Anda di halaman 1dari 7

SEBUAH CERPEN

DARI KISAH YANG PANJANG


Begitulah hidup memiliki dua sisi yang
harus hati-hati dan bijak dalam
memilah dan memilih .ada kalanya ia
menjadi energi positif yang akan
membawa kebaikan.ada kalanya ia
akan menjadi energi negatif yang siap
CINTAI HIDUPMU
menghancurkan………

BANGUN,,,BANGKIT,,,
TERSENYUMLAH,,,

RIMA FATIMAH
SD17D-17416286206072
Mengambil keputusan untuk kuliah kependidikan bukan lah hal
yang mudah bagi ku.apa lagi dari SD aku paling tidak suka dengan
pelajaran social dan segala bentuk hapalan yang membuat ku harus
memahami dan berargumentasi.bagi ku ilmu itu pasti,dan semua sesuai
rumus.menginjak usia remaja aku makin tidak menyukai pelajaran
social,hingga akhirnya aku memilih untuk sekolah di SMK mengambil
bidang keahlian analisis kimia,bagi sebagian orang pelajaran
kimia,matematika,fisika dan pelajaran eksakta adalah menakutkan tapi
bagi ku itu sangat menyenangkan dan aku sangat menyukai nya,tidak jadi
masalah ketika aku harus belajar kimia,fisika dan matematika setiap hari
dari jam 7 hingga jam 3 sore,karna memang SMK ku full day.menjadi
seorang eksakta membuatku tidak begitu banyak bergaul dengan teman
sebaya ku,bahkan aku menjadi seorang yang indivudualis.saat SMK
banyak lomba dari bidang kimia terapan yang sudah aku ikuti hingga
tingkat provinsi jawa barat,itulah bukti betapa cinta nya aku dengan
dunia eksakta hingga akhirnya aku mendapat beasiswa di salah satu
perguruan tinggi negeri faltultas teknik kimia,hari demi hari aku jalani
menjadi seorang mahasiswi calon sarjana teknik kimia,karna beasiswa
dan semangat yang selalu mamah berikan padaku ,aku selalu bertahan
dalam menjalani hari-hari ku.
Suatu hari saat aku sedang kuliah,tiba-tiba kaka perempuan ku
menelpon bahwa mamah masuk RS.aku adalah anak ke 5 dari 5
bersaudara,bagi ku menjadi anak bungsu tidak lah menjadikan aku
seorang yang manja dan bergantung pada orang tua,karna memang saat
ini aku hanya memiliki mamah.ayah ku sudah bersama Allah Ta’ala
sejak usia ku 5 tahun.melihat perjuangan mamah membersarkan ke 5
orang anak nya tanpa suami dan perekonimian keluarga kami yang
sedang down maka tidak ada alasan untuk aku menyerah dalam
menggapai cita-cita ku.aku harus membuat mamah dan alm.ayah ku
bangga.
Ku lihat mamah terbaring lemas di atas tempat tidur,dokter
memvonis mamah ku gagal jantung stadium 2.tapi tak Nampak wajah
mamah menunjukan kesakitan atau kesedihan di hadapan ku.”sudah
makan?gimana kuliah nya ?lancar?kamu sehat yah nak,mamah tidak apa-
apa”begitulah mamah berkata ketika aku duduk di samping tempat tidur
nya.perhatian yang tidak pernah ia lewatkan sekalipun sedang sakit.biaya
rumah sakit saat itu sangat mahal,mamah tidak pernah mau merepotkan
anak-anak nya karna ke 4 kakak ku sudah berkeluarga.akhirnya aku
memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan otomotiv pimpinan
jepang.iyaa keputusan yang sulit ketika harus meninggalkan 2 semester
menjadi mahasiswi teknik kimia idaman ku tapi begini lah hidup,sebuah
pilihan dan mamah lah pilihan ku,aku berusaha untuk mencari uang
untuk pengobatan mamah.aku ingin mamah sembuh.
Menjadi seorang karyawan di perusahaan otomotive yang notabene
laki-laki mengharuskan ku tidaklah pendiam,aku harus bisa
bersosialisasi.karna aku sangat butuh pekerjaan itu,maka aku harus terus
berjuang.
4 tahun berlalu,,,aku merasa nyaman bekerja hingga aku lupa bahwa
mamah menginginkan aku kuliah.
“kamu kuliah saja nak,tabungan mu cukup untuk daftar kuliah,tapi
mamah minta kamu kuliah pendidikan guru yah,agar bisa jadi PNS
seperti alm.ayah”mamah ku berkata seperti itu ketika aku meminta saran
memilih fakultas untuk aku kuliah dan tetap bekerja di
perusahaan.terkejut ketika mamah meminta ku untuk kuliah pendidikan
guru,aku harus berhadapan dengan ilmu social,hapalan,dan
berargumentasi.
Dari temanku,aku medapat informasi bahwa ada kampus yang
menerima karyawan untuk kuliah di sana dan waktunya fleksibel,juga
ada falkultas pendidikan.demi keinginan mamah akhirnya aku memilih
falkutas keguruan dan ilmu pendidikan pendidikan guru sekolah
dasar di Universitas Buana Perjuangan Karawang.
Tidak terbayangkan sebelum nya untuk bisa berkuliah dan
bekerja,bahkan aku mengambil fakultas keguruan,aku harus menjadi
seorang pendidik.tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tapi aku
harus mendidik karakter anak bangsa usia sekolah dasar.
Dalam hati ini berjuta pertanyaan dalam hatiku.”apakah aku
bisa?”.
Semester awal aku lalu sebagai calon guru SD,aku bertemu dengan
teman baru yang karakter nya berbeda-beda.di sini aku mengetahui
banyak hal tentang ilmu social,yang tadi nya aku tidak sukai,bahwa kita
tidak bisa memaksa seseorang untuk menyukai kita tapi kita bisa
membuat diri kita sendiri menjadi di sukai orang lain,yaa ilmu social
tidak lah seburuk yang aku pikirkan selama ini.untuk semester awal 1-2
aku masih bersikap individualis,aku tidak suka dengan tugas kelompok
yang pada akhirnya membuat ku mengerjakan tugas nya sendiri.aku
merasa apapun yang di kerjakan oleh teman-teman ku itu tidak lah
sempurna.munkin aku belum bisa menghargai orang lain.
Pada semester 3-5 aku mulai memahami karakter setiap teman di
kelas atau bahkan teman dari kelas lain,dan semakin berhati-hati dalam
bersikap dan berucap karna tidak selama nya yg aku anggap baik,baik
pula bagi ornag lain,hemmm jiwa social ku mulai muncul,apa lagi ketika
aku bertemu dengan anak-anak di SD.
Observasi yang menjadi tugas mata kuliah membuat ku tersentuh dan
makin mencintai ilmu social.betapa bahagia nya ketika ada anak yang
memanggilku “ibu”.tapi waktu ku untuk berjumpa dengan anak-anak
sangatlah terbatas,aku masih bekerja di Perusahaan karna kondisi
membuat ku harus bekerja di perusahaan,aku butuh banyak uang untuk
membiayai kuliah,berobat mamah dan biaya hidup ku.
Kuliah dan bekerja bagi sebagian orang munkin bisa di bilang
ribet,harus mengatur waktu bekerja,kuliah,istirahat dan perasaan.di usia
ku yang sudah ¼ abad ini aku juga harus mulai memikirkan bisa
mempunyai pasangan.ingin rasanya mempunyai pasangan hidup
selamanya yang mengerti aku.dan aku selalu berusaha akan hal
itu.memantaskan diri dan berdoa agar jodoh yang masih LDR an itu
segera di pertemukan di persatukan.
13 jam waktu ku untuk bekerja di perusahaan,begitu banyak
tekanan yang aku hadapi,mulai dari beban kerja,target kerja,bahkan
omongan netizen yang kadang membuat ku baper”pilih kerja atau
kuliah?”iya aku memilih kedua nya,karna aku bisa kuliah karna aku
bekerja,dan aku kuliah untuk masa depan ku.netizen memang kadang
tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.kuliah menjadi seorang guru tidak
lah semudah di benak orang lain,apa lagi jika di lihat dari segi
penghasilan,gaji guru 1 bulan sama dengan gaji ku 1 hari di
perusahaan.pilihan yang berat memang ketika memutuskan untuk
menjadi seorang guru apa lagi guru SD.
Pernah berpikir apa aku salah ambil jurusan?tapi hidup sudah Allah
Ta’ala tentukan,kemana pun aku melangkah dengan rido orang tua pasti
hidup lebih terarah dan nyaman.ketika aku mengurangi jam tidur ku
untuk mengerjakan tugas itu ku anggap sebuah kebutuhan bukan lagi
kewajiban.bekerja lembur untuk mendapat tambahan uang itu pun
kebutuhan meski kadangan badan ini tak mampu,dan akhirnya harus
istirahat di rumah.begitulah aku,pekerjaanku dan kuliah ku.
Semester demi semester aku jalani sebagai mahasiswi calon guru
SD.aku hanya bisa berusaha mendapat IP terbaik semampu dan
Alhamdulillah Allah permudah setiap tugas yang aku kerjakan.dan
mamah yang selalu menguatkan ku.dan kini saat mamah tak di sisi
ku.aku yakin mamah di hatiku.
Hari itu pukul 21:00 aku baru pulang bekerja lembur,aku lihat
mamah duduk di teras rumah menungguku pulang”sudah makan?mandi
terus makan,nanti mamah siapkan dulu”belum aku membuka sepatu
mamah sudah menawari makan.saat itu aku sudah makan di kantor.aku
mengajak mamah ngobrol,semua hal aku ceritakan pada
mamah,kerja,kuliah dan apapun itu ,kami tertawa dan ada tangisan juga
“hidup gini amat yah mah?”kata ku sambal terus memandang wajah
mamah,mamah hanya tersenyum.waktu tidak terasa menunjukan pukul
23:00 aku masih saja belum mandi,di siapkan air hangat oleh
mamah.selesai aku mandi mamah mengusapi punggungku dengan
minyak kayu putih dan bedak,berasa seperti bayi di usia 25 tahun.terima
kasih mamah.
Ke esokan pagi nya ketika aku akan berangkat bekerja ku lihat
mamah duduk di teras sambal memejamkan mata”mah,aku berangkat
yah"ku”pegang tangan mamah ku tapi tak ada jawaban,aku pikir mamah
hanya tertidur.aku pun menggoyangkan badan mamah tetapi malah
cairan yang keluar dari mulut mamah.tubuh mamah lemas,dan mata nya
tak lagi terbuka.aku tak menyangka tadi malam adalah malam terakhir
mamah memperlakukan ku seperti bayi.dan mamah tidak akan lagi
memperhatikan ku.iyaa….mamah telah di panggil dan tenang bersama
Allah Ta’ala.badan ku gemetar,pikiran ku kacau seakan aku sedang
bermimpi dan ingin segera bangun dari mimpi ku lalu memeluk
mamah.tapi inilah kenyataan.mamah dan ayah ku tidak pernah pergi dari
ku.mereka bahkan selalu ada di hatiku dan bersamai ku kemana pun aku
pergi.teringat perkataan mamah”jika sudah jadi sarjana jangan lah
bangga dengan gelar,karna gelar mu menunjukan siapa dirimu,dan
bijaksana lah terhadap anak didik mu,mamah dan ayah akan bahagia
melihat mu menjadi seorang guru yang selalu melibatkan Allah
Ta’ala,jangan jadi sarjana kertas,hanya bangga dengan ijazah tapi tidak
bisa bermanfaat bagi orang banyak”

Mamah ….Ayah….
Akan ku buktikan bahwa aku bukan
Sarjana Kertas dan akan menjadi seorang
guru yang amanah dunia-akhirat.aamiin
Nantikan kisah selanjutnya di “Rima Love Story”hehey

Anda mungkin juga menyukai