Anda di halaman 1dari 5

Cinta

5 huruf yang begitu bermakna


Yang seringkali kita menyalah artikannya
Seolah-olah cinta hanya persoalan suka dua manusia
Ya itulah salahnya kita
Terlalu sempit memaknai kata cinta
Jikalau cinta hanya persoalan saling suka dua manusia
Lalu bagaimana dengan kisah Muhammad yang mampu
mengubah dunia
Atau bagaimana dengan cinta Allah kepada hamba-hambaNya
Sungguh, cinta bukan hanya perasaan saling suka dua manusia
Melainkan kekuatan yang mampu memberikan makna
Dengan hadirnya cinta hidup menjadi berwarna
Dengan hadirnya cinta kita berikan kontribusi kepada dunia

Assalammu’alaikum
Bismillahirrohmannirrohim
Untuk kamu yang sekarang menjadi adik tingkat baik di prodi maupun
diorganisasi fakultas maupun universitas, adik-adik yang Saya cintai
karena Allah, adik-adik yang Saya cintai dengan kata kerja bukan
dengan kata sifat. Izinkan dengan tulisan ini Saya berbagi tentang 7
hal yang sangat penting untuk Kamu maknai. Terutama di masa-masa
kuliah.

Adik-adik yang Saya cintai


2,5 tahun sudah perjalanan Saya di bangku perkuliahan.
Masa-masa indah yang begitu bermakna. Dan kini (mungkin) Kamu
juga akan merasakannya. Jatuh cinta dengan kakak tingkat ataupun
teman satu angkatan, ngapel rutin dikosan pacar ataupun berdiri
berdua di koridor cinta. Saya dulu pernah merasakannya saat awal-
awal semester, walaupun rasa itu tidak terungkap seperti kisah diatas.
Wajarkah? Tentu wajar karena virus merah jambu (VMJ) mulai muncul
saat itu.
Tapi kita sering lupa tentang fitrah bahwa cinta bukanlah
hanya soal saling suka dua manusia. Cinta bukan hanya soal kata
sifat. Cinta seharusnya bisa menjadi kata kerja yang memberikan
kekuatan dan makna. Dan dengan cinta sebagai kata kerja , tulisan ini
Saya buat untuk Kamu yang sekarang menjadi adikku. Apakah adik
satu prodi yang sama atapun adik yang berada diorganisasi yang sama.
Atau bisa juga adik yang kita belum pernah saling berjumpa. Cinta
tidak salah, hanya saja jangan menjadi BUCIN (Budak Cinta). Wajar
jika cinta itu ada. Kuasa Allah dan keinginan kitalah untuk
mengarahkan kemana perginya cinta. Adikku, Jadikan cinta sebagai
kekuatan bukan hanya tentang perasaan.
Adik-adik yang Saya cintai
Percayalah , sekarang kita berada ditempat yang sama, di
Universitas yang sama dan pernah merasakan hal yang sama. Susah,
resa, kecewa, dongkol ataupun perasaan yang ketiadaan cinta
didalamnya. Tidak salah. Tapi belajarlah bukan hanya berfokus pada
rasa yang kecil itu. Bukankah banyak hal yang lebih indah untuk
dijalankan? Bukankah banyak hikmah dibalik semua itu?. Mungkin
kamu merasakan susah disaat pertama kali masuk kuliah dan
meninggalkan orang tua, tapi disaat itulah kamu belajar untuk
mandiri. Mungkin kamu resah ketika melihat nilai-nilai yang
menyedikan. Tapi disaat itulah kamu belajar tentang mengenali minat
dan potensi. Mungkin kamu merasa kecewa melihat fasilitas yang tidak
mencukupi. Tapi disaat itulah kamu belajar survive dengan keadaan.
Mungkin kamu dongkol ketika sapaanmu kepada kakak tingkat tidak
ditanggapi. Tapi disaat itulah kamu belajar untuk ikhlas dalam
berbuat. Percayalah, semua ada hikmah dan pembelajaran. aktifkan
nada cinta yang ada dalam dirimu. Karena dengan kehadiran cinta
hidupmu akan lebih indah dan melihat banyak pembelajaran dalam
hidup ini. Adikku, something happend with reason. Explore that
and you will get insight

Adik-adik yang Saya cintai


Hidup di perkuliahan memang penuh kenangan. Kenangan
yang memberikan banyak pembelajaran. Tetapi pembelajaran itu akan
kamu dapatkan ketika Respect berhasil kamu aplikasikan. Senioritas
dikuliah memang ada dan selalu ada. Bahkan ada yang bilang pasal 1
senior selalu benar dan pasal 2 apabila senior salah maka kembali ke
pasal 1. Unik memang. Tapi tentu tidaklah senioritas seperti itu yang
diterapkan. Ada batasan-batasan yang harus kita terima dan jalani.
Ibarat sebuah roda ada kalanya dibawah ada kalanya diatas. Maka
bersabarlah.
Respect, satu kata yang bermakna luar biasa. Yang apabila
kamu menerapkannya banyak pembelajaran yang akan kamu terima.
Respect bukan bearti senior selalu benar. Respect adalah penghargaan
yang seharusnya kamu berikan tanpa melihat siapa senior tersebut.
Memang, terkadang ada saja senior yang menjengkelkan hati. Marah-
marah tanpa ada alasan. Mungkin saja kerena dendam dimasa lalu.
Tapi bukan bearti hanya karena segelintir senior maka kamu
membenci satu generasi. Sadarlah kamu keliru. Generasi terdiri dari
kolaborasi individu yang berbeda. Jika ada 100 orang maka ada 100
pemikiran yang berbeda. Lantas karena 1-2 orang kamu mengabaikan
98 lainnya? Adikku, sadarlah kamu keliru.
Respect dan bijaklah menanggapi satu hal. Saya sadar dan
pernah berada diposisi Kamu. Saya dan teman yang lain juga pernah
dimarah-marahi secara bersama. Tapi sungguh tidak bijak jika Saya
membenci semua dari mereka. Padahal bisa jadi itu karena kesalahan
sendiri. Percayalah dengan Respect kamu akan mengerti dan jauh lebih
bijak. Dengan Respect akan banyak hal yang kamu dapatkan. Dengan
Respect kamu akan terbantu dimasa depan. Adikku, Belajarlah
Respect, karena dengan itu kamu mengenal tentang berbuat
dalam keikhlasan tanpa balasan.

Adik-adik yang Saya cintai


Ketika Respect sudak kamu aplikasikan, percayalah banyak
pelajaran yang kamu dapatkan. Misalkan ketika senior yang berbaik
hati kepadamu untuk membantu tugasmu. Atau memberikan laporan
praktikumnya kepadamu. Atau membimbingmu di organisasi. Atau
bahkan yang melatihmu di atas lapangan. Banyak senior yang
menginpirasimu untuk berbuat lebih baik. Atau bahkan yang
mengispirasimu bisa jadi teman seangkatan atau adik tingkatmu nanti.
Semua bisa saja. Tapi yang paling penting untuk kamu ingat adalah,
setiap orang punya sidik jari kemenangan masing-masing. Atau bahasa
sederhananya kita dilahirkan dengan potensi dan passion berbeda.
Tapi bukan lantas sekedar Be yourself. Percayalah itu tidak akan
cukup. Be your best self! Jadilah dirimu yang terbaik. Kenali dirimu
dan Grow your self.
Be your best self adalah salah satu hal yang paling penting
untuk kamu mulai dikehidupan kuliah, karena jika tidak, kamu hanya
akan menghabiskan waktu untuk menjadi diri orang lain. Terus
menerus membandingkan diri dengan orang lain tanpa mengenali jati
diri sebenarnya. Karena Saya pernah mengalami hal tersebut. Saat
masa awal semester Saya dibangku kuliah terpaksa menjadi orang lain.
Memaksa mengikuti banyak bidang padahal itu bukan bidang Saya.
Salah satu alasan tersebut adalah agar bisa terlihat lebih hebat
dibandingkan yang lain. Tetapi sungguh, Allah maha baik. Di semester
3 sampai sekarang, Alhamdulillah Allah memberikan jalanNya yang
begitu indah. Saya diberikan jalan yang berbeda dan Saya menikmati
ini. Patut dicatat bahwa berbeda bukanlah kesalahan. Asalkan tahu
tujuan itu cukup untuk menjadi alasan. Adikku, Be your best self and
grow your self!.

Adik-adikku yang Saya cintai


Dalam tahapan be your self bukan bearti tanpa tantangan,
bahkan disaat kamu tahu dimana jalan hidupmu, maka disaat itu pula
perjuangan yang lebih hebat diperlukan. Dan Saya masih perlu
berjuang untuk hal tersebut. Tapi dalam menjalaninya Saya
menjauhakn diri dari sikap putus asa, mengeluh, kecewa atau sikap
negatif tersebut karena kita melupakan kekuatan Allah yang ada dalam
kehidupan kita. Coba sekarang kamu angkat tangan dan genggam
tanganmu. Apakah kamu bisa menutupi semua permukaan tangan?
Pasti ada permukaan yang masih terbuka. Nah itulah bagian dari
Allah. Ada hal yang harus kita lakukan dan ada hal yang hanya Allah
bisa melakukannya. Sungguh menarik. Jika saja kamu sudah
menerapkan selalu ada Allah yang akan membantu maka tidak akan
ada rasa putus asa. Karena Allah melarang keras sikap putus asa.
Coba saja buka Al-Quran dan kamu akan mendapatkan jawaban.
Bermimpilah besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Milikilah visi
hidup yang mulia. Karena sungguh Allah akan menolong disetiap detik
hidup kita. Adikku, do the best, let Allah do the rest!

Adik-adik yang Saya cintai


Menjadi versi terbaik memang baik. Terus perjuangkan versi
terbaik tersebut karena setiap orang itu adalah unik dalam
perjalanannya, bukan bearti kamu harus apatis terhadap orang
disekelilingmu. Apakah terhadap teman-teman generasimu. Terlebih
terhadap adik-adik tingkatmu nanti. Masih ingat tentang Respect?
Bagaimana berperilaku terhadap senior. Dan akan tiba saatnya kamu
berada diposisi Respect terhadap junior. Bukan bearti sok dekat atau
bahkan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan gebetan.
Buang jauh-jauh hal tersebut. Keberhasilan seorang guru adalah
ketika muridnya mampu lebih baik dari gurunya. Begitupula dengan
kakak tingkat. Keberhasilan kakak tingkat adalah ketika adiknya
mampu lebih baik dari kakaknya. Dilema memang. Tapi hal tersebut
harus dilakukan. Disatu sisi, tepatnya sisi egois, diri pribadi
menginginkan menjadi yang terbaik. Di sisi lain, tepatnya sisi
kebermanfaatan, menjadikan orang lebih baik adalah sebuah
keharusan.
Saya sadar akan keadaan bahwa di bangku kuliah, prestasi
akademik Saya biasa-biasa saja. atau bahkan dibawah rata-rata. Akan
tetapi di posisi Saya saat itu, diam bukanlah solusi. Dengan situasi
sistem yang kurang mendukung, PKK untuk Mahasiswa baru hanya
sebentar. Tentu persiapan ini tidak mampu bagi mahasiswa baru
untuk memahami kehidupan di almamater lebih maksimal. Maka
dengan berbagai macam cara Saya dan teman-teman membuat
bagaimana PKK yang sebentar bisa diperpanjang dengan follow up yang
berkelanjutan. Memang butuh banyak pengorbanan. Akan tetapi hal
tersebut berbuah keberhasilan. Sungguh bangga ketika mereka mampu
melebihi kami. Tentu itu bukan semata-mata karena senior membuat
juniornya jauh lebih baik dibandingkan dirinya. Dan disaat itu pula diri
belajar keikhlasan. Adikku, Jangan apatis, berkorbanlah
bagaimana caranya membuat adikmu jauh lebih baik
dibandingkan dirimu.
Adik-adik yang Saya cintai
Tulisan ini merupakan perenungan panjang dan pemaknaan yang
dalam dari perjalanan hidup Saya pribadi

Kamu pernah dapat nilai C atau bahkan D disalah satu atau dua mata
kuliah? Saya pernah

Kamu pernah melupakan jati diri dan memaksa diri menjadi orang
lain? Saya pernah

Kamu pernah gagal meraih perguruan tinggi favorit? Saya pernah

Kamu pernah bermimpi untuk menjadi ketua BEM, UKM atau HIMA?
Saya pernah dan sekarang diberikan kesempatan itu oleh Allah
“ Saya pernah jatuh sejatuh-jatuhnya di saat kuliah ini. Karena
pada dasarnya ketika jatuh, kamu bisa memilih menjadikan
tempat kamu jatuh sebagai tanah yang keras atau trampolin
yang membuatmu melompat lebih tinggi. Dan Saya memilih yang
kedua.”

Alhamdulillah , atas bantuan Allah Saya mampu membuat


jalan sendiri yang berbeda dibandingkan yang lain. Dan dalam
perjalanannya Saya mampu mencapai berbagai impian dan masih
berproses mencapai berbagai impian lainnya. Salah satunya di usia
yang masih 20an Saya sudah pernah bertemu, berjabat tangan bahkan
ngobrol bareng dengan ilmuan-ilmuan besar Indonesia seperti Pak Edi
Syukur, Pak Warsito (Penemu Rompi anti kanker), Pak Kaharudin
Djenod dan Pak Arif Budi Witarto serta berkesempatan menjadi
moderator beliau.
Adik-adiku. Respect terhadap dirimu. Kamu terlahir bukan
untuk menjadi orang lain. Melainkan bagaimana caranya menjadi versi
terbaik dari dirimu. Versi terbaik dengan iman terbaik, ilmu terbaik
dan impact terbaik.
Dengan segala kerendahan hati, Saya harap kamu bisa
menerapkan pesan dari kakakmu ini. Percaya, Saya pernah berada
dititik yang sama. Dan pastikan teman-temanmu, seniormu dan juga
juniormu mampu membaca tulisan ini. Untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih mulia, berharga dan berdampak bagi banyak orang.

Be your best self and grow yourself

Fahrul_Ojik
BKL 191219

Anda mungkin juga menyukai