Anda di halaman 1dari 11

Terbuka Terhadap Hal-Hal baru

Umur saya kini menginjak 16 tahun diumur saya yang sudah bukan anak kecil lagi dan
zaman yang makin canggih dengan berbagai teknologi yang semakin berkembang saya ingin
memanfaatkannya dengan berbagai hal yang positif.

Saya sangat senang dengan sesuatu yang baru contohnya adalah game, saya termasuk orang
yang paling update terhadap game online, walau sebenarnya game lebih banyak negatif nya,
tetapi saya hanya mengambil positif nya dari sebuah game online

Selain itu saya mempunyai bukti lain kenapa saya termasuk ke dalam manusia yang terbuka
terhadap hal baru. Yaitu GTA V yang boming di tahun 2015 hingga 2017 karena banyak nya
fitur dalam game dalam bentuk online ini yang dapat membuat pemain game tersebut tidak
bosan, jadi saya sering memainkannya karena sangat menyenangkan, dan karena berbasis
online saya dapat bertemu dengan selain orang Indonesia, mengobrol dengan bahasa inggris
yang seadanya

Saya pun bermain game online yang tidak berlebihan, maksud tidak berlebihan disini saya
memainkannya ketika saya dalam suasana yang jenuh,bosan dan ketika memang tugas tidak
begitu numpuk, dan saya biasanya sering bermain game ketika libur panjang, karena ketika
libur panjang dipakai untuk bermain game tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar,
biasanya saya sering bermain bersama teman-teman saya, yang kebanyakan berkenalan lewat
game juga, walau tidak pernah bertemu langsung tapi teman saya ini sangat akrab dengan
saya.

Mungkin itulah yang membuktikan bahwa saya termasuk manusia modern dalan
kategori terbuka terhadap hal-hal baru
Menerima Perubahan Secara Kritis

Selain terbuka terhadap hal hal baru saya juga termasuk manusia yang dapat menerima
perubahan secara kritis, menerima perubahan secara kritis menurut saya itu bisa
memosisikan diri saya terhadap perubahan yang terjadi dan bersifat kritis. Kritis itu objektif
atau dalam artian lainnya itu riill atau fakta. Jadi menerima perubahan secara kritis itu
memosisikan diri terhadap perubahan yang terjadi yang bersifat nyata.

Buktinya? Terbukti dengan saya yang pada tahun 2014 pergi ke Jakarta untuk bersekolah
disebuah pesantren, bertemu dengan orang orang dari berbagai daerah dengan sifat dan
kepribadian yang berbeda-beda maka dengan cepat saya harus menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar agar dapat diterima, atau bahasa lainnya sedikit “bertopeng” dan akhirnya
dapat menyesuaikan diri

Bukti lain adalah pada saat saya mengikuti ekstrakurikuler tapak suci dengan sedikit
perubahan dan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar maka dengan cepat saya pun akrab
dengan anggota tapak suci lainnya

Dan dengan cara seperti itu saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
dengan cepat, dengan adanya strategi untuk dapat beradaptasi, maka saya tidak terlalu sulit
untuk melakukannya jika saya pergi ke suatu tempat yang baru

Sama seperti pelajar lain, ketika SMA pasti bertemu dengan teman baru, dan untuk
menyesuaikan diri maka harus beradaptasi, sama ketika saya pindah dari MTs Darunnajah ke
SMA 3 Cilegon, maka saya harus bersikap terbuka kepada teman- teamn baru saya

Menurut saya itu merupakan bukti bahkwa saya termasuk manusia modern yang dapat
menerima perubahan secara kritis.
Berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang

Menurut saya setiap orang itu harus mempunyai gambaran atau pandangan tentang dirinya
sendiri mengenai masa depannya. saya tidak ingin masa depan saya tuh menjadi suram, saya
ingin bisa menjadi orang yang sukses apalagi sukses diusia muda karena saya ingin
membanggakan kedua orang tua saya. Dari sejak kecil saya sering memfoto objek dengan
sedikit trik agar menghasilkan foto yang bagus

Saya ingin sekali masuk ke 10 besar tapi saya pernah mendengar salah guru saya yang
bernama ust. Imron masuk 10 besar juga tidak menjamin masa depan kenapa? karena orang
yang cerdas jika mempunyai akhlak dan perilaku yang buruk semua itu percuma. Tapi saya
selalu berusaha dan berdoa semoga saya bisa membanggakan kedua orang tua saya. bukan
maksud untuk menyombongkan diri sendiri namun memang pada saat di MTs saya sering
memfoto objek dan banyak yang bilang bahwa fotonya begitu bagus

pada saat masuk eskul fotografer saya jadi ingin punya kamera sendiri Karena saya sering
menggunakan kamera aset eskul, saya akhirinya menabung kira-kira selama 10 bulan hingga
akhirnya saya punya uang untuk membeli kamera canon eos 600D

saat kelas 8 saya masuk ke dalam kelas unggulan kelas dimana hanya siswa berprestasi
yang masuk ke dalamnya tapi saya tidak ingin menyombongkan diri saya bagi saya apa yang
saya dapat itu belum bisa membanggakan kedua orang tua saya, saya harus lebih dan lebih
dari pada itu, tapi saat SMA saya tidak masuk ke 10 besar namun saya tetap berusaha bangkit
lagi & lebih bisa memahami materi lagi lalu setelah lulus SMA saya akan mendaftar di
universitas dan saya pun memiliki rencana saat saya kuliah saya akan mencari pekerjaan
entah itu dengan keterampilan yang saya punya atau hal yang mungkin saya bisa lakukan
kedepannya, saya hanya berharap berdoa dan berusaha.

Menurut saya itu merupakan bukti bahwa saya berorientasi pada masa kini dan masa yang
akan datang.
Peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungan

Peka terhadap masalah yang terjadi dilingkungan itu menurut saya, kita itu harus
peduli/mencari solusi terhadap masalah yang terjadi tidak hanya diam saja. Yang menjadikan
bukti bahwa saya termasuk ciri manusia modern peka terhadap masalah yang terjadi dapat
dibuktikan dengan:

pada saat MTs aku melihat teman sekelas ku yang berantem, temen sekelasku itu cowo
yang bernama iya berantem dengan anak cewe dari kelas sebelah didepan kelas awalnya saya
kira memang lagi mengobrol biasa namun lama kelamaan saya mendengar suara yang cukup
lantang dan tangisan saya tidak tahu apa yang menyebabkan mereka ribut.

Sampai akhirnya saya menghampiri mereka, saya mengajak putri untuk masuk ke dalam
kelas walaupun dengan susah payah akhirnya saya bisa, putri bercerita apa yang
menyebabkan mereka ribut ternyata hanya kesalahpahaman antar teman saja dari situ saya
mencoba berpikir bagaimana caranya mereka bisa akur lagi, dan saat itu saya pun
menasihatinya dan tidak memperpanas suasana,saya pun mencoba menenangkan dia dan
supaya putri tidak lagi berfikiran yang negatif kepada temannya lagi, didalam sebuah
pertemanan memang sudah tidak asing lagi jika ada perselisihan namun gimana caranya
walaupun saya tidak diposisi itu tapi bisa memperbaiki hubungan pertemanan mereka yang
sedang renggang.
Bukan hanya itu saja bukti yang ada pada diri saya ada pula pada saat saya sedang liburan
di rumah nenek saya, saya melihat nenek saya yang sedang membersihkan halaman dan
menyirami tanaman, saya melihat itu pun menjadi merasa kenapa harus nenek saya yang
memang sudah tua sedangkan saya masih muda seharusnya saya saja yang membersihkan
dan menyirami itu dan akhirnya saya menghampiri nenek saya supaya nenek saya duduk saja.

Sejak saya SD kelas 4 saya sudah mulai menyuci baju,mengepel dan menyapu jadi saya
sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Semua itu berkat didikan orang tua saya yang
mengajarkan saya untuk menjadi wanita yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain
secara terus menerus. Dari situ lah saya merasa bahwa saya harus peka terhadap masalah
yang ada dilingkungan.
Menggunakan perencanaan dalam segala tindakan

Sebelum melakukan sesuatu kita juga pasti memikirkan rencana apa saja, memikirkan
resiko apa saja yang kita akan dapatkan. seperti pada saat saya SMA  saya pernah HIKING
bersama anak PAMATA ke gunung pulosari 1.346 mdpl lokasinya berada di daerah
pandeglang, banten. Tapi sebelum saya ikut saya harus tahu terlebih dahulu resiko apa saja
yang akan saya terima dari HIKING. tapi sebelum itu saya izin kepada ortu saya memang
awalnya tidak diizinin namun saya memohon saya tahu ini termasuk resiko dari ikut HIKING
karena saya bukan remaja yang bebas kemana-mana pasti sulit untuk mendapatkan izin tiap
hari saya memohon untuk diperbolehkan. Akhirnya saya diperbolehkan saya merasa senang
dengan itu.
  Sampai beberapa hari kemudian di hari jum’at tanggal 15 september akhirnya saya
berangkat untuk HIKING saya berkumpul di depan gerbang PCI pukul 3:20 PM. Saat itu
banyak sekali yang mengaret ntah alasan mereka apa yang jelas mereka hanya bilang kata
"MAAF". Tapi kita semua masih memaklumi jika terlambatnya tidak terlalu lama pada pukul
5:30 kami berangkat menuju pandeglang. Kami tiba disana pukul 21:00 PM dan setibanya
kami disana kami memperkenalkan diri masing-masing, setelah itu kami berisitirahat sejenak
untuk menghilangkan rasa lelah diperjalanan. Jam 21:30 PM kamis bersiap-siap untuk
HIKING sebelum kami HIKING,kami diberi arahan untuk tidak berkata kasar,membuang
sampah sembarang, mencabut tumbuhan sembarangan.

Rasa lelah itu sudah pasti ada apalagi mendaki gunung malam-malam seperti ini, tapi
bukankah memang ini resikonya? Namun sebelum berangkat saya sudah membeli beberapa
makanan dan minuman untuk mengganjal perut. Saya mempunyai maag jadi saya juga
membeli obat pribadi di apotek sebelumnya. Dapat 30menit kami rest di pinggir jalan yang
dipakai untuk mendaki, saat rest saya memakan makanan yang saya bawa yaitu roti, karena
saya berpikir kalau roti bisa membuat saya merasa tidak kelaparan, setelah memakan roti
saya menjeda beberapa menit umtuk meminum obat agar maag saya tidak kambuh saat
berjalan menuju kawah.

Kami melanjutkan perjalanan lagi sampai kami tiba di curug, kami memanfaatkan untuk
shalat terlebih dahulu. Kami shalat secara bergantian diatas batu yang letaknya dipinggir
curug. Saya type orang yang tidak terlalu peduli akan shalat dimana selagi tidak ditempat
yang memang tidak diperbolehkan untuk beribadah dan meski hanya tidur beralaskan tikar
saya tidak masalah. Menurut saya itu merupakan bukti bahwa saya termasuk ke dalam ciri
manusia modern menggunakan perencanaan dengan segala tindakan.

Yakin akan manfaat IPTEK

Di zaman yang modern ini banyak sekali teknologi teknologi yang canggih. Bahkan
hampir sebagian orang bisa menggunakan teknologi canggih itu seperti halnya handphone.
Bahkan saat ini handphone semakin lebih canggih. Bahkan hampir semua orang atau
kalangan memakai handphone karena handphone termasuk salah satu alat untuk
berkomunikasi.

Tetapi jangan sampai dengan adanya teknologi yang semakin pesat, kita melupakan
kewajiban kita sebagai umat beragama. Dengan adanya handphone pun saya dan keluarga
menjadi lebih mudah dalam berkomunikasi tidak harus mengirim surat atau pun pergi terlebih
dahulu ke WARTEL, kini WARTEL pun sudah jarang ditemui.

Sewaktu orang tua saya memakai WARTEL, orang tua saya harus memasukkan uang
logam kedalam lubang yang kalau tidak salah letaknya terdapat di pinggir kotak telefon.
Selain itu saya bisa memanfaatkan handphone untuk kepentingan dalam belajar. Seperti saya
yang mempunyai tugas seperti mencari text narrative atau yang lain. Saya bisa dengan mudah
memanfaatkan handphone sejenis android atau ios untuk searching disalah satu aplikasi.
Nama aplikasi itu adalah GOOGLE.

Dengan adanya GOOGLE saya yakin bahwa para pelajar seperti saya bisa mencari
informasi yang lengkap tentang suatu hal. Saya pun yakin bahwa para pelajar terbantu dengan
adanya aplikasi tersebut yang dapat mempermudah dalam mencari jawaban dari soal yang
menurutnya sulit.

Selain itu sekarang ada kendaraan roda 2, dulu nenek saya pernah bercerita bahwa zaman
dulu itu untuk pergi ke suatu tempat membutuhkan waktu yang lama karena pada saat itu
kendaraan tidak seperti sekarang. Dan dengan adanya motor ini, ditambah dengan berbagai
model yang desainnnya trendy. Bahkan hampir semua orang mempunyai kendaraan beroda 2
ini.

Dengan adanya motor ini saya menjadi lebih mudah dan cepat untuk pergi ke suatu tempat
seperti sekolah. Saya ke sekolah menggunakan motor bahkan pelajar sekarang sudah banyak
yang menggunakan kendaraan ini dibandingkan jemputan. Saya pun melihat anak smp
sekarang banyak sekali yang menggunakan kendaraan ini.

Menghormati hak kewajiban serta Kehormatan pihak lain (HAM)

Bukankah sesama manusia kita harus saling menghargai dan menghormati? Manusia
mana si yang tidak ingin dihargai dan dihormati?semua manusia pasti ingin. Tapi sebelum
kita ingin dihargai dan dihormati kita harus menghargai dan menghormati orang lain terlebih
dahulu agar orang lain pun sebaliknya. Kita hidup diera globalisasi namun jangan jadikan era
globalisasi ini,kita menjadi manusia yang tidak begitu menghormati orang lain terutama
orang yang lebih tua.

kita harus menghargai kewajiban orang yang kita bukan malah menghina mereka.
Seperti pada saat rumah saya masih di kavling blok D saya mempunyai tetangga yang
berbeda agama, dia memegang agama Kristen tapi apakah perbedaan itu harus bikin saya
menjauhinya? Justru dari perbedaan itu saya menjadi merasa bahwa dengan adanya
perbedaan menjadi ragam tersendiri.

Saya tidak menghina agama mereka karena indonesia merupakan negara yang ragam
akan budaya dan agamanya. Dan setiap warganya wajib memiliki agama, semua orang
mempunyai keyakinanan , oleh karena itu saya mempunyai keyakinan , dan mereka juga
mempunyai keyakinan tersendiri.

Saya tidak ingin ikut campur dengan agama mereka cukup menghormati , menghargaj
unat beragama. bahkan ketika tetangga saya yang hendak beribadah setiap hari minggu pun
saya tidak pernah melarangnya atau mengusiknya. Karena saya tahu mereka beribadah untuk
suatu keyakinan kepada tuhan mereka.

Dan saya pun juga mempunyai keyakinan tersendiri, yaitu ketika beribadah sholat 5
waktu, mengaji, memperdalam agama atau keyakinan saya, tidak pernah di larang oleh
mereka, dia pun menghargai suatu keyakinan saya. Selain itu pada saat saya sedang
berdiskusi dengan kelompok, saya mempunyai pemikiran yang berbeda-beda, pada saat
mereka memberi tanggapan saya menyimaknya dengan baik. Karena saya tahu bahwa setiap
orang pasti memiliki pendapat nya masing-masing. Dan saya tidak bisa memaksa seseorang
untuk menerima segala tanggapan saya. Itu semua hak mereka untuk menyampaikan apa saja
yang ada pada fikirannya.

Tidak tergantung pada nasib(selalu mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi)

Sebagai manusia kita itu tidak boleh selalu bergantung pada nasib jangan hanya diam atau
stuck((bertahan)diposisi itu saja, kita harus bisa mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
yang ada, kita harus bisa berpikir bahwa hidup itu jangan selalu bergantung pada orang lain
secara terus-terusan, jika kita ingin menjadi dewasa kita bisa memulainya dengan cara
mencari jalan keluar dari permasalahan tanpa harus memakai emosi.

Allah Swt tidak pernah memberi ujian kepada hamba-Nya melebihi kemampuan hamba-
Nya. Terkadang masalah yang mungkin menurut kita itu sulit bahkan sampai bikin kita
mengeluh, menurut saya itu memang wajar jika manusia merasa seperti itu. Tapi apakah
dengan mengeluh kita dapat menyelesaikan permasalahannya yang terjadi? Tentu tidak.
Justru dari masalah-masalah itu kalian bisa menjadi mengerti jika masalah yang seperti itu
terjadi lagi dan kalian pasti tahu cara agar masalah itu terselesaikan.

Setiap manusia mempunyai masalahnya sendirj termasuk saya, saya pernah merasa
mengapa cobaan yang Allah berikan begitu berat. Terkadang saya ingat bahwa Allah swt
memberi cobaan untuk umatnya karena ia menyayangi. Tapi setelah mengeluh biasanya saya
berfikir kenapa saya harus mengeluh bukan mencari solusi terhadap masalah yang saya
hadapi.

Seperti hal nya saya merupakan orang yang pelupa. saya membeli pembatas buku jadi
setiap ada tugas saya selalu menandainya dengan pembatas yang saya beli. Itu sangat
membantu saya dalam mengingat. Kemudian saya juga type orang yang ceroboh atau tidak
sabaran, selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu namun saya dapat menghindarinya
dengan cara lebih berhati-hati lagi dalam mengerjakan sesuatu. Jujur saat SMA ini saya
sering mendapat nilai di bawah KKM saat ulangan. Saya tidak menyerah sampai situ saja,
saya terus melatih belajar saya dengan cara ketika ada ulangan saya mengerjakan soal soal
yang menurut saya itu sulit. saya ingat perkataan orang tua saya yang ingin melihat anak-
anaknya tumbuh menjadi orang yang sukses baik dunia maupun akhirat. Saya tidak ingin
mengecewakan kedua orang tua saya, saya pun merasa gagal menjadi anak karena tidak bisa
mencapai keinginan kedua orang tua.

Senantiasa memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya

Bagi saya, semua orang harus mempunyai pendirian agar hidupnya menjadi terarah,jelas atau
pasti. Seseorang yang memang sudah mempunyai pendirian biasanya dia akan tetap
mempertahankan segala sesuatu yang menyangkut dengan pendirian yang ada di dalam
hidupnya. Seseorang yang memiliki pendirian pun pasti tahu hal apa saja yang menjadi
kendala dalam hidupnya dengan pendirian yang ia punya.

Saya memiliki pendirian, pada dasarnya pendirian saya itu hemat,mandiri,kreatif. Orang tua
mengajarkan saya untuk berhemat karena jika suatu saat saya memerlukan sesuatu tidak perlu
meminta kepada orang tua saya karena saya sudah memiliki simpanan sendiri. Orang tua saya
pun berkata agar suatu saat nanti ketika saya sudah sukses saya tidak boros,memakai uang
seperlunya saja. Saya sering merasa bahwa menghemat itu susah susah gampang, banyak
sekali godaannya salah satunya seperti sayya ingin membeli kerudung dengan brand yang
terkenal dikalangan pelajar. Memang harganya tidak murah namun saya tidak ingin
membebankan kedua orang tua jadi saya menyisihkan sebagian uang jajan saya untuk
ditabung.

Namun terkadang saya sulit mengontrol jajanan yang saya makan, saya terkadang suka ingin
membeli makanan yang teman saya beli. Tetapi saya ingat bahwa saya ingin menabung untuk
membeli baju jika ada sisanya saya akan simpan untuk ditabung kembali. Kemudian mandiri,
mandiri menurut saya adalah saya bisa menjadi pribadi yang tidak hanya mengandalkan
orang lain tetapi bisa memanfaatkan kemampuan saya untuk mengerjakan suatu hal. Seperti
contohnya saat saya ditinggal oleh mamah saya ke luar kota. Saya disuruh menjaga kedua
adik saya
Kemudian kreatif, menurut saya kreatif itu sangat berguna, seperti hal nya saya waktu itu
membikin hiasan seperti mata terpejam untuk dikelas. Awalnya memang ada yang tidak
setuju,namun pada akhirnya mereka setuju. Saya tahu tidak semua orang dapat menerima ke
kreativitasan yang ada pada diri saya. Itu juga merupakan kendala namun bagaimana caranya
agar saya tetap terus mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri saya tersebut. Saya
mengembangkan kreatifitas itu .

Yakin pada potensi/kemampuan yang dimilikinya dan mampu mengembangkannya

Potensi atau bakat merupakan keahlian atau kemampuan lebih yang ada pada diri
seseorang. Bakat harus dikembangkan terus menerus namun terkadang ada saja orang tua
yang kurang mendukung bakat anaknya. Potensi akan terus berkembang jika ia sering
melatih. Potensi dibagi menjadi 2 : potensi dibidang akademik dan non akademik. Setiap
orang pasti mempunyai potensi yang berbeda hanya saja terkadang ia tidak menyadari dengan
adanya potensi yang ada pada dirinya. Bagi saya dengan adanya potensi kita bisa mempunyai
kelebihan dari diri kita. siapa tahu dengan adanya potensi pun kita bisa sukses dimasa depan.

Seperti halnya potensi yang ada diri saya.menurut teman teman saya, saya memliki potensi
di bidang seni seperti menggambar, memang dari saya berusia 7tahun saya sudah senang
menggambar. Pada saat pelajaran Seni Budaya, kelas saya diberi tugas menggambar
hewan.Saya yang mendengar bahwa diberita tugas menggambar pun menjadi senang.

Beberapa minggu kemudian saya mengumpulkan tugas menggambar. Sebelum saya


mengumpulkan teman kelas berkata bahwa gambar saya bagus, namun saya tidak percaya
diri saya menganggap bahwa gambar saya kalah bagus dengan teman sekelas. Kemudian saya
mengajak teman saya untuk mengumpulkan gambarnya, pada saat penilaian pak guru saya
bilang bahwa saya memiliki bakat di bidang menggambar dan jika sering dilatih bisa
menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Pada saya berusia 7 tahun saya memiliki cita-cita sebagai desainer, namun pada saat umur
saya menginjak 12 tahun kedua orang tua menyuruh saya untuk menjadi guru atau dokter.
Tapi saya tidak yakin dengan adanya potensi saya untuk menjadi dokter karena sejujurnya
saya merupakan gadis yang penakut dengan hal yang berhubungan dengan darah manusia.

Sampai detik ini orang tua saya selalu menyuruh saya menjadi dokter tapi saya bilang
bahwa saya tidak bisa. Dan saya memilih pilihan ke-2 yaitu menjadi guru saya mempunyai
keinginan untuk menjadi guru seni. Saya ingin keinginan kedua orang tua terkabul, namun
saya tidak ingin kemampuan yang saya miliki tidak dikembangkan. Tetapi terkadang saya
merasa bahwa saya tidak yakin dengan potensi tersebut.

ARTIKEL MANUSIA MODERN

Nama: Fachri F. Sanum

Kelas: x MIA 3

Anda mungkin juga menyukai