PENGUATAN,KOROSI DAN
KEGAGALAN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2016
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Dengan ini kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa , karena kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul MEKANISME PENGUATAN, KOROSI DAN
KEGAGALAN Dan dengan harapan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya pada kelompok kami dan
semua yang membaca makalah ini dan menjadikan refrensi bagi kita.
Oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses korosi hampir terjadi pada semua material terutama logam
terjadi secara perlahan tetapi pasti, korosi dapat menyebabkan suatu
material mempunyai keterbatasan umur pemakaian, dimana material
ang diperkirakan untuk pemakaian dalam waktu lama ternyata
mempunyai umur yang lebih singkat dari umur pemakaian rata-
ratanya. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat dilingkungannya yang meghasilkan senyawa-senyawa
yang tak dikehendaki.
Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi
merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat
yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat
berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus
dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O. Bila dibiarkan, lama kelamaan
besi akan habis menjadi karat.
Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh
nyata adalah keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai
konstruksi dari besi lainnya. Siapa diantara kita tidak kecewa bila
body mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena korosi,
pasti tidak ada. Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu
tentang apa korosi itu, sehingga bisa diambil langkah-langkah
antisipasi.
2. Rumusan Masalah
BAB II
ISI
1. DEFENISI KOROSI
Korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya
perusakan logam atau berkarat. Definisi korosi adalah proses
degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh
lingkungan sekelilingnya. Beberapa pakar bersikeras definisi hanya
berlaku pada logam saja, tetapi para insinyur korosi juga ada yang
mendefinisikan istilah korosiberlaku juga untuk material non logam,
seperti keramik, plastik, karet. Sebagai contohrusaknya cat karet
karena sinar matahari atau terkena bahan kimia, mencairnya lapisan
tungkupembuatan baja, serangan logam yang solid oleh logam yang
cair (liquid metal corrosion) .Adapun definisi korosi dari pakar lain :a.
Perusakan material tanpa perusakan mekanis.b. Kebalikan dari
metalurgi ekstraktif.c. Proses elektrokimia dalam mencapai
kesetimbangan termodinamika suatu sistem. Jadikorosi adalah
merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungan (air,
udara, tanah)yang berusaha mencapai keseimbangan. Sistem ini
dikategorikan setimbang bila logam telahmembentuk oksida atau
senyawa kimia lain yang lebih stabil (berenergi paling rendah).
Adapun proses korosi yang terjadi, di samping oleh reaksi kimia
biasa, maka yang lebih umum adalah proses elektro kimia. Yang
dimaksud dengan lingkungannya dapat berupa udara dengan sinar
matahari, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai dan tanah
yang berupa tanah pertanian, tanah rawa, tanah kapur dan tanah
berpasir/berbatu-batu. Korosi disebut juga suatu penyakit dalam dunia
teknik, walaupun secara langsung tidak termasuk produk teknik. Studi
dari korosi adalah sejenis usaha pengendalian kerusakan supaya
serangannya serendah mungkin dan dapat melampaui nilai
ekonomisnya, atau jangan ada logam jadi rongsokan sebelum
waktunya. Caranya adalah dengan pengendalian secara preventif
supaya menghambat serangan korosi. Cara ini lebih baik daripada
memperbaiki secara represif yang biayanya akan jauh lebih besar .
.
2. Rumus kimia korosi pada besi
Rumus kimia karat besi Fe2O3.XH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat merah pada korosi besi, pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi berlaku sebagai anode.dimana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e EO = + 0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari
besi yang berlaku sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(I) +4e 4OH.(aq) EO = + 0,40 V
atau
O2(g) + HH+(aq) + 4e 2H2O(1) EO = + 1,23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa
oksidasi terhidrasi. Fe2O3 , XH2-O, yaitu karat besi .
Maka reaksi yang terjadi :
Anode : 2Fe(s) 2Fe2+(aq) + 4e EO = + 0,44 V
Katode : O2(g) + 2H2O(1) + 4e 4OH.(aq) EO = + 0,44 V
Reaksi sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(1) 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq)
E0reaksi = 0,84 V
Ion Fe2 + tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan
reaksi :
4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n) 2Fe2O3 . nH2O + 8H+(aq)
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode
dan bagian mana yang bertindak sebagai katode bergantung pada
berbagai factor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam
itu. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.
3. KLASIFIKASI KOROSI
Korosi dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Salah satu
metode dalam pembagian korosi adalah korosi oksidasi dan korosi
elektro kimia. Pembagian lain dari klasifikasi korosi adalah korosi
temperatur rendah dan korosi temperatur tinggi. Adapun pembagian
yang sering digunakan adalah wet corrosion and dry corrosion.
A B
Gambar 2.23 (a) Intergranular corrosion dan (b) transgranular corrosion
f. Selective Leaching
Selective leaching (pelarutan selektif) adalah pemindahan salah
satu unsur dari sebuah paduan yang padat akibat proses korosi.
Contoh yang paling umum adalah pelarutan selektif dalam paduan
seng kuningan (dezinfication). Pelarutan selektif adalah istilah umum
yang menggambarkan proses-proses dan penggunaan istilah tersebut
tidak mencakup pada istilah dealuminumification, decobsltification
dan lainlain. Parting (dealloying) adalah istilah metalurgi yang
kadang-kadang digunakan, akan tetapi istilah selective leaching lebih
disukai.
1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Korosi adalah suatu gejala kimia yang menyerang logam
atau besi yang dapat menyebabkan keruskan pada benda
tersebut.
b. Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi korosi yaitu:
Kontak langsung logam dengan H2O dan O2
Keberadaan zat pengotor
Kontak dengan elektrolit
Temperature
pH
Metalurgi
mikroba
c. bentuk-bentuk korosi yaitu :
Uniform Attack (Korosi Merata)
Galvanic Corrosion (Korosi Galvanik)
Crevice Corrosion (Korosi Celah)
Pitting Corrosion (Korosi Sumur)
Intergranular Corosion (Korosi antar Batas Butir)
Selective Leaching
Erosion Corrosion (korosi Erosi)
Stress Corrosion (Korosi Tegangan)
Korosi Atmosfer