Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NURYANI SYARIFUDDIN

NIM : G70118133
KELAS : B

IMUNITAS HUMORAL

Imunitas humoral atau imunitas humoural adalah aspek imunitas yang dimediasi
oleh makromolekul yang ditemukan dalam cairan ekstraseluler seperti antibodi
yang disekresikan, protein komplemen, dan peptida antimikroba tertentu.

Imunitas Humoral mencakup 2 yaitu:


 Kekebalan humoral, produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)
 Kekebalan selular, produksi limfosit T yg teraktivasi

Respon Imun Spesifik


Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat mengenali suatu substansi
asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun
yang spesifik terhadap substansi tersebut.
Komponen Respon Imunitas Spesifik
Antigen, zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan
antibodi.

 Determinan antigen (epitop), bagian antigen yang dapat membangkitkan


respon imunitas (dapat menginduksi pembentukan antibodi).
 Hapten, molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi
antibodi. Namun, hapten akan bersifat imunogenik (mampu menginduksi
produksi antibodi) jika bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.

Mekanisme Respon Imunitas Humoral


 Antigen (patogen) menginvasi (memasuki) tubuh. Antigen dibawa ke limfosit
B dalam nodus limfa.
 Sel T penolong mengaktifkan limfosit B. Limfosit B berpoliferasi melalui
pembelahan mitosis, sehingga menghasilkan tiruan Sel B.
 Tiruan sel B banyak terdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma
menyekresikan antibodi untuk dibawa ke lokasi infeksi.
 Di lokasi infeksi kompleks antigen-antibodi secara langsung mengaktifkan
antigen (patogen).
 Sebagian tiruan sel B tidak terdiferensiasi dan menjadi sel limfosit memori B
yang menetap pada jaringan limfoid. Sel limfosit memmori B ini hanya
menyekresikan sedikit antibodi, jauh setelah infeksi teratasi dan berfungsi
dalam respons imunitas sekunder jika terjadi pajanan antigen berulang.

Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (long-term immunity)


 Pada kontak pertama dengan antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat
dalam beberapa hari sampai terbentuk sel plasma dan akan mencapai puncak
dalam beberapa minggu (Respons primer); dan akan membentuk sel memori
 Jika terjadi kontak dengan antigen yang sama, karena adanya sel memori,
respons yang terjadi menjadi lebih cepat (Respons sekunder).

Sistem Kekebalan Humoral


Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi
antibodi (Ab). Antibodi disekresi ke darah atau limfa ~ lokasi sel plasma yg
teraktivasi; semua Antibodi akan mencapai darah ⇒ gamma globulin =
imunoglobulin (Ig).

Respons antibodi
Primer
 Respons sel B terhadap pajanan antigen ligannya yang pertama kali.
 Terutama IgM
Sekunder
 Respon sel B pada pajanan berikutnya (respons sel B memori), terbentuknya
antibodi lebih cepat & lebih banyak.
 Terutama IgG, IgA, IgE

Peran Imunitas Humoral


Melawan patogen ekstra-selular, penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan
virus sebelum mereka masuk sel dan tidak efektif terhadap patogen intra-selular.

Interaksi Sel B dengan Antigen


Antigen independent sel T
 Patogen seperti polisakarida, endotoksin dapat langsung berinteraksi dengan
sel B.
 Respons yg timbul lemah dan tidak mempunyai sel memori.
 Vaksin bakteri polisakarida unconyugate (S.typhi, N.meningitidis), harus
diulangi setiap 3 tahun.
Antigen dependent sel T
 Sebagian besar patogen memerlukan bantuan sel T untuk proliferasi dan
diferensiasi menjadi sel B
 Respons yang timbul kuat karena terbentuk sel B memori
Fungsi Antibodi
Antibodi mempunyai kemampuan dalam mengenali dan menempel atau melekat
kepada antigen yang dikenali bisa menyebabkan penyakit pada tubuh. Dalam
mengenali dan melekat dengan antigen, zat antibodi selalu berperilaku sebagai
penanda, dan kemudian akan mengirimkan sinyal pada sel darah putih yang lain
untuk menyerang zat asing tadi.

Imunoglobin
Immunoglobulin adalah protein yang diproduksi oleh sel dalam sistem kekebalan
tubuh untuk melawan alergen, bakteri, serta virus penyebab penyakit. Tubuh
memiliki beragam jenis antibodi seperti IgA, IgG, IgM, dan IgE.
Rantai ringan
 BM 25,000 kd
 Tipe: kappa, lamda
Rantai berat
 BM 50,000 kd
 Tipe: rantai A, rantai M, rantai E, rantai D
Ikatan disulfida
Respon Imun Humoral
 Respon Imun antibodi timbul bila sel B yang telah dirangsang Antigen
berproliferasi, berdiferensiasi serta memproduksi antibodi.
 Sebagian Antigen seperti toksin akan dinetralisasi oleh Ab dan menghentikan
efek patogenisitasnya
 Antibodi melindungi kuman ekstraselular di sirkulasi dan cairan tubuh.
 Tidak berperan untuk mikroorganisme intrasel, dan virus
 Bila virus berada di sirkulasi, akan dinetralisasi oleh Antibodi
 Sekali virus masuk kedalam sel, Antibodi tidak berdaya
 Sel T akan membunuh virus melalui produksi sitokin, CTL, dan sel NK

Bentuk-bentuk Antibodi

Aglutinasi merupakan proses dimana antigen dan antibodi saling mengikat


sehingga dapat dengan mudah ditelan (fagositosis) oleh sel-sel fagosit yaitu
makrofag.

Opsonisasi adalah antibodi IgG dan IgM dapat menyelimuti permukaan bakteri
sehingga memudahkan eliminasi oleh sel fagosit (yang memiliki reseptor untuk Fc
dari Ig). Ikatan dengan makrofag tersebut memudahkan fagositosis (opsonin).
Netralisasi merupakan Proses untuk mencegah pelekatan virus pada sel-sel
hospes. Antibodi yang spesifik (IgG, IgA) terhadap epitop pada permukaan virus
akan mencegah ikatan virus dengan sel mukosa sehingga mencegah infeksi.

Aktivasi Komplemen
Beberapa kelas antibodi (IgG, IgM, IgA) dapat mengaktifkan sistem komplemen.
Bila epitop pada permukaan sel misalnya bakteri, maka komplemen yang
diaktifkan dapat menghancurkan sel tersebut melalui efek enzim yang disekresi.
Beberapa komponen komplemen (C3b, C4b) juga memiliki sifat opsonin.
Opsonin akan berikatan dengan kompleks antigen-antibodi dan akhirnya dengan
reseptor pada permukaan makrofag sehingga memudahkan fagositosis. Beberapa
komponen komplemen bersifat sebagai kemotaksis (C3 C5a) untuk neutrofil dan
ada yang mengaktifkan mastosit dan basofil (anafilatoksin) untuk melepas
histamin. Beberapa bakteri seperti E.coli dan S.aureus dapat mengaktifkan
komplemen langsung melalui jalur alternatif.

Anda mungkin juga menyukai