Anda di halaman 1dari 16

Nama : Septa Anggorowati

Prody : PPG PGSD Gelombang 1 Tahun 2024


Domisili : Way Bungur Lampung Timur
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
Topik 1 : Perjalanan Pendidikan Nasional
Alur : M (Mulai dari diri)
Kegiatan : Siapa Saya sebagai seorang guru
Dosen : Drs. Rapani, M.Pd
Instruktur : Fauziah Hanif, S.Pd

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

 Pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah?

Saat sekolah dasar saya pernah tidak naik kelas tejadi pada waktu saya kelas 1 ke
kelas dua (2), sehingga saya harus tinggal di kelas 1. Semua itu terjadi karena banyak
sekali masalah keluarga yang harus saya hadapi di masa kecil. Sehingga saya merasa
tidak percaya diri untuk bertemu dengan teman sekolah dan para guru di sekolah.
Masalah keluarga tersebut diantaranya peceraian orang tua saya, Sehingga kedua
oang tua saya sudah tidak mempehatikan anak-anaknya lagi. Akhirnya saya memilih
untuk ikut nenek dan kakek saya yang sudah sepuh. Karena sejak dari saya di
lahirkan, dirawat oleh nenek dan kakek saya dari oang tua ibu. Sebab ibu saya waktu
itu masih sakit mentalnya atau bisa di sebut sebagai sindrom baby blues. Hingga
nenek saya meninggal saat saya masih sekolah dasar kelas 1. Dari kondisi yang
seperti ini saya harus ikut beberapa saudara dari ibu saya. Karena waktu itu ibu saya
belum juga sembuh. Di usia saya yang baru 8 tahun, saya juga harus menjaga adik
saya dan ibu kandung saya. Sedangkan Ayah saya yang seroang PNS kaya raya tidak
penah lagi menemui kami sejak perceraiannya dengan ibu saya. Oleh sebab itu saya
merasa tidak percaya diri untuk bergaul dan bersosialisasi.
 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?

Sejak kehilangan nenek saya sampai saya harus berhenti sekolah. Akhirnya saya
harus sadar bahwa saya harus bisa untuk menjadi manusia yang bisa bermanfaat
untuk banyak orang. Saya lanjutkan sekolah saya karena waktu itu saya mendapatkan
bantuan beasiswa tidak mampu oleh sekolah. Akhirnya dengan tekad dan
kesungguhan saya untuk memanfaatkan kesempatan ini hingga lulus sekolah dasar.
Setelah itu saya dapatkan beasiswa pestasi dan bantuan sekolah saya semakin
temotivasi untuk terus sekolah dan lebih semangat belajar demi hari ke hari.

 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Ada sosok seorang guru mata pelajaran IPA, beliau laki-laki bernama Pak Ismari
guru sekolah dasar. Dari beberapa guru yang hanya membully murid – murid yang
memiliki kebutuhan exlusive, tapi Pak Ismari ini sangat berbeda, Beliau sangat sabar
dalam membimbing anak didiknya. Beliau juga rajin beribadah puasa sunnah
diantaranya. Selalu memberi contoh suri tauladan yang baik bagi anak-anak didiknya.

 Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Seumur hidup selama saya di sekolah dasar belum pernah saya di beri kan apresiasi
untuk tepilih ikut serta dalam kegiatan sekolah. Semenjak Pak Ismari
merekomendasikan saya untuk lomba pramuka baris-berbaris dan akhirnya
kelompok kami juara 3, sejak itu untuk kegiatan sekolah yang lainnya saya selalu di
pilih untuk mengikutinya. Hal yang sangat berkesan lainya yaitu di saat ulang tahun
saya, orang tua saya tidak penah memperhatikan hal sekecil itu, namun Pak Ismari
membuat inisiatif untuk mengucapkan selamat ulang tahun di depan semua teman-
teman sekelas saya. Walaupun ini hanya sebuah ucapan kecil dan terdengar biasa
saja, namun bagi saya ini adalah bagian dari perhatian besar buat saya. Pak Ismari
selalu meyakinkan bahwa banyak sekali yang peduli dan sayang dengan saya waktu
itu. Pesan yang selalu saya ingat dari Beliau adalah “jadilah anak yang selalu
memberi manfaat ya nak” . Itu adalah kata-kata yang yang diucapkan dari seorang
guru yang sangat tulus dalam mendidik.

 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut
di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Saat saya menjadi coordinator asisten dosen di Laboratorium Univesitas


Muhammadiyah Metro, disini saya yang menjadi ketua para asisten laborat, saya
yang mengkoordinasi semua praktek mata kuliah dari mengatur jadwal praktek
teknisi praktek, dan meng evaluasi hasil belajar adik-adik mahasiswa di bawah saya.
Pada saat praktikum saya menemui praktikan saya ini selalu terlihat sakit, keringatan
padahal ruangan AC, dan sering sekali absen jarang hadir baik di dalam kelas
maupun praktek. Banyak sekali teman-temannya membully dia, ada yang
menyebutkan dia hamil, ada yang menyebutkan dia sangat aneh. Akhirnya saya
mencari kostan dia, saat saya berada di kostan dia, temen-temen nya selalu bercerita
bahwa dia tidak pernah mau bersosialisasi dengan teman kost yang lain dan selalu
menyendiri di dalam kamar. Di lain hari saya mencermati seluruh tubuh praktikan
saya ini saya dekati dia dan ajak ngobrol. Ternyata memang agak lain, kadang
pembicaraanya sering nglantur, saya tanyakan tentang pernikahan, suami, anak. Tapi
dia menjelaskan kalau masih gadis. Setelah beberapa bulan kemudian ada seorang
nenek yang sedang mengendong bayi bersama seorang laki-laki separuh baya
menemui praktikan saya. Dan beliau menjelaskan bahwa praktikan saya ini sudah
melahirkan anaknya api tidak menyusui hingga suaminya marah, ternyata laki-laki
separuh baya itu adalah suaminya. Singkat cerita praktikan saya tidak pernah kuliah
lagi, dan terakhir kuliah dia di bully oleh teman-teman yang lain. Akhinya saya
jelaskan kepada teman-temannya bahwa tidak ada yang pantas di bully dari dia.
Karena dia tidak berdosa, tidak berzina karena sudah menikah hanya saja dari awal
dia tidak mau mengakuinya, kita hargai alasan dia pasti ada sebabnya. Mungkin
suaminya yang kurang baik atau keluarganya yang tidak support atau memang
keadaan hal yang membuat mental dia teganggu.
Tugas 2 : Panduan menulis tulisan reflektif

Setelah menonton 2 video dan memaknai panggilan diri menjadi seorang guru, Anda
diminta menuliskan sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan
maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah
disediakan.

Berikut adalah pertanyaan panduan tulisan reflektif Anda:

 Siapa saya saat ini?

Posisi saya saat ini adalah sebagai calon seorang guru. Beberapa Langkah-langkah
yang harus saya tempuh untuk menjadi seorang guru yang profesional adalah selalu
berusaha meningkatkan ilmu yang dimiliki baik ilmu terkait materi pelajaran maupun
ilmu tentang bagaimana menjadi guru yang baik dengan banyak membaca, mengikuti
pelatihan, berdiskusi dengan teman sejawat, dan lain sebagainya yang dibimbing oleh
dosen, instruktur, dan pamong sekolah. Ada beberapa banyak sekali kriteria untuk
bisa jadi guru professional diantaranya adalah mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif.. Dalam rangka
turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Perlu sadari,
bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau
peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat
apapun. Guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang
menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti
berbeda antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan
oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses
kelak.

Pengembangan kompetensi profesional dalam menghadapi era Indonesia emas


mutlak diperlukan untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu
pendidikan. Tanpa pengembangan profesionalisme, proses pembelajaran dan mutu
pendidikan hanya akan jalan di tempat. Tidak ada inovasi, dan tidak ada pula
kreatifitas serta tidak ada pembelajaran yang efektif. Paradigma pendidikan sudah
seharusnya menggunakan paradigma baru, yaitu mutu.Pendidikan yang bermutu lahir
dari guru yang bermutu dan professional. Guru profesional dapat berpengaruh
terhadap pendidikan bermutu. Di sisi lain Standar Nasional Pendidikan berfungsi
sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dengan demikian guru
profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang memenuhi
standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Dapat disimpulkan,
bahwa : 1).Guru yang profesional harus disiapkan oleh lembaga pendidikan tinggi
kependidikan (LPTK) yang berkualitas dan terstandar; 2). Guru profesional wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
3). Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang
memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

 Mengapa saya memilih menjadi guru?

Motivasi saya menjadi guru karena Guru adalah salah satu profesi yang mulia dan
penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya mengajar ilmu pengetahuan, tetapi
juga membentuk karakter dan masa depan siswa. Menjadi guru juga memiliki
keuntungan dari segi jam kerja yang bisa fleksibel. Guru tidak harus bekerja dari pagi
sampai sore di sekolah, tetapi bisa menyesuaikan dengan jadwal mengajar dan
kegiatan ekstrakurikuler. Guru juga bisa memilih untuk menjadi guru privat, yang
bisa menentukan sendiri jam kerjanya. Dengan demikian, guru bisa memiliki waktu
luang lebih banyak untuk keluarga atau kegiatan lainnya. Keuntungan lain menjadi
seorang guru adalah libur lebih panjang dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.
Guru biasanya mengikuti jadwal libur sekolah, seperti libur semester, kenaikan kelas,
atau hari besar. Selama libur tersebut, guru bisa menikmati waktu bersama keluarga,
berlibur, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan. Guru juga bisa memanfaatkan
waktu libur untuk mempersiapkan materi dan kurikulum semester atau tahun ajaran
baru. Keuntungan menjadi seorang guru yang tidak kalah penting adalah melatih
kesabaran. Menjadi guru membutuhkan tekad yang kuat dan keinginan untuk terus
belajar. Terutama saat menghadapi berbagai macam siswa dengan berbagai karakter
yang berbeda. Guru harus bisa bersabar dalam mengajar, mendidik, dan
menyelesaikan masalah yang muncul di kelas. Kesabaran itu tidak ada batasnya,
melainkan bisa dilatih oleh guru. Meskipun gaji bukanlah motivasi utama menjadi
seorang guru, tetapi tetap menjadi salah satu keuntungan yang bisa dinikmati. Guru
memiliki gaji yang kukuh yang kurang terpengaruh oleh perubahan dalam pasaran
pekerjaan dan ekonomi. Guru juga memiliki fasilitas lengkap, seperti ansurans
kesehatan, akun persarana, tunjangan, dan lain-lain. Dengan demikian, guru bisa
hidup dengan layak dan sejahtera. Menjadi guru juga berarti memiliki pekerjaan yang
tidak monoton atau membosankan. Guru bisa menciptakan ruang kelas yang aktif dan
kreatif dengan berbagai kegiatan, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan. Guru
juga bisa menjelajah ke dalam ruang pembelajaran yang inovatif dan menarik,
sehingga tidak akan merasa jenuh atau bosan. Guru juga bisa mengembangkan bakat
dan minatnya di luar bidang mengajar, seperti menulis, bermain musik, atau
berolahraga.

 Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Para guru memiliki peran penting dalam membentuk masa depan generasi muda.
Oleh karena itu, menjadi guru yang berpihak pada peserta didik menjadi kunci untuk
menciptakan generasi muda yang tangguh dan berkualitas. Namun, menjadi guru
yang berpihak pada peserta didik tidaklah mudah. Dibutuhkan sikap dan tindakan
yang tepat agar dapat menjadi guru yang berpihak pada peserta didik.

1. Memahami Peserta Didik


Sebagai guru, penting untuk memahami peserta didik dengan baik. Memahami
karakter, kebiasaan, dan kebutuhan peserta didik dapat membantu guru dalam
memberikan pembelajaran yang sesuai dan efektif. Selain itu, memahami peserta
didik juga dapat membantu guru untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi
dalam kelas.
2. Mendengarkan dengan Baik
Mendengarkan dengan baik adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki
oleh guru yang berpihak pada peserta didik. Dengan mendengarkan dengan baik,
guru dapat memahami keluhan dan masalah yang dihadapi peserta didik. Hal ini
dapat membantu guru untuk memberikan solusi yang tepat serta menciptakan
hubungan yang baik antara guru dan peserta didik.

3. Menjalin Komunikasi yang Baik


Komunikasi yang baik dapat membantu guru dan peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat menjalin komunikasi yang
baik dengan peserta didik. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan cara
memberikan feedback yang jelas dan tepat waktu, menghindari kata-kata yang
merendahkan, dan memberikan pujian yang pantas.

4. Memberikan Motivasi
Peserta didik yang termotivasi memiliki potensi untuk mencapai hasil yang lebih
baik. Oleh karena itu, menjadi guru yang berpihak pada peserta didik juga berarti
menjadi guru yang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik. Motivasi
dapat diberikan dengan memberikan pujian atas prestasi yang telah dicapai,
memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, dan
memberikan dukungan saat peserta didik mengalami kegagalan.

5. Menjadi Teladan
Sebagai guru, menjadi teladan bagi peserta didik sangatlah penting. Guru yang
menjadi teladan dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk menjadi
lebih baik. Selain itu, menjadi teladan juga dapat membantu guru dalam
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.

6. Menjaga Kesetaraan
Kesetaraan adalah prinsip penting dalam pendidikan. Sebagai guru, penting untuk
menjaga kesetaraan dalam kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta didik, menghindari
diskriminasi, dan menghargai perbedaan yang ada di antara peserta didik.

7. Memberikan Penghargaan yang Pantas


Penghargaan yang pantas dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk terus
meningkatkan prestasinya. Sebagai guru yang berpihak pada peserta didik,
penting untuk memberikan penghargaan yang pantas atas prestasi yang telah
dicapai peserta didik. Penghargaan dapat berupa pujian, sertifikat, atau hadiah
yang pantas.

8. Menjaga Keamanan dan Kenyamanan Peserta Didik


Keamanan dan kenyamanan peserta didik adalah hal yang penting dalam
pembelajaran. Sebagai guru, penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan
peserta didik dalam kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman, menghindari tindakan yang merugikan
peserta didik, dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dengan cara yang
tepat.

9. Menjaga Hubungan yang Baik dengan Orang Tua


Orang tua juga memainkan peran penting dalam pendidikan peserta didik.
Sebagai guru, menjaga hubungan yang baik dengan orang tua dapat membantu
dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Oleh karena itu,
penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tua peserta didik. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu
kepada orang tua, menghargai pandangan orang tua, dan bekerja sama dengan
orang tua dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik.

Tugas 3: Komitmen Diri


Panduan menulis komitmen diri dalam Mata Kuliah Filosofi Nasional
Komitmen diri dalam mempelajari Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional juga menjadi
bagian dari proses Anda mengawali perjalanan Anda memaknai dan menghayati proses
mengenal diri dan peran sebagai seorang pendidik.

Komitmen Diri akan direfleksikan kembali pada pertemuan akhir kuliah ini. Pertanyaan panduan
untuk membuat Komitmen Diri adalah:

MENGAPA

1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?

Mata kuliah profesi pendidikan nasional penting karena menyediakan landasan bagi
calon guru atau pendidik untuk memahami prinsip-prinsip, teori-teori, dan praktik-
praktik terkait dengan profesi pendidikan di tingkat nasional. Beberapa alasan
mengapa mata kuliah ini perlu:

a. Pemahaman Sistem Pendidikan Nasional: Mata kuliah ini membantu calon guru
memahami secara mendalam tentang sistem pendidikan nasional, termasuk
kebijakan, struktur, kurikulum, dan aspek-aspek lain yang memengaruhi praktik
pendidikan di Indonesia.
b. Kemampuan Profesionalisme: Mata kuliah ini membantu calon guru
mengembangkan kemampuan profesionalisme yang diperlukan dalam karier
pendidikan mereka, seperti etika profesional, komunikasi efektif, dan manajemen
kelas.
c. Penguasaan Materi dan Metode Pengajaran: Melalui mata kuliah ini, calon guru
memperoleh pemahaman yang kuat tentang materi pelajaran yang akan mereka
ajarkan, serta metode-metode pengajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan
pendidikan nasional.
d. Pemahaman tentang Beragam Siswa dan Kebutuhan Mereka: Mata kuliah ini
membantu calon guru untuk memahami kebutuhan belajar yang beragam dari
siswa-siswa mereka, termasuk berbagai gaya belajar, kebutuhan khusus, dan latar
belakang budaya yang berbeda.
e. Persiapan dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan: Dengan mempelajari mata
kuliah ini, calon guru siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi
dalam praktik pendidikan di Indonesia, seperti perubahan kebijakan, kebutuhan
belajar yang beragam, dan tantangan sosial-budaya.

Dengan demikian, mata kuliah profesi pendidikan nasional membantu


mempersiapkan calon guru agar siap mengambil peran penting dalam sistem
pendidikan Indonesia dengan memahami konteks, tuntutan, dan tantangan yang ada.

2. Apa yang Saya yakini?

Keyakinan untuk mengikuti mata kuliah profesi pendidikan nasional dapat berasal
dari berbagai faktor. Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi dasar keyakinan
saya untuk mengambil mata kuliah ini:

1. Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan: Seseorang yang memiliki keyakinan kuat


akan pentingnya pendidikan mungkin merasa bahwa mengikuti mata kuliah
profesi pendidikan nasional adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan diri
menjadi seorang pendidik yang berkualitas.
2. Minat dalam Dunia Pendidikan: Jika seseorang memiliki minat dan passion yang
tinggi dalam dunia pendidikan, mereka mungkin merasa tertarik untuk
mempelajari lebih lanjut tentang aspek-aspek profesi pendidikan nasional,
termasuk kurikulum, metodologi pengajaran, dan masalah-masalah pendidikan
yang relevan.
3. Kesempatan Karier: Bagi seseorang yang bercita-cita untuk menjadi seorang guru
atau profesional pendidikan, mengambil mata kuliah profesi pendidikan nasional
bisa menjadi langkah awal yang penting dalam mencapai tujuan karier mereka.
4. Pengalaman dan Inspirasi: Pengalaman pribadi atau pengaruh dari figur inspiratif,
seperti guru-guru terdahulu atau tokoh-tokoh pendidikan, juga dapat menjadi
faktor yang membangun keyakinan seseorang untuk mengikuti mata kuliah
profesi pendidikan nasional.
5. Kepedulian terhadap Perbaikan Sistem Pendidikan: Seseorang yang memiliki
keyakinan kuat akan pentingnya perbaikan sistem pendidikan mungkin merasa
bahwa dengan mengikuti mata kuliah profesi pendidikan nasional, mereka dapat
berkontribusi secara positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat
nasional.

Semua faktor di atas dapat menjadi landasan keyakinan seseorang untuk memilih
mengikuti mata kuliah profesi pendidikan nasional, yang pada akhirnya dapat
membantu mereka dalam membangun karier dan kontribusi positif dalam bidang
pendidikan.

3. Apa yang memotivasi Saya?

Memahami filosofi pendidikan nasional merupakan langkah penting bagi siapa pun
yang tertarik atau terlibat dalam bidang pendidikan. Berikut adalah beberapa motivasi
yang mungkin mendorong saya untuk memahami filosofi pendidikan nasional:

a. Pemahaman Mendalam tentang Visi Pendidikan: Filosofi pendidikan nasional


mencerminkan visi, nilai, dan tujuan pendidikan suatu negara. Memahami filosofi
ini membantu individu memahami esensi dan arah pendidikan di negara mereka,
serta bagaimana pendidikan berperan dalam pembangunan masyarakat dan
bangsa.
b. Pembentukan Identitas dan Kepedulian Nasional: Filosofi pendidikan nasional
sering kali mencakup nilai-nilai, sejarah, dan budaya suatu bangsa. Memahami
filosofi ini membantu memperkuat identitas nasional dan rasa kepedulian
terhadap bangsa, serta melestarikan warisan budaya dan sejarah yang penting.
c. Pengembangan Kurikulum dan Praktik Pengajaran: Filosofi pendidikan nasional
memberikan landasan bagi pengembangan kurikulum dan praktik pengajaran
yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat. Memahami filosofi ini
membantu guru dan pengambil kebijakan dalam merancang pengalaman belajar
yang relevan dan bermakna bagi siswa.
d. Pengaruh Terhadap Kebijakan Pendidikan: Filosofi pendidikan nasional sering
kali menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan pendidikan di tingkat nasional.
Memahami filosofi ini membantu para pemangku kepentingan dalam merancang
kebijakan yang berpihak kepada perkembangan pendidikan yang inklusif,
berkelanjutan, dan berkualitas.
e. Mengatasi Tantangan Pendidikan: Memahami filosofi pendidikan nasional
membantu dalam mengatasi berbagai tantangan dan masalah yang ada dalam
sistem pendidikan, serta memperkuat komitmen untuk meningkatkan akses,
kualitas, dan relevansi pendidikan bagi semua individu.

Dengan memahami filosofi pendidikan nasional, individu dapat memperdalam


wawasan mereka tentang esensi dan peran pendidikan dalam masyarakat serta
berkontribusi secara lebih efektif dalam upaya peningkatan pendidikan nasional.

` BAGAIMANA

1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam konteks pendidikan formal


maupun non-formal, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Berikut adalah
beberapa strategi yang bisa saya pertimbangkan:

a. Tetapkan Tujuan yang Spesifik dan Terukur: Setiap pembelajaran harus memiliki
tujuan yang jelas dan dapat diukur. Ini membantu dalam menilai kemajuan saya
dan menentukan apakah saya telah mencapai tujuan tersebut.
b. Berlatih dan Berulang-ulang: Prinsip penting dalam pembelajaran adalah latihan
yang terus menerus. Praktekkan apa yang telah saya pelajari dan ulangi secara
berkala untuk memperkuat pemahaman saya.
c. Kolaborasi dan Diskusi: Berdiskusi dengan teman sekelas, guru, atau mentor
dapat membantu saya memperluas pemahaman saya melalui pertukaran ide dan
pemikiran.
d. Refleksi: Luangkan waktu untuk merefleksikan pembelajaran saya. Tinjau apa
yang telah saya pelajari, apa yang berhasil, dan apa yang perlu diperbaiki.
Refleksi membantu saya untuk terus berkembang dan meningkatkan cara saya
belajar.
e. Jaga Motivasi: Tetaplah termotivasi dan fokus pada tujuan pembelajaran saya.
Cari sumber inspirasi dan terus ingatkan diri saya akan pentingnya mencapai
tujuan tersebut.
f. Umpan Balik dan Evaluasi: Proses umpan balik dan evaluasi membantu peserta
pembelajaran untuk memahami kemajuan mereka, mengidentifikasi area yang
perlu diperbaiki, dan mengarahkan upaya pembelajaran ke arah yang tepat.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, saya dapat meningkatkan


efektivitas pembelajaran saya dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, beberapa elemen penting perlu diperhatikan:

a. Rencanakan Pembelajaran: Buat rencana pembelajaran yang terstruktur dan


sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rencana ini bisa mencakup materi
pembelajaran, aktivitas, dan penilaian.
b. Gunakan Beragam Sumber Belajar: Manfaatkan berbagai sumber belajar seperti
buku teks, artikel, video pembelajaran, kuliah daring, dan sumber daya online
lainnya. Hal ini membantu dalam menyediakan beragam perspektif dan
memperkaya pengalaman pembelajaran saya.
c. Gunakan Teknologi: Manfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Ada banyak
aplikasi, platform, dan alat online yang dapat membantu saya belajar dengan lebih
efektif, seperti aplikasi flashcard, platform pembelajaran daring, dan sumber daya
edukatif lainnya.
d. Sumber Daya yang Tersedia: Tersedianya sumber daya yang memadai seperti
buku teks, materi pembelajaran online, perangkat lunak, laboratorium, dan
fasilitas belajar lainnya sangat penting untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran.
e. Mengelola Waktu: Kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat
penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seseorang perlu mengatur jadwal
belajar, menetapkan prioritas, dan menghindari prokrastinasi.
f. Pemahaman dan Penguasaan Materi: Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
peserta harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang
dipelajari dan kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
g. Kesabaran dan Ketekunan: Mencapai tujuan pembelajaran seringkali
membutuhkan waktu dan usaha yang besar. Kesabaran dan ketekunan penting
untuk mengatasi rintangan dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul
selama proses pembelajaran.

Dengan memperhatikan elemen-elemen di atas dan mengintegrasikannya dalam proses


pembelajaran, seseorang dapat meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

APA

1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?


Untuk mewujudkan pembelajaran paradigma baru yang terdiferensiasi dan berfokus
pada peserta didik, maka satuan pendidikan harus melaksanakan tahapan-tahapan
perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler. Terdapat tujuh tahapan
perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler.
a. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan
peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
b. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostic
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar,
motivasi belajar, minat peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai
bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
c. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat ajar yang
memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang dikembangkan
harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan dan
kontekstual; dan berkesinambungan.
d. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta
didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu,
pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta
didik. Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh
pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk
hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.
e. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip asesmen
yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai bagian
terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen
dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen dirancang
secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable). Keempat laporan
kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.
Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua.
f. Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang melibatkan
orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner;
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan
dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
g. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi.
Pendidik melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing
modul ajar. Setelah itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan
apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka modul
ajar dapat disempurnakan kembali.
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

Anda mungkin juga menyukai