mencari jalan keluar dari sebuah masalah. Pihak yang bertikai hendaknya duduk
berdampingan, jangan berhadap-hadapan. Bahkan lebih baik gunakan meja bundar.
Untuk tahap yang lebih parah, pada tahapan ketiga sebaiknya bentuklah tim intervensi (juru
Runding) yang bersikap netral yang akan meleraikan diantara kedua orang yang terlibat
dalam konflik, tim ini harus mampu menghasilkan jalan keluar untuk keduanya. Para anggota
tim ini tidak boleh memihak dan harus mampu mendengarkan semua pihak, tim ini juga
harus menyaring fakta dari tumpukan emosi dari pihak-pihak yang bertikai, dan harus
memberikan arah yang jelas pada akhir pencarian fakta.
Tugas 7 :
Siswa menuliskan beberapa konflik yang sering terjadi dalam lingkungan sekolah
dan bagaimana cara penanggulangannya. (Agar siswa mampu mengetahui konflik
apa yang sering muncul di lingkungannya dan mengetahui cara menyelesaikannya)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
B. Mengetahui Dampak Negatif dan Positif dari Konflik
Karena konflik berakar dalam emosi, konflik bisa membawa pengaruh positif dan negatif.
Konflik menawarkan peluang perkembangan atau kerugian. Bila anda berhasil mengatasi konflik
dengan efektif, anda akan berkembang dalam tiga aspek yang diuraikan sebagai berikut :
Dampak positif Konflik yaitu :
Kepribadian. Sukses yang anda peroleh dalam menangani konflik menambah rasa ercaya
diri anda., dan kepercayaan diri meningkatkan harga diri. Orang yang punya harga diri yang
tinggi memiliki kepribadian yang positif
Kekuatan. Kekuatan pribadi atau kepercayaan terbentuk antara satu orang dengan yang lain
bila mereka berhasil mengalahkan rsa takut bila kelemahan masing-masing terungkap. Bila
anda berhasil mengatasi konflik, anda kemungkinan besar akan membuka diri, sehingga
menambah kepercayaan orang lain pada anda dan menambah kekuatan anda.
Perspektif. Bila anda mengalami konflik dengan seseorang, ini biasanya karena ada
perbedaan persepsi mengenai kenyataan. Jika anda berhasil mengatasi konflik ini, berarti
anda telah memperluas persektif.
Dampak negatif Konflik yaitu :
Momentum. Konflik dapat menjadi hambatan sehingga semua orang mati langkah
Harga diri. Orang yang terlibat konflik dengan anda mungkin mencoba membuat anda
merasa bersalah, tidak cakap, atau bodoh. Ingat, satu-satunya orang yang dapat mengizinkan
anda dimanipulasi orang lain adalah anda sendiri.
Hubungan antarindividu. Hal menyedihkan dan benar-benar terjadi adalah ketika kawan
dan keluarga kita, orang-orang yang seharusnya memunyai garis komunikasi paling jernih
dengan kita, tercerai berai karena konflik.
Jadi sekali banyak yang anda pertaruhkan, hasil akhir konflik tergantung pada diri anda sendiri.
Tugas 8 :
Dari beberapa konflik yang siswa tulis di tugas 7, maka siswa memilih salah satu
konflik tersebut kemudian menjabarkan apa dampak negatif dan dampak positif
dari konflik yang dihadapinya. (Tujuan : Siswa mampu menganalisa dampak negatif
dan positif dari sebuah konflik)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
C. Memanfaatkan Konflik Positif
Manajer membangun suasana bagi bawahannya. Kepercayaan, keterbukaan dan tanggung
jawab bersama penting untuk mengatasi konflik secara efektif. Amarah dalam perusahaan data
mendorong perusahaan melangkah lebih jauh ke depan atau dapat menghancurkan semangat
kerja. Cara manager mengatasi konflik dan amarah memainkan peranan penting atas berhasil
tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan
Untuk mengambil keputusan terbaik pada saat konflik, pemimpin perusahaan perlu
memahami hubungan antaramanusia dalam perusahaan. Ada lima prinsip yang dapat
dimanfaatkan untuk memelihara hubungan yang positif selama konflik :
Mendorong semua orang berpartisipasi
Tanggung jawab bersama dapat meningkatkan rasa turut memiliki, konflik tahap tinggi
memicu nafsu merusak, kepentingan pribadi didahulukan sedangkan perusahaan diabaikan.
Rasa turut memiliki dapat dibangkitkan dengan mudah: ingatkan semua pihak bahwa “kita”
adalah Tim. Selain itu, anda juga dapat melimpahkan tanggung jawab pada semua pihak
dengan cara mewajibkan semua anggota kelompok untuk menempatkan diri dan berpikir
sebagai seorang manager, serta mencari jalan keluar kreatif yang mendorong kerjasama.
Tanggung jawab bersama penting artinya karena dimaksudkan untuk menekankan bahwa
suatu masalah bukan milik satu orang, dan setiap orang bertanggung jawab untuk turut
mencari jalan keluar bila ada masalah yang sulit dipecahkan.
Mendengar secara aktif
Banyak mempelajari keterampilan mendengar itu murah, namun harganya tidak ternilai
bila telah dimiliki. Orang berbicara dan terus berbicara, namun tidak mampu berhenti sejenak
pun untuk mendengarkan orang lain. Kelemahan ini adalah penyebab utama konflik. Inilah
penyebab nomor satu mengapa pekerjaan harus diulang kembali sebelum memenuhi syarat
yang telah ditentukan. Mendengarkan mengalir timbal balik. Seseorang manajer tidak akan
didengarkan oleh anak buhanya jika ia sendiri bukan pendengar yang baik.
Sediakan waktu untuk meninjau ulang
Pembicaraan mengenai suatu persoalan, masalah atau keputusan dapat ditangguhkan.
Waktu digunakan oleh manager sebagai sumber daya. Dia menjelaskan maksud
menangguhannya dan bekerja di balik layer untuk mencari pemecahan terbaik.
Menangguhkan pembicaraan adalah alat yang penting, menyediakan waktu untuk
meninjau ulang segala sesuatu memberikan kesempatan pada semua pihak untuk meraih
kembali objektivitas, merenungkan kembali pendapat mereka, dan mempertimbangkan
dampak jangka panjang konflik pada hubungan kerja mereka dengan rekan dan bawahan.
Bedakan fakta dari pendapat
Kita mudah sekali yakin pendapat kitalah yang paling benar, namun pendapat
mencerminkan persepsi, bukan kenyataan. Jika anda cenderung menolak pendapat yang kaku
dan lebih mendorong kebenaran bersyarat, anda akan lebih efektif dalam konflik tahap tinggi,
karena persoalan pada konflik tahap kedua dan ketiga memang berhubungan dengan
persepsi.
Memisahkan pendapat dari fakta juga meningkatkan kreativitas. Orang yang biasa
memerhitungkan pilihan pendapat tidak mau cepat puas. Selama permusuhan/konflik,
mereka kemungkinan besar akan menilai berbagai pilihan sebagai bagian dari prosedur baku.
Fokus pada masalah, bukan orang
Strategi ini sangat penting agar konflik dapat diatasi dengan tepat pada tahap manapun.
Bila orang dan masalah dicampur, masalah menjadi jauh berbeda dan biasanya mudah
berubah-ubah.
Memisahkan orang dari masalah sering kali sangat sulit. Tetapi seorang manajer seperti
anda harus bisa melakukannya! Berikut beberapa kiat yang dapat membantu anda
memisahkan orang dari masalah :
Bicaralah dalam bahasa yang spesifik, bukan umum
Tantang segala asumsi (anggapan,pikiran)
Hadapi pihak yang terlibat konflik seolah-olah mereka tidak punya informasi
Ciptakan iklim yang aman
Gunakan kalimat pasif bila berbicara
Tukar peran.
Tugas 9 :
Dari konflik yang siswa tulis di tugas 8, maka siswa menjabarkan/menguraikan
bagaimana cara memanfaatkan dari konflik yang dihadapinya. (Tujuan : Siswa
mampu menganalisa bagaimana cara memanfaatkan sebuah konflik)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
D. Mengatasi Konflik Negatif
Pimpinan yang lemah seringkali pasif. Masalah dengan manajemen pasif adalah suka
menutupi persoalan dan tidak dihargai oleh rekan sekerja. Gaya pasif lebih efektif hanya untuk
mengatasi konflik ringan karena strategi menghindar dam menyerah dalam mengatasi masalah
konflik cenderung bersifat pasif. Jika anda punya reputasi sebagai orang yang ragu-ragu dan
punya gaya manajemen pasif, langkah-langkah yang anda ambil selama konflik tahap lebih
tinggi barangkali akan terlihat lemah dalam pandangan orang lain.
Lima kiat berikut ini dapat membantu mengubah gaya pasif menjadi gaya yang lebih
efektif :
Setiap ada kesempatan, berbicaralah dengan bertatapan muka. Hal ini menunjukkan anda
penuh perhatian
Jangan cepat-cepat memberi respon setuju, tunggulah sebentar, meski anda sebenarnya tidak
perlu menunggu.
Potong pembicaraan dan ajukan pertanyaan untuk meminta penjelasan atau menggali
informasi, jadikan diri anda bagian dari peristiwa yang bersangkutan.
Perhatikan apakah ada pihak awal yang merasa bersalah
Evaluasi apakah konflik sejalan dengan sasaran yang dituju perusahaan.
Tugas 10 :
Dari konflik yang siswa tulis di tugas 9, maka siswa menjabarkan/menguraikan
bagaimana cara mengatasi konflik negatif (Tujuan : Siswa mampu menganalisa
bagaimana cara mengatasi konflik negatif)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAB VIII
MEMBANGUN VISI DAN MISI USAHA
Tugas 11 :
Siswa diminta menuliskan Visi dan Misi Sekolahnya dan menuliskan Visi dan
Misi jurusan masing-masing ( Agar siswa mampu mengetahui apa visi dan misi
sekolah dan jurusan masing-masing)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
2. Mengetahui kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan
Visi dan misi sebuah usaha merupakan kombinasi harmonis antara yang pragmatis
sekaligus futuristis. Misi usaha menerjemahkan apa yang diharapkan dari visi usaha dalam waktu
tertentu. Sebuah visi usaha menjabarkan identifikasi suatu unit bisnis yang strategis dari badan
usaha, serta interaksinya dalam pengelolaan sumber daya dan kepentingan bersama.
Mengandung falsafah badan usaha dalam kebijaksanaan usaha dan nilai-nilai sosial.
Visi usaha perlu diimplementasikan dalam garis-garis besar kebijakan usaha yang jelas
yang abstrak sifatnya, yang harus dibumikan agar bisa menjadi penuntun praktis bagaimana
sebuah usaha selayaknya dijalankan. Akhirnya, serealistis dan sebagus apapun sebuah misi,
konsistensi dalam penerapannya menjadi kata kunci suksesnya sebuah usaha.
Berikutnya, misi usaha harus jelas dan mencakup ruang lingkup yang diharapkan dari
kegiatan usaha, baik saat sekarang maupun untuk waktu tertentu di masa depan. Mampu
memberi gambaran arti penting produk, pasar dan cakupan saat kini dan masa datang. Dengan
demikian, suatu pernyataan dari misi sebuah badan usaha dinyatakan dalam bentuk produk,
pasar, geografis, dan suatu pernyataan bagaimana cara menjadi pemimpin dalam kompetisi.
Visi dan misi yang tepat sangat membantu memberi arahan praktis sebuah usaha.
Dibawah ini empat komponen pokok yang lazim termuat dalam sebuah misi usaha :
Kelompok usaha
Memuat tujuan spesifik usaha tertentu yang hendak dicapai, misaaal kelompok usaha
otomotif,kelompok usaha perangkat lunak komputer, kelompok usaha jamu, atau kelompok
usaha makanan olahan.
Ruang lingkup produk
Mengandung penjelasan atas produk sesuai kelompok usaha, untuk kelompok industri
otomotif tentu menghasilkan komponen-komponen otomotif, suku cadang, dll. Kelompok
industri jamu, memfokuskan diri pada produksi jamu dalam berbagai jenis dan kegunaan.
Ruang lingkup pasar
Merupakan deskripsi segmen konsumen secara garis besar, misalkan untuk target konsumen
wanita atau pria, dewasa atau anank-anak, dan lain-lain
Ruang lingkup geografis
Menjabarkan ruang lingkup wilayah pemasaran lokal atau ekspor, kemudian lebih mendetail
lagi. Misalnya, jawa, Kalimantan, Asia, Eropa, AS,dll.
Berikut kisah-kisah yang bisa menginspirasi anda dalam membentuk visi dan yang lebih
rasional :
1. Membidik Misi Sosial
PT. Jamu Sido Muncul dengan visi “Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui jamu dengan kualitas dan standar kesehatan Internasional”, menjabarkannya dalam
misi usaha sebagai berikut :
Misi Kelompok industri jamu, adalah pengembangan dan produksi obat tradisional
berbahan baku alami yang memenuhi standar kesehatan untuk membantu meningkatkan
kesehatan konsumen di seluruh Indonesia
Ruang lingkup produk ditekankan pada produksi jamu dalam berbagai jenis dan
kegunaan
Ruang lingkup pasar adalah konsumen secara umum serta pasaran ekspor
Ruang lingkup geografis misalnya, jawa sebagai basis pemasaran, kemudian sumatera,
Kalimantan. Serta beberapa negara Asia, Eropa dan Afrika.
Agar usahanya efisien dan kompetitif, Sido Muncul mengoptimalkan pemanfaatan bahan dan
sumberdaya lokal daripada menggantungkan pada bahan baku impor. Untuk itu ia
membangun lahan plasma guna menghasilkan beberapa komoditas penting bahan baku jamu.
Langkah ini sekaligus membidik misi sosial dengan melibatkan penggerakan ekonomi rakyat
melalui petani-petani empon-empon (bahan baku jamu) yang menjadi plasma binaan.
2. Tindakan Usaha Membentuk Visi
Lain lagi juragan Ayam Goreng Wong Solo, Puspo Wardoyo. Ia mengaku hampir tak
memiliki visi untuk usaha ayam gorengnya nun lebih dari dua dekade silam di sebuah sudut
kota Medan “Laku tiga ekor ayam saja sudah syukur”, ujarnya dengan pandangan mata
menerawang. Kini dengan belasan outlet di beberapa kota serta ratusan karyawan yang turut
membesarkannya, Puspo termasuk pengusaha makanan berbahan baku ayam yang cukup
diperhitungkan. Terlebih di tengah masih terbiusnya sebagian masyarakat dengan merek
waralaba asing. “sulit untuk merangkai kembali apa sebenarnya visi saya waktu memulai
usaha. Yang jelas seluruh tindakan usaha saya hingga seperti yang anda lihat sekarang inilah
bentuk visi saya sesungguhnya”, ujar Puspo dalam suatu kesempatan.
3. Meraih Citra Sejajar
Nyaris serupa dengan pola penjabran misi PT. Sido Muncul, PT Mustika Ratu dibawah
pimpinan BRAy. Mooryati Soedibyo. Mempunyai visi usaha agar produk jamu tradisional
memiliki citra sejajar dengan produk medis dan farmasi modern. Untuk merealisasikannya, ia
memiliki misi untuk menjadikan produk jamu popular di masyarakat dengan kualitas dan
higienis.
Mooryati juga membuka lahan plasma untuk budidaya beberapa komoditas bahan baku jamu
di beberapa daerah. Juga membina ribuan mbok bakul jamu dan pengusaha kecil kios jamu
sebagai salah satu ujung tombak menjalankan misi itu. Edukasi mengenai teknik usaha yang
baik, kebersihan, serta mutu dijadikan menu dalam pembinaan. Selain itu juga
mengembangkan produk-produk kosmetiknya berangkat dari kultur jawa yang disejajarkan
dengan kualitas kosmetik merek Internasional.
Sebagai pembanding, setidaknya visi yang anda bangun memiliki beberapa hal berikut :
Visi sebaiknya unik dan menantang. Visi yang terlalu umum menjadikan anda tak tertantang
untuk membuktikan bahwa anda memiliki keunikan.
Visi merupakn ekspresi keyakinan diri. Mengekspresikan keyakinan kuat anda terhadap
kemampuan menciptakan sesuatu, menjadi sesuatu lebih baik atau terbaik.
Visi tak perlu dituangkan panjang lebar. Rumuskan secara singkat, padat dan inspiratif.
Tugas 12:
Siswa diminta merumuskan visi dan misi usaha yang akan direncanakan kelak.
(Agar siswa mampu merencanakan apa yang akan dilakukan setelah selesai sekolahnya
dengan merencanakan visi dan misi usaha apa yang akan dikerjakan kelak)
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………....
BAB IX
MEMBANGUN KOMITMEN BAGI DIRINYA DAN BAGI ORANG LAIN
Mereka yang dapat mengatur dan menggunakan waktu adalah mereka yang berhasil dalam
berwirausaha (Atedja). Apa yang dapat kita kerjakan sekarang harus kita lakukan dan jangan
diunggu sampai hari esok
Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat ditabung, semakin sore sungguh semakin kehilangan
waktu. Uang dapat dicari dan diperoleh kembali tetapi waktu berlalu terus dan tidak dapat
kembali lagi (Atedja)
Sangat mustahil untuk menjadi manusia jujur apabila kita tidak menerapkan perilaku tepat
janji. Perilaku tepat janji dapat menenangkan pribadi dan kepercayaan bagi semua pihak
Tugas 13 :
Siswa diminta memberikan contoh kasus tentang sikap komitmen tinggi, perilaku tepat
waktu dan perilaku tepat janji. (Tujuan : Agar siswa menganalisis tentang perilaku komitmen
tinggi, tepat waktu dan tepat janji)
Jawaban :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
4. Menerapkan Kepedulian Terhadap Mutu Hasil Kerja
Menerapkan kepedulian terhadap mutu (kualitas) dalam bentuk hasil kerja merupakan hal
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Apa sebabnya mutu (kualitas) hasil kerja perlu
diperhatikan? Memang perlu diperhatikan, karena mutu (kualitas) hasil kerja berkaitan erat
dengan masalah keputusan konsumen. Mutu (kualitas) harus menunjukkan ukurannya, tahan
lamanya dan dapat dipercaya oleh konsumen, pembeli dan langganan. Mutu (kualitas) produk
yang tinggi dan dapat meningkatkan suatu keuntungan bagi perusahaan.
Sikap perusahaan harus dapat memilih mutu(kualitas) dengan mempertimbangkan pasar
sasaran dan segmen tertentu serta strategi para pesaingnya. Setiap perusahaan di dalam
mengembangkan produknya diharuskan menentukan dan mempertimbangkan mutu (kualitas).
Dengan adanya kepedulian dan bisa dipertanggungjawabkan, akan membawa perusahaan kearah
kemajuan dan menguntungkan.
Mutu (kualitas) produk ditentukan oleh daya tarik produk, teknik pembuatannya, bahan-
bahannya dan adanya spesifikasi. Untuk bisa menjamin mutu (kualitas) produk, setiap
perusahaan harus mengadakan pengujian dan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan dengan
membandingkan mutu (kualitas) dan standar produk melalui pengetesan di laboratorium
perusahaan.
Kepedulian terhadap mutu (kualitas) tertanam dari semua warga perusahaan, sehingga
setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu (kualitas)
memiliki elemen-elemen, sebagai berikut :
a. Informasi mutu (kualitas) harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang
b. Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya
c. Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan
d. Kewenangan harus sebatas tanggungjawab
e. Kaloborasi, senergi, bukan kompetensi, harus merupakan basis kerjasama
f. Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya
g. Rasa keadilan harus ditanamkan.
Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya
dapat difokuskan kepada produk dan pada para petugasnya atau orangnya. Seorang wirausaha
haruslah menunjukan penampilan yang baik, sopan santun, mempunyai tata karma, jujur dengan
tujuan agar disenangi, dipercayai. Di dalam penampilannya, seorang wirausahawan diharpkan :
1. Bermoral atau berakhlak baik dan jujur
2. Melaksanakan tatakrama yang baik
3. Melaksankan sopan santun
4. Memberi contoh suri teladan yang baik
5. Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat
6. tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat
7. Melaksanakan norma-norma anggota masyarakat
8. Hormat menghormati sesama anggota masyarakat
9. Berbusana yang sopan
10. Berbicara yang baik.
Selain penampilan produknya seorang wirausahaan juga harus memperhatikan
penempilan produknya, tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik adalah sebagai
berikut :
1. Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen
2. Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen
3. Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
Seorang wirausahawan yang ingin sukses dalam usahanya, ia harus dapat menampilkan
produknya dengan menciptakan penampilan yang menarik yang dapat mempengaruhi selera
konsumen seperti warna, merek dan kemasannya.
5. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
a. Ketabahan
Ketabahan artinya tetap dan kuat hati didalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup
dalam berusaha. Semua kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan,
karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan semata. Para wirausahawan diharapkan memiliki
ketekunan dan keuletan dalam berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha
kerja keras, keyakinan, perjuangan, pengorbanan dan ketabahan.
“Hadapilah kesukaran dan rintang hidup ini dengan penuh ketabahan dan keuletan”
(Atesuna), janganlah kita berputus asa dalam menghadapi situasi yang bagaimanapun buruknya.
Ketabahan dan keuletan adalah senjata yang paling ampuh dari senjata manapun.
b. Keuletan
Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Seorang wirausaha yang
mempunyai cita-cita tinggi, misalnya ingin menjadi orang yang terkenal dan berhasil, biasanya
sangat ulet di dalam mencapai cita-citanya itu. Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan
daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan dan kendala yang
dihadapinya. Segala macam kekurangan tidak merupakan alasan untuk mundur atau berhenti
berusaha dan berjuang untuk mencapai cita-cita.
Keuletan adalah sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan di dalam usaha
untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Hadapilah setiap perbuatan atau kegagalan dengan
sikap obyektif yaitu bebas dari perasaan-perasaan negatif.
“Rajin, tekun, ulet dan tabah belajar, meskipun menghadapi cobaan dan godaan demi kesuksesan
dalam berwirausaha” (Atedja). “ Ubahlah pikiran-pikiranmu, maka kamu akan mengubah
duniamu” (Norman Vincent Peale).
c. Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘disciple” yang berarti pengikut atau murid.
Perkataaan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada peraturan. Dengan
melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran
kegiatan belajar, bekerja, dan berusaha. Salah satu kewajiban terhadap diri sendiri adalah untuk
menempa dan melatih diri, sifat dan tingkah laku harus dapat menyertai kesabaran ketekunan,
kerajinan dan kemauan bekerja. Disiplin pribadi merupakan kewajiban moral yang dibebankan
kepada diri sendiri.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang kuat
dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang sulit. Disiplin diri sendiri memberikan
kekuatan-kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita unttuk mengontrol sikap mental
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk
4. Membentuk pola berpikir logis
5. Mengamankan dari perasaan takut
6. Mengontrol batin dan mengarahkan pada tujuan
7. Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan
8. Menentukan keberhasilan dalam hal memimpin.
BAB X
MENGAMBIL RESIKO USAHA
1. Prinsip Dasar Resiko Meliputi Pengertian, Macam/jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan
a. Pengertian Resiko Usaha
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati.
Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olahraga yang penuh tantangan,
seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang tuanya, tetapi contoh-
contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki
gunung, arung jeram, motor cross, karate atau olahraga bela diri, dan sebaginya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalm wirausaha yang juga penuh dengan resiko
dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku, dan sebaginya. Namun
semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang,
membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa
berlindung kepada-Nya.
Resiko adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa yang akan datang, baik
yang dapat atau tidak dapat diperhitungkan sebelumnya, dan bila terjadi dapat memberikan
pengaruh negatif pada jalannya perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Banyak arti mengenai resiko ini, namun pada dasarnya bahwa resiko merupakan sesuatu,
dalam hal ini yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau
akibat dari suatu tindakan.
Berikut ini diberikan beberapa arti lain dari resiko:
Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian
Resiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian
Resiko adalah ketidakpastian
Resiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
Resiko adalah suatu hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan.
Tugas 16 :
Dari tugas 15, Siswa diminta memilih beberapa resiko kemudian memprediksi apa
dampak dari resiko tersebut/ prediksi kerugiannya dan memberikan antisipasi yang
kira-kira bisa mengantisipasi hal tersebut.( Tujuan : Agar siswa mampu mengetahui
masalah-masalah yang sering timbul dalam sebuah usaha, dan mengetahui bagaimana
mengatasinya)
Jawaban :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
Ating Tedjakusuma, H., Drs. Msc. 2004, Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat I,
Bandung; Armico
Muh. Awal Satrio Nugroho, Ir, MM, 2006, Kewirausahaan Berbasis Spritual,
Yogyakarta; Kayon
Muh. Iqbal Hasan, Ir. MM, 2002, Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta; Ghalia
Indonesia
Jackie Ambadar, Miranty Abidin & Yanti Isa, 2005, Rencana Usaha yang Rasional,
Jakarta; Yayasan Bina Karsa Mandiri
Phil Clements, 2006, Be Positive, Sukses Menjadi Manajer yang Positif, Jakarta,
Esensi
Peg Pickering, 2006, How To Manage Conflict, Kita Menangani Konflik, Jakarta,
Esensi
Saparuddin, Dr. H. M.Sc & Haris Iskandar, Dr. M.Sc, 2003, Kegiatan Memulai
Usaha Sendiri, Jakarta, Dikmenjur & ILO