Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR ETIKA, FILSAFAT DAN KOMUNIKASI

Judul : BERUBAH

Dibuat Oleh:

ZACKY ALAMSYAH 5221711315

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS BISNIS & HUMANIORA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
KELAS G
BERUBAH
Menjadi orang yang lebih baik tentu adalah keinginan
dari setiap orang, menjadi orang yang memiliki sebuah
pencapaian adalah adalah sebuah apresiasi buat diri sendiri
ketika mendapatkan hasil yang kita inginkan, rasa untuk selalu
menjadi yang terbaik adalah sifat dasar dari manusia, rasa yang
harus kita tumbuhkan terus menerus. Kebaikan yang kita
lakukan sendiri harus bermanfaat betul bagi orang lain, menjadi
pribadi yang baik itu merupakan tantangan di era sekarang
menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain itu merupakan
tantangan sulit untuk anak muda sekarang.
Anak muda sekarang memiliki sedikit pengetahuan
yang lebih maju tapi ada suatu sisi negatif dari kemajuan
tersebut yaitu teknologi yang berkembang di dalam bidang
media, jaman era digitalisasi yang begitu cepat berkembang
membuat segala hal menjadi mudah dan praktis, saya sendiri
adalah orang yang memiliki kepribadian yang suka belajar
tentang suatu hal apalagi tentang dunia teknologi di era
sekarang, ketika menginjak waktu sekolah menengah saya
memiliki banyak pengalaman di masa muda.
Pengalaman merupakan guru paling pintar yang saya
rasakan dan pernah belajar dari sebuah pengalaman karena
pengalaman menurut saya adalah suatu ilmu yang kita dapatkan
dan nyata yang akan kita alami dan pelajari Ketika berproses
dalam hidup. Merasakan pernah mengalami sebuah peristiwa
yang kelam atau masalah hidup merupakan hal yang wajar akan
di alami oleh setiap orang tapi takaran dari masalah dan
peristiwa itu yang berbeda-beda di setiap orang, saya sendiri
merasakan sebuah pengalaman dan peristiwa yang dibilang
berliku-liku dimana Ketika saya merasakan peristiwa itu saya
masih mengenyam Pendidikan sekolah menengah pertama.
Dikala waktu itu menjelang ujian nasional ujian kelulusan bagi
setiap siswa yang akan mengakhiri Pendidikan nya di sekolah
menengah ke atas , ada sebuah pemikiran yang akan membuat
saya menjadi semangat Ketika menghadapi ujian itu yaitu
adalah saya berfikir Ketika lulus, saya akan berkuliah.
Ber kuliah merupakan impian yang mungkin di impikan
bnagi setiap anak-anak muda Ketika lulus ingin melanjutkan ke
jenjang perkuliahan apalagi termasuk saya, saya sendiri pribadi
kenapa Ketika lulus ingin melanjutkan ke dunia perkuliahan
adalah saya ingin menjadi orang pertama yang dikeluarga saya
bergelar sarjana dimana keluarga saya bisa dibilang keluarga
yang cukup sederhana, orang tua saya yang Cuma tamatan
sekolah dasar berharap sekali Ketika anak nya bisa sarjana. Hal
itu lah yang membuat saya ingin berkuliah dan ada satu
pemikiran lagi kenapa saya harus berkuliah adalah
bahwasannya kuliah merupakan tempat yang tepat untuk
mengembangkan kepribadian dan mengasah skil saya apalagi
dijaman sekarang, berkembangnya teknologi dan era digitalisa
saya merasa kurang lengkap jikalau tak kuliah, tapi sebenarnya
tak semata-mata tak berkuliah tidak akan membuatmu
menggapai masa depan, karena orang yang Cuma tamatan sd
juga masih banyak menjadi orang yang sukses , intinya saya
berfikir bahwa berkuliah bukan tentang hal mendapatkan gelar
dan bisa mendapatkan suatu pekerjaan yang layak tapi
berkuliah lebih tepat Ketika sudah lulus akan membuat suatu
peluang untuk orang-orang yang tidak berkuliah dan
membutuhkan pekerjaan.
Pekerjaan yang layak adalah impian bagi setiap orang,
termasuk saya sendiri yang berfikir seperti itu, tapi masih
banyak saya temui anak-anak sarjana Ketika lulus masih
bingung mencari pekerjaan sana-sini melamar tak ada habis-
habisnya, saya bisa berpendapat bahwa Ketika mereka
berkuliah mereka hanya berfikir bahwa kuliah hanya untuk
mendapatkan gelar dan pekerjaan saja padahal kuliah bukan
hanya semata-mata tujuan nya itu, akhirnya mereka Ketika
lulus kuliah bingung ingin mencari pekerjaan sedangkan
sekarang pekerjaan makin sulit lowongan pekerjaan yang
terbatas membuat Para sarjana-sarjana muda menjadi
pengangguran yang bingung dan kehilangan arah.
Kehilangan arah yang akan membuat mereka akhirnya
berfikir putus asa dan menyerah , Ketika sudah menjelang ujian
nasional sekolah menengah ke atas saya dari situ mulai belajar
dengan sungguh-sungguh dimana target pencapaian saya adalah
ingin berkuliah di universitas negeri ternama di Yogyakarta ,
tak lama dari situ ujian pun tiba , saya sudah mempersiapkan
segala macam persiapan yang saya lakukan belajar siang dan
malam tak ada henti-hentinya menaatap buku, hingga ujian
nasional pun selesai dan masih menunggu hasilnya,
pengumuman pun telah tiba nilai hasil ujian nasional saya telah
keluar , betapa Bahagianya saya Ketika melihat hasil yang
sangat memuaskan sekali dengan mendapatkan nilai terbaik.
Nilai terbaik yang saya harapkan dan itu akan menjadi
sebuah senjata untuk mendaftar ke perguruan tinggi, rasa
Bahagia bercampur sedih mengingat usaha yang telah saya
lakukan akhirnya berbuah hasil. Tak lama ujian perguruan
tinggi pun dibuka tak menunggu lama saya langsung
mendaftarkan langsung ke pihak sekolah untuk tak membuang
waktu dan bisa masuk secara cepat, tapi apalah daya ternyata
dari sekolah kita tak mendapatkan kuota untuk masuk jalur
yang saya tunggu yaitu jalur seleksi dari sekolah karena
sekolah saya yang lumayan tak terlalu populer , saya pun
sangat sedih Ketika itu karena apa yang saya perjuangkan
selama ini berakhir dengan seketika, tapi hal itu tak membuat
saya putus asa, berbagai informasi saya cari untuk mendaftar
lagi jalur mandiri agar bisa masuk perguruan tinggi negeri,
berbagai usaha yang saya lakukan dan sudah banyak uang yang
saya lakukan untuk mengejar itu hingga akhirnya masuk lah
waktu itu seleksi mandiri dengan jalur tes lagi, disitu ada
sedikit keraguan di hati saya apakah saya akan berhasil di
seleksi ini, segala pemikiran keraguan dan kekawatiran datang
menghampiri saya.
Saya yang awal nya sudah percaya banget masuk
perguruan tinggi tanpa ada tes sama sekali akhirnya harus
melewati jalur tes tapi itu tak membuat saya menyerah lagi saya
mulai belajar dengan giat lagi mengingat waktu yang tinggal
sedikit, belajar tanpa henti hingga saya pernah pada waktu itu
merasakan sakit karena kurangnya istirahat tapi itu bukan lah
jadi alasan saya untuk menyerah apalagi perkara sakit. Ketika
ujian seleksi sudah tiba saya dengan semangat dan percaya diri
mengikuti ujian itu denga apa yang sudah saya persiapkan dari
awal dan brfikir akan masuk universitas yang saya dambakan.
Tapi apalah daya Ketika penguman hasil keluar saya tidak akan
menyangka lagi bahwasannya saya tidak diterima di perguruan
tinggi, kembali merasakan sedih hingga menangis tak tau harus
melakukan apa pikiran-pikiran yang kacau balau memenuhi isi
otak saya ,seraya dalam benak berkata apakah ini jalanku
apakah ini takdirku, takdir yang membawa aku ke suatu tempat
yang bukan tempat untuk mengenyam Pendidikan.
Pendidikan yang selama ini saya dambakan seketika
hancur dan terhapus dalam benak saya , menyerah mungkin
adalah jalan terakhir pada waktu itu, karena merasa sudah tak
ada harapan lagi untuk memimpikan Pendidikan yang mapan,
segala cara sudah saya lakukan tapi tuhan berkata lain waktu itu
bahwasannya saya tak harus berkuliah untuk mencapai
kesuksesan, sedih berhari-hari mengunci diri sendiri serta
menutup diri menjauh dari lingkungan dan orang terdekat.
Orang terdekat pun seketika itu merasa bingung dengan
perubahan yang saya alami dan mereka pun bertanya pada
waktu itu kepada saya, mungkin mereka tahu saya telah gagal
dalam menjalani tes perguruan tinggi negeri akhirny mereka
sedikit memberi sebuah nasehat kepada saya. Seketika
mendengar nasehat kedua orang tua saya rasa semangat dan
impian kuliah Kembali tapi tak mungkin jalur negeri yang akan
saya dapatkan mengingat jalur tes perguruan tinggi negeri
sudah berakhir, tapi orang tua saya pada waktu itu
menyarankan saya bahwa tempat berkuliah tak harus negeri
tapi swasta pun bisa, saya langsung menyeletuk kepada orang
tua saya pada waktu itu dengan berkata “emang kita punya
uang untuk kuliah di swasta sedangkan biaya untuk kuliah di
swasta sangat mahal’ seraya orang tua saya berkata langsung
kepada saya dengan mengatakan bahwa rezeki bisa dicari tapi
kuliah dimana saja itu tidak masalah asalkan niatmu yang
sungguh-sungguh ingin mengejar Pendidikan, tak sekedar
Pendidikan akademi yang saya geluti dan pelajari tapi diluar
Pendidikan non akademi pun saya mulai belajar, saya
mengikuti kelas acting di sebuah rumah produksi yang dimana
saya merasakan berbagai ilmu dan pengalaman yang saya
dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai