Anda di halaman 1dari 3

Nama : Daniel P C Pasaribu

Nim : 180905054
Tugas : Agama khatolik
Jurusan : Antropologi sosial

Pengungkapan diri (self-disclosure) adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan


dalam kegiatan membagi perasaan dan informasi dengan orang lain
Informasi di dalam pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif.
Deskriptif artinya individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang
mungkin belum diketahui oleh pendengar seperti, jenis pekerjaan, alamat dan usia.
Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadinya
seperti tipe orang yang disukai atau hal-hal yang tidak disukai atau dibenci.
Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi perilaku,
sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri
orang yang bersangkutan. Kedalaman dan pengungkapan diri seseorang tergantung pada
situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika orang yang berinteraksi
dengan menyenangkan dan membuat merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka
kemungkinan bagi idividu untuk lebih membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada
beberapa orang tertentu yang dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya
Pedoman dalam Pengungkapan Diri
Pengungkapan diri kadang-kadang menimbulkan bahaya, seperti resiko adanya penolakan
atau dicemooh orang lain, bahkan dapat menimbulkan kerugian material. Untuk itu,
kita harus mempelajari secara cermat konsekuensi-konsekuensinya sebelum memutuskan
untuk melakukan pengungkapan diri. hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pengungkapan diri adalah sebagai berikut:

a. Motivasi melakukan pengungkapan diri


Pengungkapan diri haruslah didorong oleh rasa berkepentingan terhadap hubungan
dengan orang lain dan diri sendiri. Sebab pengungkapan diri tidak hanya
bersangkutan dengan diri kita saja tetapi juga bersangkutan dengan orang lain.
Kadang-kadang keterbukaan yang kita ungkapkan dapat saja melukai perasaan orang
lain.

b. Kesesuaian dalam pengungkapan diri.


Dalam melakukan pengungkapan diri haruslah disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
Pengungkapan diri haruslah dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat. Misalnya
bila kita ingin mengungkapkan sesuatu pada orang lain maka kita haruslah bisa
melihat apakah waktu dan tempatnya sudah tepat.

c. Timbal balik dan orang lain.


Selama melakukan pengungkapan diri, berikan lawan bicara kesempatan untuk melakukan
pengungkapan dirinya sendiri. Jika lawan bicara kita tidak melakukan pengungkapan
diri juga, maka ada kemungkinan bahwa orang, tersebut tidak menyukai keterbukaan
yang kita lakukan.

Disini saya ingin melakukan pengungkapan diri tentang pengalaman yang saya alami
sendiri . pasti semua orang memiliki pengalam menakjubkan sendiri didalam
hidupnya . entah pun indah dijadikan pengalaman atau lebih memilih untuk
dilupakan .begitu juga saya .

Tapi saya tertarik dari pengalaman saya yang baru ini terjadi baik yang indah
maupun yang membuat penyesalan . Dan saya juga akan menjelaskan juga hal apa yang
saya sukai dan tidak saya sukai . Tapi sebelumnya saya akan memperkenalkan diri
saya .

Nama saya Daniel Parissyon Christian Pasaribu , saya lahir di Pematangsiantar ,


tanggal 6 Agustus 1999 , mungkin anda yang melihat “ Parissyon “ , pasti
bertanya” , nama parissyon diberikan oleh kakek saya , yakni nama dari kampung
halaman kami , Parinsoran yang terletak di Tapanuli Utara , jadi biar agak keren
diganti ke Parissyon . Cita cita saya ada Polisi , tapi karna kondisi fisik yang
tidak memenuhi syarat saya jadi gagal untuk mencapai cita cita saya , yakni tinggi
badan saya yang kurang .

Saya tamat tahun 2017 , seharusnya saya sudah semester 4 , tapi karna ambisi saya
untuk menambah tinggi badan dan ingin menggapai cita” saya , saya urungkan niat
untuk kuliah dulu , saya fokus latihan dulu selama setahun ,
pada awalnya saya lumayan sering latihan , tapi waktu demi waktu berjalan terus ,
tanpa tersada sudah hampir dekat pendaftaran , tapi saya berfikir apa yang saya
lakukan selama saya nganggur ini tidak berguna , karna saya tidak serius latihan ,
saya kebanyakan main” , tidak sungguh” , alhasil tinggi badan saya tidak
bertambah , padahal tinggi saya hanya kurang 1cm lagi tapi karna saya tidak seriud
saya tidak dapat menggapainya , saya sangat menyesalinya , saya tidak sungguh” ,
dan di dalam hati saya , saya seperti kecewa , mengapa saya lahir seperti ini ,
seakan akan menyalahkan Tuhan , karena adik adik saya , yang baru masuk smp kelas 1
saja , sudah hampir sama tingginya dengan saya , dan adik saya yang kelas 3 sma
sekarang , sangatlah tinggi , tingginya 175cm , terkadang saya merasa Tuhan tidak
adil pada saya , tapi saya coba berpikir lebih dalam lagi , ini bukan salah Tuhan ,
mungkin ada rencana lain yang Tuhan siapkan untuk saya . Dan akhirnya setelah gagal
mengambil Polisi , saya mencoba SBMPTN , dan lulus . Dan saya harus menekuninya ,
mungkin ini la jalan yang lebih indah yang Tuhan berikan .

Kembali ke beberapa tahun sebelumnya , pada saat kelas 1 SMA , pada saat bulan
bulan januari , saya dipilih untuk menjadi Ketua Naposo (Muda Mudi) di tempat saya
tinggal , dan sekaligus menjadi Ketua Natal , pada awalnya saya sangatlah takut dan
kurang percaya diri , karna terlalu dini saya menjadi Ketua . Tetapi ketua natal
sebelumnya , memotivasi saya , karna dia yang memilih saya untuk menjadi Ketua ,
dan dia adalah seorang yang sangat baik , dan sekarang dia baru saja tamat , dan ia
tamat dengan cumlaude dari Sekolah Teoligia di Universitas Kristen Satya
Wacana , beliau pernah mengatakan siapa yang melayani Tuhan pasti akan mendapatkan
berkat . Saya menjabat sebagai Ketua kurang lebih 3 Tahun , pada Tahun pertama
natal terlaksanakan , pada tahun yang kedua Natal tidak terlaksanakan karna saya
disitu sudah kelas 3 , jadi saya fokus untuk belajar , dan sementara itu , teman
teman saya juga pada tidak kompak , saya juga menyesalinya , seharusnya Natal harus
terlaksanakan . Dan pada Tahun yang ketiga disaat saya menganggur , disini la hari
yang paling infah bagi saya , terlebih saat hari H nya , natal berlangsung dengan
lancar dan tidak ada hujan , karna sebelum sebelumnya setiap natal di tempat kami ,
pasti hujan selalu mengguyur termasuk pada saat natal pertama kali . Sebelum natal
berlangsung , seminggu sebelumnya , saya berdoa kepada Tuhan di gereja , agar tidak
ada hujan sebagai penghambat acara natal tersebut , saya menangis dan meminta
kepada Tuhan agar mengabulkannya . Dan mujizat pun terjadi hujan tidak turun , dan
orang yang datang juga banyak banyak sekali , sehingga kami dapat keuntungan yang
lebih . Dan dari situ saya dapat banyak pelajaran dan pengalaman , saya sudah bisa
memimpin dan saya bisa ngomong di depan orang banyak , seperti saat mengucapkan
kata sambutan , karna dulu hal itu la yang saya takutkan , jadi banyak nilai
positif yang saya dapatkan . Dan seperti yang ketua sebelumnya katakan barangsiapa
yang mau melayani Tuhan pasti akan mendapatkan berkat , dan betul saja , setelah
natal itu , beberapa bulan kemudian saya ikut SBM dan saya lulus , sungguh indah
kuasa Tuhan . Dan saya mulai berpikir mungkin inilah yang lebih baik dibandingkan
saya harus menjadi Polisi . Mungkin inilah seputar pengalaman saya yang bisa saya
utarakan . Saya akan melanjutkan ke hal yang saya sukai dan tidak sukai.

Saya sangat suka jalan” dan suka olahraga , dan terkadang ada kalanya saya sangat
suka untuk sendiri , tidak tahu kenapa , tapi saya agak sering seperi itu , dan
saya sangat suka orang jujur , tidak tinggi hati dan tinggi ucapan , dan saya
paling tidak suka dengan asap rokok , saya peling benci itu , apalagi kalau ada
orang yang merokok di dekat saya , saya sangat membenci hal itu .
Mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan tentang pengungkapan diri saya .
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai