Anda di halaman 1dari 3

TERIMA DIRIKU

“Apakah aku harus cantik dan kaya?” Sebuah pertanyaan simple, tetapi
membutuhkan serangkaian jawaban mendalam. Ya kalimat tanya tersebut seakan
menggiring masuk tiap kalian dalam ruang perenungan. Kandungan
pertanyaannya menantang sekaligus menstimulus tiap kalian untuk terlibat aktif
dalam pencarian jawaban untuk kalimat tanyaku.

Aku seorang gadis desa yang memberanikan diri untuk meraih cita dan sukses di
bumi tadulako, demi untuk membahagiakan kedua manusia yang begitu ku
sayangi tidak lain dan tidak bukan yakni kedua orang tua ku. Dalam tiap hari-hari
ku kata yang selalu keluar dari mulut indah kedua malaikatku adalah “nak, kamu
adalah satu-satunya harta yang tuhan titipkan kepada ayah dan ibu, karena itulah
sudah tugas kami untuk membawa kamu ke puncak kebahagiaan dan kesuksesan”.

Karena kata-kata dan harapan yang begitu besar dari kedua malaikatku itu
akhirnya aku berjanji kepada diriku sendiri untuk selalu melangkah maju kedepan
demi harap yang harus aku jawab. Aku adalah seorang mahasiswi dari jurusan
Farmasi Fakultas MIPA Universitas Tadulako, saat ini aku duduk di bangku
perkuliahan semester 7 dan sebentar lagi akan menyelesaikan studi ku. Orang
tuaku begitu sangat gembira karena tinggal 1 semester lagi aku akan
menyelesaikan studiku. Tetapi dalam tiap-tiap semester yang ku jalani ada air
mata yang tak bisa ku hitung berapa kali jatuh begitu derasnya.

Bukan karena susah dan sulitnya jurusan yang aku jalani tetapi karena tebalnya
kesenjangan sosial yang aku rasakan. Memang benar aku bukanlah seorang
perempuan yang berupa cantik dan memiliki harta yang berlimpah, tapi apakah
aku tidak pantas juga mendapatkan perhatian kalian entah itu lontaran senyum
atau sapaan yang kalian berikan. Terkadang dalam sholatku aku bertanya kepada
ALLAH SWT, apakah aku akan kuat menghadapi segala bentuk perlakuan yang
mereka berikan. Ingin ku berkata kepada ke dua malaikatku “aku tidak sanggup
ayah ibu, aku ingin berhenti saja, aku tidak bisa hidup dan melangkah terus karena
penolakan dari mereka.
Pada prinsipnya, setiap manusia memiliki potensialitas diri yang khas dan unik,
tidak bisakah mereka melihat dari sisi itu untuk diriku bukan melihatku dari segi
paras dan materi. Teringat diriku pada hari itu disaat jam pelajaran telah usai dan
dosen melangkah dengan pasti keluar pintu kelas, teman-teman kelasku mulai
berbincang-bincang sembari menunggu mata kuliah selanjutnya, aku pun mulai
beranjak dari bangku ku dan melangkah pasti menuju mereka, namun sebuah
perlakuan berbeda yang ku alami diriku tidak sedikit pun mendapat perhatian
mereka meski suara tanya ku dapat mereka dengar dengan lantang namun satu
kata pun tidak ada mereka balas, aku seperti bayangan mereka yang mencoba
mengakatan “heyy aku ada di dekatmu lihatlah aku dan bicaralah padaku”.

Ada satu perkataan dari salah satu teman ku yang begitu sangat menyakitkan
“kenapa dia disini dia mengira bahwa kita akan menganggapnya teman hahahaha
sudah jelek miskin sok sokan masuk farmasi yang dimana kan kebanyakan cantik-
cantik dan kaya, huss sudah nanti dia dengar” tanpa mereka sadari aku mendengar
semua percakapan mereka dan begitu sangat sakitnya setiap kata yang keluar dari
mulut mereka perihal diriku. Aku sakit dengan segala perilaku mereka “Seorang
wanita dikatakan tangguh saat dirinya tetap sabar meskipun merasa terbebani”
kata dari ibu ku ini selalu tertanam dalam benakku dan menjadi alarm hidupku
agar selalu tetap kuat menghadapi segala bentuk penolakan dari mereka.

Aku tidak tau harus berbicara kepada siapa selain kepada ALLAH SWT tentang
apa yang ku rasakan dari awal aku kuliah sampai semester 7 sekarang , namun ada
sebuah kesempatan untukku agar bisa mengeluarkan segala bentuk perasaan yang
ku alami selama ini, kemarin saat diriku hendak pulang ke kosan ku secara tidak
sengaja aku melihat mading di kampus bahwa Divisi Advokasi Himafar sedang
mengadakan sebuah lomba cipta opini dengan tema “PROBLEMATIKA
MAHASISWA FARMASI”.

Menurutku ini adalah jawaban dari doaku kepada ALLAH SWT agar ada yang
bisa mendengar keluh kesah ku selama kuliah di jurusan farmasi impian setiap
insan, saat ini tema yang ada dalam pemikiranku adalah kesenjangan sosial dan
judul yang terpikirkan adalah TERIMA DIRIKU yang dimana aku akan menulis
semua yang aku alami dan semoga ada jawaban dari mereka perihal diriku selama
ini.

Aku tidak pernah menyesali semua yang terjadi padaku saat ini karena semua
itulah yang membuatku begitu hebat dari sebelumnya sebelum cerita ini di akhiri
mari kita merenung bahwasanya manusia terbentuk dari tanah dan juga akan
kembali ke tanah maka dari itu janganlah engkau bersifat langit

Anda mungkin juga menyukai