Anda di halaman 1dari 9

alkafyuone.wordpress.

com

Sistem Pertahanan Tubuh


LordZeta

5 years ago
Advertisements

Sistem Pertahanan Tubuh


Sistem pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa mikroorganisme
penyebab penyakit ( pathogen) misal : virus, bakteri , jamur dan protozoa besel satu.

Sistem pertahanan tubuh terdiri atas 3 macam lapisan pertahanan antara lain dapat dilihat
pada table beikut.

Pertahanan Tubuh Non Spesifik Pertahanan Tubuh Spesifik

Lapisan Pertahanan Pertama Lapisan Pertahanan Ke Dua Lapisan Pertahanan Ke Tiga

Kulit Sel Darah Putih Fagositik Limfosit

Membran Mukosa Protein Anti Mikroba Antibodi

Sekresi dari kulit dan Respon Peradangan


Membran Mukosa

Pada Lapisan pertama dikenal dengan sistem pertahanan tubuh nonspesifik eksternal dan
pada lapisan pertahanan ke dua dikenal dengan sistem pertahanan tubuh nonspesifik
internal untuk lebih dapat mengetahuinya bisa dilihat pada penjelasan dibawah ini.

Pertahanan Tubuh Non Spesifik Eksternal


gambar sistem pertahanan tubuh nonspesifik

Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikroorganisme pathogen satu dengan yang lainnya.

1. Pertahanan yang terdapat di permukaan tubuh antara lain :

 Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa


 Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia
 Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh rambut hidung dan silia.
 Petahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan
membran mukosa.

Berikut ini saya jelaskan mengenai pertahanan tubuh nonspesifik eksternal.

Awal dari system pertahanan tubuh pada mahluk hidup adalah integumen atau penutup
tubuh. Pada kulit mengeluarkan minyak dan keringat yang mengandung asam dan garam
dengan pH berkisar antara 3 -5 kondisi ini dapat membunuh bakteri atau setidaknya
mencegah banyaknya kolonisasi mikroorganisme di permukaan kulit.

Pada permukaan saluran pernafasan, usus, saluran pernafasan , system ekskresi, system
reproduksi terdapat lapisan lendir (mucus).Membran mukosa juga mensekresikan mucus
sehingga mampu membunuh mikrorganisme yang membahayakan tubuh. Pada mulut
terdapat saliva (air liur) yang mengandung protein lisozim sebagai protein anti
mikroba.Pada usus besar terdapat bakteri E. Coli yang menjadi pesing nutrisi bagi
mikroorganisme pendatang baru.

Penelitian di jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan adanya 14 jenis


sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat terdapat senyawa yang dapat
menstimulasikan tubuh membentuk TNF (Tumor Necrosis Factor), yaitu senyawa yang
aktif dalm meluruhkan sel tumor, selain itu senyawa yang terkandung dalam sayuran ini
mampu menstimulasikan terbentuknya daya tahan tubuh yang disebut dengan
Immunopotentiator. Hal ini juga didapatkan pada kopi senyawa kafein dengan ambang
batas tertentu dapat membuat system imunal tubuh bekerja maksimal dengan bantuan co
enzim pada substratnya.
Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal

gambar sistem pertahanan tubuh spesifik

2. Respon peradangan (inflamasi)


Gambar proses terjadinya inflamasi

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, missal akibat tergores
atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh Histamin dan Prostalgidin.

Histamin yang dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan konsentrasi otot
dan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi.
Peningkatan aliran darah akan memudahkan perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke
dalam jaringan yang terluka Netrofil merupakan fagosit pertama yang menyelubungi luka
selanjutnya monosit berperan dengan berkembang menjadi makrofag yang akan
membersihkan sel – sel jaringan yang rusak.

3. Fagositosis
Gambar fagositosis

Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel – sel fagosit
dengan cara mencerna mikroorganisme / partikel asing yang masuk kedalam tubuh.

Fagiositosis dapat terjadi pada saat tubuh kita demam dikarenakan dalam sel darah putih
melepaskan suatu senyawa yang disebut pirogen, pirogen akan meningkatkan suhu tubuh
lebih tinggi karena proses respon sistemik yang dihasilkan oleh mikroorganisme
pathogen.Proses tersebut membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pathogen. Dengan kata lain demam dalam tingkat normal adalah proses imun tubuh dalam
penghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen.

4. Protein anti mikroba

Jenis protein yang berperan dalam system pertahanan tubuh nonspesifik yaitu protein
komplemen dan interferon, protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan
cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut. Interferon
akan membentuk zat yang mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat
dicegah.
Gambar kinerja protein anti mikroba

Pertahanan Tubuh Spesifik


Pada system pertahan tubuh ini bereaksi terhadap antigen dengan cara mengaktifasikan
sel limfosit B yang akan mensekresikan protein khusus yang disebut antibody, setiap
antigen memiliki susunan molekul khusus yang merangsang limfosit B tertentu untuk
mensekresikan antibody yang berinteraksi secara spesifik dengan antigen tersebut.

Limfosit B dibentuk pada sumsum tulang kuning yang mengalami pembelahan atau
diferensiasi menjadi sel plasma dan sel limfosit B( didalam tubuh limfosit B jumlahnya
mencapai 30% ). Sel plasma yang terbentuk bertugas menyekresikan antibody ke dalam
cairan tubuh. Adapun limfosit B memori berfungsi menyimpan informasi antigen.

Limfosit T dibentuk dibentuk disumsum tulang akan tetapi pematangan llimfosit T terjadi
di kelenjar timus, setelah mengalami pematangan limfosit T dan limfosit B akan masuk
kedalam system peredaran limfatik, oleh karena itu sel – sel limfotik banyak ditemui pada
peredaran darah limfatik,sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limpa, amandel, darah
dan system pencernaan.

Berikut akan saya jabarkan dalam table beberapa peranan dan fungsi limfosit .

Tipe Limfosit Jenis Limfosit Fungsi

Limfosit B ( sel B ) Sel B plasma Membentuk antibody.

Sel B pengingat Mengingat antigen yang pernah masuk kedalam


tubuh.

Sel B pembelah Membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.


Limfosit T ( sel T ) Sel T pembunuh Menyerang pathogen yang masuk kedalam tubuh,
sel tubuh yang terinfeksi, serta sel kanker secara
langsung.

Sel T pembantu Menstimulasikan pembentukkan jenis sel T lainnya


dan sel B plasma serta mengaktifasikan makrofag
untuk melakukan fagositosis.

Sel T Supresor Menurunkan dan menghentikan respon imun


dengan cara menurunkan produksi antibody dan
mengurangi aktifitas sel T pembunuh.

Antibody

Gambar sistem antibodi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa limfosit B membentuk sel plasma yang
akan mensekresikan antibody. Antibodi terdiri atas sekelompok protein serum globular
yang disebut immunoglobulin. Protein ini merupakan protein khusus yang diimigrasikan
atau dipindahkan ke bagian membrane sel, kemudian akan mengenali dan membunuh sel
asing yang di temui.

Levine dan miller (1991 : 785) menjelaskan bahwa terdapat lima


kelompok immunoglobulin yakni IgM, IgA, IgG, IgD dan IgE berikut akan saya jelaskan
dalam table tipe – tipe antibody beserta karakteristiknya.

No Tipe Antibodi Karakteristik


1 IgM Antibodi ini dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang
pertama kali ( respon kekebalan primer )

2 IgG Antibodi ini banyak terdapat di dalam darah dan diproduksi saat
terjadi infeksi kedua ( respon kekebalan sekunder ). IgG juga mengalir
melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu dan janin.

3 IgA Antibody IgA dapat ditemukan didalam air mata, air ludah, keringat
dan membran mukosa. IgA berfungsi untuk mencegah infeksi pada
permukaan epithelium. IgA juga terdapat dalam kolestrum yang
berfungsi untuk mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran
pencernaan.

4 IgD Antibodi ini ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor


dan berfungsi merangsang pembentukkan antibody oleh sel B plasma.

5 IgE Antibodi ini ditemukan terikat pada basofil didalam sirkulasi darah dan
mastosit di dalam jaringan yang berfungsi mempengaruhi sel untuk
melepaskan histamin yang terlibat dalam reaksi alergi.

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen


Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dikelompkan menjadi dua macam yaitu
kekebalan humoral ( antibody – mediated immunity ) dan kekebalan seluler ( cell –
mediated immunity). Berikut akan saya jelaskan satu persatu respon kekebalan tubuh.

1) Kekebalan Humoral

Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibody yang beredar dalam cairan
darah dan limfe. Antibody yang beredar sebagai respon humoral bekerja melawan bakteri
bebas, racun, virus dan mikroorganisme lainnya yang berada dalam cairan tubuh.
Serangkaian respon terhadap pathogen ini disebut dengan respon kekebalan primer antara
lain :

Netralisasi yaitu antibody akan menetralkan suatu virus dengan cara melekat pada
molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang.mekanisme ini
akan menetralkan racun dari mikroorganisme sehingga akan mudah difagositosis oleh
makrofag.

Aglutinasi (penggumpalan) yaitu proses penggumpalan bakteri atau virus yang


diperantarai oleh antibody yang akan bekerja menetralkan mikrorganisme tersebut.
Terjadi karena setiap molekul antibody memiliki paling tidak dua tempat pengikatan
antigen. Kompleks besar yang terbentuk melalui proses aglutinasi yang akan
memudahkan fagositosis makrofag.

Presipitasi (pengendapan) yaitu proses dimana molekul – molekul antigen yang terlarut
dalam cairan tubuh akan diendapkan oleh antibody. Proses ini akan memudahkan proses
pengeluaran dan pembuangan antigen oleh fagositosis.

Fiksasi komplemen (aktivasi) yaitu mengaktivasikan komplemen dengan adanya


kompleks antigen – antibody. Apabila ada infeksi maka protein yang pertama dalam
rangkaian protein komplemen akan diaktifkan, reaksi komplemen ini akan mengakibatkan
lisisnya banyak jenis virus dan sel – sel pathogen.

2) Kekebalan Seluler

Kekebalan seluler melibatkan sel T Yang bertugas menyerang sel – sel asing atau jaringan
tubuh yang terinfeksi secara langsung seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya diatas.

Berdasarkan cara memperolehnya kekebalan tubuh digolongkan menjadi dua kelompok


yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

1. Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri, Tubuh
membentuk antibody sendiri karena infeksi antigen. Kekebalan ini dapat diperoleh secara
alami dan buatan sebagai contoh secara alami melalui penyakit seperti halnya penyakit
cacar dan secara langsung tubuh membentuk vaksinasi virus cacar dengan cara didalam
tubuh penderita dikembangkan kekebalan humoral dan kekebalan seluler, setelah
mengidap penyakit cacar penderita tidak akan terkena dua kali penyakit
cacar. Sedangkan cara buatan dengan adanya vaksinasi (imunisasi) terhadap
mikroorganisme tertentu dengan cara dimasukkan antigen yang telah dilemahkan atau
telah mati kedalam tubuh.

2. Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibody dari
luar. Kekebalan ini dapat diperoleh dengan cara alami yaitu dengan cara pemberian ASI
( Air Susu Ibu ) dan secara buatan melalui penyuntikkan antiserum yang mengandung
antibody IgG atau immunoglobulin lainnya. Kekebalan pasif buatan ini hanya bertahan
beberapa minggu saja karena immunoglobulin yang berasal dari tubuh akan diuraikan oleh
tubuh orang tersebut.
Advertisements

Categories: Biologi

Tags: antibodi, antigen, fagositosis,immunoglobulin, inflamasi, sistem pertahan tubuh

Leave a Comment

alkafyuone.wordpress.com

Blog at WordPress.com.
Back to top
Advertisements

Anda mungkin juga menyukai