0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
137 tayangan6 halaman
Pengabdian seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas akan selalu terukir dalam kenangan para muridnya seumur hidup. Interaksi antara guru dan murid yang penuh semangat, kasih sayang, serta proses transfer pengetahuan yang sabar akan membentuk kenangan terbaik bagi para murid.
Pengabdian seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas akan selalu terukir dalam kenangan para muridnya seumur hidup. Interaksi antara guru dan murid yang penuh semangat, kasih sayang, serta proses transfer pengetahuan yang sabar akan membentuk kenangan terbaik bagi para murid.
Pengabdian seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas akan selalu terukir dalam kenangan para muridnya seumur hidup. Interaksi antara guru dan murid yang penuh semangat, kasih sayang, serta proses transfer pengetahuan yang sabar akan membentuk kenangan terbaik bagi para murid.
Kualitas hati yang paling penting bagi seorang guru ditunjukan
dengan sikap bersyukur. Apa yang sudah kita jalani merupakan sebuah karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita. Menjadi guru adalah sebuah wujud kesyukuran kita, syukura atas keilmuan yang sudah kita peroleh. Dengan bersyukur kita akan senantiasa menjadi pribadi yang damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, jika kita tidak pandai bersyukur maka ini menjadi sebuah beban yang kian hari kian memberatkan langkah kita. Perasaan kurang menjadikan diri kita tidak akan bahagia.
Banyak hal yang mungkin yang menjadikan diri kita kurang
bersyukur terhadap nikmatnya Allah, pertama karena kita terlalu memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, selalu ingin tercapai segala hal yang diidam-idamkan. Contohnya, jika kita ingin memiliki gaji yang tinggi, ingin membeli kendaraan yang nyaman dipakai untuk berangkat ke sekolah, dan lain sebagainya. Pada akhirnya kita justru hanya akan terobsesi pada hal-hal yang bersifat materi belaka.
Tentu kita tidak dilarang memilki keinginan, justru terkadang
dari keinginan ini muncul sebuah semangat dan tekad yang kuat untuk mencapainya. Namun jangan sampai dengan keinginan ini justri yang akan menajdi akar peasaan tidak bahagia. Kita dapat mengubah rasa ini dengan fokus pada apa yang sudah kita miliki selama ini. Ingatlah kenikmatan yang sudah kita peroleh, tidak semua orang bisa beruntung menjadi guru, sebagian dari rekan-rekan kuliah kita dulu mungkin hari ini masih menganggur, atau beralih haluan menjadi tenaga kerja lainnya. Bersyukurlah maka kita akan bahagia.
Hal lain yang menjadikan kita kehilangan rasa syukur yaitu
sikap dari dalam diri kita yang selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. Selalu saja kita merasakan bahwa kita jauh lebih kurang beruntung dari orang lain. Kita anggap orang lain lebih baik, lebih cantik, lebih tampan, lebih kaya, lebih sukses dan lebih beruntung dari kita.
Memang seperti sebuah pepatah bahwa rumput tetangga
selalu saja lebih hijau. Begitulah kita yang selalu menganggap orang lain jauh lebih beruntung dibanding kita. Kita tidak pernah menduga bahwa rumput tetangga yang nampak lebih hijau, begitu didekati ternyata hanyalah sebuah percampuran rumput dan ilalalng kering yang berwarna cokelat. Ibarat pepatah jawa yang sering saya dengar ‘Urip iku mung sawang sinawang‘. Artinya, hidup itu hanya tentang melihat dan dilihat. Karena melihat dan kita sadar bahwa kita juga dilihat, timbullah perbandingan tentang apa yang terlihat.
Maka kunci kebahagiaan adalah bersyukur, Allah sudah
memberikan sebuah nikmat yang tidak bisa kita hitung, dan tak perlu dibanding-bandingkan dengan orang lain. Mensyukuri nikmat adalah sebuah keniscayaan, dengan menghadirkan kesyukuran dalam diri kita, maka hidup akan menjadi lebih tenang, apa yang kita jalani mejadi lebih ringan.
Allah sudah mengingatkan bahwa syukur ini yang akan
menjadikan nikmat kita semakiin bertambah, dan apabila kita ingkari nikmat kita, maka justru kekufuran ini yang akan menjadikan kesengsaraan kita. Guru yang hebat mengawali setiap hari dengan rasa syukur yang tinggi, dalam lisanya hanya ada pujian kepada Allah. Keberkahan menjadi seorang guru adalah sebuah anugerah yang tidak ternilai harganya. Ilmu yang dititipkan kepada kita, hendaknya kita gunakan sebaik-baiknya untuk mendidik, menjadi telada bagi siswa kita. Begitulah kita diajarkan tentang nikmatnya rasa syukur menjadi seorang guru.
Menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena ilmu
dan semua yang disampaikan ke murid adalah tentang kebaikan untuk masa depan mereka, ilmu yang bermanfaat adalah investasi akhirat yang tidak akan pernah terputus.
lmu bermanfaat yang kita bagikan akan selalu menghasilkan
pahala manakala ilmu tersebut diamalkan oleh orang lain dan mendatangkan manfaat. Bila orang lain tersebut mengajarkannya kepada orang lain lagi dan yang lain mengamalkan, maka kita sebagai pemberi ilmu di awal masih akan mendapatkan kucuran pahala. Ini akan mengalir terus sekalipun kita sudah meninggal. Makanya jangan sungkan- sungkan untuk berbagi.
Konsep ini hampir sama dengan sistem bisnis MLM. Dimana
berawal dari satu (diri kita) kemudian menyebar dan menyebar. Makin banyak “member aktif” maka makin besar omzet dan bonus kita. Kalau Anda telaah lebih lanjut, bukankah penyebaran agama kita dulu juga menggunakan sistem yang hampir sama. Dari satu orang yang menerima wahyu, menyebar kepada beberapa juru dakwah pertama dan akhirnya menyebar hingga ke berbagai belahan dunia. Bersyukurlah menjadi guru, dahulu saya sering mendengarkan nasehat dari orang tua bahwa harta kita yang sesungguhnya bukanlah yang kita miliki saat ini, melainkan yang kita keluarkan di jalan Allah. Ketika kita menyedqahkan sebagian harta kita untuk hal-hal positif, maka itu akan menjadi investasi yang luar biasa.
Sebagai contoh : katakanlah Anda bershodaqoh untuk biaya
pembangunan masjid / rumah ibadah. Maka, ketika masjid itu jadi dan terus digunakan oleh orang-orang untuk ibadah maka selama itulah pahala terus mengalir memenuhi bekal kita, sekalipun kita sudah meninggal. Begitupun menjadi guru, ketika kita meniatkan diri bersedekah dengan keilmuan yang kita miliki. Maka selama ilmu yang kita berikan digunakan oleh para murid-murid kita, insyaALlah pahalanya juga akan mengalir kepada kita. Pengabdian Guru, Abadi dalam Kenangan
Proses pembelajaran di kelas yang dijalani seorang guru
merupakan sebuah interaksi indah antara dua pihak, guru dan murid.
Menjadi guru tentu saja melewati satu proses interaksi
bersama para siswanya. Interaksi yang dibangun penuh semangat dengan rasa kasih dan sayang. Intaraksi antara guru dan para siswa yang terjalin dengan baik akan selalu membekas dalam ingatan setiap siswa.
Tentu saja kenangan yang terjadi dalam setiap proses interaksi
ini bukan hanya ketika saat sang siswa mampu mencapai keberhasilan. Bahkan sampai seumur hidup pun kenangan ini akan selalu terukir dalam hatinya. Saat kita menjadi murid kita menghadirkan beragam kesan dan kenangan yang penuh tawa, bahagia, senyum dan keharuan.
Kenangan buruk guru yang mengajar tanpa semangat, tidak
disiplin, dan kurang berkembang dalam menyampaikan materi pelajaran akan diingat pula oleh para siswa. Bagi para siswa semua yang pernah terjadi akan tetap abadi dalam kenangan para siwa.
Maka sudah selayaknya sebagai seorang pendidik, jadilah guru
hebat yang mampu mengukir kenangan terbaik dalam setiap sanubari para siswa. Guru itu mulia dan akan memuliakan para siswa-siswanya. Namun guru juga tetaplah manusia, tidak jauh dengan manusia lainnya. Sudah saatnya kita mengubah paradigma pendidikan dengan tampilan terbaik yang mengesankan.
Peran kita sebagai pendidik dalam mengukir setiap kenagnan
indah bersama siswa harus menjadi motiviasi mereka melangkah pada jenjang pendidikan selanjutnya hingga mereka menemukan impian kehidupan.
Interaksi yang mengesankan dan akan dikenang sepanjang
masa dilalui dengan penuh kesabaran. Proses transfer pengetahuan dengan landasan sabar dan keikhlasan akan membuahkan hasil yang maksimal.
Guru hebat adalah dia yang rela mencurahkan seluruh jiwa
raganya untuk keberhasilan anak didiknya. Pada awalnya mungkin tidak sengaja menjadi guru, tapi jika dia mampu menyadari peran pentingnya, maka dia akan berhasil membangun paradigma bahwa guru adalah profesi yang terhormat.