Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah SDN Kalinusu 02 beserta dewan guru.
Yang saya hormati orangtua dan wali murid, serta yang saya banggakan teman-
teman seperjuangan; siswa-siswi SDN Kalinusu 02. Puji dan syukur marilah kita
panjatkan kehadirat allah swt. Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan
pada suri tauladan umat manusia, yakni habibana wanabiyyanaMuhammad SAW.
Untuk Bapak dan Ibu guru yang kami cintai, Masih terbayang dalam ingatan,
ketika bapak dan Ibu gurumengajari kami dengan penuh sabar dan kasih sayang.
Terima kasih, telah mengajarkan kami berhitung mulai dari 0 sampai 1000
mengenalkan alfabet dari huruf A sampai Z dan membuka cakawala kami tentang
Indonesia, dari sabang sampai merauke. Semoga Allah SWT membalas dengan
pahala yang berlimpah atas semua kebaikan yang bapak dan ibu berikan. Terima
kasih, Pahlawan tanpa tanda jasa. Jasamu abadi, kami kenang sepanjang masa.
Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah Subhaana Wataala karena berkat dan rahmat-Nya kita
semua dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Lilis yang telah mengajari saya, dan telah menyediakan waktunya kepada saya untuk menyampaikan
pidato ini.
Kita mungkin pernah mendengar bahwa ilmu adalah pemimpin amal, menjadikan ilmu itu bagian
penting dalam kehidupan. Untuk menuntut ilmu, kita harus mempelajarinya, kita harus belajar, dan
perkara membangun semangat belajar, bukanlah hal sepele.
Membangun semangat belajar diperlukan rasa percaya diri, rasa keingintahuan yang tinggi, dan
yang terpenting adalah ketekunan. Karena tidak sedikit para pelajar yang tidak tekun malah menjadi
malas, tidak memiliki motivasi belajar dan bahkan yang memprihatinkan adalah jika mereka berhenti
belajar, tapi saya ingin kutip pesan dari Imam As-Syafi’i, jika kamu tak sanggup menanggung lelahnya
belajar, maka kamu harus sanggup menanggung perihnya kebodohan.
Maka bagaimana cara membangun semangat belajar? Terutama untuk menggapai prestasi? Maka
kita butuh motivasi, ada dua poin motivasi.
Yang pertama motivasi internal, yaitu motivasi yang tumbuh dari masing – masing individu,
karena ingin mengembangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Optimisme adalah salah satu
contoh motivasi internal, dimana kita harus menumbuhkan rasa percaya bahwa kita pasti bisa, karena jika
ada orang lain yang bisa, tanyakan pada diri kita sendiri, mengapa kita tidak bisa? Karena pada dasarnya,
setiap individu itu genius, maka sebaiknya kita memanfaatkan apa yang kita punya, bukan mencari apa
yang tidak kita miliki. Yang kedua motivasi eksternal, yaitu motivasi yang berasal dari dorongan
lingkungan, seperti peran sekolah yang memberikan hukuman atau penghargaan pada pelajar, agar kita
sadar dan memahami pentingnya belajar itu sendiri. Tetapi yang harus digarisbawahi adalah jika kita
sedang belajar, jangan pikirkan bagaimana kalau kita menjadi orang yang gagal, tetapi pikirkan
bagaimana cara kita membantu orang yang gagal dalam belajar.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mohon maaf jika ada perkataan yang salah, semoga
bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh