Anda di halaman 1dari 15

Bismillahirahmani rohim

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakutuh,


Dengan mengucapkan puji dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat
limpahan dan karunianya hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
yang begitu luar biasa serta kesehatan sehingga penulis dapat menyeleseikan
karyanya tentang ‘’Kebermaknaan dirinya dan prosesnya sampai penulis bisa
menjadi seorang Guru (Shadow Teacher)’’. Tak lupa juga saya sebagai penulis
mengucapkan rasa terima kasih sebanyak banyaknya kepada pihak yang telah
membuat lomba ini dan keluarga saya yang selalu memberikan dukungan serta
doa yang tiada hentinya. Sehingga saya nantinya dapat menjadikan tulisan saya
sebagai cerita yang dapat di bacakan untuk orang-orang di sekitar saya ataupun
orang yang sempat membaca tulisan saya, yang dimana mereka Insya Allah akan
mendapatkan Insight di dalam cerita saya.
Selaku penulis, saya menyadari bahwa dalam penulisan saya ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saya selaku penulis mengucapkan permohonan
maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan yang terdapat di dalam penulisan
karya saya. Dengan senang hati dan kerendahan hati, saya selaku penulis akan
menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga karya
tulis saya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis,

(Wulandari. S.Psi)
Hmm oke langsung saja..... kali ini saya akan menuliskan tentang
bagaimana perjalanan saya bisa menjadi guru yang tidak pernah terbayangkan
sama sekali di benak saya dan dulu pernah juga profesi guru saya tidak suka
karena ada pengalaman tersendiri yang membuat saya tidak suka akan profesi
guru, namun apabila saya melihat orang jadi guru team pengajar dan sebagainya
terkadang saya takjub hmm aneh kan hihi....
.Nah Saya eh Aku hihi ...di awal tulisan saya memang akan terkesan lebih
formal. Cuase....,saya akan menjabarkan beberapa hal terkait dengan tenaga
pendidik, kependidikan dan sebagainya. So, tidak usah berlama-lama yukss
gaskan masuk ke awal bacaan .
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan starategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nila-nilai yang diinginkan. Dalam dimensi
pembelajaran, peranan pendidik tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat di
manfaatkan dalam proses pembeljaran berkembang pesat.
Menurut Undang-undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pada ayat 1 5 dan 6 yang di maksud dengan tenaga kependiidkan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan di angkat untuk menunjang
penyelenggraan pendidikan, sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagi guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik guru dan dosen di dasarkan pada
undang-unadang no 14 tahun 2007, sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembanng ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam pasal 6 di
sebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional yakni berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif dan mandiri dan
sebagainya.
Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi kepada
orang banyak atu lebih khusus kepada para muridnya. Misalnya dengan
memberikan teladan dan nasihat-nasihat yang membangun kepada muridnya.
Guru juga seyogyngya mampu mengarahkan muridnya yang tadinya benar-benar
ia merasa kosong menjadi berisi dalam ini seperti kecerdsan dalam diri muridnya
baik segi jasmani maupun rohaninya. So, kali ini penulis akan bercerita mengenai
bagaimana sih prosesnya sampai ia bisa menjadi guru serta bagaimana penulis
merasakan kebermaknaan dirinya sebagai manusia yang sesuai FitrahNya.

Okeee langsung sja yahhh ....perkenalkan nama saya Wulandari lahir di


Kota Palopo dan kini saya tinggal di Kabupaten bone ingin berbagi pengalaman
dan menceritakan pengalaman saya ketika pertama kali menjadi guru pada
jenjang Sekolah dasar (SD). Namun sebelum saya panjang lebar menceritakan
kenapa saya bisa tiba di kampung orang dan berkiprah di daerah tersebut mari
simak cerita saya hihi...
Di pertengahan ramadhan di sela-sela saya bekerja sebagai duta covid sul-sel dan
sebagai tim edukasi saya mencoba iseng- iseng atau hanya mencoba mendaftrakan
diri di sebuah instansi yang ada di sosmed saat itu tepatnya di IG. Saat itu saya
tidak memperhatikan sama sekali letak tempatnya saya hanya mengirimkan sesuai
format yang di inginkan oleh instansi tersebut. Singkat cerita, sudah sebulan
lamanya setelah saya mendaftar di tempat tersebut, saya balik ke rumah dan di
sela-sela saya beristirat tepat pukul 12:46 wita telfon atau hadphone saya
berbunyi. Nah, waktu itu antara saya ingin mengangkat telfon atau tidak karena
kebiasaan saya yang kurang patut di contoh wkwkw yang mana ketika ada nomor
baru yang menelfon tentu saya akan mempertimbangkan untuk mengangkatnya
tapi entah kenapa 5 detik dering hadhphone ku berbunyi sayapun mengangkatnya
dengan hati yang kata orang sih dumba-dumba ( berdetak kencang) hihi.
Percakapan di telfon pada waktu itu seperti ini:
Penelfon : ASSALLAMUALAIKUM.... benar Ini atas nama WULANDARI?
Me: IYA ... benar, knapa dan siapa?
Penelfon: pernah mengirim surat lamaran di sekolah Asshiddiq?
Me: kayaknya hmmm ada apa? Karena saya lupa saking banyaknya tempat yang
dulunya saya tempati daftar kak
Penelfon : tertawa.. iya begini besok kami tunggu di sekolah untuk tes yah
Me : Iyaaa kakk dengan suara yang terdengar begitu semeringah... terima kasih
kak infonya

Beberapa menit setelah saya di telfon, saya bercerita dengan adik sepupu saya.
Dimana saat itu, saya mengatakan ‘’eh dimana tempatnya itu Asshiddiq
dimakassar? Lalu, adik sepupu saya mengatakan hmmm di jalan antang kapang
atau di dekatnya Meranti. Saat itu juga saya dan adik sepupu saya mencari lokasi
tersebut di geogle Maps dan teryata hasilnya ZONK kali zonk wkwkkw...
Tidak lama kemudian saya berinisiatif kembali menelfon ulang si penelfon
tersebut dan menanyakan lokasi yang sesunggungya itu ada dimana.
Me: Assalamualaikum kak...
Penelfon : Wailakum salam, kenapa?
Me: saya ingin bertanya dimana lokasinya ini sekolah di Makassar, soalnya saya
sudah cari-cari di gogle Maps lokasinya tidak dapat di temukan.
Penelfon: dimana memang ki? Terdengar nada tertawa
Me: makassar?
Penelfon: jadi? Bagaimana pale? Ini di bone dek heheh
Me: sambil tertawa saya mengatakan oh iya tidak apa-apa saya mau mencoba hal
baru
Penelfon: ok d tunggu kedatangannya besok
Me: ok kak
Penelfon: jadi kapan rencana datang ?
Me: Insya Allah sebentar malam berangkat?
Penelfon ; baik dek
Me: terima kasih banyak infota sebelumnya kak
Gambar: Tanda tangan kehadiran
Gambar: ini saat tes berlangsung
Setelah saya tiba di bone saya pun langsung tiba di salah satu rumah
kerabat saya yang dimana lokasinya tidak jauh dari sekolah Asshiddiq. Saat itu
saya tiba pada pukul 05:08 wita dan waktu itu kami di minta untuk datang
sebelum pukul 07:00 wita. Singkat cerita saya pun datang ke sekolah pada pukul
08:23 wita. Saat itu, saya merasa kurang Pede karena saya merasa saya yang
paling telat datangnya dan ternyata pada saat saya tiba di dalam ruangan saya baru
berjumlah sekitar 4 orang. Pada saat saya melihat keadaan di sekitar saya, saya
langsung mengatakan bahwa apakah ini jalan saya atau bagaimana apalagi saya
mendengar bahasa orang di tempat ini cukup asing bagi saya karena mereka
sering menggunakan bahasa bugis pada saat berbicara dengan teman yang berada
di dalam ruangan dan saat itu, saya hanya menatap dan melihat mereka karena
saya ingin nibrung namun apalah daya saya tidak nyambung dan kurang
memahami apa yang mereka cerita. Namun, saya selalu mengupayakan dan selalu
berdamai dengan hati serta pikiran saya bahwa semua akan baik-baik saja. Jadi,
untuk melawan itu semua saya selalu mencoba berkonsulidasi dengan diri saya
sehingga saya tidak terlihat down di depan orang. Itulah salah satu cara saya untuk
memberikan semangat pada diri saya.
Pada tanggal 01 juli 2021 salah seorang panitia di sekolah Assidiq
menelfon saya kembali dan saat itu posisi Saya sedang di perjalanan. Waktu itu
saya di jelaskan diminta untuk datang pada tanggal 12 juli apabila saya bersedia
dan bersiap masuk di sekolah tersebut karena saya sudah dinyatakan lulus. Pada
waktu itu saya antara percaya tidak percaya namun, saya sampai di rumah dan
bercerita dengan keluarga saya. Ada pro dan kontra banyak yang mendukung
banyak pula yang tidak mendukung. Ia mengatakan bahwa’’ eh masih banyak
poeng pekerjaan di makassar yang jauh lebih baik dari itu dan ada juga
mengatakan apalagi disitu pasti lumayan sedikit gajinya karena kabupaten dan
masih banyak kata-kata lainnya. Waktu itu saya hanya mendengarkan kritik dan
saran mereka. Sembari saya berdoa dan memohon kepadaNya. Singkat cerita
setelah bebrapa hari saya berdoa, dan dengan semangat dan tekad saya yang tinggi
dan kuat saya mendapatkan dorongan dalam diri saya bahwa bismillah saja
semoga jalan ini menjadi jembatan bagi saya untuk bisa semakin dekat
denganNya, karena saya merasa ada dorongan di dalam diri saya untuk bisa
semakin dekat denganNya dengan cara saya mengambil satu langkah lebih baik
yaitu pergi ke bone dan bekerja di Asshiddiq. Dimana pilihan ini memang cukup
berat bagi saya saat itu karena ada beberapa pekerjaan yang tentunya saya perlu
relakan dan lepaskan juga di Makassar untuk bisa fokus di tempat baru saya. Nah,
disini saya mengambil pilihan bahwa tidak ada yang bisa di lakukan tanpa
harapan dan kepercayaan diri dan untuk with the new day comes new strengts and
new thoughts( bersama dengan hari baru, muncul kekuatan dan pemikiran baru) .
Hidup tentu terus berjalan dan dalam hidup tentu banyak tantangan yang harus
kita hadapi. Segala rintangan yang menghadang merupakan jalan bagi kita untuk
selalu berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai dengan Fitrah
Nya. Dengan kepercayaan diri sayapun berani mengambil keputusan untuk
melangkahkan kaki saya menuju tempat saya saat ini. Saya selalu berprinsip
bahwa ‘’ Jadilah dirimu sendiri, percaya diri adalah pakaian yang terbaik’’.
Setelah kejadian itu, saya mengupayakan sebisa mengkin selalu berdamai dengan
diri dan tidak terbawa suasana. Dengan berdamai dengan diri hal ini membuat
pikiran yang tadinya selalu memicu perasaan takut dan mencegah saya untuk
mengambil resiko atau menerima tantangan yang nantinya akan bermanfaat di
dalam diri saya.Nah, Jika kita berhasil berdamai dengan diri kita tentu hal tersebut
membuat kita merasa plong dan tentu ada kesan tersendiri di dalamnya. Lanjut,
mengapa saya mengatakan bahwa menjadi guru merupakan suatu keberkahan,
sebab begitu banyak saya melihat orang-orang di sekitar saya atau di tempat lain
baik yang saya kenal ataupun yang tidak saya kenal mereka hidup dalam ekonomi
yang terbilang pas-pasan tetapi hebatnya dan menariknya dengan kehidupan
demikian banyak anak guru yang berhasil. Padahal apabila kita pikir dengan
mengandalkan gaji yang untuk hidup saja pun sulit apalagi untuk menyekolahkan
anak ke perguruan tinggi.
Rasanya hal seperti itu tidak mungkin anaknya bisa menjadi orang sukses. Lalu
kadang saya berpikir apa yang menjadi kekuatannya sehingga guru yang hidupnya
sesederhana itu tetapi bisa mendidik serta membesarkan anak-anaknya sehingga ia
punya kehidupan yang lumayan baik nantinya baik segi status ekonomi maupun
sosial. Guru adalah figur yang mengajarkan kita mulai dari mengenal angka, huruf
serta berbagai hal kecil lainnya sehingga pribadi kita bisa berkembang pesat
seiring berjalannya waktu. Saya dan mungkin anda yang membaca tuisan saya
tentunya pasti mengingat dan mengenang guru-guru entah itu di Tk,SD, SMP,
SMA dulu bagaimana tulusnya mereka memberikan pengajaran yang tentunya
agar anak didiknya bisa pintar dan tentunya cerdas.
Dulu masih terbayang di benak Saya, guru saya di waktu kelas III SD dulu
pada mata pelajaran pendidikan agama islam dimana saat itu ia mencontohkan
serta memperagakan dengan sepenuh hati praktik shalat dan bacaan, gerakannya
dengan baik dan benar untuk membantu anak didiknya agar sebisa mungkin
mereka bisa memahami apa yang ia jelaskan. Hal tersebut tentu ia tidak lakukan
kecuali karena dengan keikhlasannya serta keinginannya agar murid-muridnya
bisa berhasil. Dengan hal itu yang membuat saya tergiang-ngiang di benak saya
hal tersebut itulah yang memompa saya untuk semakin yakin dengan pilihan atau
langkah saya saat ini untuk ‘’ To Remain a shadow Teacher ( untuk tetap menjadi
shadow teacher) sampai waktu yang di tetapkan olehNya.
gambar ini: merupakan tempat kali pertama saya di wawancarai,
tepatnya pada tanggal 07, Juni 2021. Disini kami di tanya berbagai hal mulai dari
pribadi, ilmu pengetahuan umum maupun sejarah islam dan sebagainya. Sebelum
masuk wawancara saya terus berdoa dan berdzikir’’ agar pada saat wawancara
saya tidak terbata-bata. Singkat cerita,syukur Alhamdulillah dengan
petolonganNYA saya dapat menjawab pertanyaan yang ada dan disini saya juga
mendapatkan beberapa insight setelah saya bercerita dengan salah satu team
penguji.

Lanjut cerita, pada tanggal 12 juli tahun 2021 saat itu,


bertepatan dengan hari ulang tahun saya hihi...saya resmi bekerja menjadi seorang
guru tidak terasa kurang lebih 5 bulan dan sudah mengambil keputusan mengabdi
di dunia pendidikan yang tentunya ini merupakan sebauh profesi yang cukup
mulia apalagi saat ini saya posisinya sebagai shadow teacher yang katanya orang
sih pekerjaan yang luar biasa exated.
Saya bekerja di salah satu sekolah swasta di daerah kabupaten Bone yakni
SD IT Asshiddiq adalah nama sekolah tempat saya mengajar, sekolah ini cukup di
kenal baik meski sekolahnya masih kecil namun lama kelamaan peserta didiknya
makin banyak dan menurut saya ini sudah hampir setara dengan sekolah Atirah
yang mana sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah ternama di provensi
kami atau di kabupaten tempat saya berdomisili. Lanjut ke cerita awal mula
menjadi seorang guru. Sebelumnya saya kuliah di salah satu perguruan tinggi
yang ada di sulawesi selatan tepatnya di kota Makassar yakni universitas
hasanuddin Jurusan Psikologi.
Awalnya sih begitu terasa berat menjalani profesi menjadi seorang guru ( shadow
Theacher) dan tidak semudah apa yang kita bayangkan terutama saya. Meskipun
saya sempat menjadi Shadow teacher sebelumnya namun, pada waktu itu saya
hanya memantau dan mendampangi tugas lapangan yang di lakukan oleh adik
angkatan dan teman-teman saya di masa kuliah. Apalagi saya juga disini anak
perantau yang mana saya harus berusaha semakimal mungkin untuk bisa melihat
cultur yang ada ataupun dari segi aspek lainnya sehingga nantinya saya mampu
untuk nyemplung di dalamnya. Saya juga sebenarnya ketika bertemu dengan
orang tentunya saya pribadinya adalah pemalu dan pendiam suka akan minder ,
insecure dan sebagainya. Tetapi setelah saya menjalani lama kelamaan profesi
menjadi seorang shadow teacher sangatlah menyenangkan dan penuh dengan
keberkahan. Meskipun ada suka dukanya juga sih hihi hmm oia, Mengapa saya
katakan demikian? Sebab, di awal saya betemu dengan anak didik atau yang akan
saya dampangi saya cukup terkaget kaget melihat tingkah lakunya yang begitu
Masya Allah Tabarakallah hanya itu yang mampu ku katakan.

gambar ini merupakan kali pertama saya masuk di dalam


ruangan untuk mendampingi anak didik yang bernama AF. Pertemuan pertama
pada jam-jam pertama ananda tidak ingin melihat kami, waktu itu saya berdua
dengan teman saya untuk mendampangi anak tersebut. Namun, pada jam kedua
kami berupaya mencoba untuk berkenalan, namun alhasil ananda hanya menoleh
dan memalingkan badannya kebelakang dan tidak ingin menatap kami dan saat itu
saya dan teman saya hanya tertawa. Singat cerita, hampir sebulan kami melakukan
observasi untuk mendaptakan tindakan apa yang perlu dan cocok di lakukan pada
ananda.

gambar: Anak kedua yang kami dampangi


yang dimana, tingkah anak ini berbeda dengan AF. Anak ini punya keunikan
tersendiri, meskipun anak ini cukup mengurus tenaga dan emosi namun banyak
insight yang dapat saya tanamkan dalam diri saya ataupun saya dapatkan bagikan
dengan oranglain melalui anak ini. Beberapa bulan saya lalui pendekatan demi
pendekatan saya lakukan pada kedua anak ini alhamdulillah di luar dari ekspektasi
saya , perkembangan yang cukup signifikan pun terjadi, dimana di awal mula
pertemuan saya dengan anak damping tentunya merupakan hal yang luar biasa
yang mana anak tersebut masih sulit untuk dekat, anak tersebut melakukan hal-hal
yang tentunya mengikuti keinginannya sendiri, tidak ingin masuk belajar dan
mengikuti proses belajar di dalam kelas bersama teman-temannya, tidur di lantai,
meludahi, membuang air, menonjok, menendang, menyemprotkan air ke wajah
dan masih banyak hal-hal yang membuat saya tentunya melatih diri untuk lebih
melapangkan dan meluaskan lagi rasa sabar dalam hati. Satu hal yang membuat
saya tidak mundur dan tidak ingin menyerah di pertengahan jalan yakni ‘’ saya
sering mengandalkan doa karena dengan berdoa pertolonganNya akan ada bagi
setiap hamba yang percaya kepadaNya. Ia yang mengubah sesuatu yang tidak
mungkin menjadi kenyataan yang sulit menjadi mudah. ‘’ I am walking proof of
the power prayer ( saya bukti dari kekuatan doa). Bagaiman dasyatnya sebuah doa
yang menurut saya anak ini cukup sulit untuk tergerak hatinya untuk berubah
namun di selah itu saya juga berkeyakinan bahwa dengan mendoakannya dan
menanamkan keikhlasan dalam diri dan tentunya selalu bersyukur atas apa yang
terjadi dalam diri kita Insya Allah pertolonganNya akan datang pada orang yang
yakin kepadaNya.
Sampai titik dimana saya dan kedua anak tersebut menjadi semakin dekat
dan saya semakin mengerti makna keberadaan diri dan kelelekatan diri saya
kepada kedua anak itu seperti apa dan bagaimana. Mereka juga sudah bisa
mengikuti proses pembelajaran yang ada di dalam kelas. saya merasa sangat
bersyukur atas segala hal yang terjadi dalam diri saya dan keyakinan dan
kepercayaanlah yang membuat saya semakin bertambah semangat dan cukup
happy ketika saya melihat perubahan yang cukup signifikan yang terjadi pada
kedua anak damping saya yang menurut saya ini sulit terjadi. Namun, dengan
pertolonganNya semua berubah begitu cepat dan kini saya dan anak damping saya
Alhamdulillah bak prangko yang sulit untuk untuk di pisahkan.

Nah salah satu insight yang dapat saya rasakan dan dapat saya bagikan adalah
anak ini menjadi bahan untuk melatih kesabaraan dan selalu bersyukur kepadaNya
karena dalam mendidik anak memang membutuhkan kesabaran yang sangat
besar. Namun, sebagian orangtua selalu mengatakan bahwa membesarkan anak
tidak akan selalu mudah. Namun menurut saya, seorang anak bukanlah robot
yang bisa kita atur sesuai dengan sesuka hati kita. Mereka juga punya hati,
pikiran, dan pendapat sendiri dan tentunya mereka menginginkan kebebasan.
Namun, dalam memberikan kebebasan kita juga perlu atau wajib membekali
ilmu pengetehuan yang cukup sebelum sang anak belajar dengan lingkungan
sekitarnya. Disisi lain juga banyak orangtua yang kerap memberikan harapan
yang tinggi sehingga mereka lalai dengan keinginan anaknya sendiri. Padahal
dengan mendegarkan pikiran anak-anak menemukan jalan keluar yang sesuai.
Anak lebih membutuhkan contoh dibandingkan kritik demi kritik.
Menurut saya menjadi seorang guru merupakan bukan hanya persoalan oalan
profesi namun juga merupakan hal yang cukup asyik, penuh perjuangan dan juga
memberikan kesenangan tersendiri. Ada satu kata yang selalu terngingat pada saat
saya mengikuti kegiatan warshop kalah itu yakni ‘’ guru itu akan di kenang
siswanya sepanjang masa. Maka jadilah guru yang mengesankan bagi siswa.’’
Nah ketika mengingat kata itu langsung tertanam dalam long term memori saya
bahkan kini menjadi salah satu tekadku menjadi seorang guru sesungguhnya atau
akan mengambil jurusan kependidikan apabila nantinya saya kembali melanjutkan
studi saya Aamiin paling serius ... 
Selain itu menjadi seorang guru adalah menurut saya adalah profesi yang sangat
agung. Yang mana guru yang hebat itu dapat melahirkan seorang siswa yang
berpretasi berakhlak baik dan tentunya sukses dunia maupun akhiratnya. Bagi
saya guru harus bisa membuat anaknya bermimpi besar. Tidak hanya itu guru juga
seyogyangya mampu untuk mendidik siswanya agar ia punya value atau nilai
yang berkualitas, berakhlak mulia serta berdaya saing tinggi.
Selain membimbing anak didik saya yang ada di sekolah saya sendiri juga punya
kesibukan lainnya yang dimana hal tersebut merupakan bahan ajar saya yang
dapat saya bagikan kepada anak didik saya ataupun orang yang ada di sekitar
saya. Oleh karena itu saya produktif di berbagai kegiatan di luar dari jam sekolah
sekolah. Saya tidak peduli yang orang lain katakan tentang saya.’’Intinya saya
punya prinsip selama itu baik untuk saya dan dapat membantu banyak orang
maka lakukan dan yang tau saya adalah diri saya. Hidup bukan tentang siapa
tetapi tentang apa yang bisa kita lakukan. Karena hidup hanya sekali pastikan
hidup kita bermakna dan juga bermanfaat untuk bayak orang.’’
Berdasarkan dari story perjalanan singkat saya saya ingin membagikan insight
kepada siapapun yang membaca tulisan saya :
insight

• Ketika kita ingin menginginkan keindahan dalam hidup selalu yakin


kepadaNya,langitkan doamu jadikan sabar dan keikhlasan sebagai sahabat
untuk menuntun langkahmu.
• Tetaplah tegar meski yang lain gugur tetaplah tersenyum meski
perjuangan masih panjang.
• Hidup adalah masalah pilihan apa yang kamu pilih itu juga yang
membentuk dirimu dan kualitas hidup seseorang di bentuk oleh kualitas
pilihannya dan keputusannya di masa yang lalu.
• Apapun keputusan yang telah kau ambil jangan pernah menyesalinya
karena setiap keputusan pasti ada konsekuensinya yang harus kamu
lakukan adalah pikirkan apa saja yang membuatmu kembali seperti sedia
kala. Terus bergerak jangan lupa berikhhtiar.
• Tanamkankan dalam diri bahwa yang terpenting di dalam hidup
bagaimana kita bisa bermanfaat untuk banyak orang
• Jika merasa lelah berhenti sejenak lalu lanjutkan perjuanganmu.
• Berpegang teguhlah dan kuatkan pondasi diri apabila ketika kita kecewa
terhadap hal yang terjadi dalam diri atau tidak sesuai dengan ekspektasi
kita ’’ karena apa yang kita sukai belum tentu baik untuk kita dan apa yang
kita benci belum tentu buruk untuk kita. Seperti halnya kucing makan ikan
, ikan hidup di air sedangkan kucing takut di air. Hal ini berkaitan dengan
firman Allah dalam surah Al Baqarah boleh jadi kamu membenci sesuatu
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahuai sedang kamu tidak
mengetahuai ( Q.S 126. Al- Baqarah).Nah, begitulah Tuhan memberikan
suatu hal kepada hambanya. Sehingga sepatutnya kita tidak boleh
langsung jumping conclution terhadap sesuatu hal yang belum tentu
terjadi pada diri kita.
• Memberikan self reward dalam diri itu perlu seperti katakan pada diri
sendiri hai kamu makasi sudah bertahan sejauh ini menikmati prosesnya,
terus kuat, optimis, percaya akan kemampuan sendiri. Semangat
perjalanan hidup masih panjang, nikmati saja semua jangan suka ngeluh ,
perbanyak rasa syukurnya..
Now what ( kedepannya)?
Kalau di tanya tentang maunya seperti apa yang tentu harapannya menjadi guru
adalah suatu pengabdian, menjadi seorang guru yang berpretasi adalah suatu
kebanggaan bagi setiap guru. Insya Allah kedepannya saya ingin mengabdi
sebagai seorang guru yang utama nantinya saya menjadi guru untuk anak saya
nantinya karena sebagai firah saya sebagai wanita, pada akhirnya saya mempunyai
peran untuk mengurus kelurga. Saya ingin menegerjakan peran itu dengan baik
dan insya Allah menjadi guru yang benar-benar mengabdi dengan penuh
keikhalasan, ketulusan, kejujuran, penuh tanggung jawab, berinovasi,
bersemangat, pengorbanan waktu, materi, membimbing dan mengajarkan anak-
anak generasi penerus bangsa indonesia.
Selain itu, saya juga ingin sekali menjadi guru profesional yang berprestasi
yang mengantarkan anak didik saya menjadi manusia yang sesuai passion dan
fitrahNya serta saya dapat berguna bagi keluarga, sekolah maupun khalayak.
Rencana kegiatan yang akan datang :
Untuk mewujudkankan harapan saya yang akan datang, rencana kegiatan
yang akan saya lakuakan adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan kreatifitas dan inovasi


• Meningkatkan kedekatan dan keakaraban guru dengan siswa, sebagai
salah satau jembatan untuk pengembanagan pengabdian kepada
masyarakat, dan membentuk kelmpok-kelmpok belajar siswa maupun guru
guna untuk pengembangan diri maupun untuk ektrakulikuler anak didik.
Penutup
Guru seyogyangnya memberikan contoh yang baik kepada anak didik maupun
kepada khalayak. Guru merupakan salah satu role model bagi anak didiknya,
maka segala hal apapun yang di lakukan baik dari segi prestasi, kecerdasan,
kemapuan atau kelebihan, kasih sayang, dan sebagainya. Guru soyogyangya
sebisa mungkin berpikir subjektif atau lebih kepada bagaimana ia bisa melihat
berbagai hal yang ada di sekitarnya ataupun yang terjadi di sekitarnya. Baik itu
berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-harinya sehingga yang
terpenting bagaimana seorang guru seyogyanygnya berpikir secara mandiri, punya
nilai ( value), berkualitas dan inovatif.
Cause guru selalu dianggap serba bisa karena itu sebisa mungkin guru
seyogyangya bisa terampil cakap dalam segala hal dan yang tepenting karena guru
adalah role model maka guru harus sebisa mungkin menjadi teladan bagi anak
didiknya maupun orang yang di sekitarya( khalayak).

Saran
Saya menyarankan pada setiap orang yang membaca tuisan saya agar memberikan
masukan dan kritik yang membangun bagi saya. Karena bagi saya kritk dan saran
yang akan di berikan kepada saya merupakan suatu hal yang membuat saya akan
semakin meningkatkan keinginan saya untuk terus belajar terus memperbaiki diri
untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena sejatinya yang sempurna hanya
milik Allah semata saya hanyalah manusia yang tempatnya salah. Maka dari itu,
saran dan kritikan yang membangun dari tulisan saya cukup membantu saya untuk
semakin mau berusaha serta berkarya lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai