Terima kasih untuk semua yang telah diberikan. Lagi-lagi Allah belum
merestui apa yang menjadi keinginanku. Bila diulas balik setahun yang lalu,
dimana aku mendaftarkan diri di IPDN dengan terjun bebas. Tidak tahu les
dimana yang bagus dan menjamin materi yang disampaikan itu akan masuk
dites. Begitu banyak pengorbanan orang tuaku untukku dari tahun lalu hingga
sekarang, mungkin sampai nanti aku yakin ibu dan bapak pasti akan
memberikan yang terbaik.
Mulai dari bapak yang mengajariku PNS itu enak dan tidak memberatkan
mu, apalagi kamu sebagai perempuan. Dan, ibu yang selalu berkata anak
perempuannya ini harus kerja nantinya, harus mempunyai penghasilan, agar
tidak merepotkan orang lain. Hatiku langsung bergerak dan mempunyai
keinginan kuat untuk mendaftar IPDN.
Mulai mencari tahu lebih dalam lagi apa itu IPDN, materi tesnya dan
kesehatan fisik. Sampailah ke Bimbingan Tunas Bangsa, Bandung. Bertanya-
tanya bagaimana lesnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan dan apa saja yang
akan didapatkan. Memang, aku bukan dari keluarga yang apa-apa selalu ada.
Biaya yang dikeluarkan itu bukan biaya yang sedikit.
Tapi, ibu bapak tidak pernah mengeluh berapa yang harus dikeluarkan
asalkan anaknya bisa sukses dengan apa yang menjadi keinginannya. Tidak
perlu disebutkan habis berapa juta mulai dari bulan Oktober sampai bulan Juni.
Biaya yang sangat luar biasa yang tidak disangka orang tua ku mampu
memenuhi kebutuhanku.
Setelah tes SKD, lagi-lagi skor memenuhi tapi tidak lagi mencapai terget.
Dua kali kegagalan yang menyakitkan. Bukan hanya untuk diriku sendiri, pasti
bagi keluarga kecilku juga. Memang mungkin usaha ku belum keras agar dapat
hasil yang maksimal. Ditahun ini, sedihnya tidak berlarut Panjang. Hanya saja,
kecewa yang takkan terlupakan,
Ditahun ini aku berterimakasih kepada banyak pihak yang terlibat dalam
rencana hidupku. Terimakasih ku kepada keluarga kecilku yang selalu
membangkitkan semangatku. Teruntuk bapak, terimakasih pak sudah bekerja
keras untuk keluarga ini. Maafkan anak perempuanmu satu-satunya ini yang
belum bisa membawamu ke lapangan hijau IPDN. Terimakasih pak sudah
memberikan yang terbaik untuk Aca. Terimakasih sudah memberikan semangat
yang tidak ada henti-hentinya. Terimakasih telah menasehati yang tiada
hentinya hingga saat ini. Terimakasih telah memberikan pencerahan masa depan
yang indah. Sekali lagi, maafkan anakmu ini yang belum bisa membanggakan
mu.
Terimakasih untuk semua yang telah bapak dan ibu berikan. Aca tidak
akan bisa membalas itu semua. Ibu bapak taukan, anak perempuanmu ini kuat.
Pasti Aca bisa menjalani semua dengan baik. Doakan anakmu ini disegala
tantangan dunia akhirat dan bisa melewatinya. Pesan Aca untuk ibu dan bapak
hanya satu, jaga betul kesehatannya. Diingat betul apa yang harus dijaga dengan
baik. Karena pengingat terbaik adalah diri sendiri. Jaga Kesehatan ibu bapak
untuk Aca. Tunggu Aca sukses ya bu, pak.
Dimulai tahun ini Aca akan berjuang lebih keras lagi, berdoa lebih giat
lagi, mencintai apa yang harus dicintai dan menjaga apa yang harus dijaga.
Terimakasih untuk semuanya, tunggu anakmu ini memakai seragam. Teruntuk
khusus adikku satu-satunya. Terimakasih telah menjadi adik yang baik, sabar
dan mengerti mbakmu ini. Maafkan mbak belum bisa jadi mbak yang baik, tapi
mbak akan terus belajar lagi. Dek, pesan mbak sama kamu jangan pernah sia-
siakan waktu yang kamu punya sekarang, pergunakan dengan baik. Pikirkan
masa depanmu mulai dari sekarang. Ingin jadi apa, ingin kemana, tentunya yang
kamu suka dan kamu tekuni nantinya. Yuk mulai bareng-bareng berubah lebih
baik lagi, lebih giat lagi, lebih patuh lagi dan lebih konsisten lagi. Belajar yang
bener dek untuk masuk SMA selanjutnya. Mbak gam au kamu merasakan
kegagalan yang mbak rasakan ya dek. Kamu harus lebih sukses dari mbak
nantinya. Ambilah hikmah dan pelajaran berharga dari pengalaman mbakmu
ini. Jangan pernah mengecewakan ibu dan bapak, cukup mbak saja. Diingat dan
dilaksanakan ya dek pesannya.