Anda di halaman 1dari 2

Sepucuk Surat Untuk Sang Pelita Dalam Kegelapanku

Gresik, 23 September 2021


Untuk Guruku tercinta
di UPT SDN 52 Gresik

Assalamualaikum Wr.Wb,
Apa kabar Bu? Alhamdulillah saya disini dalam keadaan sehat wal afiat. Semoga ibu juga
dalam keadaan sehat dan tanpa kekurangan satu apapun, Aamiin. Masih tetap semangat ya bu
mengajar di tengah pandemi seperti sekarang ini?
Bu, belajar di sekolah adalah hal yang sangat saya rindukan saat ini. Hampir dua tahun saya
belajar mandiri di rumah, menatap layar handphone menunggu tugas dan materi yang ibu
berikan. Jujur saya merasa bosan dan ingin segera kembali ke sekolah. Saya menyadari
betapa berartinya kehadiran sosok guru dalam kegiatan belajar ini.

Engkaulah yang saya sebut sebagai sang pelita dalam kegelapanku. Bagaimana tidak? Saat
ini saya mengetahui banyak hal karena didikan dari ibu. Bagaimana caranya saya berterima
kasih kepada sesosok pahlawan tanpa tanda jasa, ingin rasanya saya bisa membanggakan ibu
dengan sebuah prestasi. Angan-angan yang begitu besar, tetapi terkadang semangat untuk
meraihnya sedikit surut. Perjuangan yang saya miliki belum sebanyak yang ibu miliki. Nilai –
nilai yang saya dapat ketika ibu memberi tugas menjadi tolak ukur perjuangan saya. Saya
merasa kecewa kepada diri sendiri ketika saya mendapat hasil yang tidak sesuai dengan
ekspektasi, hal itu lah yang dapat merobohkan benteng pertahananku. Persaingan untuk
menjadi nomor satu yang tinggi membuat saya harus lebih semangat lagi. Seringkali saya
membayangkan betapa bangganya orangtua memajang deretan piala dan medali yang akan
saya dapat. Betapa bangganya ibu terhadap saya, jika saya mewujudkan itu semua.

Seringkali ibu mengucap kata berusahalah dan ibu tak pernah lelah membimbing memberi
wawasan yang sangat luas sehingga jalan menuju kesuksesanku menjadi lebih terarah.
Beberapa kali terbesit dalam pikiran untuk berputus asa, lalu saya mengingat kembali apa
yang telah ibu ucapkan. Saya bangun kembali harapan dan angan-angan yang hampir saja
runtuh karena keputusasaan itu. Bangun dan terjatuh lagi menjadi hal yang biasa. Apa yang
telah saya alami ini pasti tidak lebih berat dari perjuangan ibu. Apalagi di masa pandemi
sekarang ini, ibu berusaha untuk tetap mengajar memberi materi dan berharap saya sebagai
siswa dapat memahaminya dengan baik meskipun dalam segala keterbatasan karena sistem
daring ini. Ketika ibu sudah sekuat tenaga dan pikiran menjelaskan sebuah materi, eh ternyata
masih ada beberapa siswa yang nilainya sangat kurang hal itu mungkin membuat ibu merasa
kurang berhasil dalam menyampaikan materi belajarnya. Susah payah ibu membuat tugas
melalui sistem daring ini, tetapi ada beberapa siswa yang terkadang menunda waktu untuk
mengerjakannya dan mengerjakannya tidak penuh keseriusan. Tapi tenang bu, saya bukan
termasuk dalam siswa yang seperti itu. Saya harus bertanggung jawab dalam mengemban
amanah menjadi seorang siswa yang baik budi pekertinya.

Ibu merupakan sosok guru yang sangat hebat, entah kalimat apa yang pantas saya ucapkan
untuk menggambarkan kehebatan ibu. Ibu tanpa henti dan tanpa mengenal lelah selalu
membimbing saya. Terimakasih telah membimbing saya sampai detik ini. Terimakasih telah
membuat saya menjadi anak yang lebih rajin, lebih mengetahui tentang banyak hal membuat
jalan menuju impian kelak menjadi lebih terbuka lebar. Apa yang telah ibu berikan kepada
saya, saya akan jadikan motivasi jika tiba- tiba sata merasa tidak mampu dalam menggapai
sebuah mimpi. Saya yang mempunyai impian tinggi, tidak mau tetap berada di zona nyaman,.
Zona itu yang akan membuat saya lengah, dan tidak bisa terus berkembang dalam
mewujudkan mimpi. Saya harus bisa mencoba hal baru dan tetaplah mendampingi.

Ibu guru, tunggu saya sukses. Saat ini memang saya belum bisa membuat ibu bangga, tapi
saya yakin di masa depan nanti saya bisa membuat bapak ibu guru di UPT SDN 52 Gresik
dan orang tua saya bisa tersenyum bangga melihat saya mencapai banyak prestasi. Saya
sangat menghargai perjuangan ibu dalam membimbing saya. Saya akan selalu mendo’akan
ibu agar selalu sehat, panjang umur hingga bisa melihat saya sukses. Usaha itu sudah mulai
saya bangun dengan pasti setelah saya mengenal sosok pahlawan tanpa tanda jasa seperti ibu.
Saya ingin melanjutkan perjuangan ibu dalam membagi ilmu untuk mencerdaskan anak
bangsa. Saya berharap ibu bisa bangga melihat pencapaian saya nantinya. Terimakasih untuk
segala ilmu yang telah engkau berikan, jasa-jasa yang tak pernah bisa saya lupakan. Tetap
semangat dalam mengajar ditengah pandemi ini ya bu, ini akan berakhir dan ibu bisa
mengajarkan kembali tanpa mengalami gangguan dalam sistem daring. Ibu telah menjadi
sosok pelita dalam gelapnya jalan menuju sukses saya.

Sekian sepucuk surat yang dapat saya sampaikan, beribu maaf jika ada kesalahan dalam
penyampaian tiap kalimatnya. Dan terimaksih telah meluangkan waktunya untuk membaca
surat dari saya

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salam dari muridmu,

Erina Ramellia P

Anda mungkin juga menyukai