FAKULTAS BISNIS & HUMANIORA UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA KELAS G BERUBAH Menjadi orang yang lebih baik tentu adalah keinginan dari setiap orang, menjadi orang yang memiliki sebuah pencapaian adalah adalah sebuah apresiasi buat diri sendiri ketika mendapatkan hasil yang kita inginkan, rasa untuk selalu menjadi yang terbaik adalah sifat dasar dari manusia, rasa yang harus kita tumbuhkan terus menerus. Kebaikan yang kita lakukan sendiri harus bermanfaat betul bagi orang lain, menjadi pribadi yang baik itu merupakan tantangan di era sekarang menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain itu merupakan tantangan sulit untuk anak muda sekarang. Anak muda sekarang memiliki sedikit pengetahuan yang lebih maju tapi ada suatu sisi negatif dari kemajuan tersebut yaitu teknologi yang berkembang di dalam bidang media, jaman era digitalisasi yang begitu cepat berkembang membuat segala hal menjadi mudah dan praktis, saya sendiri adalah orang yang memiliki kepribadian yang suka belajar tentang suatu hal apalagi tentang dunia teknologi di era sekarang, ketika menginjak waktu sekolah menengah saya memiliki banyak pengalaman di masa muda. Pengalaman merupakan guru paling pintar yang saya rasakan dan pernah belajar dari sebuah pengalaman karena pengalaman menurut saya adalah suatu ilmu yang kita dapatkan dan nyata yang akan kita alami dan pelajari Ketika berproses dalam hidup. Merasakan pernah mengalami sebuah peristiwa yang kelam atau masalah hidup merupakan hal yang wajar akan di alami oleh setiap orang tapi takaran dari masalah dan peristiwa itu yang berbeda-beda di setiap orang, saya sendiri merasakan sebuah pengalaman dan peristiwa yang dibilang berliku-liku dimana Ketika saya merasakan peristiwa itu saya masih mengenyam Pendidikan sekolah menengah pertama. Dikala waktu itu menjelang ujian nasional ujian kelulusan bagi setiap siswa yang akan mengakhiri Pendidikan nya di sekolah menengah ke atas , ada sebuah pemikiran yang akan membuat saya menjadi semangat Ketika menghadapi ujian itu yaitu adalah saya berfikir Ketika lulus, saya akan berkuliah. Ber kuliah merupakan impian yang mungkin di impikan bnagi setiap anak-anak muda Ketika lulus ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan apalagi termasuk saya, saya sendiri pribadi kenapa Ketika lulus ingin melanjutkan ke dunia perkuliahan adalah saya ingin menjadi orang pertama yang dikeluarga saya bergelar sarjana dimana keluarga saya bisa dibilang keluarga yang cukup sederhana, orang tua saya yang Cuma tamatan sekolah dasar berharap sekali Ketika anak nya bisa sarjana. Hal itu lah yang membuat saya ingin berkuliah dan ada satu pemikiran lagi kenapa saya harus berkuliah adalah bahwasannya kuliah merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan kepribadian dan mengasah skil saya apalagi dijaman sekarang, berkembangnya teknologi dan era digitalisa saya merasa kurang lengkap jikalau tak kuliah, tapi sebenarnya tak semata-mata tak berkuliah tidak akan membuatmu menggapai masa depan, karena orang yang Cuma tamatan sd juga masih banyak menjadi orang yang sukses , intinya saya berfikir bahwa berkuliah bukan tentang hal mendapatkan gelar dan bisa mendapatkan suatu pekerjaan yang layak tapi berkuliah lebih tepat Ketika sudah lulus akan membuat suatu peluang untuk orang-orang yang tidak berkuliah dan membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan yang layak adalah impian bagi setiap orang, termasuk saya sendiri yang berfikir seperti itu, tapi masih banyak saya temui anak-anak sarjana Ketika lulus masih bingung mencari pekerjaan sana-sini melamar tak ada habis- habisnya, saya bisa berpendapat bahwa Ketika mereka berkuliah mereka hanya berfikir bahwa kuliah hanya untuk mendapatkan gelar dan pekerjaan saja padahal kuliah bukan hanya semata-mata tujuan nya itu, akhirnya mereka Ketika lulus kuliah bingung ingin mencari pekerjaan sedangkan sekarang pekerjaan makin sulit lowongan pekerjaan yang terbatas membuat Para sarjana-sarjana muda menjadi pengangguran yang bingung dan kehilangan arah. Kehilangan arah yang akan membuat mereka akhirnya berfikir putus asa dan menyerah , Ketika sudah menjelang ujian nasional sekolah menengah ke atas saya dari situ mulai belajar dengan sungguh-sungguh dimana target pencapaian saya adalah ingin berkuliah di universitas negeri ternama di Yogyakarta , tak lama dari situ ujian pun tiba , saya sudah mempersiapkan segala macam persiapan yang saya lakukan belajar siang dan malam tak ada henti-hentinya menaatap buku, hingga ujian nasional pun selesai dan masih menunggu hasilnya, pengumuman pun telah tiba nilai hasil ujian nasional saya telah keluar , betapa Bahagianya saya Ketika melihat hasil yang sangat memuaskan sekali dengan mendapatkan nilai terbaik. Nilai terbaik yang saya harapkan dan itu akan menjadi sebuah senjata untuk mendaftar ke perguruan tinggi, rasa Bahagia bercampur sedih mengingat usaha yang telah saya lakukan akhirnya berbuah hasil. Tak lama ujian perguruan tinggi pun dibuka tak menunggu lama saya langsung mendaftarkan langsung ke pihak sekolah untuk tak membuang waktu dan bisa masuk secara cepat, tapi apalah daya ternyata dari sekolah kita tak mendapatkan kuota untuk masuk jalur yang saya tunggu yaitu jalur seleksi dari sekolah karena sekolah saya yang lumayan tak terlalu populer , saya pun sangat sedih Ketika itu karena apa yang saya perjuangkan selama ini berakhir dengan seketika, tapi hal itu tak membuat saya putus asa, berbagai informasi saya cari untuk mendaftar lagi jalur mandiri agar bisa masuk perguruan tinggi negeri, berbagai usaha yang saya lakukan dan sudah banyak uang yang saya lakukan untuk mengejar itu hingga akhirnya masuk lah waktu itu seleksi mandiri dengan jalur tes lagi, disitu ada sedikit keraguan di hati saya apakah saya akan berhasil di seleksi ini, segala pemikiran keraguan dan kekawatiran datang menghampiri saya. Saya yang awal nya sudah percaya banget masuk perguruan tinggi tanpa ada tes sama sekali akhirnya harus melewati jalur tes tapi itu tak membuat saya menyerah lagi saya mulai belajar dengan giat lagi mengingat waktu yang tinggal sedikit, belajar tanpa henti hingga saya pernah pada waktu itu merasakan sakit karena kurangnya istirahat tapi itu bukan lah jadi alasan saya untuk menyerah apalagi perkara sakit. Ketika ujian seleksi sudah tiba saya dengan semangat dan percaya diri mengikuti ujian itu denga apa yang sudah saya persiapkan dari awal dan brfikir akan masuk universitas yang saya dambakan. Tapi apalah daya Ketika penguman hasil keluar saya tidak akan menyangka lagi bahwasannya saya tidak diterima di perguruan tinggi, kembali merasakan sedih hingga menangis tak tau harus melakukan apa pikiran-pikiran yang kacau balau memenuhi isi otak saya ,seraya dalam benak berkata apakah ini jalanku apakah ini takdirku, takdir yang membawa aku ke suatu tempat yang bukan tempat untuk mengenyam Pendidikan. Pendidikan yang selama ini saya dambakan seketika hancur dan terhapus dalam benak saya , menyerah mungkin adalah jalan terakhir pada waktu itu, karena merasa sudah tak ada harapan lagi untuk memimpikan Pendidikan yang mapan, segala cara sudah saya lakukan tapi tuhan berkata lain waktu itu bahwasannya saya tak harus berkuliah untuk mencapai kesuksesan, sedih berhari-hari mengunci diri sendiri serta menutup diri menjauh dari lingkungan dan orang terdekat. Orang terdekat pun seketika itu merasa bingung dengan perubahan yang saya alami dan mereka pun bertanya pada waktu itu kepada saya, mungkin mereka tahu saya telah gagal dalam menjalani tes perguruan tinggi negeri akhirny mereka sedikit memberi sebuah nasehat kepada saya. Seketika mendengar nasehat kedua orang tua saya rasa semangat dan impian kuliah Kembali tapi tak mungkin jalur negeri yang akan saya dapatkan mengingat jalur tes perguruan tinggi negeri sudah berakhir, tapi orang tua saya pada waktu itu menyarankan saya bahwa tempat berkuliah tak harus negeri tapi swasta pun bisa, saya langsung menyeletuk kepada orang tua saya pada waktu itu dengan berkata “emang kita punya uang untuk kuliah di swasta sedangkan biaya untuk kuliah di swasta sangat mahal’ seraya orang tua saya berkata langsung kepada saya dengan mengatakan bahwa rezeki bisa dicari tapi kuliah dimana saja itu tidak masalah asalkan niatmu yang sungguh-sungguh ingin mengejar Pendidikan, tak sekedar Pendidikan akademi yang saya geluti dan pelajari tapi diluar Pendidikan non akademi pun saya mulai belajar, saya mengikuti kelas acting di sebuah rumah produksi yang dimana saya merasakan berbagai ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan.