Anda di halaman 1dari 4

“Kita”

Siang itu, ditengah teriknya matahari serta ditengah rumitnya pembelajaran di sekolah
membuatku merasa jenuh dan Lelah, mata mulai sayu karena lelahnya proses pembelajaran, jam
sekolah masih harus terus berjalan ditengah keadaan seperti ini, harapan yang dimiliki dalam diri
ini sangatlah banyak ditengah keterbatasan yang ada, hanya kemampuan diri yang aku miliki
ditengah keterbatasan dengan adanya harapan mampu memberikan dampak yang baik dalam
adanya perubahan dalam hidup

Proses pembelajaran lambat laun terus aku ikuti dengan keyakinan dan kesungguhan yang
dimiliki, tidak ada rasa keraguan serta kemalasan yang ada dalam dirku, semua rasa kemalasan
harus dihilangkan demi mengapai cita-cita yang ingin aku tuju demi masa depan yang baik
dalam mengubah takdir hidupku, loncengpun berbunyi tiga kali, itu merupakan pertanda bahwa
pembelajaran telah usai dilakukan, seperti biasanya jika aku pergi, aku belajara untuk mandiri
dengan tidak adanya penjemputan yang dilakukan seperti anak lainnya, naik angkutan kota
merupakan salah satu upaya secara mandiri Ketika aku pulang, setiap perjalanan tentu aku
melihat kesamping kaca untuk merasakan keadaan sekitar yang sedang berlansung, seketika aku
melihat seorang pria turun dari angkutan umum yang berbeda di salah satu pusat pembelajaran
Bahasa asing yang merupakan salah satu tempat dimana aku berniat ingin mencari ilmu ditempat
tersebut, pria tersebut tidak asing bagiku untuk melihatnya, Ketika diingat kembali ternyata pria
tersebut merupakan salah satu teman satu kelas yang belum aku kenal Namanya, maklum aku ini
masih mengawali Pendidikan di tingkat sekolah menengah akhir yang mana seluruh temanku
belum aku kenali.

Hari terus berjalan, waktu terus berputar tanpa terasa, haripun berganti dan matahari sudah terbit
dari tidurnya, seperti biasa aku harus pergi ke sekolah menjalani rutinitas dengan biasanya,
dimana penampilan harus diperhatikan, dan kesiapan menghadapi hari ini harus selalu terjaga,
pembelajaran pagi itu diawali dengan rasa kesiapan yang amat sangat siap karena waktu belum
memasuki siang hari yang mana cuaca yang terik mampu memberikan efek yang sangat terasa
pada tubuh Ketika menjalani pembelajaran ketika dilakukan, lonceng berbunyi sebanyak dua
kali, artinya tanda bahwa waktu istirahat tiba, dengan adanya istirahat ini aku bisa mengisi
tenagaku yang cukup terkuras tadi saat pembe;ajaran, akupun bergegas pergi ke kantin dengan
beberapa teman baruku ini, perasaan nyaman dalam bersahabat mulai ditumbuhkan, karena
bagaimanapun teman menjadi salah satu tempat dalam membantu berbagai hal.

Ketika aku kembali menuju ruang kelas, aku melihat sosok pria yang kemarin aku lihat dengan
berdiri sendiri tanpa ada yang menemani, dengan inisiatifku sendiri ingin berkenalan dengannya,
aku lansung menhampiri dia, dengan rasa takut dan cemas “Hallo,Apakah aku boleh berbicara
denganmu” Ucapku dengan hari yang bergetar bercampur dengan rasa ragu “Hallo, sangat boleh
untuk kita berbicara, karena akupun belum memiliki banyak teman yang dapat diajak berbicara”
Jawabnya, melihat respon seperti itu, hatiku berkata bahwa sosok pria ini memiliki sikap yang
mudah akrab dengan seseorang Ketika seringnya berkomunikasi. “Pekenalkan namaku Anisa,
biasa dipanggil caca” Ucapku sambil mengulurkan tangan, “Perkenalkan juga namaku Galih,
panggil saja sesukamu” jawabnya, mengetahui hal tersebut aku mencoba mengakrabkan diri
dengannya, mulai dari bertanya dimana dia tinggal, darimana asal sekolah sebelumnya dan
banyak hal, hingga akupun bertanya kepadanya Ketika lonceng berbunyi tanda masuk telah tiba
“Aku melihatmu kemarin turun dari angkutan umum tepat di salah satu pusat pembelajaran
Bahasa asing, apakah itu betul kamu?” Tanyaku kepadanya untuk terakhir kali sebelum
memasuki kembali pada pembalajaran yang harus dilakukan, Ketika aku bertanya seperti itu
jawabannya memberikan keyakinan bahwa yang kemarin itu turun dari angkutan umum tersebut
adalah dia, dan diapun berbicara seperti mengetahui bahwa akupun ingin masuk kedalam pusat
pembelajaran asing tersebut,

Kegiatan belajar terus dilakukan hingga selesai dilaksanakan, rasa lelah dan jenuh kembali
menghinggapi dalam diri ini, akan tetapi niat awalku harus terus kuat dalam menjalani, sebagai
seorang Wanita yang selalu di didik dengan keras oleh kedua orang tuaku harus memberikan
dampak yang baik untuk mengubah keadaan hidupku menjadi lebih baik lagi, harapan kedua
orang tuaku menjadikan motivasi dalam hidup, bahwa menjadi seorang Wanita jangan mudah
dalam menyerah, karena hal tersebut mampu membawaku terbawa kerasnya arus kehidupan,
taka da kegiatan yang aku miliki selain fokus dalam urusan pembelaranku di sekolah, karena
akupun ingin membantu kedua orang tuaku dalam mencari rezeki dengan caraku sendiri, kedua
orang tuaku tidak mengizinkan dan menyarakan bahwa lebih baik fokus terhadap bidang
akademik yang sedang aku tempuh, aku mulai membuka percakapan denga pria tersebut dengan
tujuan ingin memperat silaturahmi dan lebih mengenal dirinya, pria tersebut sangat ramah
kepadaku tanpa mempedulikan berapa lama mengenal diantara kita.

Waktu demi waktu terus berjalan proses selalu dijalani dalam hidupku, entah apa tujuan dalam
hidupku saat ini yang terpemting bagaimana caranya mampu memberikan dampak perubahan
yang baik, ada satu hal yang menarik dalam komunikasi dengan sosok pria yang baru aku kenali
ini, ada potensi dalam dirinya untuk ingin berfikir lebih maju, berfikir secara dewasa dalam
mengarungi kompleksnya kehidupan saat ini dan kedepannya, itulah yang membuatku saat ini
lebih penasaran untuk selalu berkomunikasi dengannya, aku selalu bertemu dengannya di dalam
proses pembelajaran, Ketika ada waktu luang yang bisa kumanfaatkan aku selalu menyempatkan
untuk berbicara secara lansung bersamanya, tidak ada rasa canggung diantara kita berdua yang
membuat semua pembicaran menjadi lebih berwarna, dari situ kita mulai bertukar pikiran yang
menjadi suatu wujud keinginan yang menjadi capaian dalam diri, sehingga lama kelamaan
komunikasikapun terus dilakukan secara intensif,

Berawal dari percakapan yang dilakukan dari pembicaraan yang pernah dilakukan, pria ini
memiliki keinginan dalam mewujudkan mimpi hidupnya, dapat dikatakan tidak jauh berbeda
denganku, menjadi seorang pekerja keras merupakan salah satu upaya yang ia lakukan dalam
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masa depan yang sulit, kami merencanakan untuk
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memberikan tambahan pundi pundi pendatapan
yang bisa untuk menambah penghasilan.

Bermodalkan hanya dengan beberapa ratus ribu saja aku dan dia melakukan usaha dalam jual
beli yang saat ini sangat popular di kalangan anak muda yang selalu menggunakan gadget
sebagai alat dalam melengkapi kehidupannya, tidak ada rasa Lelah bagi kami berdua, karena
kembali lagi denggan tujuan yang ingin kami tuju, emosi selalu menhampiri dalam keadaan
Lelah sekalipun, usaha yang dibangun ini rasanya sangat berat, akupun berpikir bahwa seperti
ini rasanya menjadi orang tuaku saat mencari secercah rezeki untuk menghidupi kehidupan
keluarga, terkadang rasa Lelah ini ingin kami akhiri berdua dengan berhenti melakukan kegiatan
tersebut, akan tetapi ada salah satu yang menjadi tujuan kami dalam membangun usaha ini secara
Bersama, Ketika adanya usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tanpa adanya rasa
terpaksa akan membuahkan suatu hasil dikemudian hari, seperti pepatah, apa yang ditebar maka
nanti akan adanya masa dimana hasil akan dituai, hal tersebut menjadi keyakinan yang selalu
kami pegang teguh, walau terkadang selalu merasa adanya rasa iri terhadap teman teman sebaya
kami Ketika mereka masih bisa bermain pada usia remaja dan menikmati kebersamaan akan
tetapi kami sudah harus melakukan kerja keras, maklum saja kami merasa sebagai pejuang tanpa
warisan, sehingga bagaimanapun caranya dan apapun yang harus dilakukan dengan keringat
sendiri serta adanya suatu cara yang halal maka terus akan kami lakukan, setiap waktu doa selalu
dipanjatkan dengan restu orang tua agar kemudahan serta kendala yang dihadapi bisa
terselesaikan dengan mudah.

Pepatah yang terbenak dalam diriku benar benar menjadi kenyataan, usaha yang kami bangun
dengan susah payah dengan penuh emosi dalam diri ini mulai berkembang secara pesat, pikirku
ini semua tidak bisa seperti ini jika tidak ada pertolongan dari tuhan yang maha esa serta adanya
doa yang selalu dipanjatkan dalam diri kedua orang tuaku, banyak sekali saat ini pandangan
terhadap diriku serta pasangan dalam menjalankan usahaku , dari mana banyak orang berkata
kami ini sebagai from zero to hero, dari yang bukan siapa siapa dan tidak ada pandangan
terhadap kami berdua, saat ini kami dipandang lebih oleh berbagai kalangan dan banyak orang,
rasa syukur selalu dipanjatkan dalam diri, dan rasa bangga terhadap diri sendiri serta terhadap
pasangan dalam menjalankan usaha ini sangat terasa, teman yang menjadi seseorang yang
mampu memberikan dampak yang baik dalam berbagai aspek dan selalu saling mengigatkan
dalam hal kebaikan tidak pernah luput dalam dirinya, begitu pikirku, hingga saat ini apa yang
sudah dituai mendapatkan hasilnya, tidak salah dalam memilih teman dan adanya suatu
pengorbanan terhadap waktu yang pernah terlewat merupakan bukan hal yang aku sesali hingga
saat ini, karena masih banyak diluaran sana dengan umur yang tidak cukup berbeda denganku
mengalami suatu keadaan yang berbeda, pasangan merupakan salah satu individu yang lebih dari
segalanya, bukan hanya sekedar kedekatan secara emosional yang dimiliki akan tetapi
bagaimana hubungan tersebut memberikan dampak yang baik bagi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai