Pamela Mudjimu
Putri Safitra
Osvaldo Longdong
XI IPA 5
SMA NEGERI 1 MANADO
2.
1. Neutrofil
Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak
(polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil
melawan antigen dengan cara memakannya (fagositosis).
Selain melakukan fagositosis terhadap kuman, neutrofil juga
memakan jaringan tubuh yang rusak atau mati.
2. Eosinofil
Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan
tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga
bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh
terkena infeksi.
3. Basofil
Plasmanya bersifat basa. Berwarna ungu jika ditetesi larutan
basa. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil
mengandungantikoagulan(anti penggumpalan darah),
yaituheparin.
4. Limfosit
Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya ada
yang besar dan ada yang kecil. Limfosit berfungsi untuk
membentuk antibodi.
5. Monosit
Monosit dapat bergerak seperti Amoeba dan mempunyai inti
yang bulat/bulat panjang. Monosit diproduksi pada
jaringanlimfe(getah bening) dan bersifat fagosit.
Sedangkan
Sumsum tulang
Limfosit berasal
dari sel-sel stem
di dalam tulang Limfosit
Sel stem
Sel T matang di
kelenjar timus
Sel T
Sel T pembunuh
Sel B
Sel T
pembantu
Mengaktivasi
Sel B merespon terhadap antigen.
Sel B menggandakan diri,
membentuk klon-klon sel plasma
yang mensekresikan antibodi
Reseptor
permukaan
spesifik untuk
anitgen asing
Imunitas
humoral
Antigen pada
permukaan organisme
penginfeksi
Sel T
pembunuh
Memori
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel
memori. Infeksi kedua oleh antigen
yang sama akan menghasilkan respon
sekunder yang lebih cepat
Antibodi berikatan
dengan
mikroorganisme untuk
membunuhnya. Sel B
tidak terlibat secara
Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal
dari protein darah jenisgama-globulindan berfungsi untuk
melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam
tubuh.
Berbagai jenis antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk
melawan antigen, yaitu sebagai berikut:
a.Opsoninadalah antibodi yang bekerja dengan merangsang
leukosit untuk
menyerang antigen atau kuman.
b.Lisinadalah antibodi yang bekerja dengan cara
menghancurkan antigen (lisis).
c.Presipitinadalah antibodi yang bekerja dengan cara
mengendapkan antigen (presipitasi), dan
d.Aglutininadalah antibodi yang bekerja dengan cara
menggumpalkan antigen (aglutinasi).
Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan
dapat bereaksi dengan antibodi. Macam-macam antigen antara
lain imunogen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun
dan hapten adalah bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi.
Vaksinasi
Vaksinasiadalah pemberianvaksinke dalam tubuh seseorang untuk
memberikankekebalanterhadappenyakittersebut. Kata vaksinasi berasal
daribahasa Latinvaccayang berartisapi- diistilahkan demikian
karenavaksinpertama berasal darivirusyang menginfeksisapi(cacar sapi).
Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi.
Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan
Imunitas tubuh terhadap virus. Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka
waktu tertentu, sehingga pemberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama.
Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin berkurang sehingga
imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan
vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio,
tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut biasanya
diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:
Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan campak. Vaksin ini
terbuat dari mikroorganisme yang telah dilemahkan.
Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang
telah dimatikan.
Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun)
mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.
Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.
Alergi
Alergi, kadang disebut
hipersensitivitas, disebabkan respon
imun terhadap antigen. Antigen yang
memicu alergi disebut allergen. Reaksi
alergi terbagi atas 2 jenis yaitu:reaksi
alergi langsung dan reaksi alergi
tertunda. Reaksi alergi langsung
disebabkan mekanisme imunitas
humoral. Reaksi ini disebabkan oleh
prosuksi antibodi IgE berlebihan saat
seseorang terkena antigen. Antibodi
IgE tertempel pada sel Mast,leukosit
yang memiliki senyawa histamin. Sel
Mast banyak terdapat pada paru-paru
sehingga saat antibodi IgE menempel
pada sel Mast, Histamin dikeluarkan
dan menyebabkan bersin-bersin dan
mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh
perantara sel. Contoh yang ekstrim
Penderita alergi
Autoimunitas
Autoimunitas adalah kegagalan sistem kekebalan untuk
mengenali sel tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan menganggap
sel tubuhnya sebagai antigen dan menghasilkan antibodi untuk
melawannya.Contoh: Penyakit Lupus.
Penderita penyakit
lupus
Imunodefisiensi
Imunodefisiensi adalah keadaan dimana sistem kekebalan seseorang
sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi
berbahaya. Imunodefisiensi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir
maupun muncul di waktu dewasa.
Imunodefisiensi yang paling mematikan adalah AIDS ( acquire immune
deficiency syndrome) yang disebabkan HIV (Human Immunodefiency
virus). HIV menghambat kerja sel T helper sehingga menekan sistem
kekebalan. Penderita AIDS umumnya meninggal karena komplikasi
berbagai infeksi penyakit yang tidak dapat diatasi oleh sistem
kekebalannya yang lemah.
Isoimunitas
Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari
individu lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat
muncul akibat transfusi darah atau karena cangkok organ dari orang lain.
Penderita
AIDS
TERIMA KASIH..!!!