Anda di halaman 1dari 2

Respon imun spesifik Serangan selektif yang ditujukan untuk membatasi atau menetralisasi sasaran tertentu yang oleh

tubuh telah dipersiapkan untuk dihadapi karena tubuh sebelumnya sudah terpajan ke sasaran tersebut 2 kelas respons: o Imunitas yang diperantarai oleh antibody (imunitas humoral) yang melibatkan pembentukan antibody oleh turunan limfosit B yang dikenal sebagai sel plasma o Imunitas yang diperantarai oleh sel (imunitas seluler) yang melibatkan pembentukan limfosit T aktif yang secara langsung menyerang sel yang tidak digunakan a. Limfosit B Pengikatan dengan suatu antigen akan menyebabkan sel berdiferensiasi menjadi sel plasma menghasilkan antibody yang mampu berikatan dengan jenis antigen yang merangsang pembentukan antibody itu Sel plasma merupakan pabrik protein yang produktif, tidak mampu mempertahankan sintesis protein kelangsungan hidup dan pertumbuhannya sendiri mati dalam 5-7 hari Globulin gamma (immunoglobulin): tempat antibody di dalam darah Subkelas antibody berdasarkan fungsi: 1. Immunoglobulin IgM: sebagai reseptor permukaan sel B tempat antigen melekat & disekresikan dalam tahap awal respons sel plasma 2. Immunoglobulin IgG: dihasilkan dalam jumlah besar saat tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama, bersama dengan IgM bertanggung jawab bagi sebagian besar respons imun spesifik terhadap bakteri dan beberapa jenis virus dan bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi 3. IgE: mediator antibody untuk respons alergi (co: hay fever, asma, biduran) dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit 4. Immunoglobulin IgA: ditemukan dalam sekresi sistem pencernaan, pernapasan dan genitourinaria, serta di dalam air susu dan air mata; berperan penting untuk menghindari infeksi pada permukaan mukosa dan resistensi terhadap penyakit 5. IgD: terdapat di permukaan sel B, fungsi belum jelas; antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun Struktur antibody: o Terdiri dari 4 rantai polipeptida (2 rantai panjang yang berat & 2 rantai pendek yang ringan) seperti huruf Y o Daerah lengan Y sebagai spesifitas antibody yang bersangkutan fragmen pengikat antibody (Fab): di ujung lengan, bersifat khas (1 antibodi interaksi dengan 1 antigen secara spesifik) o Bagian ekor menentukan sifat fungsional antibody daerah konstan (Fc): mengandung tempat pengikatan untuk mediator tertentu aktivitas yang diinduksi oleh antibody Perbedaan daerah konstan untuk membedakan subkelas antibody. Co: daerah konstan antibody IgG bila diaktifkan oleh pengikatan antigen di Fab akan berikatan dengan sel fagositik & berfungsi sebagai opsonin untuk meningkatkan fagositosis Immunoglobulin tidak dapat menghancurkan organism asing atau benda yang tidak diinginkan secara langsung setelah berikatan dengan antigen di permukaan organism tersebut. Antibody menjalankan efek protektifnya dengan merintangi antigen secara fisik & penguatan respons imun nonspesifik Antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen menimbulkan efek yang merugikan o Mengikat toksin bakteri untuk mencegah zat kimia berbahaya berinteraksi dengan sel yang rentan netralisasi o Sel asing berikatan bersama membentuk gumpalan aglutinasi o Kompleks antigen-antibodi melibatkan antigen yang larut terbentuk endapan presipitasi Fungsi terpenting antibodi: meningkatkan respons imun nonspesifik yang dimulai oleh masuknya zat asing 1. Pengaktifan sistem komplemen Reseptor di bagian ekor berikatan dengan dan mengaktifkan C1 terbentuk membrane attack complex ditujukan untuk membrane sel asing yang masuk 2. Peningkatan fagositosis Bagian ekor IgG berikatan dengan antigen mengikat reseptor di permukaan fagosit memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen yang melekat ke antibodi 3. Stimulasi sel pembunuh Pengikatan antibody ke antigen menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh Killer Cell; sel sasaran harus dilapisi antibody sebelum dihancurkan melalui proses lisis membrane plasma Penyakit kompleks imun: o Kompleks antigen-antibodi berlebihan fagosit tidak dapat membersihkan semua kompleks imun yang dibentuk komplemen & zat inflamatif aktif lain berlebihan dan tumpah merusak sel normal o Kompleks antigen-antibodi secara bebas beredar & terperangkap di ginjal, sendi, otak, dll peradangan & kerusakan jaringan yang luas o Peradangan yang berlebihan karena adanya kompleks imun yang dibentuk antigen-diri & antibody yang terbentuk terhadapnya Teori seleksi klonal: o Selama masa perkembangan janin tercipta bermacam-macam limfosit B o Semua turunan limfosit B tertentu membentuk klon (terdiri dari sel-sel identik) yang menghasilkan antibody spesifik yang sama Antibody yang pertama dihasilkan sel B yang baru terbentuk: immunoglobulin M yang dilekatkan ke membran plasma & tidak disekresikan, berfungsi sebagai reseptor untuk mengikat antigen spesifik Pengikatan antigen menyebabkan klon sel B yang sudah aktif bermultiplikasi dan berdiferensiasi sel plasma dan sel pengingat Sel pengingat melakukan tindakan yang lebih cepat daripada limfosit awal dalam klon saat orang yang bersangkutan bertemu antigen yang sama Respons antibody: o Respons primer Selama kontak awal dengan antigen mikroba, respons antibody tertunda beberapa jam sampai sel plasma terbentuk & belum mencapai puncaknya sampai beberapa minggu Jika sel limfosit B bertemu dengan antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera melepaskan antibodi yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen

atau sel yang sudah terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini disebut limfosit B memori o Respons sekunder gejala khas untuk invasi mikroba menetap sampai mikroba mati akibat serangan imun spesifik terhadapnya atau sel yang terinfeksi mati, setelah mencapai puncak kadar antibody menurun dan sebagian mungkin tetap beredar dalam waktu yang lama Jika suatu saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit B dengan cepat menghasilkan lebih banyak sel Limfosit B daripada sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari sebelumnya. Imunitas: o Imunitas aktif: pembentukan antibody akibat pajanan ke suatu antigen o Imunitas pasif: pemindahan langsung antibody yang dibentuk orang lain Co: pemindahan IgG terjadi pada ibu ke janinnya melalui plasenta, kolostrum yang mengandung IgA menambah perlindungan bayi yang disusui *mungkin terjadi pembentukan respons imun terhadap antibody yang diberikan, akibatnya reaksi alergi hebat serum sickness Antibody alamiah: Antibody yang berkaitan dengan golongan darah o Antibody terhadap antigen eritrosit yang tidak terdapat di eritrosit tubuh sendiri mulai muncul di dalam plasma setelah usia sekitar 6 bulan o Biasanya orang mengira bahwa pembentukan antibody terhadap antigen A atau B hanya akan terinduksi apabila kita menyuntikkan darah yang mengandung antigen asing ke dalam tubuh, namun antibody tersebut dapat dijumpai dalam kadar tinggi pada orang yang belum pernah terpajan ke golongan darah yang lain o Jika seseorang diberi darah yang golongannya tidak sesuai akan terjadi: Efek antibody di dalam plasma resipien terhadap eritrosit donor yang masuk Aglutinasi atau hemolisis sel darah merah donor oleh antibody di plasma resipien dapat menimbulkan reaksi transfuse 1. Menyumbat pembuluh darah halus 2. Gagal ginjal akut: akibat dikeluarkannya sejumlah besar Hb dar eritrosit donor yang rusak. Apabila kadar Hb bebas dalam plasma melebihi kadar kritis tertentu maka terjadi pengendapan Hb di ginjal dan penyumbatan struktur pembentuk urin Sel B hanya berespons terhadap antigen yang telah diolah dan disajikan di permukaan luar membrane plasma makrofag sehingga sel B dapat mengenali dan bereaksi terhadapnya. Makrofag penyaji antigen juga mengeluarkan interleukin 1 sebagai mediator kimia serba guna yang meningkatkan diferensiasi dan proliferasi klon sel B yang telah diaktifkan. Interleukin 1 juga berperan dalam menimbulkan demam dan malese yang menyertai infeksi Sel T penolong membantu sel B sewaktu diaktifkan oleh antigen yang disajikan oleh makrofag mengeluarkan suatu mediator kimiawi yaitu factor pertumbuhan sel B yang memperkuat fungsi sel B bersama dengan interleukin Alergi atau hipersensitivitas disebabkan respons imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi: allergen o Reaksi alergi langsung: disebabkan mekanisme imunitas humoral oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast yang banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair o Reaksi alergi tertunda: disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan. Perbedaan antara Limfosit T dan Limfosit B. Limfosit B Limfosit T Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di Timus tulang(Bone Marrow) Berperan dalam imunitas humoral Berperan dalam imunitas selular Menyerang antigen yang ada di cairan antar sel Menyerang antigen yang berada di dalam sel Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu : Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu: Limfosit B plasma, memproduksi antibodi Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi mengantur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T Sitotoksik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh patogen Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun jika infeksi berhasil diatasi

Anda mungkin juga menyukai