Anda di halaman 1dari 5

Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan hangatnya bangku sekolah

(SD , SMP, SMA) tempat dimana kita di didik dan di bekali ilmu serta
penghetahuan untuk menjadi sebuah pribadi yang berguna kedepannya  ,
baik untuk negara , masyarakat , orang disekitar kita maupun untuk diri kita
sendiri.

Selain tempat mencari ilmu dan penghetahuan , bangku sekolah juga


merupakan tempat bagi kita untuk belajar bersosialisasi dan berkembang
menjadi sebuah pribadi yang mandiri ,maka tidak terlalu berlebihan rasanya
kalau saya menyebut bangku sekolah sebagai sebuah tempat bagi kita untuk
menemukan jati diri kita masing-masing.

Banyak sekali kenangan indah , haru dan lucu yang saya alami pada masa-
masa itu , sebuah kenangan yang akan selalu saya kenang sampai kapanpun
juga  dan kalau boleh jujur , sejujurnya saya sangat merindukan masa-masa
itu lagi ,sebuah masa yang hanya akan saya alami sekali seumur hidup.

Salah satu hal yang membuat saya selalu rindu pada masa-masa di bangku
sekolah adalah tentang guru-guru yang mengajar , karena kebetulan selama
saya bersekolah dari jenjang dasar (SD) hingga jenjang atas (SMA) saya
cukup banyak mempunyai guru favorit.

saya biasanya memfavoritkan seorang guru karena faktor  guru tersebut


mengajar mata pelajaran kesukaan saya , atau mungkin juga karena faktor
gaya guru tersebut dalam mengajar yang menurut saya menyenangkan.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini , saya ingin menulis tentang 5 guru
favorit saya yang pernah mengajar saya selama duduk di bangku sekolah ,
tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada guru-guru lainnya yang juga
pernah mengajar dan membagikan ilmu serta penghetahuannya kepada
saya , akan tetapi menurut saya 5 guru tersebutlah yang sangat membekas di
hati saya hingga saat ini.

1. Bu Halimah
2. Pak Michel
3. Pak Tio
ku berkesempatan berbagi cerita bersama guru terfavorite aku pada saat aku menduduki bangku SMA.

Beliau bernama Bapak Iwan. Beliau berasal dari Malang. Namun beliau sudah menjelajahi banyak
sekolah di plosok-plosok Indonesia. Pada saat saya menduduki bangku SMA, Pak Iwan ini menjadi guru
SKI ( Sejarah Kebudayaan Islam). Mungkin buat temen-temen yang dulu sekolahnya Madrasah, asinglah
ya mata pelajaran SKI??? Nah, jadi SKI ini merupakan sebuah mata pelajaran yang mana menjelaskan
tentang sejarah-sejarah kebudayaan islam.

Di sekolahku sebenarnya ada beberapa guru SKI, namun menurutku guru yang memiliki cara mengajar
yang unik adalah Pak Iwan ini. Jadi aku memilih untuk berbagi cerita dengan beliau.

Pak Iwan ini memiliki cara mengajar yang berbeda dengan guru lain. Pak Iwan ini selalu berusaha
membuat muridnya tidak bosan tentang pelajarannya dan apa yang beliau terangkan pada saat itu.
Menurut Pak Iwan, pada saat saya bertanya mengapa Pak Iwan selalu memiliki cara yang unik ketika
menerangkan?Beliau menjawab, "yang paling utama adalah kenyamanan ketika belajar". Menurut
beliau, sebenarnya beliau tidak ada ide untuk melakukan hal tersebut. Namun ketika beliau menjelajahi
seluruh sekolah dibeberapa provinsi di Indonesia, beliau bisa menyimpulkan apa yang harus beliau
lakukan.

Beliau menceritakan bahwa hal yang berkesan adalah ketika beliau mendatangi salah satu sekolah yang
berada di salah satu desa di provinsi Papua Barat. Yang mana di desa tersebut pendidikan sangatlah
kurang. Yang pada akhirnya beliau dan juga beberapa kerabatnya mendirikan sebuah sekolah kecil untuk
anak-anak yang berada disekitar. 

Disana beliau mengajarkan berbagai hal, tidak hanya mengenai ilmu disana Pak Iwan bersama
kerabatnya juga mengajarkan tentang attitude. Kata Pak Iwan, ketika beliau melihat masyarakat disana
tidak tau akan attitude beliau menangis, bahkan mereka disana juga tidak tau akan agama. Dari situlah
Pak Iwan mulai muncul ide untuk menerangkan kepada orang lain agar mudah ditangkap dan dicerna.

Mungkin kalian pada bingung nih, bagaimana sih cara mengajarnya Pak Iwan? Jadi, cara mengajar beliau
seperti animasi. Jadi beliau menerangkan dan juga mempergerakkan badannya seperti cara
melakukannya atau yang lainnya. Beliau juga menyelipkan beberapa lelucon yang mana membuat murid
muridnya tidak mengantuk atau bosan.
Itulah sedikit perbincangan saya dengan Pak Iwan, karena pada saat perbincangan Pak Iwan terburu-
buru ada rapat. Mohon maaf apabila ada kekurangan.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Berbagi Cerita bersama Guru Favorite", Klik
untuk baca:

https://www.kompasiana.com/farellasalsabila18/605cab1ad541df06345f5d05/berbagi-cerita-bersama-
guru-favorite

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia karenanya sejak usia dini anak perlu
diberikan pendidikan dan pengajaran sesuai usianya. Pendidik atau guru merupakan sosok sentral
panutan bagi anak ketika berada disekolahan, untuk itu guru harus bisa menjadi suri tauladan yang
baik bagi anak didiknya. Pendidikan yang sebenarnya adalah mendidik dan mengajari bukan hanya
sekedar mendapatkan nilai bagus, raport bagus, sekolah bagus, tetapi lebih penting adalah aplikasi
pendidikan bisa lebih bermakna bagi anak didik dimasa mendatang.

Di SMAN 1 Pare ini saya mengenal dan paham sosok seorang guru mapel PENJAS. saya sangat
menghargai dan mengaguminya karena saya juga gemar di bidang olahraga terutama sepak bola.
Beliau adalah ibu Ambar Wulan, M.Pd. Bu Ambar sapaan akrab Beliau, begitu asyik ketika
mengajarkan materi olahraga kepada siswanya.Dengan penuh kedisiplinan dan ketegasan benar-
benar mencerminkan bahwa beliau adalah seorang guru yang tidak hanya bisa mengajar tetapi juga
mampu menjadi pengayom oleh siswa-siswa nya. Beliau adalah seorang pekerja keras dan ulet
sehingga saya merasa harus banyak belajar dari kepribadiannya untuk membuat diri saya menjadi
orang yang berhasil, karena orang yang berhasil diperlukan kerja keras dan mau mencari tantangan
bukan menunggu tantangan.
Saat ada tugas TIK dari Pak Margo untuk menjadi penggemar salah satu guru di SMAN 1 Pare, saya
langsung memilih Bu Ambar. Dari kedisiplinanya dan friendly pada semua muridnya membuat saya
nyaman dengan bidang studi olahraga.
Kesabaran dan ketekunan beliau dalam mendidik membuat saya semakin termotivasi untuk terus
menggali bakat yang terpendam dalam diri saya
Tidak ada rasa ragu ataupun takut ketika saya meminta tanda tangan kepada bu Ambar. Justru rasa
bangga yang tak terhingga dari dalam diri saya.Semoga apa yang telah Ibu berikan kepada saya juga
teman-teman dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi semuanya.Amien
Fimela.com, Jakarta Guru merupakan pahlawan tanpa tanda
jasa. Dikenal sebagai orangtua kedua, jasa guru sangatlah
banyak. Dia bukan hanya mengajar tetapi juga membimbing ke
arah yang benar. Mengucapkan kata-kata terima kasih untuk
guru salah satu bentuk ungkapan apresiasi terhadap jasanya.
Kata-kata terima kasih bisa disampaikan dalam momen
apapun, terutama saat hari perpisahan. Di hari itu biasanya
kenangan bersama guru akan kembali melintas, sehingga kata
terima kasih pantas untuk diucapkan.
Bila tak bisa menyampaikan secara langsung, ucapan ini bisa
dikirim melalui media sosial. Meski sederhana, hal ini akan
dinilai sangat berharga dan meninggalkan bekas kenangan
indah.
Berikut beberapa kata-kata terima kasih untuk guru saat
perpisahan, penuh makna dan menyentuh hati.
Kata-Kata untuk Guru Saat Perpisahan

Ilustrasi Guru Credit: pexels.com/Trichard


1. "Terima kasih Bapak dan Ibu Guru, yang selalu sabar
membimbing dan membekali berjuta ilmu pada kami, untuk
kami menjadi generasi bangsa yang mampu menjaga serta
membangun masa depan pribadi, keluarga, maupun untuk
negara kita ini."
2. "Terima kasih atas segala yg engkau korbankan untuk kami
bu guru. Demi kami menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung
jawab. Bukan hanya untuk diri kami sendiri, tetapi untuk bangsa
dan negri ini."
3. "Untuk guru yang mulia, jasa kalian akan selalu kami kenang,
tetaplah menjadi pelita untuk anak bangsa. Terima kasih atas
apa yang kalian berikan pada kami, baik itu ilmu, pembelajaran,
dan harapan semangat."

Anda mungkin juga menyukai