Anda di halaman 1dari 8

Nama : Evi Arifiani

Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal

PPG Prajabatan : Gelombang 1

Kelas : Bahasa Indonesia A

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

• Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)

Pengalaman saya yang membuat saya kehilangan motivasi untuk bersekolah adalah
ketika saya sedang menempuh sekolah pascasarjana pada program Magister Linguistik.
Ketika saya memasuki semester 4, ada matakuliah tesis menjadi syarat kelulusan dalam
meraih gelar magister linguistik. Saya mendapat dosen pembimbing yang sangat susah
untuk ditemui. Kabar tentang dosen tersebutpun tidak terlalu saya hiraukan. Saya ikhlas
menerima takdir bahwa saya menjadi mahasiswa bimbingan beliau. Saya menyiapkan
materi yang saya susun dari pada bab 1. Saya berharap akan ada langkah yang muda untuk
proses pembimbingan. Kegagalan untuk proses pembibingan terjadi terhitung satu sampai
ketiga kali. Ada beberapa alasan yang diberikan dosen pembimbing saya mulai dari ada
tugas mengajar, persiapan penelitian, bahkan tugas tanggungjawab beliau sebagai ketua
senat yang sedang mengurus akreditasi kampus. Rasa bosan dan capek saat menunggu
kepastian bimbingan mulai menyerang pola pikirku untuk setuju pada label beliau dosen
pembimbing yang menyebabkan mahasiswa susah untuk menyelesaikan tesis. Hal ini
berpengaruh pada waktu tempuh mahasiswa. Bahkan kebanyakan rata-rata mahasiswa
bimbingannya melebihi 4 semester (sebagai waktu standar untuk menyelesaikan kuliah
pascasarjana).

Kondisi proses bimbingan tersebut mulai menyurutkan keinginan saya untuk lulus
tepat waktu pada 4 semester. Saya terus melanjutkan proses penulisan tesis sampai Bab
tiga tanpa proses bimbingan dosen tersebut. Hal ini saya lakukan agar satu kali proses
bimbingan saya bisa langsung menyetorkan 3 pada penyusunan tesis. Cara bimbingan yang
saya ajukan kepada dosen tersebut di terima. Namun, konsekuensinya dosen tidak terlalu
memahami untuk mengarahkan saya dalam penulisan per bab tesisnya. Apalagi sistem
bimbingannya yang memberikan waktu yang singkat membuat saya kurang bisa menggali
materi penulisan yang tepat pada bab 1-3. Saya terus berdoa dan berusaha sehingga saya
lulus 4 semester lebih 4 bulan (Semester 5)

• Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?

Peristiwa pada tahap memasuki usia mendaftar sekolah dasar ada rasa tidak suka
belajar dan bahkan keinginan untuk tidak bersekolah dalam diri saya. Pola pikir saya yang
menganggap bahwa bersekolah itu beban, mengurangi waktu bermain, dan aturan-aturan
seperti memakai seragam dan sepatu yang menyusahkan menjadikan saya masuk sekolah
dasar mengalami 1 tahun penundaan. Selain itu, saya juga tidak ingin mengikuti pendidikan
Taman kanak-kanak.

Orang tua saya tidak masalah saat saya tidak sekolah TK. Waktu itu saya sangat
banyak bermain saja. Namun melihat kondisi saya, orang tua terus memberi nasehat dan
arahan untuk saya daftar SD. Saya pun menyetujui keputusan itu. Saat proses awal
pembelajaran di kelas 1 SD terlihat teman-teman saya sudah siap dengan mental menjadi
murid kelas 1 SD. Berbeda sekali dengan kemapanan mental saya. Teman-teman saya
terlihat sudah siap pada kemampuan mereka untuk mengenal huruf, baca, menulis, dan
berhitung dasar.

Pada posisi saya saat itu merasa berbeda atau minder. Apalagi saat guru wali kelas
saya yang memberikan nilai 0 pada setiap latihan matematika membuat saya cukup sedih
sekali dan malu menerima nilai tersebut. Hampir tiga kali saya mendapatkan nilai 0 pada
pelajaran yang sama. Namun dari pemberian nilai 0 yang ditulis dengan bolpen merah dan
masukan dari guru membuat saya termotivasi bahwa saya sama dengan teman lain. Saya
berjanji pada diri saya untuk mengubah pola pikir menjadi bahwa sekolah itu
menyenangkan. Meskipun dalam tahap awal saya tertinggal dari teman bahkan saya selalu
mendapat nilai dibawah standar KKM, saya yakin bahwa saya bisa.

Saya aktif dan tidak malu untuk bertanya kepada teman-teman kelas tentang segala
materi mulai dari menghitung, menulis, dan membaca. Perlahan-lahan saya sudah mulai
menyukai proses belajar dikelas baik secara mandiri dalam belajar ataupun berkelompok.

• Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Guru inspiratif saya adalah guru kimia sekaligus menjadi pembimbing ekstrakulikuler KIR
(Karya Ilmiah Remaja SMA).

• Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Pada saat proses pembelajaran di kelas, guru kimia tersebut sangat disiplin waktu,
cepat dan pandai dalam menerangkan materi zat-zat kimia. Selain itu bu guru kimia saya
selalu membuatkan cara jitu untuk menghafal rumus ataupun unsur-unsur kimia. Singkatan
rumus ataupun unsur-unsur kima tersebut mudah untuk dihafal dan diterapkan dalam
menyelesaikan tugas kimia.

Kemudian saat saya menjadi anggota dalam ekstrakulikuler KIR, bu guru kimia
tersebut memberi dukungan agar kita mencari dan menggali hal-hal disekitar yang bisa
menjadi inspirasi untuk berkarya dan menciptakan produk. Ketika terlibat dalam kegitan
ekstrakulikuler tersebut saya banyak mengikuti lomba menulis karya ilmiah sampai pernah
menjadi 10 besar dalam lomba karya tulis tingkat Jawa Tengah yang diadakan universitas
gadja mada. Selain kegiatan menulis karya ilmiah, bu guru tersebut mengenalkan kami
pada kegiatan menciptakan produk seperti penyulingan cengkeh sampai menjadi minyak
cengkeh, bertani jamur tiram, mengolah jamur tiran menjadi siomay, pembuatan kompos
dan biogas.

• Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Penerapan disiplin waktu saat saya menjadi tentor bahasa Indonesia pada kegiatan
beasiswa perintis Jateng pada anak-anak lulusan SMA yang akan mengikuti tes seleksi
memasuki perguruan tinggi negeri. Jika ada siswa yang telat maka saya memberi
konsekuensi seperti mengerjakan soal aatau tugas tambahan. Selain itu, saya juga
memberikan rumus cara-cara cepat untuk dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan cepat
dan tepat.
Nama : Evi Arifiani

Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal

PPG Prajabatan : Gelombang 1

Kelas : Bahasa Indonesia A

Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

• Siapa saya saat ini?

Saya saat ini adalah seorang yang telah menempuh pendidikan sampai Magister
Lingustik. Saya adalah pribadi yang ingin berkembang dan maju seiring dengan
perkembangan zaman. Saya memiliki minat dalam bidang pengajaran. Saya memiliki bakat
menulis yang memang belum saya optimalkan sebaik mungkin untuk menghasilkan
beberapa karya. Saya suka menulis puisi. Saya memiliki beberapa pengalaman mengajar
di lembaga bimbingan belajar. Selain itu, saya juga mengajar pada kegiatan beasiswa
perintis 3 Jawa Tengah untuk mengajar Bahasa Indonesia dalam persiapan siswa mengikuti
seleksi masuk perguuruan tinggi.

• Mengapa saya memilih menjadi guru?

Profesi guru adalah profesi mulia sepanjang zaman. Alasan saya menjadi seorang
guru pertama, ingin menjadi figur yang aktif dalam membangun kehidupan bangsa yang
cerdas dan bermoral. Kedua, saya ingin menjadi orang yang bermanfaat dalam kehidupan.
Ketiga, saya ingin menyalurkan minat saya dalam pengajaran yang merupakan bagian
dalam pendidikan. Keempat, profesi seorang guru menjadi sarana untuk bisa mengelola
dan mengasah kreativitas. Kelima, saya ingin berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki
kepada siswa. Keenam, profesi guru adalah profesi yang keren karena bisa menuntun
generasi berikutnya untuk mencapai tingkat pendidikan dan profesi apapun karena tanpa
adanya guru maka tidak akan ada orang yang cerdas dan tidak akan ada suatu profesi
apapun. Ketujuh, saya ingin memiliki profesi yang bisa dikenang sepanjang zaman melalui
pengabdia dan karya-karya selama menjadi guru. Kedelapan, ilmu yang bermanfaat bagi
seorang murid akan mampu menjadi amal jariah oleh gurunya. Kesembilan, menjadi
profesi guru akan mendapatkan penghormatan, cinta kasih dari murid dan masyarakat di
sekitar.

• Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Saya perlu memahami secara teoritis dan praktis tentang pengajaran dan pendidikan.
Saya perlu menyesuaiakan diri terhadap cara memperlakukan siswa yang memiliki
karakter, kemampuan, minat dan bakat yang berbeda-beda. Menilik pada gagasan yang
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah jalan menuntun seorang
individu untuk dapat menggapai keselamatan dan bahagia dalam kehidupannya maka
langkah untuk bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik adalah menyadari
bahwa mengajar merupakan tugas menuntun peserta didik menemukan kodrat atau jati
dirinya. Langkah selanjutnya adalah memahami prinsip-prinsip pengajaran yang
bersumber pada akar prinsip pendidikan di Indonesia.
Nama : Evi Arifiani

Asal Kota/Kabupaten : Kabupaten Pekalongan

Provinsi : Jawa Tegah

Tugas 3: Komitmen Diri

Lingkaran Emas Pribadi

(Golden Circle)

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)

1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?

Keikutsertaan saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional karena mata kuliah ini
akan memberikan pengetahuan mengenai teori-teori yang mendasar dalam kegiatan mengajar
dan mendidik. Setelah itu, saya akan mendapatkan pengetahuan mengenai dasar berpikir dalam
mengajar dan mendidik.

2. Apa yang Saya yakini?

Saya yakin bahwa mata kuliah filosofi akan bisa memberikan kontruksi yangj elas akan
perkembangan pendidikan di Indonesia. Mata kuliah ini pun akan memberikan ilmu terkait
pembentukan mental saya untuk bisa menjadi guru profesionnal yang tetap menjaga,
mengembangkan gagasan-gagasan dari pahlawan pendidikan pendahulu. Gagasan-gagasan
pahlawan pendidikan menjadi sangat penting agar saya sebagai calon guru mengerti dasar
pendidikan untuk selanjutnya dikembangan seiring perkembangan zaman.

3. Apa yang memotivasi Saya?

Motivasi saya menjadi guru berasal dari keinginan dalam hati untuk menjadi seorang guru
profesional. Selanjutnya, dukungan orang tua dan keluarga. Kemudian, keseriusan dari
pemerintah yang semakin baik dalam mempersiapkan calon guru.

HOW (strategi dan kebutuhan)

1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?

Strategi yang akansaya terapkan untuk mencapai tujuan menjadi guru yang profesional adalah
mengikuti kegiatan perkuliahan dengan aktif. Kemudian, tepat waktu dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan untuk sesuai dengan petunjuk modul.

2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

Hal yang saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut adalah fasilitas buku/modul
pembelajaran. Kemudian, koneksi Internet yang bagus dan kuat. Selain itu, adanya dosen untuk
dapat mengawal proses pembelajarann berlangsung sehingga efektif untuk dapat
menyelesaiakan proe belajar. Dan komitmen dalam diri untuk berusaha dengan maksimal.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?


a. Mendisiplinkan diri dimulai dengan mengatur waktu kuliah, istirahat, dan mengerjakan
soal-soal dalam perkuliahan dan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan.
b. Menjaga kesehatan agar dapat mengikuti proses pembalajaran PPG sampai selesai.
c. Meningkatkan kemampuan literasi.
d. Menjaga pola pikir secara positif terhadap proses pembelajaran PPG bahwa untuk
menjadi guru profesional seorang guru sangat memerlukan pendidikan Profesi Guru
(PPG). Hal ini dapat menumbuhkan kesadaran bahwa pmbelajaran PPG adalah
kebutuhan sehingga semangat belajar akan konsisten bahkan samapai meningkat lebih
baik.
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut.

Saya menjalankan langkah-langkah tersebut mulai dari awal pengenalan mata kuliah filosofi
pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai