Anda di halaman 1dari 2

Guru adalah salah satu pengalaman yang terbaik

“Jika pengalaman adalah salah satu guru terbaik, maka menjadi seorang guru adalah salah
satu pengalaman terbaik.” Melalui tulisan ini, saya akan menceritakan dan berbagi pengalaman saya
mengajar di sekolah yang mungkin sekiranya bisa bermanfaat bagi teman-teman guru seperjuangan.
Ketika suatu kali ada yang bertanya, “motivasi apa yang bisa menjadi landasan bagi kita para guru,
agar selalu mempunyai semangat untuk mengajar?” Jawabannya adalah mengajarlah dengan
sepenuh hati dan jadikanlah pekerjaanmu sebagai seorang guru itu suatu ibadah dan amanah. Ibadah
dalam bahwasannya adalah sebagai bentuk pengabdian kita kepada Tuhan, sedangkan amanah
adalah memberikan ilmu yang kita miliki agar bermanfaat bagi orang lain.
Pahlawan sejatinya adalah sosok yang menonjol atas keberanian dan pengorbanannya
membela kebenaran. Pahlawan pada umumnya mendapat penghargaan dalam bentuk pengakuan,
pemberian medali Presiden, atau bahkan dijadikan simbol dalam mata uang. Lalu apa yang
membuat guru menjadi pahlawan tanpa tanda jasa? Karena guru memiliki tugas yang cukup berat
dalam mendidik siswanya. Mendidik begitu banyaknya siswa dengan berbagai karakter dan
memastikan mereka agar menjadi manusia yang bijak bukanlah hal yang mudah. Seorang guru
harus mengerti mentalitas siswa yang semakin sekarang semakin beragam dan mereka dituntut
untuk menanamkan nilai manusiawi. Seorang guru pun dapat menjadi panutan utama siswanya
dalam menjalani hidup. Sehingga, apa yang kita lakukan dalam sehari-hari akan menjadi contoh
bagi para siswanya.
Seorang guru juga menjadi orang tua kedua bagi siswanya setelah orang tua mereka di
rumah. Di sekolah, guru sebagai perencana kegiatan belajar, mengorganisasi sebuah kelas, ataupun
sosok yang bisa mengayomi siswanya. Sosok yang bisa memberi kebahagiaan, keharmonisan dan
kerukunan bagi siswanya, serta semangat kegembiraan dalam proses pembelajaran.
Seyogiannya, semua orang adalah guru dan rumah adalah sekolah. Guru bukan berarti
seseorang yang memberikan materi pembelajaran kepada siswa, tetapi seseorang yang memberikan
informasi dari yang kita tidak tahu kemudian menjadi tahu itu adalah ilmu. Ilmu yang kita berikan
kepada orang lain adalah sebagai ladang ibadah kita yang tidak akan pernah terputus. Tetapi, guru
dalam artian tersebut adalah pengertian guru pada umumnya, sedangkan pada khususnya guru
adalah orang yang memberikan ilmu dan mendidik kita di sekolah agar menjadi orang yang
berguna. Tanpa guru, tidak akan ada yang menjadi dokter, polisi, TNI, pilot, dan sebagainya.
Karena, semua hal itu harus mereka capai melalui pendidikan di sekolah.
Guru juga manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Saya pun sebagai seorang guru
juga memiliki kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Tetapi disini kita sebagai
seorang guru harus bisa menempatkan dengan baik emosional kita yang mungkin tidak terkontrol.
Saat dalam kondisi marah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali emosi kita dan
menemukan cara bagaimana mengatasinya. Dalam kondisi tersebut, kita harus bisa mengubah diri
kita sendiri barulah kita dapat mengubah dunia, maksudnya dengan kita memberikan aura yang baik
kepada siswa sehingga siswa kita merasa nyaman bersama kita.
Saya adalah salah satu guru di sekolah Maitreyawira, yang mana sangat berbeda agama dan
suku dengan sebagian besar siswa saya. Tetapi, di sekolah ini, memiliki misi dunia satu keluarga,
yang artinya walaupun berbeda agama, adat istiadat, dan suku, kita semua adalah keluarga, sama-
sama makhluk ciptaan Tuhan. Sekolah ini bukan hanya mengedepankan akademik tetapi juga
memberikan pendidikan moral bagi siswanya agar menjadi pribadi yang berkarakter. Dimulai
dengan membiasakan siswa untuk menerapkan 3S yaitu senyum, salam dan sapa. Hal ini harus
dimulai dari gurunya, karena guru itu digugu artinya setiap perkataan dan tindakannya akan diikuti
oleh siswanya. Jadi, guru harus memberikan contoh yang baik bagi siswanya.
Saya mengajar mata pelajaran matematika, yang mana kebanyakan siswa pasti takut atau
tidak suka pelajaran matematika. Sebelum tahu siapa gurunya, siswa pasti akan menjadi down dulu
setelah tahu pelajaran yang kurang mereka sukai, sehingga membuat mereka kurang semangat
untuk belajar. Ini adalah tantangan saya sebagai seorang guru untuk berusaha memotivasi siswa
agar semangat dalam belajar. Siswa lebih tertarik belajar dengan hal-hal yang nyata (konkret)
daripada abstrak. Hal tersebut bisa kita lakukan dengan memberikan sedikit games dalam
pembelajaran agar siswa menjadi tertarik untuk belajar, seperti menunjukkan bentuk balok (balok
yang dibuat dari karton) atau mengaitkan bentuk balok dalam kehidupan seperti ruangan kelas.
Alhamdulillah, siswa menjadi lebih semangat dalam belajar dari yang sebelumnya.
Pelajaran matematika akan menjadi menarik bagi siswa kita, jika kita bisa membuatnya
menjadi lebih mudah dicerna oleh siswa kita. Apalagi matematika adalah pelajaran yang termasuk
sulit, jadi kita sebagai seorang guru harus bersabar dalam menjelaskan berulang kali hal yang sama,
karena setiap siswa kita memiliki kemampuan tanggap yang berbeda. Kita harus bisa mengontrol
emosi kita, karena kita juga manusia, pasti ada rasa kesalnya jika ditanya terus hal yang sama,
disinilah kita harus pandai mengontrol emosi kita agar suasana belajar menjadi menyenangkan.
Dengan kesabaran dan ketulusan yang kita berikan, kita akan bisa melihat sendiri siswa kita mulai
menyukai kita dan lama-kelamaan menjadi suka pelajaran matematika. Terkadang masalah yang
kita miliki menjadi hilang hanya karena melihat senyum tulus mereka saat belajar bersama kita.
Dan ingatlah, jika siswa senang dengan kita, maka mereka sendiri pasti akan sering mencari kita.
Selain mengajar bidang tertentu, lebih berat lagi tugas seorang wali kelas, dimana harus
lebih mengenal benar karakteristik siswanya. Selain mengajar, membuat struktur kelas, juga sebagai
guru BK yang harus aktif melihat perkembangan siswanya dari sisi emosional mereka dan lainnya.
Kita harus bisa memotivasi siswa yang anaknya masih pemalu dan pendiam menjadi anak yang
lebih baik dari sebelumnya sesuai kemampuannya. Setelah kita menjadi guru, kita merasakan
bahwa guru kita yang telah memberikan ilmu kepada kita saat di sekolah adalah orang yang sangat
berjasa dalam hidup kita sehingga kita bisa seperti sekarang ini. Karena itulah, jadikan setiap
pengalaman kita berinteraksi dengan siswa kita menjadi pengalaman yang berharga yang mungkin
akan diingat oleh mereka. Terlepas dari itu semua, saya masih perlu belajar dan terus belajar
menjadi seorang guru yang bisa memberikan kenyamanan, keharmonisan, dan kerukunan dengan
siswa.

Anda mungkin juga menyukai