Anda di halaman 1dari 5

CAPEK BELAJAR !!!

KENAPA HARUS ADA UJIAN ?!?!

Ujian banyak yaa, ujian ituu yang sekarang kalian sedang alami adalah salah satunya ujian dari
belajar sekolah.

Saya ga akan bilang, kalian ujian hidupnya masih jauh sedikit dari kami. Enggak. Saya ga akan bilang
itu. Karena saya pernah jadi kalian . dan saya yakin ujian yang kalian rasakan, dengan kemampuan
kalian. Pasti Tuhan pasang itu seimbang , dan yakin kalian bisa lewatin.

Mungkin sebelum2 nya,,, kalian was2 ga tenang, kuatir. Nilai jelek. Ga naik kelas. Itu yaa kecemasan2
para siswa. Hingga akhirnya, plot kalian , di hidup kalian, di jalan yang kalian tapaki tuh, udah ga ada
lagi Hasrat, niat, kemauan , kehausan mau belajar. Karena, focus yang terbangun di lingkungan dan
mungkin harapan dr lingkungan kita, adalah NILAI .

Tapi ga soal nilai yang mau saya bahas, karna itu nanti susah di jelaskan yaa..

Saya mau bahas, akhirnya kita , aatau saya yang dulu, menjadi capek belajar, dan bertanya kenapa
sih ujian harus ada di dunia gue!?! Dan dituntut pinter, cerdas, cantik, inovatif dan lain sebagainya.

Sebenarnya ga itu dek .. ga hanya ituu ..

Sebelum kita masuk ke pembahasan, saya mauu kasih dulu quotes.

“Membaca tanpa merenungkan adalah bagaiakan makanan tanpa di cerna” – M. Hatta.

Jadi, nantinya di ayat2 yang akan saya sharingkan, bukan berarti saya menjadi penganalisis yaa. Saya
hanya pernah membaca, dan saya merenungkan dalam kejadian hidup saya, dengan sudut pandang
yang mempunyai makna. Yang mana tau, kalian mgkn merasakan, bisa menjadi motivasi, bisa
menjadi renungan yang baik.

ROMA 5 : 4

“Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan”

Dari ayat ini saya Cuma mau ingetin aja nih, selama kita hidup. Jangan berharap kalian tidak akan
diuji. UJIAN ITU ada . tapi pasti setelah sebuah pembelajaran. Ada juga, yang diuji abis itu bisa
belajar.

Karena buat saya juga, Tuhan itu adalah guru. Guru kehidupan. Kalau dia ga dateng, siapa yang mau
kasih tau kebenaran ??? siapa yang mau bener-benerin yang salah? Yang ngoreksi ? buat saya loh
ya.. DIA GURU ..

2 timotius 3 : 16 -17
16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran :
17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.

Dari bacaan ini, saya merenungkan.. Tuhan tuh turun ke dunia. Jadi guru .
dia menjadi contoh yang diguguh dan ditiru. Dia mengajar ke seluruh
penjuru dunia. Menyebarkan berita-berita kebenaran. Ada yang salah
dikoreksi, diajarin, dibenerin. Supaya, kita yang ada disini nih, mempunyai
kelakuan yang baik, dan menunjukan kebenaran dalam sikap, perkataan,
perbuatan.
Tapi sayangnya, yang saya lihat. Dan mungkin ini menjadi saya juga saat
masih remaja. Kita fokusssss terus ke nilai. Hingga kita lupa , sama
kemauan Tuhan dari pada kemauan kita. Kita lebih kepada kemauan kita,
nilai bagusss tinggi. Eh lupaaa sama ajaran Tuhan tuh waktu dating
niatnya, menyatakan yang salah, memperbaiki kelakuan, mendidik dalam
kebenaran. Terlalu focus sama nilai, sampai lupa dengan sikap yang
patuh, sikap yang tertib, perkataan-perkataan yang mencerminkan kalian
adalah pelajar yang sudah belajar. Karena pada dasarnya, nilai dan ijazah
hanya mencerminkan manusia yang sudah menyelesaikan pembelajaran di
sekolah, tidak semua dari orang tersebut mengimplementasikan
pembelajarannya. Simple loh, Tuhan mau kita belajar untuk menjadi lebih
baik, kelakuan kita, ucapan kita, sikap kita, bisa gitu lohh diliat orang yang
belajar , orang yang pernah salah, udah dibenerin ..
Tapi kadang, ada yang diajarin di didik masih juga sama. Merasa fokusnya
nilai, hingga dia focus nya nilai tanpa memperhaitkan kebenran pada
kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan .

Miss tapi ada beberapa orang, kaya orang tua ekspektasi ke kita nilai kita
tinggi … yaa itu bener. Wajar, krn kalian disini bukan gratis. Saaya juga
gaakan minta kalian memikirkan seperti drama2 yang bilang “kamu tuh
harusnya mikir dong orang tua tuh kerja capek cari duit” saya yakin ga
smua dari kamu, tuh mikir itu. Orang belom jd orang tua kan ya ..
Tapi yang saya mau sampaikan, kita lakukan dengan sebaik-baiknya,
kalau ada yang salah, gpp ulang lagi .. salah lagi ulang lagi. Capek miss ??
iya capek lah, Namanya mauuu bener.. itu makanya dibilang TEKUN .
Supaya apa, pola pikir kita dalam memecahkan masalah, menerima
kegagalan, menerima kesalahan, kritik, saran, saya terbiasa untuk diuji.
Emang enak di kritik pas udah capek2nya ? engga. Tapi pasti ada hal dari
sudut pandang yang lain, yang mungkin lebih menyempurnakn. Kalo engga
smpurnain, gimana ? berarti kit acari lagi yang lebih baik.

Saya yakin selama hidup , yap pola nya akan selalu belajar – ujian –
belajar – ujian – belajar – ujian . nanti ada saatnya rehat. Yang sebenarnya
kaya yaudalah let it flow dulu, lagi capek nihh .

Skalanya pun beda-beda.. tapi kadang yang saya rasakan sendiri aja, eh
ko saya bisaa ya kmren lampaui itu..
Gpp ko kalo ada kalanya kita harus terlihat ga berhasil dan gagal, dengan
remedi-remedi.. y aitu memang perjalan hidup kitaaa .. bukan orang lain..
jadi memang dasar yang perlu kita terima..
Hidup , pasti ada siklus belajar – ujian .. porsi ujian saat ini, karna kalian
pelajar , yaa belajar lalu di uji. Dinilai, untuk hasil belajar kalian. Porsi yang
naik tingkat lagi, udah lulus, cari kerja .. diuji sama penolakan-penolakan
tempat kerja. Atau diuji dengan lulusan yang ga sesuai dng tmpt kerja.

Tapi kalau sampai ada rasa kita ga ada kehausan untuk belajar, untuk mau
tau, untuk berubah .. yaaa.. seperti hidup boneka.
Saya yakin Ketika kita gagal, dan nyerah. Ada guru kita ko yang akan turun
tangan langsung bantu. Ga akan ditinggalkan. Disini aja gaada kan guru
yang ninggalin.. tpai yang perluu kita tunjukan, cerminan orang yang telah
belajar, adalah impact yang terlihat. Missal belajar matematika jadi
itung2an kwkwkw . ga juga ya ?? atau belajar sejarah jadi orang yang
susah move on.. engga ya

Proses belajar yang pernah say abaca itu, ada 3 .. mengingat, melakukan
dan mengjaarkan. Kamu dihadapkan sama satu kondisi .. kamu akan
ingatttt ituu banget.. kamu melaksanakan, kamu mengikuti proses, apa
yang terjadi, kamu berjalan aja gitu loh.. jalaninnn aja.. dan akhirnya, kamu
akan bisa melihat, menganalisis, oh iyaa ya.. oh kenapa kmren ga bgitu
ya.. hingga akhirnya, apa yang jadi pengalaman kamu, mampu menjadi
pembelajaran yang bisa mengajarkan orang yang sekitar kita. Lebih
kepada impact, manfaat..
Saya mgkn sering bilang yaa..
Kalo nulis, yang rapih. Jangan merugikan mata saya. Mungkin terkesan.
Yaampun ms luis ngmg begitu banget siih
Tapi yang ingin sya sampaikan adalah, hidup itu. Karna berdampingan nih
yaa.. minimalll banget, jangan merugikan.. kalo memang ga bisa kasih
impact. Atau manfaat. Bukan berarti keadaan org yang ga kasih manfaat
krn ga bermanfaat bukan. Tp mgkn, proses org itu memang belom slsai
belajar nya, shingga belom dapet gitu loh hasil belajarnya yang bisa
mengubah ssorg jd bermanfaat .
Kalo orang yang sudah belajar, pasti impactnya ada . scara ga langsung
sudah mengajarkan. Dan saya yakin, kejadian atau situasi itu lah, yang
membuat, skill seumur hidup. Skill tuh ga haruss yang gede2 bisa masak
jadi cheff, nyanyi jadi diva . engga. Skill kamu ramah, terhadap orang, skill
kamu menjadi pendengar yang baik untuk teman, skill kamu bisa
presentasi dalam pembnelajaran, skill kamu lebih percaya diri di muka
umum.. bebaskan scra positif skill yang jangan di petakan jaman2 bahela ..
skill itu pasti punya nilai, karna skill itu artinya keahlian. Yang ahli pasti
punya value. Punya nilai. Dan ciptakan dirimu itu bernilai dan punya value.
Punya skill. Dari apa yang kamu pelajari, apa yang kamu ingat, kamu
lakukan. Dan menjadi manfaat impact sekitar kamu.

Saya ambil satu quotes : dari buku yang saat ini say abaca belom selesai
Bukuny ajudulnya “DO YOU DO – karangan fellexandro ruby, bunyinya
your life should be an extension of who you are.

hidup Anda harus menjadi perpanjangan dari siapa Anda.

“WE LEARN WHO WE ARE IN PRACTICE, NOT IN THEORY”

KITA BELAJAR SIAPA KITA DALAM PRAKTEK, BUKAN DALAM TEORI”

Amsal 1:5 TB
baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan
Amsal 16:16 TB
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat
pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.

Kesimpulan :

Saya berhaarap kita semua menjadi pembelajar yang lebih baik dan lebih baik lagi. Ada 2 tahap
proses belajar, mengingat, melakukan dan mengajarkan. Pastikan kita melewati siklus ini, supaya apa
yang kita pelajari menjadi skill permanen yang kitab awa terus selamanya.

“WE LEARN WHO WE ARE IN PRACTICE, NOT IN THEORY”

KITA BELAJAR SIAPA KITA DALAM PRAKTEK, BUKAN DALAM TEORI”

Anda mungkin juga menyukai