Anda di halaman 1dari 5

Self Branding By Magdalena Simanjuntak

“KETERBATASAN TAMPA BATAS”

Perkenalkan nama Saya Magdalena Simanjuntak, salah satu mahasiswi di Universitas Hazairin Bengkulu
mengambil program studi S1 Bimbingan dan Konseling.

Namun di sini Saya ingin memperkenalkan Terlebih dahulu Identitas saya, Seperti ada Pepatah yang
Bilang “Tak Kenal Maka tak sayang, Sudah Kenal Maka Jadi makin sayang”

sebagai salah satu mahasiswi Disabilitas Tunanetra yang Dianggap Memiliki banyak sekali Keterbatasan.
saya Menyadari bahwa Tidak ada yang salah dengan Opini Tersebut, Tapi saya ingin Menjadi Bukti dan
Jawaban bahwa Keterbatasan Bukanlah Alasan untuk saya Berhenti Berkarya dan Menjadikan alasan
Keterbatasan untuk saya tidak Memiliki Impian Ataupun Menyalahkan Keadaan.

Keadaan Saya Bukanlah suatu Penghalang untuk saya Bisa Menciptakan Dunia yang baru bagi saya
sendiri, saya Percaya Tidak ada yang Kebetulan dalam Hidup ini Semua Ada Madsud dan Tujuan, dan
saya Percaya, Keterbatasan Mampu membawa saya Melebihi Ekspetasi Manusia Pada Umumnya,
diamana Penyandang Disabilitas yang Dianggap Sebelah Mata dalam Meraih impian dan cita-cita. saya
Percaya Lewat Hidup saya Banyak Orang akan dikuatkan dalam Menjalani Hidup ini.

Saya Terlahir dengan Sempurna, seperti Anak yang Terlahir Pada Umumnya, Memiliki Anggota Tubuh
Sempurna,Saya Bertumbuh dengan baik, seperti anak-anak Pada Umumnya, Saya Mengenyam
Pendidikan dengan Sempurna, sampai akhirnya Kenyataan yang tidak Pernah Terfikirkan sebelumnya
harus saya alami, Pada Usia 15 Tahun tepatnya kelas 3 SMP setelah saya menyelesaikan Ujian Nasional
Saya Mengalami Kondisi kesehatan Yang Drastis Menurun. Muntah-muntah dan sakit Kepala yang
sangat Hebat sudah menjadi makanan Saya Setiap hari, dan itu menjadi Membuat Penglihatan sayapun
Menurun.

Bak disambar Petir disiang hari, diagnosa dan Pemberitahuan Dokter Membuat saya tidak Percaya
bahwa saya Mengalami Tumor Otak, dan disarankan untuk melakukan Pengangkatan Jaringan Tumor
secepatnya, Namun saya Menolak untuk Melakukan Tindakan Tersebut.

Sel Tumor Tersebut semakin cepat berkembang menyerang sel-sel saraf yang ada di Kepala saya ,
membuat Beberapa anggota Tubuh saya hampir tidak Berfungsi dengan baik, dan memaksa saya untuk
segera melakukan Pengangkatan Jaringan Tumor karena sudah sampai Merusak sel saraf mata saya,
bahkan saya sempat mengalami kehilangan Penciuman pada waktu itu. Bukan hal mudah untuk saya
Menerima keadaan saya yang terlahir dengan Sempurna, yang sudah sempat melihat bagaimana
Indahnya Pelangi sehabis Hujan, Indahnya Langit Biru dilautan.

3 Tahun Berlalu setelah Pengangkatan Jaringan Tumor Tersebut, saya Memilih untuk Berdamai dengan
keadaan saya, saya memilih untuk Bangkit dari Keterpurukan saya, inilah awal Cerita hidup saya yang
baru.
SLBN 4 Kota Bengkulu adalah saksi cerita hidup saya dimulai, ditempat ini saya merasakan Penerimaan
yang Membuat saya Bersyukur akan Hidup saya, saya Mulai Merasakan Keterbatasan yang Membawa
saya Mengecap apa yang Menjadi Nilai Hidup saya, bahwa Keterbatasan Tidak Mengurangi
Keberhargaan Saya. Lewat Bimbingan dan Pembinaan Guru disekolah saya Mulai Memiliki Karya-karya,
baik itu dari Kurikulum yang saya dapat di sekolah maupun dari Kegiatan diluar sekolah seperti
Mengikuti Events FLS2N mewakili Sekolah tingkat SLB seprovinsi Bengkulu, dll. Disekolah ini semua
Kemapuan saya mulai dilatih dan diasah, sehingga saya Memiliki Kompetensi dalam Membuat Berbagai
Kerajinan dan makanan ataupun masakan. saya bukan lagi dikenal hanya memiliki kekurangan saja,
namun juga memiliki berbagai kelebihan, dan dengan kelebihan itu mungkin banyak orang yang
terheran-heran dan tidak menyangka bahwa saya mampu Melakukan banyak Hal. 3 Tahun tidak cukup
bagi saya untuk terus belajar akan Kemampuan yang saya miliki, 3 tahun cukup bagi saya untuk
menyadari bahwa saya mampu Menciptakan Peluang lewat Keterbatasan saya, dan saya Memiliki
keinginan yang kuat untuk terus Melangkah Maju dan memutuskan untuk Melanjutkan Pendidikan
saya.Lewat Bimbingan guru-guru dan dukungan Keluarga semakin membuat saya yakin untuk terus
melanjutkan Pendidikan saya.

Proses demi Proses saya lewati hingga saya dinyatakan diterima di salah satu Kampus yang ada dikota
Bengkulu, UNIVERSITAS HAZAIRIN itulah Kampus yang saya Percaya akan Membawa saya Kejenjang
Pendidkan yang lebih baik.

Saat perkuliahan tatap muka di kelas dimulai, saya adalah salah satu mahasiswi yang bisa dikatakan
paling fokus mendengarkan dosen Menjelaskan Materi Perkuliahan, selama jam Perkuliahan
Berlangsung saya tidak akan bicara atau ngobrol kalau bukan karena ada hal yang sangat penting baru
saya akan berbicara. Dan sebagai Mahasiswi yang fokus mendengar saya tidak suka dengan keributan
yang seringkali terjadi di kelas disaat Jam mata Kuliah belum dimulai, Terkadang saya lebih memilih
untuk mendengarkan buku yang berbentuk PDF yang sudah tersedia di Handphone saya, daripada harus
ngobrol dengan teman. saya juga selalu berusaha untuk aktif dalam menjawab setiap pertanyaan yang
diberikan dosen.

Dan bisa dikatakan aku satu-satunya orang di kelas yang tidak pernah ngomong kotor ketika bercanda
ataupun lain sebagainya karena menurutku apa yang kita keluarkan dari mulut itu bersumber dari hati
kalau hati kita bersih maka perkataan kita baik tetapi kalau hati kita kotor pasti yang keluar dari mulut
pun kotor sebab itu aku selalu perhatikan tutur kataku dengan orang lain dan jangan sampai aku
berkata-kata kotor kepada orang lain sekalipun saat bercanda. Aku juga suka belajar tentang psikologi
entah kenapa mempelajari tentang diri seseorang itu sangat asik terutama di mata kuliah
pengembangan diri semenjak aku tahu belajar pengembangan diri aku bukan hanya belajar tentang
orang lain tentang sikap orang lain tetapi aku juga belajar tentang diriku sendiri dan materi yang
diberikan itu sangat relate banget dengan diriku contohnya seperti materi tentang overthinking di sini
aku belajar bagaimana cara memikirkan hal-hal yang positif tentang diriku bahkan tentang orang lain
sehingga sedikit demi sedikit cara berpikir yang salah mulai diubah kepada cara berpikir yang lebih bisa
menerima diri sendiri belajar menerima kekurangan ataupun kesalahan yang pernah kita buat belajar
mengampuni diri sendiri dan lain-lain.
Itu aku ketika di kampus namun saat aku di rumah aku bisa dikatakan sebagai anak yang rajin karena
sekalipun aku nggak bisa lihat aku tetap berusaha untuk melakukan apa yang bisa kulakukan seperti
menyapu rumah, mencuci piring, dan berbagai pekerjaan rumah yang lain dan hal ini setiap hari aku
lakukan semampu dan sebisaku. Saat di rumah aku pun menjadi anak yang bangunnya paling pagi di
setiap pagi aku selalu usahakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berdoa dan membaca
kitab suci membuat hatiku menjalani satu hari dengan tenang ya ketika aku rajin menjalankan kegiatan
spiritualku setiap pagi itu membuat aku tenang membuat aku bisa menghandle atau lebih bisa
mengontrol Emosi dengan lebih baik.

Aku juga memiliki kelebihan lain yaitu memasak kue diantaranya bulu roti dan rasanya tidak kalah enak
dengan yang dijual di toko kue 🍰 menurutku ketika aku membuat kue itu di mana aku sedang berkarya,
saat aku membuat kue bolu ataupun membuat roti di sini aku merasa senang karena sebenarnya aku
nggak suka makan kue cuman aku suka berbagi dengan orang lain aku senang ketika karyaku diterima
dan dihargai oleh orang lain dan selalu ketika aku memasak roti atau bolu aku akan merasa sangat
bahagia ketika orang memakan apa yang aku masak aku senang melihat mereka menikmati kue

Dan bukan hanya memasak aku juga bisa bernyanyi iya untuk suara bisa dikatakan bagus dan standar
tidak buruk ataupun tidak juga terlalu bagus ketika aku sedih aku selalu mengekspresikan diriku dengan
bernyanyi bahkan ketika aku senang aku selalu bernyanyi bahkan aku menciptakan lagu sekalipun tidak
ada orang yang tahu namun dengan menciptakan lagu akupun berkarya, memang lagu yang aku
ciptakan sendiri lagunya sesuai dengan Life story saya.

Bukan hanya memasak dan bernyanyi saja tetapi aku juga memiliki kemampuan lain yaitu membuat
kerajinan tangan dengan bahan manik-manik sudah banyak kerajinan yang kubuat seperti gantungan
kunci dengan berbagai bentuk, seperti bentuk strawberry, anggur, bahkan bukan hanya gantungan kunci
saja tetapi aku juga bisa membuaat kotak tisu dari manik-manik, keranjang Aqua dan tempat permen
dari manik-manik hasilnya sangat cantik

Aku mempelajari semua kerajinan-kerajinan itu ketika aku bersekolah di sekolah luar biasa dan
sekalipun aku disabilitas tapi aku punya motto hidup yaitu hidup yang berdampak itu indah ketika
kerajinan kreativitas yang kumiliki itu bisa menjadi berkat bagi orang lain aku sangat senang sehingga
apa yang kau miliki bisa kubagikan dengan orang lain dengan seperti itu aku bisa menjadi berkat bagi
orang lain. Setiap hal yang kulakukan aku melakukannya sebisaku

Setiap kemampuan demi kemampuan kreativitas dan keterampilan yang aku miliki semuanya ada dalam
diriku seseorang tunanetra jika kalian mengenal aku semintas mungkin kalian tidak akan tahu semuanya
itu tetapi jika kalian mengenal aku lebih dekat berteman lebih dekat kalian akan tahu semuanya. Dengan
indra yang masih berfungsi seperti tangan kaki mulut pendengaran semuanya kukerahkan untuk
menghasilkan sesuatu karya. Dengan mulut aku bisa bernyanyi, Dengan tangan aku bisa membuat
kerajinan, bermain gitar, Dengan indra penciuman aku bisa memasak, Dengan indra pendengaran aku
bisa merespon sekelilingku dengan cepat, Dengan kakiku aku bisa melangkah untuk mengaktifkan raih
cita-cita dan setiap harapan-harapanku
ebelum aku mengambil program studi BK di unihas beberapa tahun sebelumnya aku memiliki harapan
untuk bisa kuliah di jurusan psikologi karena aku suka menilai bagaimana orang berkata-kata dengan
nada bicara, cara orang bertindak cara orang melakukan sesuatu cara orang bersikap aku suka
memperhatikan itu sehingga aku berpikir aku ingin masuk jurusan psikologi tetapi karena keadaan yang
sudah tidak bisa melihat lagi aku minder dengan keinginanku itu sehingga keinginan itu aku pendam dan
4 tahun kemudian yaitu pada tahun 2022 tepatnya aku mengikuti sebuah seminar yang seminar itu
bertujuan untuk membekali anak-anak disabilitas untuk membantu sesama disabilitas yang sedang
bermasalah dan lebih tepatnya pelatihan yang menjadikan seseorang disabilitas sebagai konselor di situ
aku belajar tentang menangani masalah sesama anak disabilitas dengan cara yang berbeda

Sehingga bangkitlah semangatku untuk membantu teman-temanku yang terkena masalah seperti kasus
pelecehan seksual bagaimana cara membuat seseorang bisa terbuka untuk menyampaikan apa yang
terjadi pada dirinya kepada kita di situ aku banyak sekali belajar tentang menjadi seorang konselor tapi
pada hari itu aku belum tahu apa itu konselor dan setelah dinyatakan aku lulus di pro di BK universitas
hazairin Bengkulu aku lebih lagi mendalami tentang apa itu menjadi seorang konselor aku senang
dengan materi-materi yang disampaikan sehingga seenggaknya materi-materi itu bisa kutangkap dan
bisa aku aplikasikan ketika aku di rumah bagaimana cara menyelesaikan masalahku aku belajar hal-hal
yang baru.

Dan aku bertekad setelah aku lulus kuliah aku ingin membantu teman-temanku dan orang-orang sesama
disabilitas yang mengalami kasus-kasus tersebut dan bahkan jika ditempatkan di sekolah pun aku ingin
membangkitkan dan memotivasi seseorang khususnya anak-anak disabilitas bahwa kekurangan bukan
suatu penghalang untuk meraih sebuah harapan karena sejauh ini ketika aku menangkap setiap
pelajaran bahwa untuk menjadi seorang konselor bukan hanya menangani orang-orang yang
bermasalah saja tetapi seseorang anak yang memiliki potensi namun tidak percaya diri itu pun perlu
dilayani dan aku berkeinginan membantu mereka untuk bisa percaya diri dengan tiap kemampuan-
kemampuan yang mereka miliki karena banyak anak-anak di sekolah luar biasa yang sebenarnya
memiliki potensi yang sangat luar biasa tetapi mereka dengan keterbatasan mereka malu sehingga aku
tergerak untuk memotivasi mereka supaya mereka bisa bangkit mereka bisa terbuka untuk
mengembangkan setiap potensi-potensi tersebut dan kembali lagi tujuannya agar hidupku ini jadi berkat
bagi orang lain

Yang membuat aku berbeda dari calon konselor lainnya yang ada di kelas aku selalu melatih diriku ketika
ada teman yang ingin cerita dan terbuka denganku aku selalu melihat itu sebagai kesempatan untuk
melatih diriku untuk menjadi seorang konselor yang profesional dengan menerapkan asas-asas BK

Karena aku melihat pada kenyataannya dengan teman-teman sekelasku ketika ada seseorang yang
cerita tentang kehidupannya mereka malah menganggap itu sebagai lelucon saja tetapi tidak dengan
aku aku menanggapi itu sebagai masalah yang serius yang terjadi dalam diri seseorang aku selalu
berusaha untuk melihat setiap cerita orang dari sudut pandang yang berbeda ketika yang lain melihat itu
sebagai cerita yang biasa aku merespon itu sebagai cerita yang luar biasa contohnya seperti ada salah
satu temanku yang bercerita tentang kehidupan pribadinya dan keluarganya saat dia buka itu dengan
teman-teman yang lain dia malah diejek tetapi saat dia datang sama aku aku merespon itu dengan baik
dan aku memberikan motivasi dan memotivasi bahwa dia bisa bangkit bahwa dia bisa keluar dari
kesusahan-kesusahan yang dialami sekarang.

Entah kenapa tapi aku percaya ini adalah karunia Tuhan aku bisa merasakan melalui nada bicara orang
ketika seseorang berbicara dengan nada bicara orang aku bisa tahu keadaan mereka sedang marah kah
atau sedih atau capek atau hilang pengharapan aku bisa rasakan ketika orang itu cerita sama aku
kepekaan itu yang membuat aku berbeda dari yang lain.

Anda mungkin juga menyukai