Anda di halaman 1dari 4

Pengalaman Kerja Sebagai Pustakawan SD

Agustus 7, 2022

Tulisan ini saya buat karena saya ingin berbagi pengalaman selama saya bekerja
sebagai petugas Perpustakaan Sekolah Dasar hingga saat ini.
Pekerjaan Ini diberikan mandat ke saya oleh bapak kepala sekolah yaitu Bapak
Muamir Marzuki,S.Pd pada tahun 2010 tepatnya di SDN Sidorejo Kidul 02 pada waktu dulu.
Di sekolah itu memang sedang membutuhkan pustakawan untuk membantu pelayanan
diperpustakaan untuk anak-anak mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, serta pendataan
buku Perpustakaan yang mana saat itu masih secara manual, belum dengan sistem digital/
otomasi.
Sekolah ini letaknya berada di sebuah desa yang lumayan dekat dari pusat kota,berada
di tengah-tengah perkampungan/ rumah warga. Meski sekolahnya berada di desa, namum
jangan meremehkan prestasi sekolah ini. Siswa-siswinya berprestasi terutama di bidang
olahraga. Terakhir di tahun 2017, tim sepak takrawnya maju sampai di tingkat
Karesidenan,juara 3. Karena saya anak perpus, jadi ngomonginnya tentang perpus aja yach.
Apa sih yang membuat saya senang bekerja sebagai pustakawan?
Pertama karena tuntutan keadaan dimana saat itu peluang yang ada yang harus memenuhi
jam agar mendapat insentif kota kita dituntut untuk memiliki jam yang penuh dalam
seminggu. Jika saat itu saya tidak menerima jabatan itu mungkin saya sudah tidak ada
dilingkungan sekolahan lagi. Berkat dari sinilah saya sebagai pustakawan memiliki banyak
pengalaman baik dalam ilmu maupun teman baru yang bervariatif dan memiliki
kesejahteraan yang baik kedepannya. Saat itu saya bangga sebagai guru wiyata bakti tetapi
juga merangkap sebagai tenaga perpustakaan.
Suka duka sebagai pustakawan saat itu yaitu dengan honor 150.000 perbulan tidak
membuat saya patah semangat, karena tujuan saya yaitu ingin menyalurkan ilmu saya saat
kuliah ke anak didik serta mengabdi kepada bangsa dan negara. Jika ingin mencari uang
banyak tentunya saya tidak memilih menjadi guru wiyata bakti ataupun petugas
perpustakaan, tetapi akan memilih disuatu perusahaan ternama yang menghandalkan
ketampanan dan kepintaran dengan usia yang masih begitu muda saat itu, tetapi kembali
kekomitmen awal saya yaitu ingin mengabdi terhadap bangsa dan negara dan menyalurkan
ilmu yang saya miliki.
Indahnya adalah saat kita bisa mencari dan menemukan buku atau informasi yang
pemustaka butuhkan di antara setumpukan buku, berpuluh judul dan sub judul. Saat
menemukannya ada kepuasaan tersendiri, seolah-olah kita telah sampai di puncak setelah
berlelah-lelah mendaki bukit menuju kepuncak gunung yang kita impikan.Melihat mereka
(membaca: pemustaka) saya tersenyum bahagia karena mereka bisa menemukan buku
incarannya, nah itu yang bikin adem dan ikut senang.
Cerita ini berakhir sampai tahun 2019, dimana saat itu saya sudah menghadapi
pergantian kepala sekolah selama 3 periode, nah tepat ditahun 2019 ini ada program yaitu
UMK Dimana kesejahteraan kita akan meningkat 100% saya senang saya bahagia ada kabar
baik buat kita semua yang mengabdi. Tetapi saat itu saya tersingkir dengan kebijakan yang
merasa buat saya tidak adil, dimana dengan alasan yang tidak masuk akal, dan ternyata ada
kong kalikong didalam instansi ini. Tetapi saya hanya orang kecil yang tak punya kekuasaan
apapun saya memilih untuk mengalah dan akhirnya saya dipindah/ mutasi ke SDN lain
dimana tidak menjadi petugas perpus tetapi sebagai guru kelas. Walaupun dengan penuh
drama yang bermacam warna saya bertahan selama 4 bulan di SD baru tadi disana saya
tergusur dengan adanya CPNS baru dan saya tidak memiliki jam lagi. Pada saat itu perasaan
saya hancur,sedih, galau mau berbuat apa,,?mau memutuskan keluar sudah lama mengabdi
selama 9 tahun tetapi tidak memiliki jam dan saran dari teman-teman untuk saya tetap
bertahan. Dan itu bisa mempengaruhi kesejahteraan yang saya terima kedepannya jika tidak
memiliki jam.
Suatu ketika ibu kepala sekolah disitu sangat bingung pengen mempertahankan saya
tetapi tidak memiliki dana untuk membayar, akhirnya beliau matur kedinas dan akhirnya ada
solusi serta jalan keluar buat saya. Saya adalah seorang guru Wiyata bakti yang pertama kali
yang selalu dipindah-pindah karena sistem regulasi. Saat itu saya dimutasi keSD lain lagi
yaitu SDN Sidorejo Lor 07. Dengan semangat baru saya tetap menjalani dengan senang hati
meski hati menangis kenapa selalu dipindah-pindah. Hemmm ternyata sekarang banyak
kawan yang senasib dengan saya yang harus dimutasi agar memiliki jam mengajar.
Saat itu saya harus beradaptasi dengan orang-orang baru lagi, dengan karakter yang
bermacam-macam lagi. Hari demi hari saya lalui dengan senang hati dan sabar dan disinilah
saya menemukan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja. Intinya dimanapun kita bekerja
kita bisa enjoy jika kita menjadi pribadi yang sebenarnya dan apa adanya. Di SDN Sidorejo
Lor 07 mulai bulan April 2019- April 2020 ini saya melayani anak-anak dalam peminjaman
dan pengembalian buku. Dan tahun ini juga kami vakum tidak melakukan aktifitas sekolah
selama 2 tahun dikarenakan ada pandemi covid 19. Disitu saya merasa hampa karena tidak
ada lagi kicauan ramainya anak-anak membaca ataupun bermain disekolah. Sekolah terasa
sepi seperti kuburan, karena hanya bangku-bangku dan meja yang bisu terdiam saja.
Hal yang saya lakukan pada saat itu adalah melakukan pendataan buku mencatat
dengan cara manual pula. Karena fasilitas yang kami miliki sangat terbatas computer untuk
perpustakaan pun belum ada dan tempatnya pun belum memiliki standar sebagai tempat
perpustakaan yang layak. Saat itu tahun 2019 bulan April disana membutuhkan petugas
perpustakaan dan SK saya turun dari kepala sekolah yaitu sebagai petugas Perpustakaan
kembali.
Pertama yang dikerjakan adalah administrasi.
Pendataan ditulis manual didalam buku batik, peminjaman dan pengembalian buku
juga dengan cara manual yaitu mencatat dibuku batik dalam kesehariannya. Serta
pendampingan anak dalam membaca ataupun menulis diluar jam pelajaran saya dampingi
dengan senang hati.
Cara agar anak mau /tertarik kePerpustakaan?
Nah ini saya menyiasatinya dengan membudayakan 5S (SENYUM, SALAM, SAPA,
SOPAN, SANTUN), dan menjadi sahabat buat mereka, mungkin sampai mendengarkan
curhatan mereka sharing keseharian mereka dirumah, apa kegiatan bapak/ibunya Trik ini
lumayan berhasil, mereka jadi nggak takut dan gak bandel atau ragu untuk mampir ke perpus,
awal-awal mungkin main-main, lama-lama mereka tertarik untuk mengambil buku di rak,
membacanya, lalu meminjamnya. Heheheee mayanlah..

Minat baca?

Nah minat baca anak-anak ini sangat sedikit sekali saat tahun 2019 ini dalam
ketertarikannya membaca karena buku yang ada hanya itu-itu saja dan kebanyakan buku
tentang pelajaran. Jadi hanya anak-anak kelas tinggi yang banyak meminjam,,kalau anak
kecil hanya buku cerita yang mereka sukai.

Setelah tahun 2021 bulan Januari SDN Sidorejo Lor 07 diregrouping dengan SDN
Sidorejo Lor 03 menjadi SDN Sidorejo Lor 03. Saat ini saya menjadi guru tidak tetap(GTT)
yang memiliki tugas sampiran yaitu sebgai petugas perpustakaan yaitu sie pelayanan yang
ada diperpustakaan OASIS INI. Perpustakaan di SD ini sudah digital atau otomasi, dimana
pelayanannya sudah otomasi dan melalui jaringan internet.

Dari sini terlihat minat baca anak-anak sangat besar karena dengan ruang perpus yang
luas dengan udara yang baik serta buku yang beraneka ragam tersedia, anak-anak juga bisa
mengakses sendiri melalui computer sehinnga pengunjung perpustakaan sangat banyak
sekali dalam kesehariannya. Ditahun 2022 ini Alhamdulillah pandemi sudah berakhir dan
sekolah sudah masuk ful 100 % dan pembelajaran sudah berjalan normal lagi. Disini saya
sangat bersemangat kembali dalam melakukabn pelayanan keanak-anak karena didukun
dengan suasana yang menyenangkan dan dengan fasilitas yang memadai.

Mulai detik ini saya dan kawan-kawan harus belajar lebih untuk meningkatkan daya
minat baca anak-anak tentunya dengan kerjasama dengan bapak/ibu guru seluruh yang ada
disekolahan serta kerjasama sengan orangtua, komite dan pihak dari luar,sehinnga sekolah
SDN Sidorejo Lor 03 khususnya perpustakaan bisa lebih maju lagi. Dan tahun ini kami
perpustakaan OASIS melakukan kegiatan akreditasi dimana melibatkan seluruh pihak dan
kerjasama yang solid dan kompak sehinga borang akreditasi dapat terselesaikan dengan tepat
sesuai waktu yang ditentukan. Didalam menit, jam dan detik kami semua berdoa semoga
hasil akreditasi perpustakaan OASIS nantinya memiliki nilai yang memuaskan, Amiiin.
Mungkin masih banyak banget PR yang masih perlu saya perbaiki untuk ke depannya,
namun pengalaman selama satu tahun bekerja, alhamdulillah lumayan mengasyikkan terlebih
lagi saya bisa mengaplikasikan teori, ilmu yang saya dapatkan ditempat bintek-bintek atau
diklat yang saya ikuti selama ini,dan sedikit banyak bisa menyumbangkan keringat, pikiran,
dan hati untuk negeri ini.

Trimakasih sudah membaca random cerita saya ini.

Sedikit kutipan

"Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu " (Ki Hajar Dewantara)

Gambar 1. Anak-anak lagi asyik membaca buku dimeja yang tersedia dan secara lesehan
yang mereka sukai,,,jadi pengen ikut gabung.

Perpustakaan Sekolah

Anda mungkin juga menyukai