Anda di halaman 1dari 20

Modul Kewirausahaan Kelas X

Standar Kompetensi: Mengaktualisasikan sikap dan perilaku


wirausaha
Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan siswa mampu :
1. Memahami pengertian kewirausahaan
2. Memahami karakteristik wirausahawan
3. Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seorang
wirausahawan
4. Mengidentifikasi perilaku wirausahawan
A. Pengertian Kewirausahaan
Telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sampai saat ini masih sangat
terbatas dalam penyediaan lapangan kerja baru. Potensi penunjang
pembangunan bangsa masih terbuka lebar asalkan para wirausahawan
mampu menciptakan dan membuka lapangan kerja baru menjadi pelopor
pembangunan.
Mengingat perannya sangat penting, pemerintah telah mengeluarkan itruksi
presiden No. 4 tahun 1995 untuk menumbuhkan semangat kepeloporan
dikalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan. Dalam
lampirannya tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK) kewirausahaan adalah
:semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Berikut ini diuraikan pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha :

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi


dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (ZIMMERER, 1996)
Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif
berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan
penghasilan
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi,
tanpa memperhatikan sumberdaya yang mereka kendalikan (ROBEN,
1996)
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi
dirinya dan orang lain
Sedangkan Wirausaha adalah :
Seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia
bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua
usahanya.
1. Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berukut :
a. Menumbuh kembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat
c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan masyarakat
2. Sasaran Kewirausahaan
a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi
profesi dan kelompok masyarakat
b. Pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi

c. Generasi muda, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan


3. Asas Kewirausahaan
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang
sehat
Kesempatan merupakan sesuatu yang ideal bagi para wirausaha. Jika
kesempatan untuk menjadi wirausaha itu datang maka ada beberapa
keuntungan yang dapat diraih antara lain :
1) Menjadi Bos didalam perusahaan
2) Mencapai tujuan yang dikehendaki
3) Memperoleh manfaat dan keuntungan
4) Membantu masyarakat dengan usaha konkrit
5) Mendemonstrasikan potensi secara penuh
Agar bisa mengelola aktivitas usahanya dengan baik maka para
wirausahawan harus membuat perencanaan yang tepat dan matang.
Mereka juga harus mampu mengelola waktu dengan efektif dan efisien.
Efektif berarti suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu,
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien adalah
perbandinagn yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha
dengan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan
kata lain efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya
guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat,
hemat dan selamat.
4. Manfaat Kewirausahaan
Berikut adalah manfaat kewirausahaan ;
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.

b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,


pemeliharaan lingkungan dan kesejahtraan.
c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki
pribadi unggul yang patut diteladani.
d. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri,
disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak
berfoya-foya dan tidak boros.
5.Sikap dan perilaku wirausahawan
a. Sikap wirausahawan
1). Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2). Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3). Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4). Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5). Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko
b. Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan

4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2.Ketrampilan khusus
a. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan
kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang
dibuatnya
b. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan
teknik tertentu dalam mengelola usaha
c. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain,
bawahannya, dan sesame wirausahawan
6.Ruang lingkup kewirausahaan
a.Lapangan agraris
1) Pertanian

a) Tanaman berumur pendek


b) Tanaman berumur panjang
2) Perkebunan dan kehutanan
b.Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan
c. Lapangan peternakan
1) Bangsa burung atau unggas
2) Bangsa binatang menyusui
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
a) Pengelolaan hasil pertanian
b) Pengelolaan hasil perkebunan
c) Pengelolaan hsil perikanan
d) Pengelolaan hasil peternakan
e) Pengelolaan hasil kehutanan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
1) Sebagai pedagang besar
2) Sebagai pedagang menengah
3) Sebagai pedagang kecil
g.Lapangan pemberi jasa
1) Sebagai pedagang perantara
2) Sebagai pemberi kredit / perbankan
3) Sebagai pengusaha angkutan
4) Sebagai pengusaha hotel dan restaurant

5) Sebagai pengusaha biro jasa travel pariwisata


6) Sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan,
koperasi, tata busana dan sebagainya
Dari keterangan diatas kita ketahui bahwa lapangan kerja wirausahawan
itu begitu luas ruang lingkupnya dan perlu mendapat perhatian kita
bersama untuk diisi. Karena dengan terisinya lapangan kerja tersebut
maka tingkat sosial ekonomi masyarakat, bangsa dan negara akan
meningkat.
7.Falsafah dan kebiasaan wirausaha
Dalam rangka memasyarakatkan kewirausahaan, penting sekali kita
belajar dari falsafah dan kebiasaan wirausaha untuk mendapat
gambaran bahwa menciptakan lapangan kerja bukan hal yang mustahil
untuk dilaksanakan. Sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk
menekuni lapangan kerja baru dalam ruang lingkup kewirausahaan.
Adapun hal-hal penting yang merupakan falsafah wirausaha adalah
sebagai berikut :
a.Keberhasilan seorang wirausaha tergantung pada kesediaannya untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri. Untuk itu harus belajar
tentang diri sendiri baik menyangkut keunggulan maupun kelemahan
yang dimiliki. Kekuatan dan kelemahan itu dapat digunakan sebagai
modal dasar untuk mencapai tujuan hidup.
b.Kekuatan mengambil resiko sebagai tanggung jawab atas tindakan
sendiri.
c. Kegagalan diterima sebagai pengalaman belajar dan keberhasilan
sebagai buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah.
d. Kejarlah tujuan-tujuan yang relevan dengan kemampuan dan
ketrampilan
e. Terimalah diri sendiri seperti adanya, berusahalah menekankan
kekuatan diri sendiri dan kurangi kelemahan yang ada dan lakukanlah
hal-hal yang penting dan terbaik.

f. Hasil yang diterima lebih penting daripada hasil-hasil yang sempurna


karena dorongan untuk mengejar kesempurnaan justru dapat
menghambat perkembangan dan pertumbuhan pribadi ( akan
menimbulkan perasaan selalu gagal ).
Sedangkan kebiasaan wirausaha adalah sebagai berikut ;
a. Bangun lebih awal (menggunakan waktu lebih dini ) sebagai cara
menjadi produktif
b.Buat rencana kegiatan untuk hari esok
c. Evaluasi kebiasaan, hubungan dengan tujuan-tujuan masa depan
B. Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seseorang. Jadi
karaketristik wirausahawan adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seorang
wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Agar lebih jelas
di bawah ini dikemukakan beberapa karakteristik wirausahawan menurut
pendapat beberapa ahli.
1. By Grave
Karakteristik wirausahawan menurut BY Grave dikenal dengan istilah
10D, sebagai berikut:
a. Dream
Seorang wirausahawan mempunyai visi keinginan terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan impiannya
b. Decisiveness
Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan
adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya
c. Doers
Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan
langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan

kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausahawan tidak mau


menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya
d. Determination
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan
penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan
yang tidak mungkin dapat diatasi
e. Dedication
Dedikasi seeorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang-kadang mengorbankan kepentingan kerluarga
f. Devotion
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak
mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya
g. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil yang
dapat menghambat kegiatan usahanya
h. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang
bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain
i. Dollars
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis
maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah
j. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-

orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang
bisnis
2. Fadel Muhammad
Menurut fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas
seorang wirausahawan, yaitu :
a. kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap risiko
3. Drs. Wasty Soemanto, M.Pd
Menurut Drs. Wasty Soemanto, M.Pd tanda manusia wiraswasta adalah
kepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wirausaha
4. Mc. Celland
Menurut Mc. Celland, wirausahawan memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktivitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang

Dari penjelasan diatas, karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki


dan dikembangkan adalah :
1. Disiplin
Menurut S. Nasution, disiplin adalah usaha untuk mengatur atau
mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan, dengan
adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau
diharuskan.
Disiplin merupakan modal dasar keberhasilan seseorang. Disiplin
yang baik harus tumbuh sendiri dalam diri seseorang dan bukan
merupakan paksaan untuk melakukan berbagai macam peraturan
dan tindakan.
2. Mandiri
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan
kemampuan sendiri-sendiri sekaligus berani mengambil risiko dalam
bisnis merupakan bentuk kemandirian dari seorang wirausahawan.
Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat
membangun kepribadian yang kuat, antara lain :
a. Berkemauan keras
b. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, untuk itu
diperlukan :
d Kemauan keras
e Kepercayaan pada diri sendiri
f Pemahaman tujuan dan kebutuhan
c. Kejujuran dan tanggung jawab untuk itu diperlukan :
d Moral yang tinggi
e Disiplin diri
d. Ketahanan fisik dan mental yang berupa :
d Kesehatan jasmani dan rohani
e Kesabaran
f Ketabahan

e. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras


f. Pemikiran yang konstruktif
3. Ralistis
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis merupakan cara
berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Dengan melihat kenyataan
yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk
memecahkan seuatu masalah, berusaha untuk lebih baik,
introspeksi diri untuk menutupi kekurangan sehingga menimbulkan
sikap optimis dan kemandirian.
Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan,
kelemahan dan kekalahan sehingga dapat menyelaraskan dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
kebutuhan sehingga menimbulkan inisiatif dan kreativitas.
4. Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan
usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang
maksimal. Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen
tinggi adalah orang yang entaati atau memenuhi janjinya untuk
memajukan usaha bisnisnya, sampai berhasil sekaligus
mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain
baik itu konsumen maupun mitra bisnisnya. Faktor-faktor yang
terkait dengan komitmen tinggi adalah :
a. Konsisten, tegas dan adil
b. Suri tauladan
c. Konsentrasi pada manusia
Komitmen tinggi yang diharapkan seorang wirausahawan harus
dipercaya dan didukung oleh seluruh pihak terkait. Komitmen tinggi
dibarengi perilaku tepat waktu, tepat janji, peduli terhadap kualitas,
memiliki motivasi, disiplin, tabah, sabar, tekun dan ulet serta selalu

berjuang untuk berprestasi akan cenderung mempengaruhi


produktivitas dan kinerja seorang wirausaha.
5. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan
sesuatu sebagaimana adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan
amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak khianat,
kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati
Kita harus yakin bahwa kebenaran dan kejujuran adalah suatu
jaminan yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di dalam
berwirausaha. Dengan kata lain berbisnis harus dilandasi oleh
kejujuran karena sifat ini dapat mendatangkan kepercayaan dari
masyarakat konsumen. Apabila seorang wirausaha jujur maka ia
akan mendapat keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga
dari mana datangnya.
6. Kreatif dan inovatif
Secara umum kreativitas dapat diartikan untuk membuat kombinasi
baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan penelitian kreativitas
dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe-tipe kreativitas yang
berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan
mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah
peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan
uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru. Inovasi tercipta
karena adanya kreativitas yang tinggi.
Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam
mencetuskan gagasan-gagasan, sedangkan inovasi adalah
penerapan praktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreativitas
merupakan bahan bakunya sedangkan gagasan-gagasan

merupakan hasil yang komersial. Sesuatu yang baru belum tentu


inovatif apabila yang dihasilkan tidak merupakan sesuatu yang
lebih baik.
Sementara itu By Grave menggambarkan proses perintisan dan
pengembangan kewirausahaan sebagai berikut :
a. Innovation (inovasi)
b. Triggering Event (pemicu)
c. mplementation (pelaksanaan)
d. Growth (pertumbuhan)
Keterangan :
a. Proses inovasi (innovation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya inovasi adalah :
1) Adanya keinginan untuk berprestasi
2) Adanya factor pengalaman dalam berwirausaha
3) Adanya keinginan dalam menanggung resiko
4) Adanya sifat penasaran pribadi
5) Adanya factor pendidikan
b. Proses pemicu (triggering event)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya triggering event
(pemicu) untuk terjun ke dunia wirausaha adalah :
1) Adanya komitmen atau minat yang tinggi di dalam berwirausaha
2) Adanya keberanian menanggung resiko
3) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang
4) Adanya pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pekerjaan lain]
5) Adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia
c. Proses pelaksanaan (implementation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya pelaksanaan
berwirausaha adalah:
1) Adanya komitmen yang tinggi di dalam berwirausaha
2) Adanya visi dan misi, yang pandangannya jauh kedepan guna
mencapai keberhasilan di dalam berwirausaha

3) Adanya seorang wirausahawan yang berpengalaman dan siap


mental secara total
4) Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu
utama di dalam berwirausaha
d. Proses pertumbuhan (growth)
Proses pertumbuhan di dalam kewirausahaan didorong oleh faktor
adanya organisasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga
semua perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya berjalan
produktif.
2) Adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam
berwirausaha
3) Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang
kompak di dalam berwirausaha.
4) Adanya produk yang dibanggakan, seperti kualitas produk, model
produk, manfaat produk, lokasi usaha, manajemen usaha dan
sebagainya.
C. Kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan
Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang
produktif. Produktif dalam hal ini adalah kegiatan yang menimbulkan atau
meningkatkan kegunaan (utility) di dalam usaha. Gilmore menyatakan
bahwa seorang wirausaha yang produktif adalah wirausaha yang
menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungan, antara lain
menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social, dan bergaul dengan
sesamanya.
Seorang wirausahawan akan selalu meningkatkan produktivitas dengan
berbagai cara, tidak mudah putus asa dalam mengahdapi hambatan meski
terkadang mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang menyebabkan
seorang wirausahawan berhasil maupun gagal. Keberhasilan seorang
wirausahawan erat kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Jujur

a. Jujur terhadap diri sendiri


b. Jujur terhadap orang lain
c. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani
a. berani dan disiplin berbuat karena bakat, pengalaman dan
pengetahuannya
b. Berani dan disiplin berbuat karena adanya keyakinan dan fasilitas
3. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik
Disamping keberhasilan dalam wirausaha, ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan kegagalan, diantaranya :
1. Tidak adanya perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
5. Kurangnya modal
6. Lemahnya pemasaran
7. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan pekerjaannya
tidak hanya dialami oleh para wirausahawan, tetapi juga oleh profesi lainnya
seperti atlit, artis, petani, pejabat, guru, dan lain-lain. Kegagalan akan terjadi
kalau mereka tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaannya.
D. Perilaku Wirausahawaan
Dari berbagai sumber yang membicarakan tentang perilaku wirausaha yang
berhasil. Imam Santoso Sukardi (1991) secara umum menetapkan sembilan
perilaku wirausaha sebagaimana tertera di bawah ini.
1. Perilaku Instrumental
Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada
dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuannya dalam
berusaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang ada

dilingkungannya dipandang sebagai instrument (alat) pencapaian


tujuan pribadi.
2. Perilaku Prestatif
Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai
situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil
yang dicapai sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang dicapai sekarang
dan selalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari
sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian
prestasi itu sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian
prestasi dianggap sebagai balikan (feedback).
3. Perilaku keluwesan bergaul
Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul, selain
menampilkan wajah ramah, akomodatif terhadap
berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik
terutama bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.
4. Perilaku kerja keras
Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah
sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu
yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.
5. Perilaku keyakinan diri
Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam
bertindak bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara
langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam optimisme dalam
kegiatannya. Optimisme berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan
membawa keberhasilan.
6. Perilaku pengambilan resiko
Dengan keberanian mengambil risiko yang diperhitungkan wairausaha
tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu dimana tidak ada
jaminan untuk keberhasilan. Segala tindakannya diperhitungkan dengan

cermat, selalu mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan


yang dapat menggagalkan usahanya.
7. Perilaku swa kendali (personal control)
Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan
kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus meminta bantuan
pada orang lain, dan kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja,
dalam menghadapi hambatan. Personal control mencakup pengertian
swa-daya dan swa-kendali.
8. Perilaku Inovatif
Seorang wirausaha selalu berpandangan ke depan untuk mencari caracara baru untuk memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain
untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan sesuatu dengan
cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku
inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui
penyempurnaan-penyempurnaan tertentu (imitative innovative)
9. Perilaku Kemandirian
Perilaku kemandirian menunjukkan bahwa wirauasaha selalu
mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia
mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan
pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan
pada orang lain merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata
hatinya. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara
kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok
selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini
berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja, menentukan
tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.
Apabila masyarakat dengan sikap mental kewirausahaan telah
terbentuk, maka setiap orang minimal akan dapat menghidupi dirinya dan
keluarganya, kemudian msayarakat sekitarnya dan pada akhirnya
menolong bangsa dan umat manusia. Untuk itulah sikap mental

wirausaha diperlukan untuk dapat menghadapi tantangan dunia yang


semakin penuh persaingan.
Agar menjadi wirausahawan yang berhasil diperlukan suatu tekad yang
kuat dan mampu membaca peluang pasar. Kita bisa belajar dari tokoh
wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti Bill Gates, Henry Ford,
Ducan Symne, Sosro, Tirto Utomo dan lain-lain. Pada awalnya mereka
adalah wirausahawan kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya
berkat kemampuannya memilih dan mengelola bidang usaha yang
digelutinya. Keberhasilan itu dapat diraih karena karakteristik wirausaha
yang melekat pada dirinya.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini diberikan contoh orang-orang yang
sukses dalam berwirausaha.
1. Thomas A. Edison
Thomas A. Edison adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi
yang berhasil dalam ilmu fisika, kimia, matematika, elektro, bola lampu
dan sebagainya. Ia merupalkan wirausahawan yang berhasil pada
zamannya.
2. Bill Gates
Bill Gates, pendiri dan bos Microsoft Corporation yang melahirkan system
operasi computer terbesar, Microsoft Windows dan MS Office. Gates
adalah seorang wirausahawan yang mengawali usaha dari kecil dengan
tekad mantap serta mampu membaca peluang.
3. Charles E. Wilson
Charles E. Wilson adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan.
Karena tekun dan percaya kepada dirinya serta kemampuan dalam
menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi presiden perusahaan
General Motor Corporation (GMC).
4. Andrew Carnegie
Meskipun Andrew Carnegie tidak banyak mendapat atau memperoleh
pendidikan di sekolah, tapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang

tinggi ia dapat mengantarkan bangsa dan Negara Amerika menjadi


negara industri baja yang terkenal diseluruh dunia.
5. Stave Jobs
Stave Jobs adalah wirausahawan Amerika kecil-kecilan yang ulet dan nekad
dari awal mulanya. Ia bukan seorang insinyur atau ahli teknik computer
tetapi ia adalah orang yang menghargai kreditivitas, ia penemu Apple
Computer. Stave Jobs bukan orang kaya pada awalnya, tetapi dengan
keberanian dan perhitungan dagangnya berhasil meyakinkan pemilik
modal. Ia adalah seorang ahli strategis bisnis yang tidak tanggungtanggung. Ia memandang produk kreativitas itu sebagai komoditi yang
dapat dijual.
Dari penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan. Ada beberapa faktor
yang mendukung keberhasilan wirausahawan tersebut, diantaranya :
1.Tipe orang-orang yang ulet dan pekerja keras, serta mempunyai tujuan
dan dedikasi yang tinggi.
2.Tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai
tujuan dan berprestasi bagi perkembangan usahanya.
3.Adanya dukungan faktor eksternal berupa permintaan akan barang dan
jasa.
Bercermin dari pengalaman tokoh-tokoh wirausahawan di atas kita bisa
memetik pengetahuan yang sangat berharga guna memotivasi diri dan
meningkatkan kesuksesan di dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai