Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rina Kartika

Npm : 2106103040072

Kelas : 01

Kasih Sayang Guru

Dengan adanya orang tua, kita bisa terlahir di dunia ini. Dengan adanya guru, kita bisa mendapat ilmu yang
berharga dengan bersekolah. Maka dari itu, tidak mengherankan jika sampai saat ini guru selalu dikatakan
sebagai orang tua kedua yang patut kita hormati.Sebutan ini muncul bukan tanpa alasan, karena dengan
adanya jasa yang diberikan oleh para guru, kita bisa mendapat berbagai macam ilmu yang akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita. Seperti yang sudah kita ketahui, tugas guru adalah membimbing, menegur,
dan menjaga kita selama di sekolah.

Selain itu, guru juga sering dikatakan sebagai kunci penting dimana kita bisa sukses di masa depan nanti.
Maka dari itu, sudah ada banyak orang juga yang mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa.

Para guru inilah yang selalu menemani kita selama suka maupun duka di saat kita menempuh pendidikan
di sekolah. Selain kedua orang tua kita, mereka jugalah yang akan bangga ketika melihat kita bisa meraih
prestasi yang membanggakan.

Bahkan, ketika kita sedang terpuruk dan mengalami kegagalan yang akan membuat kita kecewa, para guru
pun bisa merasakan kesedihan akan hal itu. Namun, meski begitu mereka tidak akan pernah menunjukkan
perasaannya tersebut, tapi mereka justru akan membangkitkan semangat kita dengan lebih baik lagi.

Jangan pernah lupa menghormati guru-guru kalian yang sudah sangat berjasa di kehidupan kalian, dan kami
hanya bisa berkata kepada guru-guru di luar sana, bahwa segala hormat kami akan tertuju untukmu.

Cerita indah kisahmu terkenang di hari guru. Mengingat kerja keras pahlawan menerobos suasana terik
siang. Rela tinggalkan keluarga di rumah demi selesaikan tugas pengabdian. Segala terlaksana dalam hati
yang terikhlaskan. Dengan segala keadaan tidak menyurutkan semangat mengajar.

Terselesaikan hingga garis lurus sampai finish. Dari titik terbentuk barisan yang indah. Tercurah dalam
ilmu yang bermanfaat. Baktimu terukir menawan dalam ingatan. Tidak akan terlupakan sampai kapanpun
itu. Setiap pijakan diterangi oleh nasehatmu. Terlampau dengan ilmu yang tak terbeli. Wahai guruku.
Dengan adanya orang tua, kita bisa terlahir di dunia ini. Dengan adanya guru, kita bisa mendapat ilmu yang
berharga dengan bersekolah. Maka dari itu, tidak mengherankan jika sampai saat ini guru selalu dikatakan
sebagai orang tua kedua yang patut kita hormati.Sebutan ini muncul bukan tanpa alasan, karena dengan
adanya jasa yang diberikan oleh para guru, kita bisa mendapat berbagai macam ilmu yang akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita. Seperti yang sudah kita ketahui, tugas guru adalah membimbing, menegur,
dan menjaga kita selama di sekolah.

Selain itu, guru juga sering dikatakan sebagai kunci penting dimana kita bisa sukses di masa depan nanti.
Maka dari itu, sudah ada banyak orang juga yang mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa.

Para guru inilah yang selalu menemani kita selama suka maupun duka di saat kita menempuh pendidikan
di sekolah. Selain kedua orang tua kita, mereka jugalah yang akan bangga ketika melihat kita bisa meraih
prestasi yang membanggakan.

Bahkan, ketika kita sedang terpuruk dan mengalami kegagalan yang akan membuat kita kecewa, para guru
pun bisa merasakan kesedihan akan hal itu. Namun, meski begitu mereka tidak akan pernah menunjukkan
perasaannya tersebut, tapi mereka justru akan membangkitkan semangat kita dengan lebih baik lagi.

Jangan pernah lupa menghormati guru-guru kalian yang sudah sangat berjasa di kehidupan kalian, dan kami
hanya bisa berkata kepada guru-guru di luar sana, bahwa segala hormat kami akan tertuju untukmu.

Cerita indah kisahmu terkenang di hari guru. Mengingat kerja keras pahlawan menerobos suasana terik
siang. Rela tinggalkan keluarga di rumah demi selesaikan tugas pengabdian. Segala terlaksana dalam hati
yang terikhlaskan. Dengan segala keadaan tidak menyurutkan semangat mengajar.

“Jika pengalaman adalah salah satu guru terbaik, maka menjadi seorang guru adalah salah satu pengalaman
terbaik.”

Ketika suatu kali ada yang bertanya, “motivasi apa yang bisa menjadi landasan bagi para guru, agar selalu
mempunyai semangat untuk mengajar?”

Jawaban dari seseorang yang ditanya, memberikan jawaban berupa pertanyaan kembali, namun yang tidak
membutuhkan jawaban.
“Ketika bertahun-tahun lamanya telah berlalu dan ada murid yang selalu ingat, akan apa yang telah gurunya
lakukan dan ajarkan untuk kebaikan, lalu motivasi apa lagi yang dibutuhkan oleh seorang guru?”

Dahulu, sebelum banyak turun melakukan audit sistem manajemen ke sekolah, rasanya masih belum
menyadari akan besarnya pengorbanan seorang guru. Dahulu, sebelum seringnya berinteraksi dengan para
guru saat turun untuk berbagi inspirasi, penghormatan kepada mereka belum banyak diberi.

Guru, tepatlah jika dikatakan kalau dirimu adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru sangat jauh berbeda
dengan profesi seorang karyawan. Karyawan pulang tanpa membawa banyak tumpukan pekerjaan.
Sementara guru, seringkali membawa tanggungan pekerjaan sebagai hasil dari suatu pembelajaran di
sekolah.

Seorang guru menjadi orang tua kedua. Perencana kegiatan belajar, seseorang yang dituntut pandai
berkomunikasi, berpikir jauh ke depan, mengorganisasi sebuah kelas, ataupun sosok yang bisa mengayomi.
Seseorang yang menjadikan segala sesuatu yang menjadi urusan siswanya berjalan dengan lancar. Sosok
yang bisa memberi kebahagiaan bagi muridnya, serta menyebarkan kegembiraan dalam proses
pembelajaran.

Guru, kerap kali menjadi panutan dalam banyak hal.

Guru kehidupan saya pernah berujar, “maknailah dengan baik, arti dari sebuah kata terima kasih. Apa yang
sudah kita terima, kita kasih-kasihkan kembali.”

Seberapa banyak ilmu yang sudah didapatkan, dari para guru formal yang kita temui di sekolah?

Lalu seberapa banyak pula ilmu-ilmu kehidupan yang telah didapatkan? Didapat untuk menambah
khasanah kehidupan, saat berinteraksi atau berjumpa dengan seseorang. Jumlah mereka, akan bisa jauh
lebih banyak dari yang ditemui di sekolah. Jika Tuhan tidak pernah hitung-hitungan dalam memberikan
tambahan pengetahuan pada kita, lalu apa yang sudah kita berikan pada sesama?

Mengapa terkadang, kita begitu menahan untuk hanya berbagi ilmu pada mereka yang membutuhkan uluran
tangan. Sedikit berbagi pengalaman untuk mengangkat kecerdasan. Menumbuhkan kebahagiaan dan
memunculkan keceriaan pada mereka yang membutuhkan pengetahuan.

Sobat, mari turun tangan untuk turut mengambil peranan. Meneruskan kebaikan yang pernah diajarkan.
Berbagi atas apa yang telah kita terima. Selain itu, mari kita gerakkan kegiatan untuk merajut silaturahim
pada mereka yang telah berjasa. Impian masa kecil kita telah diuntai dengan sangat baik oleh para guru
yang banyak membantu. Mari bersama, kita datangi guru-guru kita yang masih ada. Guru semenjak kita
masih duduk di bangku sekolah dasar, hingga guru yang telah banyak berjasa sampai hari ini.

Teriring doa, semoga untuk para guru yang telah tiada, Allah berkenan untuk memberikan tempat terbaik
di sisi-Nya.

Anda mungkin juga menyukai